Anda di halaman 1dari 55

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BIJI KAKAO

BERBASIS IOT DENGAN KENDALI SUHU OTOMATIS

TUGAS AKHIR
Oleh: MUHAMMAD
AMIN STAMBUK :
18OSP329

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


guna menyelesaikan Program Diploma Tiga
Jurusan Otomasi Sistem Permesinan

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I.


POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL : RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BIJI KAKAO

BERBASIS IOT DENGAN KENDALI SUHU OTOMATIS

NAMA MAHASISWA : MUHAMMAD AMIN

NOMOR STAMBUK : 18OSP329

JURUSAN/PROGRAM STUDI : OTOMASI SISTEM PERMESINAN POLITEKNIK ATI

MAKASSAR

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing 2

Atikah Tri Budi Utami, S.T, M.EngSc. Ir. St. Nurhayati jabir, M.T.
Nip. 19760501 200112 2 003 NIP. 19640109 199003 2 002

Mengetahui,

Direktur Politeknik ATI Makassar Ketua Jurusan

Ir. Muhammad Basri, MM Dr. St. Watenriajeng Sidehabi,ST., M.MT


NIP. 19680406 199403 1 003 NIP. 19800106 200212 2 003

i
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang ditentukan

sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik ATI Makassar Nomor : 562

Tanggal

5 April 2021 yang telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada hari 7 Oktober

2021 sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Otomasi

Sistem Permesinan Pada Politeknik ATI Makassar.

PANITIA UJIAN :

Pengawas : 1. Kepala BPSDMI Kemenrtian Perindustrian RI

2. Direktur Politeknik ATI Makassar

Ketua : Wahidah, S.Si, M.Si. (………………………….)

Sekretaris : Dr. St. Watenriajeng Sidehabi, ST., M.MT (………………………….)

Penguji I : Wahidah, S.Si, M.Si. (..……………………….)

Penguji 2 : Dr. St. Watenriajeng Sidehabi, ST., M.MT (..……………………….)

Penguji 3 : Julianty Habibuddin, ST., M.T (..……………………….)

Pembimbing I : Atikah Tri Budi Utami, S.T, M.Eng.Sc. (…………………..…….)

Pembimbing 2 : Ir. St. Nurhayati jabir, M.T. (………………………….)

3
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : MUHAMMAD AMIN

NIM : 18OSP329

Jurusan/Program Studi : Otomasi Sistem Permesinan

Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai

dengan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir saya

adalah hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik ATI Makassar atau

orang lain.

Makassar, 7 Oktober 2021

Yang menyatakan,

(MUHAMMAD AMIN)

4
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu

Wata’ala adalah kata yang paling pantas penulis ucapkan karena atas rahmat dan

inayah-Nyalah sehingga penulis masih diberi waktu dan kesempatan untuk bisa

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Shalawat dan salam senantiasa penulis curahkan kepada junjungan Nabi

Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam karena berkat kerja keras beliau

kita tidak akan seperti sekarang ini. Beliau mampu mengubah dunia dari

perjuangan jahiliyah menuju alam yang terang benderang sudah seharusnya

beliau dijadikan suri tauladan bagi umat di jagad ini.

Dalam proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, dibutuhkan perjuangan,

kesabaran, dan semangat pantang menyerah untuk mencapai hasil yang

maksimal. Namun, penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Penulis menyadari pula bahwa segala kemampuan yang dimiliki tentunya akan

tergambar dalam laporan ini. Untuk itu, penulis membuka diri untuk menerima

saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Berbagai kendala penulis hadapi dalam proses penyusunan dan

penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Namun berkat bantuan dan dorongan yang

5
diberikan berbagai pihak, dan tekad yang membara akhirnya Laporan Tugas Akhir

ini dapat terangkum.

Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

studi di Bidang teknik industri, Program Studi D3 jurusan/program studi Otomasi

Sistem Permesinan.

Kesalahan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari jalan kehidupan

manusia. Sehingga hanya pintu maaflah yang kami harapkan atas kesalahan-

kesalahan kami. Dengan segala kerendahan hati, kami berharap apa yang ada

dalam buku Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, dan berguna sebagai sumbangan

pikiran bagi kita semua dalam berprestasi turut mengisi pembangunan Bangsa

dan Negara.

Oleh karena itu maka kesempatan yang berbahagia ini selayaknya penulis

dapat menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya

kepada:

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang banyak memberi kasih sayang yang tulus

tanpa pamrih, yang tak henti-hentinya memberi semangat, dorongan serta

doa selama penulis menempuh pendidikan.

2. Bapak Ir. Muhammad Basri, MM selaku Direktur Politeknik ATI Makassar.

3. Ibu Dr. St. Watenriajeng Sidehabi, ST., M.MT selaku Ketua Jurusan Otomasi

Sistem Permesinan Politeknik ATI Makassar.

4. Bapak Taufik Muchtar, ST., MT selaku penasehat akademik yang senantiasa

memberikan nasehat dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, serta ibu

6
Atikah Tri Budi Utami, S.T, M.EngSc selaku pembimbing I dan ibu Ir. St.

Nurhayati jabir, M.T.yang selalu meberikan nasehat dan mendukung dalam

setiap pengerjaan tugas akhir.

5. Sri Mei Utami yang selalu memberi saya dukungan dalam menyelesaikan

laporan tugas akhir ini.

6. Teman-teman seperjuangan program studi Otomasi Sistem Permesinan tanpa

terkecuali yang susah senang salalu bersama.

Meskipun hanya dalam bentuk sederhana penulis menyadari sepenuhnya

bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Sebagai

penutup, kepada pembaca yang budiman, Penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini kedepannya.

Semoga laporan ini berguna kepada orang lain maupun kepada diri penulis.

Makassar, 7 Oktober 2021

Yang menyatakan,

(Muhammad Amin)

v
ABSTRAK

MUHAMMAD AMIN 2021. Rangcang bangun alat pengering biji kakao


berbasis IOT dengan kendali suhu otomatis. Dibawah bimbingan Atikah Tri Budi
Utami sebagai pembimbing I dan ibu St. Nurhayati jabir sebagai pembimbing II.
Biji kakao yang baik adalah biji kakao ketika dipanen berkisar 60% dan
setelah dikeringkan kadar air akan menurun hingga 6-7%. Pengeringan biji kakao
dengan cara alami (penjemuran) memakan waktu kurang lebih 2-3 hari
menggunakan sinar matahari dalam kondisi cerah, sedangkan pada musim
penghujan pengeringan akan memakan waktu yang lebih lama. Tujuan penelitian
ini untuk membuat sebuah alat yang dapat mempersingkat proses pengeringan
dari biji kakao. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan
melalui 2 tahap yaitu tahap perancangan dan tahap pengujian. Pusat kendali alat
anat ini menggunakan nodemcu Esp8266. Alat ini menggunakan finned heater
sebagai sumber panas dan Thermostat digital XH-W3001 sebagai pembaca suhu
sekaligus sebagai saklar otomatis bagi heater. Untuk monitoring suhu dan
kelembaban melalui smartphone, alat ini menggunakan sensor DHT22 aplikasi
Blynk yang terhubung dengan internet. Hasil pengujian keseluruhan alat ini
mampu mengeringkan alat ini mampu mengeringkan biji kakao dalam waktu ±8
jam menggunakan suhu 55-65 ˚C dengan rata-rata kadar air 6,7%. Dibandingkan
dengan menjemur menggunakan sinar matahari 2-3 hari alat ini hanya
membutuhkan ±8 jam pengeringan.
kata kunci : Alat Pengering Biji Kakao, Finned Heater, Thermostat Digital Xh-
W3001, Sensor DHT22

8
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
.........................................................................iv KATA PENGANTAR
............................................................................................................ v ABSTRAK
..........................................................................................................................viii DAFTAR
ISI .........................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL
..................................................................................................................xi DAFTAR
GAMBAR ............................................................................................................xii BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
E. Batasan Masalah .......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................
5
A. Kakao ............................................................................................................ 5
B. Elemen Pemanas / Heater ........................................................................... 7
C. Node MCU ESP8266 ..................................................................................... 8
D. Termostat Digital XH-W3001 ....................................................................... 8
E. Relay 4 CH.................................................................................................. 10
F. Aplikasi Blynk.............................................................................................. 11
G. Sensor DHT 22 ............................................................................................ 12
H. Kabel Jumper ..............................................................................................
13
I. Fan / Kipas .................................................................................................. 13
J. Adaptor ...................................................................................................... 14
K. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 16
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................
17
A. Tempat dan Waktu..................................................................................... 17
B. Alat dan Bahan ........................................................................................... 17
C. Jenis Penelitian........................................................................................... 19
9
D. Teknik Pengumpulan Data / Teknik Perancangan ..................................... 19
E. Analisa Data................................................................................................ 23

1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 24
A. HASIL PENELITIAN ...................................................................................... 24
B. PEMBAHASAN ............................................................................................ 26
BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 33
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 33
B. SARAN ........................................................................................................ 33
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 36
LISTING PROGRAM ......................................................................................................... 37
DOKUMENTASI ............................................................................................................... 39

1
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Pengujian Kinerja Pada Thermostat Dan Sensor DHT22...................... 27


Tabel 4. 2 Kecepatan Respon Alat Terhadap Aplikasi Blynk ................................. 28
Tabel 4. 3 Uji Pengeringan Biji Kakao Per Jam ......................................................
29
Tabel 4. 4 Uji Pengeringan Per Rak .......................................................................
30
Tabel 4. 5 Pengeringan Biji Kakao Selama 8 Jam Menggunakan Suhu 55-65˚C ... 31

1
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Buah Kakao ............................................................................................. 5
Gambar 2.2 Elemen Pemanas..................................................................................... 7
Gambar 2.3 NodeMCU ESP8266 ................................................................................. 8
Gambar 2.4 Thermostat Digital XH-W3001 ............................................................... 9
Gambar 2.5 Relay 4 Channel ...................................................................................... 10
Gambar 2.6 Logo Aplikasi Blynk ................................................................................. 11
Gambar 2.7 Sensor DHT 22 ........................................................................................ 11
Gambar 2.8 Kabel Jumper .......................................................................................... 12
Gambar 2.9 Kipas AC 220V ......................................................................................... 13
Gambar 2.10 Adaptor ................................................................................................. 14
Gambar 3. 1 Desain Alat ............................................................................................. 19
Gambar 3. 1 Diagram Blok ........................................................................................ 20
Gambar 3. 2 Flowchart .............................................................................................. 21
Gambar 4. 1 Gambar Wiring Sistem ........................................................................... 23
Gambar 4. 2 Bagian-bagian dalam panel .................................................................... 24
Gambar 4. 3 Bagian alat tampak dari depan .............................................................. 24
Gambar 4. 4 Bagian Pemanas ..................................................................................... 24
Gambar 4. 5 Tampilan pada aplikasi blynk ................................................................. 27
Gambar 4. 6 Proses pengeringan……………………………………………………………………………. 29
Gambar 4. 7 Hasil Pengeringan Biji Kakao Menggunakan Alat Pengering ................. 29

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kakao sebagai

komoditas perkebunan unggulan yang tersebar hampir di seluruh

provinsi di Indonesia. Luas area tanaman kakao Indonesia tahun 2017

mencapai 1.691.334 Ha dan menempatkan Indonesia nomor 3 sebagai

negara penghasil kakao terbesar di dunia. Kakao merupakan pohon yang

berasal dari Amerika Selatan. Pohon ini memiliki tinggi yang beragam

sesuai dengan usia dari pohon kakao itu sendiri. Akan tetapi tinggi kakao

sengaja dijaga agar tidak lebih dari 5 meter melalui peremajaan tanaman

untuk memperbanyak dahan dengan harapan mampu meningkatkan

produktivitas buah kakao (Irsyad, 2019).

Proses pengeringan merupakan proses yang sangat penting untuk

menghasilkan biji kakao kering yang berkualitas baik, terutama dalam

hal fisik, calon cita rasa, dan aroma yang baik serta berperan dalam

mengurangi rasa kelat dan pahit. Proses pengeringan bertujuan untuk

mengurangi kadar air biji dari sekitar 60% menjadi 6-7% sehingga aman

selama transportasi dan penyimpanan. Untuk itu, alat pengering yang

digunakan harus mampu memenuhi kebutuhan tersebut (Sandra, 2009).

1
Pengeringan kakao secara tradisional biasanya melalui

penjemuran di bawah sinar matahari beralaskan lantai, tikar dan jalan

aspal. Namun memakan waktu yang cukup lama dan lokasi yang luas.

Untuk meningkatkan kebersihan dan menghemat waktu, pengeringan

juga dapat dilakukan menggunakan alat pengering. Menurut Saputra

(2010) suhu pengeringan biji kakao sebaiknya antara 55-66˚C

dikarenakan jika di bawah 55˚C biji kakao rentan terkena serangan jamur

yang disebabkan lambatnya proses pengeringan. Namun, alat

pengering sekarang ini masih banyak yang memanfaatkan bahan bakar

minyak. Hal ini jelas tidak efektif karena minyak tanah merupakan

sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, selain itu asap yang

dihasilkan dari pembakaran dapat mempengaruhi kualitas biji kakao

(Elkolind, 2018).

Seiring perkembngan zaman juga pengontrolan dan monitoring

sebuah alat bisa melalui smarthphone yang terhubung melalui internet

atau biasa disebut IOT( Internet Of Things). Salah satu modul yang dapat

digunakan untuk membuat alat yang berbasis IOT adalah NodeMCU

ESP8266. Alat yang terhubung dengan internet dapat mempermudah

dalam pengontrolan dan monitoring.

Pada penelitian sebelunya telah dibuat alat oleh Muh. Syukran I

Rahman pada tahun 2018 yang berjudul “Prototype Alat Pengering

Rumput Laut Berbasis Mikrokontroler Arduino”. Pada alat ini masih


2
berbentuk prototype. Arduino sebagai pusat kendali dan monitoring

suhu dan kelembaban menggunakan Lcd. Dan pada tahun 2020 dibuat

“Prototype Alat Pengering Cengkeh Dengan Kendali Suhu Otomatis”

oleh Tri Edi Setiawan. Alat ini masih berbentuk prototype. Menggunakan

Arduino sebagai pusat kendali dan modul bloetooth hc-05 sebagai

penghubung alat dengan aplikasi blink.

Berdasarkan permasalahan diatas dan penelitian sebelumnya

maka dirancanglah sebuah alat guna membantu dan lebih

mempermudah proses pengeringan biji kakao “Rancang Bangun Alat

Pengering Biji Kakao Berbasis IOT Dengan Kendali Suhu Otomatis” .

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana

merangcang dan membuat alat pengering biji kakao berbasis IOT dengan

kendali suhu otomatis.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah membuat alat pengering biji

kakao berbasis IOT dengan kendali suhu otomatis.

3
D. Manfaat Penelitian

Diharapkan dengan kegunaan pada penelitian ini dapat diambil

beberapa manfaat yaitu, memberikan suatu referensi yang berguna bagi

dunia akademis khususnya dalam penelitian yang akan dilaksanakan

oleh para peneliti yang akan datang dalam hal perkembangan teknologi

pertanian terkhusus untuk para masyarakat yang berprofesi sebagai

petani kakao dapat terbantu, terutama dalam proses pengeringan biji

kakao agar lebih efektif dan efisisen .

E. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada laporan tugas akhir ini tentang:

• Pusat kontrol NodeMCU ESP8266

• Sensor yang digunakan adalah sensor DHT 22

• Alat ini menggunakan aplikasi Blynk sebagai alat

monitoring dan kontrol.

• Sumber panas adalah finned heater.

• Pengatur suhu menggunakan thermostat.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kakao

Kakao lebih sering disebut sebagai buah coklat karena biji kakao

yang telah mengalami serangkaian proses pengolahan dapat dihasilkan

coklat bubuk. Coklat dalam bentuk bubuk ini banyak dipakai sebagai

bahan untuk membuat berbagai macam produk makanan dan minuman,

seperti susu, selai, roti, dan lain-lain. Selain sebgai bahan makanan dan

minuman, coklat juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Gambar 2. 1 Buah Kakao


(YT, 2017)

Ada dua cara penanganan pasca panen biji kakao segar (basah)

ditingkat petani yaitu produksi biji kakao kering jemur ”dengan

fermentasi” dan biji kakao kering jemur tanpa fermentasi. Biji kakao

5
kering jemur tanpa fermentasi terdiri atas biji kakao kering jemur

(produksi petani) dan biji kakao kering jemur setengah fermentasi. Pada

umumnya petani kakao hanya merendam biji kakao segar dalam air

dalam upaya untuk membantu menghilangkan pulp dan dilanjutkan

penjemuran (Mulono, 2017).

Pada saat para petani melakukan pengeringan atau penjemuran

biji kakao, mereka menjemur biji kakao dibawah sinar matahari dengan

suhu

35˚. Apabila sinar matahari pada saat penjemuran biji kakao itu cerah,

maka biji kakao tersebut dapat kering dalam waktu 2 -3 hari (Meriadi,

Meliala, & Muhammad, 2018). Namun demikian, pengeringan

menggunakan sinar matahari memiliki kendala yang disebabkan kondisi

cuaca terutama pada saat musim hujan sehinnga membutuhkan waktu

waktu yang lebih lama dalam proses pengeringannya.

Kadar air biji kakao basah berkisar 60% dan akan diturunkan
melalui

proses penjemuran hibgga kadar air 6-8 % .


�𝑎���� ��𝑤���−�𝑎���� 𝑎�ℎ𝑖�
Rumus kadar air : 𝑥 100%
�𝑎���� ��𝑤���

Kemudian kadar air awal dikurangi dengan hasil penghitungan

menggunakan rumus yang diatas.

6
B. Elemen Pemanas / Heater

Elemen pemanas listrik banyak digunakan dalam kehidupan

sehari-hari, baik di dalam rumah tangga ataupun peralatan dan mesin

industri. Bentuk dan type dari elemen pemanas ini bermacam macam

disesuaikan dengan fungsi, tempat pemasangan dan media yang akan di

panaskan. Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas listrik ini

bersumber dari kawat ataupun pita bertahanan listrik tinggi. Biasanya

bahan yang digunakan adalah niklin yang dialiri arus listrik pada kedua

ujungnya dan dilapisi oleh isolator listrik yang mampu meneruskan

panas dengan baik hingga aman jika digunakan (Utami , 2014).

Berdasarkan jenis dan bentuknya elemen pemanas terbagi 5 yaitu coil

heater, tubular heater, infra red heater, quartz heater dan heater kering.

Gambar 2. 1 Elemen Pemanas

7
C. Node MCU ESP8266

NodeMCU adalah sebuah modul yang biasa digunakan untuk

project IoT (Internet of Things) yang bersifat opensource. NodeMCU

merupakan mikrokontroler berbasis ESP8266 keluaran dari perusahaan

Espressif. NodeMCU dilengkapi dengan micro USB port yang berfungsi

untuk memasukkan program yang akan dibuat dan power supply.

Bahasa pemograman yang digunakan adalah Lua. NodeMCU bekerja

pada tegangan 5V dan dapat mengeluarkan tegangan 3.3V (Adi Gun,

Suyadny,

& Pt Raka Agung, 2018).

Gambar 2. 2 NodeMCU ESP8266


(COMPONENTS101, 2020)

D. Termostat Digital XH-W3001

Termostat digital XH-W3001 adalah alat kontrol suhu dengan

biaya rendah namun sangat bermanfaat. Dengan modul ini pengguna

8
dapat dengan cerdas mengontrol daya ke sebgian jenis perangkat

listrik

9
berdasarkan suhu yang dirasakan sensor NTC akurasi tinggi yang

disertakan. Thermostat ini bisa dihubungkan langsung ke listrik PLN 220 v

namun ada juga yang menggunakan tegangan imput 12 v sehingga harus

menggunakan adaptor.

Spesifikasi :

• Model :W3001

• Tegangan input : 220 v AC

• Max alat yang dapat dikontrol : 220 v AC 1500 w

• Suhu kerja : -50 110˚C

• Ketelitian : 0.1˚C

• Type probe : NTC10K

• Ukuran : 60x45x31 mm

• Warna casing : putih

Gambar 2. 3 Thermostat Digital W3001

1
E. Relay 4 CH

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan

merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri

dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal

(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip

Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus

listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang

bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang

menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan

Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan

listrik 220V 2A (SYAPUTRA, 2017).

Gambar 2. 4 Relay 4 Channel


(Rezor, 2020)

1
F. Aplikasi Blynk

BLYNK adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan Android)

yang bertujuan untuk kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266,

WEMOS D1, dan module sejenisnya melalui Internet. Aplikasi ini

merupakan wadah kreatifitas untuk membuat antarmuka grafis untuk

proyek yang akan diimplementasikan hanya dengan metode drag and

drop widget. Penggunaannya sangat mudah untuk mengatur semuanya

dan dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Blink tidak

terikat pada papan atau module tertentu. Dari platform aplikasi inilah

dapat mengontrol apapun dari jarak jauh, dimanapun kita berada dan

waktu kapanpun. Dengan catatan terhubung dengan internet dengan

koneksi yang stabil dan inilah yang dinamakan dengan sistem Internet of

Things (IOT) (Faudin, 2017).

Gambar 2. 5 Logo Aplikasi Blynk (Faudin, 2017)

1
G. Sensor DHT 22

Sensor DHT 22 merupakan sensor yang berfungsi untuk mengukur

suhu dan kelembaban. Sensor ini menggunakan sensor bernsifat kapasitif

dan untuk mengukur kelembaban dan ttermistor untuk mengukur suhu.

Output DHT 22 berbentuk digital sehingga penggunaan pin analog tidak

dibutuhkan. Sensor ini membutuhkan waktu paling lama 2 detik untuk

proses pembacaan. (Khaiiri, 2021)

Gambar 2. 6 Sensor DHT 22 (Khaiiri, 2021)

Spesifikasi Sensor DHT 22

• Tegangan kerja = 3.3V-5V

• Arus maksimum = 2.5mA

• Range pengukuran kelembababn = 0%-100%

• Akurasi pengukuran kelembaban = 2-5%

• Range pengukuran suhu = --40˚C-80˚C

• Akurasi pengukuran suhu = 0.5˚C

• Pemaharuan data setiap 2 detik

1
H. Kabel Jumper

Kabel jumper adalah kabel elektrik yang memiliki pin konektor di

setiap ujungnya dan memungkinkanmu untuk menghubungkan dua

komponen yang melibatkan Arduino tanpa memerlukan solder.

Gambar 2. 8 Kabel Jumper

I. Fan / Kipas

Kipas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan aliran

pada fluida gas seperti udara. Kipas memiliki fungsi yang berbeda dengan

compressor sekalipun media kerjanya sama, dimana kipas menghsilkan

fluida dengan debit aliran besar pada tekanan rendah, sdangkan

kompresor menghasilkan debit aliran rendah namun tekanan kerja yang

tinggi. Dengan fungsi yang beerbeda dengan kompresor tersebut, kipas

bnyak diaplikasikan seperti untuk kenyamanan ruangan, sistem pendingin

pada kendaraan atau sistem permesinan, ventilasi, penyedot debu, sistem

1
pengering (dikombinasikan dengan heater), membuang gas-gas

berbahaya, dan juga supply udara untuk peroses pembakaran (sperti pada

boiler) (TEKNOLOGI, 2015).

Gambar 2. 9 Kipas Ac 220v

J. Adaptor

Adaptor merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah

tegangan AC (Bolak Balik) yang tinggi menjadi tegangan DC (Searah) yang

lebih rendah. Pada prinsipnya adaptor merupakan sebuah power supply

atau catu daya yang telah disesuaikan voltasenya dengan peralatan

elektronik yang akan disupplynya. Sebuah alat yang beroperasi pada

1
voltase 12V (Volt) maka harus memiliki sebuah adaptor yang bertugas

untuk mengubah votlase 220 VAC dari PLN menjadi 12VDC (Arga, 2021).

Gambar 2. 10 Adaptor

(Arga, 2021)

1
K. Kerangka Berfikir

Identifikasi Masalah

Penjemuran Biji Kakao secara manual menggunakan sinar matahari


membutuhkan waktu penjemuran 2-3 hari, untuk kondisi cuaca cerah.
Sedangkan untuk kondisi musim hujan penjemuran bisa sampai 1 minggu.

Kajian Literatur

Sebelumnya telah dilakukan beberapa penelitian pada tahun 2018


“Prototype Alat Pengering Rumput Laut Berbasis Mikrokontroler Arduino”
dan ditahun 2020 “Prototype Alat Pengering Cengkeh Dengan Kendali
Suhu Otomatis”

Perancangan

Berdasarkan penelitian sebelumnya dibuatlah “Rancang BangunAlat


Pengering Biji Kakao Berbasis IOT dengan Kendali Suhu Otomat is”

Uji Coba

Alat ini menggunakan NodeMCU ESP 8266 sebagai otak/kendali, Heater


sebagai sumber panas, kipas 220v sebagai penghembus panas ,
Thermostat sebagai pembaca suhu sekaligus saklar otomatis untuk
heater, sensor DHT22 digunakan untuk monitoring suhu dan kelembaban

Pembuatan Laporan

1
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Peneliat dan perancangan tugas akhir ini dilaksanakan pada bulan

Juni 2021 hinggga bulan Juli 2021 di Jalan Pampang 2, Makassar.

B. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini

yaitu :

1. Alat

a. Bor Listrik

b. Gerinda

c. Tang kombinasi

d. Obeng (+) dan Obeng (-)

e. Gergaji

f. obeng

g. Kunci Pas

h. Meteran

i. Laptop

1
2. Bahan

a. Thermostat Digital XH-W3001

b. Elemen Pemanas

c. Kipas / Fan

d. Sensor DHT22

e. NodeMCU ESP8266

f. Relay 4 CH

g. Jumper

h. Terminal

i. Kabel

j. Saklar

k. Baseboar NodeMCU ESP8266

l. Triplek

m. Baut

n. Besi Siku Lubang

o. Seng Plat

p. Engsel Pintu

q. Adaptor

1
C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang

dilakukan melalui dua tahap , yaitu tahap perangcangan alat kemudian

tahap pengujian.

D. Teknik Pengumpulan Data / Teknik Perancangan

Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan

dalam beberapa tahapan. Uraian tahapan sebagai berikut :

1. Pengumpulan Referensi

Tahap ini merupakan tahap awal, dimana kita harus

mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan

perancangan dan penelitian yang dilakuakan, adapun

tahapannya adalah :

1). Memahami karakteristik pengeringan kakao.

2). Melakukan observasi tentang proses pengeringan biji kakao.

3). Mengumpulkan referensi terkait NodeMCU ESP8266 sebgai

otak / pengendali, heater sebagai penghasil sumber panas,

thermostat digital XH-W3001 sebagai pengontrol suhu otomatis,

sensor DHT 22 sebagai sensor suhu dan kelembaban.

2
2. Metode Perancangan

1). Desain Alat

Dalam peroses perancangan alat ini perlu konsep yang

matang sebagai pedoman perancangan (desain) untuk

menunjang komponen yang akan digunakan.

Gambar 3. 1 Desain Alat

Berdasarkan desain diatas ukuran alat yang akan digunakan

80 cm x 50 cm x 50 cm dengan kapasitas biji kakao pada saat

pengeringan ± 3 kg dengan tiap raknya 1 kg. Untuk ukuran raknya

sendiri 43 cm x 40 cm berjumlaah 3 buah.

2
2). Hardware

Dalam perancangan hardware untuk sistem kontrol

dikendalikan oleh NodeMCU ESP8266 melalui aplikasi blynk via

smartphone. Suhu yang dihasilkan dari heater dikontrol secara

otomatis melalui thermostat agar tetap stabil. Adapun

rangkaiannya sebagai berikut :


Sumber Adaptor
PLN 220 v
AC 5 volt Dc

Aplikasi Blynk Relay 4 Thermostat Heater


Via chanel
Smartphone
NodeMCU

ESP8266
Kipas
Sensor
DHT22

Gambar 3. 2 Diagram Blok

3). Software

Tahapaan pembuatan program pada software dimana

program dibuat pada aplikasi Arduino IDE yang telah terinstal

library NodeMCU ESP8266 dan blynk kemudian program

diupload ke perangkat NodeMCU ESP8266.

2
3. Flowchart Perancangan Alat

Mulai

T
Blynk

Y
NodeMCU Sensor DHT22
ESP8266 On

Relay
Monitoring
Thermostat suhu dan
kelembaban
kipas pada alat
Pembacaan pengering
sensor

Heater on

T
Suhu
>=65˚

Y
Heater off

Suhu T
<=55˚
Suhu stabil pada alat
Y pengering Selesai

Gambar 3. 4 Flowchart Alat

2
E. Analisa Data

Adapun data yang akan diukur ialah pengujian pada sensor dan

pengujian kinerja Alat.

1. Pengujian kinerja Sensor DHT 22 dan Thermostat

2. Pengujian Kinerja Alat

a. Uji kecepata respon alat terhadap aplikasi Blynk.

b. Uji pengeringan perjam.

c. Uji pengeringan pada setiap rak.

d. Uji pengeringan selama 8 jam.

3. Perbandingan pengeringan manual dengan pengeringan alat.

2
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1) Wiring Sistem

Gambar 4. 1 Gambar Wiring Sistem

Skema rangkaian pada gambar 4.1 menggunakan sumber tegangan

110-240 V untuk mengaktifkan adaptor kemudian tengangan

diturunkan menjadi 5 V DC. Tegangan dari adapor digunakan untuk

menngaktifkan NodeMCu ESP8266 yang menjadi pusat kendali.

Diamana NodeMCu ini berguna untuk megaktifkan relay dan sensor

DHT 22. Kemudian relay dihubungkan dengan sumber 220 v guna

untuk megktifkan thermostat, heater dan kipas.

2
2) Gambar Alat

Gambar 4. 2 Bagian Dalam Panel

5
6
7

Gambar 4. 3 Bagian Alat Tampak Dari Depan

10

Gambar 4. 4 Bagian Pemanas

2
Keterangan gambar :

1. NodeMcu Esp8266

2. Adaptor

3. Relay

4. Terminal blok

5. Thermostat

6. Lampu indicator pada heater

7. Saklar

8.Rak peletakan biji kako

9. Heater

10. Kipas

Pada Gambar 4.2, Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 merupakan

bagian-bagian dan komponen-komponen yang berguna utuk

mengaktifkan dan majalankan alat pengering biji kakao.

B. PEMBAHASAN

1) Uji Kinerja Komponen

a. Pengujian kinerja sensor DHT22 dan thermostat

2
Tabel 4. 1 Pengujian Kinerja Pada Thermostat Dan Sensor DHT22

Hygrometet
DHT22 Error(%)
Thermostat thermometer
No.
( ˚C) Suhu Kelembaban Suhu Kelembaban Thermostat DHT22
(˚C) (%) (˚C) (%) (suhu) Suhu Kelembaban
1 30 29,7 72,5 30,2 72 0,66 1,66 0,69
2 35 33,2 66,6 35,4 67 1,13 6,21 0,60
3 40 38,1 57,4 40,5 56 1,23 5,93 2,50
4 45 43,2 51,5 45,6 52 1,32 5,26 0,96
5 50 47,9 44,9 50,8 46 1,57 5,71 2,39
6 55 53,2 39,8 55,7 40 1,26 4,49 0,50
7 60 58,2 35,1 60,3 35 0,50 3,48 0,29
8 65 63,4 31,7 65,2 32 0,31 2,76 0,94
Rata-Rata 1,00 4,44 1,11
Akurasi% 99,00 95,56 98,89

Pada table 4.1 digunakan hygrometer thermometer sebagai acuan

dari penggunaan thermostat dan sensor DHT22. Pada thermostat

didapatkan rata-rata eror 1,00% dengan nilai akurasi 99,00%. Kemudian

untuk suhu DHT22 didapatkan nilai rata-rata error 4,44% dengan

akurasi

95,56%. Untuk kelembaban pada DHT222 didapatkan nilai rata-rata

1,11% dengan nilai akurasi 98,89%.

2) Uji Kinerja Alat

a. Uji Kecepata Respon Alat

Pengujian dilakukan untuk melihat seberapa cepat respon alat

terhadap aplikasi blynk.

2
Gambar 4. 6 Tampilan Pada Aplikasi Blynk

Gambar 4.6 merupakan tampilan aplikasi blynk terdapat 2 tombol

push buttom yang pertama untuk mengaktikan thermostat dan yang

kedua untuk mengaktifkan kipas. Kemudian ada 2 gauge yang berfungsi

untuk memonitoring suhu dan kelembaban dari sensor DHT22.

Tabel 4. 2 Kecepatan Respon Alat Terhadap Aplikasi Blynk

Thermostat Kipas

No Jarak ON (s) OFF (s) ON(s) OFF(s)

1 30 cm 0,63 0,38 0,94 0,69

2 1m 0,8 0,75 0,58 0,9

3 2m 0,61 0,78 1,08 0,88

4 3m 0,73 0,78 1,4 0,55

5 4m 0,91 0,82 0,76 0,68

6 5m 0,87 0,74 0,65 0,79

Rata-rata 0,75 0,70 0,90 0,74

Pada Tabel 4.2 kita bisa melihat seberapa cepat respon alat

terhadap aplikasi blynk. Dari dari 6 jarak uji coba yang berbeda

kecepatan
2
on off pada thermostat dan on off pada kipas sangat cepat dan semua

hampir sama. Adapun yang dapat mempengaruhi kecepatan respon ialah

kekuatan jaringan yang diterima oleh NodeMCU.

b. Uji pengeringan Per Jam

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu

yang dibutuhkan untuk pengeringan pada biji kakao. Dengan uji coba biji

kakao sebanyak 100 g. pengujian ini untuk melihat penurunan kadar

air pada

setiap jamnya.

Tabel 4. 3 Uji Pengeringan Biji Kakao Per Jam

Waktu Beban
(Jam) Akhir(g) Kelembaban(%) Kadar Air(%)
1 92 33,9 52
2 86 32,8 46
3 75 32,3 35
4 69 31,6 29
5 58 30,4 18
6 53 30,5 13
7 49 30,2 9
8 47 29,8 7

Dari hasil pengeringan pada Table 4.3 bisa kita lihat dari tiap jam kadar air

pada biji kakao akan menurun hingga 7% itu menandakan biji kakao sudah

kering sesuai standar yang ditentukan.

c. Uji Pengeringan Per Rak

Pengujian ini dilakukan untuk melihat perbandingan dari proses

pengeringan di stiap raknya.

3
Tabel 4. 4 Uji Pengeringan Dari Setiap Rak
Massa Awal Kadar
Rak Massa Akhir(g) Kelembaban(%)
(g) Air(%)
Bawah 100 47 29 7
Tengah 100 47 29 7
Atas 100 48 29 8
Rata-rata 7,33

Pada table 4.4 rata-rata dari pengeringan didapat 7,33% kadar air.

Pada rak paling atas kadar air yang didapat berbeda 1 persen dikarenakan

sumber panas yang sedikit agak jauh. Dibanding dengan rak paling bawah

dengan yang ditengah yang sudah pas dengan kadar air 7%.

d. Uji Pengeringan Alat

Pengujian ini dilakukan dengan beberapa kali pengujian dengan

menggunakan biji kakao secara langsung. Dengan berat yang berbeda

namun dengan suhu berkisar 55-65˚C dan waktu pengeringan yang

kurang lebih sama sekitar 8 jam pengeringan.

Gambar 4.6 Proses Pengeringan

3
Gambar 4.7 Hasil Pengeringan Biji Kakao Menggunakan Alat Pengering

Pada Gambar 4.6 merupakan gambar pada saat peroses

pengeringan, terlihat warna pada biji kakao sudah mulai berubah menjadi

kecoklatan. Pada Gambar 4.7 terlihat warna dari kuliat luar biji kakao

sudah berwarna kecoklatan yang menandakan bahwa biji kakao sudah

kering dan pada bagian dalam biji sudah mudah dihancurkan.

Tabel 4. 5 Pengeringan Biji Kakao Selama 8 Jam Menggunakan Suhu 55-

65˚C
Massa awal Massa Kelembaban Kadar

No (g) akhir(g) (%) air(%)

1 100 47 29 7

2 200 93 28,80 6,5

3 300 141 29,40 7

4 350 168 30,20 8

5 400 180 30,30 5

Rata-rata 29,5 6,7

3
Pada pengujian pengeringan didapatkan hasil pada Tabel 4.3. Pada

Tabel bisa dilihat massa akhir biji kakao setelah pengeringan turun hingga

lebih dari setengah berat awal sebelum pengeringan. Kemudian untuk

kelembaban akhir didapatkan +- 30%. Untuk biji kakao yang masih basah

memiliki kadar air 60% yang harus diturunkan menjadi 6-7 %. Pada

pengujian ini didapatkan hasil pengeringan dengan rata-rata 6,7 %.

3). Perbandingan pengeringan manual dengan pengeringan alat

Pada pengeringan manual menggunakan sinar matahari (35˚C) biji

kakao membutuhkan waktu 2-3 hari untuk kering dengan kadar air 6-7 %

itu untuk kondisi cuaca cerah. Namun jika cuaca tidak menentu atau

kondisi musim hujan membutuhan waktu hingga seminngu untuk kering.

Sedangkan dengan alat ini pengeringan biji kakao dapat kering dengan

waktu sekitar 8 jam menggunakan suhu 55-65 ˚C dengan rata-rata kadar

air 6,7%. Ini dapat mnegefisien waktu pengeringan dengan cepat sesuai

dengan standar pengeringan.

Jika ingin dibandingkan, lebih baik menggunakan alat dalam

pengeringan karena dapat menghemat waktu. Alat yang sudah berbasi

IOT mempermudah untuk pengotrolan dan monitoring suhu dan

kelembaban sehingga tidak perlu terus memantau alat pada saat proses

pengeringan.

3
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini adalah

telah dibuat sebuah alat pengering biji kakao berbasis IOT dengan kendali

suhu otomatis Pada pengujian kecepatan respon alat terhadap aplikasi

blynk, kekuatan koneksi jaringan mempengaruhi kecepatan respon

NodeMCU jika jaringan kuat maka responnya juga akan cepat namun

apabila koneksi jaringan lemah kecepatan respon alat juga akan

melambat. Pada pengujian kinerja Thermostat didapatkan akurasi 99,00%

dan sensor DHT22 didapatkan akurasi 95,6% untuk pengukuran suhu

dan akurasi

98,89% pengukuran kelembaban. Pada pengujian pengeringan alat dapat

mengeringkan biji kakao dalam waktu sekitar 8 jam dengan menggunakan

suhu 55˚-65˚ C dan didapatkan rata-rata kadar air akhir 6,7 %.

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat ini pengeringan

biji kakao dapat lebih cepat daripada harus menjemur dibawah sinar

matahari 2-3 hari.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka disarankan untuk

penelitian selanjutnya:

3
1. Memperhatikan pemasangan seng plat pada rangka agar udara panas

tidak keluar pada saat pemanas aktif.

3
2. Menggunakan sensor yang lebih akurat dan pembacaannya cepat,

seperti sensor DHT21.

3. Meningkatkan kapasitas pengeringan agar biji kakao yang dikeringkan

lebih banyak.

4. Mengatur dengan baik posisi atau menambahkan heater agar suhu

dapat merata didalam alat pengering.

3
Daftar Pustaka

Adi Gun, P. I., Suyadny, I. A., Pt Raka Agung, I. A. 2018. Sistem Monitoring Penetasan
Telur Penyu Menggunakan Mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan Protokol
MQTT dengan Notifikasi Berbasis Telegram Messenge. J-COSINE.
Arga. 2021, April. Pengertian dan Fungsi Adaptor. www.pintarelektro.com.

COMPONENTS101. 2020, April. NodeMCU ESP8266. www.components101.com.

Elkolind. 2018. Implementasi Algoritma Fuzzy Logic Control untuk Sistem Pengontrolan
Suhu dan Kelembaban pada Mesin Pengering Biji Kakao Berbasis Prosentase
Berat
.

Faudin A. 2017, November. Mengenal aplikasi BLYNK untuk fungsi IOT.


www.nyebarilmu.com.
Irsyad R. J. 2019. Proyek Akhir. RANCANG BANGUN MESIN PENGERING BIJI KAKAO
DENGAN MEKANISME ROTARY (Bagian Statis).
Khaiiri, M. A. 2021, april. Sensor ini merupakan sensor yang berfungsi untuk mengukur
suhu dan kelembaban. Sensor ini menggunakan sensor bersifat kapasitif untuk
mengukur kelembaban dan termistor untuk mengukur suhu. Output DHT11 dan
DHT22 berbentuk digital sehingga penggunaan pin A. Retrieved from Mahir
Elektro: Sensor ini merupakan sensor yang berfungsi untuk mengukur suhu dan
kelembaban. Sensor ini menggunakan sensor bersifat kapasitif untuk mengukur
kelembaban dan termistor untuk mengukur suhu. Output DHT11 dan DHT22
berbentuk digital sehingga penggunaan pin A
Meriadi, Meliala S., Muhammad. 2018. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
PENGERING BIJI COKLAT DENGAN WADAH PUTAR MENGGUNAKAN PEMANAS
LISTRIK. Jurnal Energi Listrik.

Mulono A. 2017, Agustus. Fermentasi Biji Kakao Kering Menggunakan Saccharomyces


cerevisiae, Lactobacillus lactis, dan Acetobacter aceti (Cocoa Bean Dry
Fermentation Using Saccharomyces cerevisiae, Lactobacillus lactis and
Acetobacter aceti). www.researchgate.net

Sandra M. 2009. repository.unand.ac.id. RANCANG BANGUN ALAT PENGERING TIPE


KONVEYOR OTOMATIS UNTUK PENINGKATAN MUTU BIJI KAKAO SECARA
NONDESTRUKTIF BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL DAN IMAGE
PROCCESING.

3
LAMPIRAN
Tabel Rincian Anggaran Biaya

No Nama Komponen Harga Jumlah Total


1 NodeMCU ESP8266 Rp 48.000 1 Rp 48.000
2 Fan/kipas 12x12 220V Rp 53.000 2 Rp 106.000
3 Jumper Rp 1.000 10 Rp 10.000
4 Relay 4 Ch 5 v Rp 35.000 1 Rp 35.000
5 Baseboard NodeMCU Rp 35.000 1 Rp 35.000
6 KKB Rp 15.000 1 Rp 15.000
7 Saklar Tunggal Rp 20.000 1 Rp 20.000
8 Kepala Colokan Rp 5.000 1 Rp 5.000
9 Kabel kecil per meter Rp 5.000 3 Rp 15.000
10 Kabel Besar 2x1.5 per meter Rp 11.000 3 Rp 33.000
11 Besi Siku Lubang Rp 40.000 4 Rp 160.000
12 Seng plat per meter Rp 22.000 8 Rp 176.000
13 Baut Rp 750 30 Rp 22.500
14 Jaring-jaring kawat per meter Rp 16.000 1 Rp 16.000
15 Kayu balok 3x3 cm/ 2m Rp 10.000 2 Rp 20.000
16 kayu balok kecil 2 m Rp 5.000 4 Rp 20.000
17 Paku 2 cm /box Rp 5.000 1 Rp 5.000
18 Engsel pintu Rp 6.000 2 Rp 12.000
19 Terminal Blok Rp 12.000 1 Rp 12.000
20 Speser PCB 1 cm Rp 1.250 10 Rp 12.500
21 Lampu pilot Rp 7.000 1 Rp 7.000
22 Isolasi Rp 7.000 1 Rp 7.000
23 Finned heater Rp 135.000 1 Rp 135.000
24 Sensor DHT22 Rp 60.000 1 Rp 60.000
25 Plat besi Siku Rp 1.000 20 Rp 20.000
26 Paku payung per box Rp 13.000 1 Rp 13.000

Jumlah Keseluruhan Rp 1.020.000

3
LISTING PROGRAM

#define BLYNK_PRINT Serial

#include <SPI.h>

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <BlynkSimpleEsp8266.h>

#include <DHT.h>

char auth[] = "Md-T-raw02AVAwKkbb6SHd2bTWR7jbGM";

char ssid[] = "a37";

char pass[] = "123456789";

#define DHT_PIN 2 //pin D4

#define DHTTYPE DHT22

//buat variabel untuk sensor DHT

DHT dht(DHT_PIN, DHTTYPE);

void setup()

// Debug console

Serial.begin(9600);

Blynk.begin(auth, ssid, pass);

void loop()

Sensor();

3
Blynk.run();

void Sensor()

float h = dht.readHumidity();

float t = dht.readTemperature();

if (isnan(h) || isnan(t)) {

Serial.print("Failed to read from DHT sensor!");

return;

Blynk.virtualWrite(V5, h);

Blynk.virtualWrite(V6, t);

delay(1000);

4
DOKUMENTASI

1. Pembuatan Rangka

2. Pemasangan komponen dan seng plat

4
BIODATA MAHASISWA

Nama Lengkap : MUHAMMAD AMIN

Nama Panggilan : AMIN

Jurusan : Otomasi Sitem Permesinan

Nim : 18OSP329

Tempat Tanggal Lahir : Camba, 21 September 1998

Alamat Asal : Dusun Padang Lohe Desa sawaru Kec.

Camba, Kab. Maros

Alamat sekarang : BTP Blok AF80 Jl. Cendana II

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Golongan Darah : O

Tinggi Badan : 170 cm

No.Hp/WA : 082290869241

Email : aminkcamba@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai