Anda di halaman 1dari 67

PROTOTYPE ALAT PENYIRAM DAN PEMUPUKAN

TANAMAN SECARA OTOMATIS DENGAN SISTEM


MONITORING BERBASIS INTERNET OF THINGS

TUGAS AKHIR

OLEH :

DWI SUCI YANTI


STAMBUK : 18OSP293

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna


menyelesaikan program Diploma Tiga
Jurusan Otomasi Sistem Permesinan

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI POLITEKNIK ATI


MAKASSAR 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL : PROTOTYPE ALAT PENYIRAM DAN PEMUPUKAN


TANAMAN SECARA OTOMATIS DENGAN SISTEM
MONITORING BERBASIS INTERNET OF THINGS
(IOT)
NAMA MAHASISWA : DWI SUCI YANTI

NOMOR STAMBUK : 18OSP293

JURUSAN/PROGRAM STUDI : OTOMASI SISTEM PERMESINAN

POLITEKNIK ATI MAKASSAR

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

DR. Sitti Wetenriajeng S., ST., M.MT. Muhammad Fadli Azis, ST., MSc
NIP. 19800106 200212 2 003 NIP. 19920602 201901 1 002

Mengetahui,

Direktur Politeknik ATI Makassar Ketua Jurusan

Ir. Muhammad Basri., MM DR. Sitti Wetenriajeng S., ST., M.MT.


NIP. 19691011 199412 1 001 NIP. 19800106 200212 2 003

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang
ditentukan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik Ati Makassar
Nomor : 562 tanggal 5 April 2021 yang telah dipertahankan didepan Tim Penguji
pada hari Selasa tanggal 31 Agustus 2021 sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Industri dalam Program Studi Otomasi Sistem
Permesinan Pada Politeknik Ati Makassar.

PANITIA UJIAN :

Pengawas : 1. Kepala Pusdiklat Industri Kmentrian Perindustrian R.I.

2. Direktur Politeknik Ati Makassar

Ketua : Muslimin, S. T., MT (....................)

Sekretaris : Wahida, S. Si, M. Si (....................)

Penguji I : Muslimin, S. T., MT (....................)

Penguji II : Wahida, S. Si, M. Si (....................)

Penguji III : Taufik Muchtar, S. T., M. T. (…….……….....)

Pembimbing I : DR. St. Watenriajeng Sidehabi, ST., M.MT. (…….…………..)

Pembimbing II : Muhammad Fadli Azis, ST., MSc (…….…………..)

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dwi Suci Yanti

NIM : 18OSP293

Program Studi : Otomasi Sistem Permesinan

Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan

sesuai dengan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia bahwa tugas

akhir saya adalah hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut tanpa melibatkan institusi Akademi Teknik Industri Makassar

atau orang lain.

Makassar, 31 Agustus 2021


Yang menyatakan,

( DWI SUCI YANTI )

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH Subhanahu

Wata’ala adalah kata yang paling pantas penulis ucapkan karena atas rahmat dan

inayah-Nyalah sehingga penulis masih diberi waktu dan kesempatan untuk bisa

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Shalawat dan salam senantiasa penulis

curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

karena berkat kerja keras beliau kita tidak akan seperti sekarang ini. Beliau mampu

mengubah dunia dari perjuangan jahiliyah menuju alam yang terang benderang

sudah seharusnya beliau dijadikan suri tauladan bagi umat di jagad ini. Dalam

proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, dibutuhkan perjuangan, kesabaran,

dan semangat pantang menyerah untuk mencapai hasil yang maksimal. Namun,

penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Penulis menyadari

pula bahwa segala kemampuan yang dimiliki tentunya akan tergambar dalam

laporan ini. Untuk itu, penulis membuka diri untuk menerima saran dan kritik yang

sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Berbagai kendala penulis

hadapi dalam proses penyusunan dan penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

Namun berkat bantuan dan dorongan yang diberikan berbagai pihak, dan tekad

yang membara akhirnya Laporan Tugas Akhir ini dapat terangkum.

v
Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

studi di Bidang teknik industri, Program Studi D3 jurusan/program studi Otomasi

Sistem Permesinan.

Kesalahan juga merupakan bagian tak terpisahkan dari jalan kehidupan

manusia. Sehingga hanya pintu maaflah yang kami harapkan atas kesalahan-

kesalahan kami. Dengan segala kerendahan hati, kami berharap apa yang ada

dalam buku Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, dan berguna sebagai sumbangan

pikiran bagi kita semua dalam berprestasi turut mengisi pembangunan Bangsa dan

Negara.

Oleh karena itu maka kesempatan yang berbahagia ini selayaknya penulis

dapat menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya

kepada:

1. Ayahanda, ibunda, dan seluruh keluarga tercinta yang banyak memberi

kasih sayang yang tulus tanpa pamrih, yang tak henti-hentinya memberi

semangat, dorongan serta doa selama penulis menempuh pendidikan.

2. Bapak Ir. Muhammad Basri., MM selaku Direktur Politeknik ATI Makassar.

3. Ibu DR. Sitti Wetenriajeng Sidehabi, ST., M. MT selaku Ketua Jurusan

Politeknik ATI Makassar dan sekaligus selaku pembimbing I yang selalu

memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.

4. Bapak Muhammad Fadli Azis, ST., MSc selaku Pembimbing II yang selalu

memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.

vi
5. Teman–teman seperjuangan program studi Otomasi Sistem Permesinan

terutama OSP 018 tanpa terkecuali yang susah senang selalu bersama.

6. Terima kasih kepada Sahabat terdekat Arizha Tenri Jekka, Nadia

Rahmasari, Nuranggreni, Nurmala Santy Alimuddin yang selalu membantu

dan memberi semangat dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

7. Terima kasih untuk BTS. Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung

Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, dan Joen Jungkook yang selalu

memberikan hiburan dan menjadi moodbooster di saat lelah, serta

menjadi inspirasi saat mengerjakan laporan tugas akhir ini.

Meskipun hanya dalam bentuk sederhana penulis menyadari sepenuhnya

bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Sebagai penutup,

kepada pembaca yang budiman, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun untuk kesempurnaan laporan ini kedepannya. Semoga laporan

ini berguna kepada orang lain maupun kepada diri penulis.

Makassar, 31 Agustus 2021

Yang menyatakan,

( DWI SUCI YANTI )

vii
ABSTRAK

Dwi Suci Yanti. 18OSP293. Prototype alat penyiram dan pemupukan tanaman
secara otomatis dengan monitoring berbasis internet of things (IOT) . Dibawah
bimbingan ibu Sitti Wetenriajeng Sidehabi sebagai pembimbing I dan bapak
Muhammad Fadli Azis sebagai pembimbing II.
Bidang pertanian sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok
manusia terkecuali sayur seperti bayam, kangkung, bawang merah, kool, cabai dan
lain-lain. Tetapi saat ini kebutuhan sayur dari petani belum maksimal hasilnya,
dikarenakan petani masih menggunakan teknologi manual dalam system
pertanian yang digunakan. Seperti dalam proses penyiraman dan pemupukan
tanaman masih menggunakan sistem manual. Dengan berkembangnya teknologi
sekarang dimungkinkan dibuat sebuah teknologi penyiram dan pemupukan.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah merancang sebuah prototype alat penyiram
dan pemupukan tanaman otomatis untuk mengatasi masalah ini, dimana
penyiraman terjadi apabila sensor Yl-69 (sensor kelembaban tanah) membaca
kondisi tanah jika kondisi tanah yang terbaca oleh sensor YL-69 adalah <=40%
(kondisi tanah kering) dan tidak ada cahaya yang terdeteksi (0) maka pompa 1
akan aktif dan pompa 1 akan mati jika kondisi tanah yang terbaca oleh sensor YL-
69 adalah >=80% (kondisi tanah lembab) maka pompa akan mati. Sedangkan
untuk pemupukan akan berlangsung sesuai dengan waktu yang sudah diatur pada
time server yang terdapat pada NodeMCu ESP8266 maka otomatis pompa akan
aktif. Prototype alat ini menggunakan NodeMcU ESP8266 sebagai pengontrol
utama/otak, sensor cahaya sebagai pendeteksi cahaya, sensor YL-69 digunakan
untuk membaca kadar kelembaban tanah, relay sebagai saklar otomatis yang
menghidupkan dan mematikan pompa, pompa air untuk memompa air dan
pupuk, dan smartphone untuk memonitoring proses penyiraman dan pemupukan.
Kata kunci :NodeMCu ESP8266,sensor cahaya,sensor YL-69,relay,pompa
air,smartphone.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ............................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................. 4
C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................... 4
D. MANFAAT PENELITIAN ........................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
A. LANDASAN TEORI ................................................................... 5
1. TANAMAN ......................................................................... 5
2. PENYIRAMAN .................................................................... 6
3. PEMUPUKAN..................................................................... 7
4. INTERNET OF THINGS (IOT)............................................... 8
5. NODEMCU ESP8266.......................................................... 9
6. SENSOR YL-69 .................................................................. 12
7. SMARTPHONE .................................................................. 13
8. POMPA AIR ...................................................................... 14
9. RELAY ............................................................................... 15
10. SENSOR CAHAYA .............................................................. 16
11. TELEGRAM ....................................................................... 17
12. ARDUINO IDE ................................................................... 17
B. LITERATURE RIVIEW............................................................... 19
C. KERANGKA BERFIKIR .............................................................. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ........................................ 26
B. ALAT DAN BAHAN .................................................................. 26
C. JENIS PENELITIAN................................................................... 27
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA/TEKNIK PERANCANGAN ....... 27
1. PENGUMPULAN REFERENSI............................................. 27
2. METODE PERANCANGAN ................................................ 27
E. ANALISA DATA ....................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 31
A. HASIL PENELITIAN .................................................................. 31
B. PEMBAHASAN ........................................................................ 34

ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 38
A. KESIMPULAN .......................................................................... 38
B. SARAN .................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 40
LAMPIRAN ............................................................................................. 43

x
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Tanaman Bawang Merah ................................................ 6


GAMBAR 2.2 Penyiraman Tanaman Bawang Merah ............................. 7
GAMBAR 2.3 NodeMCu ESP8266 ........................................................... 9
GAMBAR 2.4 Versi NodeMCu ESP8266................................................. 11
GAMBAR 2.5 Header Pin Out GPIO NodeMCU ...................................... 11
GAMBAR 2.6 Sensor Kelembaban Tanah YL-69 .................................... 12
GAMBAR 2.7 Contoh Gambar Smartphone .......................................... 14
GAMBAR 2.8 Pompa Air ........................................................................ 15
GAMBAR 2.9 Relay ................................................................................ 16
GAMBAR 2.10 Modul Sensor Cahaya .................................................... 17
GAMBAR 2.11 Logo Telegram .............................................................. 17
GAMBAR 2.12 Tampilan Arduino IDE .................................................... 18
GAMBAR 2.13 Bagan Kerangka Berfikir ................................................ 25
GAMBAR 3.1 Diagram Blok ................................................................... 28
GAMBAR 3.2 Flowchart ......................................................................... 29
GAMBAR 4.1 Gambar Alat Tampak Atas ............................................... 31
GAMBAR 4.2 Gambar Alat Tampak Samping ........................................ 31
GAMBAR 4.3 Blok Diagram Proses ........................................................ 32
GAMBAR 4.4 Wiring Diagram................................................................ 33
GAMBAR 4.5 Tampilan Aplikasi IOT Telegram ...................................... 37

xi
DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Kondisi Kelembaban Tanah .................................................. 13


TABEL 2.2 Tabel Penelitian Lain ............................................................ 19
TABEL 3.1 Tabel Alat & Bahan ............................................................... 26
TABEL 4.1 Uji Coba Pada Pompa Untuk Penyiraman ..............................
TABEL 4.2 Uji Coba Pada Pompa Untuk Pupuk .......................................
RANCANGAN ANGGARA BIAYA ...............................................................

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku

industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam

pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk

Indonesia bekerja sebagai petani. Namun produktivitas pertanian masih

jauh dari harapan. Salah satu faktor penyebab kurangnya produktivitas

adalah sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan

pertanian dan hasilnya.

Di era perkembangan teknologi khususnya di bidang pertanian dan

perkebunan sudah berkembang dari waktu ke waktu. Salah satu dalam

penyiraman dan pemupukan tanaman. Menyiram dan pemberian pupuk

pada tanaman merupakan aktivitas yang harus dilakukan untuk membuat

tanaman tetap segar dan sehat. Dengan menyiram dan memberi pupuk

secara rutin dengan cara yang benar dan waktu yang tepat, maka tanaman

kita berkembang dengan baik.

Menurut penelitian sebelumnya “ Prototipe Sistem Otomatis untuk

Penyiraman dan Pemupukan Tanaman dalam Pot “ yang ditulis oleh Aviana

1
Furi, Mohammad Iqbal, Nur Sultan Salahuddin (2018) dimana tujuan

penelitian adalah merancang sistem penyiraman dan pemupukan tanaman

secara teratur. Sistem penyiraman dan pemupukan ini menggunakan

mikrokontroler NodeMCU, pompa air Dc yang digunakan untuk menyiram

dan memberi pupuk cair secara otomatis.

Penelitian sebelumnya “ Rancangan Alat Penyiram dan Pemupukan

Tanaman Otomatis Menggunakan RTC dan Soil Moisture Sensor Berbasis

Arduino “ yang ditulis oleh Alexander Sinaga, Aswardi (2020) dimana

sistem otomatis bekerja berdasarkan informasi beberapa sensor mengenai

kondisi tanah pada tanaman dengan pengontrolan mikrokontroler

arduino. Penyiraman tanaman dilakukan ketika sensor soil moisture

membaca kelembaban tanah sesuai dengan set point yang telah

ditentukan yaitu pada range >700, dan penyiraman berhenti ketika tanah

pada tanaman dalam keadaan basah sesuai dengan set point yang telah

ditentukan pada range >650. Sedangkan untuk pemberian pupuk cair pada

tanaman menggunakan RTC yang berfungsi sebagai penjadwalan

pemberian pupuk cair yang terlebih dahulu dilakukan setting hari dan

waktu pada program sesuai dengan set point yang telah dilakukan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya “ Alat penyiram Tanaman

Otomatis Berbasis Arduino menggunakan Internet Of Things (IOT) “ yang

ditulis oleh Nabila Azzaky, Anang Widiantoro (2020) dimana sistem alat

pengontrol ini penyiraman tanaman dengan menggunakan konversi nilai

2
suhu. Nilai tersebut diperoleh dari sensor DHT22 kemudian diproses pada

arduino yang digunakan untuk memberi perintah bahwa pada suhu diatas

31°C maka pompa air akan on dan sebaliknya jika suhu dibawah 31°C maka

pompa akan off.

Adapun penelitian yang dilakukuan oleh Andi Priyono dan Pandji

Triadyaksa (2020) dengan judul “ Sistem Penyiraman Tanaman Cabai

Otomatis Untuk Menjaga Kelembaban Tanah Berbasis ESP8266 “ dimana

sistem ini dapat melakukan penyiraman otomatis sesuai kelembaban

tanah dan dapat membaca suhu dan kelembaban udara lingkungan sekitar

dengan dikendalikan oleh ESP8266 yang dilengkapi dengan LCD 16x2,

sensor YL-69, dan sensor DHT11. Suhu, kelembaban udara dan

kelembaban tanah yang diinformasikan melalui smartphone dan LCD yang

terpasang pada sistem penyiraman. Aplikasi Telegram mampu

mengirimkan informasi untuk menjalankan fungsi otomatisasi penyiraman

saat kelembaban tanah kurang dari 50% sebagai acuan yang sesuai dengan

karakteristik pada tanaman cabai.

Dasar pemikiran diatas yang mendasari penulis dalam mengajukan

tugas akhir ini dengan judul “Protoype Alat Penyiraman Dan Pemupukan

Tanaman Secara Otomatis Dengan Sistem Monitoring Berbasis Internet Of

Things (IOT) “.

3
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana

merancang dan mendesain prototype alat penyiram dan pemupukan

tanaman secara otomatis dengan sistem monitoring berbasis internet of

things (IOT)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu membuat prototype alat penyiram dan

pemupukan tanaman secara otomatis dengan sistem monitoring berbasis

internet of things (IOT).

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas maka manfaat dari pembuatan

prototype alat penyiram dan pemupukan tanaman secara otomatis dengan

sistem monitoring berbasis internet of things (IOT) adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan hasil panen yang baik.

2. Agar memudahkan para petani dalam memberikan pupuk dan

menyiram tanaman.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Tanaman

Dalam pertanian, tanaman adalah beberapa jenis organisme yang di

budidayakan pada suatu ruang atau media untuk dipanen pada masa

ketika sudah mencapai tahap pertumbuhan tertentu. Pengertian ini

dibedakan dari penggunaan secara awam bahwa tanaman sama dengan

tumbuhan (Kusmiadi, 2019).

Tanaman adalah bagian dari dunia tumbuh-tumbuhan (plant) yang

berupa sekelompok makhluk hidup yang bertambah besar dan

berkembang serta memiliki batang, akar, daun, dan sebagainya yang

memiliki klorofil. Tanaman adalah tumbuhan yang sengaja ditanam dan

dipelihara oleh manusia untuk dimanfaatkan. Tanaman pertanian, dengan

demikian, adalah tanaman yang bermanfaat secara ekonomi dan cocok

dengan rencana kerja dan eksistensi manusia. Tanaman pertanian memiliki

sifat yang sangat khas, yaitu pengelolahan, artinya tanaman itu selama

kehidupannya dikelolah untuk dipanen hasilnya meskipun tingkat

pengelolahannya tidak intensif, misalnya tanaman-tanaman dalam sistem

pertanian ladang berpindah atau tanaman-tanaman di pekarangan

(Widodo, 2021).

5
Gambar 2.1 Tanaman Bawang Merah (Dokumen Pribadi)

2. Penyiraman

Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu

diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan

tanaman memerlukan asupan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis

dalam memperoleh kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Selain

itu pemberian air yang cukup merupakan faktor penting bagi pertumbuhan

tanaman, karena air berpengaruh terhadap kelembaban tanah. Tanpa air

yang cukup produktivitas suatu tanaman tidak akan maksimal (Eriyadi M &

Nugroho S, 2018).

Penyiram tanaman adalah alat yang digunakan dalam melakukan

penyiraman atau pengairan dalam dunia pertanian. Pengertian

penyiraman sendiri ialah satu proses pembekalan air atau pengaliran

kepada tanah untuk keperluan tumbesaran tanaman dan seterusnya dapat

meninggikan kualitas dan hasil tanaman. Dalam hal ini peran penyiram

6
pada pemeliharaan tanaman sangatlah penting karena akan sangat

mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman itu sendiri. Tanaman akan

tumbuh dengan optimal apabila proses pengairan atau penyiraman

dilakukan secara optimal pula. Artinya apabila penyiram haruslah dapat

membantu pekerjaan manusia dalam melakukan penyiraman dan

pengairan itu sendiri (Mediawan M, 2018).

Gambar

2.2 Penyiraman tanaman bawang merah (Dokumen Pribadi)

3. Pemupukan

Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan

tanah. Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa

penambahan hara, produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini

disebabkan ketimpangan antara pasokan hara dan kebutuhan tanaman.

Hara dalam tanah secara berangsur-angsur akan berkurang karena

terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan permukaan, erosi

atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara pemberian pupuk dan

7
pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta menjaga

mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari (Rajiman, 2020).

Tujuan utama pemupukan adalah menjamin ketersediaan hara secara

optimum untuk mendukung pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh

peningkatan hasil panen. Penggunaan pupuk yang efisien pada dasarnya

adalah memberikan pupuk bentuk dan jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan tanaman, dengan cara yang tepat dan pada saat yang tepat

sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pertumbuhan tanaman tersebut.

Tanaman dapat menggunakan pupuk hanya pada perakaran aktif, tetapi

sukar menyerap hara dari lapisan tanah yang kering atau mampat. Efisiensi

pemupukan dapat ditaksir berdasarkan kenaikan bobot kering atau

serapan hara terhadap satuan hara yang ditambahkan dalam pupuk

tersebut (Rajiman, 2020).

4. Internet Of Things (IOT)

Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan

sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari

konektivitas internet yang tersambung secara terusmenerus yang

memungkinkan untuk menghubungkan mesin, peralatan, dan benda fisik

lainnya dengan sensor jaringan dan aktuator untuk memperoleh data dan

mengelola kinerjanya sendiri, sehingga memungkinkan mesin untuk

berkolaborasi dan bahkan bertindak berdasarkan informasi baru yang

8
diperoleh secara independen. Internet Of Things atau sering disebut IoT

adalah sebuah gagasan dimana semua benda di dunia nyata dapat

berkomunikasi satu dengan yang lain sebagai bagian dari satu kesatuan

sistem terpadu menggunakan jaringan internet sebagai penghubung

(Efendi Y, 2018).

5. NodeMCU ESP8266

Gambar 2.3 NodeMCU ESP8266 (Purnawan PW & Rosita Y, 2019)

NodeMCU merupakan sebuah board modul embedded system yang

mempunyai feature WiFi, menggunakan chip ESP8266 dengan firmware

berbasis Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan port Micro USB yang

berfungsi untuk pemorgaman sekaligus power supply. NodeMCU sebagai

pusat pengolahan data dan mikrokontroler serta sebagai perangkat yang

akan mengirim dan menerima data dari aplikasi (Purnawan&Rosita, 2019)

NodeMCU ESP8266 merupakan modul turunan pengembangan dari

modul platform IoT (Internet of Things) keluarga ESP8266 tipe modul

arduino, tetapi yang membedakan yaitu dikhususkan untuk “Connected

ESP-12. Secara fungsi modul ini hampir menyerupai dengan platform to

9
Internet“. Untuk saat ini modul NodeMCU sudah terdapat 3 tipe versi

antara lain :

1. NodeMCU 0.9

Pada versi ini (v0.9) merupakan versi pertama yang memiliki memori

flash 4 MB sebagai (System on Chip) SoC-nya dan ESP8266 yang digunakan

yaitu ESP-12. Kelemahan dari versi ini yaitu dari segi ukuran modul board

lebar, sehingga apabila ingin membuat protipe menggunakan modul versi

ini pada breadboard, pin-nya kan habis digunakan hanya untuk modul ini

(Purnawan PW & Rosita Y, 2019).

2. NodeMCU 1.0 (official board)

Versi ini merupakan pengembangan dari versi 0.9. Dan pada versi 1.0

ini ESP8266 yang digunakan yaitu tipe ESP-12E yang dianggap lebih stabil

dari ESP-12. Selain itu ukuran board modulnya diperkecil sehingga

compatible digunakan membuat prototipe projek di breadboard. Serta

terdapat pin yang dikhusukan untuk komunikasi SPI (Serial Peripheral

Interface) dan PWM (Pulse Width Modulation) yang tidak tersedia di versi

0.9 (Purnawan PW & Rosita Y, 2019).

3. NodeMCU 1.0 (unofficial board)

Dikatakan unofficial board dikarenakan produk modul ini diproduksi

secara tidak resmi terkait persetujuan dari Developer Official NodeMCU.

Perbedaannya tidak begitu mencolok dengan versi 1.0 (official board) yaitu

hanya penambahan V usb power output (Purnawan PW & Rosita Y, 2019)

10
Versi 0.9 Versi 1.0 (official) Versi 1.0 (unofficial)

Gambar 2.4 Versi NodeMCU ESP8266 (Purnawan PW & Rosita Y, 2019)

• Pin Out NodeMCU

Untuk menggunakan board NodeMCU dengan baik, kita harus

mengetahui header pin out agar tidak salah atau keliru menggunakan I/O

dalam pemrograman. Berikut ini adalah header pin out dari modul

NodeMCU :

Gambar 2.5 Header Pin Out GPIO NodeMCU (Purnawan&Rosita, 2019).

6. Sensor YL-69

Soil moisture sensor mampu mengukur kadar air di dalam tanah,

dengan 2 buah probe pada ujung sensor. Dalam satu set sensor moisture

tipe YL- 69 terdapat sebuah modul yang didalamnya terdapat IC LM393

11
yang berfugsi untuk proses pembading offset renda yang lebih rendah dari

5mV, yang sangat stabil dan presisi. Sensitivitas pendeteksian dapat diatur

dengan memutar potensiometer yang terpasang di modul pemroses.

Untuk pendeteksian secara presisi menggunakan mikrokontroler atau

arduino, dapat menggunakan keluaran analog (sambungan dengan pin

ADC atau analog input pada mikrokontroler ) yang akan memberikan nilai

kelembaban pada skala 0 V(relatif terhadap GND) hingga vcc (tegangan

catu daya). Modul ini dapat menggunakan catu daya antara 3,3 volt hingga

5 volt sehingga fleksibel untuk digunakan pada berbagai mikrokontroller

(Dani WA & Aldila, 2017).

Nilai yang dibaca oleh sensor kelembaban tanah YL-69 menghasilkan

nilai yang besar pada tanah dengan kandungan air yang rendah, dan akan

menghasilkan nilai yang kecil pada tanah dengan kandungan air yang lebih

banyak. Oleh karena itu pada saat sensor dimasukkan ke tanah kering,

maka nilai yang terbaca oleh sensor lebih besar (resistansi besar) dari pada

nilai pada tanah yang memiliki kadar air lebih tinggi (resistansi kecil).

Gambar 2.6 Sensor kelembaban tanah YL-69 (Dani WA & Aldila, 2017)

12
Kandungan air di dalam tanah dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

𝑾𝒆𝒕 𝑾𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕−𝑫𝒓𝒚 𝑾𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕


Moisture Content On Weight Basis = X 100%
𝑫𝒓𝒚 𝑾𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕

Tabel 2.1 Kondisi Kelembaban Tanah (Windyasari&Bagindo,2019)

KELEMBABAN TANAH

Persentase Kondisi Tanah

0% - 20% Sangat Kering

21% - 40% Kering

41% - 60% Sedang

61% - 80% Lembab

81% - 100% Basah

7. Smartphone

Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan

tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer.

Belum ada standar pabrik menemukan arti smartphone. Bagi beberapa

orang, smartphone merupakan telepon yang bekerja menggunakan

seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan yang

standar dan mendasar pengembangan aplikasi. Bagi yang lainnya,

smartphone hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur

canggih seperti surat elektronik, internet, dan kemapuan membaca buku

elektronik (e-book) atau terdapat penyambung VGA. Dengan kata lain,

13
smartphone merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan

sebuah telepon (Yuslianson, 2019).

Gambar 2.7 Contoh gambar smartphone (Yuslianson, 2019).

8. Pompa Air

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk

memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu

media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang

dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi

dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk

(suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa

berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga

(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini

berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada

sepanjang pengaliran (Siswandi, 2021).

Suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber tenaga

yang digunakkan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat

ketempat lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat

14
perbedaan tekanan. Pompa juga dapat diartikan sebagai alat untuk

memindahkan energi dari suatu pemutar atau penggerak kecairan

berbejana yang bertekanan yang lebih tinggi. Selain dapat memindahkan

cairan, pompa juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan, tekanan,

dan ketinggian cairan (Siswandi, 2021).

Gambar 2.8 Pompa Air (Siswandi, 2021).

9. Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang

digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar

dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika

solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet

yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup (Turang

DAO, 2015).

Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali

ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya

digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya

peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang

15
kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Dalam pemakaiannya biasanya

relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda

yang di paralel dengan lilitannya dan dipasang terbalik yaitu anoda pada

tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk

mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi

dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya (Turang DAO,

2015).

Gambar 2.9 Relay (Turang DAO, 2015).

10. Modul Sensor Cahaya LDR (Light Depedent Resistor)

Sensor cahaya sebuah alat yang digunakan untuk mengubah besaran

cahaya menjadi besaran listrik. Sensor cahaya bermacam-macam yaitu sel

matahari yang menghasilkan tegangan ketika dikenai cahaya, tabung

fotomultiplier yang mengandung fotokatoda yang memancarkan elektron

ketika dikenai cahaya, fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR)

yang berubah resistansinya ketika dikenai cahaya dan lain-lain (Sutono SS,

2014).

16
Modul sensor cahaya ini, tidak mempunyai sensitivitas yang sama

untuk setiap panjang gelombang cahaya yang jatuh ke permukaannya.

Pada keadaan gelap (tanpa cahaya sama sekali) dan atau cahaya redup,

maka nilai resistansinya besar. Dan nilai resistansinya kecil jika cahaya yang

jatuh ke permukaannya semakin terang. Dengan arti lain, semakin besar

cahaya yang jatuh kepermukaannya maka nilai tegangannya akan semakin

rendah dan begitupun sebaliknya semakin kecil cahaya yang jatuh ke

permukaannya maka nilai tegangannya semakin tinggi.

Modul ini memungkin untuk pentedeksian kecerahan dan intensitas

cahaya lingkungan sekitar. Tegangan operasi modul LDR ini adalah 3.3 V –

5V. Modul ini menghasilkan sinyal analog dan digital, yang dapat digunakan

untuk memicu modul lain dengan tipe keluaran output tegangang analog

–AO, output switching digital (0 dan 1) –D0. Ketika kondisi lampu modul

atau intensitas cahaya mencapai ambang batas yang ditetapkan, output

saluran DO tinggi, bila intensitas cahaya luar melebihi ambang batas yang

ditetapkan, maka output modul DO rendah (Sutono SS, 2014).

Gambar 2.10 Modul Sensor Cahaya (Sutono SS, 2014)

17
11. Telegram

Telegram adalah sebuah aplikasi layanan pengirim pesa instan

multiplatfrom yang bersifat gratis dan nirlaba. Telegram tersedia untuk

perangkat telepon seluler (Android, IOS, Windows Phone) dan sistem

perangkat komputer (Windows, OS X, Linux). Para pengguna dapat

mengirim pesan, dan bertukar foto, video, stiker, audio, dan tipe berkas

lainnya.

Gambar 2.11 Logo TELEGRAM (Panjaitan F, 2019).

12. Arduino IDE

Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah

aplikasi yang sudah mencakup berbagai peran seperti editor, compiler, dan

uploader atas semua seri modul keluarga Arduino. Editor Sketch pada

Arduino IDE juga mendukung fungsi penomoran baris, syntax highlighting,

yaitu pengecekan sintaksis kode sketch (Pratiwi U, 2021).

18
Gambar 2.12 Tampilan arduino IDE (Pratiwi U, 2021)

B. Literature Review

Tabel 2.2 Tabel Perbandingan Penelitian Lain

NO JUDUL METODE TAHUN PERSAMAAN PERBEDAAN


(PENULIS) DGN DGN
PENELITIAN PENELITIAN
SAYA SAYA
1. Prototipe Sistem 2018 Sistem ini Pada
sistem penelitian ini dirancang penelitian saya
otomatis dapat otomatis menggunakan
berbasis IOT mengontrol untuk sensor cahaya
untuk dan menghemat dan
penyiraman memantau waktu dan pengaturan
dan informasi tenaga waktunya
pemupukan data dari manusia melalui time
tanaman sensor dengan server pada
dalam pot melalui menggunaka NodeMCu
(Aviana Furi, aplikasi n ESP8266
Mohammad smart plan Smarphone. sedangkan
Iqbal, Nur yang telah pada
Sultan diinstal pada penelitian
Salahuddin). smartphone acuan tidak
yang sudah menggunakan
tersambung sensor cahaya
internet. dan
Sistem pengaturan
penyiraman waktunya

19
dan menggunakan
pemupukan RTC (Real Time
ini Clock).
menggunaka
n
mikrokontrol
ler
NodeMCU,
pompa air
DC yang
digunkan
untuk
menyiram
dan memberi
pupuk cair
secara
otomatis.

2. Alat Proses 2020 Membuat Penelitian saya


penyiram penyiraman alat yang peyiraman dan
tanaman otomatis dapat pemupukan
otomatis berbasis menyiram menggunakan
berbasis arduino tanaman time server
android melalui menggunkan yang terdapat
menggunak kontrol perangkat pada
an internet perangkat Smartphone NodeMCu
of things android dengan ESP8266
(Nabila menggunaka memanfaatk sebagai
Azzaky dan n konsep an koneksi pewaktu
Anang perancangan internet dan berdasarkan
Widiantoro). meliputi monitoring. kondisi yang
input, telah
proses, dan terkonfigurasi
output. oleh
mikrokontrolle
r dan sensor
YL-69 sebagai
sesor
kelembaban
tanah,
sedangkan
penelitian
acuan
menyiram
tanaman bila
suhu lebih dari

20
31°C yang
terbaca
melalui sensor
DHT22.
3. Rancang System 2020 Sistem ini Pada
bangun alat otomatis dirancang penelitian saya
penyiram bekerja menggunaka menggunakan
dan berdasarkan n soil smartphone
pemupukan informasi moisture untuk
tanaman beberapa dalam proses pengguna atau
otomatis sensor penyiraman. perangkat
menggunak mengenai yang
an RTC dan kondisi tanah mengakses
Soil pada aplikasi dan
Moisture tanaman mengendalika
sensor dengan n perangkat
berbasis pengontrola keras sistem
android n penyiraman
(Alexander mikrokontrol dan
Sinaga dan ler arduino. pemupukan
Aswardi). Penyiraman otomatis ini,
tanaman sedangkan
dilakukan penelitian
ketika sensor acuan
soil moisture menggunakan
membaca laptop/kompu
kelembaban ter sebagai
tanah sesuai pengendali.
dengan set
point yang
telah di
tentukan,
sedangkan
pemberian
pupuk pada
tanaman
menggunkan
RTC yang
berfungsi
sebagai
penjadwalan
pemberian
pupuk.

21
4. Sistem Sistem ini 2020 Sistem ini Pada
penyiraman dapat dirancang penelitian alat
tanaman melakukan menggunaka ditujukan
cabai penyiraman n sensor YL- untuk proses
otomatis otomatis 69 sebagai penyiraman
untuk sesuai sensor dan
menjaga kelembaban kelembaban pemupukan
kelembaban tanah dan tanah. secara
tanah dapat otomatis
berbasis membaca menggunakan
ESP8266 suhu dan sensor YL-69
(Andi kelembaban dan Time
Priyono dan udara Server yang
Pandji lingkungan berfungsi
Triadyaksa). sekitar sebagai
dengan penjadwalan
dikendalikan proses
oleh pemupukan,
EPS8266 sedangkan
yang penelitian
dilengkapi acuan hanya
dengan lcd , menggunakan
sensor YL-69 sensor YL-69
, dan sensor dan sensor
DHT11. DHT11 untuk
mengirim
informasi
untuk
penyesuai
kelembaban
tanah.
5. Rancang Metode 2018 Sistem ini Pada
bangun alat pengembang dapat penelitian saya
penyiram an sistem menampilka penyiraman
tanaman menggunaka n keterangan dan
otomatis n metode pada saat pemupukan
berbasis prototype, melakukan tanaman
microcontro dari hasil penyiraman menggunakan
ller penerapan dengan smartphone,
(Andi Irfan). performa menggunkan sedangkan
alat LCD (Liquid penelitian
dipengaruhi Crystal acuan
oleh kondisi Display) menggunakan
tanah yang laptop/kompu
ada pada ter.
tanaman
kakao. Alat

22
dapat
menyiram
tanaman
pada kondisi
tanah dalam
kelembaban
di atas 360
Rh sampai
pada
kelembaban
di bawah 350
Rh dengan
durasi waktu
rata-rata 1
menit per
100 Rh.
6. Rancang Pembuatan 2018 Sistem ini Pada
bangun alat ini mengontrol penelitian saya
smart bertujuan menggunaka menggunakan
garden untuk n perangkat
system membantu smartphone. berupa
menggunak dalam NodeMCU
an sensor mengelolah ESP8266
soil tanamannya, sehingga
moisture selain untuk dapat
dan arduino membantu terhubung
berbasis dalam melalui
android mengelolah koneksi WIFI,
(Studi Kasus tanaman, sedangkan
: Di Gerai smart garden penelitian
Bibit Narnea ini dapat acuan
Cikijing) juga menggunakan
(Rey Kasful digunakan perangkat
Ghito, Nunu untuk bluetooth.
Nurdiana. S. mengukur
T., M. Kom). kelembaban/
kadar air
dalam tanah,
karena
sebagaian
orang yang
bercocok
tanam tidak
mengetahui
/tidak dapat
membedaka
n mana

23
tanah yang
baik untuk
ditanami
tanaman
tertentu dan
nama yang
tidak,
akibatnya
banyak hasil
tanaman
yang gagal
panen dan
merugikan
karena layu
dan mati.

24
C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan tentang proses penyiraman

dan pemupukan tanaman secara otomatis , maka penelitian ini dibuat

dengan konsep kerangka berfikir sebagai berikut :

MASALAH PELUANG
Menyiram dan memupuk Mikrokontroler Konsep internet of Perlunya
tanaman secara manual dapat digunakan things (IOT) dapat pengembang
membutuhkan waktu sebagai alat digunakan sebagai an teknologi
dan tenaga. pengendali. monitoring bercocok
tanam.

PENDEKATAN
Internet of things Sistem Monitoring
Research Question :
Bagaimana Membuat Prototype Alat Penyiram Dan Pemupukan
Tanaman Secara Otomatis Dengan Sistem Monitoring Berbasis Internet
Of Things?

1. Proses data dilakukan oleh NodeMCu ESP8266.


2. Menggunakan software Arduino IDE untuk memprogram
ESP8266.
3. Sensor kelembaban tanah YL-69 digunakan untuk
mengukur nilai kelembaban.
4. Telegram sebagai sarana monitoring.
5. Prototype alat dibuat dalam bentuk miniatur.

PENYELESAIAN
Dilakukan Dilakukan perancangan Dilakukan
perancangan program untuk sistem pengujian
perangkat keras penyiram dan dan analisis
sehingga semua pemupukan tanaman sistem yang
komponen otomatis dan sudah
terhubung. monitoring. dirancang.

HASIL
Prototype Alat Penyiram Dan Pemupukan Tanaman Secara Otomatis Dengan
Sistem Monitoring Berbasis Internet Of Things (IOT)

Gambar 2.13 Bagan Kerangka Berfikir

25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilaksanakan mulai bulan Maret

sampai bulan Oktober 2021 di Adapun untuk pengetesan dan pengambilan

data dilakukan di Jl. Borong Raya Kompleks Delta Mas II Blok A2 No.19,

Makassar, Sulawesi Selatan.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini yaitu :

Tabel 3.1 Alat & Bahan

No Alat&Bahan Jumlah
1 Laptop 1
2 Smartphone 1
3 Gerinda 1
4 Solder Listrik 1
5 Obeng(+) 1
6 Obeng(-) 1
7 Baut dan Clam Secukupnya
8 Gergaji 1
9 NodeMCu ESP8266 1
10 Sensor YL-69 1
11 Sensor Cahaya 1
12 Relay 2 Chanel 1
13 Pompa Air 2
14 Kabel Jumper Secukupnya
15 Kabel 0,75 3 meter
16 Kabel Pelangi 3 meter
17 Besi Siku Lubang 12 meter
18 Pipa 5/8’’ 6 meter
19 Selang 2 meter
20 Sambunga L 6
21 Sambung T 10

26
C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental

yang mana melalui dua tahap. Tahap pertama yaitu tahap rancang bangun

alat dan tahap kedua adalah pengujian alat dan pengambilan data.

D. Teknik Pengumpulan Data / Teknik Perancangan

Tahapan pengumpulan data dalam penelitian dilaksanakan dalam

beberapa tahapan. Uraian tahapan sebagai berikut :

1. Pengumpulan Referensi
Tahap ini merupakan tahap awal, dimana kita harus mencari

referensi dari berbagai sumber yang berhubungan dengan

perancangan dan penelitian yang dilakukan, adapun tahapannya

adalah :

a. Melakukan wawancara langsung dengan petani untuk mengetahui

beberapa hal tentang proses penyiram dan pemupukan.

b. Mengumpulkan referensi terkaitan dengan penelitian.

2. Metode Perancangan

a) Hardware

Dalam perancangan perangkat keras (hardware) untuk sensor

cahaya dan sensor YL-69 untuk mendeteksi cahaya dan kelembaban

tanah, relay 1 dan relay 2 utuk mengontrol on dan off pompa 1 dan

pompa 2, untuk NodeMCu ESP8266 sebagai sistem kontrol yang

27
mengirim data ke smartphone (Telegram), telegram sebagai sarana

monitoring.

Gambar 3.1 Diagram Blok

b) Software

Tahap pembuatan software dibuat pada aplikasi Arduino IDE dan

dikoneksikan pada program yang telah dibuat pada aplikasi Arduino

IDE. Setelah pembuatan program selesai kemudian diupload ke

NodeMCu ESP8266 dan didownload untuk dapat mengakses program

untuk kontrol alat penyiram dan pemupukan tanaman otomatis yang

telah dirancang.

28
Gambar 3.2 Flowchart

29
E. Analisa Data

Analisa data yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah :

1. Untuk kinerja pada pompa 1 (proses penyiraman)dengan sensor YL-69

2. Uji coba pada waktu pemupukan.

30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Alat ini di kembangkan untuk memonitoring penyiraman tanaman

agar memperoleh hasil tanaman yang unggul serta berkualitas tinggi dan

membantu dalam pemberian pupuk secara otomatis.

2
3

Gambar 4.1 Gambar alat tampak atas

Gambar 4.2 Gambar alat tampak samping

Keterangan Gambar :

31
1) Springkrl buatan (untuk jalur keluarnya air dan pupuk)

2) Ember 1 (Untuk Penampungan air)

3) Ember 2 (Untuk Penampungan Pupuk)

4) Panel

1. Wiring Diagram

1 2
4

3a
3

6 7

Gambar 4.4 Wiring Diagram

Ket :

• No. 1 adalah NodeMCu Esp8266

• No. 2 adalah sensor cahaya

32
• No. 3 adalah probe sensor YL-69 (sensor kelembaban tanah)

dan No. 3a adalah ampliper electronic

• No. 4 adalah relay 1 dan No. 5 adalah relay 2

• No. 6 adalah pompa 1 dan No. 7 adalah pompa 2

Pada gambar di atas, sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi

cahaya. Soil moisture sensor (Sensor YL-69) berfungsi untuk mendeteksi

kondisi kelembaban tanah. 2 buah pompa berperan untuk memompa air

dan pupuk cair yang di keluarkan lewat pipa. Relay digunakan untuk

menjalankan fungsi logika, dimana relay 1 yang berfungsi mengendalikan

pompa 1 untuk penyiraman dan relay 2 yang berfungsi mengendalikan

pompa 2 untuk pemupukan.

B. Pembahasan

1. Pengujian Alat

Melakukan pengujian pada alat yang telah dirangkai, prototipe

penyiram dan pemupukan tanaman otomatis menggunakan NodeMCu

ESP8266 dengan cara sensor cahaya mendeteksi keadaan cahaya matahari

apakah ada cahaya dan sensor soil moisture (sensor YL-69) apakah dalam

keadaan kering atau basah, sehingga pada saat tidak ada cahaya yang

terdeteksi dan kondisi tanah kering maka pompa 1 untuk air akan aktif

secara otomatis lalu air akan mengalir, setelah sensor cahaya mendetksi

adanya cahaya dan sensor soil moisture (sensor YL-69) membaca kondisi

pada tanah dalam keadaan basah maka pompa akan off. Sedangkan pompa

33
2 untuk pupuk cair akan aktif apabila waktu yang sudah di atur pada time

server yang terdapat dalam NodeMCu ESP8266 sudah sesuai yaitu hari

Sabtu, pukul 16:05 WITA yang berlangsung selama 60 detik, dan setelah 60

detik pompa akan off.

2. Pengujian Sensor

Tabel 4.1 Uji Coba Pompa 1 (Untuk Proses Penyiraman)


Kondisi
No. Pukul Sensor Kondisi Tanah Status
cahaya Pompa
(Volt) Air
(Pompa 1)
1 08: 17 5 Volt (0) 0% (Sangat Kering) ON
2 08 : 22 5 Volt (0) 94% (Basah)` OFF
3 14 : 15 0,14 Volt (1) 0 % (Sangat Kering) OFF
4 14 : 21 0,14 Volt (1) 0 % (Sangat Kering) OFF
5 16 : 00 0,14 Volt (1) 0 % (Sangat Kering) OFF
6 16 : 07 0,14 Volt (1) 0 % (Sangat Kering) OFF
7 20 : 39 5 Volt (0) 0 % (Sangat Kering) ON
8 20 : 45 5 Volt (0) 95% (Basah) OFF
Keterangan :
1. Pada Pukul 08 : 17 WITA kondisi sensor cahaya sama dengan 0

(tidak ada cahaya yang terdeteksi) dengan tegangan 5 Volt dan

kondisi tanah 0% (Sangat Kering) maka pompa akan on secara

otomatis dan pompa off pada pukul 08 : 22 WITA dengan

kondisi tanah 94% (Basah).

2. Pada Pukul 14 : 15 sampai dengan 14 : 21 WITA, kondisi sensor

cahaya sama dengan 1 (ada cahaya yang terdeteksi) dengan

tegangan 0,14 Volt dan kondisi tanah 0% maka pompa akan

tetap off.

34
3. Pada Pukul 16 : 00 sampai dengan 16 : 07 pompa masih dalam

keadaan off karena kondisi sensor cahaya sama dengan 1 (ada

cahaya yang tedeteksi) dengan tegangan 0,14 Volt meskipun

kondisi tanah dalam keadaan 0% (Sangat Kering).

4. Pada Pukul 20 : 39 WITA, kondisi sensor cahaya cahaya sama

dengan 0 (tidak ada cahaya yang terdeteksi) dengan tegangan

5 Volt dan kondisi tanah 0% (Sangat Kering) maka pompa akan

on dan pompa akan off pada pukul 20 : 45 WITA dengan kondisi

tanah 94% (Basah).

Tabel 4.2 Uji Coba Pompa untuk Pupuk

NO Hari/Tanggal/Jam Status Lama Pompa ON


Pompa
1 Sabtu, 28 Agustus 2021 Aktif 60 detik
16:05 WITA

2 Sabtu, 28 Agustus 2021 Mati 0


16:06 WITA
Pada hari Sabtu, 28 Agustus 2021 pukul 16:05 WITA pompa 2 akan aktif

sesuai dengan jadwal yang diatur pada time server yang terdapat pada

NodeMCu ESP8266 dimana proses pemupukan akan berlangsung selama

60 detik. Dan pompa akan mati setelah 60 detik pada pukul 16:06 WITA

dan akan aktif di hari dan jam yang telah diatur pada time server secara

otomatis.

35
3. Gambaran Tampilan Sistem Aplikasi

Pada penelitian ini sistem dapat di monitoring lewat aplikasi Telegram.

Adapun tampilan dari aplikasi tersebut sebagai berikut :

Gambar 4.5 Tampilan aplikasi IOT Telegram

36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan alat ini adalah

sebagai berikut :

1. Prototipe penyiraman dan pemupukan secara otomatis dengan sistem

monitoring berbasis internet of things (IOT) telah dibuat dan dapat

membatu petani dalam proses penyiraman dan pemupukan tanaman

dan dapat menghemat waktu dan tenaga petani.

2. Prototipe penyiram dan pemupukan tanaman secara otomatis dengan

sistem monitoring berbasis internet of things (IOT), berjalan sesuai

dengan fungsi dan program yang telah dibuat dimana pompa 1 (untuk

proses penyiraman) akan aktif jika kondisi tanah yang terbaca oleh

sensor YL-69 adalah <=40% (kondisi tanah kering) dan tidak ada cahaya

yang terdeteksi (0) maka pompa 1 akan aktif dan pompa 1 akan mati

jika kondisi tanah yang terbaca oleh sensor YL-69 adalah >=80%

(kondisi tanah lembab) maka pompa akan mati. Dan pada proses

pemupukan, pompa 2 akan aktif secara otomatis sesuai dengan waktu

yang telah diatur pada time server NodeMCu ESP8266.

37
B. Saran

Saran untuk meningkatkan performa alat ini yaitu :

1. Untuk mengembangkan tanaman sebaikanya diperhatikan untuk

pemberian air dan kadar pupuk sebagai nutrisi bagi tanaman.

2. Untuk pengembangan pada penelitian selanjutnya, untuk membuat

alat ini lebih baik lagi yaitu dapat menambahkan beberapa sensor

seperti sensor suhu dan sensor pH, untuk proses pemupukan,

diharapkan kedepannya agar proses penebaran pupuk dapat dilakukan

pada area yang luas.

38
DAFTAR PUSTAKA

Azzaky N & Widiantoro A. 2020. Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis


Arduino Menggunakan Internet Of Things (IOT). Jurnal Elektrik 2(2): 86-91.

Dani AW & Aldila. 2019. Rancang Bangun Sistem Pengairan Tanaman


Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah. Teknik Elektro Universitas
Mercu Buana, Jakarta.

Doni R & Rahman M. 2020. Sistem Monitoring Tanaman Hidroponik Berbasis Iot
(Internet of Thing) Menggunakan Nodemcu ESP8266. Jurnal Sains
Komputer & Informatika, Indonesia.

Efendi Y. 2018. Sistem Pengendali Lampu Menggunakan Raspberry pI Berbasis


Mobile. Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer 4(1).

Eriyadi M & Nugroho S. 2018. Prototipe Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis


Berbasis Suhu dan Kelembaban Tanah. Jurnal Elektra 3(2): 87-98.

Furi A, Iqbal M, & Salahuddin NS. 2018. Prototipe Sistem Otomatis Berbasis IOT
Untuk Penyiram dan Pemupukan Tanaman dalam POT. Fakultas Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, Indonesia.

Irfan A. 2018. Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis


Microcontroller. Jurnal Ilmiah Sistem Informasi dan Teknik Informatika
1(2).

Kusmiadi E. 2019. Pengertian Dan Sejarah Perkembangan Pertanian. Modul 1.

Mardika AG & Kartadie R. 2019. Mengatur Kelembaban Tanah Menggunakan


Sensor Kelembaban Tanah YL-69 Berbasis Arduino pada Media Tanam
Pohon Gaharu. Penerbit Pendidikan Teknologi Informasi STKIP PGRI
Tulungagung, Indonesia.

Mediawan M. 2018. Sistem Penyiraman Tanaman Otomatis Berbasis Arduino pada


Rumah Tanam. Fakultas Teknik Universitas Jakarta.

Panjaitan F. 2019. Pemamfaatan Notifikasi Telegram Untuk Monitoring Jaringan.


Jurnal UMK 10(2).

Pratama M. 2019. Rancang Bangun Sistem Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis


Internet Of Things (IOT). Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara,
Medan.

39
Pratiwi U. 2021. Kontrol Suhu Berbasis Arduino Dengan Interface Matlab Sebagai
Alat Bantu Praktikum Fisika Dasar. Prodi Pendidikan Fisika Universitas
Muhammadiyah Purworejo.

Priyono A & Triadyaksa P. 2020. Sistem Penyirama Tanaman Cabai Otomatis Untuk
Menjaga Kelembaban Tanah Berbasis ESP8266. Jurnal Berkala Fisika 23(3):
91-100.

Rajiman, S.P., M.P., Pengantar Pemupukan, Deepublish, Yogyakarta, 2020.

Sinaga A & Aswardi. 2020. Rancangan Alat Penyiram Dan Pemupukan Tanaman
Otomatis Menggunakan RTC Dan Soil Moisture Sensor Berbasis Arduino.
Jurnal Teknik Elektro Indonesia 1(2): 14-19.

Siswandi. 2021. Analisis Tekanan Pompa Terhadap Debit Air. Jurnal Ilmu–Ilmu
Teknik – Sistem 11(3).

Sutono SS. 2014. Perancangan Sistem Aplikasi Otomatisasi Lampu Penerangan


Menggunakan Sensor Gerak Dan Sensor Cahaya Berbasis Arduino Uno
(ATMEGA 328). Jurnal Ilmiah UNIKOM 12(2).

Turang DAO. 2015. Pengembangan Sistem Relay Pengendalian Dan Penghematan


Pemakaian Lampu Berbasis Mobile. Fakultas Teknik Informatika Sekolah
Tinggi Teknologi Bontang.

Purnawan PW & Rosita Y. 2019. Rancang Bangun Smart Home System


Menggunakan NodeMCu ESP8266 Berbasis Komunikasi Telegram
Messenger. Jurnal Teknologi Informasi 18(4).

Widhi, HN., H. W. 2019. Sistem Penyiram Tanaman Anggrek Menggunakan Sensor


Kelembaban dengan Program Delphi 7 Berbasis Modul Arduino UNO R3,
41-45.

Widodo WD. 2021. Sistem Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Wijaya, HS., B. S. 2017. PERANCANG ALAT PENYIRAM TANAMAN OTOMATIS


DENGAN YL69 BERBASIS ARDUINO UNO R3.

Windyasari VS & Bagindo PA. 2019. Rancang Bangun Alat Penyiram dan
Pemupukan Tananam Secara Otomatis dengan Sistem Monitoring berbasis
Internet Of Things. Penerbit Fakultas Teknik Universitas Islam Syekh Yusuf,
Tanggerang.

40
41
LAMPIRAN

42
BIODATA

DWI SUCI YANTI lahir 8 Juli 2000. Pada tahun


2018 memulai pendidikan di Politeknik Akademi
Teknik Industri Makassar di Jurusan Otomasi Sistem
Permesinan. Saat menempuh pendidikan penulis
pernah melakukan Kuliah Kerja Praktek atau disebut
dengan KKP yang bertempat di PT. MARS Indoensia
dari tanggal 3 Maret – 4 Desember 2020. Adapun,
untuk tugas akhir ini dilakukan sebagai laporan akhir
kuliah. Pesan dari penulis, semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi semua orang. Aamiiin.

43
A. Rincian Anggaran Biaya

NO ALAT & BAHAN JUMLAH HARGA

1. NodeMcu ESP8266 1 buah Rp 70.000


2. Sensor YL-69 1 buah Rp 20.000
3. RTC (Real Time Clock) 1 buah Rp 15.000
4. Relay 1 Chanel 2 buah Rp 40.000
5. Sensor cahaya 1 buah Rp 15.000
6. Pompa Air 2 buah Rp 90.000
7. Baut Secukupnya Rp 20.000
8. Pipa 4 meter Rp 19.000
9. Lem pipa 1 buah Rp 8.000
10. Timah Secukupnya Rp 35.000
11. PCB Secukupnya Rp 20.000
12. Ember 8 Liter 2 buah Rp 34.000
13. Besi Siku Lubang 9 meter Rp 288.000
14. Sambungan Pipa L 10 buah Rp 17.000
15. Sambungan pipa T 8 Buah Rp 24.000
16. Isolasi pipa 1 buah Rp 5.000
17. Polybag 0,5 kg Rp 15.000
18. Bibit sayur 1 Bungkus Rp 15.000
19. Box 1 buah Rp 50.000
20. Conector Honsing 2 Pin 2 set Rp 4.200
21. Conector Honsing 3 Pin 3 set Rp 9.300
22. Conector Honsing 4 pin 1 set Rp 3.900
23. Ferrit Chlorida 1 bungkus Rp 8.500
24. Kabel Pelangi 3 meter Rp 11.400
25. Kabel Serabut 6 meter Rp 18.000
26. Karet Kabel Snake Box 1 buah Rp 3.000
27. Isolasi Listrik 1 buah Rp 6.500
28. Selang ½’’ 1 buah Rp 5.000
29.
30.
TOTAL Rp 865.900
B. List Program Arduino IDE

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <NTPClient.h>

#include <WiFiUdp.h>

44
#include <WiFiClientSecure.h>

#include <UniversalTelegramBot.h>

#define WIFI_SSID "Hpku"

#define WIFI_PASSWORD "senyumdulu"

#define BOT_TOKEN

"1872293156:AAHpWoebQC9JMzv31jK1JIKZXV8MPHDh0j4"

#define idChat "1507810742"

#define sensor_kelembapan A0

#define relay1 D1

#define relay2 D2

#define ldr D0

const unsigned long BOT_MTBS = 10000; // mean time between scan

messages

const long utcOffsetInSeconds = 28800;

45
char daysOfTheWeek[7][12] = {"minggu", "senin", "selasa", "rabu",

"kamis", "Jummat", "Sabtu"};

String Waktu;

String kelembabanTT;

int bacaSensor;

int Sensorldr;

String hari;

int jam;

int menit;

int detik;

WiFiUDP ntpUDP;

NTPClient timeClient(ntpUDP, "pool.ntp.org", utcOffsetInSeconds);

X509List cert(TELEGRAM_CERTIFICATE_ROOT);

WiFiClientSecure secured_client;

UniversalTelegramBot bot(BOT_TOKEN, secured_client);

unsigned long bot_lasttime; // last time messages' scan has been done

46
void handleNewMessages(int numNewMessages)

Serial.print("handleNewMessages ");

Serial.println(numNewMessages);

for (int i = 0; i < numNewMessages; i++)

String chat_id = bot.messages[i].chat_id;

String text = bot.messages[i].text;

String from_name = bot.messages[i].from_name;

if (from_name == "")

from_name = "Guest";

if (text == "/status")

if (text == "/start")

String welcome = "Penyiraman otomatis\n";

47
welcome += "suci";

welcome += "nim";

welcome += "podi universitas";

welcome += "/status : untuk menampilkan status";

bot.sendMessage(chat_id, welcome, "Markdown");

void setup() {

Serial.begin(115200);

Serial.println("Status");

pinMode(relay1, OUTPUT);

pinMode(relay2, OUTPUT);

pinMode(ldr, INPUT);

digitalWrite (relay1, HIGH);

digitalWrite (relay2, HIGH);

48
// attempt to connect to Wifi network:

configTime(0, 0, "pool.ntp.org"); // get UTC time via NTP

secured_client.setTrustAnchors(&cert); // Add root certificate for

api.telegram.org

Serial.print("Connecting to Wifi SSID ");

Serial.print(WIFI_SSID);

WiFi.begin(WIFI_SSID, WIFI_PASSWORD);

while (WiFi.status() != WL_CONNECTED)

Serial.print(".");

delay(500);

Serial.print("\nWiFi connected. IP address: ");

Serial.println(WiFi.localIP());

// Check NTP/Time, usually it is instantaneous and you can delete the

code below.

49
Serial.print("Retrieving time: ");

time_t now = time(nullptr);

while (now < 24 * 3600)

Serial.print(".");

delay(100);

now = time(nullptr);

Serial.println(now);

timeClient.begin();

void loop() {

timeClient.update();

hari=daysOfTheWeek[timeClient.getDay()];

jam = timeClient.getHours();

menit = timeClient.getMinutes();

50
detik = timeClient.getSeconds();

Serial.print(daysOfTheWeek[timeClient.getDay()]);

Serial.print(", ");

//Serial.print(timeClient.getHours());

//Serial.print(":");

//Serial.print(timeClient.getMinutes());

//Serial.print(":");

//Serial.println(timeClient.getSeconds());

Serial.println(timeClient.getFormattedTime());

//delay(1000);

kelembabanTT = "Kelembaban Tanah : ";

kelembabanTT += float(bacaSensor);

kelembabanTT += " %";

bot.sendMessage(idChat, kelembabanTT, "");

Serial.println("\nMengirim data sensor ke telegram");

51
if (millis() - bot_lasttime > BOT_MTBS)

int numNewMessages = bot.getUpdates(bot.last_message_received +

1);

while (numNewMessages)

Serial.println("got response");

handleNewMessages(numNewMessages);

numNewMessages = bot.getUpdates(bot.last_message_received + 1);

bot_lasttime = millis();

//sensor ldr

Sensorldr = 0;

Sensorldr = digitalRead(ldr);

//YL-69 (KELEMBABAN TANAH)

bacaSensor = analogRead(sensor_kelembapan);

52
bacaSensor = map (bacaSensor, 0, 1024, 100, 0);

// makin lembab maka makin rendah nilai outputnya

Serial.print("Nilai kelembaban: ");

Serial.println(bacaSensor);

Serial.print("Nilai cahaya: ");

Serial.println(Sensorldr);

// baca setiap 5 detik

// delay(1000);

if (bacaSensor <= 40 && Sensorldr == 0) {

digitalWrite(relay1, LOW); Serial.println("PUMP1 ON");

bot.sendMessage(idChat,"PUMP 1: ON");

if ( bacaSensor >= 57 && Sensorldr == 0){

digitalWrite(relay1, HIGH); Serial.println("PUMP1 OFF");

bot.sendMessage(idChat,"PUMP 1: OFF");

53
}

if (hari == "kamis" && jam == 21 && menit == 15 ){

digitalWrite(relay2,LOW); Serial.println("PUMP1 : ON2");

bot.sendMessage(idChat,"PUMP 2: ON");

delay (20000);

digitalWrite(relay2, HIGH); Serial.println("PUMP1 : ON2");

bot.sendMessage(idChat,"PUMP 2: OFF");

Waktu = "Waktu : ";

Waktu += daysOfTheWeek[timeClient.getDay()];

Waktu += ", ";

Waktu += timeClient.getFormattedTime();

bot.sendMessage(idChat, Waktu, "");

Serial.println("\nWaktu ke telegram");

54
C. Dokumentasi

Gambar Perakitan kerangka alat Gambar Pemotongan pipa

Gambar Proses pelubangan pipa

55

Anda mungkin juga menyukai