OLEH :
MUHAMMAD ALIF ALFAJRIQO
062030701684
Herlambang Saputra,Ph.D.
NIP.198103182008121002 ………………………………
M.Miftakul Amin,S.Kom.,M.Eng.
NIP.197912172012121001 ………………………………
Azwardi, S.T.,M.T
NIP.197005232005011004
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANG ALAT JEMURAN OTOMATIS BERDASARKAN
PENCAHAYAAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN IOT
LAPORAN AKHIR
OLEH:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Komputer,
Azwardi,S.T.,M.T
NIP. 197005232005011004
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir ini tepat pada
waktunya dengan judul “RANCANG ALAT JEMURAN OTOMATIS
BERDASARKAN PENCAHAYAAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN
IOT”. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Tujuan penulisan dibuatnya laporan akhir ini adalah sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya.
Sebagian bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi, dan beberapa
sumber literatur yang mengandung penulisan laporan ini. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah memberikan segala kemudahan, bimbingan, pengarahan, dorongan, bantuan baik
moral maupun materi selama penyusunan laporan akhir ini.
Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada yang terhormat:
1. Orang tua dan saudara tercinta yang telah memberikan banyak doa serta
dukungan yang sangat besar selama penyusunan Laporan Akhir ini.
2. Bapak Dr. Ing. Ahmad Taqwa, M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri
Sriwijaya.
3. Bapak Azwardi, S.T., M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer
Politeknik Negeri Sriwijaya serta selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing serta memberi arahan dalam penyusunan Laporan Akhir ini.
4. Bapak Yulian Mirza, S.T.,M.Kom. Selaku Sekretaris Jurusan Teknik
Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya.
5. Bapak Indarto, ST., M.Cs. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan Laporan Akhir ini.
6. Bapak Ikhthison Mekongga, S.T., M.Kom selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membimbing dan memberi arahan dalam penyusunan Laporan
Akhir in
7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya.
ii
Akhir kata, penulis mengucpakan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan
dan dorongan dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan Laporan Akhir ini,
semoga laporan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi para pembaca dan
Penulis mohon maaf apabila banyak terdapat kesalahan penulisan laporan ini.
Penulis
iii
ABSTRAK
RANCANG ALAT JEMURAN OTOMATIS BERDASARKAN
PENCAHAYAAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN IOT
iv
ABSTRACT
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Jadilah diri sendiri, jangan mengikuti jalan orang lain karna setiap orang punya
jalan tersendiri untuk sukses. Karna untuk mencapai 10 tidak harus 1+9 masih
banyak cara lain untuk menggapai itu”
PERSEMBAHAN:
Dengan rasa syukur yang mendalam. Dengan telah diselesaikannya Laporan Tugas
Akhir ini penulis mempersembahkan kepada :
1. Kedua Orangtuaku sebagai inspirasi dalam hidupku, yang selalu
mendukung dari segi moril dan material.
2. Untuk seluruh keluargaku, dan saudaraku terimakasih doa dan
dukungannya.
3. Bapak Indarto ST.,M.Cs dan Bapak Ikhthison Mekongga, S.T., M.Kom,
selaku dosen pembimbing yang tak henti membimbing dalam menyusun
laporan akhir ini.
4. Seluruh rekan kelas 6CE dan rekan-rekan seperjuangan Teknik Komputer
angkatan 2020.
vi
DAFTAR ISI
vii
2.8 Panel Surya ........................................................................................ 11
viii
3.3.3.2 Perancangan tampilan aplikasi Blynk ...................... 25
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Spesifikasi ESP32 ...................................................................................7
Tabel 2. 2 Tabel Flow Symbol ................................................................................15
Tabel 3. 1 Spesifikasi Perangkat Keras ..................................................................19
Tabel 3. 2 Spesifikasi Perangkat Lunak .................................................................20
Tabel 3. 3 Spesifikasi Komponen...........................................................................20
Tabel 4. 1 Tabel Pengujian Sensor Soil Moisture ...................................................29
Tabel 4. 2 Tabel Pengujian Sensor LDR .................................................................30
Tabel 4. 3 Tabel Pengujian Motor Stepper .............................................................32
Tabel 4. 4 Data Pengukuran Jarak Jangkauan Kinerja Pada Modul ESP32 ...........34
Tabel 4. 5 Hasil dari Pengujian Alat.......................................................................35
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempermudah atau memecahkan solusi tersebut. Banyak manfaat yang diterima
dalam kemajuan di berbagai aspek dimana penggunaan teknologi mempermudah
pekerjaan dan memberikan kenyamanan pada manusia contohnya smart home
yamg banyak bermunculan di Indonesia (Priyono dan Pandji Triadyaksa,2020)
Teknologi untuk membuat konsep jemuran otomatis yang dapat membantu
dan meringankan masalah tersebut, seperti alat yang dapat membuat tempat
jemuran pakaian bisa terlindungi secara otomatis pada saat datang hujan agar
pakaian tidak basah terkena hujan, dan pada saat panas tiba alat tersebut dapat
menjemur pakaian kembali agar lebih mengoptimalkan waktu. Alat tersebut bisa
berkerja secara otomatis karena alat itu menggunakan mikrokontroler yang
dilengkapi dengan sensor-sensor untuk membaca kondisi yang ada dan kemudian
akan dilanjutkan memproses hasil yang diinginkan seperti melindungi dan
menjemur kembali jemuran pakaian (Mardika dan Kartadie, 2019)
Untuk menanggulangi hal tersebut diperlukan sebuah alat yang dimana alat
ini berguna untuk menangani jemuran yang terkna hujan secara cepat dan bekerja
secara otomatis berdasarkan pencahayaan, yang dideteksi oleh alat tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, diangkatlah judul “ RANCANG BANGUN
ALAT JEMURAN OTOMATIS BERDASARKAN PENCAHAYAAN
BERBASIS MIKROKONTROLER DAN IOT”
2
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun
prototype yang mampu menggerakan jemuran secara otomatis sesuai dengan
kondisi yang didapat supaya melindungi jemuran agar tetap mengering dengan
menggunakan mikrokontroler ESP 32 yang dilengkapi dengan sensor dan alat
pendukung lain
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan solusi alternatif
kepada pengguna agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam
menjemur pakaian sembaring melakukan kegiatan yang lain tanpa perlu khawatir
jemurannya akan terkena hujan atau tidak terkena sinar matahari. Sistem ini sangat
bermanfaat bagi orang yang mempunyai banyak aktifitas di luar ataupun di dalam
rumah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jemuran
Jemuran adalah alat yang digunakan untuk mengeringkan pakaian atau benda
yang basah dengan menaruhnya di atas atau di dalamnya. Jemuran biasanya terbuat
dari bahan seperti kayu, logam, atau plastik dengan berbagai ukuran dan bentuk,
tergantung pada jenis dan banyaknya pakaian yang akan dijemur. Selain digunakan
untuk mengeringkan pakaian, jemuran juga dapat digunakan untuk menyimpan atau
menata pakaian di dalam lemari atau ruangan tertentu (Ngantung, 2018)
Jemuran dapat ditempatkan di dalam ruangan atau di luar ruangan, tergantung
pada kebutuhan pengguna dan kondisi cuaca. Jemuran yang ditempatkan di luar
ruangan biasanya terbuat dari bahan yang tahan terhadap cuaca, seperti besi atau
aluminium, dan dilengkapi dengan penutup atau payung untuk melindungi pakaian
dari hujan atau sinar matahari. Sedangkan jemuran yang ditempatkan di dalam
ruangan biasanya terbuat dari bahan yang ringan dan mudah dipindahkan, seperti
plastik atau kayu.
Jemuran merupakan alat yang sangat diperlukan dalam kehidupan seharihari
karena dapat membantu menghemat waktu dan energi dalam mengeringkan
pakaian. Selain itu, penggunaan jemuran juga lebih ramah lingkungan dan hemat
energi jika dibandingkan dengan penggunaan mesin pengering yang membutuhkan
listrik atau gas.
2.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan chip mikrokomputer yang secara fisik berupa
sebuah IC (Integrated Circuit). Mikrokontroler biasanya digunakan dalam sistem
yang kecil, murah dan tidak membutuhkan perhitungan yang sangat kompleks
seperti dalam aplikasi di PC. Mikrokontroler banyak ditemukan dalam peralatan
seperti microwave, oven, keyboard, CD player, VCR, remote control, robot dll.
Mikrokontroler berisikan bagian-bagian utama yaitu Cpu (Central Processing
Unit), RAM (Random-Access Memory), ROM (Read-Only Memory) dan port I/O
(Input/Output). Selain bagianbagian utama tersebut, terdapat beberapa perangkat
4
keras yang dapat digunakan untuk banyak keperluan seperti melakukan
pencacahan, melakukan komunikasi serial, melakukan interupsi dli. Mikrokontroler
tertentu bahkan menyertakan ADC (Analog- To-Digital Converter), USB controller,
CAN (Controller Area Network) dll. Mikrokontroler bekerja berdasarkan program
(perangkat lunak) yang ditanamkan didalamnya (Dharmawan, H. A. 2018).
Program tersebut dibuat sesuai dengan aplikasi yang diinginkan. Aplikasi
mikrokontroler normalnya terkait pembacaan data dan luar dan atau pengontrolan
peralatan diluarnya. Contoh aplikasi yang sangat sederhana adalah melakukan
pengendalian untuk menyalakan dan mematikan LED yang terhubung ke kaki
mikrokontroler.
Mikrokontroler memiliki jalur-jalur masukan (port masukan) serta jalur-jalur
keluaran (port keluaran) yang memungkinkan mikrokontroler tersebut untuk bisa
digunakan dalarn aplikasi pernbacaan data. pengontrolan serta penyajian informasi.
Port masukan digunakan untuk memasukkan informasi atau data dan luar ke
mikrokontroler. Contoh informasi yang dimasukkan ke mikrokontroler ini adalah
informasi kondisi sakiar yang dihubungkan ke kaki mikrokontroler, apakah sedang
terbuka atau tertutup. Jalur masukan umumnya berupa jalur digital, dimana jalur ini
digunakan oleh mikrokontroler untuk membaca keadaan digital (apakah logika O
atau 1) yang diberikan oleh perangkat di luar mikrokontroler. Mikrokontroler
tertentu berisikan ADC dengan sebagian dan jalur-jalur l/O-nya yang digunakan
sebagai masukan analog. Jalur-jalur ini selanjutnya bisa digunakan untuk keperluan
seperti pembacaan tegangan dansensor suhu analog. Port keluaran digunakan untuk
mengeluarkan data atau informasi dan mikrokontroler. Adanya port keluaran ini
memungkinkan mikrokontroler untuk mengendalikan perangkat seperti LED,
motor, relay dan menyajikan informasi melalui perangkat seperti seven-segment
dan LCD. Untuk bisa bekerja, mikrokontroler perlu diberikan tegangan dañ luar.
Umumnya IC mikrokontroler dapat bekerja pada tegangan 5V, namun demikian,
sebagian IC mikrokontroler seperti ATM KGA1 61 dapat dioperasikan dengan
tegangan 3V. (Aini, Q. 2021)
2.2.1 Jenis Jenis Mikrokontroler
ada beberapa jenis-jenis mikrokontroler sebagai berikut:
5
1. Mikrokontroler AVR
Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR
merupakan mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode
instruksinya dikemas dalam satu siklus. AVR adalah jenis mikrokontroler yang
paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Secara umum,
AVR dapat dikelompokkan dalam4 kelas. Padadasarnya yang membedakan
masing-masingkelasadalah memori, peripheral dan fungsinya. Keempat kelas
tersebut adalah keluarga ATTiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega
danAT86RFxx.
2. Mikrokontroler MCS 51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler
CISC.Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock.
Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur Harvard dan meskipun awalnya
dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal, sebuah mode perluasan telah
mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan RAM luar 64KB diberikan alamat
dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori
data. Salah satu kemampuan dari mikrokontroler adalah pemasukan sebuah mesin
pemroses boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan-bit dapat
dilakukan secara langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM.
Karena itulah MCS51 digunakan dalam rancangan awal PLC (programmable logic
control)
3. Mikrokontroler PIC
PIC merupakan kependekan dari programmable interface controller. Tetapi
pada perkembangannya berubah menjadi programmable intelligent computer. PIC
termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur harvard yang dibuat oleh
microchip technology. Awalnya dikembangkan oleh divisi Mikroelektronik general
instruments dengan nama PIC1640. Sekarang microhip telah mengumumkan
pembuatan PIC-nya yang keenam. PIC cukup popular digunakan oleh para
developer dan para penghobi karena biayanya yang rendah, ketersediaan dan
penggunaan yang luas, database aplikasi yang besar, serta pemrograman dan
pemrograman ulang melalui hubungan serial pada computer.
6
2.3 ESP32
ESP32 adalah nama dari mikrokontroler yang dirancang oleh perusahaan
yang berbasis di Shanghai, China yakni Espressif Systems. ESP32 menawarkan
solusi jaringan WiFi yang mandiri sebagai jembatan dari mikrokontroler yang ada
ke jaringan WiFi (Kusumah & Pradana, 2019).
ESP32 menggunakan prosesor dual core yang berjalan di instruksi Xtensa
LX16 ESP32 memiliki spesifikasi seperti yang ditampilkan pada Tabel 2.1
Tabel 2. 1 Spesifikasi ESP32
No Atribut Detail
1 Tegangan 3.3 Volt
2 Prosesor Tensilica L108 32 bit
3 Kecepatan prosesor Dual 160MHz
4 RAM 520K
5 GPIO 34
6 ADC 7
7 Dukungan 802.11 11b/g/n/e/i
8 Bluetooth BLE (Bluetooth Low Energy)
9 SPI 3
10 I2C 2
11 UART 3
Jika dilihat dari spesifikasi pada tabel maka mikrokontroler ESP32 dapat
dijadikan pilihan untuk digunakan pada alat peraga interface mikrokontroler karena
mikrokontroler ini memiliki interface yang lengkap, juga memiliki WiFi yang sudah
tertanam pada mikrokontroler sehingga tepat untuk digunakan pada alat peraga atau
trainer Internet of Things. Pada Gambar 2.1 merupakan pin out dari GPIO pada
ESP32.
7
Gambar 2. 1 ESP32
2.4 Sensor
Sensor adalah perangkat yang menerima input fisik dari lingkungan,
mengukurnya, dan mengubahnya menjadi data yang dapat diinterpretasikan oleh
manusia dan mesin. Sebagian besar sensor bersifat elektronik (data diubah menjadi
data elektronik), tetapi beberapa sensor ada yang lebih sederhana yaitu Termometer
raksa (termometer kaca). Oleh karena itu, sensor bekerja tidak berdasarkan perintah
ataupun instruksi dari sistem atau manusia melainkan karena menerima trigger atau
pemicu dari luar (Santoso, 2018)
2.4.1 Jenis-Jenis Sensor
Adapun beberapa jenis-jenis sensor sebagai berikut:
1.Proximity Sensor
Sensor proximity kapasitif adalah jenis sensor yang memungkinkan
pendeteksian keberadaan objek tanpa harus melakukan kontak fisik. Sensor ini
dapat mendeteksi berbagai jenis objek, baik yang terbuat dari logam maupun
non-logam, seperti kayu, plastik, dan lain-lain dan Sensor proximity induktif
merupakan salah satu jenis sensor yang memungkinkan deteksi keberadaan objek
tanpa harus melakukan kontak fisik. Sensor ini dapat mendeteksi berbagai
jenis logam, seperti tembaga, baja, aluminium, dan sebagainya.
2.Sensor Ultrasonik
8
Sensor ultrasonik adalah sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi
suatu benda atau objek ketika objek tersebut berada pada jarak tertentu di depan
sensor tersebut. Sensor ultrasonic bekerja berdasarkan prinsip gelombang suara
yang ditransmisikan dan dipantulkan kembali jika mengenai suatu benda.
3.Sensor Cahaya LDR
Sensor Cahaya LDR adalah suatu bentuk komponen yang mempunyai
perubahanresistansi yang besarnya tergantung pada cahaya. Resistansi LDR
akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya
atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ
dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang.
LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan
bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan
yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah
mengalami penurunan.
2.5 Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
Cara kerja LDR sendiri adalah jika kondisi cahaya terang maka nilai
hambatannya menjadi kecil bahkan dapat menyentuh angka nol tergantung
intensitas cahaya yang mengenai LDR tersebut dan bila kondisi gelap maka
hambatannya menjadi semakin besar (Lestari, 2018)
Klasifikasi sinyal berdasarkan nilai data dibedakan menjadi sinyal analog dan
digital, sinyal analog memiliki sinyal data dalam bentuk gelombang kontinyu,
sedangkan sinyal digital memiliki sinyal data dalam bentuk pulsa dengan bilangan
biner (0 dan 1).Sensor LDR dapat dilihat pada Gambar 2.2
9
2.6 Sensor Rain Drop
Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya
hujan atau tidak, yang dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari. Prinsip kerja dari modul sensor ini yaitu pada saat ada air
hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh
air hujan (Rahmat, 2019).
Karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana
cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.Sensor raindrop dapat di lihat pada
Gambar 2.3
10
2.8 Panel Surya
Panel surya adalah suatu alat yang terdiri dari beberapa sel surya yang
terbuat dari bahan semikonduktor, biasanya silikon, yang dirancang untuk
mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Panel surya sering digunakan
sebagai sumber daya alternatif untuk menghasilkan listrik yang bersih dan ramah
lingkungan, dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti memasok listrik
untuk rumah, kantor, atau bahkan untuk kapal dan kendaraan. Panel surya juga
dapat dihubungkan secara seri atau paralel untuk menghasilkan daya yang lebih
besar dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan energi yang dibutuhkan (Ubaedilah,
2019) .Panel surya dapat di lihat pada Gambar 2.5
11
Gambar 2. 6 Breadboard
2.10 Motor Stepper
Motor stepper adalah jenis motor listrik yang mengkonversi sinyal listrik
menjadi gerakan diskret atau langkah-langkah yang terukur. Motor stepper biasanya
digunakan untuk menggerakkan benda-benda dengan presisi tinggi, seperti dalam
peralatan otomatisasi, mesin CNC, printer 3D, robot, dan banyak aplikasi lainnya
di mana kendali gerakan presisi diperlukan. (Aini, Q. 2021).Motor dtepper dapat di
lihat pada Gambar 2.7
2.11 Baterai
Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi
kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan
sepertiperangkat elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel
seperti handphone, laptop, dan maianan remote control menggunakan baterai
sebagaisumber listriknya. Dengan adanya baterai, sehingga tidak perlu
menyambungkankabel listrik ke terimanal untuk dapat mengaktifkan perangkat
elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Setiap baterai
terdiri dari terminal positif (Katoda) dan terminal negatif (Anoda) serta elektrolit
12
yangberfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah arus
searahatau disebut juga dengan arus DC (Direct Current) (Saleh,2019).Baterai
dapat di lihat pada Gambar 2.8
13
para peneliti yang mengoptimasi beberapa alat seperti mediasensor, radio
frequency identification (RFID), wireless sensor network serta smart object
lain yang memungkinkan manusia mudah berinteraksi dengan semua
perlatan yang terhubung dengan jaringan internet.Dalam tulisan ini penulis
memaparkan tentang sejarah internet of things, penerapan serta teknologi yang
digunakan, seperti penggunaan internet of things pada bidang medis, cloud
computing dan beberapa bidang keilmuan lain.
Ada beberapa bahan referensi yang digunakan sehingga penulis review
ini bisa dilakukan, untuk memperkenalkan teknologi internet of things,Bentuk
IoT ditunjukkan pada Gambar 2.9
14
dengan menggunakan garis penghubung. Dengan adanya flowchart, setiap urutan
proses dapat digambarkan menjadi lebih jelas. Selain itu, ketika ada penambahan
proses baru dapat dilakukan dengan mudah menggunakan flowchart ini. seperti
yang ditampilkan pada Tabel 2.2.
NO SIMBOL KETERANGAN
15
5. Simbol manual, berfungsi untuk
menyatakan suatu tindakan (proses) yang
tidak dilakukan oleh computer
keyboard
16
11. Simbol manual input, berfungsi
untuk memasukkan data secara manual
dengan menggunakan online keyboard
17
Perancangan Alat ini menggunakan metode System Development Life Cycle
(SDLC). Adapun tahapantahapan metode SDLC adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (System Planning)
Dalam tahap ini dilakukan analisa interaksi obyek dan fungsi pada aplikasi
dan sistem yang akan dibangun, analisa dan serta perancangan user interface. 4.
Tahap Implementasi (System Implementation) Pada tahap ini
pengimplementasian rancangan yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya dan
pengujian terhadap aplikasi dan sistem yang sudah dibangun dilakukan.
Tahap ini dilakukan pengujian untuk sistem dan aplikasi yang sudah
dibangun apakah beroperasi secara benar.
Tahap ini dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem dan
aplikasi yang sudah dibangun agar tetap mampu beroperasi secara benar melalui
kemampuan sistem dan aplikasi yang akan dibangun dalam mengadaptasikan
diri sesuai dengan kebutuhan.
18
BAB III
ANALISIS RANCANG BANGUN
19
3.3.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak
Spesifikasi Perangkat keras yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3. 2 Spesifikasi Perangkat Lunak
20
3.3.1.4 Tahap-Tahap Perancangan Alat
Tahap-tahap perancangan alat ini dapat dilakukan melalui beberapa tahap,
yaitu :
1.Tahap Perakitan
Jemuran pakaian otomatis ini dibangun dengan memanfaatkan sensor air dan
sensor cahaya sebagai perangkat input dimana sensor air mendeteksi keberadaan air
hujan dan sensor cahaya untuk mendeteksi intensitas cahaya. Kemudian
memanfaatkan motor DC Power Window dan Relay untuk menarik jemuran
masuk kedalam ruang perlindungan. Motor DC Power Window dan Relay akan
menarik jemuran masuk apabila sensor air mendeteksi adanya air hujan dan atau
sensor cahaya yang menerima inputan berupa intensitas cahaya yang rendah.
Apabila sensor air dan sensor cahaya menerima inputan berupa sensor air tidak
mendeteksi adanya air hujan dan atau sensor cahaya menerima inputan berupa
intensitas cahaya yang tinggi maka jemuran akan tetap berada diluar ruang
perlindungan.
2.Tahap Pemrograman
Setelah tahap perakitan selesai dilakukan, Tahap selanjutnya adalah
pembuatan program Pada ESP 32 menggunakan aplikasi Arduino IDE yang
bertujuan untuk ESP 32 dapat mengirimkan data ke smartphone agar dapat di
monitoring dan di kendalikan dari jarak jauh.
3.3.1.5 Rangkaian Sistem
Pada Tahap awal perancangan perangkat keras, dibutuhkan sketsa tata letak
dari setiap komponen . Ditunjukan pada Gambar 3.1
21
1.3.1.5 Diagram Blok
Berikut ini merupakan Diagram Blok, Ditunjukan pada Gambar 3.3
Blok diagram di atas terdiri atas 3 bagian yaitu bagian input, proses, dan
Output Adapun fungsi masing masing blok diagram pada gambar 3.2 adalah sebagai
berikut:
1. Blok Input
Merupakan komponen masukan yang digunakan untuk memberi sinyal atau
data kepada mikrokontroler yang akan diproses oleh komponen output. Komponen
input tersebut terdiri dari :
1) Sensor LDR (Light Dependent Resistor), berfungsi sebagai alat
pendeteksi cahaya untuk mengetahui kondisi malam dan siang dengan
cara memberikan sinyal analog 0 sampai 1023 dimana 0 kondisi siang
sedangkan 1023 kondisi malam.
22
2.Blok Proses
Di dalam blok ini Arduino Uno merupakan komponen utama yang berfungsi
sebagai pengelola data yang diterima dari komponen input dan kemudian di
teruskan ke komponen output.
3. Blok Output
Output merupakan hasil pengolahan sinyal/data dari komponen input yang
telah diproses oleh Arduino.
23
3.3.1.8 Desain 3D
Desain 3D dapat di lihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3. 4 3D Desain
24
3.3.2. Perancangan Tabel Pengujian Alat
Perancangan pengujian sensor rain drop yang ditampilkan pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Pengujian sensor Raindrop
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
26
Gambar 4. 2 Tampilan rangkaian alat
4.3 Implementasi perangkat lunak
Implementasi perangkat lunak (antar muka) digunakan aplikasi “Blynk” Pada
halaman aplikasi. Pengguna bisa mengatur jadwal kerja dan memonitoring
prototype alat. Yang mana pada halaman aplikasi akan menampilkan grafik dan
label berupa Intensitas cahaya dan hujan selanjutnya pada aplikasi blynk ini juga
bisa memantau kerja alat pada schedule 1 dan schedule 2 Seperti pada Gambar 4.3
27
4.4 Tahapan Pengujian
Tahap pengujian merupakan tahap yang digunakan untuk mengetahui sejauh
mana kesesuaian antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang telah dibuat,
apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pada tahap ini juga diketahui
tingkat kinerja dari alat tersebut. Setelah dilakukan pengujian, maka akan dilakukan
analisa terhadap apa yang diuji untuk mengetahui keberhasilan dari alat yang dibuat
pada tugas akhir ini. Pengujian dilakukan pada masing-masing blok alat untuk
mengetahui bagaimana kinerja alat yang akan dirancang. Pengujian ini meliputi:
1. Pengujian Sensor Rain Drop
2. Pengujian Sensor LDR
3. Pengujian Motor Stepper
4. Pengujian Modul ESP32
28
Gambar 4. 5 Titik Pengujian Sensor Soil Moisture
Kondisi yang akan diuji coba adalah kondisi hujan dan kering Hasil
percobaan dari Rain Drop dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4. 1 Tabel Pengujian Sensor Rain Drop
29
Gambar 4. 6 Source code Kalibrasi Soil Real Time Clock
Adapun pengujian yang akan dilakukan pada sensor LDR adalah dengan
menguji sensor sebanyak 5 kali. Titik Pengujian pada Gambar 4.7
30
Tabel 4. 4 Tabel Pengujian Tegangan Sensor Raindrop
31
Kondisi Sekitar yang akan diuji coba dalam derajat celcius Hasil percobaan
dari sensor soil DHT 22 dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4. 5 Tabel Pengujian Motor Stepper
1. 0.6V Pin IN 01
2. 0.6V Pin IN 02
3. 0.6V Pin IN 03
4. 0.6V Pin IN 04
5. 0V Pin GND
32
Wi-Fi yang digunakan masih terkoneksi dengan NodeMCU ESP32. Berikut
merupakan langkah-langkah pengujian pada NodeMCU ESP32 :
1. Hubungkan NodeMCU ESP32 ke sumber tegangan menggunakan kabel
adaptor 12V sampai lampu LED menyala.
2. Hidupkan hotspot wifi pada smartphone seperti Gambar 4.10 dibawah ini :
33
Jika NodeMCU ESP32 telah terhubung pada hotspot wifi smartphone maka
akan muncul pemberitahuan device yang terhubung pada smartphone pengguna
seperti pada Gambar 4.12 dan hasil pengujian jarak jangkauan kinerja modul ESP32
dapat dilihat pada Tabel 4.7 :
34
4.4.5 Data Hasil Pengujian
Berdasarkan pengujian alat jemuran otomatis dibuat mampu berjalan sesuai
dengan rancangan dan sebagaimana yang diharapkan. Pengujian dilakukan dari
perangkat keras hingga perangkat lunak. Berikut adalah rekap hasil pengujian
terhadap rancangan alat yang dibuat.
4.4.7 Pembahasan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada sistem alat jemuran
otomatis, Maka dibuatlah sebuah protoytype alat jemuran otomatis berdasarkan
pencahayaan menggunakan microcontroller dan iot. Alat jemuran otomatis
menggunakan sensor raindrop yang berfungsi untuk mendeteksi adanya hujan dan
juga menggunakan sensor LDR untuk mendeteksi adanya cahaya yang di dukung
oleh mikrocontroller ESP32 dan pengaturan waktu masuk dan keluarnya pakaian
diatur melalui aplikasi Blynk dan motor stepper sebagai penggerak jemuran
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan yang telah dijelaskan, maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Alat yang telah dirancang berhasil mengendalikan jemuran otomatis sesuai
dengan program yang di buat
2. Alat ini dapat di Monitoring secara Realtime melalui Smartphone
3. Alat Jemuran Otonatis berbasis Iot ini harus terkoneksi dengan Wifi karena
menggunakan NodeMCU ESP32 sebagai Mikrokontroller
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah pengembangan sistem dapat
dikembangkan dengan :
1. Menggunakan NodeMCU ESP32 T-SIM7000G agar jaringan koneksinya
dapat lebih luas lagi,
2. Pada sistem ini masih menggunakan platform bantuan yaitu blynk sehingga
disarankan membuat aplikasi sendiri untuk sistem alat jemuran otomatis.
3. Menambahkan sensor DHT-11 dan kipas pengering supaya ketika pakaian
masuk kedalam dan tidak kering,maka akan di keringkan dengan kipas.
36
DAFTAR PUSTAKA
37
Mustar, Muhammad Yusuf., & Rama Okta Wiyagi. 2018. Implementasi Sistem
Monitoring Deteksi Hujan dan Suhu Berbasis Sensor Secara Real Time.
Jurnal Semesta Teknika, 20(1), 20–28.
Ngantung, Jeanate A.B. Jenny J. Rondowu. Rafli l. Kawalusan.(2018).Respon
Tanaman Sawi Hijau Terhadap Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik
Di Kelurahan Rurukan Kecamatn Tomohon Timur. Jurnal Teknologi,
24(1), 44-51
Priyono, Andi & Pandji Triadyaksa.2019.Sistem Penyiram Tanaman Cabai
Otomatis Untuk Menjaga Kelembaban Tanah Berbasis Esp8266.Jurnal
Berkala Fisika,23(3),91-100
Rahmat, S. I. 2019. Sistem peringatan dini banjir menggunakan sensor raindrop
berbasis Arduino Uno. Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika
(JUMANTAKA), 3(1).
Santoso & Radna Nurmalina.2018.Perencanan dan Pengembangan Aplikasi
Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan
Kampus Cerdas. Jurnal Integrasi.9(1), 1–6.
Saleh, M., & Haryanti, M. 2019. Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah
Menggunakan Relay. Jurnal Teknologi Elektro. 2(1),31-36.
Ubaedilah. 2019. Analisa Kebutuhan Jenis dan Spesifikasi solar cell Di Gedung
Kantin Berlantai 3 PT Astra Daihatsu Motor. Jurnal Teknik Mesin,
5(3),119-125
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Mustar, Muhammad Yusuf., & Rama Okta Wiyagi. 2018. Implementasi Sistem
Monitoring Deteksi Hujan dan Suhu Berbasis Sensor Secara Real Time.
Jurnal Semesta Teknika, 20(1), 20–28.
Ngantung, Jeanate A.B. Jenny J. Rondowu. Rafli l. Kawalusan.2018.Respon
Tanaman Sawi Hijau Terhadap Pemberian Pupuk Organik dan Anorganik
Di Kelurahan Rurukan Kecamatn Tomohon Timur. Jurnal Teknologi,
24(1), 44-51
Priyono, Andi & Pandji Triadyaksa.2019.Sistem Penyiram Tanaman Cabai
Otomatis Untuk Menjaga Kelembaban Tanah Berbasis Esp8266.Jurnal
Berkala Fisika,23(3),91-100
Rahmat, S. I. 2019. Sistem peringatan dini banjir menggunakan sensor raindrop
berbasis Arduino Uno. Jurnal Manajemen dan Teknik Informatika
(JUMANTAKA), 3(1).
Santoso & Radna Nurmalina.2018.Perencanan dan Pengembangan Aplikasi
Absensi Mahasiswa Menggunakan Smart Card Guna Pengembangan
Kampus Cerdas. Jurnal Integrasi.9(1), 1–6.
Saleh, M., & Haryanti, M. 2019. Rancang Bangun Sistem Keamanan Rumah
Menggunakan Relay. Jurnal Teknologi Elektro. 2(1),31-36.
Ubaedilah. 2019. Analisa Kebutuhan Jenis dan Spesifikasi solar cell Di Gedung
Kantin Berlantai 3 PT Astra Daihatsu Motor. Jurnal Teknik Mesin,
5(3),119-125
40