Anda di halaman 1dari 7

Laporan Project Praktikum IoT

Sensor Suhu (DHT)

Dosen Pengampuh : Husnawati, S.kom.,M.Kom

Oleh :
Muhammad Alif Alfajriqo (062030701684)

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2022
1. Jelaskan perbedaan antara penggunaan sensor suhu DHT 11, DHT 22 dan
LM35, bagaimanakah penggunaan sensor tersebut dalam konsep IoT ?
Perbedaan Sensor Suhu DHT 11, DHT 22 dan LM35 :

➢ Range pengukuran suhu. Dimana DHT11 (0℃-50℃), sedangkan DHT22 (-


40℃-80℃) dan LM35 (-55℃-150℃).
➢ Akurasi pengukuran suhu. Dimana DHT11 memiliki akurasi 2℃ sedangkan
DHT22 dan LM35 adalah 0.5℃.
➢ Range pengukuran kelembaban. DHT11 (20%-80%) sedangkan DHT22 (0%-
100%).
➢ Akurasi pengukuran kelembaban. DHT11 memiliki akurasi 5% sedangkan
DHT22 sebesar 2%-5%.
➢ Kecepatan update data. DHT11 setiap 1 detik sekali sedangkan DHT22 2 detik
sekali.

Penggunaan Sensor DHT 11, DHT 22 dan LM35 dalam konsep IoT :

Salah satu contoh penggunaan sensor DHT 11, DHT 22, dan LM35 dalam konsep IoT
adalah Sistem Monitoring suhu dan kelembapan ruang produksi obat non steril
menggunakan Arduino berbasis web. Cara kerjanya sensor akan mendeteksi suhu dan
kelembaban di setiap ruang produksi obat non steril secara berkala, jika suhu melebihi
batas maksimal pada ruang produksi obat non steril maka kipas akan menyala
mengeluarkan udara panas yang di dalam. Dari semua data yang telah terkumpul akan
diproses oleh Microcontroller Arduino Uno R3 dan akan ditampilkan di website sebagai
interfacenya, untuk pendeteksian dini di website tampil DC Fan yang berputar apabila
suhu melebihi batas maksimal. Pengiriman data menggunakan ESP8266 sebagai modul
wirelles.
2. Buatlah rangkaian dan program untuk mengukur suhu menggunakan sensor DHT 11/22
dan LCD dengan kondisi suhu akan terbaca di monitor dengan keterangan suhu normal
jika berada di rentang 20 – 32 derajat C, suhu dingin jika dibawah 20 derajat C, dan suhu
panas jika diatas 32 derajat C !

Link Project : https://wokwi.com/projects/346998329229443666

Program :
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <DHT.h>
#define DHTPIN 7
#define DHTTYPE DHT22

DHT dht (DHTPIN, DHTTYPE);


LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

void setup() {
lcd.begin(16, 2);
dht.begin();
}

void loop() {
//
float t = dht.readTemperature();
float h = dht.readHumidity();
delay(1000);

// Menampilkan di LCD
if (t >=20 && t <=32){
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.println("Suhu =");
lcd.print(t);
lcd.println(" C");
lcd.setCursor(0, 2);
lcd.print("Suhu Normal");
}
else if (t < 20){
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.println("Suhu =");
lcd.print(t);
lcd.println(" C");
lcd.setCursor(0, 2);
lcd.print("Suhu Dingin");
}
else if (t > 32){
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.println("Suhu =");
lcd.print(t);
lcd.println(" C");
lcd.setCursor(0, 2);
lcd.println("Suhu Panas");
}
else {
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.println("Lembab =");
lcd.print(h);
lcd.println(" %");
}
3. Buatlah flowchart untuk program yang kalian buat pada rangkaian nomor 2, kemudian
analisislah masing – masing komponen yang terhubung dan program yang dibuat serta
berikan kesimpulan !

Flowchart program :
Analisis :
Pada rangkaian diatas mikrokontroller yang digunakan adalah Arduino uno. Lalu
menggunakan LCD 20x4 I2C. Pin LCD GND dihubungkan ke pin GND Arduino, pin
LCD VCC dihubungkan ke pin 5V Arduino, pin LCD SDA dihubungkan ke pin analog
A4 Arduino, pin LCD SDL dihubungkan ke pin analog A5 Arduino. Sensor suhu yang
digunakan adalah DHT22. Pin DHT22 GND dihubungkan ke pin GND Arduino, pin
DHT22 SDA dihubungkan ke pin digital nomor 7, pin DHT22 VCC dihubungkan ke pin
3.3V Arduino.
Pada program hal pertama yang dilakukan adalah include library lcd dan sensor serta
mendefinisikan pin sensor dan tipe sensor.
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <DHT.h>
#define DHTPIN 7
#define DHTTYPE DHT22

DHT dht (DHTPIN, DHTTYPE);


LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);

Selanjutnya di void setup kita deklarasikan jumlah baris dan kolom yang digunakan
pada lcd.
lcd.begin(16, 2);
dht.begin();

Selanjutnya di bagian void loop kita menggunakan kondisi percabangan if dan else
if. Ketika program dijalankan jika suhu berada pada rentang 20℃ - 32℃ kondisi
suhu yang akan terbaca di monitor adalah “Suhu Normal”, jika suhu berada dibawah
20℃ kondisi suhu yang terbaca di monitor adalah “Suhu Dingin”, lalu jika suhu
berada diatas 32℃ kondisi suhu yang akan terbaca di monitor adalah “Suhu Panas”.

// Menampilkan di LCD
if (t >=20 && t <=32){
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.println("Suhu =");
lcd.print(t);
lcd.println(" C");
lcd.setCursor(0, 2);
lcd.print("Suhu Normal");
}
else if (t < 20){
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.println("Suhu =");
lcd.print(t);
lcd.println(" C");
lcd.setCursor(0, 2);
lcd.print("Suhu Dingin");
}
else if (t > 32){
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.println("Suhu =");
lcd.print(t);
lcd.println(" C");
lcd.setCursor(0, 2);
lcd.println("Suhu Panas");
}
else {
lcd.setCursor(0, 0);
lcd.println("Lembab =");
lcd.print(h);
lcd.println(" %");
}

Kesimpulan :
Project kali ini adalah membuat rangkaian untuk mendeteksi suhu dengan
menggunakan sensor DHT22 dan mikrokontroller Arduino Uno. Ketika program
dijalankan akan menghasilkan output pada LCD sesuai dengan kondisi yang telah
diberikan . Jika suhu berada pada rentang 20℃ - 32℃ kondisi suhu yang akan
terbaca di monitor adalah “Suhu Normal”, jika suhu berada dibawah 20℃ kondisi
suhu yang terbaca di monitor adalah “Suhu Dingin”, lalu jika suhu berada diatas
32℃ kondisi suhu yang akan terbaca di monitor adalah “Suhu Panas”.

Anda mungkin juga menyukai