Anda di halaman 1dari 68

RANCANG BANGUN AUTOMATIC LIQUID FILLING MACHINE

BERBASIS IoT (INTERNET of THINGS)

TUGAS AKHIR

Program Studi
S1 TEKNIK KOMPUTER

Oleh:
Ahmad Syarif Rahmatullah
17410200013

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA


UNIVERSITAS DINAMIKA
2021
RANCANG BANGUN AUTOMATIC LIQUID FILLING MACHINE
BERBASIS IoT (INTERNET of THINGS)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Sarjana Teknik

Oleh:
Nama : Ahmad Syarif Rahmatullah
NIM : 17410200013
Program Studi : S1 Teknik Komputer

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA


UNIVERSITAS DINAMIKA
2021

ii
Tugas Akhir

RANCANG BANGUN AUTOMATIC LIQUID FILLING MACHINE


BERBASIS IoT (INTERNET of THINGS)

Dipersiapkan dan disusun oleh


Ahmad Syarif Rahmatullah
NIM: 17410200013

Telah diperiksa, dibahas dan disetujui oleh Dewan Pembahas


Pada: Senin, 28 Juli 2021

Susunan Dewan Pembahas


Pembimbing:
I. Harianto, S.Kom., M.Eng.
NIDN 0722087701 _________________
II. Ira Puspasari, S.Si., M.T.
NIDN 0710078601 _________________
Pembahas:
I. Pauladie Susanto, S.Kom., M.T.
NIDN 0729047501 _________________
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana

Tri Sagirani, S.Kom., M.MT.


NIDN: 0731017601
Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika
UNIVERSITAS DINAMIKA

iii
"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat
dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki."– Bung
Hatta

iv
Kupersembahkan tugas akhir ini kepada kedua orang tua dan teman-teman serta
yang selalu memberikan dukungan serta semangat.

v
PERNYATAAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI DAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Sebagai mahasiswa Universitas Dinamika, saya:

Nama : Ahmad Syarif R

NIM : 17410200013

Program Studi : S1 Teknik Komputer

Fakultas : Fakultas Teknologi dan Informatika

Jenis Kerja : Tugas Akhir

Judul Karya : RANCANG BANGUN AUTOMATIC LIQUID


FILLING MACHINE BERBASIS IoT (INTERNET of
THINGS)
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni, saya menyetujui memberikan
kepada Universitas Dinamika Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalti Free
Right) atas seluruh isi/ sebagian karya ilmiah saya tersebut di atas untuk disimpan,
dialihmediakan dan dikelola dalam bentuk pangkalan data (database) untuk selanjutnya
didistribusikan atau dipublikasikan demi kepentingan akademis dengan tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis atau pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta

2. Karya tersebut di atas adalah karya asli saya, bukan plagiat baik sebagian maupun keseluruhan.
Kutipan, karya atau pendapat orang lain yang ada dalam karya ilmiah ini adalah semata hanya
rujukan yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka saya

3. Apabila dikemudian hari ditemukan dan terbukti terdapat tindakan plagiat pada karya ilmiah
ini, maka saya bersedia untuk menerima pencabutan terhadap gelar kesarjanaan yang telah
diberikan kepada saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, Juni 2021


Yang Menyatakan,

Ahmad Syarif R
NIM 17.41020.0013

vi
ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengisian cairan ke


dalam botol secara otomatis diperlukan sistem mekanik untuk dapat membuat
sistem tersebut menjadi efisien dan bermanfaat pada dunia perindustrian. Serta
sebuah alat yang dapat di monitoring dan memiliki fitur keamanan data dari jauh.
Untuk mengatasi masalah tersebut, adalah dengan merancang automatic liquid
filling machine yang mampu melakukan pengisian cairan pada botol secara
otomatis menggunakan mikrokontroler sebagai pengendali utama pada sistem.
Kemudian membuat rancang bangun yang memiliki sensor dan aktuator yang dapat
melakukan pengisian cairan pada botol secara otomatis. Untuk dapat membuat
rancang bangun automatic liquid filling machine agar bisa digunakan mengisi
cairan pada botol secara otomatis dan terkoneksi dengan IoT (Internet of Things)
yang digunakan untuk monitoring serta keamanan data. Maka penulis pada tugas
akhir membuat rancang bangun automatic liquid filling machine dengan tingkat
keberhasilan sebesar 100% dalam melakukan pengisian botol, kemudian memiliki
kecepatan pengisian dua buah botol 100 ml selama 6,8 detik. Selisih pengisian
kedua botol memiliki rata-rata 1,3 ml. Kemudian rata-rata produksi per menit
sebanyak 10 botol. Waktu proses produksi berjalan 12 detik. Menggunakan
protokol MQTT berbasis IoT (Internet of Things) dengan tingkat keberhasilan dapat
terkoneksi dengan broker MQTT sebesar 100%, waktu rata-rata pengiriman data 2
detik. Dapat melakukan monitoring dan juga fitur keamanan data dengan persentase
keberhasilan melakukan monitoring data pada aplikasi MQTT panel dan keamanan
pada pengiriman data sebesar 100%. Rancang bangun automatic liquid filling
machine dapat melakukan monitoring secara real time dimana pengiriman data
lebih cepat dari pada kecepatan sistem dalam melakukan proses produksi.

Kata Kunci : Internet of Things, MQTT, Filling Machine, Otomasi Industri

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul
“Rancang Bangun Automatic Liquid Filling Berbasis IoT (Internet of Things)”.
Dalam pelaksanaan Tugas Akhir dan penyelesaian laporan Tugas Akhir ini, penulis
mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, karena dengan rahmatnya dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Orang Tua dan Seluruh Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan
bantuan baik moral maupun materi sehingga penulis dapat menempuh tugas
akhir dan dapat menyusun laporan Tugas Akhir.
3. Bapak Harianto, S.Kom., M.Eng., selaku dosen pembimbing 1 yang telah
memberikan saran dan juga wawasan bagi penulis selama pelaksanaan Tugas
Akhir dan pembuatan laporan Tugas Akhir.
4. Ibu Ira Puspasari, S.Si M.T., selaku dosen pembimbing 2 yang memberikan
masukan serta koreksi bagi penulis selama pelaksanaan Tugas Akhir dan
penyusunan laporan Tugas Akhir.
5. Bapak Pauladie Susanto, S.Kom., M.T. selaku dosen pembahas yang telah
memberikan saran agar Tugas Akhir ini berjalan dengan baik.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat untuk
menambah wawasan bagi pembacanya. Penulis juga menyadari dalam penulisan
laporan ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaiki kekurangan dan berusaha untuk
lebih baik lagi.

Surabaya, 19 Juli 2021

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1


1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah..................................................................................... 3
1.4 Tujuan .................................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 5

2.1 Liquid Filling Machine .......................................................................... 5


2.1.1 Jenis Filling Machine .................................................................... 5
2.1.2 Conveyor ........................................................................................ 6
2.1.3 Nozzle............................................................................................. 6
2.2 Power Supply ......................................................................................... 7
2.3 Mikrokontroler ....................................................................................... 7
2.3.1 Wemos D1 R2 ............................................................................... 8
2.3.2 Port I/O Mikrokontroler ................................................................ 9
2.4 Sensor ..................................................................................................... 9
2.4.1 Sensor IR FC-51 ............................................................................ 9
2.4.2 Toggle Switch .............................................................................. 10
2.5 Aktuator................................................................................................ 10
2.5.1 Modul Relay ................................................................................. 11
2.5.2 Solenoid Push Pull....................................................................... 11

ix
2.5.3 Pompa Air .................................................................................... 12
2.5.4 Motor Synchronous...................................................................... 12
2.6 Antar Muka .......................................................................................... 13
2.7 IoT (Internet of Things)........................................................................ 13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 15

3.1 Model Perancangan .............................................................................. 15


3.1.1 Input ............................................................................................. 15
3.1.2 Mikrokontroler............................................................................. 16
3.1.3 Aktuator ....................................................................................... 17
3.1.4 Output .......................................................................................... 17
3.2 Perancangan Perangkat Keras .............................................................. 18
3.2.1 Perancangan Desain Rancang Bangun ........................................ 18
3.2.2 Perancangan Rangkaian Input ..................................................... 18
3.2.3 Perancangan Rangkaian Aktuator ............................................... 19
3.2.4 Perancangan Rangkaian Output................................................... 20
3.2.5 Perancangan Keseluruhan Alat .................................................... 20
3.3 Perancangan Perangkat Lunak ............................................................. 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 26

4.1 Pengujian Input .................................................................................... 26


4.1.1 Tujuan Pengujian Input ............................................................... 26
4.1.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Input ................................ 26
4.1.3 Cara Pengujian Input ................................................................... 26
4.1.4 Hasil Pengujian Input .................................................................. 27
4.1.5 Analisis Data Pengujian Input ..................................................... 29
4.2 Pengujian Aktuator............................................................................... 29
4.2.1 Tujuan Pengujian Aktuator .......................................................... 29
4.2.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Aktuator .......................... 30
4.2.3 Cara Pengujian Aktuator ............................................................. 30
4.2.4 Hasil Pengujian Aktuator............................................................. 30
4.2.5 Analisis Data Pengujian Aktuator ............................................... 32
4.3 Pengujian Output.................................................................................. 32
4.3.1 Tujuan Pengujian Output ............................................................. 32

x
4.3.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Output ............................. 32
4.3.3 Cara Pengujian Output................................................................. 32
4.3.4 Hasil Pengujian Output ................................................................ 33
4.3.5 Analisis Data Pengujian Output .................................................. 33
4.4 Pengujian Aplikasi MQTT Panel ......................................................... 34
4.4.1 Tujuan Pengujian Aplikasi MQTT Panel .................................... 34
4.4.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Aplikasi MQTT Panel .... 34
4.4.3 Cara Pengujian Aplikasi Aplikasi MQTT Panel ......................... 34
4.4.4 Hasil Pengujian Aplikasi MQTT Panel ....................................... 34
4.4.5 Analisis Data Pengujian Aplikasi MQTT Panel .......................... 37
4.5 Pengujian Seluruh Sistem .................................................................... 37
4.5.1 Tujuan Pengujian Seluruh Sistem................................................ 37
4.5.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Seluruh Sistem ................ 37
4.5.3 Cara Pengujian Seluruh Sistem ................................................... 37
4.5.4 Hasil Pengujian Seluruh Sistem .................................................. 38
4.5.5 Analisis Data Pengujian Seluruh Sistem ..................................... 47
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 48

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 48


5.3 Saran..................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 50

LAMPIRAN ......................................................................................................... 53

BIODATA PENULIS .......................................................................................... 81

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Filling Machine .............................................................................. 5

Gambar 2.2 Conveyor ........................................................................................ 6

Gambar 2.3 Nozzle ............................................................................................. 7

Gambar 2.4 Power Supply.................................................................................. 7

Gambar 2.5 Wemos D1 R2 ................................................................................ 8

Gambar 2.6 Sensor IF FC-51 ........................................................................... 10

Gambar 2.7 Toggle Switch ............................................................................... 10

Gambar 2.8 Modul Relay ................................................................................. 11

Gambar 2.9 Solenoid Push Pull ....................................................................... 11

Gambar 2.10 Pompa Air .................................................................................... 12

Gambar 2.11 Motor Synchronous ...................................................................... 12

Gambar 2.12 OLED I2C .................................................................................... 13

Gambar 3.1 Model Perancangan ...................................................................... 15

Gambar 3.2 Desain Rancang Bangun .............................................................. 18

Gambar 3.3 Rangkaian Input ........................................................................... 19

Gambar 3.4 Rangkaian Aktuator ..................................................................... 19

Gambar 3.5 Rangkaian Output......................................................................... 20

Gambar 3.6 Desain Keseluruhan Rancang Bangun ......................................... 21

Gambar 3.7 Conveyor Pada Rancang Bangun ................................................. 21

Gambar 3.8 Desain Penempatan Modul Pada Rancang Bangun ..................... 22

Gambar 3.9 Desain Penempatan Panel Listrik pada Rancang Bangun ............ 23

Gambar 3.10 Flowchart Program ...................................................................... 24

Gambar L3.11 Mode Stanby ................................................................................. 53

Gambar L3.12 Deteksi Botol ................................................................................ 53

xii
Gambar L3.13 Proses Pengisian Botol.................................................................. 54

Gambar L3.14 Proses Setelah Pengisian Botol ..................................................... 54

Gambar L3.15 Tampilan Informasi Data .............................................................. 55

Gambar 4.1 Sensor IR Keadaan Tidak Mendeteksi ......................................... 27

Gambar 4.2 Sensor IR Keadaan Mendeteksi ................................................... 27

Gambar 4.3 Toggle Switch Keadaan Off .......................................................... 28

Gambar 4.4 Toggle Switch Seadaan On ........................................................... 28

Gambar 4.5 Tampilan Serial Monitor Input Keadaan High ............................ 28

Gambar 4.6 Tampilan Serial Monitor Input Keadaan Low.............................. 29

Gambar 4.7 Modul Relay Aktuator Keadaan Low ........................................... 31

Gambar 4.8 Modul Relay Aktuator Keadaan High .......................................... 31

Gambar 4.9 Tampilan Serial Monitor Relay pada Aktuator ............................ 31

Gambar 4.10 OLED Dalam Keadaan Tidak Menampilkan Informasi .............. 33

Gambar 4.11 OLED Dalam Keadaan Menampilkan Informasi ......................... 33

Gambar 4.12 Konfigurasi Koneksi MQTT Panel Dengan Wemos D1 R2 ........ 35

Gambar 4.13 Konfigurasi Panel Dalam Aplikasi ............................................... 35

Gambar 4.14 Tampilan Aplikasi MQTT Panel yang Telah Terkoneksi ............ 36

Gambar 4.15 Tampilan Serial Monitor Uji Coba Aplikasi MQTT Panel .......... 36

Gambar 4.16 Pengujian Pencarian Koneksi ....................................................... 38

Gambar 4.17 Pengujian Mode Stanby ................................................................ 39

Gambar 4.18 Pengujian Mode Inisialisasi .......................................................... 39

Gambar 4.19 Pengujian Mode Start ................................................................... 40

Gambar 4.20 Pengujian Keadaan Reconnect ..................................................... 40

Gambar 4.21 Pengujian Pengisian Botol ........................................................... 41

Gambar 4.22 Pengujian MQTT Pada Saat Stanby ............................................. 41

Gambar 4.23 Pengujian Komunikasi Data Password ........................................ 42

xiii
Gambar 4.24 Pengujian MQTT Password Benar .............................................. 42

Gambar 4.25 Pengujian MQTT Password Salah ............................................... 42

Gambar 4.26 Pengujian Durasi Waktu Pompa Air ............................................ 43

Gambar 4.27 Volume Botol pada Nozzle 1 ........................................................ 44

Gambar 4.28 Volume Botol pada Nozzle 2 ........................................................ 44

Gambar 4.29 Pengujian Selisih Volume Filling Nozzle .................................... 44

Gambar 4.30 Pengujian Produksi Mesin Filling ................................................ 45

Gambar L4.1 Hasil Trunitin Buku Tugas Akhir ................................................ 79

Gambar L4.2 Hasil Trunitin Jurnal Tugas Akhir ............................................... 80

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Datasheet Rangkaian Input ............................................................... 19

Tabel 3.2 Datasheet Rangkaian Aktuator.......................................................... 20

Tabel 3.3 Datasheet Rangkaian Output ............................................................. 20

Tabel L4.1 Pengujian Input Sensor dan Switch .................................................. 29

Tabel L4.2 Pengujian Aktuator ........................................................................... 32

Tabel L4.3 Pengujian Aplikasi MQTT Panel ..................................................... 36

Tabel L4.4 Tabel Pengujian Durasi Waktu Pompa Air ...................................... 43

Tabel L4.5 Tabel Pengujian Selisih Volume Filling Nozzle .............................. 45

Tabel L4.6 Tabel Pengujian Produksi Mesin Filling .......................................... 45

Tabel 4.7 Kecepatan Produksi ........................................................................ 46

Tabel L4.8 Tabel Pengujian Komunikasi Mesin Filling ..................................... 46

Tabel L4.9 Pengujian Komunikasi Keamanan.................................................... 47

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Gambar Mode Stanby ........................................................................ 53

Lampiran 2 Gambar Deteksi Botol ....................................................................... 53

Lampiran 3 Gambar Proses Pengisian Botol ........................................................ 54

Lampiran 4 Gambar Proses Setelah Pengisian Botol............................................ 54

Lampiran 5 Gambar Tampilan Informasi Data ..................................................... 55

Lampiran 6 Tabel Pengujian Input Sensor dan Switch ......................................... 56

Lampiran 7 Tabel Pengujian Aktuator .................................................................. 57

Lampiran 8 Tabel Pengujian Aplikasi MQTT Panel ............................................ 58

Lampiran 9 Tabel Pengujian Durasi Pompa Air ................................................... 60

Lampiran 10 Tabel Perbedaan Volume Nozzle .................................................... 61

Lampiran 11 Tabel Pengujian Produksi Mesin Filling ......................................... 62

Lampiran 12 Tabel Pengujian Komunikasi broker MQTT ................................... 65

Lampiran 13 Tabel Pengujian Komunikasi Keamanan ........................................ 66

Lampiran 14 Program Input .................................................................................. 67

Lampiran 15 Program Aktuator ............................................................................ 68

Lampiran 16 Program Output ............................................................................... 69

Lampiran 17 Program MQTT Panel ..................................................................... 70

Lampiran 18 Program Utama ................................................................................ 73

Lampiran 19 Plagiasi Buku ................................................................................... 79

Lampiran 20 Plagiasi Jurnal .................................................................................. 80

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengisian cairan ke
dalam botol secara otomatis diperlukan sistem mekanik untuk dapat membuat
sistem tersebut menjadi efisien dan berimbas baik pada dunia perindustrian. Dalam
dunia industri, pengisian air dan tutup botol banyak menerapkan sistem otomasi
yang menyebabkan proses produksi menjadi semakin singkat dan lebih akurat
untuk keuntungan yang lebih tinggi pada perusahaan (Rumalutur & Allo, 2019).
Sistem filling botol dalam industri kecil kurang efisien dikarenakan masih
menggunakan sistem secara manual (Rumalutur & Allo, 2019). Sistem filling botol
dalam industri kecil kurang efisien dikarenakan masih menggunakan sistem secara
manual (Airlangga, Triwiyatno, & Sumardi, 2017).

Mesin otomatis pengisian air merupakan alat untuk digunakan sebagai


mengisi produk atau bahan-bahan untuk ke dalam botol. Bahan-bahan yang umum
digunakan berupa cairan seperti : air mineral, susu, saus, madu, sirup, kecap dan
lain sebagainya. Mesin otomatis pengisian air memiliki akurasi dengan tingkat yang
presisi. Proses pengisian produk ke dalam botol menjadi efisien. Umumnya mesin
otomatis pengisian air terkoneksi dengan PLC (Programmable Logic Controller)
(Hermawan, Notosudjono, & Waryani, 2020).

Sistem otomasi merupakan salah satu perangkat elektronika yang berkaitan


dengan mikrokontroler pada zaman sekarang. Proses produksi yang terkomputasi
dapat mengatasi tuntutan produksi untuk kinerja yang lebih efisien (Rumalutur &
Allo, 2019).

1
2

Beberapa penelitian sebelumnya MQTT pada lingkungan IoT (Internet of Things)


merupakan solusi dengan sumber daya rendah. MQTT dapat digunakan untuk
solusi dari sistem remote wireless. MQTT memiliki penundaan dari CoAP untuk
packet loss yang rendah. Pesan pada MQTT berukuran kecil dan loss rate lebih
kecil sama dengan 25%, untuk memastikan transmisi handal CoAP menghasilkan
extra traffic lebih kecil (Saputra, Afrizal, Mahfud, Pribadi, & Pamungkas, 2017).

Untuk mempermudah dalam melakukan monitoring produk maka dibuatlah


sistem IoT (Internet Of Things), dimana menggunakan protokol MQTT (Message
Queue Telemetry Transport) Protokol MQTT memiliki 3 level QoS, yaitu 0,1, dan
2. Sistem MQTT sebelumnya digunakan untuk telemetry memiliki data terpusat
seperti connection oriented. Protokol bersifat intelegent system merupakan sistem
protokol DDS. Penelitian ini menggunakan protokol MQTT dalam pengukuran
kinerja (Quality of Service) berupa komunikasi telemetry (Tarigan, Sitepu, &
Hutagalung, 2014).

Menggunakan IoT (Internet of Things) sebagai monitoring dan digunakan


sebagai sarana untuk kemanan data rancang bangun tersebut. Dimana pada
penelitian sebelumnya tentang rancang bangun ini belum ditambahkan sebuah
sistem keamanan. Pada rancang bangun sebelumnya hanya melakukan sebuat
monitoring pada liquid filling machine. Oleh sebab itu penulis tugas akhir
berencana membuat rancang bangun rancang bangun automatic liquid filling
machine berbasis IoT (Internet of Things) yang dapat melakukan monitoring dan
juga menambahkan fitur keamanan pada rancang bangun tersebut.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
dalam tugas akhir ini adalah:

1. Bagaimana merancang sistem automatic liquid filling machine agar bisa


digunakan untuk mengisi cairan pada botol secara otomatis?
2. Bagaimana membuat rancang bangun automatic liquid filling machine yang
terkoneksi dengan IoT (internet of things)?
3

3. Bagaimana cara melakukan monitoring dan keamanan pada rancang bangun


automatic liquid filling machine?

1.3 Batasan Masalah


Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, ruang lingkup penelitian hanya akan
dibatasi pada:

1. Cairan atau liquid yang digunakan sebatas cairan yang bertekstur cair seperti:
air, minyak, alkohol, dan susu. Bukan cairan yang memiliki tekstur kekentalan
tinggi seperti: kecap, saos, dan madu.
2. Nozzel pada pengisian terbatas dua buah dan botol berkapasitas 100ml.
3. Penggunaan protokol MQTT hanya sebatas pada monitoring dan sistem
keamanan.
4. Rancang bangun hanya dapat dihidupkan dan dimatikan menggunakan tombol
yang sudah tersedia pada perangkat.
5. Toggle switch pada rancang bangun dapat berfungsi sebagai emergency stop.
6. Rancang bangun hanya memiliki dua mode, dimana terdapat mode offline dan
mode online untuk dapat terkoneksi dengan IoT (Internet of Things).
7. Aplikasi pada smartphone menggunakan MQTT Panel, dimana software
tersebut sudah ada dan hanya melakukan desain pada interface.
8. Tidak mengatur dan membuat broker pada MQTT.
9. Input password hanya bisa dilakukan pada saat mode stanby.
10. Aplikasi yang digunakan hanya melakukan monitoring data. Fungsi keamanan
digunakan untuk dapat mengirimkan data pada aplikasi tanpa bisa
menghidupkan dan mematikan perangkat.

1.4 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan
dari tugas akhir ini yaitu sebagai berikut:

1. Merancang automatic liquid filling machine yang mampu melakukan pengisian


cairan pada botol secara otomatis menggunakan mikrokontroler sebagai
pengendali utama pada sistem. Kemudian membuat rancang bangun yang
4

memiliki sensor dan aktuator yang dapat melakukan pengisian cairan pada botol
secara otomatis.
2. Dengan merancang sistem IoT (Internet of Things) dimana rancang bangun
yang telah dibuat dapat terkoneksi dengan internet. Diperlukan mikrokontroler
Wemos D1 yang memiliki ESP8266 dimana dapat digunakan untuk terkoneksi
dengan internet. Kemudian menggunakan protokol MQTT untuk dapat
digunakan pada IoT (Internet of Things).
3. Menggunakan protokol MQTT (Message Queue Telemetry Transport) untuk
digunakan sebagai komunikasi data yang dapat melakukan monitoring dan
keamanan pada rancang bangun automatic liquid filling machine menggunakan
smartphone berupa aplikasi MQTT Panel.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penyusunan Tugas Akhir ini untuk beberapa kelompok
adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti: berkontribusi terhadap perkembangan teknologi untuk


peningkatan pada dunia industri.
2. Bagi industri: dapat digunakan pada industri dan mesin yang sesungguhnya.
3. Bagi pengguna: mendapatkan kemudahan saat melakukan pengisian liquid atau
cairan pada botol dan bisa melakukan monitoring serta pengendali keamanan
menggunakan IoT (Internet of Things).
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Liquid Filling Machine


Menurut (Hermawan, Notosudjono, & Waryani, 2020) Mesin filling cairan
memiliki beberapa bentuk mesin filling antara lain standing pouch, botol, atau
jerigen. Proses pada mesin filling biasanya menggunakan sistem manual untuk
mengisi cairan ke dalam standing pouch, botol, atau jerigen. Untuk mendapatkan
ketelitian yang tinggi, lebih cepat, dan mudah diperlukan sistem yang otomatis.
Dapat dilihat pada gambar 2.1 merupakan contoh mesin filling.

Gambar 2.1 Filling Machine


(sumber: www.mesinfillingsurabaya.com)

2.1.1 Jenis Filling Machine


Menurut (Hermawan, Notosudjono, & Waryani, 2020) Kegunaan mesin
filling cairan yaitu untuk mengisi cairan ke dalam suatu kemasan, namun ada
berbagai jenis mesin filling cairan yang digunakan untuk mengisi jenis cairan dan
jenis kemasan yang akan di kemas, yaitu:

5
6

1. Mesin filling standing pouch


Mesin filling standing pouch merupakan mesin filling yang digunakan
untuk mengisi produk ke dalam kemasan standing pouch.
2. Mesin filling botol
Mesin filling botol merupakan mesin filling yang digunakan untuk
mengisi produk ke dalam kemasan botol berupa produk: kecap, minyak, madu
dan produk cair lainnya.
3. Mesin filling jerigen
Mesin filling botol merupakan mesin filling yang digunakan untuk
mengisi produk ke dalam kemasan jerigen. Produk yang digunakan untuk
pengisi cairan ke dalam jerigen antara lain: bahan bakar, minyak, dan oli.

2.1.2 Conveyor
Menurut (Jumriady, Sirajuddin, & Naharuddin, 2019) Pada dunia industri
conveyor sangat membantu manusia dalam memindahkan barang untuk dapat
berjalan sesuai dengan jalurnya. Conveyor sendiri meminimalisir kecelakaan kerja
pada industri dalam hal pemindahan barang. Contoh conveyor dapat dilihat pada
Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Conveyor


(sumber: www.fikhaglobalteknik.com)

2.1.3 Nozzle
Dikutip dari (tehnikmesin.com, 2019) Nozzle pada dunia industri diperlukan
untuk memberikan tekanan pada aliran sebelumnya untuk dapat lebih tinggi dan
cepat. Nozzle biasa digunakan pada sebuah sistem yang didalamnya terdapat
7

tekanan angin, aliran cairan, dan saluran gas. Contoh nozzle dapat dilihat pada
Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Nozzle


(sumber: www.astralpool.com)

2.2 Power Supply


Menurut (Sitohang, Mamahit, & Tulung, 2018) Power Supply merupakan
perangkat penting yang digunakan untuk memasok aliran listrik kepada sistem
perangkat. Kegunaan power supply digunakan untuk sumber daya pada baterai,
accu dan rangkaian listrik lainnya. Power Suppy memiliki kontruksi jaringan yang
hampir sama terdiri dari: trafo, penyearah, dan penghalus tegangan. Rangkaian ini
digunakan untuk mengubah suatu tegangan listrik. Gambar 2.4 merupakan contoh
dari power supply.

Gambar 2.4 Power Supply


(sumber: www.tokopedia.com)

2.3 Mikrokontroler
Menurut (Setiawan & Rijanto, 2019) Mikrokontroler adalah suatu chip
berupa IC (Integrated Circuit) dimana dapat mengeluarkan sinyal output, input, dan
mengelolahnya sesuai dengan sistem yang diperlukan. Sinyal input pada
miktokontroler berasal dari sensor untuk menjadikan informasi masukkan yang
akan dikelolah oleh mikrokontroler. Kemudian sinyal output merupakan sinyal
8

yang dikelolah pada mikrokontroler. Penyederhanaan pada mikrokontroler adalah


suatu otak dari sistem yang digunakan untuk mengelolah perangkat pada sistem.

2.3.1 Wemos D1 R2
Menurut (Kusuma, Yuniarti, & Aziz, 2018) Wemos merupakan sistem
dengan arduino compatible development board dan kemudian dirancang khusus
agar bisa digunakan pada keperluan IoT (Internet of Things). Chip pada wemos
menggunakan ESP8266 yang memiliki beberapa kelebihan antara lain:

1. Arduino compatible, dimana dapat menggunakan Arduino IDE untuk library


dan sintaks program.
2. Pinout pada wemos compatible seperti Arduino UNO, wemos memiliki bentuk
serta pinout yang hampir sama dengan Arduino UNO dan memudahkan untuk
menghubungkan pada arduino shield.
3. Wemos berbeda dengan modul wifi yang lain dimana dapat berjalan secara
standalone tanpa terhubung dengan mikrokontroler lain.
4. Wemos menggunakan chip dengan processor utama sebesar 32bit serta
memiliki kecepatan 80MHz. berbeda dengan arduino yang hanya 8bit.
5. Mendapatkan dukungan High Level Language, untuk dapat digunakan pada
bahasa Python dan Lua. Serta memudahkan para network programmer yang
belum terbiasa pada bahasa Arduino. Gambar 2.5 menunjukkan contoh dari
Wemos.

Gambar 2.5 Wemos D1 R2


(sumber: www.tokopedia.com)

Berikut adalah Spesifikasi dari Wemos D1 R2:


9

1. Terlihat seperti Arduino Uno.


2. Berbasis ESP-8266 ESP-12F.
3. Dapat diprogram menggunakan Arduino IDE dan Nodemcu.
4. 11x I/O pin digital.
5. 1x ADC pin analog.
6. Konektor micro USB.
7. Flash memory 4 Mb.
8. Clock speed 80Mhz/160Mhz.
9. Dimensi 7cm x 5,4cm x 1,5cm.

2.3.2 Port I/O Mikrokontroler


Menurut (Suyadhi, 2015) Port input/output adalah bagian dari mikrokontroler
yang memiliki fungsi untuk komunikasi dengan input, dan output. Contoh input
yang digunakan antara lain sensor (LM35, kompas digital, gyroscope, ultrasonik
PING/SRF, accelerometer, sensor optik, dll). Kemudian pada output aktuator
berupa motor DCMP, motor stepper, motor servo, solenoid, dll) dan output display
berupa (LCD, seven segment, LED, dot-matrix, dll). Serta macam komponen
penghasil suara (speaker, buzzer, dll), dan lain sebagainya.

2.4 Sensor
Menurut (Hermawan, Notosudjono, & Waryani, 2020) Sensor adalah peranti
yang ditujukan untuk mendeteksi suatu kejadian atau perubahan nilai di sekitar
lingkungan peranti tersebut, dan memberikan tanggapan berupa suatu keluaran.
Keluaran yang diberikan sensor pada umumnya berupa isyarat listrik.

2.4.1 Sensor IR FC-51


Menurut (De, 2019) Modul sensor infrared FC-51 merupakan sensor yang
digunakan untuk mendeteksi adanya objek. Sensor tersebut memiliki dua buah
bagian penting berupa IR transmitter dan IR receiver. Fungsi sederhana dari sensor
10

infrared adalah dengan memantulkan dan menerima sinyal dari infrared tersebut.
Contoh sensor IR dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Sensor IF FC-51


(sumber: www.tokopedia.com)

2.4.2 Toggle Switch


Dikutip dari (indolistrik.com, 2018) Toggle switch yang merupakan saklar
sederhana dimana biasa digunakan pada rangkaian elektronika. Toggle switch
sangat berguna dikarenakan memiliki bentuk yang minimalis dan relatif kecil.
Contoh gambar toggle switch dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Toggle Switch


(sumber: www.tokopedia.com)

2.5 Aktuator
Menurut (Asfihan, 2021) Aktuator merupakan peralatan mekanis yang
berguna untuk menggerakkan sistem dan mengontrol. Aktuator dapat aktif
menggunakan mekanisme listrik. Aktuator sendiri adalah elemen yang berguna
untuk mengubah energi listrik menjadi gerak, kecepatan dan energi kinetik.
11

2.5.1 Modul Relay


Menurut (Setiawan & Rijanto, 2019) Aktuator sendiri terdiri dari dua buah
bagian utama berupa coil elektromagnetic dan mekanisme switch. Untuk dapat
menggrakkan coil digunakan kontak saklar yang memiliki arus listrik kecil untuk
dapat menggerakkan coil yang menghantarkan listrik dengan tegangan lebih besar.
Gambar 2.8 merupakan contoh dari modul relay.

Gambar 2.8 Modul Relay


(sumber: www.tokopedia.com)

2.5.2 Solenoid Push Pull


Menurut (Yudhana, Sunardi, & Priyatno, 2018) Solenoid push pull adalah
perangkat elektromagnetik yang berisi kumparan untuk menggerakkan dan
mengubah energi listrik menjadi energi gerakan untuk mendorong dan menarik.
Gambar 2.9 merupakan contoh solenoid push pull.

Gambar 2.9 Solenoid Push Pull


(sumber: www.tokopedia.com)
12

2.5.3 Pompa Air


Menurut (Yana, Dantes, & Wigraha, 2017) Pompa air merupakan mesin yang
berguna untuk mengalirkan cairan dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang
lebih tinggi. Fungsi lain dari pompa air juga untuk menambahkan tekanan pada
cairan dari tekanan rendah menuju tekanan yang lebih tinggi. Gambar 2.10
merupakan contoh dari pompa air.

Gambar 2.10 Pompa Air


(sumber: www.tokopedia.com)

2.5.4 Motor Synchronous


Menurut (Almanda & Alamsyah, 2017) Motor synchronous merupakan
mesin dimana merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan
kumparan agar listrik dapat diubah menjadi gerak. Diperlukan arus searah (DC)
agar menghasilkan fluks pada kumparan pada medan magnet yang dialirkan ke rotor
melalui cincin dan sikat motor. Gambar 2.11 merupakan contoh dari motor
synchronous.

Gambar 2.11 Motor Synchronous


(sumber: www.tokopedia.com)
13

2.6 Antar Muka


Menurut (andrewhormatmsitumeang, 2015) Interface atau yang biasa disebut
dengan antar muka merupakan sebuah titik, wilayah, dan permukaan dimana biasa
digunakan untuk menampilkan informasi kepada pengguna dari mikrokontroler.

Pada Tugas Akhir ini antar muka yang digunakan adalah OLED I2C dimana
Menurut (Firdausi, 2018) OLED merupakan salah satu media yang digunakan
untuk display dan output yang menampilkan informasi kepada pengguna atau user.
OLED sendiri memiliki lebih banyak pixel dan berdaya rendah dikarenakan tidak
menggunakan cahaya backlight. OLED sendiri memiliki kekurangan dimana hanya
terdapat satu warna dan ukuran yang sedikit lebih kecil. Contoh dari OLED dapat
dilihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 OLED I2C


(sumber: www.tokopedia.com)

2.7 IoT (Internet of Things)


Menurut (Tarigan, Sitepu, & Hutagalung, 2014) Internet of Things
merupakan revolusi teknologi pada bagian perkembangan komputasi dan
komunikasi dimasa yang akan datang. Internet of Things memiliki konsep dimana
semuanya dapat terhubung dengan internet. IBM dalam jurnal menuliskan judul
“The Interconnecting of Everything” menyatakan “Internet of Things“ merupakan
internet masa depan, menggerakkan, dan memproses jutaan perangkat industri dan
global.

Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan Protokol MQTT untuk dapat
terkoneksi dengan IoT (Internet of Things) dimana menurut (Abilovani, Yahya, &
Bakhtiar, 2018) Message Queue Telemetry Transport atau yang biasa disebut
MQTT adalah sebuah salah satu protokol komunikasi dalam dunia Internet of
14

Things yang memiliki sifat machine to machine. Bekerja pada layer ketujuh dan
bersifat lightwight message. Metode komunikasi pada MQTT menggunakan
publish dan subscriber. Dimana motode pengiriman dikirimkan kepada broker
berupa topik oleh publisher. Kemudian subscriber menerima data dari broker
dengan topik yang sama.

Menurut (Tarigan, Sitepu, & Hutagalung, 2014) Protokol MQTT memiliki 14


jenis tipe pesan yang berbeda – beda, seperti

1. CONNECT : Klien request to connect to Server


2. CONNACK : Connect Acknowledgment
3. PUBLISH : Publish message
4. PUBACK : Publish Acknowledgment
5. PUBREC : Publish Received-assured delivery part 1
6. PUBREL : Publish Release-assured delivery part 2
7. PUBCOMP : Publish Complete-assured delivery part 3
8. SUBSCRIBE : Klien Subscribe request
9. SUBACK : Subscribe Acknowledgment
10. UNSUBSCRIBE : Klien Unsubscribe request
11. UNSUBACK : Unsubscribe Acknowledgment
12. PINGREQ : PING Request
13. PINGRESP : PING Response
14. DISCONNECT : Klien is Disconnecting
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Model Perancangan

Gambar 3.1 Model Perancangan

Pada gambar 3.1 didapatkan beberapa bagian dari topologi yang memiliki
tugas masing–masing. Berikut adalah daftar dan penjelasan setiap bagian pada
gambar 3.1.

3.1.1 Input
1. Sensor IR FC-51

Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan sensor IR FC-51 yang berfungsi
untuk mendeteksi botol dan menghitung jumlah botol yang telah terdeteksi oleh
sensor IR FC-51.

2. Toggle Switch

Pada Tugas Akhir ini penulis menggunakan toggle switch yang digunakan
untuk melakukan berbagai macam mode dan mengatasi beberapa kondisi yaitu:

15
16

a. Toggle Switch Relay

Toggle switch relay berfungsi untuk mengatasi error gagal booting


pada saat pertama kali mikrokontroler dinyalakan. Dimana terdapat kondisi
agar relay harus dalam keadaan mati sebelum dapat menyalakan
mikrokontroler. Setelah mikrokontroler menyala maka toggle switch relay
dapat dinyalakan untuk menghindari error gagal booting. Kemudian juga
dapat digunakan untuk emergency apabila dibutuhkan.

b. Toggle Switch Start

Toggle switch start digunakan untuk mengganti mode stanby dan


mode run. Dimana pada mode stanby digunakan untuk kondisi dimana
mesin bersiap untuk melakukan produksi dan input password keamanan.
Sedangkan pada mode run digunakan untuk mesin sedang dalam kondisi
berjalan dan melakukan proses produksi.

c. Toggle Switch Mode

Toggle switch mode berfungsi sebagai switch untuk dapat memilih


mesin dalam keadaan tersambung dengan internet atau tidak. Dimana dalam
kondisi mode online maka mesin dapat terkoneksi dengan internet
sedangkan pada kondisi mode offline mesin tidak akan terkoneksi dengan
internet.

3.1.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah Wemos D1 R2
yang dilengkapi dengan ESP8266 untuk dapat melakukan komunikasi data secara
wireless. Mikrokontroler bertugas sebagai sistem yang melakukan otomatisasi
dalam pengisian botol. Dimulai dari sensor yang mendeteksi botol pada conveyor
dengan jumlah yang sesuai dengan nozzle sebanyak dua buah. Kemudian stopper
in dan stopper out menyala yang dimana digunakan untuk menghentikan botol agar
sesuai dengan posisi nozzle. Kemudian dilakukan proses pengisian cairan
menggunakan pompa air yang diatur menggunakan delay timer sesuai dengan
volume botol yang akan digunakan. Proses berikutnya ketika pengisian selesai
17

adalah stopper out akan mati. Setelah itu botol bisa kembali berjalan yang
menandakan proses pengisian pada botol telah selesai dan mengulangi proses dari
awal.

Mikrokontroler juga digunakan untuk pengiriman data berupa monitoring dan


kode password keamanan. Data yang dikirim kepada broker MQTT oleh
mikrokontroler antara lain sebagai berikut:

1. Data jumlah botol yang telah diproduksi akan diperoleh dari data deteksi pada
sensor.
2. Data jumlah pengisian botol per menit dimana diperoleh dari perhitungan total
produksi kemudian dibagi dengan waktu perangkat menyala dalam satuan
menit.
3. Data durasi waktu penggunaan alat dalam satuan menit.
4. Keamanan digunakan untuk bagaimana perangkat melakukan monitoring yang
mana diperlukan pengisian berupa password untuk dapat me monitoring
rancang bangun tersebut.

3.1.3 Aktuator
Pada tugas akhir ini ada beberapa aktuator yang digunakan untuk
menjalankan proses pengisian botol secara otomatis sebagai berikut:

1. Modul relay digunakan sebagai switch pada aktuator yang lain melalui kontak
sinyal yang telah diberikan oleh mikrokontroler.
2. Solenoid push pull digunakan untuk stopper in untuk menghentikan botol yang
akan masuk, stopper out untuk menghentikan botol yang akan keluar.
3. Pompa air digunakan untuk proses pengisian cairan pada botol.
4. Motor synchronous digunakan untuk menggerakkan belt pada conveyor agar
botol bisa berjalan.

3.1.4 Output
Pada Tugas Akhir ini output yang diberikan oleh sistem adalah berupa
pengisian cairan pada botol secara otomatis, sistem keamanan dimana hanya
18

pengguna tertentu yang mengetauhi password bisa melakukan monitoring


menggunakan aplikasi MQTT Panel, dan informasi berupa monitoring keadaan
sistem dan informasi tersebut dikirimkan melalui broker MQTT yang kemudian
akan bisa melakukan monitoring pada aplikasi MQTT Panel. Pada mode offline
dapat dilakukan monitoring pada OLED berupa tampilan data pengamatan
produksi, produksi per menit, waktu sistem menyala dan keadaan apakah sistem
dalam keadaan menyala atau mati.

3.2 Perancangan Perangkat Keras


3.2.1 Perancangan Desain Rancang Bangun
Memperlihatkan gambaran desain rancang bangun yang akan dibuat penulis
sebagai tugas akhir. Terdapat beberapa komponen seperti conveyor, panel, holder
stopper, holder nozzle dan holder sensor. Desain rancang bangun dapat dilihat pada
gambar 3.2

Gambar 3.2 Desain Rancang Bangun

3.2.2 Perancangan Rangkaian Input


Dalam perancangan rangkaian input terdapat sensor yang digunakan untuk
mendeteksi dan menghitung jumlah botol. Terdapat juga toggle switch yang
diperlukan untuk fungsi mode online atau mode offline dan fungsi running atau stop
rancang bangun tersebut. Perancangan rangkaian input dapat dilihat pada gambar
3.3 dan data sheet rangkaian dapat dilihat pada tabel 3.1.
19

Gambar 3.3 Rangkaian Input

Tabel 3.1 Datasheet Rangkaian Input


Sensor SwitchRun SwitchMode Wemos
OUT - - D5
- OUT - D6
- - OUT D7
VCC VCC VCC 5V
GND GND GND GND

3.2.3 Perancangan Rangkaian Aktuator


Perancangan aktuator terdapat pompa air yang digunakan untuk mengisi
cairan pada botol. Kemudian terdapat solenoid push pull untuk fungsi stopper input
dan stopper output. Synchronous motor digunakan untuk menggerakkan conveyor
belt agar botol dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Perancangan rangkaian
aktuator dapat dilihat pada gambar 3.4 dan data sheet rangkaian dapat dilihat pada
tabel 3.2.

Gambar 3.4 Rangkaian Aktuator


20

Tabel 3.2 Datasheet Rangkaian Aktuator


PompaAir Stopperin Stopperout Conveyor Wemos
Relay1 - - - D0
- Relay2 - - D3
- - Relay3 - D4
- - - Relay4 D8
VCC VCC VCC VCC 5V
GND GND GND GND GND

3.2.4 Perancangan Rangkaian Output


Pada rangkaian output terdapat OLED yang berfungsi sebagai antar muka
untuk menampilkan data yang perlu disampaikan kepada user. Perancangan
rangkaian output dapat dilihat pada gambar 3.5 dan data sheet rangkaian dapat
dilihat pada tabel 3.3.

Gambar 3.5 Rangkaian Output

Tabel 3.3 Datasheet Rangkaian Output


OLED
WEMOS
I2C
SCL D1
SDA D2
VCC 5V
GND GND

3.2.5 Perancangan Keseluruhan Alat


Desain keseluruhan bertujuan untuk rancang bangun tersebut dapat
melakukan mekanisme pengisian cairan dalam botol seusai dengan yang diinginkan
21

penulis dan berjalan sesuai dengan program. Perancangan keseluruhan alat pada
Tugas Akhir ini dapat dilihat pada gambar 3.6.

Gambar 3.6 Desain Keseluruhan Rancang Bangun

Perancangan sebuah conveyor yang akan digunakan untuk laju botol dapat
dilihat pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 Conveyor Pada Rancang Bangun

Perancangan toggle switch, emergency button, OLED, dan holder solenoid


push pull untuk digunakan sebagai stopper input dan stopper output. Holder untuk
nozzle yang digunakan untuk pengisian botol. Holder sensor untuk pendeteksi botol
dapat dilihat pada gambar 3.8.
22

Gambar 3.8 Desain Penempatan Modul Pada Rancang Bangun

Keterangan pada gambar 3.8 :

 A = OLED I2C
 B = Toggle switch 12V
 C = Toggle switch start
 D = Toggle switch mode
 E = Tombol emergency
 F = Nozzle
 G = Sensor IR FC-51
 H = Stopper in
 I = Stopper out
 J = Pompa air

Rancangan panel listrik yang didalamnya terdapat semua rangkaian listrik


yang akan digunakan dapat dilihat pada gambar 3.9.
23

Gambar 3.9 Desain Penempatan Panel Listrik pada Rancang Bangun

Keterangan pada gambar 3.9 :

 A = Wemos D1 R2
 B = Modul Relay
 C = Power Supply
24

3.3 Perancangan Perangkat Lunak

Gambar 3.10 Flowchart Program

Pada gambar 3.10 flowchat di atas Menjelaskan bahwa sistem dimulai dari
pemilihan mode dimana sistem tersebut memiliki dua buah mode online dan offline.
Pada mode online dimulai dari pencarian koneksi pada perangkat untuk dapat
terhubung dengan internet dan terhubung dengan MQTT. Pada saat
mengkoneksikan sinyal pada wifi program akan terus berulang sampai
mendapatkan alamat wifi berlaku sama dengan mengkoneksikan pada broker
MQTT. Pada mode offline maka program langsung menuju pada pemilihan mode
25

start atau mode stanby. Untuk pemilihan mode stanby dapat dilihat pada gambar
L3.11 dan pada mode stanby program akan menampilkan informasi pada layar
OLED dan mengirimkan data pada broker MQTT dimana semua data dikirimkan
menjadi 0 (nol) serta digunakan untuk input password. Setelah toggle switch start
dalam keadaan menyala, kemudian dilanjutkan ke dalam mode inisialisasi. Dimana
mode inisialisasi digunakan untuk mengatasi pengisian pertama kali dimana pada
saat pertama kali selang air dalam kondisi kosong yang menyebabkan volume
dalam botol menjadi tidak terpenuhi. Kondisi inisialisasi hanya terjadi selama satu
kali dan kemudian kembali pada mode start. Sedangkan pada mode start program
akan memulai dengan menyalakan conveyor dan dilanjutkan stopper input keadaan
non aktif dan stopper output dalam keadaan aktif. Dilanjutkan dengan sensor yang
mendeteksi bahwa terdapat dua botol proses dapat dilihat pada gambar L3.12.
Setelah sensor mendeteksi dua buah botol maka conveyor akan berhenti dan stopper
input dan stopper output dalam keadaan non aktif. Kemudian pompa air akan
menyala untuk mengisi cairan ke dalam botol selama 6,8 detik sampai terisi proses
tersebut dapat dilihat pada gambar L3.13. Proses selanjutnya conveyor menyala dan
stopper output mati dan botol selesai diisi cairan contoh proses dapat dilihat pada
gambar L3.14. Proses selanjutnya adalah botol yang telah terdeteksi sensor akan
dicatat pada bagian produksi. Kemudian akan mencari perhitungan produksi per
menit dimana data dalam produksi dibagi dengan data menit waktu rancang bangun
distart. Setelah itu data produksi, menit, produksi per menit, dan kondisi akan
ditampilkan pada OLED. Kemudian ketika dalam mode online dilanjutkan dengan
pengecekan password yang digunakan untuk keamanan untuk mengirimkan data
produksi, menit, produksi per menit, dan kondisi yang akan dikirimkan ke broker
MQTT. Pada mode offline akan langsung menampilkan data pada OLED contoh
proses tersebut dapat dilihat pada gambar L3.15.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini terdapat hasil dari analisis pengujian dari hasil penelitian yang
telah dilakukan. Terdapat beberapa tahap yang dilakukan dalam pengujian pada
Tugas Akhir ini. Diantaranya sebagai berikut:

4.1 Pengujian Input


4.1.1 Tujuan Pengujian Input
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji proses input yang dilakukan
melalui sensor dan toggle switch.

4.1.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Input


1. Wemos D1 R2.
2. Sensor IR FC-51.
3. Toggle switch.
4. PC/Laptop.
5. Kabel jumper.

4.1.3 Cara Pengujian Input


1. Menghubungkan Sensor IR FC-51 dan toggle switch ke wemos D1 R2
menggunakan kabel jumper.
2. Menghubungkan wemos D1 R2 ke PC/Laptop.
3. Membuka apikasi arduino IDE pada PC/Laptop.
4. Membuka program yang telah dibuat.
5. Mengunggah program ke wemos D1 R2.
6. Membuka serial monitor pada wemos D1 R2.
7. Mengamati Sensor IR FC-51 dan toggle switch apakah berfungsi sesuai dengan
program.

26
27

4.1.4 Hasil Pengujian Input


Gambar 4.1 – 4.6 merupakan hasil dari pengujian sensor IR FC-51 dan toggle
switch.

Pada gambar 4.1 menjelaskan bahwa sensor sedang tidak dalam kondisi
mendeteksi suatu objek. Dimana lampu indikator pada sensor dalam keadaan mati
serta mengeluarkan output high.

Gambar 4.1 Sensor IR Keadaan Tidak Mendeteksi

Pada gambar 4.2 menjelaskan bahwa sensor sedang dalam kondisi


mendeteksi suatu objek. Dimana lampu indikator pada sensor dalam keadaan
menyala serta mengeluarkan output low.

Gambar 4.2 Sensor IR Keadaan Mendeteksi

Pada gambar 4.3 menjelaskan bahwa toggle switch sedang dalam kondisi off
serta mengeluarkan output low.
28

Gambar 4.3 Toggle Switch Keadaan Off

Pada gambar 4.4 menjelaskan bahwa toggle switch sedang dalam kondisi on
serta mengeluarkan output high.

Gambar 4.4 Toggle Switch Seadaan On

Pada gambar 4.5 menjelaskan bahwa serial monitor sedang membaca input
dari sensor dan toggle switch dalam keadaan high.

Gambar 4.5 Tampilan Serial Monitor Input Keadaan High

Pada gambar 4.6 menjelaskan bahwa serial monitor sedang membaca input
dari sensor dan toggle switch dalam keadaan low.
29

Gambar 4.6 Tampilan Serial Monitor Input Keadaan Low.

Tabel L4.1 Pengujian Input Sensor dan Switch


No Sensor Switch Serial Monitor Sensor Serial Monitor Switch Berhasil
1 nondetect ON 1 1 1
2 nondetect ON 1 1 1
3 nondetect ON 1 1 1
4 nondetect ON 1 1 1
5 nondetect ON 1 1 1
Keseluruhan Tabel L4.1 dapat dilihat pada lampiran

Pada tabel L4.1 telah dilakukan pengujian input sensor dan switch dengan
persentase berhasil 100% dan dihasilkan bahwa pengujian dapat dilakukan bahwa
ketika sensor mendeteksi sebuah objek maka output yang dikeluarkan 0 (low), dan
apabila sensor tidak mendeteksi sebuah objek maka output yang dikeluarkan 1
(high). Pada toggle switch ketika dalam kondisi ON maka output yang dikeluarkan
1 (high), sedangkan ketika dalam kondisi OFF maka output yang dikeluarkan 0
(low).

4.1.5 Analisis Data Pengujian Input


Gambar 4.1 – 4.6 menunjukkan pengujian yang telah dilakukan dan
menghasilkan kesimpulan sensor IR FC-51 dan toggle switch sesuai dengan
program yang diuji coba.

4.2 Pengujian Aktuator


4.2.1 Tujuan Pengujian Aktuator
Tujuan dari pengujian ini yaitu untuk memastikan bahwa aktuator berjalan
sesuai dengan program yang telah diberikan.
30

4.2.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Aktuator


1. Wemos D1 R2.
2. Modul Relay.
3. Solenoid push pull.
4. Pompa air.
5. Synchronous motor.
6. PC/Laptop.
7. Kabel jumper.

4.2.3 Cara Pengujian Aktuator


1. Menghubungkan soleoid push pull dengan modul relay menggunakan kabel.
2. Menghubungkan pompa air dengan modul relay menggunakan kabel.
3. Menghubungkan synchronous motor dengan modul relay menggunakan kabel.
4. Menghubungkan modul relay dengan wemos D1 R2.
5. Menghubungkan wemos D1 R2 dengan PC/Laptop.
6. Membuka aplikasi arduino ide pada PC/Laptop.
7. Membuka program yang telah dibuat.
8. Mengunggah program pada wemos D1 R2.
9. Membuka serial monitor pada wemos D1 R2.
10. Mengamati solenoid push pull, pompa air, dan synchronous berfungsi sesuai
dengan program.

4.2.4 Hasil Pengujian Aktuator


Pada gambar 4.7 – 4.9 adalah hasil dari pengujian pada aktuator yang
digunakan untuk mengoperasikan proses pengisian cairan pada botol.

Pada gambar 4.7 menjelaskan bahwa aktuator dalam keadan 0 (low) dan dapat
dilihat bahwa lampu indikator pada modul relay dalam keadaan mati.
31

Gambar 4.7 Modul Relay Aktuator Keadaan Low

Pada gambar 4.8 menjelaskan bahwa aktuator dalam kondisi 1 (high) atau
menyala, dan dapat dilihat bahwa dilihat bahwa indikator pada modul relay dalam
keadaan menyala.

Gambar 4.8 Modul Relay Aktuator Keadaan High

Pada gambar 4.9 menjelaskan bahwa serial monitor menampilkan informasi


berupa aktuator dalam keadaan menyala dan mati secara bergantian.

Gambar 4.9 Tampilan Serial Monitor Relay pada Aktuator


32

Tabel L4.2 Pengujian Aktuator


Serial
Serial Serial Serial
Pompa Monitor Berh
No Stopperin Stopperout Conveyor Monitor Monitor Monitor
Air Pompa asil
Stopperin Stopperout Conveyor
Air
1 Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala 1
2 Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala 1
3 Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala 1
4 Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala Nyala 1
5 Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati 1
Keseluruhan Tabel L4.2 dapat dilihat pada lampiran

Pada tabel L4.2 telah dilakukan pengujian aktuator dimana memiliki


persentase keberhasilan 100%. Aktuator yang diujikan berupa pompa air, stopperin,
stopperout, dan conveyor.

4.2.5 Analisis Data Pengujian Aktuator


Gambar 4.7 dan 4.9 menunjukkan hasil pada pengujian aktuator dapat
berfungsi sesuai dengan program. Pengujian pada aktuator berupa menyala dan
mati sesuai dengan data yang telah ditampilkan pada serial monitor dan tabel.

4.3 Pengujian Output


4.3.1 Tujuan Pengujian Output
Tujuan dari pengujian ini adalah memastikan bahwa oleh dapat berkerja
sesuai dengan program yang telah dibuat.

4.3.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Output


1. OLED I2C.
2. Kabel jumper.
3. Wemos D1 R2.
4. PC/Laptop.

4.3.3 Cara Pengujian Output


1. Menghubungkan OLED I2C ke wemos D1 R2 menggunakan kabel jumper.
33

2. Menghubungkan wemos D1 R2 ke PC/Laptop.


3. Membuka apikasi arduino IDE pada PC/Laptop.
4. Membuka program yang telah dibuat.
5. Mengunggah program ke wemos D1 R2.
6. Mengamati OLED I2C berfungsi sesuai dengan program.

4.3.4 Hasil Pengujian Output


Pada gambar 4.10 dan 4.11 adalah hasil dari pengujian pada OLED I2C
dimana OLED akan menampilkan teks atau informasi yang sesuai dengan program.

Pada Gambar 4.10 memperlihatkan bahwa OLED dalam keadaan tidak


menampilkan informasi kepada user.

Gambar 4.10 OLED Dalam Keadaan Tidak Menampilkan Informasi

Pada gambar 4.11 memperlihatkan bahwa OLED dalam keadaan


menampilkan informasi kepada user.

Gambar 4.11 OLED Dalam Keadaan Menampilkan Informasi

4.3.5 Analisis Data Pengujian Output


Gambar 4.10 dan 4.11 menunjukkan hasil pada pengujian OLED I2C dapat
berfungsi sesuai dengan program.
34

4.4 Pengujian Aplikasi MQTT Panel


4.4.1 Tujuan Pengujian Aplikasi MQTT Panel
Pengujian ini memiliki tujuan untuk memastikan aplikasi MQTT Panel dapat
berkomunikasi sesuai dengan program.

4.4.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Aplikasi MQTT Panel


1. Wemos D1 R2.
2. Modul RTC.
3. Smartphone android.
4. PC/Laptop.

4.4.3 Cara Pengujian Aplikasi Aplikasi MQTT Panel


1. Menghubungkan RTC ke wemos D1 R2 dengan kabel jumper.
2. Menghubungkan wemos D1 R2 ke PC/Laptop.
3. Membuka apikasi arduino IDE pada PC/Laptop.
4. Mendownload Aplikasi MQTT Panel pada smartphone.
5. Configurasi Aplikasi MQTT Panel pada smartphone.
6. Membuka program yang telah dibuat.
7. Mengunggah program ke wemos D1 R2.
8. Membuka serial monitor pada wemos D1 R2.
9. Mengamati serial monitor dan aplikasi MQTT panel saling berkomunikasi.

4.4.4 Hasil Pengujian Aplikasi MQTT Panel


Pada gambar 4.12 – 4.15 dapat dilihat bahwa wemos D1 R2 dapat
berkomunikasi dengan aplikasi MQTT Panel. Komunikasi yang dilakukan adalah
komunikasi dua arah. Dimana wemos D1 R2 dapat menerima dan mengirim data
dari MQTT Panel. MQTT Panel juga dapat menerima serta mengirim data kepada
wemos D1 R2.
35

Pada gambar 4.12 merupakan contoh dari konfigurasi aplikasi MQTT Panel
untuk terkoneksi dengan broker.

Gambar 4.12 Konfigurasi Koneksi MQTT Panel Dengan Wemos D1 R2

Pada gambar 4.13 merupakan contoh dari konfigurasi aplikasi MQTT Panel
untuk membuat panel yang berisi informasi data pada topik yang akan ditampilkan.

Gambar 4.13 Konfigurasi Panel Dalam Aplikasi

Pada gambar 4.14 merupakan contoh dari tampilan MQTT yang akan
digunakan. Dimana terdapat tampilan informasi grafik produksi, data produksi, data
menit, data produksi per menit, data kondisi mesin dan password yang digunakan
sebagai keamanan untuk pengiriman data.
36

Gambar 4.14 Tampilan Aplikasi MQTT Panel yang Telah Terkoneksi

Gambar 4.15 merupakan contoh data yang dikirimkan oleh wemos kepada
aplikasi MQTT panel. Kemudian data tersebut akan diterima oleh MQTT Panel dan
ditampilkan pada aplikasi MQTT Panel.

Gambar 4.15 Tampilan Serial Monitor Uji Coba Aplikasi MQTT Panel

Tabel L4.3 Pengujian Aplikasi MQTT Panel


Data Data Data Data Waktu Data Waktu Data Waktu Data Waktu Data Kecepatan
No Waktu Produksi Permenit Kirim Kirim Diterima Terima Waktu Terima Produksi Terima Permenit Kirim (s)

1 1 1 1 Kirim 12:10:00 Diterima 12:10:01 1 12:10:01 1 12:10:01 1 00:00:01

2 2 2 2 Kirim 12:10:01 Diterima 12:10:02 2 12:10:02 2 12:10:02 2 00:00:01

3 3 3 3 Kirim 12:10:02 Diterima 12:10:03 3 12:10:05 3 12:10:05 3 00:00:02

4 4 4 4 Kirim 12:10:03 Diterima 12:10:05 4 12:10:05 4 12:10:05 4 00:00:02

5 5 5 5 Kirim 12:10:04 Diterima 12:10:05 5 12:10:05 5 12:10:05 5 00:00:01

Keseluruhan Tabel L4.3 dapat dilihat pada lampiran

Pada tabel L4.3 telah dilakukan pengujian untuk kecepatan pengiriman data
dari wemos ke broker MQTT. Dari pengujian pada tabel L4.3 dapat diketauhi
37

bahwa rata-rata waktu kecepatan pengiriman data dengan 50 kali percobaan adalah
2 detik.

4.4.5 Analisis Data Pengujian Aplikasi MQTT Panel


Gambar 4.12 – 4.15 menunjukkan wemos D1 R2 dapat berkomunikasi
dengan aplikasi MQTT Panel sesuai dengan program. Pengujian menggunakan
internet pribadi dengan kecepatan bandwidth sebesar 50Mbps.

4.5 Pengujian Seluruh Sistem


4.5.1 Tujuan Pengujian Seluruh Sistem
Pengujian ini memiliki tujuan untuk memastikan seluruh sistem dapat
berjalan sesuai dengan program.

4.5.2 Peralatan yang Digunakan Pengujuan Seluruh Sistem


1. Sensor IR FC-51.
2. Toggle switch.
3. Modul relay.
4. Solenoid push pull.
5. Pompa air.
6. Synchronous motor.
7. OLED I2C.
8. Wemos D1 R2.
9. Kabel jumper.
10. Smartphone dan aplikasi MQTT Panel.
11. PC/Laptop.

4.5.3 Cara Pengujian Seluruh Sistem


1. Menghubungkan semua komponen menggunakan kabel jumper.
2. Membuka program yang telah dibuat.
38

3. Mengunggah program ke wemos D1 R2.


4. Membuka serial monitor pada wemos D1 R2.
5. Membuka aplikasi MQTT Panel.
6. Menonaktifkan tombol emergency untuk menyalakan power.
7. Mengatur toggle switch relay dalam keadaan ON untuk menyalalakan relay.
8. Mengatur toggle switch mode, jika user menginginkan mode online maka toggle
switch mode diatur dalam keadaan ON. Jika user menginginkan mode offline
maka toggle switch mode diatur dalam keadaan OFF.
9. Mengatur toggle switch start, jika user menginginkan mode running maka
toggle switch start diatur dalam keadaan ON. Jika user menginginkan mode
standby maka toggle switch mode diatur dalam keadaan OFF.
10. Mengamati proses yang berjalan sesuai dengan program.

4.5.4 Hasil Pengujian Seluruh Sistem


Pada gambar 4.16 – 4.30 dapat diamati bahwa proses dapat berjalan sesuai
dengan program.

Pada gambar 4.16 merupakan contoh pengujian dimana pada saat mode
online pertama kali dinyalakan, perangkat akan mencari koneksi internet yang
sudah diatur pada program dan mengkoneksikan dengan broker MQTT.

Gambar 4.16 Pengujian Pencarian Koneksi

Pada gambar 4.17 merupakan contoh pengujian dimana pada saat mode
offline akan langsung menuju mode stanby. Ketika pada mode online maka akan
menunggu perangkat terkoneksi dulu dengan internet dan broker pada MQTT baru
39

kemudian menuju mode stanby. Pada mode stanby password bisa diinputkan baik
itu password benar maupun password salah.

Gambar 4.17 Pengujian Mode Stanby

Pada gambar 4.17 merupakan contoh pengujian dimana pada mode inisialisasi
digunakan pada saat menyalakan mesin pertama kali. Mode ini digunakan untuk
mengatasi kekurangan volume botol pada saat pengisian pertama kali dikarenakan
selang pada nozzle dalam kondisi kosong yang menyebabkan kurangnya cairan
yang masuk ke dalam botol.

Gambar 4.18 Pengujian Mode Inisialisasi

Pada gambar 4.19 merupakan contoh dari pengujian pada saat perangkan
melakukan start dan proses produksi. Ketika pada mode offline maka perangkat
akan melakukan proses produksi tanpa mengirimkan data dikarenakan tidak
terkoneksi dengan internet dan broker MQTT. Kemudian ketika pada mode online
maka perangkan akan melakukan proses produksi dan proses pengiriman data
kepada aplikasi MQTT Panel dengan syarat password yang telah dinputkan benar.
40

Gambar 4.19 Pengujian Mode Start

Pada gambar 4.20 merupakan contoh dari pengujian reconnect. Dimana pada
saat mode online dan kemudian kehilangan koneksi maka sistem akan melakukan
pencarian koneksi dan menampilkan informasi kepada pengguna dengan
menampilkan bahwa sistem dalam keadaan reconnect atau sedang kehilangan
koneksi internet dan sedang mencari koneksi internet tersebut.

Gambar 4.20 Pengujian Keadaan Reconnect

Pada gambar 4.21 merupakan contoh proses pengisian cairan dalam botol.
Dimana dalam proses tersebut dimulai dengan stopper in dalam keadaan mati,
stopper out dalam keadaan menyala dan conveyor menyala. Kemudian sensor
mendeteksi bahwa ada dua buah botol yang terdeteksi, maka stopperin akan
menyala, conveyor mati dan pompa air akan menyala selama 8 detik dimana itu
waktu yang dibutuhkan untuk mengisi botol sampai penuh. Setelah botol terisi
maka pompa air akan mati dan stopperin menyala, stopperout mati serta conveyor
juga akan menyala. Dan kembali keproses awal.
41

Gambar 4.21 Pengujian Pengisian Botol

Pada gambar 4.22 merupakan contoh pengujian dimana pada mode stanby
maka akan mengirimkan data 0 pada topik menit, produksi, dan produksi permenit.
Serta akan mengirimkan data stanby pada aplikasi MQTT Panel. Pada mode stanby
password bisa diinputkan baik itu password benar maupun password salah.

Gambar 4.22 Pengujian MQTT Pada Saat Stanby

Pada gambar 4.23 merupakan contoh pengujian pengiriman password


keamanan yang dapat dilihat pada serial monitor. Dimana ketika password yang
diinputkan oleh MQTT Panel dalam keadaan benar, maka password akan terbuka
yang digunakan untuk mengirim data monitoring pada saat produksi. Sebaliknya
jika password yang diinputkan oleh MQTT Panel dalam keadaan salah, maka
password akan terkunci dimana tidak akan mengirimkan data pada saat produksi.
42

Gambar 4.23 Pengujian Komunikasi Data Password

Pada gambar 4.24 merupakan contoh dimana password dalam keadaan benar
dan pada saat produksi berjalan maka akan mengirimkan data monitoring berupa
topik menit, produksi, produksi per menit, dan kondisi.

Gambar 4.24 Pengujian MQTT Password Benar

Pada gambar 4.25 merupakan contoh dimana password dalam keadaan salah
dan pada saat produksi berjalan maka tidak akan mengirimkan data monitoring.

Gambar 4.25 Pengujian MQTT Password Salah


43

Pada gambar 4.26 merupakan contoh pengujian durasi waktu pompa air
menyala. Pengujian tersebut bertujuan untuk memperoleh waktu durasi yang
dibutuhkan untuk dapat mengisi botol dengan volume sebesar 100 ml.

Gambar 4.26 Pengujian Durasi Waktu Pompa Air

Tabel L4.4 Tabel Pengujian Durasi Waktu Pompa Air


No Durasi (s) Volume (ml)
1 0,2 3
2 0,4 6
3 0,6 9
4 0,8 12
5 1 15
Keseluruhan Tabel L4.4 dapat dilihat pada lampiran.

Pada tabel L4.4 pengujian durasi waktu pompa air diperoleh nilai bahwa
untuk dapat mengisi botol dengan volume 100 ml dibutuhkan waktu 6.8 detik.

Gambar 4.27 merupakan contoh pengujian volume cairan dari botol yang
melakukan pengisian pada nozzle nomor 1 (satu).
44

Gambar 4.27 Volume Botol pada Nozzle 1

Gambar 4.27 merupakan contoh pengujian volume cairan dari botol yang
melakukan pengisian pada nozzle nomor 2 (dua).

Gambar 4.28 Volume Botol pada Nozzle 2

Gambar 4.29 merupakan contoh dari pengujian selisih volume pengisian


cairan ke dalam botol pada nozzle 1 (satu) dan nozzle 2 (dua).

Gambar 4.29 Pengujian Selisih Volume Filling Nozzle


45

Tabel L4.5 Tabel Pengujian Selisih Volume Filling Nozzle


Volume Nozzle 1 Volume Nozzle 2
No Selisih (ml)
(ml) (ml)
1 100 98 2
2 99 99 0
3 100 98 2
4 100 98 2
5 99 99 0
Keseluruhan Tabel L4.5 dapat dilihat pada lampiran.

Pada tabel L4.5 pengujian selisih volume filling nozzle diperoleh nilai rata-
rata selisih volume antara nozzle 1 (satu) dan nozzle 2 (dua) sebesar 1,3 ml dalam
30 kali percobaan.

Gambar 4.30 merupakan contoh dari tampilan serial monitor pada saat
melakukan pengujian produksi mesin filling.

Gambar 4.30 Pengujian Produksi Mesin Filling

Tabel L4.6 Tabel Pengujian Produksi Mesin Filling


No Produksi Menit Produksi/Menit Berhasil
1 1 0 0 1
2 2 0 0 1
3 3 0 0 1
4 4 0 0 1
5 5 0 0 1
Keseluruhan Tabel L4.6 dapat dilihat pada lampiran.
46

Pada tabel L4.6 pengujian produksi mesin filling diperoleh nilai rata-rata
produksi per menit sebesar 10 botol dalam 100 kali percobaan.

Rumus menghitung kecepatan produksi

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡


60𝑠
𝑁𝑜𝑧𝑧𝑙𝑒

Tabel 4.7 Kecepatan Produksi


Rata-Rata P/M Nozzle Kecepatan Produksi (s)
10 2 12

Pada tabel 4.7 pengujian kecepatan produksi diperoleh dari rumus


menghitung kecepatan produksi. Dimana pada pengujian produksi mesin filling
diperoleh nilai rata-rata produksi per menit sebesar 10 botol. Kemudian
dikarenakan terdapat 2 nozzle maka produksi per menit sebesar 10 botol akan dibagi
dengan 2 nozzle yang menghasilkan nilai 5 produksi per menit jika menggunakan 1
nozzle. Kemudian untuk menghitung kecepatan produksi maka dilakukan
pembagian dimana 60 detik dibagi dengan 5 produksi per menit. Dari perhitungan
tersebut akan diperoleh nilai kecepatan produksi dari awal botol terdeteksi oleh
sensor sampai selesai proses pengisian selama 12 detik.

Tabel L4.8 Tabel Pengujian Komunikasi Mesin Filling


Password Data
No Menit Produksi P/M Kondisi Kunci Berhasil
Masuk Kirim
1 0 0 0 Stanby password123 Terbuka Kirim 1
2 0 1 0 Run - Terbuka Kirim 1
3 0 2 0 Run - Terbuka Kirim 1
4 0 3 0 Run - Terbuka Kirim 1
5 0 4 0 Run - Terbuka Kirim 1
Keseluruhan Tabel 4.8 dapat dilihat pada lampiran.
47

Pada tabel L4.8 pengujian komunikasi mesin filling menjelaskan seluruh


pengujian sistem pada pengiriman berupa data menit, produksi, produksi per menit,
dan kondisi. Pada penerimaan berupa data password. Proses percobaan tersebut
menghasilkan persentase keberhasilan sebesar 100% dalam 30 kali percobaan.

Tabel L4.9 Pengujian Komunikasi Keamanan


Data MQTT
No Data Masuk Kondisi Data Wemos Berhasil
Panel

1 password Terkunci dikirim diterima 1


2 password123 Terbuka dikirim diterima 1
3 password123 Terbuka dikirim diterima 1
4 password123 Terbuka dikirim diterima 1
5 password12 Terkunci dikirim diterima 1
Keseluruhan Tabel L4.9 dapat dilihat pada lampiran.

Pada tabel L4.9 pengujian keamanan dimana proses tersebut berupa


pengiriman data keamanan yang akan diterima oleh wemos dan menghasilkan
persentase keberhasilan sebesar 100% dalam 30 kali percobaan.

4.5.5 Analisis Data Pengujian Seluruh Sistem


Pada hasil pengujian seluruh sistem dapat diamati bahwa pengujian berjalan
sesuai dengan program. Pada pengujian mesin filling dibutuhkan bantuan operator
untuk menjalankan mesin tersebut dan juga pengawasan ketika terjadi troble pada
mesin. Kemudian pada pengujian yang membutuhkan koneksi internet, pengujian
tersebut dilakukan menggunakan koneksi internet pribadi dengan kecepatan
bandwidth sebesar 50Mbps.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hasil dari pengujian dari pengisian cairan ke dalam botol secara otomatis
yang telah dilakukan menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Rancang bangun yang telah dibuat yaitu automatic liquid filling machine
mampu melakukan pengisian cairan pada botol secara otomastis menggunakan
mikrokontroler sebagai pengendali utama pada sistem. Pengisian cairan pada
botol secara otomatis dapat berjalan dengan selisih pengisian kedua botol
memiliki rata-rata 1,3 ml. Memiliki kecepatan pengisian dua buah botol 100 ml
selama 6,8 detik.. Kemudian mendapatkan persentase keberhasilan sebesar
100% dan rata-rata produksi per menit sebanyak 10 botol serta kecepatan sistem
pengisian botol selama 12 detik dalam 100 kali percobaan.
2. Rancang bangun dapat terkoneksi dengan internet yang dimana digunakan
untuk terkoneksi dengan broker MQTT dalam pengiriman data dan penerimaan
data yang digunakan pada jaringan IoT (Internet of Things) dengan persentase
keberhasilan sebesar 100% dan kecepatan pengiriman data rata-rata selama 2
detik dalam 50 kali percobaan.
3. Rancang bangun dapat menggunakan protokol MQTT dan dapat melakukan
proses monitoring dan keamanan data dengan persentase keberhasilan sebesar
100%. Pada pengujian ini diperoleh kesimpulan bahwa monitoring bisa
dilakukan secara real time. Dimana selisih dari kecepatan sistem produksi
selama 12 detik dan kecepatan pengiriman data selama 2 detik. Menjelaskan
bahwa sistem dapat berjalan secara realtime dimana kecepatan dari pengiriman
data lebih cepat dari kecepatan sistem produksi.

48
49

5.3 Saran
Untuk penelitian selanjutnya terdapat beberapa saran yang dapat digunakan:

1. Membuat aplikasi monitoring sendiri yang dikhususkan untuk rancang bangun


ini dengan fitur-fitur yang lebih lengkap.
2. Menggunakan broker MQTT yang berbayar, dimana broker MQTT yang
berbayar memiliki tingkat keamanan lebih baik.
3. Mengganti jenis mikrokontroler berupa PLC untuk mendapatkan sistem yang
stabil dan tahan dalam kondisi ekstrim. Serta memiliki banyak I/O untuk
menunjang lebih banyak perangkat yang digunakan agar sistem lebih
termekanisme dengan sempurna serta kecepatan produksi yang lebih tinggi.
4. Menggunakan mekanisme program yang dapat berjalan secara multitasking
yang digunakan untuk mengatasi stuck saat kehilangan koneksi internet ketika
berjalan pada mode online
DAFTAR PUSTAKA

Abilovani, Z. B., Yahya, W., & Bakhtiar, F. A. (2018). Implementasi Protokol


MQTT Untuk Sistem Monitoring Perangkat IoT. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 7521-7527.

Airlangga, F. G., Triwiyatno, A., & Sumardi. (2017). PERANCANGAN SISTEM


AUTOMASI PADA PENGEMASAN SUSU DALAM BOTOL DENGAN
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) OMRON CP1E
TERHADAP PURWARUPA FILLING BOTTLE AND CAPPING
MACHINE. TRANSIENT, VOL.6, NO. 1, 103-109.

Almanda, D., & Alamsyah, A. N. (2017). SISTEM PENGENDALIAN MOTOR


SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER.

andrewhormatmsitumeang. (2015, 11 26). Apa yang dimaksud dengan antar muka?


Retrieved from andrewhormatmsitumeang.wordpress.com:
https://andrewhormatmsitumeang.wordpress.com/2015/11/26/apa-yang-
dimaksud-dengan-antar-muka/

Asfihan, A. (2021, 01 23). Aktuator Adalah : Jenis, Fungsi dan Kelebihan dan
Kekurangan Aktuator. Retrieved from adalah.co.id:
https://adalah.co.id/aktuator/

De, D. (2019, November). CARA PROGRAM MODUL SENSOR INFRARED FC-


51 DENGAN ARDUINO. Retrieved from TEKNISIBALI.COM:
https://teknisibali.com/cara-program-modul-sensor-infrared-fc-51-dengan-
arduino/

Firdausi, N. A. (2018). PROTOTIPE ALAT MONITORING DETAK JANTUNG


PORTABEL MENGGUNAKAN ARDUINO PRO MINI DAN
BLUETOOTH BERBASIS ANDROID.

Hermawan, P. C., Notosudjono, D., & Waryani. (2020). PERANCANGAN


MINIATUR MESIN PENGISIAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN
ARDUINO NANO BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT). Program
Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan.

50
51

indolistrik.com. (2018, 10 22). Toggle Switch dan Fungsinya. Retrieved from


indolistrik.com: https://indolistrik.com/blog/fungsi-toggle-
switch/#:~:text=Toggle%20switch%20atau%20saklar%20toggel%20adala
h%20saklar%20sederhana%20yang%20mudah%20digunakan.&text=Tog
gle%20switch%20dioperasikan%20dengan%20cara,dan%20mematikan%
20suatu%20alat%20listrik.

Jumriady, Sirajuddin, A. S., & Naharuddin. (2019). PERANCANGAN


CONVEYOR BERDASARKAN BERAT BERBASIS ARDUINO. Jurnal
Mekanikal, Vol. 10 No.2, 1018-1024.

Kusuma, N. A., Yuniarti, E., & Aziz, A. (2018). Rancang bangun smart home
menggunakan wemos d1 r2 arduino compatible berbasis esp8266 esp-12f.
Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rumalutur, S., & Allo, S. L. (2019). SISTEM KONTROL OTOMATIS


PENGISIAN CAIRAN DAN PENUTUP BOTOL MENGGUNAKAN
ARDUINO UNO Rev 1.3. Jurnal Electro Luceat, 23-34.

Saputra, G. Y., Afrizal, A. D., Mahfud, F. K., Pribadi, F. A., & Pamungkas, F. J.
(2017). PENERAPAN PROTOKOL MQTT PADA TEKNOLOGI WAN
(STUDI KASUS SISTEM PARKIR UNIVERISTAS BRAWIJAYA).
Jurnal Informatika Mulawarman.

Setiawan, H. A., & Rijanto, T. (2019). RANCANG BANGUN SISTEM


KONTROL PENGISIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN
MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DENGAN SENSOR LOAD CELL.
Jurnal Teknik Elektro. Volume 08 Nomor 03, 579 - 585.

Sitohang, E. P., Mamahit, D. J., & Tulung, N. S. (2018). Rancang Bangun Catu
Daya DC Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535. Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer Vol. 7 No.2, 135-142.

Suyadhi, T. D. (2015, 05). Port Input/Output Mikrokontroler AVR ATMEGA32.


Retrieved from www.robotics-university.com: https://www.robotics-
university.com/2015/05/port-inputoutput-mikrokontroler-avr-
atmega32.html
52

Tarigan, S. O., Sitepu, H. I., & Hutagalung, M. (2014). Pengukuran Kinerja Sistem
Publish/ Subscribe Menggunakan Protokol MQTT (Message Queuing
Telemetry Transport). Jurnal Telematika, vol. 9 no. 1, 25-30.

tehnikmesin.com. (2019, 10). Pengertian Nozzle Dan Jenisnya. Retrieved from


Teknik Mesin: https://tehnikmesin.com/2019/10/pengertian-nozzle-dan-
jenisnya.html

Yana, K. L., Dantes, K. R., & Wigraha, N. A. (2017). RANCANG BANGUN


MESIN POMPA AIR DENGAN SISTEM RECHARGING. Jurnal Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin (JJPTM).

Yudhana, A., Sunardi, & Priyatno. (2018). PERANCANGAN PENGAMAN


PINTU RUMAH BERBASIS SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE
UML. Jurnal Teknologi Volume 10 No. 2, 131-138.

Anda mungkin juga menyukai