Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTIKUM

“ JARINGAN KOMPUTER ”

Laporan Praktikum ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Lulus Pada Mata kuliah
Jaringan Komputer

Rudi Maulana
1810128262179

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS IBNU SINA
2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

JUDUL :

JARINGAN KOMPUTER

Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan Pada Matakuliah Praktikum


Jaringan Komputer Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika
Universitas Ibnu Sina.

Disusun Oleh :

Rudi Maulana
1810128262179

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pengampu


dan Ka. Lab Teknik Informatika pada tanggal …….. Agustus 2021

Ka. Laboratorium Dosen Pengampu


Teknik Informatika , Matakuliah,

Hanafi, S.Kom., M.Kom Ir.Abdul Rohmad Basar, S.Kom., M.Kom


NIDK. 8873810016 NIDN. 1001119003

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,
Puji syukur kami panjatkan ke kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
jaringan komputer yang berjudul:

“ JARINGAN KOMPUTER”

Laporan Praktikum ini merupakan salah satu syarat lulus pada Matakuliah
Jaringa Komputer. Pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika
Universitas Ibnu Sina.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan
dalam penyelesaian laporan praktikum ini, sehingga dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak H. Andi Ibrahim, BA., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Ibnu Sina
Batam.
2. Bapak Dr. H. Mustaqim Syuaib, S. E., M.M., Selaku Rektor Universitas
Ibnu Sina
3. Bapak Dr. Ir. Larisang, MT., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Ibnu Sina.
4. Bapak Okta Veza, S.Kom, M.Kom., selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika
5. Bapak Hanafi, S.Kom., M.Kom. selaku Kepala Laboratorium Teknik
Informatika.
6. Bapak Ir.Abdul Rohmad Basar, S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Pengampu
Matakuliah Jaringan Komputer.
7. Kedua Orang Tua Kami yang telah membesarkan serta mendidik kami
dengan sabar dan penuh kasih sayang sampai sekarang.

iii
8. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian laporan Jaringan Komputer ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
kami harapkan demi kesempurnaan laporan praktikum ini, sehingga laporan ini
menjadi lebih baik dan bermanfaat sehingga dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya
para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina.

Batam, Agustus 2021

Penulis,

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................I-1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................I-3
1.3 Batasan Masalah ..............................................................................................I-3
1.4 Tujuan ..............................................................................................................I-3
1.5 Manfaat ............................................................................................................I-3
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................................I-4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Jaringan Komputer ..........................................................................................II-1
2.2 LAN .................................................................................................................II-2
2.2.1 Karakteristik LAN ..................................................................................II-2
2.2.2 Fungsi Jaringan LAN ..............................................................................II-3
2.3 Kabel UTP .......................................................................................................II-4
2.4 Peer to Peer ......................................................................................................II-4
2.5 Access Point ....................................................................................................II-5
2.5.1 Fungsi Access Point................................................................................II-5
2.5.2 Cara Kerja Access Point .........................................................................II-6
2.6 Router ..............................................................................................................II-6
2.6.1 Cara Kerja Router ...................................................................................II-8
2.7 Fungsi Jaringan................................................................................................II-9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Praktikum .........................................................................III-1
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................III-1

v
3.3 Prosedur dan Langkah Kerja ...........................................................................III-2

3.3.1 Media Transmisi .....................................................................................III-2


3.3.1.1 Cara Menyusun Kabel UTP Cross Over .........................................III-5
3.3.2 Peer to Peer .............................................................................................III-6
3.3.3 Access Point............................................................................................III-7
3.3.4 Konfigurasi Router .................................................................................III-8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Kabel UTP Stright dan Cross Over .................................................................IV-1
4.2 Konfigurasi Peer to Peer..................................................................................IV-4
4.3 Setting Wireless/Access Point .........................................................................IV-6
4.4 Konfigurasi Router ..........................................................................................IV-9
4.5 Konfigurasi Simulasi Jaringan MAN ..............................................................IV-13

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................V-1
5.2 Saran ................................................................................................................V-1

DAFTAR PUSTAKA

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer,
software dan perangkat jaringan yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
suatu tujuan yang sama. Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian
dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim
layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem
clientserver, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dalam mengikuti perkembangan teknologi saat ini banyak bidang yang
membutuhkan jaringan komputer. Jaringan komputer memberikan kemudahan
antar pengguna komputer, dengan adanya jaringan komputer transformasi data
antar komputer dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu
efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang akhirnya produktifitas lebih tinggi.
Teknologi wireless menawarkan beragam kemudahan, kebebasan dan
fleksibilitas yang tinggi. Selain menawarkan berbagai kemudahan, dalam jaringan
wireless atau WLAN , terdapat resiko keamanan yang lebih kritis dibandingkan
dengan jaringan kabel karena medium udara dalam jaringan wireless tidak bisa
dikontrol secara fisik. Hal ini membuat para penyerang atau penyusup menjadi
tertarik untuk melakukan berbagai aktifitas yang biasanya ilegal terhadap jaringan
wireless . Penyerangan yang dilakukan oleh hacker sangat bervariasi, mulai dari
Sniffing packet, packet injection, illegal authentication, sampai cracking WEP ,
dan Cracking WPA / WPA2.
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang digunakan untuk
menghubungkan 2 buah subnet yang berbeda. Salah satu fungsi dari router adalah
untuk membagikan koneksi internet ke beberapa komputer di jaringan lokal,
tentunya dengan melakukan konfigurasi pada router tersebut. Untuk melakukan
konfigurasi terhadap sebuah router, biasanya masih dilakukan dengan
menggunakan Command Line Interface atau console. Hal inilah yang dirasa
I-2

cukup sulit untuk melakukan konfigurasi terhadap sebuah router, baik itu berupa
konfigurasi bandwidth atau hanya sekedar melihat lalu lintas dari pemakaian
bandwidth. Karena jika kita ingin melakukan konfigurasi terhadap sebuah router,
minimal kita harus mengetahui perintah-perintah yang digunakan oleh router
tersebut. Perancangan PC Router dengan sistem pengaturan berbasis web ini
selain bisa memudahkan seorang admin dalam melakukan konfigurasi terhadap
sebuah PC.
Sebenarnya komunikasi dapat terjadi menggunakan protocol komunikasi.
Di dalam konteks jaringan data, sebuah protocol adalah suatu aturan formal dan
kesepakatan yang menentukan bagaimana computer bertukar informasi melewati
sebuah media jaringan. Sebuah protocol mengimplementasikan salah satu atau
lebih dari lapisan – lapisan OSI. Protocol LAN beroprasi pada lapisan fisik dan
data link dari model OSI serta mendefinisikan komunikasi dari macam – macam
media LAN.
Protocol WAN beroprasi pada ketiga lapisan terbawah dari model OSI dan
mendifinisikan dari macam – macam WAN. Protocol routing adalah protocol
lapisan jaringan yang bertanggung jawab untuk menentukan jalan dan pengaturan
lalu lintas. Akhirnya protocol jaringan terdiri dari berbagai protocol dari lapisan
teratas yang ada dalam sederetan protocol.
MAN atau Metropolitan Area Network mencakup area yang lebih besar
daripada LAN dan area yang lebih kecil dibandingkan dengan WAN. Ini
menghubungkan dua atau lebih komputer yang terpisah tetapi berada di kota yang
sama atau berbeda. Ini mencakup area geografis yang luas dan dapat berfungsi
sebagai ISP (penyedia layanan internet).
MAN dirancang untuk pelanggan yang membutuhkan konektivitas
berkecepatan tinggi. Kecepatan MAN berkisar dalam hal Mbps. Sulit untuk
merancang dan memelihara Jaringan Area Metropolitan. Toleransi kesalahan dari
MAN lebih sedikit daripada LAN dan juga ada lebih banyak kemacetan di
jaringan. Kecepatan transfer data dan penundaan propagasi dari MAN adalah
moderat.
I-3

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana cara pembuatan kabel cross dan straight?
b. Bagaimana cara pembuatan jaringan peer to peer?
c. Bagaimana cara Instal modem wireless/accespoint di cisco paket tracer ?
d. Bagaimana cara konfigurasi jaringan menggunkan router?
e. Bagaimana cara konfigurasi Jaringan MAN?

1.3 Batasan Masalah


a. Pada konfigurasi Jaringan hanya menggunakan MAN karena sebagai
contoh saja
b. Pada Routing tidak melakaukan cara routing dinamis

1.4 Tujuan
a. Maksud dan tujuannya adalah untuk mengetahui langkah-langkah
membuat kabel jaringan UTP tipe Straight dan Cross.
b. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless
menggunakan router wireless atau access point (AP).
c. Memahami konsep routing dengan benar dan Memahami yang terjadi pada
router (perangkat routing)
d. Mengkoneksikan device-device yang terpisahkan dalam area global
maupun Menyajikan koneksifitas full-time/port-time dan Beroperasi pada
jangkauan geografis yang luas.

1.5 Manfaat
a. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan device yang sama sedangan
kabel straight digunakan untuk menghubunkan device yang berbeda.
b. Memberikan keamanan WEP (Wired Equivalent Privacy) dan WAP
(Wireless Application Protocol).
c. Untuk melakukan proses routing atau penghalaan dan Semua router yang
digunkaan untuk melakukan proses routing menggunakan IP address
tujuan untuk mengirim paket.
I-4

d. memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien dan membantu


usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif maupun
membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan terperinci mengenai
penulisan penelitian ini maka penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, judul percobaan,
tujuan percobaan, dan sistematika laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang teori jaringan komputer, kabel straight
dan cross, Instal modem wireless/accespoint di cisco paket tracer,
konfigurasi jaringan menggunkan router dan konfigurasi Jaringan
WAN.
BAB III METODOLOGI
Bab ini berisikan tentang waktu dan tempat praktikum, alat dan
bahan, prosedur atau langkah kerja.
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang data pengamatan dan pembahasan dari
masing-masing judul percobaan yang sudah dipraktikkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komputer


Jaringan Komputer adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan
antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data, jaringan
komputer dibangun dengan kombinasi hardware dan software. Saat 2 atau lebih
komputer saling berkomunikasi atau bertukar data sebenarnya ada bagian-bagian
dari jaringan komputer yang menjadi pihak yang menerima atau meminta layanan
disebut dengan client dan yang memberikan atau mengirimkan disebut dengan
server. Design seperti ini sering disebut dengan Sistem Client- Server.
Komputer yang saling terhubung ini pun harus mempunyai setidaknya 1
kartu jaringan masing-masing yang kemudian dihubungkan melalui kabel maupun
nirkabel sebagai medium transmisi data dan terdapat perangkat lunak sistem
operasi jaringan yang akan membentuk sebuah jaringan komputer sederhana.
Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya
maka di perlukan peralatan tambahan untuk mendukung seperti Hub, Switch,
Router, dll.
Ada beberapa jenis jaringan komputer yang sering kita lihat dan di
klasifikasikan menurut cangkupan areanya, yaitu:
1. LAN (Local Area Network)
LAN atau Local Area Network adalah konsep yang menghubungkan
perangkat jaringan dalam jarak yang relatif pendek. Biasanya di gunakan untuk
gedung sekolah, kantor, rumah, dll. Konsep jaringan LAN ini cenderung
menggunakan konektivitas tertentu, terutapa Ethernet dan Token Ring.
Ada juga LAN yang menggunakan teknologi jaringan Wireless atau
nirkabel dengan WI-FI dan dikenal dengan nama Wireless Local Area Network
(WLAN).
2. MAN (Metropolitan Area Network)
II-2

MAN atau Metropolitan Area Network adalah konsep yang


menghubungkan perangkat jaringan dari satu Kota ke Kota lainnya. Jika
penggunaan LAN sudah tidak memungkinkan untuk membangun jaringan maka
jaringan MAN akan di gunakan, karena cangkupannya lebih besar dari LAN maka
MAN menggunakan perangkat khusus dan memerluka operator telekomunikasi
yang bertugas sebagai penguhubung antar jaringan komputer.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN atau Wide Area Network adalah konsep yang menghubungkan
perangkat jaringan komputer yang mencangkup wilayah super luas dan
menggunalan peralatan yang super canggih apabila di bandingkan dengan MAN
dan LAN.
Konsep Jaringan ini sendiri biasanya digunakan untuk mengubungkan suatu
jaringan dari negara satu dengan negara lainnya alias antar negara bahkan bisa
juga antar benua. salah satu contoh peralatan super canggih tadi adalah fiber optic
dimana pemasangannya ditanam di dalam tanah maupun di bawah laut.

2.2 LAN
Pengertian LAN adalah suatu jaringan komputer dimana cakupan wilayah
jaringannya sangat kecil atau terbatas. Misalnya, jaringan komputer kantor,
sekolah, rumah, atau di dalam satu ruangan saja. Sebuah jaringan yang dibangun
pada sebuah lokasi seperti di rumah ataupun gedung perkantoran. Bisa diartikan
juga sebagai sebuah sistem komunikasi komputer yang jaraknya dibatasi tidak
lebih dari beberapa kilometer dan menggunakan koneksi high-speed antara 2
hingga 100 Mbps.
2.2.1 Karakteristik LAN
LAN memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan
jaringan MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN (Wide Area Network).
Adapun beberapa karakteristik LAN adalah sebagai berikut:
 LAN berada dalam ruang lingkup geografi yang lebih sempit (area kantor,
kampus, sekolah, dan rumah).
 LAN memiliki kecepatan perpindahan data yang lebih tinggi.
II-3

 LAN dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya jalur telekomunikasi. Dengan
kata lain, LAN tidak membutuhkan akses internet.
2.2.2 Fungsi Jaringan LAN
Pada dasarnya fungsi utama jaringan LAN adalah untuk menghubungkan
beberapa komputer di dalam jaringan sehingga proses kerja menjadi lebih mudah
dan cepat. Sesuai dengan pengertian LAN yang dijelaskan sebelumyan, adapun
tujuan LAN adalah sebagai berikut:
 Untuk menghubungkan beberapa komputer dalam suatu wilayah kecil.
 Untuk memungkinkan dilakukannya komunikasi antar komputer dan
perangkat dalam jaringan.
 Untuk memungkinkan dan mempercepat proses berbagi data dan program
antar komputer di dalam jaringan.
 Membantu menghemat biaya operasional karena perangkat dalam satu
jaringan dapat dipakai secara bersama-sama (misalnya: printer, server, dan
lain sebagainya).
2.2.3 Komponen Dasar Jaringan LAN
LAN terdiri dari beberapa komponen dasar yang diatur sedemikian rupa
sehingga dapat menghubungkan beberapa komputer. Adapun beberapa komponen
dasar LAN adalah sebagai berikut:
 Workstation, yaitu node atau host yang berupa suatu sistem komputer.
 Server, yaitu suatu hardware (perangkat keras) yang fungsinya untuk
melayani jaringan dan workstation yang terkoneksi dengan suatu jaringan.
 Link, yaitu bagian dari jaringan LAN yang menghubungkan peralatan seperti
workstation dan server secara fisik.
 Network Interface Card (NIC), yaitu rangkaian elektronika yang dirancang
khusus untuk menangani network protocol.
 Network Software, yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan
jaringan LAN berfungsi sebagaimana mestinya.
II-4

2.3 Kabel UTP


UTP merupakan kepanjangan dari kata Unshielded Twisted Pair. Diambil
dari kata “Unshielded” menandakan bahwa jenis kabel jaringan ini tidak memiliki
pelindung alumunium seperti jenis kabel twisted pair lainnya. Kata “Twisted Pair”
berarti bentuk kabel yang membungkus setiap kabel tembaga dengan plastic
berwarna. Setiap plastic pada kabel UTP memiliki susunan warna yang berbeda
satu dengan lainnya.
Dalam kabel UTP jika Anda buka akan terdapat 8 warna yang berbeda yaitu
orange, putih orange, hijau, putih hijau, biru, putih biru, coklat dan putih coklat.
Setiap warna dalam kabel UTP memiliki tugas dan fungsi masing-masing, untuk
lengkapnya berikut penjelasan kabel UTP berdasarkan warnanya:
1. Orange : kabel warna orange memiliki fungsi untuk jalur paket data.
2. Putih Orange : kabel warna putih orange memiliki fungsi untuk jalur paket
data.
3. Hijau : kabel warna hijau memiliki fungsi untuk jalur paket data.
4. Putih Hijau : kabel warna putih hijau memiliki fungsi untuk jalur paket data.
5. Biru : kabel warna biru memiliki fungsi untuk jalur suara.
6. Putih Biru : kabel warna putih biru memiliki fungsi untuk jalur paket suara.
7. Coklat : kabel warna coklat memiliki fungsi sebagai konduktor tegangan DC.
8. Putih Coklat : kabel warna putih coklat memiliki fungsi sebagai konduktor
tegangan DC.

2.4 Peer to Peer


Jaringan Peer to Peer (P2P) adalah Suatu model komunikasi dua arah antar
pengguna PC melalui jaringan komputer atau Internet tanpa melalui sebuah
server. Dalam model ini, tiap pesertanya memiliki kapabilitas yang sama dan
tidak seorangpun dari peserta dapat memulai suatu sesi komunikasi tersendiri.
Jaringan peer-to-peer (P2P merupakan salah satu model jaringan komputer
yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap station atau komputer
yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan
untuk membuat jaringan peer-to-peer dengan dua komputer, kita tidak perlu
II-5

menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan 1 kabel UTP yang
dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing komputer.
Jenis jaringan peer to peer sebenarnya sudah mulai dikembangkan sejak
tahun 1980 dan banyak digunakan pada jaringan yang skalanya terlalu kecil untuk
memiliki sebuah server yang terdedikasi. Namun jaringan ini baru mulai banyak
digunakan ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows For Workgroups.
Karakterisrik dari jaringan peer to peer antara lain:
1. Tidak memiliki sebuah komputer yang berfungsi sebagai server terdedikasi.
2. Setiap komputer dalam jaringan merupakan server dan sekaligus juga klien.
3. Tidak adanya kontrol pada pengaturan keamanan jaringan
4. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang setara untuk dapat terhubung
dalam satu jaringan

2.5 Access Point


Access point merupakan salah satu perangkat dalam jaringan komputer yang
berguna untuk membuat jaringan nirkabel yang sifatnya lokal atau disebut dengan
istilah Wireless Local Area Network (WLAN). Pada access point terdapat antena
dan transceiver, komponen ini bertugas untuk memancarkan dan menerima sinyal
dari client server ataupun menuju client server. Untuk bisa memancarkan sinyal
wifi tersebut, biasanya access point akan disambungkan ke perangkat keras seperti
router, hub atau switch melalui kabel ethernet. Dengan keberadaan access point
ini sinyal wifi dapat menjangkau semua ruangan atau area walaupun banyak
tembok atau sekat yang menghalangi. Cukup dengan bermodalkan password yang
ada pada access point anda bisa menikmati koneksi internet tanpa batas dengan
lancar. Access point ada tiga macam yaitu access point indoor, access point
outdoor dan access point router.
2.5.1 Fungsi Access Point
Access point memiliki fungsi utama sebagai pemancar sinyal internet. Tak
hanya itu, access point memiliki beberapa fungsi lainnya, seperti bisa dipakai
untuk mengatur akses yang ada di suatu perangkat berdasarkan MAC address,
sebagai Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server sehingga mampu
II-6

memberikan IP address di setiap perangkat yang terhubung. Fungsi lainnya yakni


menggantikan fungsi hub yang menghubungkan jaringan lokal nirkabel dengan
jaringan kabel. Disamping ketiga fungsi tersebut, access point dapat memberikan
fitur keamanan WEP (Wired Equivalent Privacy) dan WAP (Wireless Application
Protocol) .
2.5.2 Cara Kerja Access Point
Access point bekerja saat ada perangkat yang mencoba mengakses jaringan.
Biasanya pada layar smartphone akan muncul tampilan yang berisi permintaan
pengisian sandi. Selanjutnya access point akan mengatur agar perangkat tersebut
bisa terhubung dengan cara mencocokan apakah sandi yang dimasukan ke access
point sudah benar atau belum. Apabila sandi yang dimasukan sudah tepat maka
akan memberikan alamat IP ke perangkat supaya bisa terhubung ke jaringan.
Access point menyediakan koneksi antara jalur data sinyal RF (Radio Frekuensi)
yang dibentuk oleh wifi dengan jalur data elektrik pada kabel ethernet.
Banyak perangkat yang mendukung terciptanya koneksi internet wireless.
Salah satu yang sudah disebutkan pada artikel diatas adalah access point. Semoga
artikel ini dapat memuaskan anda yang belum paham akan access point. Untuk
mengetahui tipe atau merk access point yang tersedia di pasaran akan lebih baik
jika anda mengunjungi toko-toko yang menjualnya secara langsung.

2.6 Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal
sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (layer network) dalam
standard lapisan OSI (Open Systems Interconnection).
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan
switch dimana Switch hanya menghuungkan device dalam satu Local Area
Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah diibaratkan
switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan.
II-7

Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat tertentu dimana
alamat ini dalam suatu LAN disebut sebagai IP Address.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol
TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada
lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet
merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.
Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke
sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk
membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk
meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya.
Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan
yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada
umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio,
ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda
arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah
layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital
Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke
sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access
server.
Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal
ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis
tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket
berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa
router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga
dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang
dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm
yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
II-8

2.6.1 Cara Kerja Router


Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router
memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui
kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan
untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Untuk menjalankan fungsi tersebut router menggunakan tabel yang disebut
dengan tabel routing (routing table). Tabel routing juga berisi informasi
bagaimana cara router tersebut mencapai suatu network. Tabel routing sangat
penting karena digunakan router sebagai pedoman untuk mengirimkan setiap
paket data yang diterima.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain (sesuai dengan data
pada tabel routing) maka router akan meneruskannya ke network tersebut.
Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network atau tidak
terdapat pada tabel routing maka router akan menghalangi atau tidak akan
meneruskan paket-paket tersebut keluar.
Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:

Gambar 2.1 Cara Kerja Router


Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah
router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat
network kelas C yaitu 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2
dari router dengan network address masih menggunakan kelas C yaitu :
192.155.2.0
II-9

Pada tabel routing diatur agar komputer – komputer A,B,C bisa


berkomunikasi dengan komputer D,E,F yang berada pada jaringan yang berbeda
lewat interface Router port 1 dan port 2 ( nantinya disebut dengan istilah
gateway), maka :
 Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan
meneruskan data tersebut ke network lain.
 Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan
meneruskan paket data ke network lain.
 Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router
akan menruskan paket data tersebut ke komputer B.

2.7 Konfigurasi Jaringan


Pengertian konfigurasi adalah pengaturan atau proses pembuatan pengaturan
dari bagian-bagian yang membentuk keseluruhan.
Konfigurasi Jaringan menggambarkan berbagai kegiatan yang berhubungan
dengan membangun dan mempertahankan jaringan data. Konfigurasi Jaringan
mencakup isu-isu yang berkaitan dengan memungkinkan protokol dari perspektif
perangkat lunak, dan isu-isu yang berkaitan dengan router, switch, dan firewall
dari perspektif hardware.
Dalam komputer dan jaringan komputer, konfigurasi sering mengacu pada
hardware spesifik dan rincian perangkat lunak dalam hal perangkat yang
terpasang, kapasitas atau kemampuan, pada sistem yang dibuat. Dalam jaringan,
konfigurasi sering berarti topologi jaringan. Dalam menginstal hardware dan
software, konfigurasi kadang-kadang proses metodis mendefinisikan pilihan yang
disediakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Praktukum


Tabel 3.1 Jadwal Praktikum
Tempat
No. Percobaan Hari Tanggal
Praktikum
Media
1 Rabu Rumah Individu 02-Sep-20
Transmisi

2 Peer-to-Peer Minggu Rumah Individu 13-Sep-20

3 Access Point Minggu Rumah Individu 20-Sep-20

Konfigurasi
4 Minggu Rumah Individu 24-Sep-20
Router
Jaringan
5 Minggu Rumah Individu 01-Nov-20
MAN

3.2 Alat Dan Bahan


Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam praktium, yaitu :
1. Media Transmisi : 1. Kabel UTP
2. Tang Crimping
3. Konektor RJ – 45
4. LAN Tester
2. Peer-to-Peer : Aplikasi Cisco Packet Tracer
3. Access Point : Aplikasi Cisco Packet Tracer
4. Konfigurasi Router : Aplikasi Cisco Packet Tracer
5. Jaringan MAN : Aplikasi Cisco Packet Tracer
III-2

3.3 Prosedur dan Langkah Kerja


3.3.1 Media Transmisi
Susunan utama dalam membuat kabel UTP Straight adalah sama, jadi
posisi antara warna pada kabel UTP sama, seumpama pada posisi kanan dan kiri
harus sama pada RJ45, ini termasuk yang paling mudah, dan biasanya kabel UTP
model Straight ini digunakan pada perangkat LAN antara Satu komputer ke
dengan perangkat lain. Untuk lebih jelasnya berikut Fungsi / Penggunaan Kabel
UTP Straight untuk perangkat :
a. Menghubungkan antara computer dengan switch
b. Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
c. Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
d. Menghubungkan switch ke router
e. Menghubungkan hub ke router
Sebelum menyusun kabel UTP Straight ini perhatikan susunan kabel pada
gambara dibawah ini;

Untuk Cara membuatnya silahkan anda bisa mengikuti panduan membuat


kabel UTP straight dibawah ini;
III-3

a. Kupas ujung kabel UTP sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada
didalamnya kelihatan. Pisahkan kabel-kabel tersebut dan luruskan.
Kemudian susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih,
Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat.
Setelah itu potong ratakan ujungnya dengan memotong dengan Crimping
tools, jika kurang jelas susunan kabelnya bisa anda lihat gambar dibawah.

b. Susun Kabel yang sudah dikelupas tadi persis gambar diatas, kemudian
masukkan ke RJ45 baik sisi kanan maupun sisi kiri sampai pentok ya, untuk
lebih jelas berikut urutan kabel dari urutan pin ke 1 sampai ke 8;
III-4

1) Orange Putih >> Pin 1


2) Orange >> Pin 2
3) Hijau Putih >> Pin 3
4) Biru >> Pin 4
5) Biru Putih >> Pin 5
6) Hijau >> Pin 6
7) Coklat Putih >> Pin 7
8) Coklat >> Pin 8.

c. Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam
mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada
didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga
seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap
akan mengeluarkan suara “klik”.

d. Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung kabel
pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan
pemasangan ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi langkah-langkah
tadi untuk memasang Jack RJ-45 pada ujung kabel yang kedua.
e. Kini waktunya anda test kabel tersebut dengan testing UTP – RJ45 pastikan
semua lampu indikator pada pin 1-8 nyala, jika sudah nyala berarti semua
sudah benar, tetapi jika ada lampu yang tidak menyala, silahkan anda bisa
ulangi lagi dengan teliti cara Menyusun Kabel UTP Model Staraight diatas.
III-5

3.3.1.1 Cara Menyusun Kabel UTP Cross Over


Setelah kita menyusun model kabel straight diatas kini saatnya kita
mencoba untuk menyusun Kabel UTP Cross Over, adapun langkahnya
hampir sama persis sama penyusunan model straight cuma yang harus
perhatikan adalah susunan kabel pada tiap pin 1- 8 beda, adapaun rumus
penyusunan kabel UTP Model Cross Over adalah sebagai Berikut :
Urutan Ujung Kabel A: Urutan Ujung Kabel B:
1. Putih Orange 1. Putih hijau
2. Orange 2. Hijau
3. Putih Hijau 3. Putih orange
4. Biru 4. Putih Coklat
5. Putih Biru 5. Coklat
6. Hijau 6. Orange
7. Putih Coklat 7. Biru
8. Coklat 8. Coklat
III-6

Secara sederhana dari tabel diatas bisa disimpulkan untuk penyusanan kabel yang
dirubah / bertukar posisi adalah
1. Pin 1 > 3 ( Ganjil ke ganjil )
2. Pin 2 > 6 ( genap ke genap )
3. Pin 3 > 1 ( ganjil ke ganjil )
4. Pin 6 > 2 ( genap ke genap )

Untuk langkah pembuatan kabelnya silahkan bisa ikuti panduan diatas yang
sudah saya jelaskan dalam merangkai kabel UTP straight, prosesnya hampir sama
semua, yang membedakan adalah kabel yang bertukar ini, Jadi bisa disimpulkan
untuk penyusunan Kabel Straight posisi kabel sama baik di ujung kabel 1 dan 2
sedangkan untuk penyurunan kabel UTP cross over yang berubah adalah posisi
1,2,3 dan 6, jadi ganjil ke ganjil dan genap ke genap, yang dirubah cuma 2 tempat
kok, untuk validasi akhir apakah proses semua yang dikerjakan berhasil silahkan
bisa di tes dengan alat tes RJ-45 kabel UTP nya, untuk lampu menyala pada cross
over akan lompat-lompat tetapi pastikan semua lampu nyala ya, jika tidak ulangi
lagi sampai berhasil.

3.3.2 Peer-to-Peer
1. Klik 2 kali pada aplikasi Cisco packet tracer, maka akn muncul tampilan
dalam dari aplikasinya.
2. Kemudian pada menu bagian bawah kiri, pilih Device, lalu klik dan Tarik
icon berbentuk pc dan laptop ke lembar kerja.
3. Setelah itu kembali ke menu bagian bawah kiri, lalu pilih connections, lalu
klik dan Tarik icon cooper – crossover ke salah satu icon laptop/pc, pilih
FastEthernet0, lalu sambungkan ke icon selanjutnya dengan cara yang
sama.
4. Kemudian klik laptop/pc, pilih Desktop, lalu pilih IP Configuration.
5. Pada bagian IP Address, isikan alamat ip-nya, contoh 192.168.20.1,
kemudian klik Subnet Mask maka akan muncul angka dengan sendirinya.
III-7

Lakukan hal yang sama pada icon yang selanjutnya, tetapi angka terakhir
pada Ip Address harus berbeda dari yang pertama. Contohnya 192.186.20.2.
6. Setelah itu, untuk memastikan apakah setiap device sudah tersambung atau
tidak, klik pc/laptop lalu pilih Desktop dan pilih Command Prompt.
Kemudian ketik “ping” lalu ip address device penerima. Contoh “ping
192.168.20.2”.
7. Untuk melakukan simulasi sharing data dengan jaringan Peer-to-Peer, klik
dan tarik gambar amplop yang ada di menu bagian atas, lalu klik salah satu
device dan sambungkan ke yang lain, setelah itu pilih simulation pada menu
bagian bawah kiri, lalu klik play.

3.3.3 Access Point


1. Susun access point dan tiga device dengan jarak antar device 3 cm dan jarak
device dengan access point 4 cm.
2. Kemudian klik access point. Pada bagian physical, tekan turn off pada
access point lalu ganti module yang terpasang sebelumnya dengan module
PT – REPEATER – NM - 1CE, lalu tekan turn on pada access point untuk
menghidupkannya.
3. Lalu pada bagian config, isi SSID (nama wirelessnya) dan pilih jenis
Auntentikasi password dan isi password-nya.
4. Kemudian klik laptop/pc. Sama seperti access point, turn off device-nya,
kemudian ganti module yang sudah terpasang dengan module WPC300N,
lalu tekan turn on untuk menghidupkannya. Lakukan hal yang sama pada
device yang lain.
5. Selanjutnya klik salah satu device, buka Desktop, lalu buka PC Wireless.
6. Setelah itu, pilih menu connect. Lalu isi password sesuai yang sudah
dikonfigurasikan sebelumnya, dan klik connect.
7. Untuk mengkonfigurasi ip. klik salah satu device, pilih Desktop, pilih IP
Configuration, lalu isi ip nya (untuk ip, setiap device memiliki angka
terakhir yang berbeda) dan klik Subnet Mask.
III-8

8. Untuk mengecek apakah device sudah saling terhubung, klik salah satu
device, pilih Desktop, pilih Command Prompt. Untuk perintahnya, ketik
“ping (ip device tujuan)”.

3.3.4 Konfigurasi Router


1. Susun device, switch dan router dengan bentuk topologi Tree menggunakan
kabel straight.
2. Lalu klik router. Pada bagian physical, tekan turn off pada router, lalu
masukkan module PT – ROUTER – NM - 1CE sebanyak 3 buah, lalu tekan
turn on pada router untuk menghidupkannya.
3. Kemudian di bagian Config, pilih salah satu port, isi IP Gateway yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan Subnet Mask. Lalu centang on pada port
status. Lakukan hal yang sama pada port yang lain.
4. Setelah itu, klik salah satu device, pilih Desktop, lalu buka IP Configuration.
Kemudian isi IP Address device tersebut (untuk angka dibarisan ketiga dari
kiri, isi sesuai dengan IP Gateway asal device tersebut. Untuk angka
dibarisan terakhir harus dibedakan), Subnet mask dan IP Gatewaynya.
Lakukan hal yang sama pada device yang lain.
5. Untuk mengecek apakah device sudah tersambung satu dengan yang lain,
klik salah satu device, pilih Desktop, lalu buka Command Prompt. Lalu
ketik “ping (IP Address tujuan).
6. Untuk melakukan simulasi, pilih gambar amplop pada menu di atas, pilih
device pengirim, lalu pilih device penerima. Untuk menjalankannya, klik
tombol Simulation pada bagian kanan bawah, lalu klik tombol play.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kabel UTP Straight dan Kabel UTP Crossover


Adapun Langkah-langkah membuat kable Straight adalah sebagai berikut:
1. Kupas ujung kabel UTP sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada
didalamnya kelihatan. Pisahkan kabel-kabel tersebut dan luruskan.
Kemudian susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih,
Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat.
Setelah itu potong ratakan ujungnya dengan memotong dengan Crimping
tools, jika kurang jelas susunan kabelnya bisa anda lihat gambar dibawah
ini

Gambar 4.1 Susunan Warna Kabel Straight


2. Susun Kabel yang sudah dikelupas tadi persis gambar diatas, kemudian
masukkan ke RJ45 baik sisi kanan maupun sisi kiri sampai pentok ya,
untuk lebih jelas berikut urutan kabel dari urutan pin ke 1 sampai ke 8;
a. Orange Putih >> Pin 1
b. Orange >> Pin 2
c. Hijau Putih >> Pin 3
d. Biru >> Pin 4
e. Biru Putih >> Pin 5
IV-2

f. Hijau >> Pin 6


g. Coklat Putih >> Pin 7
h. Coklat >> Pin 8

Gambar 4.2 Susunan Kabel

Gambar 4.3 Pemasukan konektor RJ-45 ke dalam kabel

3. Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam
mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada
didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga
seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap
akan mengeluarkan suara “klik”.

Gambar 4.4 Proses Crimping Kabel Straight


IV-3

4. Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung kabel
pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan
pemasangan ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi langkah-langkah
tadi untuk memasang Jack RJ-45 pada ujung kabel yang kedua.
5. Kini waktunya anda test kabel tersebut dengan testing UTP – RJ45
pastikan semua lampu indikator pada pin 1-8 nyala, jika sudah nyala
berarti semua sudah benar, tetapi jika ada lampu yang tidak menyala,
silahkan anda bisa ulangi lagi dengan teliti cara Menyusun Kabel UTP
Model Staraight diatas.

Gambar 4.5 Hasil Test Kabel Straight


Setelah kita menyusun model kabel straight diatas kini saatnya kita
mencoba untuk menyusun Kabel UTP Cross Over, adapun langkahnya
hampir sama persis sama penyusunan model straight cuma yang harus
perhatikan adalah susunan kabel pada tiap pin 1- 8 beda, adapaun rumus
penyusunan kabel UTP Model Cross Over adalah sebagai Berikut :

Gambar 4.5 Susunan Kabel Crossover


IV-4

Secara sederhana dari tabel diatas bisa disimpulkan untuk


penyusanan kabel yang dirubah / bertukar posisi adalah
1. Pin 1 > 3 ( Ganjil ke ganjil )
2. Pin 2 > 6 ( genap ke genap )
3. Pin 3 > 1 ( ganjil ke ganjil )
4. Pin 6 > 2 ( genap ke genap )

Gambar 4.6 Hasi Test Kabel Crossover

4.2 Konfigurasi Peer to Peer


Untuk melakukannya, maka ikuti langkah – langkah berikut ini:

Gambar 4.7 Topologi Jaringan Peer to Peer


Buat lah topologi jaringan seperti diatas, dengan mengclick device
kemudian click icon pc dan kemudian tarik ke lembar project
IV-5

Gambar 4.8 Pemilihan kabel


Kemudian pilih kabel otomatis dan tarik kembali ke lembar project, dan
sambungkan antara pc 1 dan pc 2

Gambar 4.9 Setting IP address dan SubnetMask


Setelah kita mengclick pc dan menarik kabel dari pc 1 ke pc 2, kita setting
ip address dan subnet mask dari masing-masing pc seperti gambar diatas.

Gambar 4.10 Hasil Pengetesan Konfigurasi Peer to Peer


Kemudian kitas test hasil dari pembuatan jaringan peer to peer diatas
dengan mengclik icon pesan dan letak di pc 1 dan 2, dan hasilnya akan
berhasil.
IV-6

4.3 Setting Wireless/AccessPoint


1. Pertama buka aplikasi cisco packet tracer di PC atau Laptop.

Gambar 4.11 Aplikasi Cisco Packet Tracer


2. Buatlah topologi seperti di atas dengan menggunakan satu router, satu
access point, satu pc, satu laptop, satu tablet dan satu smartphone.

Gambar 4.12 Topologi Jaringan Wireless


3. Setelah itu, masuk ke menu CLI dari router0 dengan cara double click
router0 lalu masuk ke menu CLI.

Gambar 4.13 Konfigurasi CLI


IV-7

4. Masuk ke konfigurasi dari Access Point lalu buka menu config. Pilih port
yang digunakan untuk terhubung dengan router0. Centang box bertuliskan
On kemudian isi SSID menjadi nama wifi, disini saya menggunakan nama
hotspot. Kemudian pilih WPA2-PSK pada menu authentication lalu isi
PSK Pass Phrase menjadi nama password wifi, disini saya menggunakan
password download.

Gambar 4.14 Konfigurasi AccessPoint


5. Buka pc, laptop, tablet dan smaprtphone dengan cara double click lalu
masuk ke menu config pilih wireless0. Isi SSID dengan nama yang sama
dengan yang telah dibuat di Access point. Isi juga authentication menjadi
WPA2-PSK dengan PSK Pass phrase download sama seperti dengan
konfigurasi access point. Ganti IP Configuration menjadi DHCP maka
tablet akan secara otomatis mendapatkan IP Address berdasarkan DHCP
Server dari router0.

Gambar 4.15 Konfigurasi Wireless PC0


IV-8

Gambar 4.16 Konfigurasi Wireless Laptop0

Gambar 4.17 Konfigurasi Wireless Tablet0

Gambar 4.18 Konfigurasu Smartphone0


IV-9

6. Langkah terakhir adalah melakukan ping antar device tablet dengan


smartphone. Maka ping akan menghasilkan output berupa successful

Gambar 4.19 Test Ping Device

4.4 Konfigurasi Router


1. Buka software cisco packet tracer.
2. Kemudian buatlah 2 buah router dengan menggunakan Generic Router PT
Empty.
3. Buat juga 3 buah switch dengan menggunakan generic switch PT
4. Pada masing-masing switch, buatlah 3 PC dengan menggunakan End
devices.
5. Hubungkan PC dengan Switch menggunakan connection copper straight-
through. Gunakan fastethernet.

Gambar 4.20 Topologi Jaringan Router


6. Sebelum kita menyambungkan router ke switch, kita harus isi port router
nya terlebih dahulu

Gambar 4.21 Pilih Port Router


IV-10

7. Setelah kita isi port router tersebut kita sambungkan dari switch ke router
dengan fast Ethernet yang sudah kita isi tadi.
8. Disini kita punya 4 ruang yang itu adalah ruang 1, 2, 3 dan 4, kita isi ruang
1 dengan IP Gatewayna 192.168.1.32

Gambar 4.22 Setting IP Address


9. Ruang 2 kita isi dengan IP Gatewaynya 192.168.1.33

10. Ruang 3 kita si dengan IP Gatewaynya 192.168.1.39


IV-11

11. Ruang 4 kita isi dengan IP Gatewaynya 192.168.1.43

12. Semua ruang sudah kita isi dengan IP Gateway masing-masing dengan
npm anggota kelompok.
13. Selanjutnya kita konfigurasi routernya agar bisa saling terhubung.
14. Kita atur IP Ethernet 0/0

Gambar 4.22 Setting IP Router


IV-12

15. Kita atur IP Addressnya 192.168.1.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.0


16. Dan jangan lupa kita ON kan ethernetnyaa
17. Selanjutnya kita atur Ethernet 1/0 sama seperti sebelumnya

18. Kita atur IP Addressnya 192.168.2.1 dan Subnet Mask 255.255.255.0


19. Dan kita ON kan
20. Lanjut dengan kita atur Ethernet 2/0

21. Atur IP Address 192.168.3.1 dan Subnet Mask 255.255.255.0


22. Dan jangan lupa di ON kan
23. Terakhir kita atur Ethernet 3/0
IV-13

24. Yang terakhir kita berikan ke Ethernet 3/0 IP address 192.168.4.1 dan
Subnet Mask 255.255.255.0
25. Dan di ON kan
26. Setelah semua sudah kita sambungkan dari router ke switch lalu ke PC.
27. Agar kita bisa tau masing- masing pc bisa saling mengirim pesan, kita
lakukan uji coba.

Gambar 4.23 Test Ping


28. dan ternyata berhasil

4.5 Konfigurasi Simulasi Jaringan MAN

Gambar 4.24 Pilih Router


IV-14

1. Buatlah Topologi jaringan MAN, dimulai dengan mengambil 3 buah


router

Gambar 4.25 Pilih Switch


2. Kemudian Ambil Switch 3 buah

Gambar 4.26 Pilih PC

3. Setelah Switch diambil, selanjutnya kita ambil 9 buah pc dan 3 buah


server

Gambar 4.27 Sambungkan Kabel


IV-15

4. Kemudian, Sambungkan semuaa perangkat dengan kabel otomatis


seperti gambar diatas

Gambar 4.28 Menentukan IP Address

5. Didalam jaringan MAN ini terdapat 3 buah Gedung, Gedung B kita


beri ip addressnya 10.168.80.0, Gedung C kita beri Ip addressnya
172.168.80.0 sedangkan gedung c kita beri ip addressnya
192.168.80.0, dan nnti akan kita konfigurasi jaringan MAN ini agar
terhubung dengan gedung yang ada

Gambar 4.29 Setting Gateway Server0

6. Kemudian kita setting terlebih dahulu default gateway dari server 0


dengan ip 10.168.80.100
IV-16

Gambar 4.30 Setting IP Konfigurasi Server0

7. Setting ip addressnya dan subnet mask dari server0

Gambar 4.31 Setting DHCP server 0

8. Kemudian setting dhcp servernya gatewaynya dengan 10.168.80.100


dan start ip addressnya 10.168.80.2 dan jangan lupa di ON kan
kemudian di save.
IV-17

Gambar 4.31 Setting IP masing-masing PC

9. Setting ip konfigurasi pc dengan dhcp seperti gambar diatas

10. Sama dengan server 0, kita setting gatewaynya dengan ip


172.168.80.100

11. Setting juga ip address dan subnet mask dari server 1


IV-18

12. Kemudian setting dhcp servernya gatewaynya dengan 172.168.80.100


dan start ip addressnya 172.168.80.2 dan jangan lupa di ON kan
kemudian di save.

13. Setting konfigurasi pc sama seperti cara yang tadi dengan dhcp

14. Setting server 2 dengan gateway ipnya 192.168.80.100


IV-19

15. Kemudian setting dhcp servernya gatewaynya dengan 192.168.80.100


dan start ip addressnya 192.168.80.2 dan jangan lupa di ON kan
kemudian di save.

16. Setting juga ip dhcp dari pc server 2.

Gambar 4.32 Konfigurasi router dengan kabel DTE


17. Selanjutnya kita konfigurasi routernya dengan kabel serial DTE router
1 ke router 0 menggunakan serial 2/0 dan 2/0, router 1 ke router 2
serial 3/0 dan serial 2/0 sedangkan router 2 ke router 0 serial 3/0 dan
serial 3/0
IV-20

Gambar 4.33 Setting IP Router


18. Router 0 kita setting fastEthernet0/0 nya dengan ip 10.168.80.100
dengan subnetmasknya 255.255.255.0 dan jangan lupa di ON kan

Gambar 4.34 Setting IP serial DTE


19. Kita setting serial 2/0 dengan ip 172.168.80.100 dengan subnetmask
255.255.255.0 dan clock rate 2000000, begitupun dengan serial 3/0
dengan ip address 192.168.80.100 dengan subnetmask 255.255.255.0
dan clock rate 2000000, dan jangan lupa di ON kan kedua serial
tersebut.
IV-21

20. Router 1 kita setting fastEthernet0/0 nya dengan ip 172.168.80.100


dengan subnetmasknya 255.255.255.0 dan jangan lupa di ON kan.

21. Kita setting serial 2/0 dengan ip 10.168.80.100 dengan subnetmask


255.255.255.0 dan clock rate 2000000, begitupun dengan serial 3/0
dengan ip address 192.168.80.100 dengan subnetmask 255.255.255.0
dan clock rate 2000000, dan jangan lupa di ON kan kedua serial
tersebut.

22. Router 2 kita setting fastEthernet0/0 nya dengan ip 192.168.80.100


dengan subnetmasknya 255.255.255.0 dan jangan lupa di ON kan.
IV-22

23. Kita setting serial 2/0 dengan ip 172.168.80.100 dengan subnetmask


255.255.255.0 dan clock rate 2000000, begitupun dengan serial 3/0
dengan ip address 10.168.80.100 dengan subnetmask 255.255.255.0
dan clock rate 2000000, dan jangan lupa di ON kan kedua serial
tersebut.

Gambar 4.35 Hasil Uji coba Jaringan MAN

Kemudian Test kan ke berbagai pc dan server yang berbeda, maka hasilnya aku
succesfull atau berhasil.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pada teori dan praktek tersebut
yaitu :
a) Telah mengetahui cara pembuatan kabel cross dan kabel straight
b) Telah mengetahui cara melakukan peer to peer
c) Telah mengetahui cara Instal modem wireless/accespoint di cisco paket
tracer
d) Telah mengetahui cara konfigurasi jaringan menggunkan router
e) Telah mengetahui cara konfigurasi jaringan WAN

1.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan yait Sarana praktikum
sudah kondusif dan Sarana Prasana yang lebih lengkap tidak hanya di simulasi
saja membuat mahasiswa lebih tau cara setting jaringan yang
sesungguhnya.Unutk mahasiswa alangkah baiknya setiap mahasiswa melakukan
praktikum jaringan komputer lebih fokus dan memahami agar mendapatkan hasil
yang sangan memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Andi. Windows Server 2003. Enterprise Edition, Andi Offset, Yogjakarta.


2006
Daryanto. 2004. Konsep Jaringan Komputer dan Pengembangan.
Salemba.Infotek. Jakarta
Husnul Arifin, 2011. Jaringan Komputer dan Internet. Jakarta: Jakarta
Pratama, 2015. Handbook Jaringan Komputer. Bandung: Informatika
Bandung.
Supandi, Dede. 2006. Instalasi dan konfigurasi jaringan Komputer.
Informatika. Bandung, 2006
Wahidin, 2007. Jaringan Komputer untuk orang Awam. Maxicom.
Palembang.
Winarno Sugeng, 2006. Jaringan Komputer dengan TCP/IP. Bandung :
Penerbit Informatika.
Yani, Ahmad. 2008. Panduan Membangun Jaringan Komputer. Jakarta:
Kawan Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai