Anda di halaman 1dari 5

Nama: Fina Mushofatul Husna 5401418014

BUNGUR SAKURA FROM INDONESIA

Jawa Barat merupakan provinsi pertama yang dibentuk sejak masa kolonial Belanda
tahun 1925 M. Namun demikian, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1950, Provinsi
Jawa Barat berdiri pada tanggal 4 Juli 1950, saat ditetapkan dan mulai diberlakukan oleh
pemerintah pusat pemerintahannya berada di Bandung. Dengan luas 35377,76 km2 atau sekitar
1,85 persen dari luas daratan Indonesia. Jawa barat terluas kedua di Pulau Jawa setelah Jawa
Timur (47.921 km2). Populasi penduduknya mencapai 49,903 juta jiwa dan terbanyak di
Indonesia. Jawa Barat secara geografis terletak di antara 104º8’ - 108º41’BT. Dengan luas
wilayah 37.851.11 km2, wilayah Jabar berbatasan langsung dengan laut Jawa dan DKI Jakarta di
sebelah utara, di timur berbatasan dengan Jawa tengah di Selatan dengan samudra Hindia dan di
barat dengan provinsi Banten. Provinsi Jawa barat memiliki kondisi alam dengan struktur
geologi yang kompleks. Kawasan Utara merupakan dataran rendah sedang bagian tengah
merupakan daerah pegunungan, atau rangkaian dari pegunungan yang membentang dari barat
hingga timur pulau Jawa. Adapun kawasan Selatan merupakan daerah bukit bukit dengan sedikit
pantai (Purwanto Antonius,2020).

Terhitung Provinsi Jawa Barat memiliki 26 kabupaten atau kota. Salah satu kota menarik
yang terdapat di Provinsi Jawa Barat yaitu Kota Sukabumi. Salah satu hal menarik dari Kota
Sukabumi adalah terdapat nama sebuah jalan yaitu Jalan Bungur. Jalan Bungur dijadikan nama
jalan karena di sepanjang jalan banyak tumbuh pohon bungur.

Pohon Bungur atau Lagerstroemia speciosa merupakan salah satu jenis pohon yang
tumbuh di wilayah Indonesia. Pohon Bungur ini memiliki bunga berwarna putih dan ungu.
Bunga-bunganya tumbuh bergerombol pada saat bermekaran. Pohon Bungur memiliki susunan
klasifikasi kingdom. Susunan tersebut yaitu a) kingdom: plantae, b) divisi: tracheophyta, c)
ordo: myrtales, d) family: lythraceae, e) genus: lagerstroemia, dan f) spesies: lagerstroemia
speciosa linnaeus. Secara etimologi, Bungur berasal dari kata bahasa Jawa bungur, adapun dari
bahasa Inggris pride of India atau queen crape myrtle, dari bahasa Bengali/Hindi jarul, dari
bahasa Filipina banaba, dan sebagainya. Ciri-ciri morfologi dari pohon bungur ini, yaitu habitus
pohon kecil atau sedang dengan ketinggian hingga mencapai 20 m. Kulit kayunya halus dan
bersisik, daunnya meranggas, bentuk daun lonjong sampai elips dengan panjang daun 8-15 cm,
lebar daun 3-7 cm, serta pucuk daun berbentuk lancip. Bunga pohon bungur diproduksi dalam
malai tegak dengan panjang sekitar 20-40 cm. Masing-masing bunga memiliki 6 kelopak putih
dan ungu sepanjang 2-3,5 cm. Namun, bunga-bunga bungur hanya mekar sekali dalam setahun
(kehati jogjaprov, 2020).

Pemanfaatan pohon bungur ini sudah dilakukan oleh beberapa negera seperti Filipina,
Taiwan, Jepang, Vietnam, dan Indonesia. Filipina, Taiwan, dan Jepang memanfaatkan daun
bungur untuk dibuat teh herbal, sedangkan Vietnam memanfaatkan daun bungur untuk
dikonsumsi sebagai sayuran. Adapun di Indonesia, sudah sejak zaman dahulu pohon bungur
banyak ditemukan sebagai tanaman perindang dan penghias tepi jalan. Ketika mekar, bunga
bungur terlihat sangat indah seperti bunga sakura, sehingga pohon bungur dijuluki sakura from
Indonesia yang tak kalah indah seperti sakura yang ada di luar negeri. Seperti yang disebutkan
oleh Sir Thomas Stamford Raffles dalam bukunya yang berjudul The History of Java, bahwa
bunga bungur sebagai salah satu bunga terindah di Pulau Jawa (kehati jogjaprov, 2020).

Teinspirasi dari pohon bungur dari nama Jalan Bungur yang berada di Kota Sukabumi,
Jawa Barat, terciptalah produk miniatur “Bungur Sakura From Indonesia”. Produk miniatur ini
terbuat dari limbah rumah tangga yaitu pipa pralon dan limbah plastik kresek. Bahan utama yang
dipilih yaitu pipa pralon bekas dan plastik karena untuk mengurangi sampah yang sulit untuk
diuraikan oleh tanah, sehingga dapat didaur ulang menjadi kerajinan hias yang cantik. Dengan
memanfaatkan bahan dari limbah rumah tangga, saya dapat menciptakan produk yang ramah
lingkungan. Selain bahan-bahan tersebut, terdapat bahan-bahan lain yang saya gunakan yaitu pot
bunga dan batu. Batu ini nantinya diletakkan di pot guna menambah keindahan dari produk
miniatur “Bungur Sakura From Indonesia”.

Berikut rincian bahan, alat, asal bahan, serta proses pembuatan produk miniatur “Bungur
Sakura From Indonesia”.

Daftar Bahan - Plastik kresek hitam dan ungu

- Pipa pralon
- Lem g dan lem lilin

- Tali kur

- Cat

- Kawat

- Pot bunga

- Lilin

Daftar Alat - Gergaji

- Lem penembak

- Tang

- Kuas

Asal Bahan 1. Daun: tali kur.


2. Batang: pipa pralon kabel dan kresek
plastik hitam yang dililitkan lalu dicat
dengan cat minyak warna cokelat.
3. Bunga: plastik kresek ungu.
4. Tangkai: kawat yang dililit dengan kresek
hitam lalu dicat warna cokelat.
5. Pot bunga.

Deskripsi produk Tinggi: 65 cm

Panjang tangkai: 20 cm

Fungsi Produk:
Produk miniatur “Bunga Sakura From Indonesia” ini memiliki fungsi hias, yaitu untuk hiasan
bunga pojok di meja, sehingga ruang tamu menjadi lebih cantik dan indah.

Proses pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan yaitu: pipa pralon, kawat bendrat, tali kur, plastik kresek
warna hitam dan ungu, cat minyak, gunting, lem lilin, putik bunga, lilin, pot bunga.
2. Potong pipa pralon 70 cm (lebih panjang dari hasil jadi karena nanti dibakar untuk
dilelehkan di atas lilin), kemudian dibakar dan dibentuk menjadi batang, lalu dililit
dengan plastik kresek hitam yang sudah dipotong memanjang.
3. Potong kawat sepanjang lebih kurang 15-20 cm, lalu buat tangkai dengan melilitkan
plastik ke kawat menggunakan lem agar menempel.
4. Jika sudah membentuk sebuah pohon, lalu dicat dan tunggu sampai kering, ulangi
pengecatan hingga 2-3 kali agar menghasilkan warna yang bagus.
5. Potong tali kur dan tarik benangnya, lalu dibuat membentuk daun.
6. Untuk membuat bunga bungur: siapkan plastik kresek warna ungu dipotong segi
empat. Lalu, plastik kresek disetrika dengan dialasi kertas pada bagian atas dan bawah
plastik agar tidak menempel. Kemudian potong plastik yang sudah disetrika dengan
ukuran 3 x 4 cm. Selanjutnya dilipat membentuk bunga diberi lem dan putik. Setelah
itu, gabungkan dengan kawat bendrat.
7. Rangkai semua bahan dari pohon, daun tali kur, dan bunga bungur plastik
menggunakan lem.
8. Siapkan media pot bunga, letakkan pohon bungur yang sudah jadi di pot bunga. Lalu,
tambahkan dengan hiasan batu.

Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barat

https://www.google.com/search?q=gambar+pulau+jawa+barat&safe=strict&sxsr

http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/pohon-berbunga-indah-indonesia-bungur#
https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/daerah/provinsi-jawa-barat

Anda mungkin juga menyukai