KERAJINAN TANGAN
DISUSUN OLEH:
SUSANTI.PALAMBA
AFRIANI SARIRA
DAFTAR ISI
1. KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
2. DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
3. MEMBUAT BUNGA DARI SEDOTAN................................................................1
4. TAS CANTIK, DARI KARDUS BEKAS..................................................................2
5. KOTAK PENSIL DARI ANYAMAN DAUN PANDAN.............................................3
6. TIRAI/GORDEN DARI SEDOTAN.......................................................................4
7. GANTUNGAN KUNCI PITA...............................................................................5
8. MAKRAME......................................................................................................6
- Kawat bunga/tembaga.
- Tang
- Penggaris
- Cutter
CARA MEMBUAT :
- Beri guratan pada ujung yang lancip agar dapat dilengkungkan dan memberi kesan asli.
- Pertemukan ujung sebelah kanan dan kiri lalu dilubangi agar mudah memasukkan kawat.
- Satukan kedua kawat dan potong kawat bila bunga sudah terrara rapi.
- Tali raffia,
- Kertas kado
- Lem
- Gunting
CARA MEMBUAT:
- Gunting kardus sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, dalam contoh ini tas yang dibuat berbentuk
persegi panjang.
- Setelah di gunting, bungkus sekeliling dinding kardus bagian luar dengan kertas kado sampai rapi.
- Lalu, bungkus kembalidengan menggunakan plastic transparan putih agar lebih awet dan tahan lama.
- Jahit semua sisi kardus dengan menggunakan tali raffia dan dan jarum kasur.
- Setelah semua sisi di jahit, masing-masing sisi kemudian dijadikan satu dengan cara dijahit juga.
- Air
- Pewarna buatan
- Pisau
- Jangka
ALAT : - Pisau
- Jangka
- Penggaris
Cara membuat:
- Mengambil daun-daun pandan yang yang cukup tua dengan cara menetak di pangkalnya sehelai demi
sehelai mulai dari bagian umbi pokoknya. Dan menyisakan tujuh atau delapan helai daun muda di
sekeliling umbi pokok itu untuk tuaian seterusnya dan memastikan umbi pokok tersebut terus hidup dan
mengeluarkan daun-daun baru.
- Kemudian daun-daun yang telah diambil tadi dipangkas ujungnya untuk membuang bagian yang tirus
dan tidak dapat dibelah, serta supaya semua daun berukuran hampir sama panjang.
- Melayur daun-daun pandan di atas bara unggun api kecil hingga layu atau bisa juga menjemurnya di
bawah terik matahari hingga benar-benar kering dan layu. Adapun tujuan melayur atau menjemur daun-
daun pandan tersebut adalah untuk mematikan sel daun dan menyingkirkan air yang terdapat di
dalamnya.
- Daun-daun yang sudah layu tersebut buang duri yang terdapat pada tulang punggungnya dengan
seutas serat serabut yang diregangkan ibu jari dan telunjuk. Jika duri daun-daun pandan dibuang, maka
dengan sendirinya daun terbelah menjadi dua.
- Belahan-belahan daun pandan tersebut kemudian belah lagi selebar sekitar 1 cm atau sesuai selera
dengan menggunakan jangka. Belahan-belahan yang siap dijangka dikumpulkan dan diikat sebesar betis
dengan jarak kira-kira satu kaki dari satu ikatan ke satu ikatan lain. Kemudian belahan yang berikat itu
dititik atau dipukul dengan alu supaya lembut dan mudah dilurut (dilembutkan dan dilicinkan
permukaannya).
- Setelah itu, belahan-belahan daun pandan yang sudah larut tadi, lipat tetapi tidak sampai patah, lalu
ikat dan rendam di dalam air selama 2-3 hari. Dalam kurun waktu perendam`n tersebut, air rendaman
ganti sekurang-kurangnya dua kali agar bilah-bilah itu tidak lebam dan berbau busuk. Setelah direndam
selam 2-3 hari, bilah-bilah daun pandan tersebut keluarkan dari air rendaman kemudian basuh dan bilas
hingga bersih.
Setelah itu, bilah-bilah daun pandan saya jemur di bawah terik matahari hingga warnanya berubah
menjadi putih.
- Untuk tahap selanjutnya, setelah bilah-bilah daun pandan kering, yang lakukan adalah pewarnaan.
Dalam proses pewarnaan ini, bagi bilah-bilah tersebut menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian diberi
warna yang berbeda-beda. Ada yang diberi warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Adapun cara
pemberian warnanya dengan cara mencelup, yaitu merebus bilah-bilah daun pandan bersama pewarna
selama beberapa menit. Pewarna yang dipakai dalam proses ini adalah pewarna buatan yang sekarang
banyak dijual di pasaran, atau masyarakt di sekitar dimengenal dengan kesumba. Setelah bilah-bilah
daun pandan dicelup, kemudian dijemur hingga kering dan dilurut lagi supaya lebih licin dan lembut.
- Dan proses selanjutnya yaitu menganyam bilah-bilah daun pandan yang telah diwarnai tadi. Anyaman
dapat dimulai dari tengah maupun pinggir hingga membentuk kotak persegi panjang. Untuk lebih
menarik, maka dalam pembuatan sebuah kotak menggunakan bilah-bilah dengan beberapa warna
Misalnya menganyam dengan tiga warna, yaitu merah, ungu, dan hijau. Maka akan terbentuk corak-
corak yang lebih bagus dan menarik banyak orang
- Manik-manik hiasan
ALAT : - Gunting
CARA MEMBUAT :
- Potonglah sedotan dengan panjang yang tepat dan skema ukuran yang sesuai.
- Gantunglah sedotan dengan memasukkan benang wol dengan manik-manik yang disiapkan sebagai
pembatas antara 2 warna.
- Lakukan cara membuat tirai dari sedotan bekas ini berulang kali sehingga nanti akan membentuk
rangkaian yang panjang seperti yang ditentukan.
- Bikin banyak sedotan dengan warna-warni secara acak sehingga terlihat seperti pelangi dengan warna
yang cantik dan menarik.
- Terakhir setelah selesai membuat banyak rangkaian sedotan tadi, bisa langsung menggantungnya di
depan pintu kamar, atau pembatas ruangan lainya. Bisa ruang tamu atau ruang makan sesuai keinginan.
CARA MEMBUAT :
6. MAKRAME
BAHAN : - Tali kor 72 cm
- Monte 3
- Lem UHU
- Gantungan kunci.
ALAT : - Gunting
- Korek api
CARA MEMBUAT :
- Anyam tali.
- Pasang gantungan kunci dengan sisa teli kor pada bagian atas kepala boneka