DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang, maka dapat didefinisikan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil yang didapatkan pada variasi rangka pada
pembebanan statis
2. Apakah ada perbedaan yang diperoleh dari variasi rangka pada
pembebanan yang digunakan.
3. Material yang digunakan adalah besi siku baja AISI 1045.
4. Desain dan analisis pembebanan rangka tanpa menggunakan
bantuan software memerlukan waktu yang lama.
5. Mendesain rangka tanpa dilakukan analisis tidak dapat mengetahui
kekuatan rangka.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan dibatasi pada:
1. Analisis pengujian dilakukan pada bagian rangka penyangga atas
penampang conveyor, rangka penyangga motor, reducer, tempat
penampung air(drigen).
2. Pembuatan desain ulang dan permodelan desain dilakukan
menggunakan software SolidWork 2022.
3. Software uji analisis menggunakan software SolidWork 2022.
4. Penelitian hanya mendasar pada analisis stress, displacement, dan
safety factor.
5. Analisis kekuatan pembebanan rangka dilakukan pada kondisi
statis.
6. Tidak memperhitungkan kekuatan sambungan (kekuatan
sambungan las).
7. Material yang digunakan adalah besi baja siku dan besi hollow
dengan jenis material AISI 1045
8. Penelitian simulasi frekwensi, hanya pada getaran dirangka
(dinamo dan reducer).
D. Perumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan yang
diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana melakukan analisa kekuatan pembebanan ststis pada
rangka mesin filling dengan menggunakan software solidwork?
2. Apakah desain rangka yang dibuat aman?
3. Apakah ada pengaruh variasi rangka terhadap tegangan ideal pada
desain mesin filling menggunakan Solidworks?
4. Apakah ada pengaruh variasi rangka terhadap faktor kaeamanan
pada desain mesin filling menggunakan Solidworks?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui cara melakukan analisa kekuatan pembebanan
statis pada rangka mesin filling menggunakan software solidwork.
2. Untuk mengetahui keamanan pada rangka mesin filling.
3. Untuk mengetahui pengaruh variasi rangka terhadap tegangan ideal
pada rangka mesin filling menggunakan Solidworks.
4. Untuk mengetahui pengaruh variasi rangka terhadap faktor
keamanan pada rangka mesin filling menggunakan Solidworks.
5. Perbandingan segi ekonomis dari variasi rangka besi siku dan
hollow.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk mengetahi lebih dalam dan memperoleh ilmu penganalisis guna
menciptakan suatu alat yeng bermanfaat bagi masyarakat luas.
2. Bagi Institusi
Dapat mengengembangkan dan memperluas wawasan untuk
mahasiswa yang akan mempeljari pemograman.
3. Bagi Masyarakat
Dengan adanya alat ini masyarakat khususnya para wirausaha
menengah kebawah dapat dengan mudah melakukan produksi degan
sekala lebih besar dan lebih cepat.
G. Penegasan Istilah
Penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam judul
skripsi ini agar tidak terdapat pernafsiran juga memberikan arahan dan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan untuk memberikan
pengertian kepada pembaca mengenai apa yang hendak dicapai dalam
penelitian. Judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Rancang
bangun mesin pengisi botol otomatis” penegasan istilah-istilah ini sebagai
berikut:
1. Analisis rancang bangun
Analisis rancang bangun adalah tahap dari analisis dari siklus
pengembangan sistem yang merupakan pendefinisikan dari kebutuhan-
kebutuhan fungsional, serta menggambarkan bagaimana suatu sistem
dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perancanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk
menyangkut mengkonfirmasi dari komponen-komponen perangkat
kertas dan perangkat lunak dari semua sistem (Jogiyanto, 2005).
2. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sistem komputer fungsional sebuah chip. Ini
berisi inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program,
atau keduanya), dan peralatan masukan keluaran. Mikrokontroler
adalah salah satunya bagian dasar dari sistem komputer. Meskipun
memiliki bentuk yang jauh lebih keci dari komputer pribadi dan
computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen dasar
Sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan OUTPUT
spesifik berdasarkan input yang diterima dan program yang
dilaksanakan dilakukan (Syahwil, 2013).
3. Conveyor
Conveyor atau mesin adalah peralatan sederhana yang bisa
bergerak dari satu tempat ke tempat lain sebagai alat angkut item
tertentu untuk kapasitas kecil hingga besar. Dibuatlah conveyor
sebagai alat transportasi yang cepat dan efisien. Conveyor tersedia
beberapa macam, seperti Roller conveyor, belt conveyor, dan powered
roller. Dalam suatu industri ketika ada bahan-bahan yang ada berat dan
juga berbahaya jika tidak bisa diangkut oleh manusia. Sehingga
diperlukan sarana transportasi untuk mengatasinya keterbatasan
manusia dalam hal daya memelihara keselamatan dan keamanan
pekerja industri. Untuk mesin itu conveyor banyak dipilih sebagai
sarana pengangkutan material industry padat (Anonim, 2019).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian ini untuk mendapatkan hasil penelitian yang
optimal, penulis melakukan kajian dari penelitian-penelitian terdahulu
yang linier, sehngga bisa dijadikan refrensi dalam penelitian. Ada
beberapa kajian penelitian yang sudah dilakukan peneliti-peneliti
terdahulu. Diantaranya yaitu penelitian
Ainnun Alif (2022) mengenai penelitin dengan judul ”Analisa
Kekuatan Rangka Mesin Spinner Peniris Minyak Terhadap Pembebanan
Langsung Menggunakan Software Cfd (Computational Fluid Dynamic)”.
Dengan tujuan penelitian untuk menganalisa kekuatan rangka dan dibuat
simulasi menggunakan software CFD. Kelemahan dari alat ini adalah
tidak mencantumkan waktu simulasi frame. Kelebihan dari alat ini adalah
pemilihan material frame yang tepat untuk pembuatan alat, serta
mempertimbangkan sumber energi untuk menjalankan alat.
Dionisius Marcielo, Anton, dkk, (2015) Mengenai penelitian
dengan Judul “Analisis Kekuatan Konstruksi dan Powertrain Pada
Prototype Hand Crank Cycle (sepeda engkol tangan)” Pada perancangan
Hand-Crank Cycle ini,
Pemodelan dan simulasi pembebanan dibuat dan disimulasikan dengan
membantu Software Autodesk Inventor Professional 2017. Tujuan
Perancangan ini untuk merancang dan membuat prototype HandCrank
Cycle (sepeda engkol tangan) yang proporsional dan aman. Didorong baik
oleh manusia tanpa keterbatasan fisik atau manusia dengan keterbatasan
fisik pada satu atau kedua kaki. Kelemahan alat yang dibuat adalah tidak
diperhitungkan sudut sambungan antara rangka dan garpu roda kemudi
(fork) Kelebihan alat ini pada simulasi pembebanan dan perhitungan daya
aktuasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa Hand-Crank Cycle memiliki
kekuatan dan kemampuan yang baik untuk menerima beban maksimal
yang diberikan serta tenaga penggerak yang lumayan untuk digerakkan
oleh manusia.
Adriana, Marlia, dkk (2019) tentang penelitian dengan judul
“Desain Alat Pengiris Minyak Pada Keripik Singkong” dengan tujuan
penelitian untuk merancang desain bingkai dan proses manufaktur bingkai
saluran minyak. Melakukan perhitungan dan pembuatan frame pengiris
minyak seperti meja. Kelemahan alat ini dalam desain bingkai ini adalah
penggunaannya baja tahan karat berongga berukuran (20x20x,1,0mm)
dengan penggunaan beban yang terlalu besar. Sedangkan keunggulan
frame ini adalah menggunakan bahan stainless steel hollow untuk
mengurangi korosi.
Ronaldo, Hendry (2020) dalam penelitian berjudul “Desain
Analisis Rangka Mesin dan Sambungan Pengelasan Mixer Adonan Kue”
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang rangka pengaduk adonan,
menghitung kekuatan rangka, dan menganalisis kekuatan rangka
menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2019 Kelemahan
penelitian tidak termasuk dimensi frame dibuat, bahan yang digunakan dan
variasi kecil beban yang diuji. Sedangkan keunggulan dari penelitian ini
adalah dari Hasil simulasi frame di atas diperoleh hasil analisis desain
terbaik equivalent stress.
Febrian, Okky dan Mulyadi (2020) Tentang penelitian bersama
judul “Desain Rangka Mesin Pembuat Segmen pada Produk Bambu
sintetis" Keunggulan alat ini dapat dioperasikan dengan satu pekerja tanpa
keahlian khusus. Dan Kekurangan memiliki beban statis yang cukup berat.
Berbagai penelitian diatas muncul inspirasi penulis untuk melakukan
penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk mendapatkan
nilai beban maksimal dapat diropang oleh rangka mesiin filling.
B. Landasan Teori
1. Pengertian pengelasan
Pengertian pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman)
adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau paduan logam
dilakukan dalam keadaan cair atau cair. Dengan kata lain, las adalah
koneksi lokal dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi
panas.
Pengelasan menurut Alip (1989) adalah kegiatan penyambungan
dua atau lebih bagian benda dengan cara memanaskan atau menekan
atau kombinasi keduanya sedemikian rupa sehingga menyatu seperti
benda utuh. Penyambungan bisa dengan atau tanpa bahan tambah
(filler metal) titik leleh atau struktur yang sama atau berbeda.
Pengelasan dapat diartikan sebagai proses penyambungan dua buah
logam sampai titik rekristalisasi logam, dengan atau tanpa penggunaan
bahan tambah dan menggunakan energi panas sebagai bahan pelarut
lasan. Pengelasan juga dapat diartikan sebagai pengikatan tetap benda
atau logam yang dipanaskan.
Pengelasan bukan hanya memanaskan dua bagian benda secara
bersamaan lelehkan dan biarkan membeku kembali, tetapi buat lasan
itu utuh dengan memberikan bahan tambahan atau elektroda pada
waktu tertentu dipanaskan sampai memiliki kekuatan yang diinginkan.
Kekuatan sambungan las dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain,
prosedur pengelasan, bahan, elektroda dan jenis sambungan yang
digunakan.
Proses pengelasan merupakan proses penyambungan dua atau lebih
bagian logam menjadi satu menggunakan energi panas. Energi panas
dalam pengelasan akan menyebabkan terjadinya siklus panas. Adanya
siklus termal akan mengakibatkan terjadinya tegangan sisa, juga
distorsi laju pendinginan logam las dan area sekitarnya. Struktur mikro
dari logam las sangat terpengaruh dengan laju pendinginan dan
komposisi kimia bahan (logam dasar dan elektroda). Pada akhirnya
tegangan sisa dan struktur mikrologam las akan mempengaruhi sifat
mekanik logam lasan. Sambungan las banyak digunakan dengan
pertimbangan konstruksinya ringan, murah dan kerja cepat. Desain las
dan metode pengelasan harus benar-benar diperhatikan kesesuaian
antara sifat-sifat las dengan kegunaan konstruksi dan kondisi
sekitarnya. Kekuatan Sambungan las umumnya dipengaruhi oleh
komposisi dan sifat logam yang dilas, komposisi dan sifat logam
pengisi (elektroda), proses pengelasan, area pemanasan langsung, area
yang terkena dampak pengaruh panas dan adanya tegangan sisa.
Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah dengan
memperbanyak kegiatan dan pengembangan yang kaitannya dengan
proses penyambungan logam. Tujuan penyambungan logam ialah
menggabungkan dua bagian logam atau lebih untuk memudahkan
pekerjaan dan mengurangi biaya produksi. Ada berbagai jenis metode
teknik penyambungan logam, salah satunya yaitu pengelasan.
Pengelasan adalah sebuah metode sambungan logam yang umum
digunakan dalam industri manufaktur. Hampir seluruh proses produksi
penggunaan mesin dan struktur metode pengelasan karena kekuatan
sambungannya nah, itu tidak membutuhkan proses yang panjang juga
biaya yang relatif rendah (Asfat and Malang 2017).
2. GMAW (Gas Metal Arc Welding)
Pengelasan yang bersumber dari busur listrik, pengelasan ini
biasanya dilakukan secara semi otomatis oleh karena itu dengan
berkembangnya dunia kerja, maka pekerjaan kontruksi menjadi lebih
ringan, cepat, dan efisien. Maka proses pengelasan ini dapat dijadikan
sebagai alternatif untuk pengelasan. Metode ini menggunakan
Tungsten sebagai elektroda tidak terumpan dan gas mulia untuk
melindungi elektroda.
Ada berbagai macam bahan yang bisa digunakan digunakan oleh
perusahaan manufaktur produk, satu bahan banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari adalah aluminium. Aluminium adalah logam
ringan yang tahan lama korosi terhadap air laut, konduktivitas listrik
rendah baik sebagai properti logam, dan sebagai property kemampuan
las Aluminium yang sangat baik 6061 adalah sejenis paduan antara
aluminium dengan magnesium dan silikon, sangat cocok untuk bingkai
konstruksi, khususnya konstruksi di lapangan pengiriman. Metode
untuk terhubung logam melalui Gaya tarik-menarik antar atom disebut
las.
Satu metode las yang sering digunakan oleh masyarakat Secara
umum metode GMAW (Gas Metal Arc Welding). Gas Metal Arc
Welding (GMAW) adalah proses pengelasan energy diperoleh dari
busur listrik GMAW biasa dioperasikan semi-otomatis, jadi dengan
pesatnya perkembangan dunia kerja pekerjaan konstruksi dari ringan
sampai berat sangat dibutuhkan pengelasan cepat dan berkualitas
tinggi, maka proses pengelasan GMAW ini dapat digunakan sebagai
proses alternatif dalam metode pengelasan (Ketaren, Budiaro, and
Wibawa 2019).
Gambar reducer
15. Box kelistrikan
Komponen panel listrik yang pertama ialah box kelistrikan.
Kegunaan box Kelistrikan ialah untuk menempatkan semua alat yang
digunakan dalam jaringan listrik. Sebagian box panel dsertai dengan
proteksi terhadap air dan debu. Biasanya dalam box terdapat tertulis
proteksi kekuatan material mekanik (Deni herdanto,2015)
σe=
√ (σ 1−σ 2)2+(σ 2−σ 3)2+(σ 3−σ 1)2
2
(Mott, dkk,
2018:156)
22. Displacement
Displacementadalah perubahan sumbu batang dari posisinya
kembali (flex) ketika di bawah pengaruh kekuatan. Karena balok
biasanya horizontal, maka perpindahannya merupakan deviasi vertikal.
Hendrawan, dkk(2018:100) menyatakan bahwa jika suatu
benda/struktur diberikan tiga buah kekuatan, yaitu P1, P2, dan P3.
Pada lokasi dan arah yang sama dengan ketiga gaya tersebut, akan
terjadi perpindahan benda q1, q2, dan q3.
Gambar Displacement pada Prinsip Superposisi
(Hendrawan, dkk, 2018)
23. Faktor Keamana
Nilai faktor keamanan dikatakan berhasil jika memiliki nilai di atas
1,0 untuk menghindari kegagalan atau keruntuhan struktur.
Perhitungan faktor security berfungsi untuk menentukan layak atau
tidaknya alat tersebut dibuat digunakan (Kristyadi et al, 2015: 6).
Gunawan (2009: 7) mendefinisikan faktor keamanan adalah nilai
perbandingan antara kekuatan aktual terhadap kekuatan yang
dibutuhkan. Untuk perumusan nilai safety factor dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Sy
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝑛) = (Gunawan
σ
(2009: 7)
Dimana:
Sy = Yield Strength
𝜎 = Tegangan sesungguhnya
Nilai faktor keamanan berkisar antara 1,0 sampai 10. Jika nilainya
kekuatan yang dibutuhkan lebih besar dari kekuatan sebenarnya
menghasilkan nilai faktor keamanan di bawah 1,0, dengan kata lain
deformasi adalah terjadi melewati batas harga, hal ini menyebabkan
struktur tidak lagi mampu menunjukkan fungsi yang diharapkan, hal
ini dapat menyebabkan material menjadi rusak. Aturan untuk
menentukan faktor keamanan suatu struktur adalah sebagai berikut:
a. N= 1,25 sampai dengan 2,0 ditetapkan pada perancangan
struktur yang menerima beban statis dengan tingkat
kepercayaan yang tinggi untuk semua data perancangan.
b. N = 2,0 sampai dengan 2,5 ditetapkan pada perancangan
stuktur statis atau elemen-elemen mesin yang menerima
pembebanan dinamis dengan tingkat kepercayaan rata-rata
untuk semua data perancangan.
c. N = 2,5 sampai dengan 4,0 ditetapkan pada perancangan
struktur statis atau elemen-elemen mesin yang menerima
pembebanan dinamis dengan tingkat ketidakpastian
mengenai beban, sifat-sifat bahan analisis tegangan, atau
lingkungan.
d. N = 4,0 atau lebih ditetapkan pada perancangan struktur
statis atau elemen-elemen mesin yang menerima
pembebanan dinamis dengan ketidak pastian mengenai
beberapa kombinasi beban, sifat-sifat bahan, analisis
tegangan, atau lingkungan.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menetapkan nilai-nilai faktor
keamanan karena rangka mesin filling dalam aplikasinya menerima
beban statis dengan tingkat kepercayaan rata-rata untuk setiap
perancangannya dari objeknya.
24. Frekwensi
Frekuensi adalah banyaknya jumlah getaran yang terjadi dalam
satu detik. Satuan frekuensi dalam sistem internasional adalah Hertz
(Hz). Benda yang memiliki massa dan sifat elastisitas akan bergetar.
Kondisi dimana saat benda itu bergerak secara bolak-balik atau
periodik terhadap posisi setimbangnya (referensinya) atau posisi titik
benda tersebut berada dalam keadaan diam dikatakan dengan bergetar.
Frekuensi merupakan banyaknya siklus gerakan massa yang terjadi
pada waktu tertentu. Ketika dilakukan pengukuran nilai frekuensi
getaran massa didapatkan nilai amplitudo. Dimana amplitudo
merupakan seberapa jauh penyimpangan terjadi yang dibandingkan
terhadap titik netral awal pada tiap-tiap nilai frekuensi yang akan
diukur. Ketika dilakukan pengukuran getaran, besaran dari amplitudo
dapat ditentukan dalam berbagai besaran tergantung parameter apa
yang akan digunakan. Parameter gelombang sinusoidal diantaranya
percepatan, kecepatan dan perpindahan (Silitonga Jhonson, Dkk 2020).
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Parameter amplitudo.
n
f= (Silitonga Jhonson, Dkk 2020)
t
dengan:
f = Frekuensi (Hz)
n = Rotaso per menit (rpm)
t = Waktu (sekon)
atau
1
f= (Silitonga Jhonson, Dkk 2020)
T
dengan:
f = Frekuensi (Hz)
T = Periode getaran (sec)
fn=
1
√
∙
2π m
k
(Silitonga Jhonson, Dkk
2020)
dengan:
ƒn = Frekuensi Pribadi (Hz)
k = Kekakuan (N/m)
m = Massa (kg)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metodologi penelitian dapat dibedakan antara metodologi penelitian
kuantitatif (penelitian ilmiah) dan metodologi penelitian kualitatif (penelitian
alamiah). Penelitian ilmiah umumnya menggunakan proses logical
hypothetico verivicative, sedangkan penelitian alam pada umumnya
menggunakan proses melingkar. Terkadang karena ketidaktahuan kita,
kemudian kami mengidentifikasi sebagai penganut metode tertentu, dan
dengan penuh semangat mencela metode lain.
Meskipun ada perbedaan antara kedua metode tersebut, tidak ada itu
berguna untuk membedakannya bahkan melihatnya sebagai dua aliran
permusuhan. Yang penting ada masalah Ada juga yang lebih cocok diteliti
dengan menggunakan penelitian ilmiah masalah yang lebih cocok untuk
diselidiki menggunakan penelitian alam. Penelitian ilmiah lebih menekankan
pada pengukuran produk, sedangkan penelitian alam lebih menekankan pada
pengukuran proses. (Widyastono, Hery. 2007)
Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu cara yang digunakan untuk
menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan
program statistik. Untuk dapat menjabarkan dengan baik tentang pendekatan
dan jenis penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan analisis data dalam suatu proposal dan/atau laporan
penelitian diperlukan pemahaman yang baik tentang masing-masing konsep
tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa jenis penelitian sampai
dengan analisis data yang dituangkan dalam proposal dan laporan penelitian
telah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang dipersyaratkan. Pada
artikel ini disajikan contoh-contoh riil pemaparan pendekatan dan jenis
penelitian sampai dengan analisis data penelitian kuantitatif. (Wahidmurni,
2017)
Variasi
Rangka
Hasil simulasi
Selesai
Gambar Kerangka berfikir
D. Sampel dan Populasi Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran,
baik kuantitatif atau kualitatif, bukan karakteristik kelompok objek tertentu
yang lengkap dan jelas (Usman dan Setiadi, 2008). Populasi dari penelitian ini
adalah analisis kekuatan pembebanan langsung pada frame mesin filling.
2. Sample Penelitian
Sample atau (sampel) adalah bagian dari populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik tertentu yang disebut teknik sampling. Sampel adalah
bagian dari populasi yang ada, jadi untuk Pengambilan sampel harus
menggunakan metode tertentu berdasarkan pertimbangan yang ada (Usman
dan Setiady, 2008).Sampel yang akan digunakan oleh peneliti memiliki
ketentuan, menggunakan perangkat lunak solidwork dengan simulasi
pembebanan.
E. Variable Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah atau bervariasi. Variabel
penelitian merupakan gejala yang menunjukkan adanya perubahan (Arikunto,
1996:107). Variabel yang termasuk dalam penelitian ini adalah:
1. Variable Bebas
Variabel bebas atau variabel independen menurut Sugiyono (2011:61)
adalah “Ini adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab
perubahan atau munculnya variable dependen (terikat). Variabel independen
dalam penelitian ini adalah beban langsung pada rangka yang menopang alat
mesin filling dengan variable variasi rangka besi siku dan besi hollow
2. Variable Terkait
Variabel terkait atau sering disebut variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang merupakan akibat dari variabel bebas (Sugiyono,
2015:61). Variable terikat, variable yang mempengaruhi ataupun yang
menjadi akibat adanya variable bebas. Variable terikat disini adalah jenis
material rangka yang digunakan yaitu dengan jenis material AISI 1045, serta
pembebanan static yaitu menopang beban penampang air dan beban
komponen mesin dengan pembebanan seluruh komponen sebesar 54,2Kg
dengan besaran 531,7N.
F. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Eksperimen adalah
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap orang lain dalam kondisi yang terkendali, kondisi terkendali
dimaksudkan untuk menjadi hasil penelitian diubah menjadi angka, untuk
analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistic
(Sugiyono, 2011: 72).
Desain (exsperimental) merupakan salah satu bentuk penelitian
eksperimental, karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semuanya
variabel eksternal yang mempengaruhi jalannya percobaan. Karena itu
validitas internal (kualitas implementasi desain penelitian) dapat menjadi
tinggi. Perancangan komponen-komponen pembebanan dilakukan pada tahap
ini. Setelah komponen pembebanan selesai, maka dilakukan assembly antar
komponen pembebanan dengan desain rangka. Langkah selanjutnya adalah
melakukan simulasi welding dan bolting. Welding dan bolting dilakukan pada
tiap sambungan rangka yang memerlukan fungsi tersebut. Tahap akhir,
melakukan analisis struktur rangka menggunakan metode elemen hingga pada
software solidwork2022.
Gambar desain rangka mesin filling
Desain penelitian ini adalah tahapan yang akan dilakukan untuk
pelaksanaan penelitian. Adapun tahapan yang ditempuh yaitu proses desain
penelitian ini bedasarkan sebagai berikut:
a. Alat penelitian
1. Laptop
Laptop merupakan perkembangan dari komputer bergerak (bisa
dipindahkan dengan mudah) yang berukuran relatif kecil dan ringan,
beratnya berkisar dari 1-6 Kg, tergantung ukuran, bahan, dari spesifikasi
laptop tersebut, laptop dapat digunakan dalam lingkungan yang berbeda
dari komputer. Mereka termasuk layar, keyboard, dan trackpad atau
trackball, yang berfungsi sebagai mouse karena laptop dimaksudkan untuk
digunakan di mana saja.
Laptop memiliki baterai yang memungkinkan untuk beroperasi
tanpa terhubung ke stopkontak (sumber listrik). Laptop juga termasuk
adaptor daya yang memungkinkan untuk menggunakan daya dari stop
kontak dan mengisi kembali baterai. Laptop yang digunakan pada
penulisan dan proses analysis yaitu Asus A456U. Untuk spesifikasi laptop
ini adalah:
- Prosesor : Intel Core i7-7500U. dual-core
2,7GHz TurboBoost 3,5GHz
- Layar : TFT LCD dengan LED backlight
14 inci -full HD1920x1080 piksel
- Chipset : Intel
- Grafis : Intel HD Graphics 620
- NVIDIA : GeForce GT 940MX
- VRAM : 2GB GDDR5
- Memori : RAM 8GB DDR4 2133MHz.
- HDD : 1TB 5400rpm
- Dimensi : 34.8 x 24.28 x 2.53cm,
- Berat : 2,1Kg
2. Timbangan digital
Timbangan Digital adalah alat yang digunakan sebagai alat ukur
untuk mengukur suatu berat atau beban atau massa pada suatu zat. Alat-
alat ini membutuhkan sumber daya dan tidak sepenuhnya akurat, tetapi
biasanya cukup akurat bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Timbangan digital digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
mengukur bahan di dapur hingga mengukur bahan di laboratorium dengan
presisi.
Skala digital sangat bervariasi namun berdasarkan tujuan yang
digunakannya. Timbangan yang sering digunakan untuk mengukur suatu
berat umumnya tidak perlu tepat sebagai perbedaan antar gram dengan
beberapa lainnya, bahkan dalam beberapa pound tidak sangat signifikan.
Timbangan juga dibutuhkan pada sebuah toko yang memiliki nilai harga
item, seperti memproduksi hal ini karena orang membayar uang
berdasarkan sesuai banyak skala berat suatu benda.
Pada penelitian ini timbangan sangat dibutuhkan untuk mengukur
berat dari bagian bagian mesin filling agar mempermudahkan kita saat
proses perhitungan analisis kekuatan rangka mesin filling terhadap
pembebanan statis.
b. Penjelasan produk
Rangka mesin filling yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pembuatan mesin filling dengan kekuatan tinggi namun memiliki berat
yang ringan. Material rangka dirancang menggunakan material baja AISI
1045 agar mampu menompang bagian bagian dari pembeban mesin filling.
Material rangka adalah baja AISI 1045 dengan standar ISO. Pemilihan
material baja AISI 1045 sebagai material penyusun rangka karena
beberapa kelebihan sifatnya seperti tahan aus, keuletan, dan daya tahan
yang baik terhadap beban komponen mesin filling.
G. Proses Eksperimen
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan prosedur:
1. Persiapan
a. Peneliti mencari topik dengan mengidentifikasi masalah
dalam alat yang dibuat sebelumnya
b. Kemudian topik yang telah diidentifikasi dirangkum untuk
dibuat kriteria pemecahan masalah, peneliti menemukan
masalah pada alat yang ada tidak memiliki perhitungan
khusus mengenai analisis kekuatan rangka mesin filling.
2. Pelaksanaan
Pada tahapan kegiatan dilakukan ialah:
a. Peneliti membuat rancangan desain rangka mesin filling
secara 3D menggunakan Software Solidworks 2022.
b. Kemudian pembuatan langung rangka mesin filling sesuai
dengan desain yang telah dirancang.
c. Setelah itu pengujian analisis kekuatan pembebanan mesin
filling dengan di simulasikan ke Software solidwork 2022.
3. Akhir eksperimen
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah penarikan
kesimpulan analisis kekuatan rangka rangka penyangga mesin
filling untuk mendapatkan nilai Stress, Displacement, safety
factor yang diraih.
H. PENGUJIAN RANGKA
1. Perhitungan Rangka
Dalam perhitungan penampang beban pada masing-masing
tumpuan rangka, maka harus mengetahui berapa beban maksimal yang
akan ditumpu. Beban tersebut berasal dari berbagai komponen mesin
filling yaitu meliputi:
- Beban penampang air :20Kg
- Beban Reducer 1:20 WPA 50 :7,45Kg
- Beban box kelistrikan :5,20Kg
- Beban dinamo ¼ HP :8,720Kg
- Beban komponen penampang atas :12,88Kg
- Berat keseluruhan komponen mesin : 531,7N
- Beban rangka mesin filling :19,37Kg
F2 = (massa Reducer) x g
=7,45Kg x 9,81 m/s2
=73,08Kg.m/s2
=73,08N
F3 = (massa dinamo) x g
=8,720Kg x 9,81 m/s2
=85,54Kg.m/s2
=85,54N
2. Perhitungan frekwensi
Dalan perhitungan frekuensi output dari gearbox reducer, melipui:
- Kecepata Input dari Dinamo : 2800 rpm
- Daya Dinamo : ¼ HP
- Frekuensi input : 50 Hz
- Ratio(perbandingan) Reducer : 1:20
- Type Reducer : 50 WPA
kecepatan∈( rpm )
Kecepatan out (rpm) =
ratio( perbandingan)
Maka:
2800
Kecepatan out (rpm) =
20
= 140 rpm
Maka:
140rpm
Frekwensi out (Hz) =
60
= 2.33 Hz
K. Jadwal Penelitian
Dalam penelitian penulis membuat jadwal dalam setiap tahapanya,
berikut adalah jadwal kegiatan penelitian yang akan dilakukan pada :
Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian
No Uraian Bulan
1 2 3 4 5 6 7
1 Persiapan
2 Perancangan Desain
3 Pembuatan Filling
Botol
4 Pengujian Filling
Botol
5 Penyempurnaan
Filling Botol
6 Hasil Akhir
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Validasi Data
Fungsi validasi hasil dari perancangan ialah guna menjamin keakuratan data
dan penelitian seragam menggunakan software Solidwork 2022. Validasi desain
digunakan sebagai acuan desain layak atau tidak. Kelayakan desain rangka standar
adalah hasil dari tekanan von Mises harus di bawah nilai yield strength (Salimin, dkk,
2018: 6), dan safety factor harus ≥ 2 (Mott, dkk, 2018: 189). Perumusan desain
rangka rangka mesin filling dilakukan dalam dua tahap, yaitu:
1. Validasi desain rangka
Validasi desain rangka pada software solidwork 2022 dilakukan dengan Langkah
langkah sebagai berikut:
a. Proses pra-desain
Pada proses ini dilakukan dengan cara sketching secara manual
dengan serta pemberian dimensi secara toleransi. Sketching manual
dilakukan dengan kertas dan dilengkapi pemberian dimensi disetiap
Sketching.
b. Proses desain
Hasil Sketch diubah kedalam bentuk 3D menggunakan menu menu
yang ada di software solidwork 2022 antara lain; menu extrude, thread,
structural member, dan menu lainnya sesuai dengan fungsi dan bentuk
komponen yang dikerjakan. Pada pengerjaan ini dilakukan validasi jenis
material dan bentuk bentuk komponen terkait.
66
Gambar Permodelan 3D Menggunakan structural member
c. Proses assembly
Proses ini dilakukan guna menggabungkan seluruh komponen dari
part design yang saling melengkapi. Penggabungan dilakukan
menggunakan menu assembly. Fitur mate digunaka untuk perakitan antar
part dapat menempel sesuai yang diinginkan
67
Gambar gambar proyeksi amerika
2. Validasi Hasil Analisis Kekuatan Rangka
Validasi hasil analisis kekuatan rangka mesin filling pada software
solidwork 2022 menggunakan stress analysis dilakukan dengan metode elemen
hingga menggunakan software solidwork 2022. Objek pengujian berupa desain
3D rangka.
Metode elemen hingga akan membagi 3D rangka menjadi
geometri yang kecil dan tetap terhubung, disebut meshing. Geometri ini diberi
beban sesuai dengan parameter pengujian. Beban yang dimaksut adalah beban
penampang air, dan beban komponen mesin filling. Menurut Setyono dan
Gunawan (2015: 72), tahapan-tahapan pada stress analysis menggunakan
software solidwork 2022 yaitu:
a. Proses pra analisis
Prosedur pada proses pra analisis struktur adalah pembuatan
desain, melakukan verifikasi material, menentukan jenis material, tumpuan (fix
geometry) dan menentukan beban (force). Langkah langkahnya yaitu:
1) Melakukan penyederhanaan model rangka. rangka disesuaikan dengan rangka
mesin filling.
68
2) Klik tab solidwork add ins – solidwork simulation - new study- static – ok.
69
Gambar tumpuan fix geometry mesin filling
7) Menentukan Force, yaitu total beban sebesar 531,7N, untuk total berat seluruh
komponen mesin filling.
8) Klik tab external loads advisor – force – selection – beams – pilih lokasi titik
titik beams – face – pilih lokasi yang akan dijadikan arah pembebanan – units SI
– force – normal place – masukan data pembebanan(N) – ok
70
digunakan pada SolidWorks Simulation adalah menggunakan FEA (Finite
Elemen Method). Pada proses ini elemen-elemen dibuat pada seluruh
bagian model.
2) Klik tab mesh – create mesh
71
menentukan kelayakan suatu desain dengan memastikan bahwa tegangan
perancangan tidak melebihi tegangan yang diizinkan material. Data yang
dianalisis adalah angka yang diperoleh dari pengujian stress analysis berupa
stress, displacement, dan safety factor dari software solidwork 2022.
3. Hasil perancangan rangka
Berdasarkan hasil penelitian, telah dihasilkan desain dan analisis kekuatan
pada rangka pada mesin filling. Desain rangka menggunakan software solidwork
2022. Desain rangka yang telah dihasilkan termasuk dalam material baja AISI
1045 berstandar ISO.
Berikut ada 2 gambar percobaan analisis menggunakan variasi dari jenis besi
yang berbeda yaitu besi baja siku dan besi baja hollow.
72
Gambar rangka besi baja siku
73
yang diterima rangka penampang tersebut. Detail asumsi pembebanan ditunjukan
pada gambar berikut
74
Gambar hasil analisis stress
Stress tertinggi berada pada sambungan kaki kaki rangka. Nilai stress
sebesar 193,507 MPa
b) Displacement
Displacement Pada Plot ini terlihat besar distribusi defleksi yang dialami
model.
75
Pada plot ini terlihat safety factor yang dimiliki oleh model. Safety
factor pada plot ini mengacu pada kekuatan material dari model
menanggung tegangan yang dialami setelah beban diberikan. Maka didapat
distribusi Safety Factor pada seluruh bagian model. Terlihat nilai safety
factor minimal yang dimiliki model adalah 2,7
76
Dalam momen yang dicari adalah getaran pada rangka yang ditopang oleh
kaki kaki rangka.
77
Gambar hasil analisis stress
stress tertinggi berada pada kaki kaki rangka. Nilai stress sebesar 34,8 MPa
b) Displacement
Displacement Plot Pada Plot ini terlihat besar distribusi defleksi yang
dialami model.
78
Gambar hasil analisis safety factor
Safety Factor terendah berada pada area sambungan rangka bawah. Nilai
safety factor sebesar 15.
d) Amplitude
Hasil simulai pada rangka mesin filling dengan frekuensi 52.33Hz.
79
Gambar hasil analisis amplitude
Hasil Bentuk simulasi getaran pada frekuensi 52.33hertz
1. Pada warna biru bentuk rangka mesin filling di angka 0.00adalah dimana
getaran mulai bereaksi dan keadaan masih terlihat normal.
2. Pada warna hijau bentuk rangka mesin filling di angka 0.218 adalah
dimana getaran mulai sudah bereaksi dan mengalami perubahan.
3. pada warna merah bentuk rangka mesin filling di angaka 0.363 adalah
dimana bentuk total sehingga rangka tersebut bergetar sangat keras
Bedasarkan analisis kekuatan rangka pada mesin filling terhadap stress,
displacement, safety factor menggunakan software solidwork 2022, hasil analisis
secara rinci ditujukan pada Tabel 4. Perbedaan hasil stress analisis pada desain
rangka
Stress Displacement Safety Amplitude
Material
(Mpa) (mm) factor
Besi baja
193,507 1,822 2,7 0.301
siku
Besi baja
34,8 0,6 15 0.363
hollow
Berdasarkan hasil stress analysis pada desain rangka dengan variasi jenis besi baja
siku dan hollow, perbedaannya ditampilkan pada grafik di bawah ini.
a. Stress
80
Stress (Mpa)
250
200 193.507.5
150
MPa 100
50 34.8
0
Besi baja siku Besi baja hollow
material
Displacement
2
1.8
1.8
1.6
1.4
1.2
1
mm
0.8
0.6
0.6
0.4
0.2
0
besi siku besi Hollow
material
81
safety factor
16 15
14
12
10
8
Sf
6
4 2.7
2
0
baja siku baja hollow
material
Amplitude
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
mm
0.15
0.1
0.05
0
besi siku besi Hollow
material
Bedasarkan hasil survei ditoko besi dengan pasaran harga material tersebut maka
dapat disimpulkan harga dari besi siku lebih terjangkau dan lebih ekonomis
dibandingkan dengan harga dari besi hollow.
82
5. Pembahasan hasil analisis
Bedasarkan analisis kekuatan rangka pada mesin filling terbadap stress,
pengujian rangka besi siku nilai stress tertinggi berada pada sambungan kaki kaki
rangka. Nilai stress sebesar 193,507 MPa. Stress yang terjadi dikategorikan aman
karena berada dibawah Yield Strength yaitu 530 Mpa (Salimin, dkk, 2018: 6). Pada
pengujian kedua menggunakan besi baja hollow nilai stress terbesar pada kaki
kaki rangka. Nilai stress sebesar 34,8 MPa. Stress yang terjadi dikategorikan aman
karena berada dibawah Yield Strength yaitu 530 Mpa (Salimin, dkk, 2018: 6).
Bedasarkan analisis kekuatan rangka pada mesin filling terbadap
Displacement, pengujian rangka besi siku nilai Displacement tertinggi berada pada
sambugan rangka bagian depan atas. Nilai displacement sebesar 1,822 mm.
displacement dikategotikan aman karena relatif kecil. Pada pengujian kedua
menggunakan besi baja hollow nilai Displacement tertinggi berada pada
penampang box listrik. Nilai displacement sebesar 0,6 mm. displacement
dikategotikan aman karena relatif kecil. Displacement tertinggi terjadi karena
banyaknya pembebanan di area tersebut.
Bedasarkan analisis kekuatan rangka pada mesin filling terbahap safety factor,
pengujian rangka besi siku nilai Safety Factor terendah berada pada area dudukan
area rangka bawah. Nilai safety factor sebesar 2,7. Nilai safety factor 2,5 sampai
dengan 4,0 ditetapkan pada perancangan struktur statis atau elemen-elemen mesin
yang menerima pembebanan dinamis dengan tingkat ketidakpastian mengenai
beban, sifat-sifat bahan analisis tegangan, atau lingkungan. (Mott, dkk, 2018: 189).
Pada pengujian kedua menggunakan besi baja hollow nilai Safety Factor terendah
berada pada area sambungan rangka bawah. Nilai safety factor sebesar 15. Nilai
Safety factor 4,0 atau lebih ditetapkan pada perancangan struktur statis atau
elemen-elemen mesin yang menerima pembebanan dinamis dengan ketidak
pastian mengenai beberapa kombinasi beban, sifat-sifat bahan, analisis tegangan,
atau lingkungan. (Mott, dkk, 2018: 189).
Bedasarkan analisis kekuatan rangka pada mesin filling terbahap Amplitude,
pengujian rangka besi siku nilai amplitude terendah berada pada area sambungan
83
rangka penampang atas. Nilai amplitude sebesar 0.301 mm. pada pengujian kedua
menggunakan besi hollow nilai amplitude terendah berada pada area sambungan
rangka penampang atas. Nilai amplitude sebesar 0.363 mm.
Perbedaan jenis material besi yaitu besi baja siku dan besi baja hollow
mengakibatkan perbedaan dari hasil analisis perbedaan cukup signifikan dimana
rangka besi hollow memiliki nilai stress yang lebih rendah, displacement yang
semakin rendah, safety factor yang makin tinggi dan hasil dari frekwensi yang
tidak jauh beda. Hal ini berbanding terbalik dengan rangka besi siku, akan tetapi
walau berbanding terbalik dengan rangka besi hollow, rangka besi siku masih
masuk kedalam nilai toleransi dari hasil Analisa tersebut, dan lebih layak
digunakan sebagai rangka mesin filling karena beberapa factor yaitu bentuk dan
struktur besi siku berbentuk L dengan dua sisi bertemu membentuk sudut 90 0,
dalam segi desain besi siku memberikan tampilan yang lebih kuat dan mudah
karena bentuk sudutnya yang mudah dipotong dan dirakit. Ketika memilih antara
besi siku atau besi hollow, pentingnya untuk mempertimbangkan kebutuhan
pengerjaan proyek spesifikasi pada penelitian ini, terbasuk beban yang akan
ditampung, desain yang diinginkan, dan kekuatan yang diperlukan.
B. Hasil Validasi Perancangan
Validasi perancangan digunakan untuk mengetahui presentasi perbedaan antara
perhitungan komputasi dengan perhitungan menggunakan rumus manual.
Yield Strength
Safety factor =
Tegangan sesungguhnya
530.000 MPa
Sf =
193.507 MPa
Sf= 2.738
Yield Strength
Safety factor =
Tegangan sesungguhnya
84
530.000 MPa
Sf =
34.887 MPa
Sf= 15.191
Hasil analisis pada material Besi Siku Baja AISI 1045 menggunakan
software solidwork 2022 didapatkan data safety factor 2.739, sedangkan
pada rumus manual didapatkan hasil Safety factor sebesar 2.738. Dari hasil
tersebut dapat diketahui error sebesar 0,001%. Tingkat error ini masih pada batas
wajar karena tidak lebih dari 5%.
Hasil analisis pada material Besi Hollow Baja AISI 1045 menggunakan
software solidwork 2022 didapatkan data safety factor 15.192, sedangkan
pada rumus manual didapatkan hasil Safety factor sebesar 15.191. Dari hasil
tersebut dapat diketahui error sebesar 0,001%. Tingkat error ini masih pada batas
wajar karena tidak lebih dari 5%.
Hasil analisis kekuatan desain filling dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti dimensi rangka, bentuk dan ukuran profil, jenis material yang digunakan,
dan distribusi pembebanan. Tidak ada perbedaan nilai pembebanan antara baja
Siku dengan material baja Hollow, yang keduanya memiliki jenis material yang
sama yaitu baja AISI 1045.
Nilai safety factor pada material baja Siku lebih rendah dibandingkan nilai
safety factor pada material baja Hollow. Karena memiliki struktur bentuk yang
lebih kokoh. Meskipun demikian, baja Siku sudah dapat digunakan sebagai
material pada desain rangka karena safety factor minimum perancangan telah
dicapai. Material baja Hollow dapat dipilih untuk memaksimalkan nilai safety
factor.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang analisis kekuatan rangka
pada mesin filling maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Desain rangka dengan spefikasi panjang rangka 1510 mm, lebar rangka 400
mm, lebar bagian tengah rangka 400 mm, tinggi rangka 900 mm dengan
dudukan drigen berukuran 233x400 mm, dudukan box listrik 170x370 mm,
dudukan reciduer 120x132 dan dudukan dinamo 400x30(x2) mm. Desain
rangka ini dapat digunakan untuk skala usaha menengah kebawah dan juga
dapat sebagai alat untuk praktek mahasiswa.
2. Nilai Stress pada material baja siku adalah sebesar 193,5 MPa dan pada
material baja hollow adalah sebesar 34,8 MPa. Nilai Displacement pada
material baja siku adalah sebesar 1,8 mm dan pada material baja hollow
adalah sebesar 0,6 mm. Nilai safety factor pada material baja siku adalah
sebesar 2,7 dan pada material baja hollow adalah sebesar 15. Nilai
Amplitude pada material baja siku adalah sebesar 0,301 mm dan pada
material baja hollow adalah sebesar 0,363 mm.
3. Desain rangka dibuat seaman mungkin dengan pertimbangan bahwa
material besi baja hollow lebih aman apabila digunakan karena memiliki
nilai Stress yang lebih baik dari material besi baja siku akan tetapi
Perbedaan jenis material besi yaitu besi baja siku dan besi baja hollow
mengakibatkan perbedaan dari hasil analisis perbedaan cukup signifikan
dimana rangka besi hollow memiliki nilai stress yang lebih rendah,
displacement yang semakin rendah, safety factor yang makin tinggi dan
hasil dari frekwensi yang tidak jauh beda. Hal ini berbanding terbalik
dengan rangka besi siku, akan tetapi walau berbanding terbalik dengan
rangka besi hollow, rangka besi siku masih masuk kedalam nilai toleransi
dari hasil Analisa tersebut, dan lebih layak digunakan sebagai rangka mesin
filling karena beberapa factor yaitu bentuk dan struktur besi siku berbentuk
86
L dengan dua sisi bertemu membentuk sudut 90° , dalam segi desain besi
siku memberikan tampilan yang lebih kuat dan mudah karena bentuk
sudutnya yang mudah dipotong dan dirakit. Ketika memilih antara besi siku
atau besi hollow, pentingnya untuk mempertimbangkan kebutuhan
pengerjaan proyek spesifikasi pada penelitian ini, terbasuk beban yang akan
ditampung, desain yang diinginkan, dan kekuatan yang diperlukan.
B. Saran
Untuk meningkatkan pengembangan dari alat yang dibuat dapat diberikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Pembuatan rangka mesin filling dengan kebutuhan nilai safety factor yang
tinggi sebaiknya menggunakan baja hollow dibandingkan baja siku. Namun,
Baja siku sudah layak digunakan dengan pertimbangan kekuatan tidak jauh
berbeda dan safety factor sudah di atas 2.
2. Dalam penelitian lebih lanjut diharapkan dilakukan perhitungan lebih
mendalam sehingga dapat diketahui rancangan rangka mesin filling yang
lebih akurat.
3. Ukuran dan bentuk pada desain rangka mesin filling belum dilakukan variasi,
dalam penelitian lebih lanjut diharapkan dilakukan variasi ukuran, bentuk,
dan material, agar dapat lebih mempertimbangkan faktor ekonomi secara
kuantitatif sehingga didapat perancangan sesuai dengan kebutuhan.
87
DAFTAR PUSTAKA
88