TINGGI
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI
BANDUNG
(POLITEKNIK MEKANIK SWISS – ITB)
Oleh:
PENDAHULUAN
ISI
KONSEP PERANCANGAN
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyelesaian rancangan alat yang meliputi konstruksi mekanik, spesifikasi yang
diinginkan dan komponen-komponen yang digunakan. Metoda perancangan yang kami
gunakan untuk menyelesaikan perancangan mesin begel ini adalah metoda FRANCE.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan mesin begel otomatis, sebagai
berikut :
a. Proses pemotongan dan pembengkokan material di lakukan di tempat yang
sama.
b. Waktu produksi harus lebih cepat karena proses pengerjaan dilakukan secara
otomatis.
c. Mesin dapat dioperasikan oleh 1 orang operator.
d. Dimensi produk yang dihasilkan lebih presisi.
e. Adanya sistem pengaman untuk operator.
1.4 Mengkonsep
Proses pembuatan konsep rancangan mengacu pada daftar tuntutan dan data teknis
yang didapat dari referensi yang sudah dikumpulkan. Konsep dibuat berdasarkan rencana
rancangan yang telah ditetapkan. Yang harus dilakukan dalam pembuatan konsep, yaitu:
a. Membuat daftar tuntutan
LAPORAN PERANCANGAN MESIN BEGEL
b. Pembagian fungsi
c. Konsep rancangan
d. Penilaian konsep rancangan
No Tuntutan Kuantifikasi
1 Tuntutan Utama
Membengkokan kawat baja dengan
spesifikasi sebagai berikut.
fungsi dengan aliran masukan atau input. Metode tersebut dijelaskan dalam bagan
berikut.
Untuk memenuhi tuntutan dan fungsi diatas, maka mesin begel otomatis ini
harus memiliki beberapa fungsi bagian antara lain :
LAPORAN PERANCANGAN MESIN BEGEL
a. Motor
Motor dalam konstruksi ini berfungsi sebagai sumber gerakan dari
transmisi yang dipakai untuk membawa kawat, membengkokkan
kawat, dan memotong kawat.
b. Transmisi
Transmisi dalam konstruksi ini berfungsi sebagai pembawa kawat yang
akan dibengkokkan dan dipotong.
c. Straightener (Pelurus Kawat)
Straightener dalam konstruksi ini berfungsi sebagai pelurus kawat agar
kawat dapat dibengkokkan dengan presisi.
d. Feeder (Penarik Kawat)
Feeder dalam konstruksi ini berfungsi sebagai pembawa sekaligus timer
untuk kawat agar waktu pembengkokkan sesuai dengan keinginan.
e. Bender (Pembengkok Kawat)
Bender dalam konstruksi ini berfungsi sebagai pembengkok kawat
dengan cara adanya kontak fisik antara bender dan kawat.
f. Cutter (Pemotong Kawat)
Cutter berfungsi sebagai bagian pemotong untuk kawat.
g. Rangka
Rangka dalam konstruksi ini berfungsi sebagai penopang dari mesin
begel otomatis.
LAPORAN PERANCANGAN MESIN BEGEL
Roda Utama
Komponen penarik kawat yang terdiri dari dua buah roll bergerigi menarik kawat
yang telah diluruskan sebelumnya oleh straightener. Proses penarikan ini diatur oleh
sistem mekanisme nomor 1 seperti pada di gambar.
3) Proses pembengkokan kawat
Setelah kawat ditarik sejauh yang telah diatur sebelumnya oleh penarik kawat,
kawat kemudian di bengkokan oleh punch yang berputar seperti pada gambar
konstruksi diatas yang digerakkan oleh sistem mekanisme nomor 2.
4) Proses pemotongan kawat
Setelah melalui proses penarikan dan pembengkokan sesuai jumlah yang
diinginkan, kawat kemudian dipotong oleh komponen alat potong yang bergerak
seperti jungkat-jungkit yang diatur pergerakannya oleh cam yang ada pada roda
utama. Ketika cam berada pada posisi maksimal, maka alat potong tersebut akan
turun memotong kawat yang telah selesai dibengkokan.
Kebutuhan 1 2 3 4 5
Waktu √
SDM √
Ekonomis √
Kepresisian Produk √
Ruang Mesin √
Pemeliharaan Mesin √
Keterangan:
1 - 2 = Buruk (Butuh perbaikan)
3 - 5 = Baik (Dapat digunakan)
Dari tabel diatas bisa disimpulkan bahwa mesin ini bisa dijadikan solusi karena
terpenuhinya beberapa poin pemenuh kebutuhan.
1.5 Kesimpulan
Mesin begel otomatis bertujuan untuk mempermudah pengerjaan begel
untuk bangunan, dengan adanya mesin ini pengerjaan akan lebih efektif mulai dari
tenaga dan waktu yang diperlukan jika dibandingkan dengan mesin begel
LAPORAN PERANCANGAN MESIN BEGEL
konvensional yang membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih banyak. Selain itu,
mesin begel otomatis tidak membutuhkan tenaga ahli dan kami rasa mesin begel
otomatis akan sangat membantu dalam produksi begel.