Anda di halaman 1dari 13

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL

PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI
BANDUNG
(POLITEKNIK MEKANIK SWISS – ITB)

LAPORAN MINGGUAN PROGRAM PRAKTIK

Jurusan Teknik Perancangan Manufaktur


Program Studi Teknik Perancangan Mekanik Umum

DEB

Oleh:

Jaqueline J. A. Burdam (216322014)


Khalif Fakhriza Muhammad (216322015)
Riyan Nurdiana (216322023)
Roul Dwi Yulianto (216322024)

Jl. Kanayakan No. 21 Bandung 40135


Telp. (022) 2500241 ext.158 Homepage: http//:www.polman-bandung.ac.id
Fax. (022) 2502649 E-mail: sekretariat@polman-bandung.ac.id
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

PENDAHULUAN

Perancangan kontruksi otomasi adalah


proses perancangan mesin yang berbasis
otomasi atau proses perancanan mesin dengan
mamnfaatkan program, plc, dan perangkat
otomasi lainnya. Perancangan konstruksi
otomasi dibutuhkan karena kemajuan zaman
menuntut perancang agar membuat mesin yang
minim tenaga manusia dan bisa berproduksi dengan cepat. Dari sanalah perancangan
konstruksi otomasi menjadi suatu perkembangan yang harus diikuti. Otomasi hanya
dilakukan jika hasilnya lebih cepat, lebih baik secara kuantitas dan/atau kualitas
dibandingkan dengan penggunaan tenaga kerja manusia. Dalam dunia industri, otomasi
merupakan lanjutan dari mekanisasi, di mana mekanisasi masih membutuhkan operator
manusia selama mesin beroperasi atau membutuhkan bantuan tenaga otot manusia agar
mampu bekerja. Otomasi mengurangi peran manusia dalam hal tersebut.
Dalam kegiatan pembangunan rumah, gedung dan bangunan-bangunan lain selalu
membutuhkan pondasi atau cor-an untuk tiang penyangga utama. Tiang penyangga
tersebut biasa dibuat dari beton panjang yang ditekuk dan dirangkai ke atas dengan beton
lain yang menjulur keatas. Beton tekukan ini disebut begel.
Pembuatan Begel adalah dengan proses pembengkokan atau bending. Prosesnya
hanya berupa mengukur ukuran begel yang akan dibuat dan membengkokannya.
Pekerjaan seperti itu biasanya dilakukan oleh tukang dengan alat sederhana. Kecepatan
pembuatan begel dengan alat sederhana sangatlah lambat, selain itu memerlukan tenaga
manusia yang cukup besar untuk membengkokannya.
Tuntutan dalam pembuatan begel sekarang adalah harus mampu berproduksi
dengan cepat dan meminimalkan penggunaan tenaga manusia. Ini membuat perangcang
mesin berpikir untuk membuat mesin begel yang mampu berproduksi dalam rentang
waktu yang lama dan menghasilkan begel dengan kualitas baik dalam waktu cepat selain
itu, tanpa menggunakan tenaga manusia.
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

ISI

KONSEP PERANCANGAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam
penyelesaian rancangan alat yang meliputi konstruksi mekanik, spesifikasi yang
diinginkan dan komponen-komponen yang digunakan. Metoda perancangan yang penulis
gunakan untuk menyelesaikan perancangan mesin begel ini adalah metoda FRANCE.

1.1 Identifikasi Masalah

Setelah mempelajari terlebih dahulu mekanisme dari mesin begel konvensional,


ditemukan beberapa permasalahan yang menurut penulis dapat diminimalisir. Yang
pertama, faktor waktu yang bisa dikurangi agar lebih efektif karena itu dapat
meningkatkan kuantitas dari produksi, selanjutnnya, mesin begel konvensional
membutuhkan tenaga ahli agar kualitas dan kuantitas terjamin.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan mesin begel otomatis, sebagai
berikut :
a. Waktu produksi harus lebih cepat dari begel konvensional. (begel konvensional
menghasilkan 1 produk dalam waktu 10-12 detik)
b. Kualitas produk harus lebih baik dari begel konvensional.
c. Biaya yang dihabiskan tidak terlalu besar.
d. Perawatan mesin mudah.
e. Pemilihan sistem yang digunakan alat, yaitu
- Sistem penggerak
- Sistem penekuk
- Sistem pemotong
f. Konstruksi mesin proposional agar mudah digunakan.

1.2 Pengumpulan Data

Beberapa studi yang penulis lakukan dalam pengumpulan data diantaranya :


LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

a. Studi pustaka

Studi pustaka yang dilakukan oleh penulis yakni dengan mencari referensi-referensi
yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan ini, diantaranya :

- Sarana internet.
- Video bekal dari dosen.

1.3 Mengkonsep

Proses pembuatan konsep rancangan mengacu pada daftar tuntutan dan data teknis
yang didapat dari referensi yang sudah dikumpulkan. Konsep dibuat berdasarkan rencana
rancangan yang telah ditetapkan. Yang harus dilakukan dalam pembuatan konsep, yaitu:
a. Membuat daftar tuntutan
b. Pembagian fungsi
c. Menentukan alternatif fungsi bagian
d. Membuat variasi konsep
e. Penilaian variasi konsep berdasarkan aspek teknis dan ekonomis
f. Konsep yang ditetapkan

1.3.1 Daftar Tuntutan

Daftar tuntutan merupakan kondisi ideal untuk mendapatkan hasil yang


optimal. Daftar tuntutan ini memberi batasan-batasan yang harus dipenuhi dan
diperhatikan dalam melakukan perancangan dan pembuatan ataupun modifikasi
alat. Daftar tuntutan dalam perancangan mesin begel otomatis dapat ditinjau dari
berbagai aspek, yaitu:
a. Fungsi teknis dan fisik.
b. Teknologi atau otomasi.
c. Faktor ekonomi.
d. Dokumentasi.
Berdasarkan aspek-aspek di atas penulis menentukan beberapa daftar
tuntutan yang perlu dipenuhi, yaitu diantaranya:
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

No Tuntutan Kuantifikasi
1 Tuntutan Utama
Kawat dibengkokan Lebar: 150mm; Panjang: 200mm
Kelebihan ukuran maksimal 30 mm
Kecepatan pembengkokan < 5 detik/pcs
Dimensi Alat Maksimal <4x2m
Parts mudah didapat
2 Tuntutan Tambahan
Mudah dalam perawatan
Mudah dalam pengoperasian

1.3.2 Pembagian Fungsi Keseluruhan Menjadi Fungsi Bagian

Pembagian fungsi secara keseluruhan menjadi fungsi-fungsi bagian mulai


dengan metode blok fungsi (Black box). Pada metode ini digambarkan sebagai blok
fungsi dengan aliran masukan atau input. Metode tersebut dijelaskan dalam bagan
berikut.
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

Untuk memenuhi tuntutan dan fungsi diatas, maka mesin begel otomatis ini
harus memiliki beberapa fungsi bagian antara lain :

a. Motor
Motor dalam konstruksi ini berfungsi sebagai sumber gerakan dari
transmisi yang dipakai untuk membawa kawat, membengkokkan
kawat, dan memotong kawat.
b. Transmisi
Transmisi dalam konstruksi ini berfungsi sebagai pembawa kawat yang
akan dibengkokkan dan dipotong.
c. Straightener
Straightener dalam konstruksi ini berfungsi sebagai pelurus kawat agar
kawat dapat dibengkokkan dengan presisi.
d. Feeder
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

Feeder dalam konstruksi ini berfungsi sebagai pembawa sekaligus timer


untuk kawat agar waktu pembengkokkan sesuai dengan keinginan.
e. Bender
Bender dalam konstruksi ini berfungsi sebagai pembengkok kawat
dengan cara adanya kontak fisik antara bender dan kawat.
f. Cutter
Cutter berfungsi sebagai bagian pemotong untuk kawat.
g. Rangka
Rangka dalam konstruksi ini berfungsi sebagai penopang dari mesin
begel otomatis.

1.3.3 Prinsip Pemecahan Masalah


Dalam menghadapi masalah konstruksi maka penulis membuat beberapa
alternatif rancangan. Pada tahap ini, penulis akan menyajikan beberapa alternatif
fungsi bagian yang akan membantu menentukan konstruksi mesin yang paling
ideal.
a. Motor

Alternatif Kelebihan Kekurangan


Motor DC - Dapat menggunakan - Daya relatif kecil
baterai - Harga relatif mahal
- Dimensi kecil tidak
memakan ruang
Motor AC - Daya terlalu besar - Membutuhkan sistem
- Ramah lingkungan transmisi
- Dimensi relatif kecil

Motor Bakar - Konsumsi energi irit - Harga relatif mahal


- Enegi yang dihasilkan - Menimbulkan polusi
besar suara
- Butuh ruang yang
besar

b. Transmisi

Alternatif Kelebihan Kekurangan


LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

V-Belt - Murah lantaran tak - Daya relatif kecil


menggunakan bahan - Harga relatif mahal
logam
- Lebih mudah dalam
penggantian
- Lebih ringan
Sprocket - Murah - Membutuhkan sistem
- Mudah di dapat di transmisi
pasaran - Membutuhkan
- Mudah dalam perawatan untuk
pengantian sistem transmisi
- Lebih ringan
Gearbox - Dapat mengangkut - Harga relatif mahal
beban yang berat - Menimbulkan polusi
- Tidak slip suara
- Butuh ruang yang
besar

c. Straightener

Alternatif Kelebihan Kekurangan


Straightener type ER - Penyetelan - Tidak bisa
secara mengatur roller
menyeluruh satu persatu
- Lebih praktis - Pengencangan
kurang maksimal
- Bisa jadi masih
longgar
Straightener type RA - Penyetelan - Pengencangan
secara satu harus
persatu menggunakan
- Mudah alat
menyesuaikan
dengan benda
kerja
- Ukuran panjang
bisa dibilang
lebih panjang
dibanding tipe
ER atau RB
Straightener type RB - Penyetelan - Tidak bisa
secara mengatur roller
menyeluruh satu persatu
- Lebih praktis - Pengencangan
kurang maksimal
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

- Bisa jadi masih


longgar

d. Feeder

Alternatif Kelebihan Kekurangan


Penarik I - Mudah dibuat - Penarikan benda
- Dimensi tidak terlalu kerja harus diatur
besar oleh motor dengan
input data yang sulit
- Parts nya banyak

Penarik II - Mekanisme hanya - Sulit dibuat


menggunakan 1 - Feeder relatif mahal
motor AC biasa

e. Bender

Alternatif Kelebihan Kekurangan


Bender Tipe Bulat - Hasil bendingan - Harus
dipastikan rapih menggunakan
- Pergerakan motor servo
bender - Pergerakan
terbatas dengan
sudut tidak bisa
360 derajat
Bender Tipe Panjang - Kuat - Benda susah
- Hasil bendingan dibuat
cukup bagus
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

Bender Tipe Vertikal - Kuat - Ada


- Konstruksi kemungkinan
mudah dengan produk tertarik
cam
- Bentuk mudah
dibuat

f. Cutter

Alternatif Kelebihan Kekurangan


Cutter I - Hasil potongan lebih - Relatif cepat tumpul
rapi dan rata atau rompal
- Pembuatan mudah
- Bidang sentuh luas

Cutter II - Hasil pemotongan - Pembuatan rumit


rapi dan rata - Bidang sentuh harus
presisi

Cutter III - Tidak perlu part - Bentuk tidak lazim di


tambahan mesin
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

1.3.4 Variasi Konsep Alternatif

Dari beberapa alternatif bagian yang sudah dijelaskan dapat disimpulkan


menjadi beberapa variasi konsep yang dapat dilihat dibawah ini.

No Sub Fungsi Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


1. Motor

2. Transmisi

3. Straightener

4. Feeder

5. Bender

6. Cutter

VK I VK II VK III
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

1.3.5 Penilaian Variasi Konsep Alternatif


Dari variasi konsep yang dibuat kita perlu mengadakan penilaian guna
mengetahui variasi konsep mana yang ideal untuk diproduksi. Berikut hasil
penilaian yang sudah dilakukan.

Kriteria Penilaian Bobot (%) VK I VK II VK III


Kemampuan Produksi 40 4 4 5
Pemeliharaan 30 5 2 5
Mekanisme 30 4 4 4
Jumlah 100 430 340 470
1 = Buruk
2 = Kurang
Bobot Nilai : 1 – 5
3 = Cukup
Nilai Maksimal : 500
4 = Baik
5 = Sangat Baik

1.3.6 Model Mesin Begel Otomatis


Dari penilaian yang dilakukan maka penulis memutuskan menggunakan
variasi konsep 3, berikut model yang sudah dibuat oleh mesin sesuai dengan variasi
konsep yang sudah ditentukan.

VK III – Versi Riyan


LAPORAN MINGGUAN PRAKTIK

TEKNIK PERANCANGAN MANUFAKTUR

Draft Begel Machine VK III – Versi Riyan

VK III – Versi Roul

1.3.7 Kesimpulan
Mesin begel otomatis bertujuan untuk mempermudah pengerjaan begel
untuk bangunan, dengan adanya mesin ini pengerjaan akan lebih efektif mulai dari
tenaga, waktu dan biaya yang diperlukan jika dibandingkan dengan alat begel
konvensional yang membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang lebih. Selain itu,
mesin begel otomatis tidak membutuhkan tenaga ahli dan penulis rasa mesin begel
otomatis akan sangat membantu dalam produksi begel.

Anda mungkin juga menyukai