PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana cara pembuatan gantungan sepeda vertikal?
1.2.2 Bahan apa saja yang digunakan untuk membuat gantungan sepeda vertikal?
1.2.3 Bagaimana cara instalasi gantungan sepeda vertikal pada dinding?
2
BAB III PERANCANGAN KERJA
Pada bab ini diuraikan mengenai perancangan produk yang berupa peta proses
produksi, peta aliran proses beserta penjelasannya dan arsitektur produk yang
berupa gambar 2D dan 3D.
BAB IV ANALISA PEMBUATAN PRODUK
Pada bab ini diuraikan mengenai analisa hasil proses dari pembuatan produk
secara per komponen baik dari : bahan material yang digunakan,
permesinan/peralatan yang digunakan, peralatan safety yang digunakan,
urutan proses, serta waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan produk dan juga
estimasi biaya pembuatan produk.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian
dan analisis yang mengacu pada tujuan awal yang telah ditetapkan dari
pelaksanaan penelitian serta saran perbaikan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2 Proses Pembekokan atau Penekukan
Pembengkokan (logam) atau penekukan atau bending adalah proses deformasi
secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir
tidak mengalami perubahan luas permukaan dengan bantuan tekanan piston
pembentuk dan cetakan (die). Sepotong besi dapat menjadi bengkok akibat tekanan
mesin sederhana dengan menggunakan pres yang disebut bending. Biasanya pekerjaan
bending menggunakan sepotong besi panjang, lembaran logam ataupun piring.
Bending biasanya memakai die berbentuk V, U, W atau yang lainnya. Bending
menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada
sisi lainnya mengalami tekanan.
5
Walaupun demikian pengelasan juga memiliki keterbatasan dan kekurangan :
a. Kebanyakan operasi pengelasan dilakukan secara manual dengan upah tenaga
kerja yang mahal;
b. Kebanyakan proses pengelasan berbahaya karena menggunakan energi yang
besar;
c. Pengelasan merupakan sambungan permanen sehingga rakitannya tidak dapat
dilepas.Jadi metode pengelasan tidak cocok digunakan untuk produk yang
memerlukan pelepasan rakitan (misalnya untuk perbaikan atau perawatan);
d. Sambungan las dapat menimbulkan bahaya akibat adanya cacat yang sulit
dideteksi. Cacat ini dapat mengurangi kekuatan sambungannya.
6
BAB III
PERANCANGAN KERJA
0,3 0-
Dipotong 0,3 0-7
Dipotong 1,0 0-2
Dipotong
12 (Gerinda Potong) (Gerinda Potong) (Gerinda Potong)
-2 - -
0,3 Dihaluskan 0,3 Dihaluskan 0,5 Dihaluskan
0- 2
0-8 2
0-3
13 (Gerinda) (Gerinda) (Gerinda)
- -
-
0,3 1-5
Diperiksa 0,3 3
1-3
Diperiksa 0,3 3
1-1
Diperiksa
3
0,5 -
1-6
Diperiksa 0,5 -
1-4
Diperiksa 0,5
0-6
Diperiksa
3 3
Dirakit
45,0 0-8 (Pengelasan
Ringkasan 1-3
7 2,7 Pengeringan
1 45,0 0,3 Diperiksa
0-6
1 -
Total 95
S-1
Penyimpanan
7
3.1.2 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)
3.1.2.1 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) Komponen Besi Kanal UNP
Peta Aliran Proses
Pekerjaan : Membuat Komponen Besi Kanal UNP
Sekarang Urutan Benda
Kegiatan
Jumlah Waktu Jumlah Waktu Jumlah Waktu No. Peta : 2
Transportasi 4 0,3
Waktu (menit)
Jumlah (pcs)
Jarak (m)
Simbol
Uraian Kegiatan Keterangan
8
3.1.2.2 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) Komponen Besi Beton Polos
Ke-1
Peta Aliran Proses
Pekerjaan : Membuat Komponen Besi Beton Polos K-1
Sekarang Urutan Benda
Kegiatan
Jumlah Waktu Jumlah Waktu Jumlah Waktu No. Peta : 2
Transportasi 4 0,3
Waktu (menit)
Jumlah (pcs)
Jarak (m)
Simbol
Uraian Kegiatan Keterangan
10,
9. Proses penekukan besi beton polos 1
0
9
3.1.2.3 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) Komponen Besi Beton
Polos Ke-2
Peta Aliran Proses
Pekerjaan : Membuat Komponen Besi Beton Polos K-2
Sekarang Urutan Benda
Kegiatan
Jumlah Waktu Jumlah Waktu Jumlah Waktu No. Peta : 2
Transportasi 4 0,3
Waktu (menit)
Jumlah (pcs)
Jarak (m)
Simbol
Uraian Kegiatan Keterangan
10,
9. Proses penekukan besi beton polos 1
0
10
3.1.2.4 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) Perakitan dan Pengecatan
Gantungan Sepeda Vertikal
Peta Aliran Proses
Pekerjaan : Perakitan dan Pengecatan Gantungan Sepeda Vertikal
Sekarang Urutan Benda
Kegiatan
Jumlah Waktu Jumlah Waktu Jumlah Waktu No. Peta : 2
Transportasi 2 0,2
Waktu (menit)
Jumlah (pcs)
Jarak (m)
Simbol
Uraian Kegiatan Keterangan
20,
11. Proses pengecatan dan pengeringan 1
0
13. Penyimpanan 1 -
11
3.2 Arsitektur Produk
3.2.1 Gambar 3D dan Jenis Komponen Bahan Baku
12
3.2.3 Tampak Depan
13
3.2.5 Gambar Contoh Pemasangan Pada Dinding Bangunan
14
BAB IV
ANALISA PEMBUATAN PRODUK
15
sehingga besi berbentuk seperti huruf U. Simpan besi beton polos ke-1 untuk
menunggu proses perakitan.
4.1.7 Langkah kelima, ambil ambil besi beton polos ke-2 yang sudah di potong tadi.
Ukur besi tersebut sepanjang 75 cm dan beri tanda dengan spidol. Lalu pasang
di alat penekuk besi dan buat setengah lingkaran dengan radius 32 dititik yang
sudah ditandai dengan spidol tadi. Buat setengan lingkaran. Simpan besi beton
polos ke-2 untuk menunggu proses perakitan.
4.1.8 Langkah keenam, ambil besi kanal UNP yang sudah dilubangi tadi dan
sambungkan dengan besi beton polos yang ke-1 dengan cara pengelasan.
Untuk penembatan posisi besi beton polos yang ke-1, ukur jarak besi kanal UNP
sepanjang 2.5 inchi lalu beri tanda dengan spidol dan lakukan pengelasan pada
ujung besi beton ke-1. Lihat pada gambar. Periksa hasil pengelasan dan
bersihkan sisa-sisa elektroda dengan palu, pukul perlahan. Jika hasil pengelasan
sudah sesuai dengan yang diminta lanjut kelangkah selanjutnya.
4.1.9 Langkah ketujuh, ambil besi beton polos yang ke-2. Untuk penempatan titik
posisi pengelasan ukur besi kanal UNP dari atas dengan jarak sepanjang 3.5
inchi lalu beri tanda dengan spidol lihat posisi besi beton yang ke-2 pada
gambar diatas dan lakukan pengelasan. Periksa hasil pengelasan dan bersihkan
sisa-sisa elektroda dengan palu, pukul perlahan. Jika hasil pengelasan sudah
sesuai dengan yang diminta lanjut kelangkah selanjutnya.
4.1.10 Langkah kedelepan, bersihkan benda kerja dari sisa serpihan-serpihan proses
dan debu dengan menggunakan sikat baja. Periksa kembali hasil pengerjaan
untuk menentukan kualitas seperti posisi lubang baut, posisi penempatan besi
beton polos ke-1, posisi penemptan besi beton polos ke-2, dan kualitas hasil
pengelasan.
4.1.11 Langkah kesembilan, masuk keproses pengecatan. Gantungkan benda kerja
dengan tali kawat agar memudahkan proses pengecatan. Lakukan pengecatan
pada semua permukaan benda kerja sampai terlapisi seluruhnya dan tunggu
hingga kering. Periksa hasil pengecatan jika kurang maksimal lakukan
pengecatan kembali sampai mendapatkan hasil maksimal.
16
4.1.12 Langkah kesepuluh, simpan benda kerja di tempat penyimpanan sampai
menunggu proses pengemasan.
4.1.13 Jika proses pembuatan gantungan sepeda vertikal sudah selesai, rapihkan alat-
alat yang sudah digunakan dan simpan ditempatnya kembali. Bersihkan sisa-
sisa proses diarea kerja agar tempat kerja menjadi rapih dan bersih kembali.
17
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari analisa dan perancangan proses produksi yang sudah dilakukan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Alat pelindung diri yang digunakan adalah baju kerja, sepatu, sarung tangan,
masker, kacamata, dan earplug.
2. Permesinan yang digunakan dalam proses pembuatan gantungan sepeda
vertikal adalah pemotongan, penghalusan, penekukan, pengelasan, dan
pengcecatan.
3. Urutan proses yang digunakan pada tiap komponen yaitu:
a. Besi kanal UNP dimulai dari proses pengukuran, selanjutnya proses
pemotongan, kemudian proses penghalusan bekas potong, dan proses
pelubangan. Dan menunggu proses dari komponen lain untuk perakitan.
b. Besi beton polos ke-1 dimulai dari proses pengukuran, selanjutnya
proses pemotongan, kemudian proses penghalusan bekas potong, dan
proses penekukan. Dan menunggu proses dari komponen lain untuk
perakitan.
c. Besi beton polos ke-1 dimulai dari proses pengukuran, selanjutnya
proses pemotongan, kemudian proses penghalusan bekas potong, dan
proses penekukan. Dan menunggu proses dari komponen lain untuk
perakitan.
d. Proses yang terakhir adalah perakitan dengan cara pengelasan.
4. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan tiap komponen produk dan
keseluruhan pembuatan produk yaitu :
a. Besi kanal UNP membutuhkan waktu 7,8 menit.
b. Besi beton polos ke-1 membutuhkan waktu 14,8 menit.
c. Besi beton polos ke-2 membutuhkan waktu 14,8 menit.
d. Proses perakitan dan pengecatan membutuhkan waktu 65 menit.
18
e. Waktu total keseluruhan pembuatan produk yaitu 102,4 menit
5.2 Saran
1. Kita sebagai seorang sarjana teknik industri harus memahami seluruh proses
pembuatan suatu produk.
2. Kita sebagai seorang sarjana teknik industri harus memahami fungsi dari
kegunaan mesin-mesin produksi.
3. Kita sebagai seorang sarjana teknik industri harus bisa membaca alat ukur.
4. Kita sebagai seorang sarjana teknik industri harus bisa berinovasi untuk
pembuatan suatu produk. Agar produk yang dihasilkan menjadi berinovasi.
5. Kita sebagai seorang sarjana teknik industri harus bisa membuat suatu proses
produksi produk yang sudah ada maupun yang akan dibuat, agar menjadi lebih
efisien.
19