Oleh :
Ganjar Dianurgraha Alam
240110140064
240110140065
Miftah Farid
240110140066
Irdan Herdiat
240110140067
Florencya W.Waruwu
240110140068
TEP B 2014
A. PERANCANGAN PRODUK
1. Diagram Alir Proses Pembuatan Mesin Perajang Daun Tembakau
Gambar 1. Diagram Alir Perancangan Mesin Perajang Tembakau :
Sehingga pemilihan baja karbon St.37 adalah pilihan yang sesuai dan umum
dalam konstruksi. Hal ini menjadi pertimbangan karena faktor kekuatan, harga,
dan kualitas bahan tersebut. Dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 1. Pemilihan Bahan
Sumber : (Albaha,
2011)
B. KONSEP DESAIN
1. Konsep Umum Pembuatan Rangka
Hasil jadi produk ataupun setengah jadi dalam pengerjaan merupakan salah
satu hasil dari tahapan-tahapan konsep yang telah dilakukan. Untuk pengerjaan
pembuatan rangka pada mesin perajang daun tembakau adapun langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Pengurangan Volume Bahan
Pengerjaan suatu produk atau bahan produk, tidak lepas dari pengubahan
bentuk dari bahan baku menjadi bahan dengan bentuk yang direncanakan,
sehingga pengurangan volume bahan harus dilakukan. Beberapa cara pengurangan
volume bahan dilakukan dengan cara berikut:
1. Pemotongan
2. Pengelasan
3. Penggerindaan
4. Pengeboran
b. Proses Perubahan Bentuk Bahan
Perubahan bentuk bahan merupakan proses untuk membentuk bahan baku
menjadi bahan setengah jadi atau jadi sehingga dapat dilakukan pengerjaan
selanjutnya.
c. Penyambungan
Proses penyambungan dilakukan agar bahan dapat saling bersatu satu sama
lain, proses penyambungan ini dilakukan dengan cara pengelasan. Proses ini dapat
menyatukan logam dengan cara pencairan bahan dasar yang bertujuan agar kedua
bahan dasar dapat bersatu. Selain dengan cara pengelasan, dapat juga dilakukan
dengan baut, dikeling, solder, patri, dan lain sebagainya.
d. Finishing
Proses finishing merupakan proses yang dapat menentukan baik atau tidaknya
penampakan luar pada suatu bahan produk. Proses yang dapat dilakukan pada
finishing yaitu diantaranya gosok ampelas, penghalusan, pelapisan, semport
logam, dan lain-lain.
2. Pembuatan Rangka Mesin Perajang Daun Tembakau
Dalam pembuatan rangka mesin, dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
a. Menandai
Dalam menandai atau marking tahapan ini adalah tahapan yang dominan
dalam pengerjaan fabrikasi. Tujuannya adalah untuk memudahkan operator dalam
mengerjakan rangka mesin dengan menggunakan penggaris atau penggores.
b. Pengurangan Volume Bahan
a. Spesifikasi Mesin
1. Unit pisau terdiri dari pisau, rumah pisau, As , UCP + Pully + Streng
2. Motor HP + Pully + Streng
3. Kapasitas 150 Kg/Jam
4. Penyearah daun tembakau
5. Pengatur lebar potongan daun
6. Kerangka Besi Siku 40 x 40 x3 mm
7. Pengaman perajang pisau
8. Body penutup terbuat dari Multiplex
9. Finishing Cat
10. Conveyor pengangkut hasil
b. Tujuan
Tujuan utama pembuatan mesin perajang daun tembakau ini adalah untuk
mendapatkan desain konstruksi dan gambar kerja mesin perajang daun tembakau
dan memperoleh data spesifikasi mesin. Pembuatan mesin ini juga bertujuan
membantu meningkatkan produksi pemotongan dalam memproduksi daun
tembakau. Tahapan dalam pembuatan mesin perajang daun tembakau dengan ini
terdiri dari perencanaan dan penjelasan tugas, perencanaan konsep produk,
pemberian bentuk pada produk dan pembuatan desain berupa dokumen
pembuatan produk. Langkah proses perancangan mesin perajang daun tembakau
ini adalah dengan perhitungan gaya yang terjadi pada pisau pemotong, daya motor
yang dibutuhkan, pemilihan jenis transmisi dan menentukan bahan komponen
yang dibutuhkan. Proses pemotongan daun tembakau berjalan dengan pisau
bersistem rotasi yang memotong daun tembakau secara kontinyu dari konveyor.
Hasil yang telah dicapai setelah proses perancangan adalah spesifikasi dan gambar
kerja mesin perajang daun tembakau. Kapasitas produksi mesin ini setelah di uji
coba adalah 216kg/jam daun tembakau basah. Daya motor listrik yang digunakan
adalah 0,5 HP (372,85 watt) dengan kecepatan putaran 1400 rpm. Kecepatan
motor direduksi menjadi 350 rpm guna memutar pisau pemotong dengan
perbandingan puli 1:4. Poros utama dan poros pendukung menggunakan bahan ST
37 berdiamater 25,4 mm. Ukuran mesin panjang 800 mm x lebar 545 mm x tinggi
1150 mm dengan rangka mengunakan profil siku 40 x 40 x 3 mm.
2. Flow of Force
Cara Kerja Mesin Perajang Tembakau yaitu dengan mengarahkan gulungan
daun tembakau ke hopper / corong input yang dibantu dengan konveyor, konveyor
akan membawa daun tembakau ke arah pisau pemotong
3. Keseimbangan Bentuk Penampilan (Balance of the orm of appearance)
Keseimbangan bentuk penampilan pada alat peranjang tembakau haruslah
bersifat ergonomis. Ergonomis adalah ilmu yang memelajari mengenai sifat dan
keterbatasan manusia yang digunakan untuk merancang sistem kerja, sehingga
sistem tersebut dapat bekerja dengan baik. Dapat pula dikatakan bahwa aplikasi
ilmu ergonomi adalah membentuk kondisi yang EASNE yaitu efektif, aman,
sehat, nyaman dan efisien. Begitulah kita harus merancang alat ini dengan
mengaplikasikan sifat ergonomis, antara lain :
a. Mengukur tinggi kerangka agar nyaman saat digunakan oleh manusia
b. Memberi penutup pada bagian pisau agar aman saat digunakan
c. Memberi warna yang pas pada setiap elemen mesin sehingga tidak menyakiti
pengelihatan
d. Ukuran sesuai dengan kebutuhan, dan lain sebagainya.
Rancangan tersebut harus dipersiapkan agar alat yang dirancang memberikan nilai
kenyamanan bagi mengguna, juga dengan efisiensi mesin yang sesuai dengan
kebutuhan, misalnya, alat peranjang tembakau ini harus memiliki efisiensi dan
efektifitas yang lebih cepat dibandingkan dengan tenaga manusia untuk mengiris
daun tembakau.
DAFTAR PUSTAKA
Albaha, Fuad. 2011. Proses Pembuatan Rangka Pada Mesin Perajang Daun
Tembakau. Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Diakses pada hari
Minggu 28 Februari 2016 pukul 09.56 WIB.