PROSES PRODUKSI
DIBUAT OLEH :
WAHYU TRI APRILIYAN
(2240502139)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Arm rear brake atau tuas rem belakang yaitu suku cadang atau komponen untuk
kendaraan roda dua/ sepeda motor yang berfungsi untuk menggerakan sepatu rem untuk
menekan tromol rem saat pedal rem ditekan, contoh dapat dilihat pada Gambar 1. dibawah.
Gambar 1. Arm Rear Breake
Dalam proses pembuatan arm rear brake, material yang dipilih adalah
jenis logam berbentuk pelat atau lembaran yang biasa dikenal dengan sheet
metal(Setiawan, Putra, and Fahriani 2020). Proses pembentukan pelat dalam
pembuatan arm rear brake ini termasuk kedalam jenis forming yaitu dalam
proses pembentukannya membutuhkan gaya luar dari pisau punch sehingga
mengakibatkan material terpotong dan terdeformasi plastik sesuai bentuk
yang sudah direncanakan. (Sumardi, 2021).
Mesin press adalah mesin yang dipakai untuk memproduksi barang-
barang sheet metal menggunakan satu atau beberapa press dies dengan
meletakkan sheet metal diantara upper dies dan lower dies(Indriyanto, Kabib,
and Winarso 2018). Mesin press dan sistem mekanismenya akan
menggerakkan slide (ram) yang diteruskan ke press dies dan mendorong sheet
metal sehingga dapat memotong (cutting) serta membentuk (forming) sheet
metal tersebut sesuai dengan fungsi press dies yang digunakan. Ketelitian dari
produk yang dihasilkan akan sangat tergantung pada kualitas dari press dies dan
sheet metal, tetapi kecepatan produksi tergantung pada kecepatan turun naik
dari slide (ram) mesin press atau sering disebut SPM (stroke per minute).
(Nasution & Nur, 2016).
Jenis-jenis mesin press yang digunakan pada industri dapat
diklasifikasikan berdasarkan jenis tenaga penggerak dari slide, yaitu mesin
press mekanik, mesin press hidrolik, dan mesin press pneumatic. Press dies
adalah peralatan produksi atau cetakan yang berfungsi untuk memotong
(cutting) dan membentuk (forming) material sheet metal. Proses pemotongan
dan pembentukan tersebut dilakukan dengan menggunakan mesin press
sehingga dapat dihasilkan produk sheet metal dengan jumlah yang besar
dan kualitas yang konsisten. (Nasution & Nur, 2016).
APD atau Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan
oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh pekerja atau tubuhnya terhadap
18 kemungkinan adanya potensi bahaya dan kecelakaan kerja. APD sering
juga disebut PPE yaitu Personal Protective Equipment, seperti sepatu safety,
kaca mata safety, sarung tangan, helm safety dan apro badan(Sudarmo,
Helmi, and Marlinae 2017).
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam proses pembuatan produk Arm Rear Brake, maka perlu disiapkan
bahan baku yaitu sebuah pelat baja dengan panjang pelat 1000 mm, lebar pelat 200
mm, dan tebal pelat 3 mm, dapat dilihat pada Gambar 2. dibawah. Dalam satu lembar
pelat baja tersebut biasa menghasilkan 35 potongan, pelat baja tersebut merupakan
baja karbon sedang jenis SPCC – SD
2. Proses Blanking
Setelah dilakukan persiapan pemilihan bahan baku, maka bahan baku yang di
pilih tersebut dibawa kebagian blanking. Proses blanking merupakan proses
pemotongan material dalam hal ini berupa pelat baja, yang dipotong oleh mesin press,
mesin press yang digunakan berkekuatan 80 ton(Fariz et al. 2022). Dalam mesin press
tersebut terdapat sebuah dies yang fungsinya sebagai pemotong dan pembentuk.
contoh dapat dilihat pada Gambar 3. Dibawa
Gambar 4. Proses bending satu dan bentuk material pada proses bending satu.
4. Proses Piercing
Proses piercing merupakan proses pelubangan pada benda kerja, proses ini
dilakukan setelah proses bending satu, proses ini menggunakan mesin press dengan
kekuatan 60 ton. Proses pelubangan ini dilakukan satu per satu, dalam satu benda
kerja terdapat 5 buah lubang pada benda, dimana setiap lubang memiliki ukuran yang
sama. Yang dapat dilihat pada Gambar 5. dibawah.
Gambar 6. Proses bending dua dan Bentuk material pada proses bending dua.
6. Proses Spot Welding
Proses las titik merupakan salah satu jenis las tahanan listrik. Las tahanan
listrik adalah proses penyambungan dua komponen atau lebih dengan menggunakan
kombinasi panas dan tekanan. Panas yang dibangkitkan oleh aliran singkat listrik
bertegangan rendah dan berarus tinggi yang mengalir melalui benda kerja. Yang dapat
dilihat pada Gambar 7. dibawah.
Gambar 7. Proses spot welding dan bentuk material pada proses spot welding.
7. Proses Broaching
Proses Broaching merupakan proses penggigian, dimana prinsip
kerjanya tuas pedal diinjak secara otomatis pahatnya akan turun ke bawah dan
melakukan gerak makan terhadap benda kerja(Nugraha 2018). Yang dapat
dilihat pada Gambar 8. dibawah.
Gambar 11. Arm rear brake yang telah lulus proses pengecekan.
3.2 Cacat Produksi pada Proses Produksi Arm Rear Brake
Cacat dalam proses produksi arm rear brake termasuk hal yang sangat dihindari,
karena cacat membuat bentuk dan ukuran yang dihasilkan pada benda kerja menjadi tidak
sesuai. Faktor yang menyebabkan cacat produksi pada pembuatan arm rear brake dapat
berupa kesalahan yang disebabkan operator produksi (human error), rancangan komponen
yang berperan pada pemotongan lubang seperti dies yang masih kurang akurat, kecepatan
pembebanan mesin press yang tidak sesuai, dan perawatan mesin press yang jarang dilakukan
sehingga menurunkan performa mesin, serta umur mesin yang sudah mecapai batas maksimal
pemakaian.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
Proses produksi arm rear brake melewati 10 tahapan proses untuk mencapai produk
siap pakai atau finish good yaitu: pemilihan bahan baku material, blanking, bending satu,
piercing, bending dua, spot welding, broaching, chamfering, plating, dan final inspection.
Dalam kaitannya dengan proses produksi, maka peneliti berusaha memberikan solusi
tentang usaha peningkatan mutu suatu produk, yaitu dengan mengendalikan penyimpangan
yang terjadi selama proses produksi diperusahaan dan mengontrol semua tahapan proses dari
mulai pemilihan bahan baku dalam hal ini material yang digunakan sampai tahap proses
akhir/pengecekan.
DAFTAR PUSTAKA