Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses manufaktur merupakan suatu proses untuk merubah bahan-bahan mentah
menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. Jenis proses yang paling sering digunakan
saat ini adalah proses permesinan logam, sehingga membuat perkembangan dalam proses
permesinan logam meningkat. Hasil dari peningkatan tersebut berupa mesin-mesin yang
berbasis numerical control atau yang dikenal dengan mesin CNC (Computer Numerically
Controlled) yang dapat meningkatkan kuantitas, kualitas suatu produk dan menekan
jumlah angka penggunaan operator. Salah satu jenis mesin CNC yang sering digunakan
dalam industri manufaktur adalah mesin milling. Mesin CNC milling memegang peranan
penting dalam dunia industri manufaktur karena mampu membuat bentuk yang lebih
kompleks dengan cepat. Karena kemajuan dunia perindustrian untuk membuat benda-
benda kecil berukuran millimeter hingga mikron untuk perangkat elektronik maupun dunia
medis maka itu dibutuhkan mesin micromilling.
Dalam penggunaan mesin micromilling sebenarnya serupa dengan mesin milling
konvensional hanya skalanya yang berbeda (Uriarte et al., 2007). Mesin micromilling
digunakan untuk benda miniaturized atau benda yang ukurannya diperkecil. Mesin ini
mempunyai ukuran diameter pahat yang kecil, hal ini menyebabkan kekuatan menahan
bending dari pahat menjadi rendah sehingga tidak dapat menahan beban chip (chip load)
yang besar. Untuk mengimbangi hal tersebut digunakan kecepatan putaran yang tinggi
sehingga mengurangi beban chip (chip load) pada pahat (Kundan Kr., 2014)
Salah satu proses yang dapat dilakukan mesin micromilling adalah melakukan slot
micromilling. Slot micromilling adalah sebuah proses pemotongan dengan menggunakan
pahat end mill dengan sumbu putaran pahat tegak lurus permukaan benda kerja. Proses Slot
micromilling digunakan untuk membuat kantung (slot) pada produk.
Mesin micromilling memang banyak digunakan pada dunia industri namun
mempunyai kendala seperti terjadinya getaran pada pahat (machine-tools) milling yang
disebut chatter. Karena sifatnya yang dapat mengurangi kualitas geometri pada produk,
maka chatter harus dihindari atau dikurangi. Salah satu cara untuk menghindari atau
mengurangi chatter adalah menggunakan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet

1
permanen yang dipasang didekat pahat milling. Medan magnet dapat mereduksi
amplitudo chatter, sehingga dapat meningkatkan kualitas dari permukaan (Sulaiman et. al.,
2012)
Kekasaran permukaan (surface roughness) merupakan sebuah ketidakteraturan suatu
konfugurasi permukaan yang dapat berupa goresan atau lekukan-lekukan kecil pada suatu
benda. Kekasaran permukaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas sebuah produk, karena kekasaran permukaan dapat mempengaruhi mechanical
properties (ketahanan terhadap fatigue, ketahanan terhadap karat dll) dan functional
attributes (gesekan, kemampuan memantulkan cahaya, konduktivitas termal dll) dari
sebuah produk (Raju ,2011).
Nilai kekasaran permukaan yang tinggi dari sebuah produk dihasilkan oleh proses
permesinan yang kurang baik. Faktor – faktor yang berpengaruh dalam proses permesinan
adalah tool, cutting parameters, workpiece, machine tool dan cutting fluid (Muller ,2012).
Salah satu contoh pengaruh dari pemilihan cutting parameters terhadap kekasaran
permukaan adalah peningkatan cutting speed dan feed rate yang dapat menyebabkan
penigngkatan nilai kekasaran permukaan (Sultan,2015) Selain karena proses permesinan
yang kurang baik, kekasaran permukaan juga dapat timbul akibat adanya getaran pada tool
atau chatter. Chatter tersebut akan semakin besar nilainya dan menyebabkan produk
semakin kasar apabila terjadi kesalahan dalam menentukan cutting paramaters (Sulaiman
,2012).
Berdasarkan uraian diatas kekasaran permukaan merupakan sesuatu yang perlu diteliti
karena berpengaruh terhadap kualitas produk. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pengaruh feed rate dan magnet yang terjadi saat proses slot milling
terhadap kekasaran permukaan aluminium alloy menggunakan mesin CNC micromill.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang yang ada, maka rumusan masalah dari
penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh feed rate dan aplikasi magnet pada proses slot
milling menggunakan mesin micromill terhadap kekasaran permukaan aluminium?

1.3 Batasan Masalah


Untuk menjadikan penelitian ini semakin terarah dan menghindari semakin meluasnya
masalah, maka batasan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Mesin yang digunakan dalam keadaan baik.

1
2

2. Tool yang digunakan dalam keadaan baik.


3. Temperatur yang terjadi pada saat proses pemotongan diabaikan.
4. Kualitas hasil slot milling dianggap seragam.
5. Material yang digunakan adalah aluminium

1.4 Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari feed rate yang optimum pada
proses slot milling menggunakan mesin CNC micromill dengan magnet sebagai peredam.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Digunakan sebagai bahan acuan bagi industri manufaktur untuk meningkatkan
efisiensi operasional dan kualitas produk.
2. Membantu industri manufaktur dalam pengembangan proses micromill
3. Dijadikan referensi bagi pengembangan penelitian selanjutnya.
3

Anda mungkin juga menyukai