Oleh:
FAHRUR RAHMAN
G1C012017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1
Latar Belakang...................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3
Tujuan Penelitian................................................................................................2
1.4
Batasan Masalah.................................................................................................2
1.5
Manfaat Penelitian..............................................................................................2
1.6
Sistematika Penulisan.........................................................................................3
2.1.1
2.1.2
2.2
Pahat...................................................................................................................6
2.2.1
2.2.2
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
Karakteristik Getaran................................................................................10
2.3.4
Frekuensi Getaran.....................................................................................11
2.4
2.5
Kekasaran Permukaan......................................................................................12
3.2
3.2.1
Alat...........................................................................................................15
3.2.2
Bahan........................................................................................................18
3.3
Prosedur Pengujian...........................................................................................18
3.4
Pengambilan Data.............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBA
Gambar 2.1 Proses Bubut[4].....................................................................................4
Gambar 2.2 Mesin Bubut[4].....................................................................................5
Gambar 2.3 Bagian-Bagian Dari Pahat Bubut[4].....................................................7
Gambar 2.4 Getaran Pada Sistem Pegas Sederhana...............................................9
Gambar 2. 5 Sistem Pegas-Massa Posisi Horizontal............................................10
Gambar 2.6 Karakteristik Getaran........................................................................10
Gambar 2.7 Profil Kekasaran Permukaan.........................................................13Y
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian....................................................................14
Gambar 3.2 Pahat Potong HSS.............................................................................15
Gambar 3.3 Mesin Bubut.....................................................................................15
Gambar 3.4 Roughness Tester..............................................................................16
Gambar 3.5 Dynamic Signal Analyzer (DSA)......................................................16
Gambar 3.6 Accelerometer...................................................................................17
Gambar 3.7 Personal Computer...........................................................................18
Gambar 3.8 Benda Kerja Utama...........................................................................19
Gambar 3.9 Set Up Penelitian..............................................................................20
Gambar 3.10 Titik Pengukuran Kekasaran...........................................................22
Gambar 3.11 Domain Waktu dan Frekuensi.........................................................22
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Dynamic Signal Analyzer (DSA)........................................17
Tabel 3.2 Pengaruh keausan pahat terhadap kekasaran permukaan dengan
kedalaman potong konstan.....................................................................................23
Tabel 3.3 Pengaruh keausan pahat terhadap kekasaran permukaan dengan
kedalaman potong bervariasi.................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pahat merupakan alat potong (cutting tool) yang berperan penting dalam
industri manufaktur terutama pada proses pembuatan suatu komponen. Pada
mesin bubut, pahat berfungsi untuk mengurangi dimensi dari benda kerja. Pahat
bubut harus diperhatikan agar benda kerja yang dihasilkan harus sesuai dengan
dimensi, bentuk, posisi dan kekasaran permukaan benda kerja yang diinginkan.
Agar proses pemesinan berjalan lancar dengan hasil permukaan benda kerja
yang bagus, maka setiap komponen dalam proses tersebut harus berjalan dengan
baik dimana tidak ada kesalahan atau kerusakan pada alat-alat lainnya [1].
Kesalahan dan kerusakan alat sangat berpengaruh pada proses pemesinan seperti
keausan pahat, posisi spindel yang tidak center dan kondisi pemotongan benda
kerja lainnya.
Keausan pahat termasuk dalam komponen utama yang menjadi indikator
keberhasilan proses pemesinan. Keausan pahat yang tinggi akan mengakibatkan
kekasaran permukaan semakin tinggi[2]. Dimana keausan pahat terjadi disebabkan
oleh pemilihan parameter pemotongan, kondisi pemotongan, kondisi mesin dan
lainnya. Parameter pemotongan yang besar, kondisi pemotongan dengan mesin
yang kurang stabil akan meningkatkan keausan pahat terjadi, dimana hal ini akan
memunculkan getaran (vibrasi) pada mesin perkakas. Keausan pahat akan
semakin besar jika pemotongan berlanjut sehingga getaran yang dihasilkan juga
akan menjadi besar. Getaran yang terjadi pada mesin perkakas ini biasa disebut
dengan chatter, yang mana chatter dapat mempengaruhi kualitas produk. Chatter
adalah getaran yang timbul pada saat proses pemotongan berlangsung dimana
amplitudonya naik tinggi secara tiba-tiba pada kedalaman pemotongan tertentu
dan terjadi pada daerah tidak stabil[3].
Untuk mengetahui kondisi chatter akibat keausan pahat potong maka pada
penelitian ini difokuskan pada chatter (vibrasi) pada mesin perkakas yang
disebabkan oleh keausan pahat potong dan melihat pengaruhnya terhadap
kekasaran permukaan benda kerja. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
1
alat ukur getaran yaitu accelerometer tranducer yang mana alat ini dapat
mengukur percepatan getaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Bubut (Turning)
Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian
mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut.
Bentuk dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar
benda silindris atau bubut rata. Dengan benda kerja yang berputar, dan pengerjaan
dengan satu pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool) dan
gerakan pahat sejajar terhadap sumbu kerja pada jarak tertentu sehingga
membuang permukaan luar benda kerja[4]. Proses bubut dapat dilihat pada Gambar
2.1.
bubut datar, mesin bubut khusus, mesin bubut bangku kepala, mesin bubut
karosel. Semua mesin bubut dengan konstruksi biasa memiliki bagian-bagian
utama, seperti terlihat pada Gambar 2.2. Beberapa bagian-bagian utama dari
mesin bubut yaitu :
1. Kepala Tetap
2. Kepala Lepas
3. Alas mesin (bed)
4
4. Eretan (support)
Pahat ;
Mesin Bubut
d0
dm
lt
Kr
f
n
.d.n
1000
; (m/min) .................(2.2)
dimana, d
= diameter rata-rata,yaitu ;
= (d0 + dm) / 2 ; (mm).....................(2.3)
2. Kecepatan makan :
vf
= f . n ; (mm/min) ..........................(2.4)
3. Waktu pemotongan :
tc
= lt / vf ; (min).................................(2.5)
4. Kecepatan penghasilan geram : Z = A . V
dimana,penampang geram sebelum terpotong
A
= f . a ; (mm2)...............................(2.6)
Maka,
Z
= f . a . v ; (cm3/min).....................(2.7)
2.2 Pahat
pahat berfungsi sebagai alat untuk menghasilkan geram, dalam proses
pemesinan ada tiga peranan penting antara lain sudut potong utama (), sudut
geram () dan sudut miring ()[4]. Bagian-bagian dari pahat bubut dapat dilihat
pada Gambar 2.3.
Tiga hal pokok untuk bentuk dan geometri pahat,
1. Elemen Pahat
Badan (body) ; bagian pahat yang dibentuk menjadi mata potong (dari
karbida atau keramik)
Lubang Pahat (Tool Bore) ; lubang pada pahat atau poros pemegang
dari mesin perkakas.
2. Bidang Pahat
Merupakan permukaan aktif pahat, tiga bidang aktif dari pahat,yaitu:
melainkan juga oleh semua faktor yang berkaitan dengan proses pemesinan antara
lain jenis material benda kerja dan pahat, kondisi pemotongan (kecepatan potong,
kedalaman potong dan gerak makan), cairan pendingin dan jenis proses
pemesinan[4].
2.2.2
untuk bergetar. Bergetar adalah kondisi saat bagian tersebut bergerak secara
periodik (bolak-balik) terhadap posisi referensinya (setimbang) atau posisi titik
diam benda tersebut [6].
Mulanya benda bermassa (M) berada dalam kondisi diam (a). Kemudian
dikenakan gaya senilai F. Maka perpindahan posisi maksimum (x) benda
bergantung pada besarnya nilai F (b). Massa dan kekuatan tarik pegas melawan
arah gaya tersebut. Jika gaya sebesar F tidak diberikan lagi pada benda (M) maka
akibat kekakuan pegas benda tersebut akan tertarik kembali ke atas karena energi
potensial yang tersimpan pada pegas (c). Perpindahan maksimum (x) keatas
tergantung dari kekuatan tarik dari energi potensial pegas akibat kekakuannya
serta dari massa benda itu sendiri. Proses tersebut akan berulang hingga hilangnya
pengaruh dari gaya luar F tersebut dan benda akan kembali pada posisi setimbang
(diam). Pergerakan massa naik turun hingga setimbang inilah yang disebut osilasi
mekanik[6]. Secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.4.
terjadi tanpa adanya eksitasi gaya dari luar. Getaran bebas merupakan hasil
perpindahan atau impart energi kinetik, atau sebuah perpindahan dari titik
keseimbangan yang menghasilkan energi potensial dari posisi keseimbangan
sistem kondisi sebelumnya[5].
9
Karakteristik Getaran
Dalam suatu sistem pegas-massa, karakteristik getaran dapat dipelajari dari
10
Frekuensi Getaran
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam tiap satu satuan waktu. Besarnya
dapat dinyatakan dalam siklus per detik (cycle per second) atau siklus per menit
(cycle per minute). Atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus
gerakan selama periode 1detik atau 1 menit disebut dengan frekuensi yang diukur
dengan satuan hertz (Hz).
Frekuensi Getaran
n
= t .............................................................(2.8)
Keterangan :
= Frekuensi (Hz)
n
= Jumlah Getaran
= Waktu (secon)
1
= T ............................................................(2.9)
dimana :
T
untuk menunjukan masalah apa yang terjadi pada mesin tersebut. Frekuensi
getaran yang diketahui akan dapat mengindentifikasi bagian mesin yang
mengalami kerusakan (fault) dan juga penyebabnya.
11
n =
1
2
keterangan
k
m
...................................................................................(2.10)
:
= Kekakuan (N/m)
= Massa (kg)
12
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Penelitian
Dalam penelitian ini adapun langkah-langkah yang dilakukan yang dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
Studi Literatur
Kesimpulan
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kekasaran permukaan pada benda
kerja dan juga untuk mengetahui chatter (vibrasi) pada mesin perkakas yang
diakibatkan oleh keausan pahat potong.
14
Alat
Pada penelitian ini alat ukur sangat berperan penting, adapun alat-alat yang
digunakan, yaitu :
1. Pahat
Pada penelitian ini jenis yang digunakan adalah pahat HSS (High
Speed Steel). Seperti terlihat pada Gambar 3.2.
15
3. Roughness tester
Roughness tester adalah alat yang digunakan untuk mengetahui
nilai kekasaran dari suatu permukaan benda. Seperti terlihat pada
Gambar 3.4.
16
Spesifikasi DSA
Keterangan
ADC resolution
24 bit
Type of ADC
Delta sigma
Sample rate
Group delay
10 v range
1 v range
30 V
10
20 V
11
Overvoltage protektion
40 V
12
Input impedance
1 Mohm, 20 pF
13
4 mA ( 1%)
14
18 V
15
AC coupling
0,5 Hz
17
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Material VCN
Pada penelitian ini material VCN digunakan sebagai bahan media
pengausan pada pahat potong.
2. Material aluminium
Aluminium digunakan sebagai bahan utama dari benda kerja sewaktu
proses pemotongan berlangsung.
18
D 30
50 mm
Gambar 3.8 Benda Kerja Utama.
2. Pengausan pahat
Pada tahap ini pengamatan dan pengujian keausan pahat dilakukan
bersama dengan tim. Dimana pada pengujian ini dilakukan pembubutan
pada material VCN kemudian mengamati pahat potong dengan
menggunakan mikroskop optik.
Adapun langkah-langkkah pengausan pahat yaitu :
Mempersiapkan alat dan benda kerja ( pahat yang akan diauskan dan
benda kerja pengausan yaitu material VCN).
19
3. Set Up alat
Semua alat yang akan digunakan dirangkai sesuai dengan fungsinya
masing-masing. Rangkaian alat harus benar agar didapat data yang akurat.
Pengaturan parameter alat juga harus dilakukan dengan benar, agar data
yang didapat bisa diolah dengan baik. Rangkaian alat dapat ditunjukan
pada Gambar 3.9.
Adapun langkah untuk menset up alat yang digunakan yaitu :
20
stabil.
Memasang benda kerja VCN sebagai media pengausan pada spindel.
Memasang pahat potong pada tool post.
Melakukan pengausan dengan proses yang ditentukan.
Mengganti benda kerja pengausan (VCN) dengan benda kerja utama
(aluminium).
f) Melakukan proses pembubutan benda kerja utama.
g) Melakukan pembacaan sinyal getaran yang
terjadi
pada
21
D 30 mm
5 mm 15 mm 15 mm
5 mm
Magnitude (g)
Magnitude (g)
Waktu (s)
Waktu (s)
22
Jenis
Kedalaman
Frekuensi
Kekasaran
Keausan
Potong (mm)
(Hz)
Permukaan
(Ra)
Keausan A
1
1
1
Keausan B
1
1
1
Keausan C
1
1
1
Jenis
Kedalaman
Frekuensi
Kekasaran
Keausan
Potong (mm)
(Hz)
Permukaan
(Ra)
Keausan A
Keausan B
Keausan C
1.5
2.0
2.5
1.5
2.0
2.5
1.5
2.0
2.5
23
DAFTAR PUSTAKA
[1].
[2].
[3].
Orientasi
Pahat Terhadap Batas Stabilitas Chatter Pada Proses Internal
Turning. Surabaya, 60231, Indonesia.
[4].
[5].
[6].
[7].