DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8 :
1. M. DAFFA FATHUR RAHIM (06121182227010)
2. MUHAMMAD IMAR OKTARIKA (06121282227043)
3. PEBRIYANTO SYAPUTRA (06121282227028)
4. DWI AFRIDA (06121182227001)
5. ADRYAN NOFRANSAH GUMAY (06121182227006)
6. ADITYA BAGASKARA (06121282227019)
DOSEN PENGAMPUH :
1. Dr. Farhan Yadi, S.T., M.Pd.
2. Nopriyanti, S.Pd., M.Pd.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Surface Roughness Tester"
dalam mata kuliah Metrologi Industri. Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas
akademik dalam rangka memahami konsep metrologi industri dan aplikasinya dalam dunia
teknik dan ilmu material. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah memberikan dukungan, bimbingan, serta inspirasi dalam penyusunan makalah ini.
Kami ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada dosen pengampuh kami dalam
mata kuliah Metrologi Industri yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama
penyusunan makalah ini. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
kami yang telah berdiskusi dan berbagi informasi sehingga makalah ini dapat terwujud.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap dapat
memberikan kontribusi kecil dalam memahami pentingnya Surface Roughness Tester dalam
konteks metrologi industri. Kami juga berharap makalah ini dapat memberikan wawasan yang
berguna bagi pembaca yang tertarik dalam bidang pengukuran kekasaran permukaan dan
metrologi industri.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya dan dapat menjadi sumber referensi yang berguna dalam mata kuliah Metrologi
Industri. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini
di masa mendatang.
II
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian dan prinsip kerja dari alat ukur serface roughness tester ............................ 3
2.2 Manfaat penggunaan alat ukur surface roughness tester ................................................ 4
2.3 Jenis-jenis alat ukur Surface Roughness Tester ............................................................... 4
2.4 Cara penggunaan alat ukur surface roughness tester ..................................................... 7
2.5 Kelebihan dan kekurangan alat ukur surface roughness tester ....................................... 9
BAB III.................................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 11
3.2 Saran .............................................................................................................................. 11
III
BAB I
PENDAHULUAN
Pengukuran kekasaran permukaan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam
dunia industri modern. Permukaan yang kasar dapat memengaruhi kinerja suatu produk,
estetika, serta ketahanannya terhadap berbagai faktor eksternal seperti korosi. Dalam konteks
mata kuliah Metrologi Industri, pentingnya pengukuran kekasaran permukaan semakin terasa.
Metrologi Industri adalah cabang ilmu yang berkaitan dengan pengukuran dan pengendalian
kualitas dalam industri. Pemahaman yang baik tentang pengukuran kekasaran permukaan tidak
hanya relevan dalam memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas, tetapi juga dalam
meningkatkan efisiensi proses produksi, mengurangi biaya, dan mengoptimalkan kinerja
produk.
Surface Roughness Tester atau alat pengukur kekasaran permukaan adalah perangkat
yang telah menjadi tulang punggung dalam metrologi industri. Alat ini memungkinkan para
insinyur, ahli metrologi, dan praktisi industri untuk mengukur dengan akurat karakteristik
kekasaran permukaan, seperti tekstur, kedalaman, dan tingkat kerataan. Informasi ini sangat
berharga dalam pengembangan produk, pemeliharaan peralatan, dan pemantauan kualitas
produk yang dihasilkan.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Surface
Roughness Tester, termasuk pengertian, prinsip kerja, jenis-jenis alat, cara penggunaan, serta
kekurangan atau kelebihan alat itu sendiri. Dengan memahami dasar-dasar pengukuran
kekasaran permukaan dan peran Surface Roughness Tester dalam metrologi industri,
diharapkan pembaca akan memiliki wawasan yang lebih baik tentang pentingnya akurasi dalam
pengukuran permukaan dan dampaknya terhadap efisiensi dan kualitas produksi.
Selain itu, makalah ini juga menjadi bagian dari upaya kami dalam mengejar tingkat
pemahaman yang lebih tinggi tentang metrologi industri, yang selaras dengan perkembangan
teknologi dan tuntutan pasar yang semakin ketat dalam industri-manufaktur modern.
1
1.1 Rumusan Masalah
Dalam upaya memahami lebih dalam tentang Surface Roughness Tester (SRT) dan
peran kunci yang dimainkannya dalam konteks metrologi industri, kami merumuskan beberapa
pertanyaan yang akan menjadi fokus utama dalam makalah ini:
a. Apa pengertian dan prinsip kerja alat ukur Surface Roughness Tester (SRT) ?
b. Apa manfaat penggunaan alat ukur Surface Roughness Tester (SRT) ?
c. Sebutkan jenis-jenis alat ukur Surface Roughness Tester (SRT) ?
d. Bagaimana cara penggunaan alat ukur Surface Roughness Tester (SRT) ?
e. Apa saja kelebihan serta kekurangan dari alat ukur Surface Roughness Tester (SRT)
?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan prinsip kerja dari alat ukur serface roughness tester
Surfase roughness tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kekasaran
permukaan suatu material. Setiap permukaan komponen dari suatu benda memiliki beberapa
bentuk dan variasi yang berbeda baik dari strukturnya maupun dari hasil proses produksinya.
a. Probe atau Sensor: Alat ini dilengkapi dengan probe atau sensor khusus yang akan
berinteraksi langsung dengan permukaan objek yang akan diukur. Probe ini mungkin
berupa stylus (penggesek) atau sensor optik.
b. Gerakan Probe: Probe bergerak secara kontak atau non-kontak di atas permukaan objek.
Gerakan probe ini akan mengikuti kontur permukaan objek.
c. Pengukuran Perbedaan Ketinggian: Selama pergerakan probe, alat ini mengukur
perbedaan ketinggian atau kedalaman mikroskopis yang terjadi di permukaan objek. Ini
dilakukan dengan cara mendeteksi perubahan dalam posisi probe selama pemindaian.
d. Data Output: Data perbedaan ketinggian atau kedalaman ini kemudian dianalisis oleh
algoritma perangkat lunak dalam alat untuk menghasilkan parameter-parameter yang
menggambarkan ketidakrataan permukaan, seperti Ra (average roughness), Rz
(maximum height), Rt (total height), dan sebagainya.
e. Hasil Pengukuran: Hasil pengukuran ditampilkan pada layar alat atau disimpan dalam
bentuk data digital yang dapat diolah lebih lanjut. Ini memungkinkan operator untuk
mengevaluasi tingkat ketidakrataan permukaan dan membuat keputusan berdasarkan
data tersebut.
3
f. Kalibrasi: Alat ukur Surface Roughness Tester biasanya perlu dikalibrasi secara berkala
untuk memastikan akurasi hasil pengukuran.
Penggunaan alat ukur kekasaran permukaan bukan hanya membantu dalam mengukur
kualitas permukaan produk, tetapi juga berkontribusi secara signifikan pada peningkatan
kualitas secara keseluruhan. Dengan mengukur dan menganalisis kekasaran permukaan,
perusahaan dapat mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi pada produk, seperti retak
atau goresan, yang dapat diselesaikan dengan tindakan perbaikan yang tepat. Ini membantu
memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Selain manfaat kualitas, penggunaan alat ini juga dapat membantu dalam meningkatkan
efisiensi produksi. Dengan data yang diberikan oleh alat ukur kekasaran permukaan,
perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi mereka dengan menyesuaikan parameter-
parameter tertentu dalam pembuatan produk. Ini, pada gilirannya, dapat membantu mengurangi
biaya produksi dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Dalam rangkaian manfaat yang signifikan ini, alat ukur kekasaran permukaan menjadi
alat yang sangat berharga dalam memastikan kualitas produk yang tinggi, mengidentifikasi
masalah, dan meningkatkan efisiensi produksi dalam industri manufaktur.
4
metode yang tepat sangat tergantung pada karakteristik objek yang akan diukur serta tingkat
akurasi yang diperlukan. Dalam hal ini, kami akan menjelajahi berbagai jenis metode
pengukuran kekasaran permukaan yang digunakan di berbagai industri.
a. Stylus Profilometer
Stylus Profilometer adalah salah satu jenis alat ukur kekasaran permukaan yang paling
umum digunakan. Alat ini menggunakan metode mekanis dengan menggunakan stylus
(penggesek) yang bergerak di atas permukaan objek untuk mengukur perbedaan ketinggian
mikroskopis pada permukaan tersebut.
b. Optical Profilometer
Optical Profilometer adalah alat ukur kekasaran permukaan yang menggunakan prinsip
cahaya dan optik untuk mengukur ketidakrataan permukaan suatu objek. Alat ini memiliki
kemampuan untuk menghasilkan profil permukaan dengan tingkat akurasi dan resolusi yang
tinggi.
c. Ultrasonic Profilometer
5
d. White Light Interferometry Profilometer
White Light Interferometry Profilometer adalah jenis alat ukur kekasaran permukaan
yang menggunakan cahaya putih untuk mengukur ketidakrataan atau kekasaran permukaan
suatu objek. Alat ini memanfaatkan interferensi cahaya yang dipantulkan dari permukaan objek
untuk menghasilkan profil permukaan dengan tingkat resolusi yang sangat tinggi.
Scanning Tunneling Microscope (STM) adalah alat yang digunakan dalam mikroskopi
permukaan dan pengukuran kekasaran permukaan pada skala atom. STM menggunakan prinsip
quantum tunneling untuk menghasilkan gambar dan mengukur ketidakrataan permukaan pada
tingkat atom.
6
f. Atomic Force Microscope (AFM)
Atomic Force Microscope (AFM) adalah alat yang digunakan dalam mikroskopi
permukaan dan pengukuran kekasaran permukaan dengan tingkat resolusi yang tinggi, sering
digunakan dalam penelitian nanoskala. AFM bekerja dengan mengukur gaya interaksi antara
ujung tajam yang sangat tajam dan permukaan objek yang akan diukur.
7
4. Nyalakan alat Surface Roughness Tester SRT 6200 dan biarkan alat mengalami
inisialisasi.
5. Pilih parameter kalibrasi yang sesuai untuk alat Anda, misalnya, Ra (roughness
average) atau Rz (ten points high of irregularities).
6. Tempatkan probe pada permukaan standar kalibrasi yang telah disiapkan. Lalu
Mulailah proses kalibrasi. Ini mungkin melibatkan gerakan probe di sepanjang
permukaan standar atau prosedur khusus lainnya. Alat akan melakukan pengukuran
dan membandingkannya dengan nilai yang diketahui dari standar kalibrasi.
7. Periksa hasil kalibrasi yang ditampilkan pada layar alat. Ini akan memberikan
informasi tentang perbedaan antara nilai yang diukur oleh alat dengan nilai yang
diketahui dari standar kalibrasi.
8. Jika hasil kalibrasi menunjukkan perbedaan yang signifikan dari nilai yang
diketahui dari standar kalibrasi, Anda mungkin perlu melakukan penyesuaian
kalibrasi. Banyak alat memiliki fitur untuk melakukan penyesuaian ini.
b. Pastikan permukaan produk yang akan diukur bersih dari kotoran, debu, atau partikel
lain yang dapat memengaruhi hasil pengukuran, dan juga pastikan produk dalam posisi
yang stabil dan datar untuk pengukuran yang akurat.
c. Tentukan area spesifik pada permukaan produk yang akan diukur. Biasanya, Anda akan
memilih beberapa titik pengukuran yang mewakili kondisi keseluruhan permukaan.
d. Nyalakan alat Surface Roughness Tester. Tempatkan probe atau sensor pada titik
pengukuran pertama dengan lembut. Pastikan probe bersentuhan dengan permukaan
secara tepat.
e. Mulailah pengukuran. Alat akan mengumpulkan data ketidakrataan permukaan selama
pengukuran.
f. Setelah pengukuran selesai, alat akan menampilkan data hasil pengukuran di layar atau
menyimpannya dalam bentuk data digital. Baca dan analisis data tersebut. Anda dapat
melihat parameter kekasaran permukaan seperti Ra (roughness average), Rz (ten points
high of irregularities), Rt (roughness total), dan lainnya.
b. Kekurangan
1. Harga yang mahal: Alat ukur Surface Roughness Tester cenderung memiliki harga
yang tinggi, yang mungkin tidak terjangkau bagi beberapa pengguna atau
perusahaan.
2. Keterbatasan pada jenis permukaan: Alat ini mungkin tidak cocok untuk semua
jenis permukaan, terutama yang sangat kasar atau sangat halus. Dalam beberapa
kasus, perlu digunakan metode pengukuran alternatif.
9
3. Sensitivitas terhadap lingkungan: Beberapa jenis alat ini sangat sensitif terhadap
getaran, perubahan suhu, atau lingkungan yang tidak stabil, yang dapat
memengaruhi akurasi pengukuran.
4. Pelatihan diperlukan: Penggunaan alat ukur Surface Roughness Tester memerlukan
pemahaman yang baik tentang prinsip kerja alat dan interpretasi data. Pelatihan
mungkin diperlukan untuk pengguna yang kurang berpengalaman.
5. Kebutuhan Perawatan Rutin: Untuk menjaga kinerja yang optimal, alat ini
memerlukan perawatan rutin dan kalibrasi yang dapat menambah biaya operasional.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
a. Tekankan Pentingnya Pengetahuan: Sarankan kepada pembaca bahwa pengetahuan
tentang alat ini adalah aset berharga dalam berbagai aplikasi industri dan penelitian.
Pengguna harus berinvestasi dalam pemahaman yang kuat tentang prinsip kerja,
penggunaan yang benar, dan interpretasi data.
b. Pertimbangkan Spesifikasi Aplikasi: Ingatkan bahwa pemilihan alat ini harus
didasarkan pada spesifikasi dan kebutuhan aplikasi yang spesifik. Tidak ada alat yang
satu ukuran cocok untuk semua, dan pemilihan yang tepat akan meningkatkan
efektivitas.
c. Perluasan Pengetahuan: Sarankan kepada pembaca untuk terus memperluas
pengetahuan mereka tentang teknologi terbaru dan pengembangan dalam bidang
pengukuran kekasaran permukaan. Terus berkomunikasi dengan komunitas ilmiah dan
industri untuk tetap terkini.
d. Pelatihan dan Sumber Daya: Tekankan pentingnya pelatihan yang memadai dalam
penggunaan alat ini. Ingatkan bahwa produsen alat umumnya menyediakan panduan,
dukungan teknis, dan pelatihan yang dapat membantu pengguna dalam
mengoperasikan alat dengan baik.
e. Manfaat Jangka Panjang: Sarankan bahwa investasi dalam pemahaman dan
penggunaan yang benar dari alat ukur Surface Roughness Tester akan memberikan
manfaat jangka panjang dalam bentuk peningkatan kualitas produk, efisiensi
produksi, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang sifat material.
f. Berbagi Pengetahuan: Ajak pembaca untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman
mereka dalam menggunakan alat ini dengan komunitas mereka. Ini dapat
berkontribusi pada pertukaran informasi yang bermanfaat dan peningkatan dalam
penggunaan alat ini secara keseluruhan.
Dengan memberikan saran seperti ini dapat memberikan pesan yang kuat kepada
pembaca tentang pentingnya pemahaman yang baik tentang alat ukur Surface Roughness
Tester dan bagaimana penggunaannya dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam
berbagai aspek industri dan penelitian.
11
DAFTAR PUSTAKA
ALAT UJI. (2023, SEPTEMBER 28). Surface Roughness Tester Sebagai Alat Pengukur
Tingkat Kekasaran Material. Diambil kembali dari alatuji.com:
https://www.alatuji.com/article/detail/794/surface-roughness-tester
SALSABILA, N. (2023, Januari 26). Mengenal Surface Roughness Tester atau alat ukur
kekasaran permukaan . Diambil kembali dari mitech-ndt.co.id: https://mitech-
ndt.co.id/mengenal-surface-roughness-tester-atau-alat-ukur-kekasaran-permukaan/
Institut Teknologi Bandung. (2018). Atomic Force Microscopes (AFM). Diambil kembali dari
sipa.nrcn.itb.ac.id: https://sipa.nrcn.itb.ac.id/listtools/tool/19
BRUKER. (2023). Stylus Profilers. Diambil kembali dari www.bruker.com:
https://www.bruker.com/en/products-and-solutions/test-and-measurement/stylus-
profilometers.html
12