PENGUJIAN LOGAM
MAKALAH
oleh
FAKULTAS TEKNIK
Maret 2017
KATA PENGANTAR
Seperti yang tertera diatas, makalah ini tidak akan tercapai tanpa adanya
bantuan dari pihak luar. Melalui makalah ini, kami mengucapkan banyak terima
kasih atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan atas kelancaran dalam
proses penyusunan makalah kepada.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1
DAFTAR TABEL
2
DAFTAR GAMBAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasional
4
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2 Denah Ruang (Lay Out).
7
Gambar 2.2 Jarak Setiap Alat Uji pada Laboratorium Pengujian Logam
8
Gambar 2.3 Penentuan Warna pada Layout Laboratorium Pengujian Logam
9
Keterangan :
Keterangan Warna :
Warna biru pada layout menunjukan jalan antara mesin, mesin yang sedang
diperbaiki, jarak antar mesin.
Warna hijau pada layout menunjukan berarti aman digunakan pada alat-alat P3K.
Warna merah pada layout menunjukan tanda letak peralatan pemadam kebakaran,
pintu masuk darurat, saklar listrik.
10
2.3 Macam-macam Peralatan pada Laboratorium Pengujian Logam.
11
2.4 Jenis jenis Mesin pada Laboratorium Pengujian Logam
1. Dapur Listrik
Tipe : E/90
Daya : 3.3 kW
Buatan : Austria
12
c) Langkah Kerja Dapur Listrik
10. Lakukan koreksi, bila komposisi belum mencapai target yang diinginkan
12. Tapping
2. Mikroskop Logam
13
mikronya. Cahaya ini dibiaskan oleh lensa obyektif, lalu oleh lensa okuler
sehingga diperoleh bayangan dengan pembesaran tertentu.
a) Definisi Mikroskop
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, micros yakni kecil dan scopein
yakni melihat. Jadi secara harfiah mikroskop merupakan alat optik yang bisa
melihat benda dengan ukuran sangat kecil atau mikrokopis
Merk : Olympus
Buatan : Jerman
c) Langkah Kerja
14
c. Jika menggunakan preparat yang basah, harus dijaga agar kedudukan meja
selalu mendatar agar cairannya tidak mengalir keluar. Apabila
menggunakan preparat awetan maka posisi meja bias dibuat miring.
1. Persiapan
a. Memilih tempat kerja yang terang dan situasi bekerja yang bersih.
2. Pelaksanaan
a. Mengatur penerangan
e. Mengatur diafragma
15
i. Mengatur objektif serendah mungkin, tetapi hati-hati jangan sampai
objektifnya terhimpit oleh kaca preparat yang akibatnya akan merusak
preparat dan pecah.
j. Memasang salah satu mata pada okuler dan yang satunya tetap dibuka.
Usahakan melihat dengan keadaan kedua mata terbuka, jangan biasakan
memejamkan atau menutup salah satu mata karena hal tersebut dapat
menimbulkan kesilindrisan pada mata.
3. Pengakhiran
16
3. Mesin uji kekerasan sistem brinel
Metoda uji kekerasan yang di ajukan oleh J.A Brinell pada tahun 1900an
ini merupakan uji kekerasan lekukan yang pertamakali banyak digunakan dan
di susun pembakuannya (dieter, 1987). Uji kekerasan ini berupa pembentukan
lekukan pada permukaan logam menggunakan indentor. Indentor untuk brinell
berbentuk bola dengan diameter 10mm, diameter 5mm, diameter 2,5mm, dan
diameter 1mm, itu semua adalah diameter bola standar internasional.
17
Untuk bahan/ material pengujian brinel harus disiapkan terlebih dahulu.
Material harus bersih dan diusahakan halus (minimal N6 atau digerinda).
Harus rata dan tegak lurus, bersih dari debu, karat, dan terak.
Buatan : Jerman
d. amplas halus
18
4. Mesin Uji Tarik.
Kapasitas : 100 kN
Tipe : U PD 10
Tahun ; 1982
A = 0 s/d 20 kN
A+B = 0 s/d 50 kN
19
A+B+C = 0 s/d 100 kN
c) Langkah Kerja
1. Siapkan dan periksalah benda kerja yang akan diuji. Catatlah ukuran
benda kerja (panjang, panjang ukur, lebar, dan tebal mula-mula) serta
jenis bahannya.
9. Jepit ujung benda kerja bagian atas pada grip chuck. Aturlah skala
perpanjangan pada posisi nol (dengan kopling lever). Jepit ujung benda
kerja bagian bawah (tentukan ukuran panjangnya) dengan cara
mengatur kedudukan chuck bagian bawah. Setel jarum indicator pada
posisi nol (dengan catatan tidak ada beban).
11. Baca dan catatlah pertambahan gaya pada skala indikator untuk setiap
pertambahan panjang 2 mm.
20
12. Setelah benda kerja patah, ukurlah panjang ukur benda kerja setelah
patah, tebal dan lebar pada patahan.
a) Spesifikasi alat :
Berat pendulum : 24 Kg
Radius lengan : 60 cm
Sudut lengan : 90
b) Langkah Kerja
A. Menyiapkan Spesimen
21
B. Kodifikasi
C. Pengukuran Dimensi
22
3. Suhu dicatat pada lembar kerja, temperatur sesaat sebelum spesimen
diambil untuk diuji impact
c) Temperatur kamar
5. Posisi tangan kanan pada pin pengunci beban dan tangan kiri pada
rem.
23
3. Menghitung dengan stopwatch waktu yang dibutuhkan untuk 50 ayunan
(T50).
T = 2p ( / g)1/2
= T50 / 50
24
Helm berfungsi sebagai pelindung kepala dan meminimalisir cedera
yang akan menimpa.
3) Pakaian kerja
25
4) Sarung tangan
5) Pelindung kaki
Sepatu Safety adalah satu diantara Alat Pelindung Diri (APD) yang
harus dipakai oleh pekerja yang kemungkinan dapat terkena pecahan
kaca, besi ataupun serpihan yang lain yang pastinya sangat
membahayakan telapak kaki.
26
B. Petunjuk/langkah-langkah dalam pelaksanaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Laboratorium Pengujian Logam.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
28
DAFTAR RUJUKAN
29