Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PROSEDUR LABORATORIUM PEMBUATAN

GIGI TIRUAN KERANGKA LOGAM


TAHUN 2020

DISUSUN OLEH :

1. LA ODE ABDUL IFIN FAROB (183145124010)


2. ANUGRAH (183145124012)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNIK GIGI


UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
memberikan karunia-Nya Sehingga akhirnya tersusunlah materi laporan yang berjudul
“prosedur pembuatan gigi tiruan kerangka logam:”. Hal ini penulis lakukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Gigi Tiruan Kerangka Logam 2. Dengan selesainya
laporan klinik GTKL ini, maka tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua
orang yang sudah membantu dalam penuyusunan laporan ini.
Penulis mohon saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada
hasil laporan ini. Semoga laporan ini memberi banyak kegunaan pada semua pihak.
Terima kasih.

Makassar, 17 September 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ........................................................................................................... i

Daftar Isi ....... ............................................................................................................. ii

Daftar tabel ................................................................................................................ iii

Daftar Gambar ........................................................................................................... iv

BAB I Prosedur kerja GTKL ...................................................................................... 1

BAB II Penutup ......................................................................................................... 29

Daftar Pustaka ............................................................................................................. v

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar alat sumber : foto pribadi dan internet....................................................11


Tabel 2 daftar bahan sumber : foto pribadi dan internet.................................................14

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 model kerja...........................................................................................................15


Gambar 1. 2 penanaman pada ruber base................................................................................16
Gambar 1. 3 tripoding...............................................................................................................18
Gambar 1. 4 surveying..............................................................................................................19
Gambar 1. 5 duplikasi model....................................................................................................20
Gambar 1. 6 cengkeram akers...................................................................................................21
Gambar 1. 7 wax up..................................................................................................................21
Gambar 1. 8 sprue.....................................................................................................................22
Gambar 1. 9 investing...............................................................................................................23
Gambar 1. 11 casting................................................................................................................24
Gambar 1. 10 preheating..........................................................................................................24
Gambar 1. 12 divisting..............................................................................................................25
Gambar 1. 13 cutting sprue.......................................................................................................25
Gambar 1. 14 polishing logam..................................................................................................26
Gambar 1. 15 bite rim...............................................................................................................27
Gambar 1. 16 flasking...............................................................................................................28
Gambar 1. 17 boiling out..........................................................................................................29
Gambar 1. 18 packing...............................................................................................................29
Gambar 1. 19 curing.................................................................................................................30
Gambar 1. 20 deflasking...........................................................................................................30
Gambar 1. 21 finishing..............................................................................................................31
Gambar 1. 22 polishing.............................................................................................................31

v
PROSEDUR PEMBUATAN GTKL

(Konektor lingual bar cengkram akers dan cuspid universal clasp)

A. Alat dan bahan :


1. Alat

N0 Nama Gambar Fungsi


.
1. Sendok Digunakan untuk pencetakan
cetak model kerja

2. spatula dan Spatula digunakan untuk


bowl mengaduk bahan sedangkan
bowl sebagai wadah untuk bahan

3. Rubber Digunakan untuk membuat dasar


base model gigi

v
4. Surveyor Alat yang digunakan untuk
mengetahui keberadaan
undeercu pada model kerja

5. Kuvet Wadah agar untuk membuat


duplicating model

6. Panci Wadah untuk memasak agar

7. Kompor Dugunakan sebagai alat


memasak agar

v
8. . Lecron Merapikan hasil wax up

9. Vacum Digunakan untuk mengaduk


mixing jar
bahan investment hingga
homogen.

10. Vibrator digunakan untuk menghilangkan


nodle-nodle agar tidak terjadi
porositas.

11. Bunsen Wadah spirtus

12. Korek api Digunakan untuk menyalakan


api pada bunsen

v
13. Casting Digunakan sebagai tempat
ring menanam pola malam.

14 Asbes Untuk meredam panas

15. Burn out Digunakan untuk preheating


. furnance
untuk mendapatkan mould
chumber

16. Penjepit Untuk mengeluarkan muvel dari


burn out furnance dan pada saat
casting.

17. Mesin Untuk mencairkan logam


casting

18. Chobalt logam yang akan dicairkan


chornium
untuk pembuatan kerangka
logam .

v
19. Palu Digunakan untuk membongakar
hasil curing

20. Mikromotor Digunakan untuk merapikan


kerangka logam

21. Bur logam Digunakan untuk mengurangi


dan merapihkan kerangka
logam.

22. Bur akrilik Digunakan untuk mengurangi


dean merapihkan basis akrilik

23. Diamond Digunakan untuk menghaluskan


dan mengkilapkan kerangka
logam.

24. Gelas ukur


Digunakan untuk mengukur
cairan investmen

v
Kuvet
25. Digunakan untuk tempat
penanamn model pada saat
proses flasking

26. Alat press Digunakan untuk memadatkan


bahan akrilik dan agar bahan
tersebut mengisi semua bagian
mould space

27. Spoid Digunakan untuk mencampuran


bahan akrilik (liquid dan
powder)

28. Timbangan Digunakan untuk mengukur


takaran Phosphate bonded
investment

Tabel 1 Daftar alat sumber : foto pribadi dan internet

2. Bahan :

v
1. Alginat Digunakan
mencetak
model kerja

2. Dental Untuk
stone tipe 3 membuat base
pada model
kerja

3. Dental Bahan yang


stone tipe 1 digunakan
untuk
menanam
model kerja
pada cuvet

4. Vaselin Di gunakan
untuk
memisahkan
gips dengan
gips

v
5. Could muld Digunakan
seal (CMS) untuk
memisahakn
gips dengan
akrilik

6. Phosphate Bahan yang


bonded digunakan
investment untuk
membuat
duplikat

7. Liquid Bahan yang


investment digunakan
untuk
mencampuri
bahan powder
investment
pada proses
duplikat
8. Spirtus Bahan yang
digunakan
untuk
menyalakn
bunsen

9. Wax Bahan yang


pattern digunakan
pembuatan
basis pada
gigi tiruan
kerangka
logam

v
10 Cobalt Bahan yang
. chromium digunakan
pada proses
casting pada
pembuatan
gigi tiruan
kerangka
logam
11 CaCO2 Bahan yang
. (Engel digunkan
blue) untuk
mengkilapkan
basis pada
gigi tiruan

12 Heat curing Bahan yang


. akrilik digunakan
pada proses
packing untuk
pembuatan
basis pada
gigi tiruan

13 Liquid heat Bahan


. curing digunakan
akrilik untuk
mencampurka
n powder
akrilik pada
proses
packing
14 Elemen Bahan
. gigi tiruan digunakan
untuk mengisi
ruang
edentolous

v
15 Wax sprue Bahan
. digunakan
untuk sebagai
jalam masuk
bahan logam

16 Agar Bahan untuk


. (irreversibl menduplikat
e
hidrokoloid
)

Tabel 2 daftar bahan sumber : foto pribadi dan internet

B. Prosedur Kerja
1) Mencetak model kerja
Model kerja merupakan replika dari struktur rongga mulut yang
digunakan sebagai media pembuatan gigi tiruan.
• Siapkan model studi yang akan dicetak menjadi model kerja.
• Model studi dicetak menggunakan alginate dan air secukupnya atau
takarannya sesuai takaran pabrik.
Cara pengadukannya :
Aduk alginate yang ada pada bowl menggunakan spatula dengan 1 arah.
• Setelah mendapatkan hasil cetakan alginate cor menggunakan bahan
gips.
• Cor menggunakan gips keras tipe IV (bisa juga gips tipe III)
Cara pengadukannya:
Menggunakan air mengalir namun airnya tidak boleh mengalir deras,
kemudian gips yang ada pada bowl di aduk sampai tidak ada gelembung
yang terlihat.
• Hasil cetakan alginate di simpan di atas vibrator yang menyala lalu
itu sedikit demi sedikit tuangkan gips yang sudah diaduk kedalam
cetakan alginate tersebut sampai full. (vibrator sangat penting
digunakan agar model kerja yang dihasilkan nantinya tidak porous)
• Jika gips telah keras lakukan proses trimmer yang bertujuan agar
model kerja terlihat rapi.

v
Gambar 1. 1 model kerja

2) Penanaman model pada rubber base

Proses penanaman model kerja di kuvet menggunakan gips type 3


dan gan gips type 1 (di campur ) yang pbertujuan untuk mendapatkan
basis agar mudah di tempatkan pada model kerja surveyor.

Gambar 1. 2 penanaman pada ruber base

3) Survey Model dan Desain

Didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk


menentukan parallelisme relatif dari dua atau lebih permukaan gigi atau
bagian-bagian lain membuang dari kesehatan gigi arah.

Survey adalah prosedur penentuan lokasi dan garis luar (out line
dari kontur dan posisi geligi dan jaringan sekitar pada model rahang
sebelum kita membuat desain gigitiruan.

Tujuan dari survey yaitu:

v
- Menentukam arah pemasangan dan bidang-bidang pengarah
gigitiruan.
- Untuk menentukan undercut-undercut yang dapat digunakan
unruk menahan gigitiruan.
- Tida menjadi tempat sisa makanan, enak dilihat dan mudah
dipasang dan dilepas oleh pemakainya.
Prosedur yang harus diikuti selama survei diagnostik

1. Diletakkan pendukungnya pada tabel perbandingan dengan permukaan


occlusal paralel dengan pesawat horizontal.
2. Dalam tabel menganalisis pada awalnya adalah diberikan sebuah
anteroposterior miringkan, kemudian ke kiri dan ke kanan tie rod lateral
miringkan dan dianalisa dalam posisi masing-masing.
3. Tingkat miringkan tersebut diubah sementara operator tampak untuk
jumlah maksimal dari permukaan paralel yang dapat bertindak sebagai
memandu selama memasukkan denture, namun pada saat yang sama
memberikan perlawanan untuk penggantian fungsi denture selama.
4. Setelah selesai, sebuah analisis catatan ini terbuat dari hasil dari berbagai
kemungkinan dapat dimiringkan dan menganalisis adalah dipertukarkan
untuk sebuah tongkat pengukur memperlemah.
5. Gigi dan adalah jaringan dianalisis ulang menggunakan memperlemah
mengukur.
6. Analisis akhir dilakukan mengingat prinsip desain denture. Sekali jalan
memasukkan telah memutuskan pemantauan yang terkunci pada
posisinya tabel.
7. Akhirnya tripoding dilakukan pada dibuang diagnostik.

Tilt (Kemiringan) :

Dirujuk sebagai 'mengubah sumbu panjang dari masing-masing gigi


relatif ke pesawat horizontal'.Memiringkan digunakan untuk memperoleh
jalan yang paling menguntungkan memasukkan. Memiringkan mungkin
digunakan untuk meningkatkan diinginkan memangkas dan untuk
mengurangi memangkas daya yang tak diinginkan.

v
Tripoding:

Setelah kecondongan terakhir membuang telah dipilih, ia harus


dicatat agar membuang mungkin nantinya akan memindah dengan tepat.
Prosedur ini disebutkan sebagai Tripoding.

Gambar 1. 3 tripoding

Blockout

Dalam pengertian yang lebih luas istilah blockout mencakup area


yang tidak hanya melintasi oleh kerangka kerja denture selama tempat duduk
dan penghapusan, tetapi juga orang-orang yang terlibat wilayah keluar
diblokir untuk kenyamanan

Garis Survey :

Garis yang ditandai pada gigi abutment oleh surveyor memegang


pemintal untuk menunjukkan lingkar yang terbesar dalam diberikan pesawat
horizontal. Signifikans baris survei adalah bahwa semua komponen-
komponen yang kaku denture parsial harus dipelihara occlusal untuk itu.
Biasanya hanya terminal dari ketiga retentive braket lengan yang diletakkan
gingival ke baris survey.

v
Gambar 1. 4 surveying

4) Duplikat Model

Prosedur duplikasi :
1. Siapkan kuvet dan model kerja. Model kerja di simpan di bawah
kuvet duplikasi selanjutna kuvet di tutup.
2. Siapkan agar hidrocoloid
3. Panaskan agar hidrocoloid baik menggunkan mesin duplikasi aupun
menggunakan kompor menjdi cair.
4. Alirkan agar hidrocoloid yang mencair ke adalam kuvet duplikasi.
5. Setela kuvet terisi dengan agar hidrocoloi segera rendam di dalam air
dingin
6. Setelah dingin, balik kuvet duplikasi dan buka alasnya.
7. Setelah alasnya terlepas, balik dan tekan kedua lubang masuk agar
dengan perlahan hingga cetakan agar dapat lepas dari cuvet.
8. Setelah han cetak agar hidrocoloid lepas dari kuvet, keluarkan model
kerja dengan perlahan serta hati-hati jangn sampai merusaknya.
9. Siapakan bahan untuk membuat model kerja untuk kerangka logam
(refractory cast)
10. Gunakan phospate bonded investmet sebgai bahan untuk model kerja
(refractory cast). Pengadukan dengan alat acum, Pengadukan tanpa
alat acum
11. Setelah adoan siap, masukan dalam cetakan agar hidrocoloid

v
12. Setelah mengering, lepaskan model kerja dari cetakan
13. Lanjutkan dengan memberikan bahan hardener pada refractory cast

Gambar 1. 5 duplikasi model

5) Desain Model

Setelah model kerja diduplikasi untuk dibuat refractory cast,


dibutuhkan untuk memindahkan design ke refractory cast yang
selanjutnya untuk menyelesaikan waxing up. Garis pada kerangka logam
dipindahkan dari model kerja ke model refraktory dan posisinya cukup
akurat tanpa menggunakan surveyor

Relief dan block out dan manik-manik dapat di lihat dengan


mudah pada model refraktory. Ketika menggambar pada refraktory cast
gunakan pensil malam.ikuti garis konektor utama Rahang atas. Ketika
menggaris lingual plate,apakah itu pada anterior atau posterior, sangat
penting mengikuti garis pada master cast.

Desain Cengkram
a. cengkeram suferior

Adalah Cangkolan yang mencapai daerah gerong dari oklusal,


lengan retensi cangkolan ini berasal dari sandaran oklusal.Semua cangkolan
superior memiliki bentuk yang sederhana, cangkolan tersusun dari satu atau

v
dua sandaran oklusal dan dari sisi keluar dua lengan cangkolan, satu dari
lengan cangkolan itu bersifat retentif dengan cara berakhir di daerah
gerong.supra garis survei antara lain cangkolan; akers, cincin terbuka,
cincin terbuka untuk kaninus, back action, halfand half.

 akers

Gambar 1. 6 cengkeram akers

6) Waxing Up (Pembuatan Pola Malam)


Pada tahap waxing up pada kerangka logam dibutuhkan malam
plastik yang dapat dibeli dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan
ketebalan. Jika digunakan komium kobalt malam harus lebih berat.

Gambar 1. 7 wax up

7) Spruing (Pemasangan sprue)


 Pasang lembaran malam plastik pada model mengikuti garis
konektor utama dan jangan biarkan malam menutup garis,
rapikan menggunakanpisau malam. Dan memperhatikan batas-

v
batas freneulum lingual agar tidak menganggu kenyamanan
pasien
 Malam ini harus tipis tidak lebih dari 1 mm ketebalannya
 Tempelkan malam mengikuti desain konektor yang dibuat
 Tempelkan freme work pada daerah edentolous lalu lanjutkan
 Pemasangan malam pada daerah cengkram
 Panaskan pisau malam untuk melelehkan wax yang berfungsi
untuk menyatuhkan wax.

Gambar 1. 8 sprue

8) Investing (Penanaman Dalam Muvel)


Setelah proses pemasangan sprue lakukan proses investing
dengan menggunakan bahan investment phospate bonded. Masukkan
powder 100gr ke dalam tabung mixing dan masukkan 11 ml air dan 17
liquid ke dalam gelas ukur. Perbandingan antara powder dan liquid yaitu
3:1.
Campurkan powder dan liquid ke dalam tabung vaccum mixing
machine dan aduk dengan menggunakan spatula. Selanjutnya lakukan
pengadukan dengan menggunakan vaccum mixing machine agar
investment dapat tercampur secara merata, lalu tunggu hingga mesin
berhenti.

v
Tuangkan bahan investment ke dalam ring silikon di atas
vibrator. Selanjutnya tunggu hingga investment mengeras, lalu keluarkan
investment dari ring silikon.

Gambar 1. 9 investing

9) Preheating (Pembuangan Pola Malam)


Tahap selanjutnya yaitu preheating dengan burn out furnace.
Nyalakan terlebih dahulu burn out furnace hingga suhu mencapai 60℃.
Masukkan investment ke dalam burn out furnace menggunakan tang
penjepit, letakkan posisi lubang crusible menghadap ke bawah dengan
suhu mencapai 900℃ dan keluarkan investment pada suhu 30℃ .

Guna :

a. Menghilangkan kelembaban mold.

v
b. Menguapkan pola malam sehingga terjadi ruang dalam
mold.

c. Mengekspansi mold untuk kompensasi penyusutan metal


pada waktu mendingin.

Gambar 1. 10 preheating
10) Pengecoran logam (casting)
Proses memasukan logam cair ke dalam movel bekas malam
dengan cara pemanasan hingga mencair. Setelah didiamkan selama 30
menit pada 700 C dengan cepat dipindah ke alat casting macnine dan
selanjutnya dilakukan melting.

Gambar 1. 11 casting

11) Divisting (Pembongkaran Investment)

v
Pada tahap divisting, Plunger yang berada dalam investment
disejajarkan dengan plunger yang lain kemudian beri tanda untuk
mengetahui perbatasan antara plunger dengan restorasi sekaligus menjadi
tempat untuk pemotongan investment. Potong investment pada daerah
yang sudah ditandai dengan menggunakan mata bur disk. Selanjutnya
lakukan proses sand blasting untuk menghilangkan sisa bahan
investment dan cuci dengan menggunakan steam jet cleaner.

Gambar 1. 12 divisting

12) Cutting Sprue (Pemotongan sprue)


Potong sprue menggunakan mikromotor dengan matabur
diamond disk. Hindari tekanan yang berlebihan dan terlalu panas agar
tidak terjadi kerusakan pada restorasi, kemudian rapikan dengan
menggunakan matabur stone.

v
Gambar 1. 13 cutting sprue

13) Finishing dan polishing Kerangka

Setelah kerangka kerja diperoleh dengan mendivestasi sprues


dihilangkan meskipun beberapa otoritas lebih suka sprue tidak
dihilangkan. Perawatan harus diambil saat memoles lengan genggam
gips.

Kecepatan tinggi lebih disukai dibandingkan dengan kecepatan


yang lebih rendah. Roda atau titik dan kecepatan putarannya harus
melakukan pemotongan. Tekanan berlebihan memanaskan pekerjaan,
dan memperlambat pemotongan.

Urutan yang pasti untuk penyelesaian harus diadopsi dan diikuti


untuk setiap kerangka kerja. Roda pemoles yang bersih harus
digunakan. Pastikan setiap operasi penyelesaian sepenuhnya
menghilangkan semua goresan yang ditinggalkan oleh yang
sebelumnya. Setiap langkah finishing berturut-turut menggunakan
abrasive yang lebih halus dan karenanya memotong lebih banyak dan
perlahan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya.

v
Gambar 1. 14 polishing logam

14) Pembuatan bite rim


 Lapisi daerah edentolous dengan malam yang berfungsi sebagai
tempat dudukan elemen gigi tiruan
 Tinggi lapisan malam dibuat mengikuti tinggi gigitan
 Lalu rapihan malam tersebut

Gambar 1. 15 bite rim

15) Penyusunan elemen gigi tiruan

v
 P1 Kanan
Galangan gigit dipotong sebesar gigi P1 kanan rahang atas. Sumbu
gigi tegaklurus dengan bidang oklusal. Kemudiantitik kontak mesial P1
kanan rahang atasberkontak dengan titik kontak distalcaninus kanan
rahang atas. Cusp bukalmenyentuh bidang datar/oklusi dan cusppalatal
naik kira-kira 1 mm diatas bidangdatar/oklusi.
 P2 Kanan
Galangan gigit dipotong sebesar gigi P2 kanan rahang atas. Sumbu
gigi tegaklurus dengan bidang oklusal. Kemudian titik kontak mesial P2
kanan rahang atasberkontak dengan titik kontak distal P1 kanan rahang
atas. Cusp bukal danpalatal P2 kanan rahang atas menyentuh bidang
datar/oklusi.
 M1 Kanan
Galangan gigit dipotong sebesar gigi M1kanan rahang atas. Kemudian
titik kontakmesial M1 kanan rahang atas berkontak dengan titik kontak
distal P2 kananrahang atas. Cusp mesio palatal menyentuh
bidang datar/oklu sisedangkan cusp lainnya naik sekitar 1-2mm diatas
bidang datar/oklusi.
 M1 Kiri
Galangan gigit dipotong sebesar gigi M1 kiri rahang atas. Kemudian titik
kontakmesial M1 kiri rahang atas berkontakdengan titik kontak distal
P2 kiri rahangatas. Cusp mesio palatal menyentuhbidang
datar/oklusi, sedangkan cusplainnya naik sekitar 1-2 mm
diatasbidang datar/oklusi.
16) Flasking
Tahap flasking dilakukan dengan cara menyiapkan kuvet dan
model kerja. Kuvet diolesi vaselin agar bahan tanam mudah dibuka pada
saat deflasking. Gpis diaduk dan dimasukan di dalam kuvet secukupnya,
lalu model kerja di tanam. setelah gips di kuvet dibawah mengeras
kemudian diolesi vaselin dan kuvet bagian atas diisi kembali dengan gips
dan dilakukan pengepresan. Metode yang digunakan adalah pulling the
casting yang menutup bagian elemen gigi asli dengan adonan gips dan

v
membuka elemen gigi tiruan agar setelah boiling out elemen gigi tiruan
ikut ke kuvet atas.

Gambar 1. 16 flasking

17) Boiling Out


Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan pola malam dengan cara kuvet
dimasukkan ke dalam air mendidih selama 10 menit. Lalu kuvet diangkat dan
dipisahkan secara perlahan dengan seluruh biji sudah berada di kuvet atas. Air
mendidih yang bersih disiramkan pada mould space, sehingga tidak ada lagi sisa
malam pada mould space. Bagian tepi yang tajam pada mould space dirapihkan
dengan menggunakan lecron. Mould space yang masih hangat diolesi dengan CMS
agar pada saat deflasking protesa akrilik mudah dilepas dari model kerja.

Gambar 1. 17 boiling out

18) Packing
Metode packing yang digunakan adalah wet methode yaitu dengan
mencampurkan monomer dan polymer diluar mould space atau menggunakan
mixing jar hingga mencapai tahap dough stage. Dough stage adalah saat konsisten

v
adonan mudah diangkat dan tidak melekat lagi. Kemudian dimasukan adonan akrilik
dengan ke dalam mould space pada kuvet bagian atas dan bawah. Press dengan
meletakan cellophane di antara kuvet atas dan kuvet bawah, hingga metal to metal
sebanyak dua kali dengan press permanen. Bersikan sisa-sisa bahan akrilik yang
terdapat diluar mould space dengan scapel, kemudian cellophone.

Gambar 1. 18 packing

19) Curing
Curing adalah proses polimerisasi dan monomer yang bereaksi dengan
polimerisasi nya dengan bantuan panas. Polimerisasi dilakukan dengan cara
merebus bahan akrilik (heat curing) dalam air dalam keadaan dingin hingga
mendidih selama satu jam. Setelah satu jam kuvet diangkat dan didiamkan hingga
mencapai suhu kamar.

v
Gambar 1. 19 curing

20) Deflesking
Deflesking adalah proses melepaskan model kerja dan protesa dari kuvet.
Tahapanya kuvet atas dan bawah dipisahkan, lalu buang gips menggunakan tang
gips secara perlahan hingga model dan protesa terlepas dari bahan tanam tersebut.

Gambar 1. 20 deflasking

21) Finishing
Tahap yang dilakukan yaitu protesa dilepaskan dari model kerja, lalu
dibersihkan akrilik dari sisa gips yang menempel pada bagian tepi gigi tiruan dengan
menggunakan bur fissure, bulatkan bagian tepi yang tajam, lalu haluskan proseta
akrilik dengan menggunakan amplas kasar dan amplas halus.

v
Gambar 1. 21 finishing

22) Polishing
Untuk menghilangkan guratan pada gigi tiruan menggunakan
fetlcon dengan bahan pumice, lalu dilakukan pemolesan dengan
menggunakan white brush. dengan bahan calcium carbonate hingga
mengkilap dan dipoles menggunakan mengkilap protesa dicuci dan
dibersihkan dari sisa-sisa bahan poles. (Bite, 2019)

Gambar 1. 22 polishing

v
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan gigi tiruan kerangka logam sangat penting dalam menjaga
kesehatan periodontal dan menjaga stabilitas gigi yang tersisa.Desain pada kasus
kompromis perlu mempertimbangkan gaya kunyah yang dapat menyebabkan
kegoyangan gigi dan kegagalan restorasi. Mengetahui prosedur pengerjaan GIGI
TIRUAN KERANGKA LOGAM di laboratorium. Keberhasilan terapi terletak
di tangan dokter yang harus benar-benar kompeten untuk membuat diagnosis
komprehensif dari mulut dan harus merencanakan setiap detail pengobatan.
Adanya persiapan yang cermat dari pasien dan desain yang akurat dan
konstruksi prostesis, dokter gigi dapat mempertahankan gigi yang tersisa
bertahan lebih lama di rongga mulut dan mengembalikan fungsional dan
kenyamanan pasien

Konektor utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah
gigi yang hilang, dan rahang mana yang dibuatkan. Pada GTSL dengan basis
akrilik digunakan perluasan plat akrilik sebagai konektor mayor. Pada
penggunaan GTSL dengan metal frame dapat menggunakan bar atau plate. Pada
rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shaped palatal connector, antero-
posterior palatal bar dan palatal palate. Pada rahang bawah dapat berupa lingual
bar dan lingual.

Fungsi konektor utama adalah menyalurkan daya kunyah yang diterima


dari satu sisi kepada sisi yang lain. Syarat konektor utama adalah rigid, tidak
mengganggu gerak jaringan, tidak menyebabkan tergeseknya mukosa dan
gingiva, tepi konektor utama cukup jauh dari margin gingiva, tepi dibentuk
membulat dan tidak tajam supaya tidak menganggu lidah dan pipi

Prosedur pembuatan gigi tiruan sesuai materi diatas yaitu, Waxing adalah
proses menempelkan atau melekatkan pola malam/wax pattern pada refratory
cast sesuai desain yang telah ditentukan sebelumya. Spruing yaitu melakukan
wax, metal atau plastic form pada pola malam yang akan menjadi jalan masuk

v
logam cair ke dalam mold, dan berfungsi pula sebagai reservoir logam pada
waktu casting. Proses menanam model dengan pola malam atau mahkota tiruan
dengan bahan tanam sebelum dilakukan prosedur casting. Selanjutnya proses
menghilangkan pola malam dan sprue wax yang sudah ditanam dengan
menggunakan panas untuk menyiapkan mold menerima logam. Logam yang
digunakan pada pembuatan kerangka logam adalah cobalt chromiuran
alloy.Cengkram merupakan penahan langsung ekstra koronal dan berfungsi
menahan, mendukung, dan menstabilkan geligi tiruan sebagian lepasan.

B. Saran
Kami menyarankan kepada pembaca terutama kepada mahasiswa TEKNIK
GIGI untuk lebih banyak membaca buku yang berkaitan dengan GIGI TIRUAN
KERANGKA LOGAM agar lebih memahami tentang materi yang kami sajikan
dalam makalah ini sehingga dapat menambah wawasan juga menambah
referensi tentang bahan pembelajaran ilmu teknik gigi ataupun menyempatkan
diri untuk memberikan masukan berupa saran ataupun kritikkan yang bersifat
membangun juga sangat kami perlukan untuk pembangunan makalah ini kearah
yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

v
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id

http://www.jdentistry.ui.ac.id/index.php/JDI/article/download/729/626

https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/download/9233/9008

Anda mungkin juga menyukai