DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
memberikan karunia-Nya Sehingga akhirnya tersusunlah materi laporan yang berjudul
“prosedur pembuatan gigi tiruan kerangka logam:”. Hal ini penulis lakukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Gigi Tiruan Kerangka Logam 2. Dengan selesainya
laporan klinik GTKL ini, maka tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua
orang yang sudah membantu dalam penuyusunan laporan ini.
Penulis mohon saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada
hasil laporan ini. Semoga laporan ini memberi banyak kegunaan pada semua pihak.
Terima kasih.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul
v
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
v
PROSEDUR PEMBUATAN GTKL
v
4. Surveyor Alat yang digunakan untuk
mengetahui keberadaan
undeercu pada model kerja
v
8. . Lecron Merapikan hasil wax up
v
13. Casting Digunakan sebagai tempat
ring menanam pola malam.
v
19. Palu Digunakan untuk membongakar
hasil curing
v
Kuvet
25. Digunakan untuk tempat
penanamn model pada saat
proses flasking
2. Bahan :
v
1. Alginat Digunakan
mencetak
model kerja
2. Dental Untuk
stone tipe 3 membuat base
pada model
kerja
4. Vaselin Di gunakan
untuk
memisahkan
gips dengan
gips
v
5. Could muld Digunakan
seal (CMS) untuk
memisahakn
gips dengan
akrilik
v
10 Cobalt Bahan yang
. chromium digunakan
pada proses
casting pada
pembuatan
gigi tiruan
kerangka
logam
11 CaCO2 Bahan yang
. (Engel digunkan
blue) untuk
mengkilapkan
basis pada
gigi tiruan
v
15 Wax sprue Bahan
. digunakan
untuk sebagai
jalam masuk
bahan logam
B. Prosedur Kerja
1) Mencetak model kerja
Model kerja merupakan replika dari struktur rongga mulut yang
digunakan sebagai media pembuatan gigi tiruan.
• Siapkan model studi yang akan dicetak menjadi model kerja.
• Model studi dicetak menggunakan alginate dan air secukupnya atau
takarannya sesuai takaran pabrik.
Cara pengadukannya :
Aduk alginate yang ada pada bowl menggunakan spatula dengan 1 arah.
• Setelah mendapatkan hasil cetakan alginate cor menggunakan bahan
gips.
• Cor menggunakan gips keras tipe IV (bisa juga gips tipe III)
Cara pengadukannya:
Menggunakan air mengalir namun airnya tidak boleh mengalir deras,
kemudian gips yang ada pada bowl di aduk sampai tidak ada gelembung
yang terlihat.
• Hasil cetakan alginate di simpan di atas vibrator yang menyala lalu
itu sedikit demi sedikit tuangkan gips yang sudah diaduk kedalam
cetakan alginate tersebut sampai full. (vibrator sangat penting
digunakan agar model kerja yang dihasilkan nantinya tidak porous)
• Jika gips telah keras lakukan proses trimmer yang bertujuan agar
model kerja terlihat rapi.
v
Gambar 1. 1 model kerja
Survey adalah prosedur penentuan lokasi dan garis luar (out line
dari kontur dan posisi geligi dan jaringan sekitar pada model rahang
sebelum kita membuat desain gigitiruan.
v
- Menentukam arah pemasangan dan bidang-bidang pengarah
gigitiruan.
- Untuk menentukan undercut-undercut yang dapat digunakan
unruk menahan gigitiruan.
- Tida menjadi tempat sisa makanan, enak dilihat dan mudah
dipasang dan dilepas oleh pemakainya.
Prosedur yang harus diikuti selama survei diagnostik
Tilt (Kemiringan) :
v
Tripoding:
Gambar 1. 3 tripoding
Blockout
Garis Survey :
v
Gambar 1. 4 surveying
4) Duplikat Model
Prosedur duplikasi :
1. Siapkan kuvet dan model kerja. Model kerja di simpan di bawah
kuvet duplikasi selanjutna kuvet di tutup.
2. Siapkan agar hidrocoloid
3. Panaskan agar hidrocoloid baik menggunkan mesin duplikasi aupun
menggunakan kompor menjdi cair.
4. Alirkan agar hidrocoloid yang mencair ke adalam kuvet duplikasi.
5. Setela kuvet terisi dengan agar hidrocoloi segera rendam di dalam air
dingin
6. Setelah dingin, balik kuvet duplikasi dan buka alasnya.
7. Setelah alasnya terlepas, balik dan tekan kedua lubang masuk agar
dengan perlahan hingga cetakan agar dapat lepas dari cuvet.
8. Setelah han cetak agar hidrocoloid lepas dari kuvet, keluarkan model
kerja dengan perlahan serta hati-hati jangn sampai merusaknya.
9. Siapakan bahan untuk membuat model kerja untuk kerangka logam
(refractory cast)
10. Gunakan phospate bonded investmet sebgai bahan untuk model kerja
(refractory cast). Pengadukan dengan alat acum, Pengadukan tanpa
alat acum
11. Setelah adoan siap, masukan dalam cetakan agar hidrocoloid
v
12. Setelah mengering, lepaskan model kerja dari cetakan
13. Lanjutkan dengan memberikan bahan hardener pada refractory cast
5) Desain Model
Desain Cengkram
a. cengkeram suferior
v
dua sandaran oklusal dan dari sisi keluar dua lengan cangkolan, satu dari
lengan cangkolan itu bersifat retentif dengan cara berakhir di daerah
gerong.supra garis survei antara lain cangkolan; akers, cincin terbuka,
cincin terbuka untuk kaninus, back action, halfand half.
akers
Gambar 1. 7 wax up
v
batas freneulum lingual agar tidak menganggu kenyamanan
pasien
Malam ini harus tipis tidak lebih dari 1 mm ketebalannya
Tempelkan malam mengikuti desain konektor yang dibuat
Tempelkan freme work pada daerah edentolous lalu lanjutkan
Pemasangan malam pada daerah cengkram
Panaskan pisau malam untuk melelehkan wax yang berfungsi
untuk menyatuhkan wax.
Gambar 1. 8 sprue
v
Tuangkan bahan investment ke dalam ring silikon di atas
vibrator. Selanjutnya tunggu hingga investment mengeras, lalu keluarkan
investment dari ring silikon.
Gambar 1. 9 investing
Guna :
v
b. Menguapkan pola malam sehingga terjadi ruang dalam
mold.
Gambar 1. 10 preheating
10) Pengecoran logam (casting)
Proses memasukan logam cair ke dalam movel bekas malam
dengan cara pemanasan hingga mencair. Setelah didiamkan selama 30
menit pada 700 C dengan cepat dipindah ke alat casting macnine dan
selanjutnya dilakukan melting.
Gambar 1. 11 casting
v
Pada tahap divisting, Plunger yang berada dalam investment
disejajarkan dengan plunger yang lain kemudian beri tanda untuk
mengetahui perbatasan antara plunger dengan restorasi sekaligus menjadi
tempat untuk pemotongan investment. Potong investment pada daerah
yang sudah ditandai dengan menggunakan mata bur disk. Selanjutnya
lakukan proses sand blasting untuk menghilangkan sisa bahan
investment dan cuci dengan menggunakan steam jet cleaner.
Gambar 1. 12 divisting
v
Gambar 1. 13 cutting sprue
v
Gambar 1. 14 polishing logam
v
P1 Kanan
Galangan gigit dipotong sebesar gigi P1 kanan rahang atas. Sumbu
gigi tegaklurus dengan bidang oklusal. Kemudiantitik kontak mesial P1
kanan rahang atasberkontak dengan titik kontak distalcaninus kanan
rahang atas. Cusp bukalmenyentuh bidang datar/oklusi dan cusppalatal
naik kira-kira 1 mm diatas bidangdatar/oklusi.
P2 Kanan
Galangan gigit dipotong sebesar gigi P2 kanan rahang atas. Sumbu
gigi tegaklurus dengan bidang oklusal. Kemudian titik kontak mesial P2
kanan rahang atasberkontak dengan titik kontak distal P1 kanan rahang
atas. Cusp bukal danpalatal P2 kanan rahang atas menyentuh bidang
datar/oklusi.
M1 Kanan
Galangan gigit dipotong sebesar gigi M1kanan rahang atas. Kemudian
titik kontakmesial M1 kanan rahang atas berkontak dengan titik kontak
distal P2 kananrahang atas. Cusp mesio palatal menyentuh
bidang datar/oklu sisedangkan cusp lainnya naik sekitar 1-2mm diatas
bidang datar/oklusi.
M1 Kiri
Galangan gigit dipotong sebesar gigi M1 kiri rahang atas. Kemudian titik
kontakmesial M1 kiri rahang atas berkontakdengan titik kontak distal
P2 kiri rahangatas. Cusp mesio palatal menyentuhbidang
datar/oklusi, sedangkan cusplainnya naik sekitar 1-2 mm
diatasbidang datar/oklusi.
16) Flasking
Tahap flasking dilakukan dengan cara menyiapkan kuvet dan
model kerja. Kuvet diolesi vaselin agar bahan tanam mudah dibuka pada
saat deflasking. Gpis diaduk dan dimasukan di dalam kuvet secukupnya,
lalu model kerja di tanam. setelah gips di kuvet dibawah mengeras
kemudian diolesi vaselin dan kuvet bagian atas diisi kembali dengan gips
dan dilakukan pengepresan. Metode yang digunakan adalah pulling the
casting yang menutup bagian elemen gigi asli dengan adonan gips dan
v
membuka elemen gigi tiruan agar setelah boiling out elemen gigi tiruan
ikut ke kuvet atas.
Gambar 1. 16 flasking
18) Packing
Metode packing yang digunakan adalah wet methode yaitu dengan
mencampurkan monomer dan polymer diluar mould space atau menggunakan
mixing jar hingga mencapai tahap dough stage. Dough stage adalah saat konsisten
v
adonan mudah diangkat dan tidak melekat lagi. Kemudian dimasukan adonan akrilik
dengan ke dalam mould space pada kuvet bagian atas dan bawah. Press dengan
meletakan cellophane di antara kuvet atas dan kuvet bawah, hingga metal to metal
sebanyak dua kali dengan press permanen. Bersikan sisa-sisa bahan akrilik yang
terdapat diluar mould space dengan scapel, kemudian cellophone.
Gambar 1. 18 packing
19) Curing
Curing adalah proses polimerisasi dan monomer yang bereaksi dengan
polimerisasi nya dengan bantuan panas. Polimerisasi dilakukan dengan cara
merebus bahan akrilik (heat curing) dalam air dalam keadaan dingin hingga
mendidih selama satu jam. Setelah satu jam kuvet diangkat dan didiamkan hingga
mencapai suhu kamar.
v
Gambar 1. 19 curing
20) Deflesking
Deflesking adalah proses melepaskan model kerja dan protesa dari kuvet.
Tahapanya kuvet atas dan bawah dipisahkan, lalu buang gips menggunakan tang
gips secara perlahan hingga model dan protesa terlepas dari bahan tanam tersebut.
Gambar 1. 20 deflasking
21) Finishing
Tahap yang dilakukan yaitu protesa dilepaskan dari model kerja, lalu
dibersihkan akrilik dari sisa gips yang menempel pada bagian tepi gigi tiruan dengan
menggunakan bur fissure, bulatkan bagian tepi yang tajam, lalu haluskan proseta
akrilik dengan menggunakan amplas kasar dan amplas halus.
v
Gambar 1. 21 finishing
22) Polishing
Untuk menghilangkan guratan pada gigi tiruan menggunakan
fetlcon dengan bahan pumice, lalu dilakukan pemolesan dengan
menggunakan white brush. dengan bahan calcium carbonate hingga
mengkilap dan dipoles menggunakan mengkilap protesa dicuci dan
dibersihkan dari sisa-sisa bahan poles. (Bite, 2019)
Gambar 1. 22 polishing
v
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan gigi tiruan kerangka logam sangat penting dalam menjaga
kesehatan periodontal dan menjaga stabilitas gigi yang tersisa.Desain pada kasus
kompromis perlu mempertimbangkan gaya kunyah yang dapat menyebabkan
kegoyangan gigi dan kegagalan restorasi. Mengetahui prosedur pengerjaan GIGI
TIRUAN KERANGKA LOGAM di laboratorium. Keberhasilan terapi terletak
di tangan dokter yang harus benar-benar kompeten untuk membuat diagnosis
komprehensif dari mulut dan harus merencanakan setiap detail pengobatan.
Adanya persiapan yang cermat dari pasien dan desain yang akurat dan
konstruksi prostesis, dokter gigi dapat mempertahankan gigi yang tersisa
bertahan lebih lama di rongga mulut dan mengembalikan fungsional dan
kenyamanan pasien
Konektor utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah
gigi yang hilang, dan rahang mana yang dibuatkan. Pada GTSL dengan basis
akrilik digunakan perluasan plat akrilik sebagai konektor mayor. Pada
penggunaan GTSL dengan metal frame dapat menggunakan bar atau plate. Pada
rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shaped palatal connector, antero-
posterior palatal bar dan palatal palate. Pada rahang bawah dapat berupa lingual
bar dan lingual.
Prosedur pembuatan gigi tiruan sesuai materi diatas yaitu, Waxing adalah
proses menempelkan atau melekatkan pola malam/wax pattern pada refratory
cast sesuai desain yang telah ditentukan sebelumya. Spruing yaitu melakukan
wax, metal atau plastic form pada pola malam yang akan menjadi jalan masuk
v
logam cair ke dalam mold, dan berfungsi pula sebagai reservoir logam pada
waktu casting. Proses menanam model dengan pola malam atau mahkota tiruan
dengan bahan tanam sebelum dilakukan prosedur casting. Selanjutnya proses
menghilangkan pola malam dan sprue wax yang sudah ditanam dengan
menggunakan panas untuk menyiapkan mold menerima logam. Logam yang
digunakan pada pembuatan kerangka logam adalah cobalt chromiuran
alloy.Cengkram merupakan penahan langsung ekstra koronal dan berfungsi
menahan, mendukung, dan menstabilkan geligi tiruan sebagian lepasan.
B. Saran
Kami menyarankan kepada pembaca terutama kepada mahasiswa TEKNIK
GIGI untuk lebih banyak membaca buku yang berkaitan dengan GIGI TIRUAN
KERANGKA LOGAM agar lebih memahami tentang materi yang kami sajikan
dalam makalah ini sehingga dapat menambah wawasan juga menambah
referensi tentang bahan pembelajaran ilmu teknik gigi ataupun menyempatkan
diri untuk memberikan masukan berupa saran ataupun kritikkan yang bersifat
membangun juga sangat kami perlukan untuk pembangunan makalah ini kearah
yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
v
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id
http://www.jdentistry.ui.ac.id/index.php/JDI/article/download/729/626
https://jurnal.ugm.ac.id/mkgi/article/download/9233/9008