Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ITG

(SPRUE DAN INVESTING)

Disusun oleh:
Kelompok 4
Ketua kelompok : Anugrah
Anggota : 1. Suldimasanti
2. Sitti fauziah kadir
3. Rezky ameliah
4.Mutahhara
5. La ode abdul ifin farob
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang SPRUE dan INVESTING. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sprue dan
investing. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Makassar, 06 januari 2019

Penulis,

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
Daftar isi .................................................................................................................................................3

BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN
 SPRUE............................................................................................................................................4
a. Pengertian sprue/spruing..............................................................................................................4
b. Macam-macam jenis sprue............................................................................................................4
c. Penggunaan / fungsi sprue................................................................................................................4
d. tahap prosedur sprue........................................................................................................................5
e.Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan sprue...................................................................6
 Investing........................................................................................................................................6
f. Pengertian investing...........................................................................................................................6
g. Prosedur investing.............................................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
Penutup
KESIMPULAN.........................................................................................................................................9
SARAN...................................................................................................................................................9
Daftar pustaka.......................................................................................................................................9

3
BAB II

PEMBAHASAN

 SPRUE

a. Pengertian sprue/spruing
Sprue merupakan saluran yang dibuat pada model untuk mempermudah
penuangan logam cair ke dalam mould. Sprue harus dibuat minimal untuk mengurangi
jumlah logam yang dilelehkan dan mengurangi pengasahan casting setelah gigitiruan selesai
dipoles. Atau Spruing adalah cara pembuatan sprue pin

b. Macam-macam jenis sprue


 . Sprue dari Logam
- Terbuat dari logam yang tidak mudahkorosi
- Pemanasan logam tdk boleh terlalu tinggi
- Waktu burn out pin sprue harus keluar
- Retensinya terhadap pola malam lebihbaik.

Kerugiannya : Sprue pin dan logam apabila tidak dilapisi malam, maka akan
sukar dikeluarkan atau dilepaskan dan pola malam sesudah investing.

 Sprue dari Malam


Keuntungan :
- Pada waktu burn out sprue akan cairbersama pola malam
- Sprue tidak perlu dikeluarkan/ditarik
- Lebih aman
- Tidak mudah lepas
Kerugiannya : Mudah patah, karena malam inlai apabila sudah keras bersitat
getas.
 Sprue dari Plastik
Kerugian :
- Titik lebur plastik lebih tinggi dri malam
- Bahan plastik dapat memuai

- Sulit melekatkan sprue ke pola malam

c. Penggunaan / fungsi sprue


menyediakan saluran melalui mana logam cair akan mengalir ke cetakan yang sudah
ada didalam cincin cor setelah model malamnya dibuang, untuk tambalan yang besar /

4
protesa misalnya gigi tiruan sebagian lepasan dari logam dan untuk gigi tiruan cekat.
Sedangkan tujuan diberikannya ventilasi adalah untuk menghindari terjadinya back
pressure, sehingga mengurangi dari hasil tuangan dan mungkin juga akan
menghindari ledakan, sehingga aman bagi operator.

Kegunaan sprue pin untuk :

1) Pembentukan Sprue di dalam invesmen.

2) Pegangan pola malam pada waktu investing.

Tujuan pembuatan sprue :

1. Tempat keluarnya wax/malam yang telah mencair

2. Jalan masuknya logam cair ke dalam mould space

a. Diameter sprue : 1,3 mm - 2,6 mm

b. Panjang sprue : 6 mm untuk gypsum bonded investment 3mm - 4mm untuk phosphate
bonded investment

d. tahap prosedur sprue


PEMBUATAN SPRUE

Alat dan bahan :

 Tang potong

 Pisau malam

 Bunsen

 Korek api

 Inlay wax

 Spirtus

 Paper klip/klamer 0,7

Penempatan sprue :

5
Penempatan sprue pada pola malam dilakukan dengan meneteskan sedikit malam cair atau
dipanaskan dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini :

 1.Pada bagian yang terbesar

 2.Membentuk sudut 450

Prosedur pembuatan sprue dengan bahan klamer:

 Dengan menggunakan tang potong, potong klamer sepanjang 5-7 cm

 Dengan menggunakan tang potong, kasarkan permukaan klamer

Lunakkan inlay wax di atas api bunsen,kemudian teteskan/lekatkan di klamer hingga


menutupi seluruh permukaan klamer

Buat 3 buah bola malam dengan diameter dan jarak antar bola 0,5-1 cm

 Tancapkan ujung sprue pada cups tertinggi dan tertebal pada gigi yang dikerja

 Posisi sprue miring ke palatal sekitar 30 derajat pada gigi rahang atas dan ke arah
bukal pada gigi rahang bawah

e.Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemasangan sprue


1. Diameter dan panjang sprue, Panjang sprue harus cukup untuk memposisikan model
malam dengan tepat di dalam bumbung tuang dengan jarak 6 mm dari tepi ujung bumbung
tuang tapi cukup pendek sehinga logam cair tidak memadat sebelum masuk mould.

2. Bila memakai sprue plastik harus dengan tehnik pembakaran / burn out dua tahap agar
pembuangan karbon sempurna.

 Investing

f. Pengertian investing
Investing adalah cara untuk menanam pola malam dalam bahan invesmen

a. Fungsi Investing

1) Untuk setting expansion bahan invesmennya. Memberi kesempatan pada

actonan invesmen (percampuran antara cairan dan puder invesmen)

memuai dengan leluasa. Pada campuran antara air / cairan dan puder

6
invesmen setelah keras (setting time, sebelum dipanasi, akan terjadi

pemuaian. Apabila dilakukan investing, pemuaan adonan invesmen ini

akan tertahan oleh dinding - dinsing casting ring dari logam. Dengan

adanya lapisan asbestos maka pemuaian adonan invesmen pada waktu

setting time akan leluasa, sebab sitat asbes adalah seperti bantal, apabila

ditekan akan “melengkung 1“ dan apabila tekanan hilang akan kembali

seperti bentuk semula. Disamping ashes mempunyai sifat tahan panas

dan tidak akan terbakar apabila dipanasi atau dibakar.

2) Mencegah keretakan adonan di dalam casting ring. Sifat logam adalah

mudah menerima panas dan mudah melepaskan panas dan apabila kena

panas besar dan dan cepat memuainya dan setelah dingin akan

membeku. Sedangkan bahan invesmen mempunyai sitat lambat

menerima panas dan lambat melepaskan panas. Apabila kena panas

pemuaiannya kecil dan lambat, apabila sudah dingin akan mengerut. Jadi

silat kedua bahan ini sangat bertolak belakang. Apabila perbedaannya

sangat besar dan tidak ditambah lapisan asbes maka akan terjadi

keretakan, karena antara dinding casting ring dengan invesmen akan

terjadi kelonggaran dan sifat invesmen adalah mudah rapuh.

3) Penyekat panas antara dinding-dindmg casting ring dan logam dengan

invesmennya.

Mekanismenya sebagai berikut; pada waktu dipanasi / dibakar logam

cepat menjadi panas, sedangkan invesmen lambat menjadi panas. Panas

pada logam ini diserap oleh lapisan asbes dan diberikan kepada

invesmen, sehingga kecepatan menerima panas pada logam dapat

diperlambat. Dengan demikian panas yang diterima oleh logam dapat

7
seimbang clengan panas yang diterima oleh invesmennya.

4) Mempermudah pengeluaran hasil casting dan dalam casting ringnya.

Pada waktu keadaan logam dan invesmen sudah dingin sekali, maka hasil

casting dengan mudah dapat dikeluarkan, yaitu hanya dengan menekan

invesmennya (pada salah satu ujung casting ring) maka invesmen akan

keluar dan hasil casting dapat diambil dengan merusak invesmennya.

g. Prosedur investing

1.   Pola lilin dibuat;

2.   Beberapa pola ditempelkan pada saluran turun (sprue) membentuk pohon bola;

3.   Pohon pola dilapisi dengan lapisan tipis bahan tahan api;

4.   Seluruh cetakan terbentuk dengan menutup pola yang telah dilapisi tersebut dengan bahan

tahan api sehingga menjadi kaku;

5.   Cetakan dipegang dalam posisi terbalik, kemudian dipanaskan sehingga lilin meleleh dan

keluar dari dalam cetakan;

6.   Cetakan dipanaskan kembali dalam suhu tinggi, sehingga semua kotoran terbuang dari

cetakan dan semua logam cair dapat masuk kedalam bagian-bagian yang rumit disebut proses

preheating;

7.   Setelah logam cair dituangkan dan membeku cetakan dipecahkan, dan coran dilepaskan dari

sprue-nya.

8
BAB III

Penutup

KESIMPULAN
Dari sekian banyak uraian diatas, maka penulis bisa mengambil kesimpulan
yaitu :
Dengan adanya pembelajaran Ilmu teknik gigi memudahkan mahasiswa untuk
mengetahui apa itu sprue dan investing secara baik dan benar.

SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis ingin menyarankan kepada pembaca
diantaranya sebagai berikut :
Lebih ditingkatkan kembali proese pembuatan pada proses manipulasi pada saat
memberikan materi terhadap siswa agar siswa lebih mudah memahami tidak
hanya secara teori ataupun gambar semata tetapi dapat di praktekkan secara
langsung.

Daftar pustaka
http://sachi-hestysachi.blogspot.com/2011/05/logam.html
https://www.scribd.com/presentation/94434286/PEMBUATAN-SPRUE
https://www.academia.edu/24788190/Universitas_Gadjah_Mada_1_II._Teori_Mengena
i_Casting
https://www.academia.edu/6453681/Laporan_cor

Anda mungkin juga menyukai