Anda di halaman 1dari 3

A.

PEMBUATAN SPRUE ( SPRUEING )

Adlah : melakukan wax, metal atau plastic form pada pola malam yang akan menjadi jalan
masuk logam cair ke dalam mold, dan berfungsi pula sebagai reservoir logam pada waktu casting.

 Tujuan
a. Memimpin logam cair dalam jumlah banyak dari crucible ke dalam mold. Dengan
demikian sprue harus cukup besar untuk memungkinkan pengaliran yang baik, dan
bentuk harus benar supaya dapat memimpin atau membawa logam cair secepatnya ke
dalam mold tetapi dengan turbulensi minimal.
b. Sebagai reservoir bagi metal cair pada waktu casting.
 Syarat-syarat umum dari sprue
a. Sprue harus cukup besar , sehingga logam cair pada sprue tidak membeku sebelum
metal casting beku.
b. Sprue harus masuk ke dalam mold secara langsung untuk menghindari terjadinya
turbulensi dari aliran logam cair.
c. Sprue harus diletakkan pada bagian yang paling menonjol dari pola malam.

Spruing unutuk pembuatan gigi tiruan kerangka logam menggunakan banyak logam sehingga
harus diberikan perhatian khusus terhadap titik penggabungan antara arah sprue dan aliran lelehan
logam.

Sprue terdiri dari :

1. Main sprue, merupakan sprue utama yang juga berfungsi sebagai reservoir saat pengecoran
logam.
2. Central sprue, merupakan pusat sprue yang terletak di tengah-tengah
3. Auxilary sprue merupakan sprue tambahan
4. Crucible former wadah tempat masuk logam berbentukcorong yang dilekatkan diatas sprue
former.
5. Sprue hole merupakan sebutan untuk lubang pada refractory cast yang dibuat dengan metode
bottom spruing.
 Klarifikasi sprue
Klarifikasi untuk sprue ada 3 macam :
1. Berdasarkan jenisnya
Ada dua jenis sprue yaitu single dan multiple. Jenis single biasanya hanya
digunakan pada pembuatan kasus-kasus tertentu, sepertti kasus palatal plate. Sprue
dipasang pada salah satu ujung model yaitu pada ujung anterior saja atau dipasang pada
daerah posterior saja, oleh sebab itu jenis ini harus menggunakan casting ring yang
sangat besar dan sangat panjang.
Jebis multiple dipakai apabila dibutuhkan beberapa sprue untuk memasukkan
logam cair kedalam cetakan. Hampir semua kasus dapat menggunakan jenis ini untuk
memasukkan logam ke dalam cetakan, karena selain tidak menggunakan casting ring
yang besar jenis ini dapat mengalirkan logam ke semua bagian karena terdiri dari
beberapa sprue tambahan.
2. Berdasarkan arah pengecoran logam

Arah pengecoran sangat tergantung pada metode dan desain mayor konektor yang
dipakai. Pada jenis multiple ada 2 macam jenis pengecoranyaitu melalui atas model (
inverted/bottorn spruing ).

Top spruing merupakan pemasangan sprue dengan cara meletakkan crucible former
diatas main sprue dengan arah pengecoran logam dari bagian atas refractory cast. Cara ini
sering dipakai untuk pembuatan kerangka logam karena bisa digunakan untuk semua kasus
kerangka logam.

Inverted/bottorn sprue adalah cara pemasangan sprue dengan arah pengecoran logam
ditengah-tengah bagian dasar refractory cast. Cara ini biasanya dipakai untuk kasus-kasus yang
tidak memerlukan pengecoran logam pada daerah pusatnya, seperti untuk kasus-kasus rahang
bawah. Untuk kasus rahang atas hanya sebagian kasus saja yang bisa menggunakan cara ini
karena untuk kasus-kasus full palatal dan beberapa palatal strap logam tidak bisa dialiri memalui
pusat model.

Metode bottorn spruing ini memiliki keuntungan karena menggunakan prinsip overjet (
corong terbalik) saat pengecoran logam ke dalam mould, dimana aliran logam diarahkan ke
ujung bibir dari central sprue yang mengakibatkan turbulence dari sisa oksidasi logam lebih
terpusat pada area ini, hungga tidak menyebar ke dalam kerangka logam.

 Metode pemasangan sprue

Hal-hal yang harus diperhaikan pada saat spruing :

1. Karena semua logam menyusut ketika membeku, maka dibutuhkan sprue yang besar sebagai
reservoir untuk mengatasi masalah penyusutan tersebut.
2. Main sprue harus selalu dihubungkan dengan bagian lebih besar dan tertebal dari wax pattern.
Untuk memasukkan cairan logam kebagian yang tipis dibutuhkan auxilary sprue/ tambahan.
3. Dasar lubang sprue untuk casting berdiameter 7mm dan diletakkan sedekat mungkin dengan
pusat casting (bottorn sprue)
4. Main sprue dan auxilary sprue tambahan dihubungkan dengan sprue pusat kurang lebih 7mm
atau lebih rendah dari ujung central sprue ( bottorn sprue )
5. Main sprue dan auxilary sprue harus diletakkan pada central sprue dengan ketinggian yang sama
dan sejajar agar distribusi cairan logam seimbang.
6. Semua sambungan dibuat membulat dan tidak boleh bersudut konfigurasi sprue dibuat landai
untuk menghidari pecahannya invesment.
 Diameter sprue
Ukuran atau diameter sprue juga mempengaruhi terjadinya penyusuhan karena bagian
kecil/tipis memadai menyusut terlebih dulu, maka logam harus dituang dari bagian yang
yang lebih besar kebagian yang lebih kecil. Oleh karena itu didapatkan beberapa ukuran
diameter sprue :
1) Ukuran untuk main sprue 8 gauge
2) Ukuran untukauxilary sprue 14 gauge
3) Ukuran untuk central sprue ¾ inchi
 Panjang sprue hole

Panjang diameter dari sprue mempengaruhi kecepatan masuknya logam kedalam mould. Setiap
mould yang mengandung gas tersebut akan keluarberlawanan dengan arah pengaliran logam. Keluarnya
gas dari mould juga tergantung pada daya serap dari bahan invesment, ketebalan wax pattern, dan
adanya gas ven exaust. Oleh sebab itu panjang lubang sprue tidak lebih dari 1-2 cm.

 Bahan dan alat untuk pembuatan bottorn sprue


Macam-macam sprue :
1. Sprue yang dibuat secara manual (wax)
2. Sprue buatan (metal,plastik,dan karet)
 Bahan dan alat untuk pembuatan sprue
a. Wax
b. Kombinasi plastik dan metal
c. Metal silinder ticonium

Anda mungkin juga menyukai