Anda di halaman 1dari 8

MODUL PRAKTIKUM

PERBENGKELAN

Oleh :
Tim Asisten

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020

ACARA 3
PAKU RIVET DAN PEMBUATAN ULIR

A. Tujuan

1. Mengetahui fungsi paku rivet sebagai alat penyambungan logam pipih.

2. Dapat memasang paku rivet dengan mempergunakan riveter.

3. Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk pembuatan ulir luar dan

ulir dalam.

4. Mengetahui cara kerja tap dan snei.

5. Dapat membuat ulir dalam dan ulir luar.

B. Dasar Teori

Paku keling atau rivet adalah salah satu metode penyambungan yang

sederhana. Sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan,

ketel, tangki, kapal Dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan

dengan paku keling ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-

pelat alumnium. Pengembangan Penggunaan rivet dewasa ini umumnya

digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang

relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri,

masing masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya.


Sambungan tetap adalah sambungan yang tidak mungkin dibuka lagi tanpa

merusak benda yang disambung. Bahan atau bagian yang telah disambungkan

tidak dapat dilepas atau diambil kembali kecuali dengan merusakkan bagian

tersebut. Sambungan tetap digunakan untuk menghubungkan bagian yang tidak

dapat dilepas dengan cara mengeling, mengelas, menyolder, memadatkan

(menekan), menyusutkan dan melekukkan. Sambungan tidak tetap adalah

sambungan yang dapat dilepas atau digerakkan tanpa merusak benda yang

disambung. Sambungan dapat dilepas atau digerakkan dengan cara menggunakan

ulir sekrup (ulir baut dan paku ulir), pasak dan paku keling.

Paku keling adalah semi permanen mekanis pengikat .Sebelum diinstal paku

keling terdiri dari halus silinder poros dengan kepala pada salah satu

ujungnya.Ujung kepala disebut buck-ekor. Pada pemasangan paku keling

ditempatkan pada atau pra-bor lubang menekan, dan ekor sedang kesal, atau

Yorkshire melawan (yaitu cacat), sehingga memperluas sekitar 1,5 kali diameter

batang asli, memegang paku keling itu di tempatnya. Untuk membedakan antara

kedua ujung paku keling, kepala asli disebut pabrik kepala dan ujung cacat disebut

toko kepala atau buck-ekor. Sambungan keling adalah dipakai untuk mengikatkan

bagian satu dengan yang lain menggunakan paku keling. Sambungan dengan paku

keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk melepaskannya karena

pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya. Oleh

karena itu pengelingan banyak dipakai pada bangunan-bangunan bergerak atau

bergetar.
Gambar 1.Jenis-jenis paku keling

Paku keling dibuat dari baja, tembaga dan aluminium, semua paku keeling

dapat dikelingkan secara dingin jika paku tersebut dibawah diameter 8 mm.

pengelingan dapat dilakukan dengan tangan, palu udara atau kempa hidrolis ada

juga mesin pengeling yang bekerja otomatis. Paku keling beraneka ragam antara

lain:

1. Paku keling berlubang/paku rifet

2. Paku keling tabung

3. Paku keling biasa/besi

Cara memasang paku keling biasa adalah:

a. Mengebor bagian logam pipih yang akan dipaku atau disatukan dengan

ukuran lubang sama dengan ukuran diameter dari paku keling.

b. Ujung paku keling dipahat sehingga kedua bagian logam menyatu.

c. Ujung paku keling setelah dipalu akan mennyerupai kepala dari paku keling.
Gambar 2. Proses pengelingan

Paku rivet merupakan bagian dari paku keling, yang berbeda dari paku ini

adalah adanya lubang pada paku ini dan pemasangannya pun menggunakan alat

yang disebut dengan riveter. Cara memasang paku rivet adalah:

a. Mengebor bagian logam yang akan disatukan menggunakan bor dengan

ukuran lubang sama dengan ukuran diameter dari paku keeling.

b. Paku keling dimasukkan dengan menggunakan palu.

c. Ujung paku ditarik menggunakan riveter hingga ujung dari keling membulat

menyerupai kepala paku keling.

Gambar 3. Paku Rivet


Gambar 4. Proses pengelingan menggunakan riveter

Gambar 5. Hasil dari pengelingan

C. Alat dan Bahan

1. Paku keeling

2. Riveter

3. Besi plat eser 1,6

4. Besi siku 4x4


5. Gergaji besi

6. Mesin dan mata bor

7. Snei

8. Tap

9. Ragum

10. Stock

11. Gerinda potong

D. Prosedur Kerja

1. Jenis paku keling dan riveter yang akan digunakan diidentifikasi dan

digambar.

2. Logam pipih disambung dengan paku keling tak berlubang dengan cara:

a. Dua buah besi plat dilubangi atau dibor sesuai dengan ukuran diameter

paku keling.

b. Paku keling dipasang pada kedua lubang besi plat (apabila terlalu

panjang maka ujung paku keling dapat dipotong mempergunakan gergaji

besi).

3. Logam pipih dan paku keling berlubang (rivet) disambung dengan cara:

a. Dua buah besi plat dilubangi atau dibor sesuai dengan ukuran diameter

paku keling.

b. Paku keling berlubang dimasukkan pada riveter.

c. Ujung paku keling dimasukkan pada lubang benda kerja, kemudian tuas

riveter ditekan.
d. Setelah kedua plat besi tersambung kuat, tuas riveter ditarik dan batang

paku keling akan patah.

4. Peralatang perbengkelan yang dipergunakan untuk pembuatan ulir dalam

maupun ulir luar diidentifikasi dan digambar.

5. Cara kerja dan fungsi dari masing-masing peralatan dijelaskan.

6. Ulir luar dibuat dengan cara:

a. Besi dipotong terlebih dahulu.

b. Besi dijepit dalam ragum.

c. Snei dimasukkan diujung benda kerja.

d. Seni diputar searah jarum jam dengan pelan.

7. Ulir dalam dibuat dengan cara:

a. Besi dibor dengan bor duduk.

b. Tap dimasukkan pada wrench.

c. Besi dijepit.

d. Ujung tap dimasukkan kedalam lubang besi yang telah dibor.

e. Diputar pelan-pelang sampai benda kerja benar-benar membentuk ulir.

Anda mungkin juga menyukai