Anda di halaman 1dari 19

Dio Utama Putra, S.

Pd
1
 Proses Pengecoran (casting)
casting adalah
salah satu teknik pembuatan produk
dimana logam dicairkan dalam
tungku peleburan kemudian
dituangkan ke dalam rongga cetakan
yang serupa dengan bentuk asli dari
produk cor yang akan dibuat.

 Pengecoran juga dapat diartikan


sebagai suatu proses manufaktur
yang menggunakan logam cair dan
cetakan untuk menghasilkan bagian-
bagian dengan bentuk yang
mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi.

2
 Expendable mold:
mold
pengecoran dengan
cetakan sekali pakai.

 Permanent mold:
mold
pengecoran dengan
cetakan permanen
(dipakai berkali-kali).

3
 Proses peleburan/pencairan logam menjadi
tahapan penting dalam proses pengecoran.

 Material yang dilebur meliputi:


a. Logam dan unsur-unsur paduan,
b. Fluks: senyawa inorganik yg berfungsi membersihkan
logam cair dari gas-gas maupun kotoran (impurities)
yg terlarut ,
c. Unsur pembentuk terak.

4
Secara umum ada 4
jenis
tungku peleburan:
 Tungku busur listrik
(electric arc furnace),
 Tungku induksi
(electrical induction
furnace),
 Tungku krusibel (crucible
furnace),
 Tungku kupola (cupola Electric induction furnace
furnace)
5
 Laju peleburan dan
laju produksi tinggi,
 Tingkat polusi lebih
rendah dibanding
tungku lain,
 Memiliki kemampuan
menahan logam cair
pada temperatur
tertentu u/ jangka
waktu lama (untuk
pemaduan logam),

6
 Banyak digunakan pada
industri pengecoran kecil,
 Biasanya digunakan u/
pengecoran logam non-
ferrous,
 Dapat digunakan u/
keperluan superheating
guna memperbaiki mampu
alir logam cair,
 Mampu menahan
temperatur konstan u/
jangka waktu yg lama
(cocok u/ die-casting dan
pemaduan logam).

7
8
9
 Merupakan tungku yg
digunakan secara luas
sejak awal sejarah
pengecoran,
 Proses pemanasan bisa
menggunakan berbagai
jenis bahan bakar
(minyak, gas),
 Bisa portable (dipindah-
pindahkan) maupun
menetap,
 Bisa digunakan u/ logam
ferro maupun non ferro.

10
Tungku-tungku krusibel

11
 Terdiri dari saluran/bejana
baja vertikal yg dilapisi
batu tahan api,
 Dapat beroperasi secara
kontinyu dengan laju
peleburan tinggi,
 Kapasitas produksi logam
cair sangat besar.

12
13
Proses pengecoran logam
meliputi:
 Penuangan logam cair
kedalam cetakan,
 Proses pendinginan logam cair
dalam cetakan,
 Pengambilan logam yg sudah
tercetak dari dalam cetakan.

14
 Aliran logam cair ke dalam
rongga cetakan
 Terjadi proses perpindahan
panas selama pemadatan
(atau pembekuan) dan
pendinginan logam cair
dalam cetakan,
 Pengaruh dari tipe cetakan
terhadap hasil pengecoran.
 Proses pembekuan logam
dari kondisi cair.

15
 Cetakan pasir dibuat
didalam flask sebagai
penyangga atau penahan
agar cetakan pasir tidak
rusak/pecah.
 Cetakan pasir umumnya
terdisi dari dua bagian,
yaitu cope (bagian atas)
dan drag (bagian bawah)
 Dalam cetakan terdapat
runner system yg
merupakan saluran yg
mengalirkan logam cair
dari sprue kedalam rongga
cetakan.

16
 Cavity (rongga cetakan),
merupakan ruangan
tempat logam cair yang
dituangkan kedalam
cetakan.

 Core (inti), fungsinya


adalah membuat rongga
pada benda coran.

 Gating sistem (sistem


saluran masuk),
merupakan saluran masuk
kerongga cetakan dari
saluran turun.

17
 Sprue (Saluran turun),
merupakan saluran masuk
dari luar dengan posisi
vertikal.
 Pouring basin, merupakan
lekukan pada cetakan yang
fungsi utamanya adalah untuk
mengurangi kecepatan logam
cair masuk langsung dari ladle
ke sprue.
 Raiser (penambah),
merupakan cadangan logam
cair yang berguna dalam
mengisi kembali rongga
cetakan

18
19

Anda mungkin juga menyukai