Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 1

~ SAPRI
~ ALRYA KURNIASIH A.M
~ ILHAM RAMADHAN
~ ZAINAL ABIDIN
~ DEFRI ASWANDI
PENGECORAN LOGAM
• Suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair
dan cetakan untuk menghasilkan bentuk yang mendekati
bentuk geometri akhir produk jadi.

• Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam


cetakan yang memiliki rongga cetak (cavity) sesuai
dengan bentuk atau desain yang diinginkan.

• Setelah logam cair memenuhi rongga cetak dan


tersolidifikasi, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor
dapat digunakan untuk proses sekunder.
Jenis Logam yang dapat Dicor

• Aluminium,
• Kuningan,
• Perak, dan,
• Beberapa Material Non Logam Lainnya.
Kelebihan Pengecoran Logam

• Dapat membuat bentuk yang rumit


• Dapat menghemat waktu dan pengerjaan
produk massal
• Dapat menggunakan bahan yang tidak
dapat dikerjakan dengan proses pemesinan
• Ukuran produk tidak terbatas
• Bahan dapat dilebur ulang
Kekurangan Pengecoran Logam

• Kurang ekonomis untuk produksi dalam


jumlah kecil
• Permukaan secara umum lebih kasar
dibanding proses pemesinan
• Toleransi kepresisian ukuran harus lebih besar
dibanding produk pemesinan
Pengecoran Logam
 Proses Pengecoran (casting) adalah salah satu
teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan
dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke
dalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk
asli dari produk cor yang akan dibuat.

 Pengecoran juga dapat diartikan sebagai suatu proses


manufaktur yang menggunakan logam cair dan
cetakan untuk menghasilkan bagian-bagian dengan
bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi.

6
Klasifikasi Pengecoran
(berdasarkan umur cetakan)

 Expendable mold:
pengecoran dengan cetakan
sekali pakai.

 Permanent mold: pengecoran


dengan cetakan permanen
(dipakai berkali-kali).

7
Pengecoran Logam
Proses pengecoran logam
meliputi:
 Penuangan logam cair kedalam cetakan,
 Proses pendinginan logam cair dalam
cetakan,
 Pengambilan logam yg sudah tercetak dari
dalam cetakan.

8
Hal Penting dlm Pengecoran Logam

 Aliran logam cair ke dalam rongga


cetakan
 Terjadi proses perpindahan panas selama
pemadatan (atau pembekuan) dan
pendinginan logam cair dalam cetakan,
 Pengaruh dari tipe cetakan terhadap
hasil pengecoran.
 Proses pembekuan logam dari kondisi
cair.
9
Typical Cast Parts

(c)

(a)

a) Pengeboran besi abu-abu yang biasa digunakan dalam mobil,


termasuk badan katup transmisi (kiri) dan
(b) rotor hub dengan
(d)
silinder rem cakram (depan).
a) (B) A transmisi perumahan transmisi.
b) (c) Kamera digital Polaroid PDC-2000 dengan kasus magnesium die-cast dengan kemurnian tinggi AZ191D.
c) (d) Kasus kamera Polaroid dua bagian yang dibuat oleh proses die-casting ruang panas. Sumber: Courtesy of
Polaroid Corporation dan Chicago White Metal Casting, Inc.

10
Cetakan Pasir
(Sand Mold)
 Cetakan pasir dibuat didalam flask
sebagai penyangga atau penahan agar
cetakan pasir tidak rusak/pecah.

 Cetakan pasir umumnya terdisi dari dua


bagian, yaitu cope (bagian atas) dan drag
(bagian bawah)

 Dalam cetakan terdapat runner system


yg merupakan saluran yg mengalirkan
logam cair dari sprue kedalam rongga Figure 11.3 Schematic illustration of a sand mold, showing
cetakan. various features.

11
Bagian-bagian Cetakan Pasir (1)

 Cavity (rongga cetakan), merupakan


ruangan tempat logam cair yang dituangkan
kedalam cetakan. Bentuk rongga ini sama
dengan benda kerja yang akan dicor.
Rongga cetakan dibuat dengan
menggunakan pola.

 Core (inti), fungsinya adalah membuat


rongga pada benda coran. Inti dibuat
terpisah dengan cetakan dan dirakit pada
saat cetakan akan digunakan.
Figure 11.3 Schematic illustration of a sand mold, showing
various features.
 Gating sistem (sistem saluran masuk),
merupakan saluran masuk kerongga
cetakan dari saluran turun.

12
Expandable-Pattern Casting Process

Ilustrasi skematis proses pengecoran pola yang dapat diperluas, juga dikenal sebagai casting yang
hilang-busa atau menguap.

13
Evaporative Pattern Casting of an Engine Block (contoh aplikasi lost foam
casting).

(a) (b)
(A) Logam dituangkan ke dalam cetakan untuk cetakan busa yang hilang dari 60-hp. Mesin kelautan 3-
silinder;
(B) blok mesin selesai. Sumber: Courtesy of Mercury Marine.
14
Investment Casting Process
 Investment casting juga disebut lost-wax process,
 Pola dibuat dari wax cair yg diinjeksikan ke dalam cetakan/pembuat pola,
kemudian dibiarkan mengeras.
 Pola dari wax yg sudah kering dan mengeras, disusun dlm pattern assembly,
 Pattern assembly dimasukkan ke dalam refractory material slurry sehingga
terlapisi dgn ketebalan yg diinginkan,
 Pattern assembly dipanaskan (650 – 1050 oC) dlm posisi terbalik (bag atas
diletakkan di bawah), shg wax mencair dan meleleh keluar dari pattern
assembly,
 Logam cair dituangkan ke dalam pattern assembly,
 Setelah logam cair mengeras, pattern assembly dihancurkan u/
mengeluarkan hasil tuangan.

15
Permanent-Mold Casting
 Menggunakan cetakan (terdiri dari bagian atas dan bawah) yg
permanen, terbuat dari cast iron, steel, bronze atau metal alloys,
 Rongga cetakan dan sistem saluran (yg merupakan bagian integral
dari cetakan) dibuat dgn mesin perkakas (mesin drill, milling, dll),
 Untuk menjaga supaya permukaan cetakan awet, permukaan
cetakan dilapisi dgn refractory slurry,
 Untuk memperlancar aliran logam cair, biasanya sebelum
penuangan, permanent-mold dipanaskan antara 150 – 200 oC,

16
sekian

Anda mungkin juga menyukai