laporan tutorial
...
From: Fahmi Sir <fahmisir@ymail.com>
...
Add to Contacts
To: Adpradana@yahoo.com
Manipulasi alloy
2. Tahap Penanaman
Pada tahap penanaman, model malam harus dibersihkan dari
kotoran, debu, dan minyak. Untuk itu dapat digunakan
pembersih model malam komersial atau deterjen sintetik
yang diencerkan. Sisa cairan dapat dihilangkan dengan
dikibaskan dan model dibiarkan mengering diudara terbuka,
sementara bahan tanam disiapkan. Lapisan tipis pembersih
yang tertinggal pada permukaan model malam dapat
mengurangi tegangan permukaan dari malam dan
pembasahan yang lebih baik dari bahan tanam sehingga
terjadi perlekatan yang sempurna, termasuk pada bagian
bagian model yang kecil dan tipis.
Sementara model malam dikeringkan di udara terbuka,
jumlah air destilasi (bahan tanam gipsum) atau cairan silika
koloiadal khusus (bahan tanam fosfat) diukur. Cairan ini
dituang kedalam mangkuk karet yang bersih dan kering,
kemudian bubuk ditambahkan ke dalam cairan secara
bertahap dan hatihati untuk mencegah terjebaknya udara di
dalam aduk-an. Pengadukan dilakukan dengan lembut sampai
semua bubuk basah, atau bubuk yang tidak tercampur
terdesak keluar dari mangkuk secara tidak sengaja. Bahan
tanam ditunggu sampai mencapai final setting, lalu kawah di
lepas dari bumbung tuang dan dibiarkan selama 24 jam.
4. Tahap Casting
Casting menggunakan 2 logam Cu alloy. Logam campur
dicairkan dengan semburan api dalam crucible yang terpisah.
Kemudian dituang ke dalam mould dengan gaya centrifugal.
Setelah bumbung tuang telah mencapai suhu normal, lalu
logam dikeluarkan dengan cara membongkar bahan tanam.
Hasil logam dicuci dan dibersihkan sampai sisa bahan tanam
tidak ada. Setelah pencucian, terlihat adanya bitik-bintik
tidak teratur pada logam (logam masih kasar) dan tidak
sesuai dengan ukuran semula. Bitik-bintik ini disebabkan
oleh beberapa hal terutama kesalahan dalam penuangan.
Terjadinya oksidasi pada logam sebelum penuangan dapat
menyebabkan permukaan logam menjadi kasar. Adapun
oksidasi ini dapat disebabkan beberapa hal yaitu penggunaan
api yang bukan berwarna biru atau kehijauan atau logam
yang terlalu lama dipanaskan sehingga terjadi over heating.
Dapat terjadi beberapa kesalahan/kegagalan lain selama
proses pembuatan logam ini, antara lain adanya gelembung
udara pada pola malam oleh karena busa sabun yang dapat
menjadikan bentuk permukaan logam kasar, dapat pula
bentuk permukaan mould space retak atau pecah-pecah. Hal
ini disebabkan oleh karena adonan gips dan air yang terlalu
encer sehingga gips tidak terlalu kuat atau dapat pula karena
pemanasan pada oven terlalu lama sehingga permukaan
mould space retak.
6. Hasil Akhir
Hasil akhir logam yang didapatkan adalah logam yang halus,
mengkilat dan terdapat sedikit porus. Hal ini dikarenakan
ketika mengaduk bahan tanam gipsum dengan bahan tanam
fosfat tidak merata (masih tersisa udara).