Anda di halaman 1dari 10

A.

LATAR BELAKANG

Pengecoran merupakan suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair


dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri
produk jadi. Karena keunggulannya yang dapat menghasilkan produk dengan bentuk
yang sederhana sampai rumit dengan berat bervariasi, mulai dari satuan gram hingga
mencapai ton serta proses finishing-nya yang minimum sehingga dapat mengurangi
biaya dan waktu proses, proses ini banyak digunakan di dunia industri.

Paduan aluminium merupakan paduan yang banyak digunakan dalam


industri pengecoran. Hal tersebut dikarenakan aluminium mempunyai sifat fluiditas
yang tinggi, proses pengecorannya yang mudah, densitasnya yang rendah,
ketahanan aus dan korosi yang baik, koefisien ekspansi termal yang rendah serta
mempunyai sifat mekanik yang baik. Disamping itu, banyaknya penggunaan
aluminium di dalam dunia industri disebabkan karena sifat aluminium yang ringan
sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar. Salah satu produk yang dihasilkan
melalui proses pengecoran paduan aluminium adalah Handle rem pada kendaraan
bermotor. Proses Pengecoran (Casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk
dimana logam dicairkan kemudian di tuangkan kedalam rongga cetakan yang serupa
dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat.

Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran,
yaitu:
1. Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak.
2. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam
cetakan.
3. Pengaruh material cetakan.
4. Pembekuan logam dari kondisi cair.

B. LANDASAN TEORI

Proses pengecoran pada dasarnya ialah penuangan logam cair kedalam


cetakan yang telah terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair tersebut
membeku dan kemudian dipindahkan dari cetakan.

Jenis-jenis pengecoran yang ada yaitu:


1. Sand Casting
Sand Casting yaitu jenis pengecoran dengan menggunakan cetakan pasir.
Jenis pengecoran ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya murah dan
dapat membuat benda coran yang berkapasitas berton–ton.
2. Centrifugal Casting
Centrifugal Casting yaitu jenis pengecoran dimana cetakan diputar bersamaan
dengan penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang bertujuan agar logam cair
tersebut terdorong oleh gaya sentrifugal akibat berputarnya cetakan. Contoh benda
coran yang biasanya menggunakan jenis pengecoran ini ialah pelek dan benda
coran lain yang berbentuk bulat atau silinder.

3. Die Casting
Die Casting yaitu jenis pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam.
Sehingga cetakannya dapat dipakai berulang-ulang. Biasanya logam yang dicor
ialah logam non ferrous.

4. Investment Casting
Investment Casting yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin (wax),
dan cetakannya terbuat dari keramik. Contoh benda coran yang biasa menggunakan
jenis pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki kepresisian yang tinggi
misalnya rotor turbin. Pengecoran logam adalah proses pembuatan benda dengan
mencairkan logam dan menuangkan ke dalam rongga cetakan. Proses ini dapat
digunakan untuk membuat benda-benda dengan bentuk rumit. Benda berlubang
yang sangat besar yang sangat sulit atau sangat mahal jika dibuat dengan metode
lain, dapat diproduksi masal secara ekonomis menggunakan teknik pengecoran
yang tepat. Pengecoran logam dapat dilakukan untuk bermacam-macam logam
seperti, besi, baja paduan tembaga (perunggu, kuningan, perunggu aluminium dan
lain sebagainya), paduan ringan (paduan aluminium, paduan magnesium, dan
sebagainya), serta paduan lain, semisal paduan seng, monel (paduan nikel dengan
sedikit tembaga), hasteloy (paduan yang mengandung molibdenum, khrom, dan
silikon), dan sebagainya.

Macam – macam Cacat Coran Logam

Komisi pengecoran internasional telah membuat penggolongan cacat-cacat


coran dan dibagi menjadi 9 macam, yaitu :
1. Ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas
2. Lubang-lubang
3. Retakan
4. Permukaan kasar
5. Salah alir
6. Kesalahan ukuran
7. Inklusi dan struktur tak seragam
8. Deformasi
9. Cacat-cacat tak nampak
Cacat-cacat tersebut umumnya disebabkan oleh perencanaan, bahan yang
dipakai, proses, dann perencanaan dalam coran. Walaupun terdapat bentuk cacat
yang yang sama, tapi sebabnya akan berbeda-beda. Oleh karna itu dalam makalah
ini akan akan dibahas hal penyebab dan pencegahanya.

1. Cacat ekor tikus tak menentu atau kekasaran yang meluas.


Cacat ekor tikus merupakan cacat dibagian luar yang dapat dilihat dengan
mata. Bentuk cacat ini mirip seperti ekor tikus, yang diakibatkan dari pasir
permukaan cetakan yang mengembang dan logam masuk kepermukaan tersebut.
Kekasaran yang meluas merupakan cacat pada permukaan yang diakibatkan oleh
pasir cetak yang tererosi. Bentuk cacat ekor tikus dan kekasaran yang meluas dapat
dilihat pada gambar.

2. Cacat lubang-lubang
Cacat lubang-lubang memiliki bentuk dan akibat yang beragam. Bentuk
cacat lubang-lubang dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk penyebab dan
pencegahannya, yaitu sebagai berikut:

2.1. Rongga udara

Rongga udara seperti yang ditunjukaan dalam gambar, adalah cacat yang paling
banyak terjadi dalam berbagai bentuk. Rongga udara dapat muncul sebagai lubang
pada permukaan atau dalam coran, terutama sedikit dibawah permukaan yang
merupakan rongga- rongga bulat. Mereka mempunyai warna-warna yang berbeda-
beda sesuai dengan sebab terjadinya cacat, yaitu warna karna oksidasi atau warna
karna tidak teroksidasi. Pada besi cor dan baja cor, berwarna hitam ataupun biru,
pada paduan tembaga, berwarna coklat atau kuning.
2.2. Lubang jarum

Cacat lubang jarum ialah dimana permukaan dalamnya halus dan


berbentuk bola. Ukuran cacat ini ialah dibawah 1 sampai 2 mm sangat kecil dan
berbentuk seperti bekas tusukan jarum. Dalam banyak kejadian lubang jarum
tersebar pada permukaan dalamnya berwana perak atau berwarna biru karena
oksidasi. Sebab utamanya ialah sama halnya akibat dari hal yang terjadi pada
cacat rongga dan cara pencegahannya juga sama dengan pencegahan cacat
rongga udara.

2.3. Rongga Gas Karena Cil

Rongga gas adalah bentuk lain dari rongga udara, yang timbbul disekitar
rongga udara atau cil dalam. Bagian dalamnya halus dan ukurannya berbeda.
Sebabnya ialah kalau permukaan cil, pennyangga dan sebagainya yang
bersentuhan dengan logam cair, berkarat atau terdapat bahan yang bisa
menguap, maka hal ini akan menyebabkan rongga gas. Sebab lainnya ialah uap
air dari cetakan mengembun pada permukaan cil yang kemudian karena
panasnya logam cair akan tebentuk gas.
Untuk pencegahannya ialah cil atau penyangga yang berkarat, harus
dipolis daahulu sebelum di pasang. Untuk mencegah karat, cil harus dilapisi
dengan menggunakan timah. Pelapisan dengan menggunakan solder akan
mengakibatkan rongga udara. Pada permukaan yang bersentuhan dengan logam
cair sering dibuat lubang-lubang untuk dapat mengelurakan gas dengan mudah.
Rongga udara yang disebabkan penyangga dapatmengakibatakan kebocoran
bagi coran yang harus kedap terhadap tekanan, sehingga akhirnya coran harus
ditolak. Kalau temperatur inti dan cetakan berebeda pada waktu pemasangan,
maka uap air akan mengembun pada bagian yang lebih dingin dandisini akan
terjadi rongga udara.
2.4. Penyusutan Dalam

Penyusutan dalam adalah lubang cacat disebabkan karena pengecilan


yang terjadi ketika logam membeku. Bagian dalamnya biasanya dikelilingi oleh
kristal-kristal dendrit dan cacat ini tidak tampak pada permukaan.

2.5. Penyusutan Luar

Penyusutan luar memberikan lubang pada permukaan luar dari coran,


yang disebabkan karna penyusutan pada pembekuan logam cair.

2.6. Rongga Penyusutan

Rongga penyusutan mempunyai sebab-sebab yang sama seperti pada


penyusutan dalam dan luar. Dan mereka dapat terjadi pada bagian yang tebal
yang membeku terakhir. Cacat ini terdiri dari lubang-lubang kecil dengan
permukaan dalam berkristal dendrit kasar yang bisa timbul pada bagian tebal,
bagian pertemuan, cekungan filet dan sebagainya.
3. Cacat Retakan

Retakan secara luas dibagi menjadi retak penyusutan dan retak karena
tegangan sisa, sebabnya berbeda satu sama lain. Retak penyusutan sering kali
terjadi pada bagian filet yang tajam dari suatu coran. Lebar retakan berbeda,
tetapi bentuk retakan tidak tajam. Salah satu retakan yang disebabkan tegangan
sisa adalah robekan panas yang terjadi pada temperature tinggi, dan lainnya
retakan pada temperatur rendah. Keduanya disebabkan karena pendinginan tak
seimbang pada penyusutan. Robekan panas tidak tajam dan dalam beberapa hal
tidak kontinu, tetapi robekan pada temperature rendah, tidak lebar, runcing, dan
lurus.
Penyebabnya, Kalau bagian yang sedang membeku menyusut, bagian
beku menarik logam yang belum cukup membeku, sehingga terjadi retakan
penyusutan. Selanjutnya retakan bisa menjadi besar karena penyusutan dalam
keadaan padat. Retak penyusutan mudah terjadi pada bagian persilangan
dinding tebal dan sudut-sudut tajam. Kalau bagian ini tersapu oleh logam cair
untuk waktu yang lama, maka retak penyusutan mudah diteruskan.

4. Cacat Permukaan Kasar


Cacat permukaan kasar menghasilkan coran yang permukaannya kasar.
Cacat ini dikarenakan oleh beberapa faktor seperti : cetakan rontok, kup
terdorong ke atas, pelekat, penyinteran dan penetrasi logam. Bentuk, penyebab
dan pencegahan cacat permukaan kasar dapat dilihat Sebagai berikut :

4.1. Cetakan Rontok

Ciri utamanya ialah bentuk bengkakan yang tak menentu yang


disebabkan oleh pecahnya cetakan dan pecahnya pasir ini menyebabkan inklusi
pasir di tempat lain.
Penyebab utamanya ialah karna beberapa hal yaitu:
1) Penumbukan yang tidak cukup karena kecerobohan pada pembuatan cetakan
dan cara penguatan dengan jarum-jarum adlah tidak baik. Bagian yang lemah
dari cetakan yang pecah karena penarikan pola yang tidak hati-hati, atau
kemiringan pola yang tidak cukup.
2) Kekuantan pasir yang tidak cukup tinggi
3) Saat memegang cetakan terlalu kasar
Kebanyakan dari sebab-sebab diatas pada dasarnya diakibatkan karna
kecerobohan dalam proses pengerjaan, maka harus di usahan lebih hati-hati dan
lebih teliti dalam bekerja.

4.2. Kup Terdorong Keatas

Ciri khas dari pemasangan kup dan drag, sebagian dari cetakan mungkin
rontok dan jatuh di dalam cetakan. Akibatnya pembengkakan terjadi disana, dan
pecahan pasir menyebabkan ingklusi pada pasir tempat jatuh tadi. Kalau
pembuatan cetakan dari bagian-bagian yang harus cocok tidak dilakukan
dengan baik, maka bagian cetakan yang cembung mungkin akan rontok dan
pecahan pasir akan jatuh kedalam cetakan. Oleh karena itu ingklusi pasir dapat
terjadi didalam kup. Untuk melakukan pencegahan maka permukaan pisah
harus dibuat rata dengan mengggunakan papan, atau cetakan harus diapasang
setelah dilakukan pemeriksaan dilakukan terhadap ketidak teraturan permukaan
pisah dan pemeriksaan bagian dalam cetakan dengan menggandakan
pemasangan mula.

5. Cacat Salah Alir


Cacat salah alir dikarenakan logam cair tidak cukup mengisi rongga
cetakan. Umumnya terjadi penyumbatan akibat logam cair terburu membeku
sebelum mengisi rongga cetak secara keseluruhan. Bentuk cacat salah alir dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Penyebab cacat salah alir yaitu :
1) Coran terlalu tipis Temperature penuangan terlalu rendah.
2) Laju penuangan terlalu lambat.
3) Aliran logam cair tidak seragam akibat sistim saluran yang jelek.
4) Lubang angin pada cetakan kurang.
5) Sistim penambah yang tidak sempurna.

Pencegahannya adalah sebagai berikut :


1) Temperatur tuang harus cukup tinggi.
2) Kecepatan penuangan harus cukup tinggi.
3) Perencanaan sistim saluran yang baik.
4) Lubang angin harus ditambah.
5) Menyempurnakan sistim penambah.

6. Cacat Keseluruhan
Cacat kesalahan ukuran terjadi akibat kesalahan dalam pembuatan
pola. Pola yang dbuat untuk memuat cetakan ukuranya tidak sesuai dengan
ukuran coran yang diharapkan. Selain itu kesalahan ukuran dapat terjadi akibat
cetakan yang mengembang atau penyusutan logam yang tinggi saat
pembekuan. Pencegahan kesalah ukuran adalah sebagai berikut :

1) Membuat pola secara teliti dan cermat.


2) Menjaga cetakan tidak mengembang dan memperhitungkan penyusutan
logam dengan cermat, sehingga penambahan ukuran pola sesuai dengan
penyuutan logam yang terjadi saat pembekuan.

7. Cacat Inklusi dan Struktur tak Seragam


Cacat inklusi terjadi karena masuknya terak atau bahan bukan logam ke
dalam cairan logam akibat reaksi kimia selama peleburan, penuangan atau
pembekuan. Cacat struktur tidak seragam akan membentuk sebagian struktur
coran berupa struktur cil.
8. Deformasi
Cacat deformasi dikarenakan perubahan bentuk coran selama
pembekuan akibat gaya yang timbul selama penuangan dan pembekuan.
Bentuk, penyebab dan pencegahan cacat deformasi dapat dilihat Sebagai
berikut:
8.1. Membengkak

Pembengkakan disebabkan oleh tekanan logam cair yang terlalu


berlebihan menyebabkan membengkak setempat. Pembengkakan bisa terjadi
kalau cetakan mengembang keluar oleh tekanan logam atau kalau inti tertekan.
Untuk penceagahnnya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Kekuatan tekanan dari cetakan harus dipertinggi
2) Penumbukan harus cukup dan seragam
3) Harus dipakai cetakan kering, karena kekuatan tekanannya akan bertambah.

8.2.Pengerasan

Ciri utama dari cacat ini ialah, coran yang tidak cocok antara satu dengan
yang lainnya pada permukaan pisahnya. Penyebabanya ialah:
1) Pergeseran titik tengah dari pola, atau pergeseran pena
2) Pergeseran titik tengah atau pergeseran pena dan kotak inti
3) Pergeseran titik tengah dari pelat pola
4) Lepasnya pena penjamin dari rangka cetak
5) Pergeseran titik tengah dari cetakan logam
6) Rangka cetak yang kurang kuat
7) Pergeseran setelah pemasangan cetakan

Untuk mengatasi penyebab di atas dapat dialkukan langkah-langkah


sebagai berikut:
1) Cermat dan teliti pada saat pembuatan cetakan
2) Cermat dan telti pada saat kotak inti pemasangan inti.
3) Cermat pada saat cetakan pemasangan kup dan drag.
9. Cacat tak Tampak
Cacat-cacat tak tampak merupakan cacat coran yang tidak dapat dilihat
oleh mata. Cacat-cacat ini berada dalam coran sehingga tidak kelihatan dari
permukaan coran. Salah satu bentuk cacat tak tampak adalah cacat struktur butir
terbuka. Cacat ini akan membentuk seperti pori-pori dan kelihatan setelah
dikerjakandengan mesin. Bentuk cacat struktur butir terbuka dapat dilihat pada
gambar berikut :

Penyebab cacat ini adalah komposisi C, Si dan P yang tidak sesuai.


Pencegahan cacat ini adalah dengan merencanakan coran dengan kadar C, Si
dan P yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai