Anda di halaman 1dari 21

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2016/2017

AKTUALISASI AKHLAK
DALAM KEHIDUPAN
DISUSUN OLEH : 1. M. FARID FAUZI
2. MURI MAHMUDHA

A. Pengertian Akhlak, Etika, dan Moral


Perkataan Akhlak berasal dari bahasa Arab, Jama dari
Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkal laku
atau tabiat. Kata Akhlak mengandung segi-segi persesuaian
dengan khalqun (ciptaan) serta erat hubungannya dengan
khaliq dan makhluq, baik secara individu maupun interaksi
sosial tidak bisa terlepas dari pengawasan khaliq. Perkataan ini
bersumber dari
Al-Quran surat AL- QALAM (ayat 4) yang artinya:
sesungguhnya engkau (ya Muhammad) mempunyai budi
pekerti yang luhur.
Demikian juga hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya :
aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan budi pekerti.
(HR.Ahmad)
Sedangkan etika adalah sebuah tatanan perilaku
berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu .
Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu dan filsafat, karena itu
yang menjadi standart baik dan buruk adalah akal manusia.

B. Karakteristik Akhlak dan Etika Islam


1. Moral yang beralasan (argumentasi) dan dapat dipahami
islam selalu bersandar pada penilaian yang logis dan
argumentasi yg dapat diterima oleh akal yang lurus dan
naluri yang sehat, yaitu dengan , menjelaskan maslahat
(kebaikan) dibalik apa yang diperintahkannya dan
kerusakan dari
terjadinya apa yang dilarangnya.
Disebutkan dalan Al- Quran surat Al- Ankabut ayat 45 :

dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah


dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar

2. Moral Universal
Moral
dalam
islam
berdasarkan
karakter
manusiawi yang universal, yaitu larangan bagi
suatu ras manusia berlaku juga bagi ras lain,
bahkan umat islam dan umat-umat yang lain adalah
sama dihadapan moral islam yang universal.
3. Kesesuaian Dengan Fitrah
Islam
memperbolehkan
manusia
untuk
menikmati barang atau hal-hal (rezeki) yang baik,
perhiasan dan mengesahkan kepemilikan pribadi
namun syariat islam tidak membenarkan naluri jika
barang-barang dan hal-hal yang najis atau
merupakan perbuatan maksiat. Firman Allah dalam
Al-Quran surat Al Araf ayat 32:

Katakanlah: Siapa yang mengharamkan perhiasan


dari allah yang telah dikeluarkan-nya untuk hambahamba-nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan)
rezeki yang baik-baik.
4. Memperhatikan Realita
Diantara karakteristik moral islam merupakan
akhlak realistik, tidak mengeluarkan perintah dan
larangannya kepada orang-orang yang hidup di
menara gading, melainkan memerintahkan kepada
manusia yang memiliki dorongan dan nafsu, keinginan
dan cita-cita, kepentingan dan kebutuhan, juga
memiliki kecenderungan dan hasrat biologis terhadap
kesenangan duniawi sebagaimana mereka juga
memiliki kerinduan jiwa kepada Allah SWT.
Al-Quran tidak membebankan kepada manusia
suatu kewajiban untuk mencintai musuh-musuhnya,

5. Moral Positif
Islam tidak merelakan orang yang telah berhias
dengan moral islam untuk berjalan mengikuti trend
sosial, bersikap lemah, dan menyerah menghadapi
peristiwa yang mengendalikan hidupnya. Moral islam
menganjurkan
untuk
menggalang
perjuangan,
kekuatan serta segala bentuk penyebab kelemahan.
Islam menolaksikap pasif dalam menghadapi
kerusakan sosial dan politik, serta memerintahkan
kepada muslim untuk merubah suatu kemungkaran
dengan tangannya, jika tidak mampu dengan
lisannya, serta jika ia tidak mampu maka dengan
hatinya.
6. Komprehensifitas
Islam tidak membiakan kegiatan manusia hanya

Dengan
ibadah
tertentu,
bahkan
menggariskan hubungan manusia dengan
dirinya sendiri dan hubungannya dengan
umatnya, maka moral islam mencakup
hubungan manusia dengan alam secara
global.
7. Tawazun (Keseimbangan)
Diantara karakteristik moral islam adalah
tawazun yang menggabungkan sesuatu
dengan penuh keserasian dan keharmonisan,
tanpa sikap berlebihan maupun pengurangan.
Contoh tawazun adalah sikap seimbang
antara hak tubuh dan hak roh, sehingga tidak

D. Faktor Pembentuk Akhlak


Manusia
1. Insthink (Naluri)
Insthink adalah sifat yang dapat menimbulkan
perbuatan yang menyampaikan pada tujuan
dengan terpikir lebih dahulu ke arah tujuan itu
tanpa didahului latihan perbuatan itu, macammacam insthink pada manusia : Naluri makan
(nutritive instinct), Naluri berjodoh (sexual
instinct), Naluri keibu-bapakan (paternal instinct),
Naluri berjuang (combative instinct), Naluri bertuhan, dll.
Naluri itu laksana pedang bermata dua ,
dapat merusak diri sendiri dan dapat juga
mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya.
Hal ini bergantung kepada cara penyalurannya,

2. Keturunan
Manusia mendapatkan warisan fisik dan mental,
mulai dari sifat umum dan sifat khusus berikut adalah
sifat-sifatnya :
a) Manusia yang berasal dari satu keturunan dimanamana membawa turunan dai pokok-pokoknya
beberapa sifat dan pembawaan yang bersamaan,
misalnya: bentuk badan, perasaan, akal, dan
pemikiran.
b) Sifat-sifat kemanusiaan yang umum menurunkan
sifat-sifat khas kemanusiaan kepada keturunannya,
maka kita dapati pula adanya rumpun, bangsa dan
suku sebagai cabang dari ranting dan asal manusia
tadi.
c) Dan ada juga warisan khas yg diturunkan oleh
orang tua kepada anak-anaknya seperti sifat dan
karakter, misalnya : orang tua yg memiliki badan

3. Azam
salah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah
laku manusia adalah kemauan keras(azam). Itulah yang
mendorong manusia untuk melakukan sesuatu dengan
sungguh-sungguh.
Sebenarnya kehidupan orang-orang besar dan
terkemuka dalam sejarah hidupnya digerakkan oleh
kehendak yang keras. Kadang-kadang kehendak itu
menjadi penyakit seperti :
a) Kelemahan kehendak : seseorang mudah menyerah
kepada hawa nafsu, lingkungan/pengaruh yang jelek.
Maka akan melahirkan kemalasan dan kelemahan
dalam perbuatan.
b) Kehendak yang kuat tapi salah arah : diarahkan
kepada pola hidup yang merusak dalam berbagai
bentuk kedurhakaan dan kerusakan.
Untuk mengobati berbagai macam penyakit kehendak
dilakukan :

Pendorong dan perangsang kelakuan manusia telah


diatur dalam Al-Quran berupa :
A. Tandzir : peringatan berupa neraka atau siksaan
akan ditimpakan kepada orang-orang yang
berbuat jahat.
B. Tabsyir : berita gembira bahwa surga atau
kebahagiaan yang kekal dan abadi dijanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan beramal
shaleh.
4. Suara Batin (dlamir)
dalam diri manusia terdapat suatu kekuatan
yang sewaktu-waktu memberikan peringatan jika
tingkah laku manusia berada diambang bahaya dan
keburukan.
Fungsi dari suara batin itu ialah memperingatkan
bahayanya
perbuatan
buruk
dan
berusaha

5. Kebiasaan
Kebiasaan adalah perbuatan yang selalu diulangulang sehingga menjadi mudah dikerjakan.

6. Lingkungan
a) Lingkungan alam
Alam yang
melingkungi manusia manusia merupakan faktor
yang mempengaruhi dan menentukan tingkah
laku umat. Lingkungan alam ini dapat
mematahkan atau mematangkan pertumbuhan
bakat yang dibawa oleh seseorang. Dengan kata
lain alam ini ikut mencetak akhlak manusiamanusia yang dipangkunya.
b) Lingkungan pergaulan
Pergaulan
merupakan salah satu pembentuk akhlak yang
paling terlihat karena setiap manusia ada yang
gampang terpengaruh dengan lingkungan ada
yg biasa saja. Misal kalau pergaulan kita dengan
anak-anak yang berandal maka kemungkinan
kita juga bisa terpengaruh seperti itu juga.

D. Aktualsasi Akhlak Dalam Kehidupan


Akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa
seseorang. Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang
baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syariat
yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Pada obyeknya
terdapat 3 macam akhlak :
1. Akhlak kepada Allah
a.) Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah
Allah
untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya.
b.) Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam
berbagai
situasi dan kondisi, baik di ucapkan dalam mulut maupun
dalam hati.
c.) Berdoa kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada
Allah.

d.) Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri


sepenuhnya kepada
Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti
akibat dari
suatu keadaan.
e.) Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di
hadapan Allah.

2. Akhlak kepada manusia


a.) Akhlak kepada diri sendiri
1.) Sabar, adalah perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri
sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penyimpangan
terhadap apa yang menimpanya. Sabar dilaksanakan
ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan, dan
ketika ditimpa musibah dari Allah.
2.) Syukur, adalah sikap berterima kasih atas pemberian
nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur
diucapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
3.) Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja
yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin.
Sikap tawaduk lahir dari kesadaran akan hakikat dirinya
sebagai manusia yang lemah dan serba terbatas dan tidak
layak untuk bersikap sombong dan angkuh dimuka
bumi.

b.) Akhlak kepada Ibu Bapak


Akhlak kepada Ibu Bapak adalah berbuat baik kepada
keduanya (birrul walidain) dengan ucapan dan perbuatan.
Berbua baik kepada Ibu Bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk
perbuatan antara lain: menyayangi dan mencintai Ibu Bapak
sebagai bentuk terima kasih dengan car bertutur kata sopan dan
lemah lembut, menaati perintah, meringankan beban, serta
menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
c.) Akhlak kepada keluarga
Akhlak kepada keluarga adalah mengembangkan kasih sayang
di antara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk
komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang. Sehingga akan
lahir saling keterikatan batin, keakraban, dan keterbukaan diatara
anggota keluarga, dan menghapuskan kesenjangan diantara
mereka.

3. Akhlak kepada lingkungan


Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah
menjalin dan mengembangkan hubungan yang
harmonis dengan alam sekitar sehingga dapat
memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa
merugikan alam itu sendiri. Allah menyediakan bumi
yang subur untuk disikapi oleh manusia tanpa
merugikan alam itu sendiri.

F. Kesimpulan
Akhlak
seseorang
Kemulyaan
ditentukan
dan akhlak
seseorang.

adalah sebagai penentu kemulyaan


bahkan sebuah komunitas bangsa.
dan
kehormatan
bangsa
banyak
oleh pelaksanaan akhlak di dalamnya,
juga sebagai ukuran kualitas ketaqwaan

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai