Anda di halaman 1dari 30

RESTORASI AMALGAM

Macam macam Restorasi Amalgam :


• R.Amalgam Kelas I
• R.Amalgam Kelas II
• R.Amalgam Kelas V
PENDAHULUAN
• Amalgam telah dipakai sebagai bahan restorasi
sejak abad 15
• Amalgam diperkenalkan pertama kali tahun 1826
sebagai pasta perak
• Pada abad 19 : Sifat fisik amalgam mulai diteliti
oleh Thomas Fletcher & John, Charles Tomes dari
Inggris dan G.V.Black di AS
PENDAHULUAN
Penelitian ini menghasilkan Aloi perak timah yang bila dicampur
merkuri akan menghasilkan bahan tumpatan plastis yang
memuaskan
• Perbaikan sifat aloi amalgam dikembangkan aloi aloi yang
banyak mengandung tembaga tidak mempunyai fase γ2 yang
lemah
(Umumnya lebih kuat dan tidak mudah terkena korosi)
lihat catatan IMTKG
• Sampai saat ini amalgam merupakan suatu bahan restorasi yang
banyak dipakai, tahan lama, mudah manipulasinya, cukup bisa
beradaptasi dengan cairan mulut, relatif murah, dapat diselesaikan
dalam 1x kunjungan
DEFINISI AMALGAM
• Amalgam adalah campuran dari 2 atau beberapa
logam. Salah satunya adala Merkuri (Hg)
• Amalgam sendiri merupakan su/proses
Amalgamasi atau triturasi campuran yang
merupakan bahan plastis dimasukkan ke dalam
kavitas menjadi keras karena kristalisasi
KEKURANGAN R.AMALGAM
• “DITCHING” : Memburuknya bagian tepi pada
restorasi yang sudah berfungsi cukup lama.
Produk produk korosi terbentuk sepanjang batas
antara restorasi dan gigi produk ini akan
bertindak sebagai pemblokir mekanik dari
penetrasi agen agen beracun.
Mekanisme ini menyebabkan bahan restorasi
amalgam tahan lama
• Gambar Amalgam yang mengalami Ditching :
KEKURANGAN R.AMALGAM
• Kebocoran mikro merupakan bahaya terbesar
yang berhubungan dengan tepi restorasi dengan
dinding kavitas
Penetrasi cairan dan debris di sekitar tepi bisa jadi
merupakan penyebab terjadinya karies sekunder
PERSENTASE KEGAGALAN
AMALGAM YANG O.K. :

• Desain preparasi yang tidak tepat


• Kesalahan manipulasi dari amalgam (metode
triturasi & waktu, teknik kondensasi,
penyelesaian)
• Amalgam yang terkontaminasi sewaktu pengisian
Faktor faktor yang mempengaruhi
kualitas tumpatan :

1. Faktor dari pabrik (komposisi dan pembuatannya)


2. Faktor dokter gigi dan asistennya
• Disain Kavitas Klas I Amalgam
BEBERAPA DESAIN KAVITAS
KLAS I
• A dan B desain preparasi
kls I gigi P
• C dan D desain preparasi
kavitas kls I gigi P salah
BEBERAPA DESAIN KAVITAS
KLAS I
• A desain kls I gigi P benar
• B desain kls I gigi P salah
PRINSIP PRINSIP DISAIN KAVITAS
UNTUK RESTORASI AMALGAM
• Amalgam adalah bahan yang bila diaduk pada mulanya
berbentuk plastis dan kemudian mengeras sehingga
dapat ditempatkan dalam kavitas yang bentuknya dibuat
untuk mendapat retensi mekanis

• Bentuk preparasi kavitas


BLACK : kavitas bentuk BOKS (ke//an dinding)
Underkut (untuk retensi tambahan)
BRONNER : Dinding kavitas // enamel rods
• Dinding M/D divergen ke okl.
• Dinding B/L/ konvergen ke okl
• Amalgam mempunyai kekuatan tensil yang relatif
rendah dan tidak dapat digunakan dalam lapisan
yang tipis baik di dalam bagian utama restorasi
atau pada bagian tepi

Kedalaman preparasi
(minimal 2 mm)
• Note : Bila kedalaman kavitas > 2 mm diberi
liner/basis
METODE KERJA
• Tahap awal membuat AKSES
• Dengan bur bulat kecil/berbentuk buah pir dengan
kecepatan tinggi dibuat akses ke dentin (250.000-
500.000 rpm)
• Semua fisur yang dalam di permukaan
okl.dilibatkan, kavitas dibuat sekecil mungkin
• Bur digerakkan ikuti outline (Fisur) disertai
dengan semprotan air pendingin cegah panas
yang berlebihan
• Semua outline selalu dibuat tumpul (o.k.) bahan
yang dipakai amalgam)
• Kedalaman kavitas sampai mencapai dentin minimal 2
mm
• Pertautan email-dentin harus bebas karies
• RETENSI diperoleh dengan membuat dinding kavitas
sedikit konvergen ke okl. (dinding B/L/P) dinding
M/D tidak boleh konvergen ke okl. melemahkan
daerah RIDGE tepi atau membuat bentuk Box
Pinggiran M/D // dengan lingir tepi
• Dasar kavitas (dinding pulpa) dibuat datar dengan
sudut garis dibuat sedikit membulat dan //
permukaan luar gigi
• Tepi email dihaluskan dengan Hatchet atau
dengan bur fisur kecil
SUDUT TEPI KAVITAS UNTUK
AMALGAM (STK)

• Utama : tidak boleh kurang dari 900 o.k.


melemahkan prisma email
• Pada tonjol yang curam dapat sp. 1100 (dianggap
cukup dapat diterima)
STK-STT (Sudut tepi tumpatan)
STT amalgam tidak boleh < 700 – ujung tumpatan tipis, mudah
pecah
STK + STT tidak selalu 1800
Pengambilan jaringan karies pada permukaan dentin
yang lunak – dengan eksavator atau bur bulat
kecepatan (1000-8000 rpm)
• Pencucian kavitas dengan air kemudian
dikeringkan dengan udara perlahan lahan agar
tidak terjadi desikasi dentin
• Periksa kembali dari berbagai aspek
• NOTE : Untuk kavitas di permukaan fasial / B,
L/P, dasar kav.//permukaan luar gigi

Anda mungkin juga menyukai