Anda di halaman 1dari 6

TELAAH KASUS

RESTORASI INDIRECT CROWN DENGAN POST AND CORE


GIGI 45

Gendhilla Dwi Putri RZ


1110341004
Pembimbing:
drg. Deli Mona Sp. KG

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2015

A. Data Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Pekerjaan
No. Rekam medik
Elemen Gigi

: Lucinda Patresia
: Perempuan, 21 tahun
: Mahasiswi
: 004610
: 45

B. PemeriksaanSubjektif
1. Chief Complaint :
Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan bawah berlubang
2. Present Illness :
Gigi tersebut berlubang sejak empat tahun yang lalu. Gigi sekarang tidak pernah
terasa sakit dan ngilu ketika makan maupun minum yang panas atau dingin. Gigi
sekarang juga tidak pernah sakit spontan. Gigi agak mulai berubah warna
3. PDH :
Pasien pernah ke dokter gigi 3 th yang lalu untuk melakukan perawatan pada gigi
belakang kiri bawah. Hanya 1 kali kunjungan. Kunjungan tidak dilanjutkan. Pasien
pernah melakukan pencabutan gigi sekitar 6 bulan yang lalu.
4. PMH :
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, pasien tidak pernah dirawat di
rumah sakit dan tidak ada riwayat alergi makanan ataupun obat-obatan.
5. FH :
Ayah dan Ibu pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik.
6. SH :
Pasien adalah seorang mahasiswi FK unand
C. PemeriksaanObjektif

Gigi 45 terdapat karies profunda pada bagian distooklusal (site 2 size 3)


Sondasi (-)
Perkusi (-)
Palpasi (-)
Termal (-) tidak terasa dingin

Tes mobility (-)


D. Rontgen foto

E. Diagnosa : Nekrosis Pulpa

F. Rencana perawatan
1. Perawatan saluran akar / pulpektomi non vital
2. Restorasi akhir
Restorasi indirect crown dengan post and core
G. Prognosis
Baik, karena saluran akar adekuat untuk ditempatkan post, tidak terdapat fraktur
vertikal pasca perawatan saluran akar, usia pasien muda, anatomi saluran akar lurus,
pasien kooperatif
H. Alat dan Bahan
Alat
Ekskavator Endo
Diagnostic set

Bahan
Chlorhexidine 0,2%
Alginat

Light Curing
Ash 49
Sendok cetak full
Endometer
File

ChKM
Lilin biru
Resin komposit
Pasta retraksi
Semen resin

Reamer

Cotton pellet dan cotton roll

H. Penatalaksanaan

Sebelum dilakukan perawatan pasca endodontic, ada beberapa hal yang harus
dievaluasi, diantaranya :
1. Pengisian saluran akar yang hermetis
2. Tes perkusi (-)
3. Tidak ada eksudat
4. Tidak ada fistula
5. Tidak terdapat sensitivitas pada apical
6. Tidak ada inflamasi
Prinsip preparasi gigi :
1. Pengisian akar yang hermetis
2. Preparasi canal minimal (tidak ada undercut)
3. Panjang post yang adekuat
4. Positive horizontal stop
5. Dinding vertical untuk mencegah rotasi
6. Extention of the final restoration margin onto sound tooth structure
Prosedur :
1) Mengeluarkan bahan pengisian saluran akar
2) Pelebaran saluran akar
3) Preparasi struktur coronal gigi
Pembuatan Catatan Interoklusal
Guna : sebagai oklusi sentrik pada model kerja ketika dipasang pada okludator.
Dilakukan sebelum preparasi gigi
Syarat :
1. Setidaknya 1/3 bagian gigi yang dipreparasi tergambar
2. Mencangkup gigi tetangga
3. Tidak menekan jaringan lunak
4. Gigi antagonis harus tergambar
1) Mengeluarkan Bahan Pengisi Saluran Akar
Alat yang digunakan :
1. Keluarkan guttap dengan ekskavator endo
2. Lakukan preparasi saluran akar/ pelebaran saluran akar dengan reamer
Langkah :

1. Hitung panjang post. Panjang post sebanding dengan panjang mahkota gigi atau 2/3
panjang akar.
a. panjang mahkota

mm

b. panjang akar

mm

c. maka panjang post = panjang mahkota atau 2/3 panjang akar =

mm

2. Apical seal disisakan 1/3 saluaran akar atau 3-5 mm


a. Panjang pengisian saluran akar =

mm, sisakan 1/3,

maka guttap yang tersisa = mm


b. Jika menggunakan reamer, stopper diletakkan pada batas =

mm

3. Panaskan instrumen dan letakkan pada saluran akar agar gutta percha melunak
4. Kontraindikasi menggunakan bur high speed
2) Pelebaran Saluran Akar dan Koronal
1. Pilih jenis post yang akan digunakan : paralel- sided serrated post, karena retensinya
yang cukup kuat
2. Tentukan diameter saluran akar yang akan diperbesar, yaitu 1/3 diameter akar
Diameter akar

mm

Diameter saluran akar

mm

Maka saluran diperbesar dengan rentang =

mm -

mm

3. Setelah saluran akar diperlebar, try in post kedalam saluran akar, apakah post sudah
masuk kedalam saluran akar dengan sempurna atau belum.
4. Jika sudah, lakukan sementing. Biarkan semen ke dinding post. Semen yang
digunakan adalah adhesive resin cement
5. Selanjutnya lakukan preparasi koronal dan proses building up. Bahan yang digunakan
adalah light curing resin komposit.
6. Setelah proses preparasi koronal dan building up, lakukan percetakan untuk melihat
kesejajaran dan bentuk preparasi yang sudah dilakukan dengan menggunakan sendok
cetak full. Lakukan retraksi gingiva terlebih dahulu dengan pasta retraksi.
7. Hasil cetakan tersebut dicor dua kali. Model I digunakan sebagai model kerja untuk
pembuatan mahkota sementara, model II sebagai inlay yang di wax up.
8. Inlay model II yang telah di wax up dengan lilin biru, dicetak kembali dengan
elastomer. Hasil cetakannya dimasukkan self curing akrilik kemudaian dicetakkan
kembali ke model I sebagai mahkota sementara.
9. Lakukan pencetakan gigi antagonis
10. Buat catatan interoklusal

12. Proses lab


13. Try in
14. Insersi
Sementasi mahkota
Sebelum dilakukan sementasi, lakukan try in terlebih dahulu dengan memeriksa:
Marginal fit
Contact point dengan gigi tetangga
Oklusi
Jika sudah tepat, maka dapat dilakukan sementasi dengan menggunakan semen resin.
Kontrol Pasca Restorasi indirect

Anda mungkin juga menyukai