Anda di halaman 1dari 8

DISKUSI GTSL – DRG. GUNAWAN, SP.

PROS
Edited by Dina Anisawati

Yang perlu diperhatikan saat mendesain alat yang harus dipertimbangkan:


1. Retensi
- Kemampuan gigi tiruan untuk bertahan melawan gaya yg arahnya berlawanan
dengan arah pasang. RB melawan gaya yg ke oklusal, RA sebaliknya.
- Tergantung pada besarnya undercut pada gigi penyangga (satu2nya factor)
- Diperiksa saat diam  terbebas dari jaringan lunak, tekanan oklusal, otot2 dll
- Retensi belum tentu stabil karena retensi itu diam
2. Stabilisasi
- Kemampuan gigi tiruan untuk bertahan melawan semua gaya
- Banyak factor  kebanyakan dibentuk dari adanya aksi jaringan lunaknya :
frenulum, buccal fold, gerakan lidah, gaya gravitasi, dll.
- Diperiksa saat dia berfungsi, artinya tdk hanya makan dan bicara (Gerakan besar)
 Gerakan kecil juga perlu missal digerakkan bibirnya ke atas, pipinya ke atas
apakah bergerak atau tidak, bukan lepas tidak (ini masuk ke retensi)
- Stabil pasti retensi  missal dipake ngunyah lepas, yg diperiksa retensinya dulu
3. Bahan

Cengkram 3 jari Cengkram 2 jari


- Kasus sekarang  pake - Sandaran oklusal dan lengan
klamer 3 jari klamer cengkram nyambung
paradental  hanya bisa kemudian menempel dengan
dibuat pada daerah tidak basis akrilik
bergigi. - Lengan bukal dan lingual
nyambung total 3 lengan
yang masuk ke akrilik dan dia
punya 2 kaki.
- Sandaran oklusal = semakin
dekat dengan daerah tdk
bergigi/daerah yg menerima
beban maka semakin efektif.
Harus dekat dgn daerah tdk
bergigi. Tp pada kasus kelas
I, II, IV yang Panjang ada
pengecualian
GT ada beberapa Gerakan
kalua sudah retensi di RM:
a. Horizontal : bukal-lingual
 diatasi dengan
pembuatan base plate
yang nempel ke gingiva
dan sayap/buccal flange
b. Vertical : oklusal-gingival
Terjadi Gerakan oklusal
 makan makanan
lengket
Terjadi Gerakan gingival
(Gerakan gtsl
menimbulkan
ketidaknyamanan)
Dareah tdk bergigi 
dibawahnya ada gusi 
hanya selapis tipis
mukosa diatas tulang 
tdk nyaman

Daerah bergigi  ada


PDL yg berfungsi sebagai
peer  meredam
tekanan oklusal

Ada perbedaan kompresi


kurleb 0,3 mm pd kelas I,
II, dan IV yang Panjang
pada gigi penyangga dan
free end.

- Klamer orto beda dgn prosto, tujuannya beda dan istilahnya beda
- Klamer prosto : gigi penyangga  harus ada komponen yang digunakan untuk
menyalurkan sebagian beban pengunyahan ke gigi penyangga, yaitu sandaran
oklusal,tnp sandaran oklusal bukan klamer prosto.
- Klamer orto : gigi penjangkar
- Pd kelas I,II dan IV yang Panjang ada perbedaan karena ada kemungkinan
bergerak  Gerakan tdk bisa dihindari, diminimalisasi gmn?
- Titik fulcrum  titik putar  yg berfungsi adl sandaran oklusal pd abutment
terminal/ sandaran oklusal yang terletak pada gigi abutment/penyangga paling
posterior. Ada titik ungkitnya. Kalua ga ada sandaran oklusal tdk ada titik
fulcrum karena dia tidak ada ungkitannya.
- Sandaran oklusal harus tetep ada, tnpa sandaran oklusal bukan klamer orto, tp
klo ada dia titk fulcrum tdk dapat dihindari, maka memperkecil akibat adanya
titik fulcrum  dgn cara memindahkan titik fulcrum sejauh mungkin pada
daerah tdk bergigi.
- Batang Panjang yg memiliki 1 titik fulcrum dan 2 gaya yang arahnya berkebalikan
itu berlaku hukum lever. Gtsl bisa dibayangkan sbg batang Panjang, sandaran
oklusal sbg titik fulcrum dan ada gaya yg bersifat tolak menolak  gaya yg
menggerakkan gigi tiruan bisa berasal dari gaya oklusal yg arahnya ke gingival/
gaya yg arahnya ke oklusal dari makanan yang lunak dan ada gaya yg
menahannya yaitu lengan aktifnya. Gtsl masuk kriteria hukum lever.
- Jungkat2it  untuk bisa gerak bagus, maka kanan kiri harus ada tekanan yang
sama. Kalua digerakan mendekati 1 sisi titik fulcrum maka tdk bisa terangkat.
- Dgn mengerakkan titik fulcrum, gaya yg terjadi pd gtsl akan berubah. Maka
sandaran oklusal yg tadinya harus mendekati titik beban dia harus dirubah biar
dia mengurangi gaya yang terjadi. Kasus free end  adanya ketidakstabilan
bukan karena gayanya tp karena ada perbedaan kelenturan jaringan period dgn
gingiva maka diperkecil gayanya, smkn kecil gayanya smkn bagus  sandaran
oklusal dimodifikasi menjauhi daerah tdk bergigi tp ttp pada gigi penyangga
terminal.
- Kelas I dan kelas II  sandaran oklusal tdk dari arah lengan aktifnya tp
mesialnya/lawannya  3 jari krn cengkram paradental harus dibentuk pada
daerah tdk bergigi  lengan aktif tdk bisa datang dari arah mesialnya
- 3 kawat yg membentuk klamer 3 jari : lengan kanan, kiri, sandaran oklusal.
- Mesial gigi 35, akan ada 3 kawat yg keluar ke resin akrilik  klamer 3 jari tdk bisa
dibentuk di gigi yg masih utuh  ganggu. Berlaku pd kasus yg ada pebedaan
koefisien antara daerah bergigi dan tdk bergigi (kelas I, II, IV yang panjang)
- Beda lagi dgn kelas I dan II yg sandarab oklusal di mesial, dan kelas IV yg
sandaran oklusal diletakkan di distal / menjauhi daerah tdk bergigi, tp jika
kehilangan cmn 2 gigi tdk akan terjadi perbedaan koefisien.
- Direk retainer (jelas ada undercut dia melawan langsung) : kawat yg digunakan
untuk retensi dan bekerja secara langsung. Dia akan melawan arah
pelepasannya. Hanya memanfaatkan undercut gigi penyangganya  kawat
diletakkan di bawah undercut saat ada gaya oklusal.
- Indirect retainer : dia tdk langsung  tdk ada undercut. Terdiri dari 3 : perluasan
basis ke distal, plat akrilik setinggi cingulum, dan sandaran oklusal yg ditelatkkan
sejauh mungkin dari gigi penyangga terminal, tp yg ketiga hny dipake untuk
metal frame, akrilik hanya 2. Knp bisa berfungsi sbg retainer? Dgn tdk adanya
undercut disitu knp bisa berfungsi melawan gaya yg berusaha melepaskannya?
Perluasan basis ke distal tdk ada yg nahan knp disebut indirek retainer?
HK lever : fulcrum, beban, kuasa. Kuasa yg menyebabkan pergerakan, beban
yang berusaha menghalangi pergerakan. Saat GT dipake ngunyah yg menjadi
beban adl upaya supaya tdk terlepas, yg jadi kuasa adl beban kunyah karena
adanya beban kunyah terjadi pergerakan dan itu normal dan yg menghalangi
pergerakannya adalah lengan aktifnya.
Pergerakan ke gingival  hukum lever 1  titik fulcrum terletak diantara beban
beban itu lengan aktifnya yg mencegah terjadinya pergerakan dan kuasa yg
menyebabkan pergerakan. Pd tekanan oklusal berlaku hukum lever 1 krn posisi
titik fulcrum diantara 2 kuasa dan beban. Maka harus memperkecil efeknya 
dgn merubah letak sandaran oklusal, lalu skrg ada kuasa yang arahnya ke
gingival/ ke bawah yaitu caranya dengan (ini tentang stabilisasi, retensi udah
ada) gaya oklusal tdk berhubungan dgn retensi, retensi sbg bebannya  maka
kita bisa memodifikasi dari area yang menerima beban. Maka untuk memperkecil
gaya maka harus memperluas area yang digunakan untuk menyalurkan beban
(hokum fisika p = f/a) yaitu memperluas basis ke distal, smkn luas daerah yang
digunakan untuk menyalurkan beban kunyah maka semakin kecil gaya yang
diterima mukosa  semakin kecil terjadinya perbedaan kelenturan cegah gigi
tiruan lepas walaupun bekerjanya tdk secara langsung  INDIREK RETAINER 
Gerakan vertical

Gerakan horizontal  bukal flange

a. Terjadi pada semua benda dan alami


b. Tdk bisa dihindari
jika ada Gerakan oklusal yg sejajar oklusal  makan makanan lengket  gimana
atasinya? Pada gaya yang searah dgn oklusal  titik fulkrumnya beda, kalau gaya
arahnya ke gingival maka titik fulcrum adl sandaran oklusal tp kalau arah
gayanya ke oklusal, maka sandaran oklusal ikut terangkat maka itu bukan titik
fulkrumya lagi, titik fulkrumnya menjadi direk retainernya (lengan aktifnya) 
titik fulcrum terletak di ujung  membantu kerja lengan aktif agar tdk terungkit
ke oklusal dengan cara melakukan menempatkan sesuatu pada ujungnya agar
tdk bergerak  fungsi dari peninggian plat setinggi cingulum!  menempatkan
sesuatu pada salah 1 ujung Panjang batang agar tdk bergerak. Dia akan menahan
pergerakan kearah oklusal  INDIREK RETAINER, dia membantu retensi tp tdk
bekerja langsung terhadap gaya yg terjadi walaupun ga ada undercut di daerah
tersebut. Kelas III dmn koefisiennya sama maka tdk perlu indirek retainer karena
2 sisi edentulous ditahan oleh gigi penyangga dmn koef lenturnya sama =
ligament periodontal  tdk mungkin ada ketidakstabilan.
Missal : jungkat jungkit dibawahnya ga ada ruang kosong mk tdk akan bisa
bergerak, maka kita meletakkan sesuatu di salah 1 ujungnya agar tdk bergerak
Gigi 8 biasanya tdk dihitung, jarang dibuatkan anasir  ruang interoklusal sudah
terlalu pendek.
GTL :
Biasanya diganti sampe p2 gpp karena :
Ruang interoklusal sudah kecil  resorbsi
Semakin memperkecil tekanan oklusal  reservasi jaringan tulang semakin
bagus, mkt dk harus diganti sampe m3.
Memilih jumlah klamer  individual  patokannya 5 komponen tadi harus
terpenuhi, smk banyak klamer smk banyak retensi tp gmn dengan komponen yg
lain?
Kehilangan gigi lama  terjadi drifting  ruangan makin mengecil  missal
klamernya kebanyakan  Bisa2 tdk ada ruang buat anasirnya
Ruang gigi 6 sudah mengecil boleh diganti gigi p2  secara estetik jg ga terlihat
Sandaran oklusal perlu di preparasi dan mengurangi jaringan sehat yg tdk salah
apa2, sandaran oklusal di gtsl akriliki tdk terlalu efektif karena kawatnya elastis,
agak meleyot kalo ada gaya oklusal. Preparasi sand oklusal untuk tempat oklusal
rest  kalau gigi antagonis ketemu dipikirkan apakah bisa ganjel dan ganggu
oklusinya? Maka harus dikurangi selebar diameter sandaran oklusalnya biar gak
ganjel dgn gigi antagonisnya. Kalau ada tempat tdk perlu dikurangi. Missal gigi
normal bisa dikurangi pada groove oklusalnya, tapi missal gigi agak tipping
sandaran oklusal tetep harus diletakkan di tengah! Kalau missal diletakkan sesuai
central groovenya dia tdk akan berpotongan dgn arah oklusalnya/bebannya nanti
dia tdk efektif juga.
GTC  Penyangganya hanya di gigi  harus memperhitungkan luas jar perio gigi
penyangga dgn daerah gigi yg hilang, tp gtsl ada basis yg dipake menyalurkan
beban kunyah, gtsl hamper semua dukungan kombinasi. Gtsl tdk berlaku hukum
ante!
4. Estetik
5. Kenyamanan pasien
Cengkram 3 jari : nanti ada 2 kawat yang masuk ke akrilik, atau kawat retensi dimasukkan ke
bawah anasirnya. Lebih rapi, sandaran oklusal bisa diletakkan di bawah anasirnya.

Desain kasus :
- Kasus bonded ada 3 kemungkinan kelas, kelas III, V, VI yg sama2 bonded
- Klasifikasi diurutkan dari yg kelasnya sulit, smk berat kasusnya diletakan di awal.
- Kita harus mengurutkan klasifikasi dari yg paling bawah  kelas III
Ciri khas kelas V ap-kenedy : kehilangan gigi Panjang yg gigi anteriornya tdk bisa
dipake gigi penyangga  Panjang maka lebih dari 2 gigi ex : gigi 4,5,6 hilang dan
gigi anterior tdk bisa dipake penyangga.
- Bonded bisa protesanya unilateral atau bilateral. Kalau kelas VI dicirikan
unilateral, maka dia hanya kehilangan gigi pendek  kehilangan 1 gigi, bisa
GTC/GTSL  kelas VI unilateral
- Misal kehilangan gigi 3 gigi pada 1 regio tdk mungkin desainnya unilateral karena
beban kunyah banyak dan terjadi ungkitan pada regio sebrangnya  tdk stabil
maka yg membedakan kelas VI yaitu kehilangan gigi bentang pendek (1 atau 2
gigi) dan tdk ada modifikasi!!!!!!
- Missal kehilangan gigi 4 dan 6  bisa kelas VI tp bisa kelas III juga  tp klasifikasi
kan dimulai harus dari yg paling kecil, kalau kelas III masuk berarti dia bukan
kelas VI  di akelas III modif IP
- Missal kehilangan gigi 4 dan 5 kmd ruangan mengecil karena gigi drifting bisa
dibikin protesa unilateral  masuk kelas VI tp kalau ada modifikasi dia masuk ke
kelas III
- Kalau kelas V gigi anterior tdk kuat jadi gigi penyangga dan hanya berlaku pada
kehilangan gigi yg melibatkan gigi caninus!!! Ex kehilangan gigi 3,4,5 tdk
munbgkin gigi 2 dipake penyanga, maka kita butuh area regio sebrangnya untuk
memastikan retensi dan stabilisasinya.butuh perpanjangan protesa ke area
sebrangnya. Tp begitu ada modifikasi maka dia kelas III tdk mungkin masuk ke
kelas V dan VI.
- Kok bisa kelas III modif 1a ya???
- Undercut gigi anterior tdk sebesar di gigi posterior  undercut hanya ada di
labial  retensi tdk terlalu bagus dan estetik jelek. Estetik tdk lebih penting dr
retensi. Bisa pake gigi 23 apa tidak karena retensi bisa diletakkan di sisi lainnya.
Bisa dihindari  pakai klamer di regio 1  klamer itu retensi bukan
penyeimbang. Tdk usah kasih sandaran oklusal di regio sebrang karena jauh dari
daerah tdk bergigi  tdk efektif
- Pilihannya klamer 3 jari apa klamer c yg dikasih ke regio sebrang  Nah klamer 3
jari adl klamer paradental  tdk bisa dibuat pd daerah yg giginya masih lebgkap
 pake klamer C
- Gigi 8 ga ush dipake, tiap edentulous ga harus ada kalmernya
- Drg gun : klamer di gigi 26 dan 1 klamer di sisi yg berlawanan sudah cukup 
kalau kurang di sisi berlawanan ditambah lagi, karena retensi tdk ada ketentuan
harus dekat daerah tdk bergigi!!!!
- Tdk ada indirek retainer sdh benar
- Platnya harus plat palatal penuh gak? Prinsipnya semakin luas area plat  smkn
luas area yg digunakan untuk menyalurkan beban kunyah tp oerhatikan jg
kenyamanan  smakin dikit daerah yg tertutup plat smkn nyaman buat pasien.
Keluhan gtl  kebanyakan plat palatal terlalu lebar, maka pada gtsl yg
pendukungnya kombinasi antara gigi dan gingiva maka tdk perlu plat palatal
penuh walaupun plat U tdk dikenal pada akrilik tp harus memperhatikan
kenyamanan pasien apalagi di RA  plat U (hanya sebagian yg menyaliurkan
beban kunyah) boleh dipake. Biasanya plat U dipake di metal frame. Kasus
kehilangan gigi banyak harus plat palatal yang penuh!!!
- Klamer C beda dgn klamer kaninus, tp anchor bisa dipakein di daerah tdk bergigi.
Note :
- Kedalaman preparasi kalau drg fahma : 0,5 mm kalau drg Gun pake bur ukuran
0,5 dgn kedalaman 0,7-0,8 mm
- Preparasi cengkram 2 jari dgn sandaran oklusal  yg dipreparasi bagian oklusal
sandaran oklusalnya
- Preparasi bagian cengkeram 3 jari ada di bagian oklusalnya/bagian sandaran
cengkram.
- Klamer tdk membantu stabilisasi, tp hanya RETENSI.
- Smk kecil no anasir gigi semakin lebar m-d nya, kalau fungsinya sdh terpenuhi
bisa ke aspek estetik.
- Protesa tdk hanya untuk rehabilitative tp jg preventif-> cegah kerusakan lebih
lanjut.

Tambahan :
- Penggantian anasir  dicoba2 dulu ruangnya
- Gtsl tdk berlaku konsep oklusi kayak GTL yg harus bikin bilateral balance oklusi
- Gtsl dapet retensi dari gigi penyangga, walaupun oklusinya tdk lagi teratur tdk
akan ganggu retensinya. Misal gigi antagonis 17 over erupsi  ruang antara gigi
17 dan gingivanya tersisa brp mili ex : 3 mm. min sisa 1,5-2 mm untuk lebar basis
maka sisa 1 mm gak cukup untk anasir, gingival anasirnya dipotong smp
ketinggiannya mencukupi dan ketebalan basis cukup. Missal ruang tinggal 2 mm
gak cukup untuk anasir mk plat ditinggikan sedikit.

- Cara insersi :
Cek retensi dgn cara  kembali lagi bahwa dia dibentuk pd kawat yg ada di
undercut  pastikan kawat rapat dgn giginya dan ada di bawah undercut serta
nempel, lengan aktif ada di bawah undercut  cek dgn inspeksi,
austikulasi/dengarkan, palpasi sifatnya objektif.
Tes jungkit tdk boleh dipake  sifatnya subjektif.
Tes stabilisasi  inspeksi, austikulasi
Smk rapat kawat dgn gigi maka bisa smkin buat atrisi gigi bukan smk retensi. Cmn
perlu ngeletakan kawat dibawah undercut.

- Peninggian plat setinggi cingulum  indirek retainer, untuk menyalurkan beban


kunyah pake sandaran oklusal/cingulum
- Sandaran oklusal tdk wajib di preparasi selagi cukup tempatnya tp kalau
sandaran cingulum wajib di preparasi.
- Gigi 8 ga dianggep, yg megang gigi 27 gimana  tidak ada ketentuan 1 daerah yg
hilang harus dipegang 1 gigi penyanga. Gigi penyangga hanya untuk RETENSI.
Missal banyak daerah yg hilang kalau retensi udh bagus ya gpp.
- Cengkram c di gigi 23 dipindah ke regio sebrang karena estetik
- Akrilik ketebalan 2-3 mm
- Syarat bahan basis
1. Rigid : smk rigid smk baik menyalurkan beban kunyah semakin baik. Beban
disalurkan ke permukaan baru ke jaringan di bawahnya.

Anda mungkin juga menyukai