Seorang perempuan berusia 54 tahun datang ke dokter gigi mengeluhkan gigi belakang kanan bawah sakit
ketika mengunyah makanan. Keluhan dirasakan sejak 2 minggu terakhir dan belum diobati. Diketahui
gusi pada gigi tersebut pernah bengkak sekitar 3 bulan yang lalu dan sembuh dengan pengobatan oleh
dokter gigi. Pasien penyandang diabetes mellitus tipe II dengan kadar gula darah sewaktu yang diperiksa
2 hari lalu mencapai 375mg/dl. Obat-obatan rutin yang dikonsumsi pasien adalah metformin, amlodipine
dan aspilet.Pemeriksaan tekanan darah mencapai 150/100 mmHg. Pemeriksaan intra oral menunjukkan
gigi 46 ada kavitas kedalaman pulpa dengan perkusi + (sakit), palpasi (-), thermal (-) dan mengalami
luksasi derajat 2. OHI buruk, general gingivitis dan beberapa gigi RA dan RB telah tanggal. Hasil
pemeriksaan radiograf terlihat ada pelebaran ruang ligamen periodontal.
LO 1 : Bagaimana interpretasi dan analisa hasil pemeriksaan subyektif dan obyektif, analisa sign and
symptom
Pemeriksaan subjektif:
- CC: gigi kanan bawah sakit saat mengunyah makanan (kemungkinan terjadi infeksi pada area
periapikal)
- PI: sudah dirasakan sejak 2 minggu, pernah bengkak dan sakit 2 bulan lalu (sudah terjadi penyebaran
infeksi)
- PMH: pasien menderita DM tipe 2, mengkonsumsi obat metformin (untuk mengontrol kadar darah
dengan cara meningkatkan kerja hormon insulin, menurunkan pembentukan gula darah di dalam hati, dan
menurunkan penyerapan gula di dalam usus), amlodipine (termasuk dalam CCB untuk melemaskan otot,
Dengan begitu, pembuluh darah akan melebar, darah dapat mengalir dengan lebih lancar, dan tekanan
darah dapat menurun) dan aspilet (untuk mengencerkan darah dan mencegah penggumpalan, disarankan
untuk pasien DM yang beresiko penyakit cardiovaskular dan resiko mengalami hipertensi)
pemeriksaan Objektif:
- TD 150/100 mmHg: termasuk ASA 2, JNC hypertension stage 1
pemeriksaan Intraoral:
- Termal - : saraf pulpa sudah tidak merespon
- Perkusi +: terdapat
- Palpasi -: tidak ada pembengkakan
- luksasi derajat 2: dapat digerakkan kurang lebih 1 mm (klasifikasi Miller)1 mm ke labial/palatal
- OHI buruk: 6,1 - 12
- gingivitis: kemerahan, konsistensi lunak, unstippling, dan kontur membulat
pemeriksaan penunjang
- terdapat pelebaran ligamen periodontal: karena vaskularisasi pasien DM tidak terlalu baik sehingga
menyebabkan pelebaran ligamen dan dapat menyebabkan gigi luksasi
LO 2 : Apa kemungkinan hipotesis (diagnosis, dd, etiologi, prognosis) dan bagaimana assessment
kasus
Diagnosis gigi 46: nekrosis pulpa disertai periodontitis simptomatik
(perkusi + mengindikasikan lesi periapikal)
Diagnosis Banding:
1. Gingivitis
2. Gingival Enlargement
3. nekrosis pulpa disertai abses periapikal
Etiologi:
- Karies (multifaktorial): Host, Waktu, Bakteri, dan Substrat
- Plak dan kalkulus: menyebabkan inflamasi pada gingiva yang dapat menyebabkan kehilangan
perlekatan
- Organisme/bakteri:
1. Prophyromonas Gingivalis
2. Provotella
3. Luksobakterium
4. Bakteriodes
- Reaksi inflamasi, yang diawali adanya plak yang berhubungan dengan hilangan yang progresif dari
ligamen periodontal dan tulang alveolar dan dapat menyebabkan gigi pasien luksasi atau terjadi mobilitas
- Penggunaan Obat
Amplodipin (CCB) yang dapat mempengaruhi regulasi sitokin spt IL 6 - dapat menyebabkan proliferasi
pada gingiva jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang
faktor predisposisi:
1. OHI buruk
2. DM pada pasien: imun pasien DM tidak sebaik pasien tanpa DM
3. usia pasien (perempuan premenopause)
Prognosis: Buruk (secara sistemik diabetes dan tekanan darah tidak terkontrol, OHI pasien buruk dan
harus dilakukan intervensi terlebih dahulu). Prognosis dapat diteteapkan setelah dilakukan rujukan
terlebih dahulu.
LO 4 : Apa learning issue lain yang bisa didiskusikan untuk menambah kedalaman analisis kasus ini
(minimal 3)
1. Penyebab gula darah pasien tetap tinggi walaupun pasien rutin konsumsi obat
- Diet tidak terkontrol pasien, walaupun sudah minum obat rutin, tanpa mengubah pola diet tetap dapat
menyebabkan gula darah tetap tinggi. obat hanya membantu untuk mengontrol gula darah
- Stress memiliki hubungan dengan resiko diabetes: dapat menghentikan sel sel yang memproduksi
insulin - menyebabkan peningkatan gula darah pada pasien
LO 5 : Bagaimana problem solving untuk kasus tersebut (rencana perawatan dan prosedur perawatan
yang tepat pada kasus tersebut)
Rencana Perawatan:
1. KIE
2. Medikasi antinyeri dan antibiotik (eliminasi rasa sakit, namun perlu diperhatikan kombinasi obat
apakah akan berdampak pada RM pasien)
3. Rujuk ke spesialis penyakit dalam (untuk mengontrol gula darah/persetujuan perawatanan gigi)
4. Ekstraksi gigi 46 (hentikan konsumsi aspilet terlebih dahulu karena ditakutkan terjadi komplikasi
pendarahan)
5. Kontrol
Prosedur Perawatan
Ekstraksi gigi:
- bahan anestesi yang biasa digunakan yaitu pehacain bisa diganti dengan lidocain murni (menghindari
epinefrin yang dapat menyebabkan vasokonstriksi dan membuat TD pasien naik).
- dilakukan pada pagi hari sebelum pasien melakukan aktifitas sehingga TD masi cenderung stabil.
- menggunakan prinsip minimal trauma sehingga tidak banyak perlukaan yang terjadi.
- jika terjadi perdarahan tidak terkontrol dapat diaplikasikan spongostan untuk membantu membentuk
penjendalan darah.