Purwokerto
Abstrak
Pendahuluan: Salah satu penyakit tidak menular yang memiliki prevalensi tinggi ialah diabetes mellitus. Pasien
diabetes mellitus mengeluhkan adanya masalah pada gigi dan gusi. Laporan kasus: Seorang ibu berusia 63 tahun datang
ke RSGM UNSOED dengan keluhan gigi yang goyang dan gigi terlihat semakin panjang. Pasien mengidap penyakit DM
tipe 2 serta rutin mengonsumsi metformin setiap hari. Pemeriksaan intraoral menunjukan bahwa pasien mengalami
periodontitis kronis. Pasien diedukasi mengenai keadaan giginnya dan instruksi untuk rutin membersihkan giginya.
Pembahasan: Advanced glycosylation end products (AGEs) diproduksi akibat hiperglikemia pada pasien DM. Studi
menunjukkan AGEs berikatan dengan reseptor spesifik (RAGE) pada berbagai sel seperti fibroblas, sel endhotelial, dan
makrofag, sehingga dapat menyebabkan produksi berlebih dari sitokin proinflamasi, disfungsi vaskular, dan hilangnya
keefektivitasan integritas jaringan dan fungsi barier.Kesimpulan: Perawatan gigi dan mulut penderita diabetes mellitus
memerlukan pertimbangan khusus yang tidak menganggu waktu pemberian insulin maupun makan obat rutin yang sudah
ditentukan
Kata Kunci: Diabetes, periodontitis
konsumsi obat metformin untuk penyakit diabetes 19/1/19 Glukosa puasa 181
hipertensinya. Obat tersebut dikonsumsi setiap hari. 18/5/19 Glukosa puasa 196
26/6/19 Glukosa puasa 221
Pemeriksaan umum menunjukan tekanan
darah 150/90 mmHg, berat badan 50 kg, dan tinggi Pada kunjungan ini pasien dieduksi bahwa
145 cm. Pemeriksaan ekstraoral menunjukan tidak resesi atau kondisi pada gigi yang terlihat lebih
ada kelainan. Pemeriksaan intraoral menunjukan panjang itu merupakan salah satu keadaan yang
adanya resesi gingiva pada gigi 14, 13 dengan berhubungan dengan riwayat diabetes mellitus.
luksasi o2, resesi gingiva gigi, 34, 31, 41, 42 dan Pasien juga diedukasi untuk rutin membersihkan
44. Oral hygiene pasien kurang kurang baik. gigi dan mulut serta rutin kontrol ke dokter gigi tiap
Pemeriksaan kadar gula darah di laboratorium 6 bulan sekali
RSGM dengan hasil 78 mg/DL. Diagnosis kerja
Pembahasan
pada kasus ini adalah periodontitis kronis,
Penatalaksaan kasus tersebut, pada kondisi gigi Pada laporan kasus ini, pasien memiliki
yang resesi dan luksasi dengan beberapa riwayat penyakit DM tipe 2. Diabetes melitus
pertimbangan pasien diinstruksikan untuk dicabut, merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
namun dengan kondisi gula darah terkontrol. dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi
Namun, pasien dengan beberapa pertimbangan karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
Refrensi
1. American Diabetes Association, 2017,
Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus, Danvers, p. 516-565.
2. Nandhita, K. P., Boaz, K., Srikant, N., Lewis, A.
J., Manaktala, N., 2014, Oral Epithelium in
Diabetics: A Cytomorphometric Correlation,
Dent. Hypo., 5(2):59–65.
3. Vitria., 2011, Evaluasi dan penatalaksanaan
pasien medically-compromised di tempat
praktek gigi, Dentofasial, 10: (1)
4. Fatimah, R. N., 2015, Diabetes Melitus Tipe 2,
J. Maj., 4(5):93-101.
5. PERKENI., 2011, Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia, perkeni: Jakarta
6. Depkes RI, 2005, Pharmaceutical Care untuk
Penyakit Diabetes Mellitus, Jakarta, p. 7-26.