Anda di halaman 1dari 8

DIABETES MELLITUS

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas keperawatan elektif

Dosen Pengampu : Sumarni, SST, M.Kes

Disusun oleh :

1. Abul Fayd Dzun Nun Maghribi P1337420317063


2. Satria Maulana Saputra P1337420317096

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D III KEPERAWATAN PEKALONGAN

TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik yang
ditandai dengan tingginya kadar glukosa di dalam darah (hiperglikemia) yang
disebabkan karena gangguan sekresi insulin, penurunan kerja insulin atau
akibat dari keduanya. Keadaan hiperglikemia kronis dari diabetes
berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, gangguan fungsi dan
kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan
pembuluh darah (American Diabetes Association, 2015). World Health
Organization (WHO) tahun 2012 menyebutkan bahwa prevalensi DM setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan estimasi International
Diabetes Federation (IDF) Pasien diabetes mellitus dunia di tahun 2013
berjumlah 382 juta dan diperkirakan meningkat menjadi dua kali lipat yaitu
sekitar 592 juta penderita di tahun 2035.

Meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus mengakibatkan


peningkatan kejadian komplikasi diabetes, diantaranya luka pada kaki. Data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, terakhir tahun 2018 sudah mencapai prevalensi 8,5% dari 1,2 juta
jiwa. Berdasarkan data yang diperoleh juga di RSUD Kraton, dalam kurun
waktu 7 bulan yaitu pada bulan Januari-Juli tahun 2019, terdapat 54 pasien
mengalami ulkus diabetes melitus. Manifestasi komplikasi luka diabetes
dapat dijumpai dalam berbagai stadium yang masing-masing membutuhkan
perawatan tersendiri, mulai dari stadium ringan yang cukup menggunakan
alat-alat sederhana sampai stadium lebih berat yang harus mengunakan sarana
prasarana dan seorang perawat khusus diabetes. Pencegahan terhadap
timbulnya luka memberikan pengaruh positif terhadap pencegahan amputasi
pada kaki diabetik, sehingga diperlukan program penanganan pasien diabetes
melitus yang komprehensif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diabtes mellitus?
2. Apa saja kriteria diabetes mellitus?
3. Bagaimana klasifikasi diabetes mellitus?
4. Apa penyebab dan faktor resiko dari diabetes mellitus?
5. Bagaimana patofisiologi penyakit diabtes mellitus?
6. Bagaimana tanda dan gejala penyakit diabetes mellitus?
7. Apa saja komplikasi dari diabetes mellitus?

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan


metabolisme kronis yang di tandai peningkatn glukosa darah (hiper
glikemia), di sebabkan karena ketidakseimbangan antar suplai dan
kebutuhan insulin. Insulin dalam tubuh dibutuhkan untuk memfasilitasi
masukya glukosa dalam sel agar dapat digunakan untuk metabolisme dan
pertumbuhan sel. Berkurang atau tidak adanya insulin menjadikan glukosa
tertahan dalam darah dan menimbulkan peningkatan gula darah, sementara
sel menjadi kekurangan glukosa yang sangat di butuhkan dalam
kelangsungan yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan fungsi sel.

B. Kriteria DM
Menurut asosiasi Diabetes amerika (ADA) tahun 1997 untuk
menentukan diagnosa dan kriteria DM, memenuhi 2 diantara 3 kriteria
sebagai berikut :
1) Adanya tanda dan gejala DM di tambah kadar gula darah acak atau
random lebih atau sama dengan 200 mg/dl/
2) Gula darah puasa atau fasting blood sugar (FBS) lebih besar atau sama
dengan 126 mg/dl, (puasa sekurangya 8 jam)
3) Hasil glukosa toleran test (GTT) lebih besar atau sama dengan 200
mg/dl, 2 jam sesudah beban.

Sedangkan pre Diabetes Melitus

1) Impaired glucose tolerance (IGT) jika hasil pemeriksaan 2 jam


sesudah beban glukosa > 140 s.d < 200 mg/dl.
2) Impaired fasting glucose (IFG), jika hasil pemeriksaan glukosa
darah puasa > 110 s.d < 126 mg/dl).

C. Klasifikasi Diabetes Melitus


Menurut WHO, 1985 dan American Diabetes Association, 2003,
penyakit DM diklasifisikan menjadi :
a. Diabetes melitis tipe 1 atau insulin dependent diabetes mellitus
(INDDM) yaitu DM yang bergantung insulin. Diabetes tipe ini terjadi
pada 5% s.d 10 % penderita DM. pasien sangat tergantung insulin
melalui penyuntikan untuk mengendalikan gula darah. Diabetes tipe 1
di sebabkan karena kerusakan sel beta pangkreas yang menghasilkan
insulin. Hal ini berhubungan dengan kombinasi antara faktor genetik,
immunologi dan kemungkinan lingkungan, seperti virus.
b. Diabetes tipe 2 atau Non insulin dependent mellitus (NIDDM) yaitu
DM yang tidak tergantung pada pada insulin. Kurang lebih 90% -95%
penderita DM adalah tipe ini. Dm tipe 2 terjadi akibat penurunan
sensivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan
produksi insulin.
DM tipe 2 banyak terjadi pada usia dewasa lebih dari 45 tahun, karena
berkembangya lambat terkadang tidak terdeksi, tetapi jika gula darah
tinggi baru dapat di rasakan seperti kelemahan, iratibilasi, poliuria,
polidipsi, proses penyembuhan luka yang lama, infeksi vagina,kelainan
penglihatan.

c. Diabetes karena malnutrisi


Golongan diabetes ini terjadi akibat malnutrisi, biasanya pada
penduduk yang miskin. Diabetes ini dapat di tegakan jika ada 3 gejala
dari gejala yang mungkin yaitu:
1. Adanya gejala malnutrisi seperti badan kurus, berat badan kurang
dari 80% berat badan ideal.
2. Adanya tanda tanda malabsorbsi makanan.
3. Usia antara 15-40 tahun.

d. Diabetes sekunder yaitu DM yang berhubungan dengan keadaan atau


penyakit tertentu, misalya penyakit tertentu, misalya penyakit pankreas
(pankreatis, neoplasma, trauma/panreatomy), endokrinopati
(akromegali, cushing syndrome, pheochromacytoma,
hyperthyroidism), obat-obatan atau zat kimia (glukokortikoid,
hormone tiroid, dilatin, nicotinic acid) penyakit infeksi seperti
kongenital rubella, infeksi cytomegalovirus, serta syndrome genetic
diabetes seperti syndrome down.
e. Diabetes mellitus gestasional yaitu DM yang terjadi pada masa
kehamilan, dapat didiagnosa dengan menggunakan test toleran
glukosa, terjadi pada kira-kira 24 minggu kehamilan. Individu dengan
DM gestasional 25% akan berkembang menjadi DM.

D. Etiologi dan faktor risiko


Penyebab penyakit ini belum di ketahui secara lengkap dan
kemungkinan faktor penyebab dan faktor risiko penyakit DM diantaranya :
1. Riwayat keturunan dengan diabetes, misalya pada DM tipe 1 di
turunkan sebagai sifat heterogen, mutigenik.
2. Lingkungan seoerti firus (cytomegalovirus, mumps, rubella)
yang dapat memicu terjadinya autoimun dan mengancurkan
sel-sel beta pankreas.
3. Usia di atas 45 tahun
4. Hipertensi, tekanan darah lebih dari atau sama dengan 140/90
mmHg
5. Kebiasaan diet
6. Kurang olahraga

E. Patofisologi

Diabetes militus (DM) merupakan kumpulan gejala kronik dan


bersifat sistematik dengan karateristik peningkatan gula darah/glukosa
atau hiperglemia yag disebabkan menurunya sekresi atau aktifas dari
insulin sehingga menyebabkan terhambatya metabolis, protein dan
lemak.glokosa seacara normal bersikulasi dalam jumlah tertentu dalam
darah dan sangat di butuhkan untuk kebutuhan sel dan jaringan. Glukosa
dibentuk dihati dari makanan yang di komsumsi.makana yang masuk
sebagian digunakan untuk kebutuhan energi dan sebagian lagi di simpan
dalam bentuk glukogen di hati dan jaringan lainya dengan bantuan
insulin.insulin merupakan hormone yang di produksi oleh sel beta
langerhans pankreas yang kemudian meningkat jika terdapat makanan
yang masuk.pada orang biasa rata-rata diproduksi 40-50 unit, untuk
mempertahankan gula darah tetap stabil antara 70-120mg/dl.

F. Tanda dan gejala diabetes mellitus


1. Sering kencing/miksi atau meningkatya frekuensi buang air
kecil(poliura)
2. Meningkatya rasa haus (polidipsia)
Banyakya miksi menyebabkan tubuh kekurangan cairan
(dehidrasi), hal ini merangsang pusat haus yang mengakibatkan
peningkata rasa haus
3. Meningkatya rasa lapar (poligia)
Meningkatya katabolisme, pemecahan glikogen untuk energi
menyebabkan cadangan energi berkurang, keadaan ini
menstimulasi pusat lapar.
4. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan disebabkan karena banyakya kehilangan
cairan, glikogen dan cadangan trigleserida serat masa otot.
5. Kelaina pada mata, pemiliharaan kabur
Pada kondisi kronis, keadaan hiperglemia menyebabkan aliran
darah menjadi lambat, sirkulasi ke vaskuler tidak lancer,
termasuk pada mata yang dapat merusak retina serta kekeruhan
pada lensa.

G. Komplikasi

Pasien pada DM berisiko terjadinya komplikasi baik bersifat akut


maupun kronis diantaranya:

a. Komlikasi akut
 Koma hiperglimia di sebabkan kadar gula sangat
tinggi biasanya terjadi pada NIDDM
 Koma hiperglimea akibat terapi insulin yang
berlebihan atau tidak terkontol
b. Komplikasi kronis
1. Mikroangopati (kerusakan pada saraf-saraf perifer)
pada organ organ yang mempunyai pembuluh darah
kecil seperti pada:
 Retinopati diabetiaka (kerusakan saraf retina dimata
sehingga mengakibatkan kebutaan
 Neuropati diabetiaka(kerusakan saraf-saraf perifer)
mengakibatkan baal/gangguan sensoris pada organ
tubuh.
2. Makrogiopati
 Kelainan pada jantung dan pembuluh darah
seperti miokard infark maupun gangguan fungsi
jantung karena arteriskelosis
 Penyakit vaskuler parifer
3. Gangren diabetika karena adanya neuropati dan terjadi
pada luka yang tidak sembuh-sembuh

Anda mungkin juga menyukai