Anda di halaman 1dari 3

Frenulum

A. Pengertian Frenulum

Frenulum merupakan suatu jaringan atau lipatan mukosa yang


menghubungkan bagian dari tubuh, seperti lidah, bibir atau pipi dengan jaringan
lunak pada rahang daerah mulut. Jaringan yang menghubungkan lidah dengan dasar
mulut disebut frenulum lingual, sedangkan jaringan yang menghubungkan bibir
dengan gusi pada gigi depan disebut frenulum labial. Frenulum/frenum yang berupa
lipatan mukosa tersusun dari epitel, jaringan ikat dan otot yang berfungsi sebagai
perlekatan antara pipi, bibir, lidah dengan prosessus alveolaris yang berperan untuk
membatasi pergerakan lidah, bibir dan pipi. mengecil dari titik Frenulum labial yang
melekatkan bibir ke alveolar umumnya semakin mengecil dari titik awal seiring
dengan erupsi gigi incisivus permanen. Serabut elastis ditemukan melintasi seluruh
panjang frenulum, dari lidah atau mukosa pipi hingga ke periosteum (Suryono, 2014).

B. Struktur dan Anatomi Frenulum

Frenulum di dalam rongga mulut terdiri dari 3 macam yaitu frenulum labialis,
lingualis, dan bukalis. Menurut letaknya, frenulum labialis terdiri dari frenulum
labialis superior dan inferior. Frenulum ada di antara gigi incisivus sentral, di antara
gigi caninus dan premolar pada maksila dan mandibula dan di bawah lidah. Frenulum
labialis untuk menjadi dua yaitu frenulum labialis superior pada bibir atas dan
frenulum labialis inferior pada bibir bawah. Frenulum bucalis terletak pada sisi bukal
kiri dan kanan yang terhubung mukosa pipi dengan procesus alveolaris pada area
caninus dan premolar baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Frenulum
lingualis berada di lingual rahang bawah yang saling berhubungan dengan tulang
procesus alveolaris daerah incisivus sentral rahang bawah.

Berdasarkan perlekatannya menurut Suryono (2014), frenulum labialis


diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:

a. Frenulum rendah : frenulum melekat pada mukosa alveolar


b. Frenulum sedang : frenulum melekat pada mukosa alveolar
sampai dengan gingiva cekat
c. Frenulum tinggi : seluruh frenulum melekat pada mukosa alveolar sampai
dengan gingival cekat dan gingival tepi.
Letak frenulum yang normal terhadap jaringan periodontal adalah melekat
pada gingival cekat sehingga pada waktu berfungsi tidak menimbulkan tarikan
berlebih. Frenulum akan menjadi suatu masalah jika melekat terlalu dekat dengan
margin gingiva (perlekatan frenulum tinggi) karena akan mempermudah plak dan
kalkulus terdeposit dalam sulkus gingival dan menyebabkan penyakit periodontal
(Suryono, 2012).
Frenulum abnormal merupakan perlekatan frenulum yang terlalu dekat
dengan garis servikal gigi, sehingga menggunggu letak gigi atau menghalangi
pergerakan lidah pada rahang bawah. Frenulum abnormal melekat dekat dengan
puncak alveolar. Frenulum dikatakan abnormal jika melekat hingga ke jaringan lunak
antara insisivus sentralis atau pada jaringan di bagian palatal insisivus, lebih lebar
pada sisi insersi, dan jika jaringan antara insisivus sentralis bergerak dan memucat
saat frenulum bibir atas direnggangkan (Bishara, 2001). Menurut Suryono (2014)
frenulum yang tidak normal dapat berpengaruh terhadap kesehatan gingiva dan
berpotensi menimbulkan penyakit periodontal resesi gingiva, diastema dan penurunan
sisa makanan. Abnormalitas frenulum ditandai dengan perlekatan frenulum tinggi
yang sering ditemukan pada permukaan labial interdental insisivus sentralis maksila
dan mandibula.
Perlekatan frenulum tinggi dapat mengakibatkan beberapa hal diantaranya:
1. Abnormalitas lengkung gigi apabila terjadi pada bibir atas dan bawah
2. Pemisahan yang ekstrim dari gigi-gigi sentral incisivus
3. Munculnya gingiva terbuka yang dapat menyebabkan penyakit periodontal
Keadaan abnormalitas pada frenulum dapat diatasi dengan pemotongan
frenulum (frenotomi) atau dengan membuang seluruh bagian dari frenulum
(frenektomi)

C. Pengertian Frenektomi
Frenektomi adalah salah satu prosedur bedah preprostetik, prosedur sederhana
dimana sebagian atau seluruh frenulum yang bermasalah dibuang secara bedah
dengan tujuan untuk mengembalikan keseimbangan kesehatan mulut, retensi, dan
stabilitas gigi tiruan. Umumnya dilakukan dengan lokal anestesi. Perlekatan frenulum
labial, terdiri dari kumpulan jaringan fibrosa tipis yang ditutupi mukosa, memanjang
dari bibir dan pipi ke periosteum alveolar. Level perlekatan frenulum bervariasi dari
tinggi vestibulum sampai puncak ridge alveolar dan bahkan ke daerah insisal papila
di maksila anterior. Pembuangan frenulum lingual di bawah lidah disebut lingual
frenektomi (ankilotomi) yang dilakukan pada penderita tongue tie (ankiloglosia)
(Isnandar, 2011).
Menurut Suryono (2014), tindakan frenektomi bertujuan untuk:

1. Memperbaiki estetis dengan mengoreksi perlekatan frenulum tinggi

2. Memperbaiki struktur anatomi dan morfologi jaringan periodontal

3. Menambah efisiensi pembersihkan gigi sehingga mengurangi akumulasi plak serta


peradangan.

Bishara, S.E., 2001, Intraoral soft tissue abnormalities, W.B. Saunders, Phidelphia

Saryono, 2014, Bedah Dasar Periodonsia, Deepublish, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai