Anda di halaman 1dari 3

Inlay/Onlay Resin Komposit

Indikasi
-

Restorasi yang berukuran kecil dan sedang, terutama dengan margin email

Kebanyakan restorasi pada premolar atau molar pertama, terutama ketika


mempertimbangkan segi estetik

Restorasi yang tidak menyediakan seluruh kontak oklusal

Restorasi yang tidak memiliki kontak oklusal yang berat

Restorasi yang dapat diisolasi selama prosedur dilakukan

Sebagian besar restorasi yang digunakan untuk memperkuat sisa struktur gigi
yang melemah

Beberapa restorasi yang dapat berfungsi sebagai landasan untuk mahkota

Kontraindikasi
-

Gigi tidak dapat diisolasi dari kontaminasi cairan mulut


Semua kontak oklusi terletak pada bahan restorasi komposit
Insidensi karies tinggi serta kebersihan mulut tidak terjaga
Pasien dengan kebiasaan bruxism

Ketika terjadi tekanan oklusal yang berat

Pada restorasi yang meluas ke permukaan akar. Kebanyakan, perluasan ke


permukaan akar dengan restorasi komposit akan terbentuk V-shaped gap
(celah kontraksi) di antara akar dan komposit. Celah muncul akibat dari
penyusutan polimerisasi komposit lebih besar daripada initial bond strength
komposit terhadap dentin pada akar.

Pasien yang memiliki kebiasaan grinding atau clenching

Tahap pekerjaan resin komposit:


1. Pemasangan isolator karet
2. Warna resin harus dipilih denga menggunakan penuntun warna
3. Preparasi sama seperti inlay logam
4. Tepi cavosurface gingiva harus dibevel untuk meningkatkan mekanisme
bonding etsa dan menghilangkan kelemahan email
5. Bevel cavosurface tidak perlu dibuat sebab ada batang email yang bisa dietsa
6. Sudut garis internal harus dibulatkan untuk mengurangi stres, pada onlay
pengasahan tonjol minimal harus 1,5 mm

7. Sistem inlay direk: mengaplikasikan media separasi ke gigi yang dipreparasi.


Tambalan gigi dibentuk, disinar dan diambil dari kavitas inlay. Inlay kasar
kemudian disinar lagi selama 6 menit atau dipanaskan samapi 1000C selama 7
menit.
8. Sistem inlay indirect: menggunakan cetakan dan kemudian model dikerjakan
di laboratorium. Selain pengerasan dengan sinar konvensional dan panas,
pemprosesan laboratorium menggunakan pemanasan dan tekanan (1400C atau
2840F/85 psi selama 10 menit) untuk polimerisasinya.
9. Jika preparasi sudah mendekati pulpa perlu diaplikasikan selapis Ca(OH)2
pada daerah dekat pulpa. Semua dentin harus ditutup dengan pelapik semen
ionomer kaca yang berfungsi sebagai pelindung pulpa dan untuk adhesi bagi
resin.
10. Kemudian kavitas dietsa
Setelah dietsa, asam harus dibilas dengan air selama 20 detik,
kemudian enamel dikeringkan. Enamel ini harus dijaga agar tetap kering
sampai resin diletakkan, tujuannya untuk membentuk ikatan yang baik. Jika
terjadi kontaminasi, kontaminan harus segera dibersihkan, enamel dikeringkan
serta dietsa kembali selama 10 detik (lebih singkat dari waktu etsa awal).
11. Teknik Primer
Primer harus diaplikasikan pada semua struktur gigi yang dipreparasi
dengan menggunakan microbrush atau applicator. Apabila sudah dilapisi
dengan primer maka dentin seharusnya mengkilap secara rata, dan jika
terdapat bagian yang kering maka harus diberi lapisan primer lagi.
12. Penempatan Adhesif
Jika sistem bonding tidak menyatukan primer dan adhesive, maka
bonding adhesive diaplikasikan. Apabila sudah diaplikasikan, bahan adhesive
dipolimerisasi dengan penyinaran cahaya. Setelah polimerisasi material
komposit akan terikat secara langsung dengan bahan adhesive tersebut.
13. Self cured atau light cured komposit dapat diinsersi dengan instrument tangan
atau syringe. Mengusapkan campuran komposit self-cured pada preparasi
dengan menggunakan instrument tangan. Ujungnya dapat dilubrikasi dengan
bonding adhesive. Biasanya prosedur ini dilakukan dua kali supaya preparasi
terisi penuh. Kemudian eksesnya dibersihkan dimulai dari gingival
cavosurface margin dengan menggunakan eksplorer NO. 2 atau dengan

menggunakan blade pada instrument komposit. Jika komposit mulai mengeras,


maka konturing harus dihentikan.
Material light-cured umumnya untuk preparasi klas V karena working time
yang lebih lama dan kontur yang dapat dikontrol sebelum terjadi polimerisasi.
14. Finishing meliputi shaping, contouring, dan penghalusan restorasi.Sedangkan
polishing digunakan untuk membuat permukaan restorasi mengkilat. Finishing
dapat dilakukan segera setelah komposit aktivasi sinar telah mengalami
polimerisaasi atau sekitar 3 menit setelah pengerasan awal. (Buku Ajar Ilmu
Konservasi Gigi, edisi 3)

Anda mungkin juga menyukai