Disusun Oleh:
ANGGIT PURWATI (G1G010030)
2016
RESUME FRENEKTOMI
1. FRENULUM
1. Pengertian
Frenulum merupakan suatu jaringan atau lipatan mukosa yang
menghubungkan bagian dari tubuh seperti lidah, bibir, atau pipi dengan
jaringan lunak pada rahang daerah mulut. Jaringan yang menghubungkan
lidah dan dasar mulut disebut frenulum lingual, sedangkan jaringan yang
menghubungkan bibi dengan gusi pada gigi depan desebut frenulum
labial. Frenulum terdiri dari epitel, jaringan ikat, dan otot yang berfungsi
sebagai pelengkap antara pipi, bibir, lidah dengan prosessus alveolaris
yang berperan untuk membatasi pergerakan bibir, lidah dan pipi.
Ditemukan juga serabut elastic yang melintasi seluruh panjang frenulum
dari lidah atau mukosa pipi hingga periosteum.berbeda debagn frenulum
lainnya, frenulum labial akan mengecil dari titik awal seiring dengan
erupsi gigi insisivus permanen (Cohen, 2007).
2. Struktur dan anatomi Frenulum
Frenulum dalam rongga mulut terdiri dari 3 macam yaitu frenulum
labialis, frenulum bukalis dan frenulus lingualis. Berdasarkan letaknya
frenulum labialis terdiri atas frenulum labialis superior dan frenulum
labialis inferior. Letak frenulum labialis yaitu di antara gigi insisivus
sentral, diantara gigi caninus dan gigi premolar rahang atas dan rahang
bawah. Frenulum bucalis terletak pada sisi bukal kiri dan kanan yang
menghubungkan mukosa pipi dengan prosessus alveolaris pada area
caninus dan premolar rahang atasa dan rahang bawah. Frenulum lingualias
terletak dilingual ragang bawah yang menghubungkan dasar lidah dengan
tulang alveolaris daerah insisivus sentral rahang bawah. Berikut gambaran
frenulum (Suryono, 2012).
Gambar 1. Frenulum Labilais Superior dan frenulum labialis Inferior
2. FRENEKTOMI
1. Pengertian
Frenektomi adalah salah satu prosedur bedah pre prostetik,
prosedur sederhana dimana sebagian atau seluruh frenulum yang
bermasalah dibuang secara bedah dengan tujuan untuk mengembalikan
keseimbangan kesehatan mulut dan retensi dan stabilitas gigi tiruan.
Umumnya dilakukan dengan lokal anestesi. Perlekatan frenulum labial,
terdiri dari kumpulan jaringan fibrosa tipis yang ditutupi mukosa,
memanjang dari bibir dan pipi ke periosteum alveolar. Level perlekatan
frenulum bervariasi dari tinggi vestibulum sampai puncak ridge alveolar
dan bahkan ke daerah insisal papila di maksila anterior. Pembuangan
frenulum lingual di bawah lidah disebut lingual frenektomi (ankilotomi)
yang dilakukan pada penderita tongue tie (ankiloglosia) (Isnandar, 2011).
2. Cara Pemeriksaan
a. Anamnenis
Tahap 1: Tahap perkenalan berupa nama pasien, jenis kelamin, tanggal
lahir, alamat, no telepon, dan pekerjaan
Tahap 2: Mendengarkan Keluhan Pasien berupa keluhan utama dan
mencatat sesuai bahasa pasien
Tahap 3: Tanya jawab berstruktur meliputi medical history, dental
history, social history
b. Pemeriksaan ekstraoral
1) Jaringan sekitar kepala
2) Analisis bentuk muka
3) Bentuk kepala
4) Posisi rahang
5) Bibir
6) Pipi
7) Profil muka pasien, simetris/
8) tidak simetris
9) Ada pembengkakan atau tidak
10) Leher
11) TMJ
12) Limpadenopati
c. Pemeriksaan intraoral
1) Kondisi oral hygiene
2) Kondisi gigi geligi
3) Keshatan jaringan lunak
4) Ukuran lidah
5) Oklusi
6) Lengkung rahang
7) Gerakan mandibula saat membuka dan menutup mulut
8) Perlekatan frenulum labialis
9) Blanche test
Menarik frenulum labialis ke atas. Perhatikan papilla
interdental di daerah palatal. Jika di daerah tersebut tampak pucat
(ischemia), maka diastema tersebut disebabkan oleh migrasi
frenulum labialis ke arah palatum (Singh, 2007).
g. Diagnosis
Frenektomi dilakukan apabila:
a. Adanya anomali pada perlekatan frenulum yang menyebabkan
diastema pada midline.
b. Frenulum lingualis yang terlalu pendek.
c. Frenulum labialis yang terlalu tinggi.
d. Ditemukan adanya papilla yang rata dengan frenulum dan melekat
erat pada gingival margin. Hal ini menyebabkan resesi gingiva dan
menjadi hambatan dalam menjaga kebersihan mulut.
e. Terlihat adanya anomali perlekatan frenulum yang kurang melekat
pada gingiva, dan dasar vestibulum yang dangkal (Devishree dkk.,
2012).
3. Prosedur Pembedahan
a. Frenektomi pada frenulum labialis
1) One Hemostat Technique
Frenektomi yang dilakukan dengan menggunakan teknik ini
adalah dengan menggunakan satu hemostat yang memegang
frenulum labialis. Alat dan bahan serta tahapannya adalah sebagai
berikut.
a) Alat dan bahan]
i. Hemostat
ii. Scalpel blade no. 15
iii. Gauze sponges
iv. 4-0 black silk suture
v. Suture pliers
vi. Cissors
vii. Periodontal pack (Ceo-pack)
b) Tahapan
i. Frenulum dan gingiva di sekitarnya di anestesi serta
pada bagian palatalnya.
ii. Frenulum di jepit dengan hemostat pada bagian
terdalam vestibulum.
iii. Frenulum dipotong dengan menggunakan scalpel
dengan hasil pemotongan berbentuk elips.
iv. Kemudian dilakukan penjahitan luka bedah. Untuk
penutupan luka bedah dilakukan dengan cara jahitan
terputus (interupted) karena bila ada salah satu jahitan
yang harus dilepas tidak perlu menganggu seluruh
deretan jahitan yang ada dan bila disalah satu jahitan ada
yang infeksi maka infeksi tidak dijalarkan kejahitan pada
deretan lainnya.
v. Serabut frenulum yang ada di interdental gigi dipotong
dengan scalpel juga di bagian palatalnya.
vi. Setelah semua jaringan bersih, daerah operasi diirigasi
dengan larutan salin dan diberi iodine.
vii. Daerah operasi ditutup dengan periodontal pack dan
kontrol satu minggu kemudian (Afandi, 2010).
4) Miller’s technique
Teknik untuk kasus diastema post-orthodontic, alat dan
bahan yang digunakan serta tahapannya yaitu.
a) Alat dan Bahan
i. Hemostat
ii. Scalpel blade no. 15
iii. Gauze sponges
iv. 5-0 black silk suture
v. Suture pliers
vi. Scissors
vii. Periodontal pack (Ceo-pack)
b) Prosedur frenektomi dengan Miller’s technique
i. Anstesi lokal 2% lignocaine dengan 1:80000 infiltrasi
pada
daerah vestibulum lateral kanan dan kiri, daerah palatinal
pada daeran foramen insisivus.
ii. Desinfeksi dengan povidone iodine.
iii. Frenulum di jepit dengan hemostat pada bagian terdalam
vestibulum
iv. Insisi membentuk garis horizontal ujung permukaan
hemostat sepanjang frenulum Tepi insisi yang berbentuk
garis dijahit dengan silk suture 5-0
v. Ditutup dengan periodontal pack
vi. Periodontal pack dan jahitan dilepas 1 minggu post
operative
vii. Follow-up selama 1 bulan (Knox, 2010)