UNIVERSITAS HASANUDDIN
RESESI GINGIVA
Oleh :
NIM : J014202015
DEPARTEMEN PERIODONSIA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
PENDAHULUAN
Gingiva adalah bagian dari mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi
pada gigi-geligi, bila ada gigi-geligi maka gingiva juga ada dan bila gigi
gingiva (free gingiva) yaitu bagian gingiva yang mengelilingi leher gigi di
daerah CEJ (cemento enamel junction) dan tidak secara langsung melekat
pada gigi, attached gingiva yakni gingival keratinized yang terbentuk dari
giginya terlihat lebih panjang. Hal ini terjadi karena posisi marginal gingiva
semula tertutup menjadi terbuka. Pada proses penuaan (aging), insidens resesi
terutama jika resesi terjadi pada gigi anterior atas. Selain itu, resesi gingiva
akar yang semula tertutup oleh gingiva. Permukaan akar yang terbuka juga
memudahkan terjadinya erosi maupun abrasi pada sementum maupun dentin
Kondisi ini cenderung menimbulkan rasa sakit (ngilu) jika terkena rangsangan
terutama akibat perubahan suhu. Selain itu, permukaan akar yang terbuka
PEMBAHASAN
Definisi
Resesi gingiva adalah suatu istilah untuk keadaan permukaan akar gigi
yang terpapar ke rongga mulut akibat pergeseran tepi gingiva kearah apikal.
2019)
Resesi gingiva adalah perubahan posisi tepi gingiva ke arah apikal dari
tampak tidak indah. Resesi gingiva dapat terjadi secara fisiologis dan
Klasifikasi
a. Kelas I Resesi gingiva kelas I merupakan resesi pada margin gingiva yang
tulang atau jaringan lunak di daerah interdental. Resesi ini dapat berukuran
tulang dan jaringan lunak di daerah interdental atau terdapat malposisi gigi
yang ringan.
Tingkat keparahan resesi gingiva berdasarkan Marini juga diukur dan dinilai
sebagai berikut:
1. Resesi ringan : kurang dari atau sama dengan tiga milimeter ( ≤ 3mm )
Etiologi
a. Anatomi
fenestration dan dehiscence yang terjadi pada tulang alveolar, posisi gigi di
luar lengkung yang normal, serta morfologi akar yang prominent. Semua
gingiva. Selain itu, perlekatan frenum dan frenulum yang terlalu koronal,
gingiva.
b. Fisiologi
Resesi gingiva secara fisiologis dapat terjadi akibat pergerakan gigi secara
c. Patologi
akumulasi plak dan kalkulus, trauma oklusi, trauma sikat gigi, merokok,
mengkonsumsi alkohol, tepi restorasi yang tidak baik, faktor hormonal,
b. Perdarahan Gingiva dan Retensi Plak. Resesi merupakan situs klinis yang
menawarkan retensi plak.
c. Hipersensitivitas. Resesi akan mengungkap serviks dentin. Biasanya
hipersensitivitas yang tajam dan pendek durasi sering dikaitkan dengan
stimulus dingin. Mekanisme hipersensitivitas yang diterima adalah
hidrodinamik teori nyeri, yang menyatakan bahwa pergerakan cairan gigi
di tubulus dentin memicu serabut saraf sensorik di dentin dalam dan
persimpangan dentinopulpal.
d. Karies. Mungkin ada risiko perkembangan root karies sebagai permukaan
terbuka per pasien; jumlah rata-rata lesi karies yang terdeteksi 4,3 dalam
Perawatan
resesi, jenis resesi serta penyebabnya. Terapi dibagi menjadi dua yaitu :
a. Secara bedah
Perawatan resesi gingiva secara bedah meliputi berbagai teknik bedah
terekspos.
kemudian di jahit.
al., 2016)
lateral atau daerah yang harus berdekatan dengan area resesi. Untuk
melakukan bedah ini, harus terdapat sejumlah gingiva yang tebal, kuat
dan attached gingiva pada lateral daerah resesi. Pedicle jaringan daerah
resesi. Kelemahan teknik adalah dapat terjadi resesi pada daerah yang
mengalami de-epitelisasi.
larutan anastesi.
b. Secara non-bedah
dengan gingiva pada area akar yang terbuka maupun memberi gingiva
dengan bahan varnish maupun komposit untuk melapisi akar yang terbuka.
planning.
0,12% sehari 2x1, pagi dan malam hari dan melakukan kontrol 1
dibuatkan gingiva tiruan dari bahan soft liner, yang biasanya digunakan
gigi yang dibuatkan gingiva tiruan sesuai dengan regio yang mengalami
junction.
selama ini dipakai. Kontrol sampai bulan ke-6 pemakaian gingiva tiruan
tidak ada masalah. Penderita merasa lebih percaya diri, serta yang
Kesimpulan
Resesi gingiva adalah suatu istilah untuk keadaan permukaan akar gigi
apikal.
https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jkgt/article/view/6393
yarsi/article/download/343/233
https://doi.org/10.24198/jkg.v32i1.18042
8. Neupane, M., Humagain, M., Subba, M., Lamichhane, S., & Dawadi, A.
https://doi.org/10.3126/jnspoi.v3i2.30890
https://doi.org/10.1155/2012/563421
10. Rizkika, L., Mintjelungan, C. N., Zuliari, K., & Khoman, J. (2019).
Gigi,11(1), 634.