Anda di halaman 1dari 8

3.2.1.2.

Teknik Z-Plasty

Teknik ini digunakan untuk pembedahan frenulum yang mengalami hipertrofi. Dengan teknik ini

tegangan didistribusikan berseberangan bukan di sepanjang insisi sehingga jaringan parut kurang. Teknik

ini menghancurkan garis jaringan parut sehingga jaringan parut tidak teralu terlihat.

Pada teknik ini, eksisi jaringan fibrous dilakukan sama seperti pengengambilan dengan teknik

sederhana. Setelah cksisi, dua oblique insisi dibuat seperti huruf z. pada ujung daerah eksisi. Kedua flap

tersebut dibuat undermind dan diputar horizontal mendekati insisi vertikal yang telah dibuat, kemudian

dilakukan penjahitan insisi tersebut.

Prosedur pembedahannya adalah sebagai berikut:

1. Periksa hipertrofi frenulum dan tentukan perluasannya ke papila insisivum. Visualisasi terbaik adalah

dengan menarik bibir ke atas dan ke depan.

2. Eksisi bagian tengah papila sedekat mungkin ke maksila. Akan terjadi defek jaringan selebar 2mm.

3. Buatlah dua segitiga sama besar di tiap sisi insisi sehingga apeks tiap segitiga beradap pada inisisi.

Pilihlah flap yang sesuai untuk transposisi dan lakukan insisi menembus periosteum.

4. Lepaskan flap dari kedudukannya dengan periostel elevator. Potong setiap ikatan jaringan ikat dengan

skalpel.

5. Transposisikan flap jaringan ke tempat yang sesuai

6. Jahit mukoperiosteum dengan benang silk 4-0 pada posisi transposisi.

Figure 14.3 Z-plasty technique. A vertical incision is placed over the frenulum, allowing for removal of

the vibrous band of tissue. Next, secondary incision are placed at 60-degree angles to the original
incision. The length of the secondary incision is two thirds of the vertical incision. The rectangular flaps

are transposed, which rotates the central limb 90 degrees, eliminating the frenulum and lengthening the

wound. (From Fonseca RJ, Davis WH [eds] Reconstructive Preprosthetic. Oral and Maxillofacial

Surgery. Philadelpia, WB Saunders, WB Saunders, 1995)

Gambar 3.8. A, Eksisi frenulum dengan teknik Z-plasty; B, Flap Z-plasty yang terbuka; C,

transposisi flap memperpanjang insisi dan perlekatan bibir.

3.2.2. Lingual Frenektomi

Frenulum lingual abnormal biasanya merupakan jaringan ikat fibrous, dan kadang-kadang merupakan

serat supenor otot genioglosus. Perlekatan ini mengikat ujung lidah ke bagian pemukaan posterior

alveolar mandibula. Walaupun tidak menggunakan protesa, keadaan ini dapat mengganggu fungsi bicara.

Setelah kehilangan gigi, perlekatan frenulum ini mengganggu keseimbangan protesa karena setiap kali

lidah bergerak, perlekatan frenulum akan menegang dan protesa akan terlepas. 3

Prosedur lingual frencktomi adalah sebagai berikut:

1. Tentukan batasan pergerakan lidah dengan menginstruksikan pasien agar menyentuh gigi atas,

menjulurkan lidah, dan menggerakkan ke lateral. Periksa dasar mulut untuk mengetahui posisi duktus

Wharthoni dan caruncula saliva

2. Lakukan blok anestesi untuk N. alveolaris inferior dan N. lingualis

3. Jahit ujung lidah dengan benang silk 3-0, pada midline lidah, kira-kira 2 c, dari ujung lidah, agar

pergerakannya stabil

4. Jepitkan hemostat pada ujung benang dan tarik lidah ke atas agar frenulum dalam keadaan tegang.
Gambar 3.9. Ujung lidah dikendalikan menggunakan jahitan

5. Pemotongan perlekatan frenulum dilakukan dengan insisi tranversal pada dasar lidah. Sekitar setengah

bagian dari origonya di mandibula dan insersionya di lidah, insisi frenulum ke posterior. Hemostat

digunakan untuk mengontrol perdarahan, dijepitkan di bawah lidah sehingga terjadi efck vasokontriksi.

Instruksikan pasien kembali menggerakkan lidah seperti sebelumnya. Bila dapat dilakukan tanpa

mengganggu ujung lidah, maka mobilitas sudah cukup (Gambar 3.10.A-D. Insisi frenulum )

Gambar 3.10.A-D. Insisi frenulum

6. Diseksi horizontal akan melepaskan lidah dan menghasilkan defek diamond-shaped saat lidah ditarik

ke atas (Gambar 3.11 A&B). Undermine tepi luka untuk penjabitan (Gambar 3.11C&D).

Gambar 3.11 A&B. Diamond Shape; C&D. Undermine tepi luka

7. Jahit luka dengan jarak kira-kira 5 mm (Gambar 3.12A&B)

Gambar 3.12. A&B. Penjahitan

Lingual frenektomi dapat juga dilakukan dengan teknik Z-plasty, dengan prinsip yang sama

dengan teknik Z-plasty pada labial frenektomi.


3.3. Teknik Laser

Teknik terbaru frenektomi adalah dengan laser. Keuntungan prosedur laser adalah tidak ada jahitan dan

perdarahan. Prosedur ini sering diterapkan pada pasien anak-anak karena tidak meninggalkan kesan yang

buruk.14

Pasicn yang mendapat perawatan dengan laser umumnya sembuh lebih cepat dan mengalami

sedikit atau bahkan tidak ada ketidaknyamanan post operasi. Laser juga mengurangi waktu kerja dan

pembengkakan serta jaringan parut minimal.

Teknik dan prosedur laser adalah sebagai berikut :

1. Berikan anestesi lokal secukupnya dan atur SoftLaseTM pada 1.2-1.4 watts dalam mode operasi

continuous menggunakan initiated tip.

2. Tarik bibir atau lidah untuk mendapatkan tarikan agar batas tepi frenulum jelas terlihat. Gunakan tip

point brush pada dasar frenulum untuk memotong menembus perlekatan fibrous. Pemisahan ini harus

tetap membiarkan periosteum dan tulang tetap menempel

3. Ujung perlekatan fibrous harus dilaser lagi untuk menghindari perlekatan kembali

Gambar 3.13. Teknik laser frenektomi. A. Frenulum awal, B. laser frenektomi, C. hasil

frencktomi, D. 1 minggu setelah frenektomi

3.4. Komplikasi dan Penanggulangannya

Komplikasi yang mungkin terjadi pada pembedahan frenulum adalah sebagai berikut :
1. Perdarahan

Perdarahan ini dapat terjadi selama operasi (perdarahan primer) atau beberapa jam sampai

beberapa hari setelah pembedahan (perdarahun sekunder). Perdarahan ini dapat terjadi oleh sebab lokal

atau sistemik. Penyebab lokal biasanya meliputi lepasnya bekuan darah, luka yang terinfeksi, trauma pada

luka atau lepasnya jahitan. Sedangkan penyebab sistcmik dapat berupa kelainan darah.

Penanggulangan dengan melakukan pembersihan daerah luka serta penekanan dengan kasa

dibasahi vasokonstriktor lokal, kompres dingin dan penjahitan atau pemberian coagulation promoting

agent seperti gelatin sponge, thrombin, dan lain-lain. Bila tindakan tersebut tidak dapat mengatasi

perdarahan sebaiknya dikonsulkan ke bagian penyakit dalam.

2. Pembengkakan

Biasanya terjadi karena trauma yang berlebihan atau karena infeksi. Penanggulangannya dapat

dikontrol dengan kompres dingin yaitu dengan kantung es atau kain dingin.

3. Infeksi

Untuk mencegah infeksi dianjurkan untuk memelihara kebersihan mulut dan diberi obat kumur

antiseptik. Apabila infeksi telah terjadi, tindakan lokal yang perlu dilakukan adalah mengirigasi luka

dengan NaCl fisiologis hangat serta pengulasan antiseptik pada tepi luka, diberikan pula obat antibiotik.

4. Rasa sakit yang berlebihan

Keadaan ini biasanya timbul karena pergerakan bibir, pipi, atau lidah pada saat berbicara atau

pada waktu mengunyah. Penanggulangannya diberikan obat analgetik, obat kumur antiseptik yang

hangat.
BAB IV

SIMPULAN

Kelainan frenulum tidak hanya menyebabkan gangguan estetik, diastemia gigi dan stabilisasi

serta retensi gigi tiruan, tetapi juga menyebabkan menurunnya kesehatan gingiva dan gangguan fisiologis

seperti bicara, penelanan serta kesukaran menyusu pada bayi.

Untuk menanggulangi kelainan bentuk anatomi frenulum terdapat beberapa teknik pembedahan.

Pemilihan macam teknik yang dapat digunakan tergantung kasus dan keterampilan operator.
DAFTAR PUSTAKA

1. Frenectomy. Available at: www.atlasdental.com/frenectomy.html

2. Pedlar, J. 2001. Oral and Mexillofacial Surgery. 1st ed. Churchill Livingstone. Spain.

3. Peterson, L.J. 2003. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. 4th ed. Saint Louis : Mosby.

4. McDonald, R.E., Avery, D.R., Dean, J.A. 2004. Dentistry for the Child and Adolescent. 8th ed. St.

Louis: Mosby. P: 142-143; 441-442.

5. Finn, S.B. 2003. Clinical pedodontics. 4th ed. Philadelphia: W.B. Saunders Co. P: 415-419.

6. Available at: www.kidzsmile.com/frenectomy.php

7. Procedures: Frenectomy. Available at:

http://www.austinperiodontal.com/procedures-frenectomy.html

8. Types and Techniques of Frenectomy. Available at:

www.identalhub.com/article.types-and-techniques-of.frenectomy.html.

9. Nemeth, Joseph. Periodontal Surgery Souhfield Michigan: Frenectomy Surgical Procedure. Available

at:

http://www.michiganperiodontist.com/frenectomysurgery.html

10. Frenectomy, Available at: https:...Dentistsites/488/Frenectomy.htm

11. Welbury, R.R.2003. Paediatric Dentistry. 2nd ed.New York : Oxford University Press. P: 365.

12. Balaji, SM. 2007. Text Book of Oral and Maxillofacial Surgery. New Delhi: Elsevier.

13. Gans, BJ. 1972. Alas of Oral Surgery. Saint Louis: The C.V. Mosby Company. P:122-127.
14. Canzoneri, k. 2004. Laser Gun Treatment. Available at:

http://www.laserdent.com/gum_treat.html

Anda mungkin juga menyukai