An Nieza Dea Versary, Ina Rosalina, Yudith Setiati Ermaya, Dwi Prasetyo
Department Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran,
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Indonesia
ABSTRAK
Latar belakang: Konstipasi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak –
anak. Angka kejadian konstipasi pada anak mencapai 30%, Sebanyak 90% diantaranya adalah
konstipasi fungsional. Rendahnya konsumsi serat, rendahnya mobilitas, trauma, dan faktor
genetik dianggap berkontribusi pada kejadian konstipasi fungsional. Penelitian ini bertujuan
untuk memberi gambaran karakteristik pasien konstipasi fungsional yang datang ke poli
gastrohepatologi anak RSHS bandung pada januari – desember 2020.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi retrospektif deskriptif, pada anak usia 0 – 18
tahun yang terdiagnosis konstipasi fungsional berdasarkan kriteria Rome IV yang datang ke
poliklinik gastrohepatologi anak RS Hasan Sadikin Bandung sejak Januari – Desember 2020.
Terdapat 43 pasien dikumpulkan dari data rekam medis. Pasien diklasifikasikan sebagai
konstipasi fungsional bila tidak didapat kelainan organik yang mendasari seperti hirschprung,
obstruksi usus, pernah menjalani operasi pada anus atau colon, dan memiliki kelainan
neurologis, seperti hipotonia, cerebral palsy, dan retardasi mental yang berat. Dari 43 pasien,
dieksklusikan 9 pasien, dengan total sampel yang diobservasi adalah 34 pasien.
Hasil: Jumlah sampel 34 anak, terdiri dari 70,5% perempuan dan 29,5% laki-laki. Dengan
kelompok usia tertinggi adalah > 4 tahun (55,8%), diikuti usia 1 – 4 tahun (35,3%), dan < 1
tahun (8,9%). Hanya 38% anak memiliki riwayat keluarga konstipasi. Seluruh anak tinggal
bersama orang tua mereka, tinggal didaerah perkotaan. Usia saat memulai toilet training
bervariasi dari mulai usia 2 – 3 tahun dengan rata-rata usia 2.5 tahun. Hanya 1 anak (3%) yang
mendapat ASI hingga usia 1 tahun, 20% yang mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari. Dari
seluruh sampel sebagian besar anak memiliki status gizi baik (76,5%).