Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

PENJARINGAN ANAK USIA SEKOLAH

I. PENDAHULUAN

Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program


kesehatan,selain jumlahnya yang besar (25%) di antara jumlah penduduk,
mereka juga merupakansasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir
dengan baik. Jika melihat data AngkaPartisipasi Murni tahun 2012 maka
diperkirakan jumlah anak sekolah dasar dan lanjutanmencapai 43 juta jiwa.Anak
dengan Disabilitas merupakan salah satu sasaran dari kelompok anak Indonesia
yangmemiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan kesehatan. Hal ini
sudah digariskan didalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
perubahan Undang-Undang Nomor23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
dan Undnag-Undang No 36 Tahun 2009tentang kesehatan sehingga upaya
pelayanan kesehatan perlu dikembangkan unutkmemberikan akses bagi anak
dengan Disabilitas sesuai dengan permasalahannya. UpayaPerlindungan bagi
anak dengan Disabilitas adalah sama dengan anak lainnya yaitu
upayapemenuhan kebutuhan dasar anak, agar mereka dapat hidup, tumbuh dan
berkembangsecara optimal serta berpartisipasi sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. Kebutuhandasar anak tersebut meliputi asah, asih dan asuh yang dapat
diperoleh melalui upaya dibidang kesehatan maupun pendidikan dan
social.Sebagai salah satu negara yang melakukan ratifikasi terhadap Konvensi
Hak-hakPenyandang Disabilitas

(Convention on the Rights of Persons with Disabilities/ CRPD) melalui UU


nomor 19 tahun 2011, Indonesia memiliki kewajiban untuk agar isi Konvensiagar
sepenuhnya dapat dilakukan di Indonesia. Prinsip umum Konvensi
adalahmeningkatkan pemenuhan hak-hak Penyandang Disabilitas termasuk
dalam halaksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan. Terkait Anak dengan
Disabilitas Pemerintahmelalui Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya
diantaranya deteksi dini, stimulasidan intervensi tumbuh kembang anak, skrining
Hipotiroid Kongenital dan melibatkan Anakdengan Disabilitas untuk menjadi
kader kesehatan di SLB melalui UKS.WHO memperkirakan jumlah Anak dengan
Disabilitas adalah sekitar 10% dari total populasi anak. Di Indonesia, gambaran
data Anak dengan Disabilitas sangat bervariasi,belum ada data terkini tentang
jumlah dan kondisi Anak dengan Disabilitas. Menurut data Badan Pusat Statistik
Nasional tahun 2007, terdapat 8,3 juta jiwa Anak dengan Disabilitasdari total
populasi anak di Indonesia (82.840.600 jiwa anak), atau sekitar 10%.
BerdasarkanPendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011,
terdapat 130.572 anakpenyandang disabilitas dari keluarga miskin yang terdiri
dari cacat fisik dan mental (19.438),Tunadaksa (32.990), Tunanetra (5921),
Tunarungu (3861), Tunawicara (16.335),Tunarungu dan wicara (7632),
Tunanetra, Tunarungu dan Tunawicara (1207), Tunarungu,Tunawicara dan
Tunadaksa (4242), Tunarungu, Tunawicara, Tunanetra dan Tunadaksa(2991),
Retardasi Mental (30.460), dan mantan penderita gangguan jiwa (2257). Data
ini.tersebar di seluruh Indonesia dengan proporsi terbanyak di Jawa Tengah,
Jawa Timur danJawa Barat.Masalah kesehatan yang dialami peserta didik
sangat kompleks dan bervariasi.

II. LATAR BELAKANG


Pada usia sekolah dasar, permasalahan kesehatan peserta didik
umumnya berhubungan denganketidakseimbangan gizi, kesehatan gigi,
kelainan refraksi, kecacingan, dan penyakitmenular yang terkait perilaku hidup
bersih dan sehat. Pada peserta didik di tingkat lanjutanSekolah Menengah
Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah MenengahUmum (SMU)
dan Madrasah Aliyah (MA) SLB (Sekolah Luar Biasa) pada umumnya
lebihbanyak terkait dengan perilaku berisiko di antaranya kebiasaan merokok,
mengkonsumsiminuman beralkohol dan melakukan hubungan seksual di luar
nikah.
Berdasarkan data Riskesdas 2007 disebutkan bahwa untuk masalah
kesehatan mata,sebesar 1,1% anak usia 6-14 tahun mengalami kelainan
refraksi dan 0,2% anak usia 6-14tahun mengalami kebutaan. Untuk prevalensi
masalah kesehatan gigi dan mulut 21,6%terjadi pada anak pada usia 5-9 tahun
dan 20,6% pada anak usia 10-14 tahun. Sementarakaries gigi aktif yang terjadi
pada anak usia 12 tahun adalah 29,8% dan anak diatas usia 12tahun adalah
43,9% sedangkan anak usia 12 tahun dengan pengalaman karies
sebanyak36,1% dan anak diatas usia 12 tahun sebanyak 72,1%. Untuk status
gizi pada anak usia>15 tahun, yang kurus 14,8% adapun yang obesitas 10,3%.
Angka anemi pada anak usia<14 tahun 9,8% sementara pada anak usia >15
tahun, pada perempuan 19,7% dan padalaki-laki 13,1%.Masalah pada kelompok
umur remaja sangat terkait dengan perilaku yang berisikoterhadap
kesehatannya. SKRRI 2007 menunjukkan sekitar 31,9% remaja perempuan
dan24,2% remaja laki-laki mulai merokok sebelum usia 13 tahun. Selain itu
12,5% remajaperempuan dan 11,9% remaja laki-laki mengawali minum
minuman keras sejak usia kurangdari 14 tahun.Tes kebugaran jasmani
Indonesia yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan KualitasJasmani
Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010 pada 12.240 siswa SD,
SMP,SMA/SMK di 17 provinsi menyatakan kategori tingkat kebugaran jasmani
yang baik hanya17%, sedang 38%, dan kurang 45%.Berdasarkan hasil
Riskesdas 2010 masalah status gizi anak usia sekolah dan remajamenunjukan
bahwa anak usia 6-12 tahun 15,1% sangat pendek dan 20,5% pendek,
4,6%sangat kurus dan 7,6% kurus, serta 9,2% mengalami kegemukan. Selain
itu Riskesdas2010 juga menunjukan bahwa lebih dari 93% anak usia 10-14
tahun kurang makan buahdan sayur. Masih dari Riskesdas 2010, 65% anak usia
6-12 tahun kurang kecukupan energidan 52% kurang kecukupan protein, lebih
dari 82% anak usia 13-18 tahun kurangkecukupan energi dan lebih dari 68%
kurang kecukupan protein. Selain itu Riskesdas 2013 juga menunjukan bahwa
sebanyak 49,6% anak usia 10-14 tahun dan 35,4% anak usia 15-19 tahun
beraktifitas fisik kurang. Dari data global school-base student health survey
tahun2007 menunjukan bahwa 33% anak usia sekolah perempuan dan 34,2%
laki-lakimenghabiskan waktu 3 jam atau lebih untuk menonton televisi, bermain
video game,berbincang dan kegiatan lain yang banyak duduk saja.
Hasil riskesdas 2013 menunjukan bahwa prevalensi cedera pada anak
usia 5-14 tahunsebesar 9,7% dan 11,7% pada anak usia 15-24 tahun, yang
mayoritas disebabkan karena jatuh (40,9%) dan transportasi motor (40,6%).
Untuk masalah merokok, sebanyak 1,4%anak usia 10-14 tahun dan 18,3% anak
usia 15-19 tahun merokok dengan rata-ratamerokok 7,7 batang pada perokok
usia 10-14 tahun dan 9,6 batang pada perokok usia 15-19 tahun. Sedangkan
berdasarkan SDKI 2012, sebanyak 43,3% remaja laki-laki usia 15-19tahun
perokok, lebih dari 29% dari mereka merokok 10 batang atau lebih rokok dan
56%dari mereka mulai merokok sebelum usia 15 tahun.Hasil riskesdas tahun
2013 menyatakan bahwa pengalaman karies untuk anak diatas usia12 tahun
72,6%, karies aktif umur 12 tahun 53,7%. 73,6% dari anak usia 12
tahunmemerlukan penambalan gigi, sedangkan yang sudah dilakukan
penambalan gigi baru3,2%. Sampai tahun 2013, hasil survei pada anak Sekolah
Dasar menunjukkan prevalensikecacingan antara 0-85,9% (survey di 175
kab/kota) dengan rata-rata prevalensi 28,12%.Melihat permasalahan yang ada,
pelayanan Kesehatan di sekolah melalui program UKS diutamakan pada upaya
peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif.Sedangkan untuk
Pengembangan program yang dilakukan bagi Anak Dengan Disabilitas melalui
dua pendekatan yaitu 1) melalui program UKS di SLB dan melalui
pembinaankesehatan Anak Dengan Disabilitas di tingkat keluarga.
Upaya preventif antara lain kegiatanpenjaringan kesehatan (skrining
kesehatan) peserta didik. Penjaringan kesehatanmerupakan suatu prosedur
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memilah(skrining) anak yang
sehat dan tidak sehat, serta dapat dimanfaatkan untuk pemetaankesehatan
peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan
StandarPelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dalam program Usaha
Kesehatan Sekolah(UKS). Untuk menentukan jenis pemeriksaan, selain
memprioritaskan penjaringan terhadapgangguan kesehatan yang dapat
mengganggu proses belajar juga perlu memperhatikanprinsip skrining
diantaranya merupakan masalah kesehatan yang penting, tersediapengobatan
untuk kondisi tersebut, tersedia fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan.
adapemeriksaan untuk kondisi tersebut, tes harus dapat diterima oleh
masyarakat, total biayauntuk menemukan kasus harus ekonomis, penemuan
kasus dan pengobatanberkesinambungan

III. TUJUAN
 Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal dalam


mendukung proses belajar
 Tujuan Khusus
1. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik, sehingga bila
terdapat masalah dapat segera ditindak lanjuti
2. Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan
peserta didik,maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun
program pembinaan kesehatansekolah
3. Pemanfaatan data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi program pembinaan peserta didik

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Penjaringan kesehatan 1. Koordinasi Dengan Pembina Desa
2. Koordinasi dengan pihak sekolah
3. Pelaksanaan Skrining (Penjaringan
Kesehatan)
4. Merekap hasil skrining
5. Penyampaian Hasil skrining ke Pihak
sekolah

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Guru / siswa : Menulis identitas siswa


Guru : Pemeriksaan riwayat kesehatan anak, riwayat
imunisasi, riwayat kesehatan keluarga
Petugas 1 : Pemeriksaan status gizi, gaya hidup, kesehatan
reproduksi, kesehatan mental emosional, kesehatan
intelegensia
Petugas 2 : Pemeriksaan kebersihan diri, kesehatan mata,
kesehatan telinga
Petugas 3 : pemeriksaan gigi dan mulut, pemakaian alat bantu,
kebugaran jasmani
mencatat dan melaporkan pada pelaksana upaya
VI. SASARAN
Seluruh siswa dari 39 Lembaga SD/MI, 10 Lembaga Tingkat SMP dan 7
Lembaga tingkat SMA di wilayah kerja Puskesmas Kendal
VII. JADWAL KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN

JADWAL SKRINING SD/MI

BULAN APRIL 2023


N
KEGIATAN TEMPAT PELAKSANAAN PELAKSANA TANGGAL
O
MIN 1 NGAWI
1 SKRINING PEMBINA DESA 3
MIN 3 NGAWI
2 PEMBINA DESA 4
MI ALHIDAYAH MAJASEM
 3 PEMBINA DESA 5
MI DARUL ULUM KENDAL
 4 PEMBINA DESA 6
MI SALAFIYAH TANON
 5 PEMBINA DESA 10
MI PSM JETAK SIMO
 6 PEMBINA DESA 11
MI PSM JERUK GULUNG
 7 PEMBINA DESA 12
MI ALMUJAHIDIN
 8 NGRANCANG PEMBINA DESA 13

MI ISLAMIYAH 1 MAJASEM
 9 PEMBINA DESA 14
SDN KARANGREJO 3
 10 PEMBINA DESA 3
SDN KARANGGUPITO 3
11 PEMBINA DESA 4

BULAN MEI 2023


N
KEGIATAN TEMPAT PELAKSANAAN PELAKSANA TANGGAL
O
SD DADAPAN 1
1 SKRINING PEMBINA DESA 8
SD KARANGGUPITO 1
2 PEMBINA DESA 9
SD KARANGREJO 1
 3 PEMBINA DESA 10
SDN GAYAM 1
 4 PEMBINA DESA 11
SD MAJASEM 1
 5 PEMBINA DESA 12
SD PATALAN 1
 6 PEMBINA DESA 15
SDN KENDAL 1
 7 PEMBINA DESA 16
SD PLOSO 1
 8 PEMBINA DESA 17
SD SIDOREJO 1
 9 PEMBINA DESA 19
SD SIMO 1
 10 PEMBINA DESA 22
MI MUBTADIIN ISLAM
11 PLAYARAN PEMBINA DESA 23

MI ISLAMIYAH MAJASEM
12 PEMBINA DESA 24
MI MUAWANAH NGIJO
13 PEMBINA DESA 25
SDN GAYAM 3
14 PEMBINA DESA 26
SDN KARANGGUPITO 4
15 PEMBINA DESA 8
SDN MAJASEM 4
16 PEMBINA DESA 9
SDN PATALAN 4
17 PEMBINA DESA 10

BULAN JUNI 2023


N
KEGIATAN TEMPAT PELAKSANAAN PELAKSANA TANGGAL
O
SDN KENDAL 2
1 SKRINING PEMBINA DESA 12
SDN PLOSO 2
2 PEMBINA DESA 13
SDN MAJASEM 3
3 PEMBINA DESA 14
SDPATALAN 2
4 PEMBINA DESA 15
SD DADAPAN 2
5 PEMBINA DESA 19
SD GAYAM 2
6 PEMBINA DESA 20
7 SD KARANGGUPITO 2 PEMBINA DESA 21
SDN SIDOREJO 2
8 PEMBINA DESA 22
SD KARANGREJO 2
9 PEMBINA DESA 23
SDN SIMO 2
10 PEMBINA DESA 19
SD MUHAMADIYAH
11 KENDAL PEMBINA DESA 20

BULAN AGUSTUS 2023


N TEMPAT
KEGIATAN PELAKSANA TANGGAL
O PELAKSANAAN
1 SKRINING SD DADAPAN 1 PEMBINA DESA 7
2 SD DADAPAN 2 PEMBINA DESA 8
 3 MI MUJAHIDIN PEMBINA DESA 9
 4 SDN GAYAM 1 PEMBINA DESA 10
 5 SDN GAYAM 2 PEMBINA DESA 11
 6 SDN GAYAM 3 PEMBINA DESA 13
 7 SDN KENDAL 1 PEMBINA DESA 14
 8 SDN KENDAL 2 PEMBINA DESA 15
SD
 9 PEMBINA DESA 16
MUHAMADIYAH
MI MUAWANAH
 10 PEMBINA DESA 17
NGIJO

BULAN SEPTEMBER 2023


TEMPAT
NO KEGIATAN PELAKSANA TANGGAL
PELAKSANAAN
1 SKRINING MI PLAYARAN PEMBINA DESA 4
 2 MIN 1 NGAWI PEMBINA DESA 5
 3 SDN SIDOREJO
PEMBINA DESA 6
1
 4 SDN SIDOREJO
PEMBINA DESA 7
2
 5 MI SALFIYAH
PEMBINA DESA 8
TANON
 6 SDN PLOSO 1 PEMBINA DESA 9
 7 SDN PLOSO 2 PEMBINA DESA 11
 8 MIN 3 NGAWI PEMBINA DESA 12
 9 SDN SIMO 1 PEMBINA DESA 13
 10 SDN SIMO 2 PEMBINA DESA 14
BULAN OKTOBER 2023
N TEMPAT
KEGIATAN PELAKSANA TANGGAL
O PELAKSANAAN
1 SKRINING MI JETAK SIMO PEMBINA DESA 2
2 SDN KARANGREJO 1 PEMBINA DESA 3
3 SDN KARANGREJO2 PEMBINA DESA 4
4 SDN KARANGREJO3 PEMBINA DESA 5
SDN
5 PEMBINA DESA 6
KARANGGUPITO 1
SDN
6 PEMBINA DESA 7
KARANGGUPITO 2
SDN
7 PEMBINA DESA 9
KARANGGUPITO 3
SDN
8 PEMBINA DESA 10
KARANGGUPITO 4
9 SDN MAJASEM 1 PEMBINA DESA 11
10 SDN MAJASEM 4 PEMBINA DESA 12

BULAN NOVEMBER 2023


N TEMPAT
KEGIATAN PELAKSANA TANGGAL
O PELAKSANAAN
1 SKRINING SDN MAJASEM 3 PEMBINA DESA 1
2 MI AL HIDAYAH PEMBINA DESA 2
3 MI ISLAMIYAH 1 PEMBINA DESA 3
4 MI ISLAMIYAH 2 PEMBINA DESA 4
5 SDN PATALAN 1 PEMBINA DESA 5
6 SDN PATALAN 2 PEMBINA DESA 6
7 SDN PATALAN 4 PEMBINA DESA 8
MI JERUK
8 PEMBINA DESA 9
GULUNG
MI DARUL ULUM
9 PEMBINA DESA 10
KENDAL

PEMBIAYAAN
Kegiatan penjaringan anak sekolah dibiayai dari dana BOK tahun 2023

VIII. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM

NO LINTAS PROGRAM TERKAIT LINTAS SEKTOR TERKAIT


1 Program indra,Program Kepala sekolah :
gilut,program gizi  Menyiapkan peserta didik
Pembina desa : untuk di lakukan penjaringan
 Menyusun jadwal kegiatan kesehatan

IX. TATA NILAI

Tata Nilai : ASN “Ber-AKHLAK”

1.Berorientasi pada pelayanan


- Melayani masyarakat dengan ramah, cekatan, solutif dan dapat
diandalkan
2.Akuntabel
- Melaksanakan tugas dan kegiatan dengan jujur, bertanggungjawab,
cermat , disiplin dan berintegritas tinggi
- Menggunakan sarana prasarana penyuluhan Puskesmas secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien
- Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3.Kompeten
- Meningkatkan kompetensi diri
- Memberikan informasi Program kesehatan kepada masyarakat
- Melaksanakan tupoksi dengan kualitas terbaik
4.Harmonis
- Menghargai masyarakat apapun latar belakangnya
- Ringan tangan menggerakkan kinerja Linsek dan kader
- Membangun suasana pertemuan yang kondusif
5.Loyal
- Memegang teguh ideologi negara dan tupoksi pegawai
- Mengerjakan tugas dan kegiatan pada masyarakat dengan baik
- Menjaga nama baik Puskesmas
6.Adaptif
- Cepat menyesuaikan diri menghadapi program
- Terus berinovasi & mengembangkan kreatifitas
- Bertindak pro aktif dalam melakukan advokasi kepada linsek
7. Kolaboratif
- Memberi kesempatan kepada pemangku kepentingan/fasilitator untuk
bekerjasama
- Berkomitmen bersama menggerakkan pencegahan penyakit di
masyarakat
- Menjalankan kinerja penggerakan melalui pemberdayaan fasilitator
dengan penuh tanggungjawab

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


 Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan segera setelah pelaksanaan kegiatan,
melalui indikator tepat waktu, tepat sasaran, tepat materi.
 Pelaporan dicatat pada buku kerja dan laporan hasil kegiatan sebagai bahan
monitoring bulanan capaian kinerja

XI. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


 Pencatatan dan Pelaporan dilakukan petugas pelaksana setiap selesai
melaksanakan kegiatan yang dituang pada buku kerja dan LHK
 Pencatatan dan Pelaporan dimonitoring bulanan oleh penanggung jawab UKM
melalui indikator PKP
 Evaluasi kegiatan sesuai dengan indikator standart pelayanan minimal atau penilaian
kinerja puskesmas

Anda mungkin juga menyukai