Oleh :
KELOMPOK 1
Andina Ema Retang
Gyastuti Dewi Apriyanti
Habibatuzzakiyah
Jefry Andryansyah
Juvenalda Florencia Cabral
Ninik Tri Budiyati
Nuke Hermila Zulfah
Rini Kusuma Dewi
Amalia Dyah Imanita
Agus Susanto
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa
keingintahuan yang besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani
menanggung resiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh pertimbangan yang matang.
Apabila keputusan yang diambil dalam menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan
jatuh kedalam perilaku beresiko dan mungkin harus menanggung akibat jangka pendek
dan jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan fisik dan psikososial. Sifat dan
perilaku beresiko pada remaja tersebut memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan
peduli remaja yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja termasuk pelayanan
kesehatan reproduksi (WHO, 2014).
Remaja adalah penduduk dalam rentan usia 10-19 tahun. Menurut peraturan
menteri kesehatan RI no 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentan usia 10-18
tahun dan menurut bada kependudukan dan keluarga berencana (BKKBN) rentan usia
remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di
Indonesia menurut sensus penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari
jumlah penduduk. Di dunia diperkirakan kelompok remaja berjumlah 1,2 miliar atau 18%
dari jumlah penduduk (WHO, 2014).
Perilaku hidup sehat sejak dini merupakan salah satu upaya yang cukup penting
dalam menciptakan SDM yang produktif dan berkualitas di masa yang akan datang.
Beberapa perilaku beresiko pada usia remaja di antaranya adalah kebiasaan merokok, gizi
tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, depresi/stres, dan kurangnya pengetahuan
mengenai HIV/AIDS dan cara menjaga kesehatan reproduksi.
Data dari survei tembakau pada anak sekolah usia 13 – 15 tahun Global Youth
Tobacco Survey (GYTS) yang dilakukan di 50 sekolah menunjukkan prevalensi pelajar
yang pernah merokok sebesar 33%. Data dari Susenas 2011 menunjukkan bahwa
persentase merokok pada usia 10 tahun ke atas di Jawa Barat adalah sebesar 31%, dimana
angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional (27.7%). Penelitian ini
menggambarkan bahwa sebagian dari pelajar SMP dan SMA mempunyai orang tua yang
merokok (51.3%) pada laki-laki dan (56.1%) pada perempuan. Hal ini tidak berbeda jauh
dari hasil Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi merokok pada usia 15 tahun ke
atas adalah sebesar 56.7% pada laki-laki, sementara survei kesehatan anak sekolah ini
menunjukkan 48% pelajar laki-laki dan 54.4% remaja perempuan mengakui mempunyai
ayah yang merokok (Hasil Survey Nasional Kesehatan Berbasis Sekolah Di Indonesia,
2015).
Kesehatan reproduksi juga masih merupakan salah satu masalah kesehatan di usia
remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Suwandono, dkk di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Bali, menunjukkan bahwa 65% orang tua remaja, 83.3% guru sekolah, dan 77.3% remaja
mempunyai pengetahuan yang kurang, dalam hal perkembangan reproduksi remaja,
perubahan psikologis dan emosional remaja, penyakit menular seksual dan abortus (Hasil
Survey Nasional Kesehatan Berbasis Sekolah Di Indonesia, 2015).
Konsumsi makanan siap saji juga merupakan kebiasaan berisiko kesehatan yang
umumnya dilakukan para pelajar di Indonesia dan proporsinya sedikit lebih tinggi pada
perempuan (52.58% vs 56.17%) (Hasil Survey Nasional Kesehatan Berbasis Sekolah Di
Indonesia, 2015).
Konsumsi kurang sayur dan buah cukup tinggi pada perempuan, meskipun masih
lebih rendah dibandingkan hasil RISKESDAS 2013. Angka proporsi kurang konsumsi
sayur dan buah pada populasi yang lebih tinggi usia 13-15 tahun (97.6%) dan pada usia 16-
19 tahun (97.1%). Masyarakat Indonesia pada umumnya dan para pelajar SMP dan SMA
cenderung jarang makan buah. Proporsi makan buah sayur kurang dari 5 porsi pada studi
ini adalah sekitar 76.18% pada laki-laki dan 77.35% pada perempuan. Dibandingkan
dengan negara Asia lainnya, prevalensi kurang konsumsi sayur dan buah masih tinggi
dibandingkan dengan Thailand (67%) pada tahun 2012. Studi pustaka yang dilakukan oleh
Rasmussen dkk (2011) menunjukkan bahwa beberapa studi di berbagai negara menetapkan
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi sayur dan buah pada remaja adalah aspek
sosial ekonomi, demografi, preferensi (kesukaan), pola konsumsi orang tua dan
ketersediaan atau akses terhadap sayur dan buah (Hasil Survey Nasional Kesehatan
Berbasis Sekolah Di Indonesia, 2015).
Kurang aktifitias fisik merupakan perilaku berisiko yang dialami oleh setidaknya
hampir sebagian dari pelajar SMP dan SMA dimana proporsinya lebih tinggi pada pelajar
perempuan. Angka ini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2013,
yang menunjukkan proporsi kurang aktifitas fisik sebesar 43.5% pada populasi usia 13-15
tahun dan 34.2% pada usia 16-18 tahun. Studi di Arab Saudi tahun 2009-2010 di tiga kota
dengan jumlah sampel 2908 pelajar SMP dan SMA usia 14-19 tahun menunjukkan angka
proporsi yang cukup tinggi untuk aktifitas yaitu sebesar 84% laki-laki dan 91.2%
perempuan.
Berdasarkan hasil wawancara di RW 01 Kuncen Lama Ungaran didapatkan data
bahwa rata-rata remaja sebagaian besar adalah pelajar, mereka jarang berolahraga, sering
makan-makanan tidak sehat, merokok.Selama ini nampak bahwa perhatian yang lebih
besar ditujukkan kepada mereka yang sakitsedangkan mereka yang berada diantara sehat
dan sakit tidak banyak mendapatkan upaya promosi.Oleh karena itu, perlu adanya upaya
promotif untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan komunitas pada remaja
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui latar belakang masalah kesehatan komunitas agregat
remaja dengan melalui pengkajian keperawatan di RW 1 Kuncen lama
kelurahan ungaran.
b. Untuk menentukan masalah keperawatan pada komunitas agregat remaja di
RW 1 Kuncen lama kelurahan Ungaran.
c. Untuk menentukan prioritas masalah keperawatan komunitas agregat remaja
di RW 1 Kuncen lama kelurahan Ungaran.
d. Untuk menentukan intervensi keperawatan komunitas agregat remaja dengan
mengacu pada 4 pilar intervensi komunitas.
e. Untuk melaksanakan implementasi dan evaluasi keperawatan pada agregat
remaja di RW 1 Kuncen Lama Kelurahan Ungaran.
f. Pengaplikasian konsepteori keperawatan komunitas agregat remaja dengan
melakukan kerjasama dengan pihak terkait dari proses pengkajian sampai
dengan evaluasi.
C. Manfaat Penulisan
Sesuai dengan masalah dan tujuan di atas asuhan keperawatan yang ditunjukkan kepada
komunitas agregat remaja di RW 01 Kuncen Lama Ungaran. Diharapkan dapat
memberikan manfaat antara lain:
1. Dapat membantu remaja dalam mencegah terjadinya perilaku menyimpang
2. Memberikan informasi data tentang remaja dan resiko yang mungkin akan terjadi
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terbaik
dengan remaja
4. Membantu masyarakat khususnya keluarga yang mempunyai anak remaja dalam
memberikan intervensi
5. Sebagai bahan informasi tambahan bagi petugas kesehatan dalam memberikan
penanganan masalah kesehatan pada remaja baik dalam hal promotif maupun
preventif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Remaja
1. Definisi
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence (kata bendanya
adolescenta yang berarti remaja) yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Adolescence
artinya berangsur-angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan sosial
serta emosional. Hal ini mengisyaratkan kepada hakikat umum, yaitu bahwa
pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase ke fase lainya secara tiba-tiba, tetapi
pertumbuhan itu berlangsung setahap demi setahap (Al-Mighwar, 2012).
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual (Sarwono, 2011).Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial
budaya daerah setempat. WHO membagi kurun usia dalam 2 bagian, yaitu remaja
awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Batasan usia remaja Indonesia usia
11-24 tahun dan belum menikah (Sarwono, 2011). Menurut Hurlock (2011), masa
remaja dimulai dengan masa remaja awal (12-24 tahun), kemudian dilanjutkan
dengan masa remaja tengah (15-17 tahun), dan masa remaja akhir (18-21 tahun).
Dalam tahapan perkembangan remaja menempati posisi setelah masa anakdan
sebelum masa dewasa. Adanya perubahan besar dalam tahap perkembanganremaja
baik perubahan fisik maupun perubahan psikis (pada perempuan setelahmengalami
menarche dan pada laki-laki setelah mengalami mimpi basah)menyebabkan masa
remaja relatif bergejolak dibandingkan dengan masaperkembangan lainnya. Hal ini
menyebabkan masa remaja menjadi penting untukdiperhatikan.
2. Batasan Usia Remaja
Berdasarkan tahapan perkembangan individu dari masa bayi hingga masatua akhir
menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi tiga tahapan yakni masaremaja awal,
masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun kriteriausia masa remaja
awal pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu15-17 tahun. Kriteria
usia masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18tahun dan pada laki-laki
yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhirpada perempuan yaitu 18-21
tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun (Thalib, 2010).
Menurut Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masatransisi
perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnyadimulai
pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahunatau awal dua
puluhan tahun.
Jahja (2012) menambahkan, karena laki-laki lebih lambat matang daripadaanak
perempuan, maka laki-laki mengalami periode awal masa remaja yang lebihsingkat,
meskipun pada usia 18 tahun ia telah dianggap dewasa, seperti halnyaanak
perempuan. Akibatnya, seringkali laki-laki tampak kurang untuk
usianyadibandingkan dengan perempuan. Namun adanya status yang lebih matang,
sangatberbeda dengan perilaku remaja yang lebih muda.
Menurut Mappiare masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampaidengan
21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.Rentang usia
remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12/13 tahunsampai dengan
17/18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17/18 tahun sampaidengan 21/22 tahun
adalah remaja akhir (Ali & Asrori, 2006).
Menurut hukum di Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telahdewasa
apabila telah mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 tahun seperti padaketentuan
sebelumnya. Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangkusekolah menengah
(Hurlock dalam Ali & Asrori, 2006). Masa remaja dimulai pada usia 11 atau 12
sampai masa remaja akhir atauawal usia dua puluhan, dan masa tersebut membawa
perubahan besar salingbertautan dalam semua ranah perkembangan (Papalia, dkk.,
2008). Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.
MenurutDepkes RI adalah antara 10 samapi 19 tahun dan belum kawin.Menurut
BKKBNadalah 10 sampai 19 tahun (Widyastuti dkk., 2009).
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa usia remaja padaperempuan
relatif lebih muda dibandingkan dengan usia remaja pada laki-laki.Hal ini menjadikan
perempuan memiliki masa remaja yang lebih panjangdibandingkan dengan laki-laki.
Jumlah KK per RT
RT 14
RT 13 RT 1RT 2
5% 3%3% 5%
RT 12 RT 3
9% 9%
RT 11 RT 4
8% 6%
RT 5
RT 10 9%
9%
RT 6
RT 9 6%
10% RT 7
RT 8 9%
8%
RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 RT 5 RT 6 RT 7
RT 8 RT 9 RT 10 RT 11 RT 12 RT 13 RT 14
a. Jumlah penduduk
Berdasarkan hasil pengkajian di RW 01 Kuncen Lama Kelurahan Ungaran, didapatkan
data jumlah penduduk sebanyak2.606 jiwa.
b. Jenis kelamin
Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin yaitu sebagai berikut.
Jenis kelamin
17%
83%
Laki-laki Perempuan
Berdasarkan diagram di atas warga Kelurahan Ungaran RW 01 terdiri dari 83% laki-laki
dan 17% perempuan.
c. Pendidikan
Pendidikan
Perguruan Tinggi
SMA
SMP
SD
d. Kelompok umur
Kelompok Umur
Agama
Islam
Kristen
Katolik
f. Status perkawinan
Status Perkawinan
Menikah
Belum Menikah
g. Bahasa
Bahasa yang sering digunakan remaja dalam kehidupan sehari-hari di Kuncen Lama
RW 01 adalah bahasa jawa dan bahasa Indonesia.
h. Penghasilan
Berdasarkan data yang telah didapatkan, mayoritas remaja di RW 01 belum
berpenghasilan dan masih bersekolah ataupun menjadi mahasiswa.Serta untuk
remaja yang sudah bekerja penghasilannya sesuai UMR Kabupaten Semarang.
i. Budaya di Masyarakat
Bahasa yang digunakan sehari-hari di Kuncen Lama RW 01 adalah bahasa Jawa.
Sedangkan keyakinan remaja di Kuncen Lama RW 01 yang berkaitan dengan
penyakit atau kesehatan, biasanya remaja sekitar tidaklangsung berobat ke dokter
atau rumah sakit terdekat, melainkan ke apotek terlebih dahulu untuk membeli obat
sesuai dengan keluhan yang dirasakan, jika setelah minum obat rasa sakit tidak
kunjung membaik maka remaja sekitar langsung periksa ke rumah sakit terdekat atau
puskesmas.
B. Melakukan kajian wishield survey
a. Batas wilayah
Batas wilayah utara RW 01 adalah jalan kepodang cucian mobil sampai perumahan
kepodang, batas wilayah selatan sampai pom bensin, batas wilayah timur sampai
panti jompo, batas wilayah barat pertigaan bengkel lurus sampai tahu bakso bu tun.
b. Pembagian wilayah
Wilayah di Kelurahan Ungaran khususnya di RW 01 Kuncen lama dibagi atas 14 RT.
c. Kondisi perumahan
Perumahan warga sangat dekat (rapat) antar rumah, pemukiman warga terlihat sebagian
besar bersih dan sebagian kecil sedikit kumuh di area kontrakan. Perumahan warga
sebagian besar bertingkat satu dengan lantai keramik dan bangunan permanen.
d. Kondisi lingkungan
Lingkungan cukup bersih, tidak ada rumput liar, sampah-sampah ditampung pada
tempatnya, sebagian selokan tertutup rapat sehingga tidak menimbulkan bau, namun di
area kontrakan (kos-kosan) tampak selokan kumuh dan banyak tikus-tikus liar dan
berbau tidak sedap.
e. Observasi terhadap keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat
Perilaku masyarakat hampir sebagian besar individualis karena di daerah tersebut
termasuk dalam area perkotaan. Namun setiap bulannya terdapat pertemuan rutin antar
warga .Warga mengikuti kumpulan rutin yang dilakukan di rumah warga secara
bergantian. Kerja bakti dilakukan secara spontan dan tidak terjadwal.
f. Tanda kerusakan
Tidak ada tanda kerusakan rumah/jalan/fasilitas umum di lingkungan RW 01.
g. Area rekreasi
Di wilayah RW 01 tidak ada tempat rekreasi.
h. Tempat umum (sarana ibadah)
Terdapat sarana ibadah untuk agama Islam yaitu masjid Baitussyukur.
i. Pertokoan/pasar
Didaerah lingkungan RW 01 terdapat banyak pertokoan, banyak rumah makan atau
warung makan kecil, terdapat juga alfamart, bengkel, counter handpone, salon potong
rambut serta meubel.
j. Transportasi
Warga menggunakan alat transportasi yaitu kendaraan bermotor, beberapa warga ada
yang memiliki mobil, dan ada yang menggunakan transportasi umum seperti angkot.
k. Pusat pelayanan sosial dan kesehatan
Wilayah RW 01 memiliki pelayanan kesehatan yaitu posyandu dan posbindu yang
dilakukan bersama yaitu satu RW
l. Pos bencana/perlindungan
Belum terdapat pos bencana/perlindungan di RW 01 Kuncen Lama Kelurahan Ungaran.
C. Elemen Sub Sistem Keperawatan Komunitas
1. Fisik dan lingkungan perumahan
1) Bunyi bising, bau, debu, dan lain-lain berkaitan dengan masalah pencemaran
Diwilayah RW 01 terdengar bunyi bising kendaraan bagi rumah warga yang
berada di pinggir jalan raya, rumah warga yang dilingkungan dalam cukup tenang.
Di sebagian lingkungan rumah warga terdapat bau dari selokan yang terkadang
mengganggu pengguna jalan. Pengelolaan sampah sudah dikelola oleh Lembaga
Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK).
Setiap rumah sudah memiliki jamban sendiri-sendiri, jenis jamban yang dipakai
rata-rata yaitu leher angsa dan duduk, setiap rumah memiliki pembuangan
tinja/kotoran (saptictank) sendiri-sendiri. Jarak antara saptictank dengan sumber air
rata-rata 10-15 m. Untuk pembuangan limbah rumah tangga di RW 01 masih
dibuang di selokan dan juga sebagian ada yang memiliki resapan air sendiri.
2) Kondisi pemukiman
Rata-rata kondisi pemukiman di RW01 berkondisi baik. Rumah-rumah warga sudah
bangunan permanent, mayoritas berkeramik, ada beberapa yang masih pakai jubin
(plester), atapnya berupa genteng dan setiap rumah memiliki jendela yang dibuka
setiap hari.
3) Sanitasi
1. Penyediaan air bersih
Terdapat sarana air bersih di setiap rumah bersumber dari PDAM dan sumur.
1) Penyediaan air minum
Mayoritas warga mengkonsumsi air minum yang dimasak sendiri, ada
beberapa warga yang kadang mengkonsumsi air minum instan (galon).
2) Penggunaan jamban
Di setiap rumah sudah menggunakan jamban sehat yaitu leher angsa dan
duduk. Setiap rumah sudah memiliki pembuangan tinja/kotoran (saptictank)
sendiri disetiap rumah.
2. Sarana pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah rumah tangga sebagian besar dialirkan ke area selokan
dan ada yang dialirkan di resapan tanah.
a) Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah sudah dikelola oleh Lembaga Ketahanan Masyarakat
Kelurahan (LKMK), di setiap rumah tersedia tempat sampah.
b) Polusi udara, air, tanah atau suara kebisingan
Daerah RW 01 termasuk ke dalam daerah semi perkotaan yang sudah mulai
tercemar udaranya karena polusi dari kendaraann dan suara bising dari jalan
raya
c) Sumber polusi
Sumber polusi di RW 01 disebabkan oleh polusi kendaraan.
3. Pendidikan
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan
Perguruan Tinggi
SMA
SMP
SD
D. PORJAKKES
1. Adakah POKJAKES
Tidak ada program kerja kesehatan pada remaja
2. Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan remaja dan pemuda
a. Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan remaja diwilayahnya:
Kesehatan remaja di RW 01 kurang baik karena belum adanya kegiatan rutin
mengenai kesehatan remaja. Remaja di RW 01 aktifitas sehari-hari setelah
pulang sekolah atau kuliah yang dihabiskan di di rumah yaitu bermain game,
bermain di media sosial serta menonton tv.
b. Mengidentifikasi dan memfasilitasi kesehatan remaja
Di RW 01 belum pernah diberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS terhadap
remaja di RW 01
3. Penyuluhan napza
Sudah diadakan penyuluhan dan skringing napza pada remaja.
4. Pergaulan remaja dan pemuda
Pergaulan remaja dan pemuda tergolong baik
5. Produktivitas remaja dan pemuda
Di RW 01 ada organisasi atau perkumpulan remaja yang digerakkan oleh pemuda di
RW 01
6. Penggerak dan motor kesehatan lingkungan
a. Sanitasi lingkungan
Penyedian air bersih : air bersih dari mata air sumur, PAM,PDAM
b. Penanggulangan air bersih dan pembuangan sampah
Sampah di RW 01 dikelola dengan baik, dikarenakan warga RW 01 setiap
bulannya dipungut biaya untuk pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
TPU.
c. Penangganan sampah sampah dan design tempat sampah
Terdapat tempat sampah yang sudah disediakan di setiap rumah warga yang
berwarna biru
d. Pemanfaatan pekarangan
Warga di RW 01 memanfaatkan pekarangan rumah dengan menghias
halaman rumah dengan tanaman didalam pot
e. Drainase/saluran air hujan/limbah warga
Saluran air hujan di lingkungan RW 01 terdapat saluran air seperti selokan
7. Adakah kader kesehatan
Tidak ada kader kesehatan dari puskesmas
E. Kajian Masalah Kesehatan Komunitas
Remaja di RW 01 terdapat 85 jiwa
Hasil pengkajian melalui kuesioner :
1. Remaja dengan perilaku merokok sebanyak 13 orang (15%)
Perilaku Merokok
15%
tidak merokok
merokok
85%
2. Remaja yang memiliki aktivitas fisik ringan sebanyak 15 orang (18%), yang memiliki
aktivitas fisik sedang sebanyak 58 orang (68%), yang memiliki aktivitas berat
sebanyak 12 orang (14%)
Ringan
Sedang
Berat
68%
3. Remaja yang memiliki gaya hidup tidak sehat sebanyak 65 orang 77%,
Gaya Hidup
24%
76%
Pengetahuan Kurang
Pengetahuan Baik
95%
5. Kesehatan Reproduksi
a. 70% orang menjawab pertanyaan setuju pada pertanyaan saya tahu bahwa penyakit
menular seksual hanya akan menular bila hanya melakukan hubungan seksual
dengan pekerja seks komersial
b. 57% orang menjawab sangat setuju pada pertanyaan seks boleh dilakukan remaja
sebagai ekspresi cinta yang tulus untuk pacar
15%
Negatif
Positif
85%
6. Depresi
a. 14% orang yang mengalami depresi menjawab hamper setiap saat merasa sedih
dan depresi
b. 8% orang yang mengalami depresi menjawab hampir setiap saat menganggap
hidupnya tidak berarti
Pengukuran Depresi
tidak depresi
42%
depresi
58%
Tingkat Depresi
20%
Ringan
Sedang
2% Parah
49%
Sangat Parah
29%
7. Kecemasan
a. 30% orang yang mengalami kecemasan menjawab hampir setiap saat cemas
berlebihan dalam situasi namun bisa lega jika hal atau situasi itu berakhir
b. 17% orang yang mengalami kecemasan menjawab hampir setiap saat takut diri
terhambat oleh tugas-tugas yang tidak bisa dilakukan
Pengukuran Kecemasan
65%
Tingkat Kecemasan
12%
27%
Ringan
Sedang
Parah
Sangat Parah
61%
8. Stress
a. 8% orang yang mengalami stress menjawab hampir setiap saat tidak sabaran
b. 7% orang yang mengalami stress menjawab hamper setia psaat kesulitan untuk
tenang setelah sesuatu yang mengganggu
Pengukuran Stres
29%
Tidak Stres
Stres
71%
Tingkat Stres
28%
Ringan
Sedang
44% Parah
Sangat Parah
16%
12%
9. Skrinning ODGJ
a. 30% orang yang berpotensi gangguan jiwa menjawab ya, mereka merasa
kesulitan dalam mengambil keputusan
b. 23% orang yang berpotensi gangguan jiwa menjawab ya, sering merasa sakit
kepala
Skrinning ODGJ
25%
Tidak Berpotensi
Berpotensi
75%
F. UKS
a. Pendidikan kesehatan
1) Bahaya merokok dan Vape
2) HIV/AIDS
3) Kesehatan reproduksi
4) Gaya hidup sehat
5) Gizi Seimbang
b. Pelayanan kesehatan
1) Promotif : Penyuluhan kesehatan
2) Preventif : Kegiatan penjaringan kesehatan.
c. Kuratif dan rehabilitatif : pengobatan ringan untuk mengurangi kekakuan otot dan
depresi.
Analisa Data
DO :
1) Yang memiliki pengetahuan kurang tentang HIV
AIDS sebanyak 81 orang (95%)
2) Yang memiliki sikap seksual negative sebanyak
66 orang (78%)
3) Kebutuhan status gizi yang memiliki IMT kurang
16 orang (19%) IMT ideal 63 orang (74%), IMT
lebih 5 orang (6%), gemuk 1 orang (1 %)
3 DS : Kurang percaya diri dalam Koping komunitas tidak efektif
1) Depresi kemampuan mengatasi (D.0095)
j. 14% orang yang mengalami depresi masalah
menjawab hamper setiap saat merasa sedih
dan depresi
k. 8% orang yang mengalami depresi menjawab
hampir setiap saat menganggap hidupnya
tidak berarti
2) Kecemasan
l. 30% orang yang mengalami kecemasan
menjawab hampir setiap saat cemas
berlebihan dalam situasi namun bisa lega jika
hal atau situasi itu berakhir
m. 17% orang yang mengalami kecemasan
menjawab hampir setiap saat takut diri
terhambat oleh tugas-tugas yang tidak bisa
dilakukan
3) Stress
n. 8% orang yang mengalami stress menjawab
hampir setiap saat tidak sabaran
o. 7% orang yang mengalami stress menjawab
hamper setia psaat kesulitan untuk tenang
setelah sesuatu yang mengganggu
4) ODGJ
p. 30% orang yang berpotensi gangguan jiwa
menjawab ya, mereka merasa kesulitan dalam
mengambil keputusan
q. 23% orang yang berpotensi gangguan jiwa
menjawab ya, sering merasa sakit kepala
DO :
PERENCANAAN KEPERAWATAN
PLAN OF ACTION
Masalah Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Dana Penanggung Jawab
Kesehatan
Defisit kesehatan 1. Penkes Semua Desember RW 01 Mandiri 1. Jefry Andriyansyah
komunitas Memberikan pendidikan remaja RW 2019 2. Amalia Dyah Imanita
kesehatan tentang bahaya 01 3. Juvenalda F. C
perilaku merokok
2. Proses Kelompok
Diskusi kelompok khusus
pada remaja yang merokok
3. Pemberdayaan
Membantu remaja untuk
meningkatka kesadaran dan
memberikan perhatian
mengenai bahaya merokok
4. Kemitraan
Tingkatkan jaringan dengan
perkumpulan remaja karang
taruna mengenai dukungan
komunitas
Bulechek, Gloria dkk. 2017. Nursing Intervention Classification (NIC). Mosby: Elsevier
Hurlock, Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Kartono, Kartini. (2011). Patologi Sosial 2Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Moorhead, Sue dkk. 2017. Nursing Outcome Clasification(NOC) Pengukuran Outcome Kesehatan. Mosby : Elsevier
Mubarak, dkk. 2011. Ilmu keperawatan komunitas: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
NANDA Internasional.2017. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Aplikasi 20015-2017. Jakarta: EGC
Pendidikan dan Konseling Vol. 02 , No .1 , Juni 2016.
Santrock, J. W. 2011. Perkembangan anak edisi kesebelas jilid 2. Jakarta: Erlangga
Setiadi. 2010. Konsep dan proses keperawatan keluarga edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
Siahaan M. S. Jokie 2010. Perilaku Menyimpang Pendekatan Sosiolog. Jakarta: PT. INDEKS.
Slameto. 2006. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Soedjono Dirdjosisworo. 2011. Hukum Narkotika Indonesia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.