Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan diare tanpa
dehidrasi Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi cairan yang akan di berikan pada diare tanpa dehidrasi Prosedur A. Persiapan 1. Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. sendok B. Pelaksanaan Jelaskan pada ibu tentang 3 aturan perawatan di rumah 1. Memberikan cairan tambahan a. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian b. Jika anak ASI eksklusif, berikan tambahan oralit atau air matang sebagai tambahan c. Jika tidak memperoleh ASI eksklusif berikan 1 atau lebih cairan berikut : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang d. Ajari ibu mencampur dan memberikan oralit (beri 6 bungkus) diberikan dirumah: 1 liter air matang (air bersih) + 8 sendok gula + setengah sendok garam e. Tunjukan kepada ibu berapa banyak cairan yang harus di berikan : Sampai umur 2 tahun 50cc sampai 100cc tiap kali buang air besar Umur 2 tahun keatas 100cc-200cc tiap kali buang air besar Katakan pada ibu meminum sedikit tapi sering dari mangkuk atau gelas Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti 2. Beri tablet zinc selama 10 hari 3. Lanjutkan pemberian makanan 4. Tentukan kapan harus kembali 5. Rapikan alat SOP
PENANGANAN DEHIDRASI RINGAN/SEDANG DENGAN ORALIT (TERAPI B )
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi
ringan / sedang dengan oralit Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi cairan yang akan di berikan pada diare ringan/sedang dengan oralit Prosedur A. Persiapan 1. Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. sendok B. Pelaksanaan 1. Memberikan cairan oralit di puskesmas sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam dengan menentukan jumah oralit yang akan di berikan, jumlah oralit yang di perlukan (dalam ml) dapat di hitung dengan cara : berat badan (dalam kg) di kalikan 75 ml 2. Berikan jika anak menginginkan oralit lebih banyak 3. Untuk anak berumur kurang dari 6 bln yang tidak menyusu, berikan juga 100-200ml air matang selama periode ini 4. Tunjukan kepada ibu cara memberikan larutan oralit 5. Setelah 3 jam : ulangi penilain dan klasifikasi kembali derajat dehidrasinya pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan mulailah memberi makan jika anak berusia > 6 bulan beri ASI selama anak mau, jika kurang dari 6 bulan 6. Rapikan alat SOP
PENANGANAN DIARE DEHIDRASI BERAT (TERAPI C )
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi
cairan yang akan di berikan Prosedur A. Persiapan Persiapan alat a. Oralit b. Air putih c. Gelas d. Sendok e. Abocath f. Infus set g. Cairan infus rl h. Kasa betadin i. Kapas alkohol j. Plester k. Gunting plester l. Rujukan m. Alat tulis n. Ngt B. Pelaksanaan 1. Berikan segara cairan intra vena jika dapat dilaksanakan : Jika anak masih bisa minum berikan oralit melalui mulut Beri 100ml/kg cairan RL Periksa kembali anak tiap 1-2 jam jika status dehidrasi belum membaik beri tetesan lebih cepat Juga tetap beri oralit 5ml/kg/jam segara setelah anak mau minum biasanya sesudah 3-4 jam (balita), 1-2 jam ( anak) Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak 3 jam, klasifikasikan kembali dehidrasi dan pilih terapi yang sesuai ( A,B,C) untuk melanjukan pengobatan. 2. Jika tidak bisa memberikan cairan intra vena rujuk segara ke fasilitas pemberian intra vena jika anak bisa minum, bekali oralit dan tunjukan cara meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit dalam perjalanan 3. Berikan pipa nasogastrik untuk rehidrasi jika tidak bisa memberikan cairan intra vena lakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogasrtoik atau mulut beri 20ml/kg/jam selama 6 jam (total 120ml/kg) periksa kembali anak setiap 1-2 jam : beri cairan lebih lambat, jika anak muntah terus menerus atau perut semakin kembung rujuk anak untuk pengobatan intra vena, jika setelah 3 jam keadaan dehidrasi tidak membaik periksa kembali anak setelah 6 jam, klasifikasikan kembali dehidrasi, kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai (A,B,C) untuk melanjutkan pengobatan 4. Rujuk segera jika pemberian Caiaran intra vena tidak dapat dilakukan Beri cairan per oral saat merujuk Dampingi pasien saat merujuk oleh dokter atau perawat