Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN

KEPUTUSASAAN PADA TN.K

OLEH:
DARWIN BENMARDON YULIUS
071191009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSIAS NGUDI WALUYO
UNGARAN 2020
BAB 1
KONSEP TEORI
A. Masalah Utama
Ketidakberdayaan
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Definisi
NANDA Internasional (2012) mendefinisikan ketidakberdayaan sebagai
persepsi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan
mempengaruhi hasil; persepsi kurang kendali terhadap situasi saat ini atau
situasi yang akan segera terjadi. Ketidakberdayaan juga didefinisikan sebagai
kondisi ketika individu atau kelompok merasakan kurangnya control personal
terhadap sejumlah kejadian atau situasi tertentu akan mempengaruhi tujuan
dan gaya hidupnya (Carpenito, 2009).
2. Tanda dan Gejala
Batasan Karakteristik (Carpenito, 2009)
Mayor (harus ada) Minor(mungkin ada)
Memperlihatkan atau menutupi (marah, 1. Apatis dan pasif
apatis) ekspresi ketidakpuasan atas 2. Ansietas dan depresi
ketidakmampuan mengontrol situasi/ 3. Marah dan perilaku kekerasan
stressor (pekerjaan, penyakit, 4. Perilaku buruk dan kebergantungan
perawatan) yang menganggua yang tidak memuaskan orang lain
pandangan, tujuan, dan gaya hidup. 5. Gelisah dan cenderung menarik diri.

C. Pohon Masalah
Harga diri rendah

Ketidakberdayaan

Disfungsi proses berduka


Kurangnya umpan balik
Umpan balik negatif yang konsisten
D. Diagnosa Keperawatan
Ketidakberdayaan
E. Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Intervensi Keperawatan
1. Tujuan Umum
Klien Menunjukkan kepercayaan kesehatan dengan kriteria: merasa mampu
melakukan, merasa dapat mengendalikan dan merasakan ada sumber-sumber
2. Tujuan Khusus:
Klien menunjukkan pratisipasi: keputusan perawatan kesehatan ditandai
dengan:
a) Mengungkapkan dengan kata-kata tentang segala perasaan
ketidakberdayaan
b) Mengidentifikasi tindakan yang berada dalam kendalinya
c) Menghubungkan tidak adanya penghalang untuk bertindak
d) Mengungkapkan dengan kata-kata kemampuan untuk melakukan
tindakan yang diperlukan
e) Melaporkan dukungan yang adekuat dari oramg terdekat, termasuk
teman dan tetangga
f) Melaporkan waktu, keuangan pribadi dan ansuransi kesehatan yang
memadai
g) Melaporkan ketersediaan alat, bahan, pelayanan dan transportasi
3. Rencana Intervensi Keperawatan
a) Bantu pasien untuk mengidentifikasi factor-faktor yang dapat
berpengaruh pada ketidakberdayaan (misalnya: pekerjaan, aktivitas
hiburan, tanggung jawab peran, hubungan antar pribadi).
Rasional: mengidentifikasi situasi/hal-hal yang berpotensi dapat
dikendalikan dan dapat digunakan sebagai sumber kekuatan/power
bagi klien.
b) Diskusikan dengan pasien pilihan yang realistis dalam perawatan,
berikan penjelasan untuk pilihan tersebut.
Rasional: Memberikan kesempatan pada klien untuk berperan dalam
proses perawatan, termasuk untuk meningkatkan pemikiran positif
klien, dan meningkatkan tanggung jawab klien.
c) Libatkan pasien dalam pembuatan keputusan tentang rutinitas
perawatan/rencana terapi.
Rasional: Pelibatan klien dalam proses pembuatan keputusan, mampu
meningkatkan rasa percaya diri.
d) Jelaskan alasan setiap perubahan perencanaan perawatan kepada
pasien (jelaskan semua prosedur, peraturan dan pilihan untuk pasien,
berikan waktu untuk menjawab pertanyaan dan minta individu untuk
menuliskan pertanyaan sehingga tidak terlupakan).
Rasional: Meningkatkan kemampuan berpikir positif terhadap proses
perawatan yang sedang dijalani oleh klien, pelibatan klien dalam setiap
pengambilan keputusan menjadi hal penting.
e) Bantu pasien mengidentifikasi situasi kehidupannya yang dapat
dikendalikan (perasaan cemas, gelisah, ketakutan).
Rasional: Kondisi emosi pasien mengganggu kemampuannya untuk
memecahkan masalah. Bantuan diperlukan agar dapat menyadari
secara akurat keuntungan dan konsekuensi dari alternative yang ada
f) Bantu klien mengidentifikasi situasi kehidupan yang tidak dapat ia
kendalikan. Diskusikan dan ajarkan cara melakukan manipulasi untuk
mengendalikan keadaan yang sulit dikendalikan.
Rasional: dorong pasien untuk mengungkapkan rasa yang berhubungan
dengan ketidakmampuan sebagai upaya mengatasi masalah yang tidak
dapat terselesaikan.
g) Bantu pasien mengidentifikasi faktor pendukung, kekuatan diri (baik
dari diri sendiri, teman, keluarga,).
Rasional pada pasien ketidakberdayaan faktor pendukung dapat
mendukung dan menguatkan klien menghadapi masalah.
h) Sampaikan kepercayaan diri terhadap kemampuan pasien untuk
menangani keadaan dan sampaikan perubahan positif klien.
Rasional: meningkatkan rasa percaya diri klien terhadap
kemampuannya.
i) Biarkan pasien mengemban tanggung jawab sebanyak mungkin atas
praktik perawatan dirinya (dorong kemandirian pasien).
Rasional memberikan pilihan kepada pasien akan meningkatkan
perasaannya dalam mengendalikan hidupnya.
j) Berikan umpan balik positif untuk keputusan yang telah dibuat klien.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, LJ. (2009). Diagnosis Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis ed. 9.
Jakarta: EGC
NANDA Internasional. (2012). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014 terj. Made Sumarwati. Jakarta: EGC
STRATEGI PELAKSANAAN
KETIDAKBERDAYAAN (KLIEN)

A. Masalah utama
Ketidakberdayaan
B. Tujuan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Mengenal masalah yang dialami
c. Mengidentifikasi kemampuan/ aspek positif
d. Melakukan kegiatan aspek positif yang telah disetujui
e. Memasukkan dalam jadwal kegiatan

C. Tindakan Keperawatan
a. Membantu klien mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menimbulkan
ketidakberdayaan
b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, serta
memperluas kesadaran diri.
c. Membantu klien menilai kemampuan klien yang dapat dilakukan saat ini
d. Membantu klien memilih kegiatan saat ini yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
e. Melatih kegiatan yang dipilih
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

D. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi pak. Perkenalkan, nama saya Darwin
benmardon yulius. Boleh dipanggil darwin. Saya mahasiswa universitas ngudi
waluyo yang sedang praktik di rumah sakit ini pak. Nama bapak siapa? Lebih
senang dipanggil bagaimana?.”
2. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan pak hari ini?”
3. Kontrak
“baiklah selama 1 jam ke depan kita akan berbincang-bincang tentang apa
yang dirasakan bapak agar kita saling mengenal. Bagaimana pak bersedia?
Tempatnya disini saja ya?”
4. Fase Kerja
“Saya perhatikan tadi bapak terlihat sedih dan merenung, memangnya apa
yang dirasakan pak saat ini? O gitu pak jadi pak merasa tidak mampu. Pada
saat apa biasanya pak merasa tidak mampu dengan diri sendiri? Bagaimana
dengan lingkungan sekitar bapak, misalnya dari keluarga bapak, adakah hal-
hal yang bapak sukai dari mereka? Baiklah kalau begitu, sekarang bisakah
bapak sebutkan kepada saya hal apa saja yang bapak sukai dalam diri bapak?
Coba bapak ingat-ingat kembali kemampuan apa saja yang dapat bapak
lakukan?
Sekarang bagaimana kalau saya membantu bapak untuk membuat daftar hal-
hal positif dan kemampuan apa saja yang bapak miliki. Baiklah, tadi bapak
sudah menuliskan dan menyebutkan hal positif dan kemampuan yang dimiliki.
Iya bagus sekali bapak. Disini, bapak dapat melihat sendiri bapak memiliki
kelebihan seperti orang lain, tapi tergantung bapak juga, apakah ingin
mengembangkan kemampuan tersebut atau tidak. Menurut bapak kemampuan-
kemampuan tersebut perlu dikembangkan atau tidak?
Nah, setelah tadi kita menuliskan hal positif dan kemampuan yang bapak
miliki, menurut bapak kemampuan yang mana yang mampu untuk bapak
lakukan saat ini?. Wah iya bagus sekali merapikan taman.”
5. Fase Terminasi
Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah tadi kita berbincang-bincang?”
6. Rencana Tindak Lanjut
“nanti bapak dapat mempraktekkan kembali kemampuan positif yang sudah
bapak tulis. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ya
bapak?”
7. Kontrak yang akan dating
“nah untuk hari ini sampai disini dulu. Besok kita akan bertemu lagi dan
membicarakan tentang kemampuan positif lain yang bapak miliki. saya pamit
dulu. Selamat pagi”

Anda mungkin juga menyukai