Disusun Oleh :
Windi candra (1701011006)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan komunitas pada
kelompok penyakit kronis”. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan komunitas.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya makalah ini, berkat
bimbingan, bantuan, dan kerja sama serta dorongan berbagai pihak sehingga dapat
terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, dengan segala hormat penyusun
mengucapakan terima kasih
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penyusun mengharapakan kritik dan saran demi kesempurnan penyusunan
makalah yang selanjutnya. Akhirnya penyusun berharap semoga isi makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa saja yang memerlukannya di masa yang akan datang.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan intoleren glukosa.
Penyakit ini dapat dikelola dengan menyesuaikan perencanaan makanan , kegiatan
jasmani dan pengobatan yang sesuai dengan konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia
dan perlunya diadakan pendekatan individual bagi edukasi diabetes, yang dikenal dengan
Pentalogi Terapi DM meliputi :
1. Terapi Primer, yang terdiri dari : Penyuluhan Kesehatan, Diet Diabetes, Latihan Fisik.
2. Terapi Sekunder, yang terdiri dari : Obat Hipoglikemi
Ketidakpatuhan ini sebagai masalah medis yang sangat berat, Taylor [ 1991]. La
Greca & Stone [ 1985] menyatakan bahwa mentaati rekomendasi pengobatan yang
dianjurkan dokter merupakan masalah yang sangat penting . Tingkat ketidakpatuhan
terbukti cukup tinggi dalam populasi medis yang kronis.
1
Walaupun pasien DM telah mendapatkan pengobatan , masih banyak pasien tersebut
mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: pengetahuan
yang relatif minim tentang penyakit DM, tidak menjalankan diet dengan baik dan tidak
melakukan latihan fisik secara teratur (Tjokroprawiro,A.,1991).
Dalam meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit DM diperlukan suatu proses
yang berkesinambungan dan sesuai dengan prinsip-prinsip penatalaksanaan DM. Prinsip
tersebut meliputi :
Materi penyuluhan ini meliputi pengaturan diet yang ditekankan pada 3 J : jenis, jadwal
dan jumlah diet yang diberikan kepada pasien DM. Disamping itu materi penyuluhan
difokuskan pada aktifitas fisik secara teratur dan penggunaan obat anti diabetik secara
realistis. Ketiga hal ini merupakan kunci pokok keberhasilan program terapi DM.
Dari uraian diatas , maka perlu diadapak penelitian guna mengetahui faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menjalankan program terapi, sehingga hasil
penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perawat khususnya dalam menberikan
asuhan keperawatan pada pasien DM.
B. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
B. Klasifikasi
1. Diabetes tipe 1
- kerusakan sel β mengarah kepada defisiensi insulin absolut
A. Imun
B. Idiopatik
2. Diabetes tipe 2 (80%)
- defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi (tidak tergantung insulinNIIDM)
3. DM kehamilan (Gestational DM)
C. Etiologi
a) Kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta
melepas insulin.
3
b) Faktor – faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara lain agen yang
dapat menimbulkan infeksi, diet dimana pemasukan karbohidrat dan gula yang
diproses secara berlebihan, obesitas dan kehamilan.
c) Gangguan sistem imunitas. Sistem ini dapat dilakukan oleh autoimunitas yang disertai
pembentukan sel – sel antibodi antipankreatik dan mengakibatkan kerusakan sel – sel
penyekresi insulin, kemudian peningkatan kepekaan sel beta oleh virus.
d) Kelainan insulin. Pada pasien obesitas, terjadi gangguan kepekaan jaringan terhadap
insulin akibat kurangnya reseptor insulin yang terdapat pada membran sel yang
responsir terhadap insulin.
D. Patofisiologi
Sebagian besar gambaran patologik dari DM dapat dihubungkan dengan salah satu efek
utama akibat kurangnya insulin berikut:
1. Berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel – sel tubuh yang mengakibatkan
naiknya konsentrasi glukosa darah setinggi 300 – 1200 mg/dl.
2. Peningkatan mobilisasi lemak dari daerah penyimpanan lemak yang menyebabkan
terjadinya metabolisme lemak yang abnormal disertai dengan endapan kolestrol
pada dinding pembuluh darah.
3. Berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
4
Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan membran
basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan terjadinya gangren.
5
d) Khusus untuk ganggren :
i. Ringan atau lokasi bukan daerah ekstremitas dilakukan nekrotomi luas di OK
ii. Berat dan lokasinya pada ektremitas pertimbangan amputasi
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. KASUS
Di RT 3 RW 5 kelurahan Margo Rukun terdapat penduduk yang menderita diabetes melitus
berjumlah 300 orang, 55 % wanita yaitu sebanyak 180 orang dan 45 % laki-laki sebanyak 120 orang.
Dari jumlah penduduk yang menderita diabetes melitus tersebut sebanyak 150 orang (50 %) usia
dewasa dan 30% usia lansia sebanyak 90 orang, serta 20% ibu hamil sebanyak 60 orang. Dari data
tersebut diketahui Diabetes Melitus dengan tipe IDDM 25% sebanyak 75 orang, NIDDM 35%
sebanyak 105 orang, dan DM dengan gangren 30% sebanyak 90 orang, serta DM gestasional
sebanyak 30 orang (10 %). Dari penduduk yang menderita DM sangat sedikit sekali penderita DM
yang rutin memeriksakan kadar gula darahnya. Asuhan keperawatan ini menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang meliputi : pengkajian status kesehatan masyarakat, perumusan diagnosa
keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan melibatkan kader
kesehatan, tokoh masyarakat dan pimpinan wilayah tersebut.
1. PENGKAJIAN
Pengkajian menggunakan pendekatan community as partner meliputi : data inti dan data sub
sistem.
a. Data Inti komunitas meliputi ;
Batas wilayah/wilayah
7
Keadaan tanah menurut pemanfaatannya
Pemukiman : 4550 m2
1. Data demografi
1) Jumlah penderita hipertensi : 250 orang
2) Jumlah penderita TB Paru : 65 orang
3) Jumlah penderita asma : 20 orang
4) Jumlah penderita DM : 300 orang
Berdasarkan kelompok penderita DM
Anak-anak :-
Remaja :-
Dewasa : 150 orang (50 %)
Lansia : 90 orang (30 %)
Ibu hamil : 60 orang (20%)
Berdasarkan agama
Islam : 20 orang (80%)
Kristen : 30 orang (10%)
Hindu : 15 orang (5%)
Budha : 15 orang (5%)
Konghucu :-
Katolik :-
Berdasarakan suku bangsa
Jawa : 210 orang (70%)
Madura : 75 orang (25%)
Sunda : 9 orang (3%)
WNI keturunan : 6 orang (2%)
Jumlah penderita DM gangrene : 90 orang
Status perkawinan
Kawin : 195 orang (65%)
Tidak kawin : 60 orang (20%)
Duda : 30 orang (10%)
Janda : 15 orang (5%)
8
b. Data sub sistem
c. Jamban
9
Kepemilikan jamban
Memiliki jamban : 80%
Tidak memiliki jamban : 20%
Keadaan jamban
Bersih : 45%
Kotor : 55%
d. Keadaan rumah
Tipe rumah
Tipe A/permanen : 210 orang (70%)
Tipe B/semipermanen : 75 orang (25%)
tipe C/tidak permanen : 15 orang (5%)
Status rumah
Milik rumah sendiri : 180 orang (60%)
Kontrak : 120 orang (40%)
Lantai rumah
Ventilasi
10
Baik : 120 orang (40%)
Cukup : 150 orang (50%)
Kurang : 30 orang (10%)
Kepemilikan pekarangan
Memiliki : 240 orang (80%)
Tidak memiliki : 60 orang (20%)
Pemanfaatan pekarangan
Ya : 270 orang (90%)
Tidak : 30 orang (10%)
11
PNS/ABRI : 60 orang (20%)
Pegawai swasta : 60 orang (20%)
Wiraswasta : 30 orang (10%)
Buruh tani/pabrik :150 orang (50%)
b. Penghasilan rata-rata perbulan
<dari UMR : 150 orang (50%)
UMR – 1.000.000,00 : 90 orang (30%)
>dari UMR : 60 orang (20%)
c. Pengeluaran rata-rata perbulan
<dari UMR : 165 orang (55%)
UMR – 1.000.000,00 : 105 orang (35%)
>dari UMR : 30 orang (10%)
d. Kepemilikan usaha
Toko : 30 orang (10%)
Warung makanan : 15 orang (5%)
UKM : 9 orang (3%)
Tidak punya : 246 orang (82%)
12
Jarang memakai : 10% ( 30 org )
5. Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
Sering : 10% ( 30 org )
Kadang-kadang : 15% ( 40 org )
Tidak pernah : 75% ( 225 org )
b. Transportasi
1) Fasilitas transportasi : Jalan raya, angkutan umum, ambulan
2) Alat transportasi yang dimiliki
Sepeda : 90 orang (30%)
Motor : 120 orang (40%)
Mobil : 6 orang (2%)
Lain-lain/ becak : 84 orang (28%)
13
Penyuluhan oleh kader dari masyarakat dan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas
: ada tapi jarang
7. Pendidikan
8. Rekreasi
Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan alun – alun.
Ada program setahun sekali diadakan program wisata bersama kader kesehatan RT 05 RW 03
Kelurahan Margo Rukun.
2. Analisa Data
No
Pengelompokan Data Etiologi Masalah
Ds :
1. Dari hasil wawancara di dapat tingkat Pengetahuan yang Ketidakpatuhan
pendidikan ada 50% warga yang tidak kurang terhadap diet Di RT 3
patuh menjalankan diet RW 5 kelurahan Margo
Do : Rukun
- data menyebutkan bahwa tingkat
pendidikan SD sebanyak 135 orang
(45%)
- penyuluhan kader dari masyarakat dan
petugas kesehatan dari puskesmas
jarang ada
- kebiasaan masyarakat makan makanan
yang manis sebanyak 210 orang (70%)
Ds:
2 Dari hasil wawancara didapat ketidak Faktor penghasilan Ketidakpatuhan
patuhan masyarakat untuk yang rendah masyarakat/penderita
melaksanakan check up kesehatan DM melaksanakan
sebanyak 219 orang (70%) check up kesehatan Di
Do: RT 3 RW 5 kelurahan
- sebanyak 210 orang jarang check Margo Rukun
up/bulan
14
- lulusan SD sebanyak 135 orang
- lulusan SLTP sebanyak 90 orang
- penghasilan < UMR sebanyak 150
orang
- penghasilan UMR-1.000.000
sebanyak 90 orang
- penghasilan > UMR 60 orang
Ds:
3 Dari hasil wawancara didapat jumlah Kurangnya Resiko peningkatan
penderita DM 300 orang pengetahuan penderita penderita ganggren Di
DM tentang RT 3 RW 5 kelurahan
Do: pencegahan terjadinya Margo Rukun
-jumlah penderita DM dengan ganggren luka ganggren
sebanyak 30% (90 orang)
- distribusi penderita DM berdasarkan
tingkat pendidikan formal
SD :45% (135 orang)
SLTP :30% (90 orang)
SLTA :20% (60 orang)
Perguruan tinggi:5%(15 orang)
-sebanyak 210 orang (70%) penderita
DM tidak check up secara rutin
- kebiasaan sehari hari penderita DM
yang setiap saat memakai alas kaki
sebanyak 45 orang (15%),saat dilauar
rumah 75 orang (25%) dan jarang
memakai 180 orang (60%)
3. PRIORITAS MASALAH
15
yang kurang
Ketidakpatuhan
masyarakat/penderita
DM melaksanakan
check up kesehatan di
RT 5 RW 3 kelurahan 3 2 1 6
Margo Rukun
berhubungan dengan
faktor penghasilan yang
rendah
Resiko peningkatan
penderita ganggren di
RT 5 RW 3 kelurahan
Margo Rukun
berhubungan dengan 3 2 2 7
Kurangnya pengetahuan
penderita DM tenytang
pencegahan terjadinya
luka ganggren
4. PERENCANAAN
-
Masyarakat
16
mengetahui
tentang
pentingnya
kepatuahan
pengobatan
17
check up gula
darah
2. Berikan 2. Kelura
3) Ketidakpatuhan - Masyarakat penyuluhan tentang han Margo Laptop, LCD,
masyarakat/penderita penderita DM faktor resiko Rukun materi, screen,
DM melaksanakan mengetahui tentang 1. Seluruh dan leafle
check up kesehatan di tentang resiko ketidakpatuhan penderita DM di
RT 5 RW 3 kelurahan ketidakpetuhan penderita DM RT 5 RW 3
Margo Rukun untuk tentang check up kelurahan
berhubungan dengan melaksanakan gula darah margo Rukun
faktor penghasilan check up gula 1. Seluruh
yang rendah ditandai darah penderita DM di
dengan: RT 5 RW 3
kelurahan
sebanyak 210 margo Rukun
orang jarang check
up/bulan
lulusan SD
sebanyak 135 orang
lulusan SLTP
sebanyak 90 orang
penghasilan <
UMR sebanyak 150
orang
penghasilan
UMR-1.000.000
sebanyak 90 orang
penghasilan >
UMR 60 orang
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilyn E. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa. (1999). Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall. (1997). Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih. Jakarta
: EGC
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih. Jakarta : EGC.
18
19