PADA BALITA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
yang di ampu oleh Ibu Wini Hadiyani, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Disusun oleh :
BAB 3 PENUTUP................................................................................................ 21
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Penyakit ISPA pada
Balita”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun kata bahasanya. Oleh karena, itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah tentang “Asuhan
Keperawatan Penyakit ISPA pada Balita” dapat bermanfaat.
Penyusun
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu
untuk saling berbagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta
mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2010).
Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan
dilakukan, ada 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman (1998)
1
dalam Dion & Betan, (2013) yaitu : mengenal masalah dalam kesehatan keluarga,
membuat keputusan tindakan yang tepat, memberi perawatan pada anggota
keluarga yang sakit, mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang
sehat, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat. Tugas
keluarga tersebut harus selalu dijalankan. Apabila salah satu atau beberapa diantara
tugas tersebut tidak dijalankan justru akan menimbulkan masalah kesehatan dalam
keluarga.
1.4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut :
2
1.5. Manfaat
Berdasarkan tujuan, manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut :
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
Penyakit dalam 6 bulan terakhir
di RT 05 Kel. Sukasenang
35
30
25
20
15
10
5
0
Thypoid TBC ISPA DBD Diare
c. Karakteristik penduduk
Sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit masih acuh dan tidak
memberikan tanggapan berupa bantuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, namun
orang tua membawa anak ke posyandu rutin untuk ditimbang.
2. Data Subsistem
a. Lingkungan fisik
Kondisi lingkungan kurang dari kata sehat, setiap rumah kurang memiliki ventilasi
dan tingkat kelembapan setiap rumah juga tinggi karena mengingat jarak antar rumah
saling berdekatan. Jarak antar rumah berdekatan dan gangnya sangat sempit, Jalan di
depan rumah kotor, banyak sisa sampah makanan yang berserakan. Kualitas udara
bersih tetapi dingin, kualitas air bersih (tidak berbau dan berwarna), tingkat kebisingan
rendah. Apabila terdapat lahan kosong, banyak sampah bertumpukan dan sebagian
warga membakar sampah untuk meringankan tumpukan sampah. Lingkungan terbuka:
mayoritas tidak memiliki halaman rumah yang luas.
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan warga 46% lulusan SD, 30% lulusan SMP, selebihnya lulusan
SMA/SMK.
5
c. Keamanan dan transportasi
Untuk transportasi, ibu mengantarkan balita ke posyandu dengan jalan kaki
sedangkan untuk beraktivitas biasanya menggunakan sepeda motor. Keamanan
diwilayah ini tidak ada masalah karena jarang dijumpai kasus penculikan atau pencurian
barang berharga.
d. Politik dan pemerintahan
RT 05 memiliki Ketua RT sebagai pimpinan dan dibantu beberapa warga yang
menjadi perwakilan dalam sistem pemerintahannya.
e. Pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas. Kegiatan Posyandu Balita
di lakukan setiap 4 minggu sekali, diadakan di masing-masing RT yang dibantu oleh
beberapa kader binaan puskesmas. Kegiatan yang dilakukan biasanya pengukuran
antropometri dan penyuluhan tentang kebutuhan gizi anak, pemberian nutrisi yang tepat
untuk balita serta penjelasan tentang penyakit yang sering menyerang balita, tetapi
warga kurang berpartisipasi karena kepercayaan warga disekitar apabila anaknya sakit
lebih memilih membeli obat di warung yang dirasa cocok dibandingkan ke puskesmas
karena mereka masih menganggap penyakit yang diderita menandakan proses
pertumbuhan yang mereka anggap masih wajar.
f. Komunikasi
Komunikasi antar warga dengan pihak penyelenggara fasilitas kesehatan
menggunakan surat edaran yang dibagikan oleh ibu RT. Beberapa ibu mencari informasi
secara mandiri melalui media sosial namun tidak membagikan informasi kesehatan
balita kepada warga sekitar. Ketika terjadi bencana seperti longsor dan kebakaran, warga
mendapat komando dari balai RT/RW masing-masing melalui penguman di masjid.
g. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata-rata kepala keluarga per bulan ≥
Rp. 500.000. Sebagian besar bapak-bapak bekerja sebagai petani dan pekerja bangunan.
Mayoritas ibu-ibu tidak bekerja.
6
h. Rekreasi
Dari hasil wawancara, ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka warna yang
diputarkan lagu-lagu anak untuk berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp 1.000
untuk 1x putaran. Serta setiap Minggu pagi, ibu yang memiliki balita sering membawa
balitanya jalan-jalan ke taman bermain di komplek sebelah.
7
4. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Pendidikan Orangtua di RT.05 Kecamatan
Sukasenang
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Orangtua
SD 23 46%
SMP 17 34%
SMA 10 20%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan pendidikan orangtua balita sebesar 46%.
8
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan pendapatan orangtua balita sebesar
100%.
8. Jenis Penyakit yang dialami penduduk usia balita (1-4 tahun) pada 6 bulan terakhir
No Jenis Penyakit Frekuensi Persentasi
1 Thypoid 4 8%
2 Tbc 3 6%
3 Ispa 30 60 %
4 DBD 6 12 %
5 Diare 7 14 %
Total 50 100%
Berdasarkan tabel diatas, penyakit tertnggi dialami oleh usia balita (1-4 tahun) pada 6
bulan terakhir adalah Ispa sebesar 60%.
9. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Kejadian ISPA pada balita di RT.05 Kecamatan
Sukasenang
Kejadian Jumlah Persentase
ISPAPada Balita (%)
Balita menderita Ya 27 54%
ISPA dalam 6 bulan
terakhir
Tidak 23 46%
Jika ya, lama balita ≤ 3hari 7 25,9%
menderita ISPA
≥ 3 hari 20 70,1%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan kejadian ISPA pada balita sebesar 54%
dan lama balita mederita ISPA lebih dari 3 hari adalah 70,1%.
9
3. Tidak ada 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan ventilasi udara di rumah adalah 60 % ada
tetapi kurang baik.
10
1. Orang tua yang berpendidikan SD
sebanyak 37,5 %
2. Balita yang terkena ISPA pada
bulan terakhir sebesar 54% dan
lama balita mederita ISPA lebih
dari 3 hari adalah 70,1%
3. Frekuensi berdasarkan ventilasi
udara di rumah adalah 60 % ada
tetapi kurang baik
4. Sering mengalami sesak sebanyak
52%
2. Ds: Resiko terjadi peningkatan kasus
1. Warga mengatakan banyak penyakit akibat lingkungan yang kurang
sampah yang dikumpulkan bersih (saluran cerna, demam berdarah,
dilahan kosong. ISPA, dll)
2. Beberapa warga mengatakan
sampah di bakar dan tidak ada
penutup sampah
Do:
1. 4% warga membuang sampah
pada TPU
2. 18% masyarakat menimbung
sampah
3. 30% masyarakat membakar
sampah di pekarangan rumahnya
4. 48% masyarakat membuang
sampah disembarang tempat
11
2.4. Prioritas Masalah
No Masalah A B C D E F G Ketersediaan sumber SK
Kesehatan H I J K OR
1. Ketidakmampu 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 43
an masyarakat
mengambil
keputusan yang
tepat untuk
mengatasi
ISPA
2. Resiko terjadi 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 38
peningkatan
kasus penyakit
akibat
lingkungan
yang kurang
bersih (saluran
cerna, demam
berdarah, ISPA,
dll)
Keterangan Huruf :
12
Keterangan Angka :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi
13
2.5. Perencanaan Keperawatan Komunitas
14
b. Berikan penyuluhan Keluarga a. cara
tentang cara mampu mengatasi
mengatasi sesak mengatasi sesak
dengan terapi uap sesak dengan
buatan dengan terapi uap
terapi uap buatan
buatan b. mendemonst
rasikan cara
membuat
terapi uap
buatan
dengan air
panas yang
di tetesi
minyak kayu
putih
2. Resiko terjadi Setelah Warg 1. Berikan penyuluhan Sabtu, Balai Kognitif 1. Menjelaska
peningkatan dilakukan a kepada warga (KK) 27 Juni RT 05 n
kasus penyakit tindakan (KK) mengenai 2019, pengertian
akibat keperawatan lingkungan sehat Jam dan jenis
lingkungan sebanyak 1 kali 14.00- sampah
15
yang kurang pertemuan 2. Diskusikan bersama 15.30 2. Menjelaska
bersih (saluran diharapkan warga tentang WIB n dampak
cerna, demam masyarakat RT dampak yang dari
berdarah, 05 Kelurahan ditimbulkan dan pembuanga
ISPA, dll) b/d Sukasenang lingkungan yang n sampah
kurangnya mampu : kurang bersih yang
pengetahuan 3. Berikan penyuluhan dilakukan
1. Memahami
dan kesadaran mengenai dampak secara
mengenai
masyarakat dari pembuangan sembaranga
kriteria
tentang akibat sampah yang n
rumah dan
lingkungan sembarang tempat 3. Menjelaska
lingkungan
yang kurang 4. Diskusikan bersama n cara
yang sehat
bersih warga tentang cara pengelolaan
2. Memahami
pengelolaan sampah sampah
dan
yang benar dan tepat yang benar
menerapka
16
n PHBS 5. Motivasi warga Afektif 4. Masyarakat
dalam dalam pembuatan kelurahan
kehidupan tempat pembuangan Sukasenang
sehari-hari sampah dan toga RT 05
3. Memelihar mampu
a dan menentuka
memodifik n tindakan
asi yang tepat
lingkungan untuk
yang sehat memodifika
si
lingkungan
yang
memenuhi
syarat
kesehatan
17
Psikomotor 5. Membuat
tempat
pembuanga
n sampah
dan toga.
18
2.6. Pelaksanaan Keperawatan Komunitas
19
tentang akibat lingkungan pembuangan sampah di 2. Rata-rata warga aktif dalam bertanya dan
yang kurang bersih sembarang tempat menunjukan minat respon yang positif selama
3. Mendiskusikan bersama kegiatan berlangsung
warga tentang cara
pengelolaan sampah yang
benar dan tepat
4. Memotivasi warga dalam
pembuatan tempat sampah
pembuangan sampah dan toga
20
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-
anak, penyebab kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia. Klasifikasi
penyakit ISPA tergantung kepada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang
diperlihatkan penderita. Penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA
diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peran serta masyarakat terutama orangtua,
dokter, para medis, dan kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan
menurunkan angka kematian, dan angka kesakitan ISPA pada balita. Asuhan
keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk dari asuhan keperawatan
komunitas yang bersifat komprehensif karena yang dikaji adalah semua masyarakat
yang ada dalam wilayah yang dikaji. Jadi apabila ada keluarga riwayat keluarga
keluarga harus merawatnya dengan baik seperti melakukan pengontrolan kesehatan
di rumah sakit/puskesmas agar penyakit ini bisa di sembuhkan.
3.2. Saran
Sebagai perawat, kita seharusnya melaksanakan peran perawat komunitas
untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan pada komunitas kesehatan
lingkungan. Dan dibutuhkan peran serta individu, keluarga maupun kelompok
masyarakat untuk mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada
komunitas kesehatan lingkungan.
21
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Jakarta. 1992.
22