Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PENYAKIT ISPA

PADA BALITA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas
yang di ampu oleh Ibu Wini Hadiyani, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh :

Asep Rizki Maulana 043315161036

Gita Annisa 043315161047

Sri Wulan Gerhanawati 043315161052

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar belakang ........................................................................................... 1

1.2. Batasan Masalah ........................................................................................ 2

1.3. Rumusan Masalah...................................................................................... 2

1.4. Tujuan ......................................................................................................... 2

1.5. Manfaat ....................................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 4

ASUHAN KEPERAWATAN ISPA PADA BALITA ........................................ 4

2.1. Pengkajian Keperawatan Komunitas ...................................................... 4

2.2. Pengkajian AGREGAT ............................................................................. 7

2.3. Analisa Data.............................................................................................. 10

2.4. Prioritas Masalah ..................................................................................... 12

2.5. Perencanaan Keperawatan Komunitas.................................................. 14

2.6. Pelaksanaan Keperawatan Komunitas .................................................. 19

BAB 3 PENUTUP................................................................................................ 21

3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 21

3.2. Saran ......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Penyakit ISPA pada
Balita”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun kata bahasanya. Oleh karena, itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah tentang “Asuhan
Keperawatan Penyakit ISPA pada Balita” dapat bermanfaat.

Bandung, Juli 2019

Penyusun

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Penyakit ISPA sering terjadi pada anak Balita, karena sistem pertahanan tubuh
anak masih rendah. Kejadian batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3
sampai 6 kali pertahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan
batuk-pilek 3 sampai 6 kali setahun. Penyakit ISPA dapat ditularkan melalui air
ludah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang
sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama
yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan umur, tetapi ISPA
yang berlanjut menjadi Pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama apabila
terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak
hygiene. (Sundari, dkk. 2014).

World Health Organization (2012), memperkirakan insidens Infeksi Saluran


Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di
atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia
balita. Pada tahun 2010, jumlah kematian pada balita Indonesia sebanyak 151.000
kejadian, dimana 14% dari kejadian tersebut disebabkan oleh pneumonia. (Agrina,
2014). Kejadian ISPA pada balita merupakan penyakit terbanyak yang dialami oleh
balita dibandingkan dengan penyakit-penyakit lainnya seperti diare, cacingan,
asma, dan lain-lain. Menurut Sudiharto (2007), puskesmas mempunyai peran yang
sangat penting dalam peningkatan mutu dan daya saing sumber daya manusia di
indonesia maupun internasional. Puskesmas bertanggung jawab mengupayakan
kesehatan pada jenjang tingkat pertama dan berkewajiban menanamkan budaya
hidup sehat kepada setiap keluarga. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu
menyelenggarakan asuhan keperawatan keluarga.

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan tertentu
untuk saling berbagi pengalaman dan melakukan pendekatan emosional, serta
mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2010).
Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan
dilakukan, ada 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan menurut Friedman (1998)

1
dalam Dion & Betan, (2013) yaitu : mengenal masalah dalam kesehatan keluarga,
membuat keputusan tindakan yang tepat, memberi perawatan pada anggota
keluarga yang sakit, mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang
sehat, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat. Tugas
keluarga tersebut harus selalu dijalankan. Apabila salah satu atau beberapa diantara
tugas tersebut tidak dijalankan justru akan menimbulkan masalah kesehatan dalam
keluarga.

1.2. Batasan Masalah


Dari latar belakang yang dipaparkan maka batasan masalah makalah ini hanya
dibahas mengenai Asuhan Keperawatan Komunitas Penyakit ISPA pada Balita di
RT 05 Kelurahan Sukasenang.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan batasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut :

1. Bagaimana pengkajian keperawatan pada komunitas balita ?


2. Bagaimana pengkajian agregat pada komunitas balita ?
3. Bagaimana analisa data pada komunitas balita ?
4. Apa prioritas masalah yang muncul pada komunitas balita ?
5. Apa perencanaan pada keperawatan komunitas balita ?
6. Bagaimana pelaksanaan pada keperawatan komunitas balita ?

1.4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Menjelaskan pengkajian keperawatan pada komunitas balita.


2. Menjelaskan pengkajian agregat pada komunitas balita.
3. Menjelaskan analisa data pada komunitas balita.
4. Menjelaskan prioritas masalah yang muncul pada komunitas balita.
5. Menjelaskan perencanaan pada keperawatan komunitas balita.
6. Menjelaskan pelaksanaan pada keperawatan komunitas balita.

2
1.5. Manfaat
Berdasarkan tujuan, manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada komunitas balita.


2. Untuk mengetahui pengkajian agregat pada komunitas balita.
3. Untuk mengetahui analisa data pada komunitas balita.
4. Untuk mengetahui prioritas masalah yang muncul pada komunitas balita.
5. Untuk mengetahui perencanaan pada keperawatan komunitas balita.
6. Untuk mengetahui pelaksanaan pada keperawatan komunitas balita.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN ISPA PADA BALITA

2.1. Pengkajian Keperawatan Komunitas


1. Data inti
a. Demografi
RT 05 termasuk dalam wilayah kelurahan Sukasenang yang terdiri atas 10 RT.
Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi RT 04, dan
sebelah selatan dibatasi oleh RT 06. RT 05 terdiri atas 80 KK terdiri dari 250 jiwa
dengan jumlah anak usia balita baik laki-laki maupun perempuan 50. Berdasarkan data
yang diperoleh dari puskesmas selama 6 bulan terakhir riwayat penyakit yang terjadi di
RT 05 adalah masalah dengan ISPA.
b. Statistik Vital
Di RT 05 terdapat 50 balita,
Umur : 0-1 tahun = 12
: 2 tahun = 13
: 3 tahun = 9
: 4 tahun = 16
Data statistik: Berdasarkan informasi dari kader setempat
1. Balita yang menderita thypoid sebanyak 4 orang.
2. Balita yang menderita TBC sebanyak 3 orang.
3. Balita yang menderita ISPA sebanyak 30 orang.
4. Balita yang menderita DBD sebanyak 6 orang.
5. Balita yang menderita diare sebanyak 7 orang.

4
Penyakit dalam 6 bulan terakhir
di RT 05 Kel. Sukasenang
35
30
25
20
15
10
5
0
Thypoid TBC ISPA DBD Diare

Thypoid TBC ISPA DBD Diare

c. Karakteristik penduduk
Sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit masih acuh dan tidak
memberikan tanggapan berupa bantuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, namun
orang tua membawa anak ke posyandu rutin untuk ditimbang.

2. Data Subsistem
a. Lingkungan fisik
Kondisi lingkungan kurang dari kata sehat, setiap rumah kurang memiliki ventilasi
dan tingkat kelembapan setiap rumah juga tinggi karena mengingat jarak antar rumah
saling berdekatan. Jarak antar rumah berdekatan dan gangnya sangat sempit, Jalan di
depan rumah kotor, banyak sisa sampah makanan yang berserakan. Kualitas udara
bersih tetapi dingin, kualitas air bersih (tidak berbau dan berwarna), tingkat kebisingan
rendah. Apabila terdapat lahan kosong, banyak sampah bertumpukan dan sebagian
warga membakar sampah untuk meringankan tumpukan sampah. Lingkungan terbuka:
mayoritas tidak memiliki halaman rumah yang luas.
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan warga 46% lulusan SD, 30% lulusan SMP, selebihnya lulusan
SMA/SMK.

5
c. Keamanan dan transportasi
Untuk transportasi, ibu mengantarkan balita ke posyandu dengan jalan kaki
sedangkan untuk beraktivitas biasanya menggunakan sepeda motor. Keamanan
diwilayah ini tidak ada masalah karena jarang dijumpai kasus penculikan atau pencurian
barang berharga.
d. Politik dan pemerintahan
RT 05 memiliki Ketua RT sebagai pimpinan dan dibantu beberapa warga yang
menjadi perwakilan dalam sistem pemerintahannya.
e. Pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas. Kegiatan Posyandu Balita
di lakukan setiap 4 minggu sekali, diadakan di masing-masing RT yang dibantu oleh
beberapa kader binaan puskesmas. Kegiatan yang dilakukan biasanya pengukuran
antropometri dan penyuluhan tentang kebutuhan gizi anak, pemberian nutrisi yang tepat
untuk balita serta penjelasan tentang penyakit yang sering menyerang balita, tetapi
warga kurang berpartisipasi karena kepercayaan warga disekitar apabila anaknya sakit
lebih memilih membeli obat di warung yang dirasa cocok dibandingkan ke puskesmas
karena mereka masih menganggap penyakit yang diderita menandakan proses
pertumbuhan yang mereka anggap masih wajar.
f. Komunikasi
Komunikasi antar warga dengan pihak penyelenggara fasilitas kesehatan
menggunakan surat edaran yang dibagikan oleh ibu RT. Beberapa ibu mencari informasi
secara mandiri melalui media sosial namun tidak membagikan informasi kesehatan
balita kepada warga sekitar. Ketika terjadi bencana seperti longsor dan kebakaran, warga
mendapat komando dari balai RT/RW masing-masing melalui penguman di masjid.
g. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata-rata kepala keluarga per bulan ≥
Rp. 500.000. Sebagian besar bapak-bapak bekerja sebagai petani dan pekerja bangunan.
Mayoritas ibu-ibu tidak bekerja.

6
h. Rekreasi
Dari hasil wawancara, ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka warna yang
diputarkan lagu-lagu anak untuk berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp 1.000
untuk 1x putaran. Serta setiap Minggu pagi, ibu yang memiliki balita sering membawa
balitanya jalan-jalan ke taman bermain di komplek sebelah.

2.2. Pengkajian AGREGAT


Distribusi Agregat Balita dengan Masalah ISPA Berdasarkan Usia Balita, Jenis
Kelamin, Umur Orang tua, Pendidikan Orang tua, Agama, Pekerjaan Orang tua dan
Pendapatan Orang Tua di RT.05 Kecamatan Sukasenang Tahun 2019 (n = 50)
1. Distribusi frekuensi balita Berdasarkan Usia di RT.05 Kecamatan Sukasenang
Umur Balita Jumlah Persentase (%)
1 Tahun 12 24%
2 Tahun 13 26%
3 Tahun 9 18%
4 Tahun 16 32%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan usia balita sebesar 32%.

2. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Jenis Kelamin di RT.05 Kecamatan Sukasenang


Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-Laki 18 36%
Perempuan 32 64%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan jenis kelamin usia balita sebesar 64%.

3. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Usia Orangtua di RT.05 Kecamatan Sukasenang


Umur Orang Tua Jumlah Persentase (%)
20-29 Tahun 13 26%
30-39 Tahun 21 42%
40-49 Tahun 16 32%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan usia orangtua balita sebesar 42%.

7
4. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Pendidikan Orangtua di RT.05 Kecamatan
Sukasenang
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Orangtua
SD 23 46%
SMP 17 34%
SMA 10 20%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan pendidikan orangtua balita sebesar 46%.

5. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Agama di RT.05 Kecamatan Sukasenang


Agama Orangtua Jumlah Persentase (%)
Islam 50 100%
Katholik 0
Hindu 0
Budha 0
Kristen 0
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan agama sebesar 100%.

6. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Pekerjaan Orangtua di RT.05 Kecamatan


Sukasenang
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Orangtua
Petani 20 40%
Pegawai Bangunan 30 60%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan pekerjaan orangtua balita sebesar 60%.

7. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Pendapatan Orangtua di RT.05 Kecamatan


Sukasenang
Pendapatan Jumlah Persentase (%)
Orangtua
≤ Rp.500.000/bulan 0 0%
≥ Rp.500.000/bulan 50 100%

8
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan pendapatan orangtua balita sebesar
100%.

8. Jenis Penyakit yang dialami penduduk usia balita (1-4 tahun) pada 6 bulan terakhir
No Jenis Penyakit Frekuensi Persentasi
1 Thypoid 4 8%
2 Tbc 3 6%
3 Ispa 30 60 %
4 DBD 6 12 %
5 Diare 7 14 %
Total 50 100%
Berdasarkan tabel diatas, penyakit tertnggi dialami oleh usia balita (1-4 tahun) pada 6
bulan terakhir adalah Ispa sebesar 60%.

9. Distribusi frekwensi balita Berdasarkan Kejadian ISPA pada balita di RT.05 Kecamatan
Sukasenang
Kejadian Jumlah Persentase
ISPAPada Balita (%)
Balita menderita Ya 27 54%
ISPA dalam 6 bulan
terakhir
Tidak 23 46%
Jika ya, lama balita ≤ 3hari 7 25,9%
menderita ISPA
≥ 3 hari 20 70,1%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan kejadian ISPA pada balita sebesar 54%
dan lama balita mederita ISPA lebih dari 3 hari adalah 70,1%.

10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ventilasi Udara di rumah


No Ventilasi udara Frekuensi Persentasi
1. Ada, baik 20 40%
2. Ada, kurang 30 60%

9
3. Tidak ada 0 0%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan ventilasi udara di rumah adalah 60 % ada
tetapi kurang baik.

11. Sering mengalami sesak


No Sesak Frekuensi Persentasi
1 Ya 26 52 %
2 Tidak 24 48 %
Total 50 100%
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar usia balita yang sering mengalami sesak nafas
sebanyak 52 %.

12. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembuangan Sampah


No Sistem Pembuangan Frekwensi Persentasi
1 Tempat Pembuangan 2 4%
Umum
2 Di Sungai 0 0
3. Ditimbun 9 18%
4. Dibakar 15 30%
5. Disembarang Tempat 24 48%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel diatas, frekuensi berdasarkan pembuangan sampah adalah disembarang
tempat sebesar 58%

2.3. Analisa Data


No Data Masalah
1. Ds : masyarakat mengatakan bahwa 6 Ketidakmampuan masyarakat mengambil
bulan terakhir penyakit yang paling keputusan yang tepat untuk mengatasi
banyak adalah ISPA (infeksi saluran ISPA
pernafasan akut)
DO :

10
1. Orang tua yang berpendidikan SD
sebanyak 37,5 %
2. Balita yang terkena ISPA pada
bulan terakhir sebesar 54% dan
lama balita mederita ISPA lebih
dari 3 hari adalah 70,1%
3. Frekuensi berdasarkan ventilasi
udara di rumah adalah 60 % ada
tetapi kurang baik
4. Sering mengalami sesak sebanyak
52%
2. Ds: Resiko terjadi peningkatan kasus
1. Warga mengatakan banyak penyakit akibat lingkungan yang kurang
sampah yang dikumpulkan bersih (saluran cerna, demam berdarah,
dilahan kosong. ISPA, dll)
2. Beberapa warga mengatakan
sampah di bakar dan tidak ada
penutup sampah
Do:
1. 4% warga membuang sampah
pada TPU
2. 18% masyarakat menimbung
sampah
3. 30% masyarakat membakar
sampah di pekarangan rumahnya
4. 48% masyarakat membuang
sampah disembarang tempat

11
2.4. Prioritas Masalah
No Masalah A B C D E F G Ketersediaan sumber SK
Kesehatan H I J K OR
1. Ketidakmampu 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 43
an masyarakat
mengambil
keputusan yang
tepat untuk
mengatasi
ISPA
2. Resiko terjadi 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 38
peningkatan
kasus penyakit
akibat
lingkungan
yang kurang
bersih (saluran
cerna, demam
berdarah, ISPA,
dll)

Keterangan Huruf :

A. Sesuai dengan peran CHN F. Minat masyarakat


B. Sesuai dengan program pemerintah G. Kemudahan diatasi
C. Sesuai dengan intervensi pendidikan H. Tempat
kesehatan I. Dana
D. Risiko terjadi/jumlah beresiko J. Fasilitas
E. Risiko parah/besarnya resiko K. Petugas (Sumber Daya Manusia)

12
Keterangan Angka :
1 = Sangat rendah
2 = Rendah
3 = Cukup
4 = Tinggi
5 = Sangat Tinggi

13
2.5. Perencanaan Keperawatan Komunitas

No Dx Kep. Sasar Intervensi Hari, Tempa Evaluasi


Komunitas Tujuan an tgl t
Kriteria Standar
1 Peningkatan Setelah Ibu- a. Berikan penyuluhan Jum’at, Balai Keluarga a. Definisi
angka kejadian dilakukan ibu tentang Penyakit 26 Juni RT 05 mampu Infeksi
ISPA di RT 05 tindakan dan ISPA pada Ibu dan 2019, menyebutka saluran
kelurahan keperawatan Bapak Bapak-bapak Jam n defenisi, pernapasan
Sukasenang sebanyak 1 kali - 14.00- tanda dan akut
b/d pertemuan bapak 15.30 gejala b.Tanda dan
Ketidakmampu diharapkan yang WIB Infeksi gejala ISPA
an keluarga masyarakat RT memil Saluran c. Tindakan
mengambil 05 Kelurahan iki Pernafasan yang dapat
keputusan Sukasenang balita. Akut dan dilakukan
yang tepat mampu tindakan bila anggota
untuk yang keluarga
mengatasi dilakukan sakit
ISPA bila anggota
keluarga
sakit.

14
b. Berikan penyuluhan Keluarga a. cara
tentang cara mampu mengatasi
mengatasi sesak mengatasi sesak
dengan terapi uap sesak dengan
buatan dengan terapi uap
terapi uap buatan
buatan b. mendemonst
rasikan cara
membuat
terapi uap
buatan
dengan air
panas yang
di tetesi
minyak kayu
putih

2. Resiko terjadi Setelah Warg 1. Berikan penyuluhan Sabtu, Balai Kognitif 1. Menjelaska
peningkatan dilakukan a kepada warga (KK) 27 Juni RT 05 n
kasus penyakit tindakan (KK) mengenai 2019, pengertian
akibat keperawatan lingkungan sehat Jam dan jenis
lingkungan sebanyak 1 kali 14.00- sampah

15
yang kurang pertemuan 2. Diskusikan bersama 15.30 2. Menjelaska
bersih (saluran diharapkan warga tentang WIB n dampak
cerna, demam masyarakat RT dampak yang dari
berdarah, 05 Kelurahan ditimbulkan dan pembuanga
ISPA, dll) b/d Sukasenang lingkungan yang n sampah
kurangnya mampu : kurang bersih yang
pengetahuan 3. Berikan penyuluhan dilakukan
1. Memahami
dan kesadaran mengenai dampak secara
mengenai
masyarakat dari pembuangan sembaranga
kriteria
tentang akibat sampah yang n
rumah dan
lingkungan sembarang tempat 3. Menjelaska
lingkungan
yang kurang 4. Diskusikan bersama n cara
yang sehat
bersih warga tentang cara pengelolaan
2. Memahami
pengelolaan sampah sampah
dan
yang benar dan tepat yang benar
menerapka

16
n PHBS 5. Motivasi warga Afektif 4. Masyarakat
dalam dalam pembuatan kelurahan
kehidupan tempat pembuangan Sukasenang
sehari-hari sampah dan toga RT 05
3. Memelihar mampu
a dan menentuka
memodifik n tindakan
asi yang tepat
lingkungan untuk
yang sehat memodifika
si
lingkungan
yang
memenuhi
syarat
kesehatan

17
Psikomotor 5. Membuat
tempat
pembuanga
n sampah
dan toga.

18
2.6. Pelaksanaan Keperawatan Komunitas

No Diagnosa Tgl Implementasi Evaluasi


1 Peningkatan angka kejadian 26 Juni Penyuluhan pada masyarakat Evaluasi struktur :
ISPA di kelurahan 2019 tentang ISPA Ibu-ibu dan Bapak- a. Rencana penyuluhan telah dilakukan
Sukasenang RT 05 b/d bapak yang memiliki balita di seminggu sebelum acara dilakukan.
Ketidakmampuan kelurahan Sukasenang RT 05 b. Undangan penyuluhan disebarkan 3 hari
masyarakat mengambil sebelum acara dilaksanakan.
keputusan yang tepat untuk Evaluasi proses :
mengatasi ISPA a. Peserta yang hadir sebanyak 60 orang
b. 30% perserta aktif bertanya terhadap materi
penyuluhan.
c. Penyuluhan dilaksanakan di balai RT 05
kelurahan Sukasenang
2. Resiko terjadi peningkatan 27 Juni 1. Mendiskusikan bersama Evaluasi struktur
kasus penyakit akibat 2019 warga tentang dampak yang 1. Rencana penyuluhan telah disiapkan
lingkungan yang kurang ditimbulkan dari lingkungan seminggu sebelum kegiatan dilaksanakan
bersih (saluran cerna, demam yang kurang ditimbulkan dari 2. Penyampaian telah dilaksanakan sejak 2 hari
berdarah, ISPA, dll) di lingkungan yang kurang sebelumnya kepada masyarakat
kelurahan Sukasenang RT 05 bersih Evaluasi proses :
b/d kurangnya pengetahuan 2. Memberkan penyuluhan 1. Penyuluhan dilaksanakan dirumah warga
dan kesadaran masyarakat mengenai dampak dari melalui pembinaan

19
tentang akibat lingkungan pembuangan sampah di 2. Rata-rata warga aktif dalam bertanya dan
yang kurang bersih sembarang tempat menunjukan minat respon yang positif selama
3. Mendiskusikan bersama kegiatan berlangsung
warga tentang cara
pengelolaan sampah yang
benar dan tepat
4. Memotivasi warga dalam
pembuatan tempat sampah
pembuangan sampah dan toga

20
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penyakit ISPA adalah salah satu penyakit yang banyak diderita bayi dan anak-
anak, penyebab kematian dari ISPA yang terbanyak karena pneumonia. Klasifikasi
penyakit ISPA tergantung kepada pemeriksaan dan tanda-tanda bahaya yang
diperlihatkan penderita. Penatalaksanaan dan pemberantasan kasus ISPA
diperlukan kerjasama semua pihak, yaitu peran serta masyarakat terutama orangtua,
dokter, para medis, dan kader kesehatan untuk menunjang keberhasilan
menurunkan angka kematian, dan angka kesakitan ISPA pada balita. Asuhan
keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk dari asuhan keperawatan
komunitas yang bersifat komprehensif karena yang dikaji adalah semua masyarakat
yang ada dalam wilayah yang dikaji. Jadi apabila ada keluarga riwayat keluarga
keluarga harus merawatnya dengan baik seperti melakukan pengontrolan kesehatan
di rumah sakit/puskesmas agar penyakit ini bisa di sembuhkan.

3.2. Saran
Sebagai perawat, kita seharusnya melaksanakan peran perawat komunitas
untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan pada komunitas kesehatan
lingkungan. Dan dibutuhkan peran serta individu, keluarga maupun kelompok
masyarakat untuk mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada
komunitas kesehatan lingkungan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Moorhead,Sue&dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) Measurement


ofHealth Outcomes. Edisi 5. United States of America: Elsevier.

Bulechek, Gloria, &dkk. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC). Edisi 6.


United States of America: Elsevier.

DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit
Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Jakarta. 1992.

22

Anda mungkin juga menyukai