Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KESEHATAN

POPULASI TERLANTAR

Makalah ini susun sebagai salah satu tugas Keperawatan Komunitas II

Nama anggota kelompok 7 :

1. Sofia Wahyu Mei W (A11701626)


2. Sri Nur Sekar Kasih (A11701627)
3. Sri Rachayu (A11701628)
4. Suli Wahyu Aditya (A11701629)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

i
2020

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................1


1.2 TUJUAN ......................................................................................2

1.3 MANFAAT...................................................................................2

BAB 2 TOPIK BAHASAN ...........................................................................3

2.1 DEFINISI .....................................................................................3

2.2 FOKUS PENGKAJIAN................................................................4


2.3 DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL.............................5

2.4 INTERVENSI .............................................................................6

BAB 3 PENUTUP .........................................................................................7

3.1 KESIMPULAN.............................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................8

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Populasi rentan atau populasi beresiko adalah kondisi yang mempengaruhi


kondisi seseorang atau populasi untuk menjadi sakit atau sehat. Pandera
mengkategorikan faktor resiko kesehatan antara lain ginetik, usia, karakteristik
biologi, kesehatan individu, gaya hidup dan lingkungan. Jika seseoag
dikatakan rawan apabila mereka berhadapan dengan penyakit, bahaya, atau
outcome negatif. Faktor pencetusnya berupa ginetik, biologi atau psikologi.
Populasi rawan atau rentan merupakan kelompok-kelompok sosial yang
memiliki peningkatan resiko yang relatif atau rawan untuk menerima
pelayanan kesehatan. Kenyataan menunjukan bahwa Indonesia memiliki
banyak peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Kelompok
Rentan, tetapi tingkat impleentasinya sangat beragam. Sebagian undng-
undang sangat lemah pelaksanaannya, sehingga keberdayaan tidak memberi
manfaat bagi masyarakat. Disamping itu, terdapat peraturan perundang-
undangan yang belum sepenuhnya mengakomodasi berbagai hal yang
berhubungan dengan kebutuhan bagi perlindungan kelompok rentan.
Keberdayaan masyarakat kelompok rentan yang merupakan mayoritas di
negeri ini memerlukan tindakan aktif unruk melindungi hak-hak dan
kepentingan-kepentingan mereka melalui penegakan hukum dan tindakan
legislasi lainnya. Hak asasi orang-orang diposisikan sebagai masyarakat
kelompok rentan belum terpenuhi secara maksimal, sehingga membawa
konskuensi bagi kehidupan diri dan keluarganya, serta secara tidak lagsung
juga mempunyai dampak bagi masyarakat.

1
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi komunitas kesehatan populasi terlantar
2. Untuk mengetahui fokus pengkajian dari askep kesehatan populasi
terlantar
3. Untuk mengetahui diagnosa yang mungkin muncul
4. Untuk mengetahui intervensi askep kesehatan populasi terlantar

1.3 MANFAAT
1. Mengetahui definisi komunitas kesehatan populasi terlantar
2. Mengetahui fokus pengkajian dari askep kesehatan populasi terlantar
3. Mengetahui fokus pengkajian dari askep kesehatan populasi terlantar
4. Mengetahui intervensi askep kesehatan populasi terlantar

2
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI
Flaskerud dan Winslow (1998, dalam Stanhope & Lancaster, 2010)
mengatakan bahwa kerentanan merupakan hasil gabungan efek dari
keterbatasan sumber keadaan tidak sehat dan tingginya faktor resiko.
Kerentanan juga menunjukan interaksi antara keterbatasan fisik dan
sumber lingkungan, sumbr personal (human capital), dan sumber
biopsikososial (adanya penyakit dan kecenderungan genetik) (Aday, 2001
dalam Stanhope & Lancaster, 2010).
Populasi rentan adalah populasi yang lebih besar kemungkinanya untuk
mengalami masalah kesehatan akibat paparan berbagai resiko daripda
populasi yang lainnya (Stanhope & Lancaster, 2010).
Berdasarkan bebrapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
populais rentan adalah populasi atau sekelompok orang yang memiliki
karakteristik tertentu sebagai akibat dari hasil interaksi keterbatasan fisik
dan sumber lingkungan, personal dan biopsikososial sehingga mudah
mengalami masalah kesehatan, berpenghasilan rendah dan memiliki masa
hidup yang lebih singkat. Lansia yang mengalami depresi adalah karena
kondisi penuaan yang menyebabkan adanya perubahan-perubahan yang
terjadi dan kadang berbeda dengan harapan lansia sebelumnya. Perubahan
kondisi yang tidak sesuai harapan, membuat lansia terpukul, kecewa hingga
putus asa dan pada kondisi ketidakberdayaan. Koping masalah yang tidak
efektif, membuat kondisi lansia menjadi lebih berat lagi misalnya dengan
resiko terjadinya bunuh diri pada lansia.
Dan populasi terlantar adalah populasi yang menggambarkan seseorang
yang tidak memiliki tempat tinggal secara tetap maupun yang hanya sengaja
dibuat untuk tidur.

3
2.2 FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social
ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
1. Data Inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi, luas wilayah, iklim, tipe
komunitas, keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan
komunitas dan pola perubahan komunitas
b. Data demografi
Kaji jumlah komunitas berdasarkan usia,jenis kelamin, status
perkawinan, rasa tau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, agama dan komposisi keluarga
c. Vital statistik
Uraikan data tentang angka kematian kasar atau CDR, penyebab
kematian, angka pertambahan anggota, angka kelahiran
2. Status Kesehatan Komunitas
a. Keluhan yang dirasakan saat ini
b. Tanda – tanda vital
c. Kejadian penyakit ( dalam satu tahun terakhir ) ; ISPA, asma, TBC paru,
penyakit kulit, penyakit mata, penyakit rheumatic, penyakit jantung,
penyakit gangguan jiwa, kelumpuhan, dan penyakit menahun lainnya
d. Riwayat penyakit keluarga
e. Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari ; pola pemenuhan nutrisi, cairan
elektrolit, istirahat tidur, eliminasi, aktivitas gerak, dan pola pemenuhan
kebersihan diri
f. Status psikososial
g. Status pertumbuhan dan perkembangan
h. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan

4
i. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
j. Pola perilaku tidak sehat seperti merokok, minum kopi yang berlebihan,
mngkonsumsi alcohol, dan penggunaan obat tanpa resep
3. Data Lingkungan Fisik
a. Pemukimaan
b. Sanitasi
c. Fasilitas
d. Batas – batas wilayah
e. Kondisi geografis
f. Pelayanan kesehatan dan social
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dalam upaya membantu menegakan diagnose
keperawatan yaitu dengan pemeriksaan head to toe dengan cara inspeksi,
perkusi, auskultasi, dan palpasi.
5. Pengumpulan Data Primer
Wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh masyarakat, kader, aparat desa
atau pemerintah daerah setempat dan dengan melakukan observasi.
6. Pengumpulan Data Sekunder
Dilakukan dengan mencatat data dan informasi dari sumber yang relevan.

2.3 DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Ketidakmampuan komunitas untuk meningkatkan stressor kognitif b.d harga


diri rendah
2. Ketidakmampuan komunitas untuk merawat diri b.d deficit perawatan diri

5
2.4 INTERVENSI
Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan sebagian besar komunitas
dapat meningkatkan harga diri mereka dan dapat meningkatkan stressor kognitif.
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain :
1. Bina hubungan salinng percaya
2. Laksanakan kegiatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat komunitas
mengenai pentingnya meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri
3. Buat media untuk pendidikan dengan bentuk leaflet, lembar balik, dan
flipchart
4. Sebarkan kembali informasi dalam bentuk media pada kegiatan yang ada di
komunitas
5. Adakan kegiatan kerohanian seperti mendengarkan ceramah mengenai
keikhlasan dan arti hidup untuk meningkatkan semangat hidup para anggota
komunitas

Setelah dilakukan intervensi keperawatan diharapkan sebagian besar komunitas


dapat melakukan perawatan diri secara mandiri. Intervensi yang dapat dilakukan
antara lain :

1. Bina hubungan saling percaya


2. Jelaskan pentingnya perawatan diri yang baik, mengenai frekuensi
melakukan perawatan diri yang baik
3. Ajarkan klien mempraktekan cara perawatan diri : mandi, gosok gigi dan
cuci rambut
4. Bantu klien mempraktekan cara perawatan diri
5. Anjurkan klien memasukan kegiatan perawatan diri secara mandiri di dalam
jadwal kegiatan harian.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Populasi rentan atau populasi beresiko adalah kondisi yang
mempengaruhi kondisi seseorang atau populasi untuk menjadi sakit atau
sehat. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa populais rentan adalah populasi atau sekelompok orang yang
memiliki karakteristik tertentu sebagai akibat dari hasil interaksi
keterbatasan fisik dan sumber lingkungan, personal dan biopsikososial
sehingga mudah mengalami masalah kesehatan, berpenghasilan rendah
dan memiliki masa hidup yang lebih singkat.
Dan populasi terlantar adalah populasi yang menggambarkan
seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal secara tetap maupun yang
hanya sengaja dibuat untuk tidur.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat mengaplikasikan pada
kehidupan dengan tujuan untuk mencapai kesejahteraan hidup.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rindang wayan. 2018. Asuhan Keperawatan Agregat Pada Populasi


Terlantar.Diaksesdari https://www.scribd.com/document/406012413/Asuhan-
Keperawatan-Agregat-Pada-Populasi-Terlantar pada tanggal 23 Maret 2020
pukul 14.46

Astuti agnes dewi. 2014. Pengaruh intervensi “MaSa INDAH” dalam


pelayanan dan asuhan keperawatan komunitas trhadap penurunan tingkat
depresi pada aggregate lansia dikeluarahan curug, kecamatan cimanggis,
kota depok. Depok. Karya ilmiah akhir

Paramitha Nanda. 2019. “ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


“POPULASI TERLANTAR”. Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Diakses dari https://id.scribd.com/document/410378040/Ppt-Populasi-
Terlantar_Kel-6 pada tanggal 23 Maret 2020 pukul 16.57

Anda mungkin juga menyukai