E DENGAN DIAGNOSA
MEDIS BBLR (RDS) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF DI RUANG MELATI RSUD PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO
DISUSUN OLEH
PRISTI YUDYASTANTI
(2021030058)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh
PRISTI YUDYASTANTI
(2021030058)
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................….i
Halaman Pengesahan........................................................................................…ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A. Definisi.................................................................................................….1
B. Etiologi..................................................................................................…1
C. Batasan Karakteristik ...........................................................................….3
D. Fokus Pengkajian ..................................................................................…3
E. Patofisiologi ..........................................................................................…5
F. Pathway..................................................................................................…6
G. Masalah Keperawatan Lain yang Muncul ............................................…7
H. Intervensi Keperawatan ........................................................................…7
I. Penatalaksanaan.....................................................................................…8
J. Komplikasi.............................................................................................…8
BAB II Tinjauan Kasus.....................................................................................…9
BAB III Pembahasan...........................................................................................26
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Pola nafas tidak efektif adalah inspirasi/ekspirasi yang tidak
memberikan ventilasi yang adekuat (SDKI, 2017).
Pola nafas tidak efektif adalah suatu keadaan dimana inspirasi dan atau
ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat (PPNI, 2016)
Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi baru lahir yang
saat dilahirkan memiliki berat badan senilai < 2500 gram tanpa menilai masa
gestasi. (Sholeh, 2014).
Respirasi Distres Syndrom (RDS) merupakan kumpulan gejala yang
terdiri dari dipsnea, frekuensi pernafasan lebih dari 60x/menit, adanya
sianosis, adanya rintihan pada saat ekspirasi serta retraksi dinding dada pada
saat inspirasi. RDS pada neonatusmerupakan penyakit yang berhubungan
dengan kerterlambatan maturitas paru atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan
perkembangan maturitas paru (Mami&Raharjo, 2012)
Berdasarkan teori di atas dapat di tarik kesimpulkan bahwa BBLR
merupakan bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. RDS
merupakan gagal nafas pada neonatus yang disebabkan oleh keterlambatan
maturitas paru, dengan masalah keperawatan yang dapat muncul yaitu pola
nafas tidak efektif.
B. Etiologi
Penyebab pola nafas tidak efektif :
1. Depresi pusat pernafasan
2. Hambatan upaya napas (mis.nyeri saat bernapas, kelemahan otot
pernapasan)
3. Deformitas dinding dada
4. Deformitas tulang dada
5. Gangguan neuromuscular
6. Gangguan neurologis (mis. Elektroensefalogram [EEG] positif, cedera
kepala, gangguan kejang)
7. Imaturitas neurologis
8. Penurunan energy
9. Obesitas
10. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru
11. Sindrom hipoventilasi
12. Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
13. Cedera pada medulla spinalis
14. Efek agen farmakologis
15. Kecemasan
Penyebab BBLR :
1. Faktor ibu
a. Penyakit
Penyakit yang berhubungan dengan kehamilan misalnya : perdarahan
antepartum, trauma fisik, dan psikologis, DM, toksemia, gravidium,
anemia, preeklamsi berat, eklamsia, infeksi kandung kemih, menderita
penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual, hipertensi,
HIV/AIDS, TORCH, penyakit jantung dll.
b. Usia ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia <20 tahun, dan
multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah
ialah pada usia antara 26-35 tahun.
c. Keadaan social ekonomi
Keadaan ini berperan terhadap timbulnya prematuritas, kejadian
tertinggi terdapat pada golongan social social ekonomi rendah. Hal ini
disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan
antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi
yang baru lahir dari perkawinan yang tidak sah, ternyata lebih tinggi
bila dibandingkan dengan bayi yang lahir perkawinan yang sah.
d. Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alcohol dan pecandu obat nerkotik.
2. Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda, infeksi janin kronik, gawat janin, kehamilan
kembar dan kelainan kromosom
3. Faktor lingkungan
Tempat tinggal di daratan tinggi radiasi dan zat-zat racun serta yang
bertempat tinggal di dataran tinggi
C. Batasan Karakteristik
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Dyspnea
Objektif
1. Penggunaan otot bantu pernapasan
2. Fase ekspirasi
3. Pola napas abnormal (mis. Takipnea, bradipnea, hiperventilasi, kussmaul,
cneyne-stokes)
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Ortopnea
Objektif
1. Pernapasan pursed-lip
2. Pernapasan cuping hidung
3. Diameter thoraks anterior-posterior meningkat
4. Ventilasi semenit menurun
5. Kapasitas vital menurun
6. Tekanan ekspirasi menurun
7. Tekanan inspirasi menurun
8. Ekskursi roda berubah
D. Fokus Pengkajian
1. Pengkajian
Identitas pasien
Identitas pasien berupa : nama, tanggal lahir, usia, pendidikan, alamat,
nama ayah, dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu, agama, alamat, suku bangsa.
2. Keluhan Utama
Untuk mengetahui alasan utama mengapa klien mencari pertolongan pada
tenaga profesional
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mengetahui lebih detail hal yang berhubungan dengan keluhan
utama misalnya
a. Munculnya keluhan
Tanggal munculnya keluhan, waktu munculnya keluhan (gradual/tiba-
tiba), prepitasi/predisposisi (perubahan emosional, kelelahan,
kehamilan, lingkungan, toksin/allergen, infeksi)
b. Karakteristik
Karakter (kualitas, kuantitas, konsentrasi), lokasi dan radiasi, timing
(terus menerus/intermiten, durasi setiap kalinya), hal-hal yang
meningkatkan/menghilangkan/mengurangi keluhan, gejala-gejala lain
yang berhubungan
c. Masalah sejak muncul keluhan
Perkembangannya membaik, memburuk atau tidak berubah
4. Riwayat Penyakit Masa Lampau
a. Prenatal
Keluhan saat hamil, tempat ANC, kebutuhan nutrisi saat hamil, usia
kehamilan (preterm, aterm, post term), kesehatan saat hamil dan obat
yang diminum
b. Natal
Tindakan persalinan (normal atau Caesar), tempat bersalin, obat-
obatan yang digunakan
c. Post natal
Kondisi kesehatan, apgar skor, berat badan lahir, panjang badan lahir,
anomaly kongenital
d. Penyakit waktu kecil
e. Pernah dirawat di rumah sakit
Penyakit yang dideritas, respon emosional
f. Obat-obat yang digunakan (pernah/sedang digunakan)
Nama obat dan dosis, schedule, durasi, alasan penggunaan otot
g. Allergi
Reaksi yang tidak biasa terhadap makanan, binatang, obat, tanaman,
produk, rumah tangga
h. imunisasi
5. Riwayat Keluarga
6. Riwayat Sosial
7. Keadaan Kesehatan Saat Ini
8. Pengkajian Pola Fungsi Gordon
9. Pemeriksaan Fisik
10. Pemeriksaan Tumbuh Kembang
E. Patofisiologi
Akibat berbagai dari berat badan lahir rendah yaitu faktor yaitu, faktor
ibu, faktor janin dan faktor lingkungan. Faktor ibu seperti penyakit yang
diderita ibu, usia ibu saat hamil lebih dari 35 tahun atau kurang dari 16 tahun,
keadaan sosial ekonomi. Adapun dari berbagai Faktor janin seperti kelainan
kromosom, hidramnion, kehamilan ganda. Tempat tinggal, radiasi, dan zat- zat
beracun merupakan faktor dari lingkungan. Dari faktor-faktor tersebut akan
mengalami gangguan dan suplai makanan ke bayi jadi berkurang yang akan
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim terganggu.
Maka terjadilah bayi lahir prematur atau dismatur dengan berat badan lahir yang
belum cukup dari 2500 gram. Jika hal tersebut terjadi, maka bayi diharuskan
untuk beradaptasi terhadap kehidupan ekstrauterin sebelum organ dalam tubuhnya
berkembang secara optimal. Penyebab dari BBLR juga oleh hamil dengan infeksi
dalam rahim, hidramnion, perdarahan, hamil ganda, cacat bawaan,. Hal tersebut
juga menyebabkan bayi lahir dengan berat 2500 gram dengan panjang tidak
mencapai 45 cm, besarnya kepala, kulit tipis, transparan , lingkar dada kurang
dari 30 cm, banyaknya rambut lanugo, lemak kurang, pernapasan tak teratur dapat
terjadinya penurunan pernafasan. BBLR pada bayi berkemungkinan akan
terjadi sindrom distres respirasi , sindrom aspirasi mekonium, asfiksia
neonatorum, penyakit membran hialin, dismatur preterm terutama bila masa
kehamilannya belum mencapai 35 minggu, hiperbilirubinemia, hipoglikemia,
hipokalsemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak, hipotermia,
kekuerangan darah merah, gangguan pembekuan darah, infeksi, retrolental
fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC), bronchopulmonary dysplasia, dan
malformasi konginetal. (Bobak, Irene M. 2012).
F. Pathway
BBLR
Resiko
Infeksi
G. Masalah Keperawatan Lain Yang Muncul
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi/ kelelahan,
ketidakseimbangan metabolik.
2. Hipotermi berhubungan dengan kontrol suhu imatur dan penurunan lemak
tubuh subkutan
3. Menyusui tidak efektif: berhubungan dengan ketidak adekuatan reflek
menghisap bayi
4. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang kurang.
5. Resiko jatuh b.d usia kurang dari 2 tahun
H. Intervensi Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi/ kelelahan,
ketidakseimbangan metabolik.
SLKI
Tujuan : Kebutuhan O2 bayi terpenuhi
Kriteria :
a. Pernapasan normal 40-60 kali per menit
b. Pernapasan teratur
c. Tidak cyanosis
d. Gas darah normal
e. PH = 7,35-7,45
f. PCO2 = 35 mmHg
g. Po2 = 50-90 mmHg
SIKI
a. Observasi gejala cardinal dan tanda-tanda cyanosis tiap 4 jam
b. Letakan bayi terlentang dengan alas yang datar, kepala lurus dan leher
sedikit tengadah/ekstensi dengan meletakan bantal atau selimut diatas
bahu bayi sehingga bahu terangkat 2-3 cm
c. Bersihkan jalan nafas, mulut, hidung bila perlu
d. Kolaborasi dengan team medis dalam pemberian O2 dan pemeriksaan
kadar gas darah arteri
I. Penatalaksanaan
a. Mempertahankan suhu tubuh bayi
b. Pengawasan nutrisi atau ASI
c. Pencegahan infeksi
d. Penimbangan ketat
e. Icterus
f. Pernapasan bayi premature mungkin menderita penyakit membrane hialin
g. Hipoglikemi
J. komplikasi
a. Sindrom aspirasi meconium, asfiksia neonatorum, sindrom distress
respirasi, penyakit membrane hialin
b. Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu
c. Hiperbillirubinemia, paterm ductu arteriosus, perdarahan ventrikel otak
d. Hipotermia, hipoglikemia, hipokalsemia, anemia, gangguan pembekuan
darah
e. Infeksi, retroletal fibroplasia, necrotizing enterococlitis (NEC)
f. Bronchopulmonary dysplasia, malformasi kongenital
BAB II
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN NEONATUS
A. IDENTITAS NEONATUS
Nama Bayi : By. Ny E
Tanggal Lahir : 20-10-2021 Jam : 06.12
Jenis : Laki-laki
Umur : 21 hari
Berat Badan : 1965 gr
Ruang : Melati
Kelahiran : Tunggal
Tanggal MRS : 20-10-2021 Jam : 06.12 WIB
Tanggal Pengkajian : 10-11-2021 Jam: 10.00 WIB
Diagnosa medis : BBLR, RDS
B. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ibu : Ny. E Nama Ayah : Tn.A
Umur Ibu : 24 tahun Umur Ayah : 27 tahun
Pekerjaan Ibu : IRT Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pendidikan Ibu : SMA Pendidikan Ayah: SMA
Agama : Islam
Alamat : Karangjambe
Dikirim Oleh : VK
C. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN :
1. Riwayat Kehamilan
Ibu G1 P0 A0
Umur Kehamilan 38 minggu + 2 hari
Penyakit/komplikasi kehamilan : Trombositopenia
Merokok : tidak
Jamu : tidak
Kebiasaan minum obat : tidak
Alergi obat : tidak
2. Riwayat Persalinan
By Ny. E merupakan bayi dari G1 P0 A0, usia ibu 24 tahun, usia
kehamilan 38 minggu +2 hari , jenis persalinan spontan tanggal 20-10-
2021 pukul 06.12 WIB, ketuban pecah dini pada tanggal 19/10/2021 jam
10.00 WIB cairan ketuban jernih, bayi lahir pada dengan jenis kelamin
laki-laki, berat 1965 gram.
D. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang :
a. Keluhan utama : BBLR dengan (RDS)
b. Riwayat penyakit Sekarang :
BBLR laki-laki dengan ibu G1P0A0 usia 24 tahun, dengan usia
kehamilan 38 minggu +2 hari, ketuban pecah dini sejak tanggal
19/10/2021 pukul 10.00 dengan warna jernih. Bayi lahir pada tanggal
20/10/2021 jam 06.12 WIB dengan berat 1965 gram dan segera di
pindahkan ke ruang Melati dengan diagnosa medis BBLR, RDS. Pada
saat dilakukan pengkajian, 10 November 2021 jam 10.00, pasien
tampak lemah, terpasang nasal kanul 3liter/menit dan terpasang selang
OGT. Nadi : 136x/menit, RR : 43x/menit, Suhu :36,5 oC Reflek hisap
(-), BAK (+), BAB (+), berat badan pada saat dikaji 2070 gr. Saat ini
Bayi Ny. E mendapatkan terapi meropenem 3x40 mg, IVFD D10%
5ml/jam.
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya :
a. Riwayat Kesehatan yang lalu
Bayi Ny.E lahir secara spontan dengan usia kehamilan 38 minggu +2
hari, ketuban pecah dini dan berwarna jernih, berat badan lahir bayi
1965 gram
b. Imunisasi :
Vit. K dan Hb0 1 kali
3. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan:
: perempuan
: laki-laki
: By. Ny E
APGAR Skor
APGAR skor, menit ke 1 5 10
Pernafasan 2 2 2
Frekuensi jantung 2 2 2
Reflek bersin 1 1 2
Tonus Otot 1 2 2
Warna kulit 1 1 2
Jumlah Skor 7 8 10
Pengkajian Resiko Jatuh
Asesmen Awal Risiko Jatuh (Skala Humpty Dumpty)
11/10/21
No Parameter Kriteria
Skor
< 3 tahun 4
3 tahun sampai <7 tahun 3
1 Usia
7 tahun sampai dengan <13 tahun 2
13 tahun atau lebih 1
Laki-laki 2
2 Jenis Kelamin
Perempuan 1
Diagnosis penyakit syaraf 4
Perubahan dalam oksigenasi (diagnosa
respirasi, dehidrasi, anemia, anoreksia, 3
3 Diagnosa pingsan/pusing).
Gangguan perilaku 2
Diagnosa lain 1
Tidak menyadari keterbatasan 3
Gangguan
4 Lupa keterbatasan 2
Kognitif
Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur saat
4
infant/toddler
F. PROGRAM TERAPI
Nama Obat Dosis Kegunaan
IVFD D10% 5 cc Untuk memenuhi kebutuhan gula dan
cairan tubuh
Inj Meropenem 3x40 mg Untuk menangani penyakit infeksi bakteri
G. ANALISA DATA
Data Klien Pathway Masalah
Etiologi
Keperawatan
DS : - Berat Bayi Pola Napas BBLR
DO : Lahir Tidak
- Berat lahir bayi Ny. E: Rendah Efektif
1965 gram (BBLR) (D.0005)
- RR: 43x/menit
- N : 136x/menit Inadekuat
- Suhu : 36,5oC surfaktan
- menangis kuat
- Penggunaan otot bantu Alveolus
kolaps
pernapasan
- Frekuensi napas “0”
Ventilasi
- Retraksi dinding dada
berkurang
ringan “1”
- Sianosis hilang Peningkata
dengan pemberian O2 n usaha
“0” napas
- Suara nafas kanan kiri
sama Takipneu
- Merintih “0”
Pola nafas
tidak
efektif
DS : - Bayi Menyusui Ketidak
DO : (BBLR) Tidak adekuatan
- Bayi Ny. E lahir Efektif reflek
dengan BB 1965 gr di Kelemahan (D.0029) menghisap
usia kehamilan 38 otot bayi
minggu + 2 hari
- BB sekarang 2070 gr Reflek
- Hb : 10,5 g/dL menelan
- Bayi Ny. E tampak dan reflek
hisap
lemah
belum
- Konjungtiva an
sempurna
anemis
- Reflek hisap (-) Menyusui
- Reflek menelan (-) Tidak
- Terpasang selang Efektif
OGT
- Pemberian nutrisi
30cc/2 jam
DS : Berat Resiko Usia < 2
DO : Badan Bayi Jatuh tahun
- Pasien tampak lemah Lahir (D.0143)
- BB lahir bayi Ny. E Rendah
1965 gram (BBLR)
- Skor hasil pengkajian
humty dumty 19 kelemahan
(resiko tinggi) sistem otot
- Usia bayi 21 hari
- Bayi di dalam kelemahan
inkubator
Resiko
jatuh
I. INTERVENSI
No SLKI SIKI RASIONAL
DX
1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan - Untuk
keperawatan selama 3 x 24 napas (I.01011) mengetahui
jam diharapkan masalah Observasi kecepatan dan
keperawatan pola napas - Monitor pola kedalaman
tidak efektif dapat teratasi napas (frekuensi, napas
dengan kriteria hasil : kedalaman, usaha - Untuk mencegah
Pola napas (L.01004) napas) adanya
- Tekanan ekspirasi - Monitor bunyi komplikasi
meningkat (5) napas tambahan lanjutan
- Tekanan inspirasi (mis. gurgling, - Memaksimalkan
meningkat (5) mengi, wheezing, pernapasan
- Penggunaan otot bantu ronkhi kering dengan
napas menurun (5) Terapeutik meningkatkan
- Kedalaman napas - Berikan oksigen masukan
membaik (5) jika perlu oksigen
- Ekskursi dada
membaik (5)
S:-
10.00 WIB - Memberikan nutrisi melalui dot/2 O : Bayi diberi susu formula sebanyak 30
jam cc, reflek hisap bayi lemah,BAB(+),
BAK (+)
11.00 WIB - Memberikan nutrisi melalui S : -
dot/2jam O : Bayi diberi susu formula sebanyak 30
cc, reflek hisap bayi lemah BAB (-),
BAK (+)
S: -
- Melakukan terapi oral motor
13.00 WIB O: Bayi diberi tindakan oral motor
selama 15 menit
selama 15 menit pada daerah pipi dan
mulut
2 Rabu, 10 S:-
. November 2021, O: bayi diberikan nutrisi enteral sufor
Jam 13.00 WIB 30cc, masih terpasang selang OGT,
BB : 2070gr
A: Masalah keperawatan menyusui tidak
efektif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan nutrisi melalui OGT tiap
2 jam
- Monitor berat badan bayi perhari
3 Rabu, 10 S:-
. November 2021, O: Bayi masih di dalam inkubator,
Jam 13.30 WIB keadaan lemah
A: Masalah keperawatan resiko jatuh
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor posisi bayi secara berkala
1 Kamis,11 S:-
. November 2021, O: Nadi : 140x/menit, RR : 48x/menit,
Jam 11.00 WIB Suhu : 36,7oC, , frekuensi napas “0”,
retraksi dinding dada ringan “0”,
sianosis hilang dengan pemberian O2
“0”, suara nafas kanan kiri sama,
merintih “0”, total pengkajian down
score 0, nasal kanul 1L
A: Masalah keperawatan pola nafas tidak
efektif belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Monitor pola napas
- Pertahankan kepatenan jalan napas
2 Kamis,11 S:-
. November 2021, O: bayi diberikan nutrisi sufor, melalui
Jam 11.15 WIB dot, reflek hisap bayi lemah, BB:
2080gr
A: Masalah keperawatan menyusui tidak
efektif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Berikan nutrisi melalui OGT tiap
2 jam
- Monitor berat badan bayi perhari
3 Kamis,11 S:-
. November 2021, O: Bayi masih di dalam inkubator,
Jam 16.00 WIB keadaan lemah
A: Masalah keperawatan resiko jatuh
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor posisi bayi secara berkala
BAB III
PEMBAHASAN