Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS PADA BY.

I DENGAN PREMATURE
DI PUSKESMAS BUNTA KABUPATEN BANGGAI
PROVINSI SULAWESI TENGAH

DISUSUN OLEH

RAHMI

BOTANG NIM.

052022164

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA

PERSADA 2023
INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA
PERSADA FAKULTAS KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


Jl. Dr. Ratulangi Telp. (0471) 33114848 Kota Palopo

Halaman Persetujuan

Laporan Praktik Klinik Praktik Asuhan remaja, pra nikah dan menopause ini telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(……..…………………………) (….............................................)

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Prodi Profesi Bidan

Devi Darwin, Samsinar., S.ST., M.Kes


S.ST.,M.Keb NIDN. NIDN. 0919078901
0915098702
INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
Jl. Dr. Ratulangi Telp. (0471) 33114848 Kota Palopo

Halaman Pengesahan

Laporan Praktik Klinik Asuhan remaja, pra nikah dan menopause ini telah disahkan sebagai
tugas laporan Praktik Asuhan remaja, pra nikah dan menopause mahasiswa Profesi bidan
Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo

Palopo,……………..………….

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(……..……………………) (…........................................)

Ka. Prodi S1 Kebidanan Dan Profesi Bidan


Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada
Palopo

Samsinar., S.ST., M.Kes


NIDN. 0919078901
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Bayi prematur terutama yang lahir dengan usia kehamilan <32 minggu,
mempunyai risiko kematian 70 kali lebih tinggi,karena mereka mempunyai kesulitan
untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan sistem organ
tubuhnya seperti paru-paru, jantung, ginjal, hati dan sistem pencernaannya (Krisnadi,
2012).
Kata prematur juga sering digunakan untuk menunjukkan imaturitas atau berat
badan lahir rendah (BBLR). Umumnya kehamilan disebut cukup bulan bila berlangsung
antara 37-41 minggu dihitung dari hari pertama siklus haid terakhir pada siklus 28 hari.
Sedangkan persalinan yang terjadi sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu disebut
dengan persalinan prematur (Sulistiarini & Berliana, 2016).
Bayi prematur atau bayi preterm merupakan bayi dengan berat badan saat lahir
kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan yang ditimbang pada saat
bayi baru lahir sampai dengan 24 jam pertama saat lahir (Pantiawati, 2012). Pantiawati
(2012) telah menyusun definisi sebagai berikut: a. Preterm infant (prematur) atau bayi
kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (259) hari. b.
Term infant atau bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37
minggu sampai dengan 42 minggu (259- 293) hari. c. Post term atau bayi lebih bulan
adalah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu atau lebih (294) hari atau
lebih.

B. ETIOLOGI
Menurut Rukiyah & Yulianti (2012), bayi dengan kelahiran prematur dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
1. Faktor ibu
Faktor ibu merupakan hal yang dominan dalam mempengaruhi kejadian prematur,
faktor-faktor tersebut di antaranya adalah:
a. Toksemia gravidarum (preeklampsia dan eklampsia).
b. Riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan antepartum, malnutrisi dan
anemia sel sabit.
c. Kelainan bentuk uterus (misal: uterus bikurnis, inkompeten serviks).
d. Tumor (misal: mioma uteri, eistoma).
e. Ibu yang menderita penyakit seperti penyakit akut dengan gejala panas tinggi
(misal: thypus abdominalis, dan malaria) dan penyakit kronis (misal: TBC,
penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal).
f. Trauma pada masa kehamilan.
g. Kebiasaan ibu (ketergantungan obat narkotika, rokok dan alkohol).
h. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
i. Bekerja yang terlalu berat.
j. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat.
2. Faktor Janin
Beberapa faktor janin dapat mempengaruhi kejadian prematur antara lain:
a. Kehamilan ganda.
b. Hidramnion.
c. Ketuban pecah dini.
d. Cacat bawaan.
e. Kelainan kromosom.
f. Infeksi (misal: rubella, sifilis, toksoplasmosis).
g. Insufensi plasenta.
h. Inkompatibilitas darah ibu dari janin (faktor rhesus, golongan darah A, B dan O).
i. Infeksi dalam rahim.
3. Faktor Lain
Selain faktor ibu dan janin ada faktor lain yaitu :
a. Faktor plasenta, seperti plasenta previa dan solusio plasenta.
b. Faktor lingkungan, radiasi atau zat-zat beracun, keadaan sosial ekonomi yang
rendah, kebiasaan, pekerjaan yang melelahkan dan merokok.

C. KLASIFIKASI
Menurut Tanto (2014), kelahiran prematur dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Bayi prematur digaris batas
a. Bayi dengan kelahiran 37 minggu, masa gestasi.
b. 16% seluruh kelahiran hidup.
c. Berat bayi sekitar 2.500-3.250 gr.
d. Biasanya normal.
e. Masalah yang sering terjadi biasanya ketidak stabilan, kesulitan menyusu, ikterik,
RDS mungkin muncul.
f. Penampilan, lipatan pada kaki sedikit, payudara lebih kecil, lanugo banyak,
genetalia kurang berkembang.
2. Bayi prematur sedang
a. Bayi dengan kelahiran 31-36 minggu, masa gestasi.
b. Berat badan bayi sekitar 1.500-2.500 gr.
c. 6-7% seluruh kelahiran hidup
d. Masalah, ketidakstabilan, pengaturan glukosa, RDS, ikterik, anemia, infeksi,
kesulitan menyusu.
e. Penampilan, seperti pada bayi prematur digaris batas tetapi lebih parah, kulit lebih
tipis,lebih banyak pembuluh darah yang nampak.
3. Bayi sangat premature
a. Bayi dengan kelahiran 20 -30 minggu, masa gestasi.
b. Berat bayi sekitar 500-1.400 gr.
c. 0,8% seluruh kelahiran hidup.
d. Masalah, semua
e. Penampilan, kecil tidak memiliki lemak, kulit sangat tipis, kedua mata mungkin
berdempetan.

D. TANDA DAN GEJALA


Menurut Rukiyah dan Yulianti (2012), ada beberapa tanda dan gejala yang dapat muncul
pada bayi prematur antara lain adalah sebagai berikut :
1. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu.
2. Berat badan sama dengan atau kurang dari 2.500 gram.
3. Panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm.
4. Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm.
5. Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm.
6. Rambut lanugo masih banyak.
7. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.
8. Tulang rawan daun telinga belum sempuna pertumbuhannya.
9. Tumit mengkilap, telapak kaki halus.
10. Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora dan
klitoris menonjol (pada bayi perempuan). Testis belum turun ke dalam skrotum,
pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang (pada bayi laki-laki).
11. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
12. Fungsi saraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah.
13. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak
masih kurang.
14. Vernix caseosa tidak ada atau sedikit bila ada.

E. PATOFISIOLOGI
Penyebab terjadinya kelahiran prematur belum diketahui secara jelas. Data
statistik menunjukkan bahwa bayi lahir prematur terjadi pada ibu yang memiliki sosial
ekonomi rendah. Kejadian ini kurangnya perawatan pada ibu hamil karena tidak
melakukan antenatal care selama kehamilan. Asupan nutrisi yang tidak adekuat selama
kehamilan, infeksi pada uterus, dan komplikasi obstetrik yang lain merupakan pencetus
kelahiran bayi prematur. Ibu hamil dengan usia yang masih muda, mempunyai kebiasaan
merokok dan mengkomsumsi alhohol juga dapat menyebabkan terjadinya bayi prematur.
Faktor tersebut juga dapat mengakibatkan terganggunya fungsi plasenta menurun dan
memaksa bayi untuk keluar sebelum waktunya. Karena bayi lahir sebelum masa gestasi
yang cukup maka organ tubuh bayi belum matur sehingga bayi lahir prematur
memerlukan perawatan yang sangat khusus untuk memungkinkan bayi beradaptasi
dengan lingkungan luar (Tanto, 2014).
Bayi prematur juga relatif kurang mampu untuk bertahan hidup karena struktur
anatomi dan fisiologi yang imatur dan fungsi biokimianya belum bekerja seperti bayi
yang lebih tua. Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap kesanggupan bayi untuk
mengatur dan mempertahankan suhu badannya dalam batas normal. Bayi berisiko tinggi
lain juga mengalami kesulitan yang sama karena hambatan atau gangguan pada fungsi
anatomi, fisiologi, dan biokimia berhubungan dengan adanya kelainan atau penyakit yang
diderita. Bayi prematur atau imatur tidak dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas
normal karena pusat pengatur suhu pada otak yang belum matur, kurangnya cadangan
glikogen dan lemak coklat sebagai sumber kalori. Tidak ada atau kurangnya lemak
subkutan dan permukaan tubuh yang relatif lebih luas akan menyebabkan kehilangan
panas tubuh yang lebih banyak. Respon menggigil bayi kurang atau tidak ada, sehingga
bayi tidak dapat meningkatkan panas tubuh melalui aktivitas. Selain itu kontrol reflek
kapiler kulit juga masih kurang (Tanto, 2014).

F. DIAGNOSIS MEDIK
Diagnosis bayi prematur dapat dilakukan secara prenatal ataupun setelah bayi
lahir dengan menilai usia gestasi bayi. Usia gestasi dapat dinilai berdasarkan hari pertama
haid terakhir (HPHT), pemeriksaan fisik seperti menggunakan skor Ballard dan
pemeriksaan penunjang dengan ultrasonografi prenatal. Diagnosis prematuritas dan
penilaian usia gestasi semakin akurat jika dilakukan dengan kombinasi beberapa metode
penilaian. Bayi prematur atau neonatus kurang bulan (NKB) kemudian dapat
diklasifikasikan berdasarkan usia gestasi menjadi bayi prematur moderat yakni usia
gestasi 32-37 minggu, bayi sangat prematur yakni usia gestasi 28–32 minggu, bayi
prematur ekstrem yakni usia gestasi <28 minggu. Berat badan bayi prematur juga perlu
diperhatikan dan disesuaikan dengan usia gestasi yakni kecil masa kehamilan (KMK),
sesuai masa kehamilan (SMK), dan lebih masa kehamilan (LMK). Sehingga, didapatkan
diagnosis NKB – KMK atau NKB – SMK

G. PENATALAKSANAAN

Menurut Rukiyah dan Yulianti (2012), beberapa penatalaksanaan atau penanganan yang
dapat diberikan pada bayi prematur adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. Bayi prematur mudah mengalami
hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
2. Mencegah infeksi dengan ketat. Bayi prematur sangat rentan dengan infeksi,
perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum
memegang bayi.
3. Pengawasan nutrisi. Reflek menelan bayi prematur belum sempurna, oleh sebab itu
pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
4. Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi
dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan
harus dilakukan dengan ketat.
5. Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih serta
pertahankan suhu tetap hangat.
6. Kepala bayi ditutup topi dan beri oksigen bila perlu.
7. Tali pusat dalam keadaan bersih. h. Beri minum dengan sonde/tetes dengan
pemberian ASI

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Nurarif dan Kusuma (2015), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada
bayi prematur dan BBLR adalah sebagai berikut:
1. Jumlah sel darah putih : 18.000/mm3. Neutrofil meningkat hingga 23.000-
24.000/mm3 hari pertama setelah lahir dan menurun bila ada sepsis.
2. Hematokrit (Ht) : 43%-61%. Peningkatan hingga 65% atau lebih menandakan
polisitemia, sedangkan penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragic
prenatal/perinatal.
3. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl. Kadar hemoglobin yang rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis yang berlebihan.
4. Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl pada 1-2 hari, dan 12
gr/dl pada 3-5 hari.
5. Destrosix: tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata
40-50 mg/dl dan meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.
6. Pemantauan elektrolit (Na, K, Cl) : dalam batas normal pada awal kehidupan.
7. Pemeriksaan analisa gas darah.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI N I
DENGAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT
AMPANA TANGGAL 21 SEPTEMBER 2022

Tanggal Kunjungan :
Tanggal Pengkajian :
Nama Pengkaji : Rahmi Botang
NIM 052022164

I. PENGUMPULAN DATA DASAR ( PENGKAJIAN )


A. Identifikasi Bayi dan Orangtua

1. Identitas Bayi
Nama : By. I
Tanggal Lahir : 21 September 2022, jam 10.35 Wita
Umur : 0 hari
Anak Ke : pertama (1)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
2. Identitas Ibu / Ayah
Nama : Ny.I/Tn. H
Umur : 29 tahun / 33 tahun
Nikah : 1 kali
Lamanya : 2 tahun
Suku : Bugis/ Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Pongian

B. Data Biologis / Fisiologis


1. Riwayat Selama Hamil Anak pertama dan tidak pernah keguguran, Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) tanggal 24 Januari 2022, Taksiran Persalinan
(TP) tanggal 31 Oktober 2022, umur kehamilan ± 8 bulan, pemeriksaan
kehamilan sebanyak 3 kali di puskesmas.
2. Riwayat Kesehatan
Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, asma, tidak
ada riwayat keturunan kembar baik dari keluarga suami maupun keluarga istri,
dan tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan obat.
3. Riwayat Kelahiran Umur kehamilan 34 minggu 2 hari, tanggal lahir 21
September 2022, pukul 10.30 wita di Rumah Sakit Ampana, penolong
persalinan adalah bidan, jenis persalinannya yaitu Presentase Belakang Kepala
(PBK), spontan, lahir kurang bulan, dan perlangsungan kala II-1V normal.
Segara menangis dengan apgar score 7/9, Berat Badan Lahir (BBL) 2200
gram, Panjang Badan Lahir (PBL) 45 cm, dan Jenis Kelamin (JK) Laki- Laki.
4. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar bayi
a. Nutrisi/Cairan Kebutuhan nutrisi/cairan bayi sementara di peroleh dari
pemberian ASI eksklusif oleh ibu dan dilakukan pemasangan OGT.
b. Personal Hygene Bayi belum dimandikan, rambut bayi belum pernah
dicuci dan pakaian bayi diganti tiap kali basah/ habis BAK/BAB.
c. Eliminasi Bayi sudah BAK selama pengkajian, Frekuensi BAK 1 kali
selama pengkajian, warna kuning jernih dengan bau amoniak dan bayi
belum pernah BAB selama pengkajian.
d. Istirahat Bayi lebih banyak tidur dan terbangun jika bayi lapar dan
pakaiannya basah dan waktu tidur belum dapat ditentukan.
5. Pemeriksaan Fisik
Jenis kelamin laki-laki, Berat badan 2200 gram, panjang badan 45cm, lingkar
kepala 30 cm, lingkar dada 29 cm, lingkar perut 29 cm, dan lila 8 cm,
pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu denyut jantung 123x/I, pernapasan 44x/I,
suhu 36,5ºC dan pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, dan
auskultasi yaitu:
a. Wajah Simestris kiri dan kanan, tidak pucat, dan tidak ada tanda lahir.
b. Mata Simestris kiri dan kanan, kongjuntiva merah mudah, sclera tidak
ikterus, tidak ada secret.
c. Mulut Refleks menghisap lemah, pallatum tidak ada kelainan, lidah bersih,
merah muda, bibir tampak agak kering dan pucat.
d. Leher Tidak ada pembesaran atau pembengkakan, tidak ada nyeri tekan
ditandai bayi tidak menangis.
e. Dada dan perut Simestris kiri dan kanan, gerakan dada sesuai dengan
napas bayi, tidak ada tonjolan dada pada bayi, tonus otot bayi baik, tali
pusat masih basah.
f. Genitalia dan Anus Tidak ada kelainan pada genitalia
g. Ektreminitas
- Tangan : pergerakan baik, jari tangan kiri dan kanan lengkap, reflex
mengenggam baik.
- Kaki : pergerakan aktif, jari-jari kaki kiri dan kanan lengkap,
refleks babi sky dan refleks moro baik.
h. Kulit Integrasi kulit tampak tipis, lemak kulit kurang, tampak kemerahan,
dan tidak ada lanugo
i. Karakteristik menurut Ballard
- Maturitas Neoromuskuler
Postur :2
Jendela pergelangan tangan :3
Gerakan lengan membalik :2
Sudut popitella :1
Tanda selempang :2
Lutut ke telinga :2
Jumlah : 12
- Maturitas fisik
Kulit :1
Lanugo :3
Permukaan plantar kaki :2
Payudara 2
Mata/daun telinga 3
Genetalia 2
Jumlah 13
- Tingkat kematangan 12 + 13 =25, umur kehamilan 32-34
minggu.
6. Data Psikologis, spiritual dan ekonomi
Orangtua sangat senang dengan kelahiran bayinya dan sedih karena umur
kehamilannya kurang dari 9 bulan dan berat badan bayinya kurang dari
normal dan kecil, orangtua dapat bekerjasama dengan bidan dan dokter dalam
perawatan bayinya terutama pemberian ASI, orangtua rajin sholat dan rajin
berdoa agar anaknya segera sehat dan dapat berkumpul dengan keluarganya,
hubungan ibu suami dan lingkungan sekitarnya baik, dan kedua orangtua
berharap agar nutrisi bayinya dapat terpenuhi dengan ASI saja.

II. MASALAH AKTUAL DIAGNOSA ACTUAL

NKB/KMK/SPT/PBK ( Neonatus Kurang Bulan / Kecil Masa Kehamilan / Spontan /


Presentase Belakang Kepala ) dengan umur 0 bulan
1. Data subjektif Ibu melahirkan dengan kurang bulan (8 bulan), HPHT tanggal 24
Januari 2022, dan bayi lahir secara normal, dan kepala duluan lahir tanggal 21
September 2022.
2. Data objektif Masa gestasi 34 minggu 2 hari dan Taksiran Persalinan tanggal 31
Oktober 2022, berat badan lahir 2200 gram.
3. Analisa dan Interpretasi Data
Dilihat dari taksiran persalinan tanggal 31 Oktober 2022 dan bayi lahir secara
spontan dan presentase belakang kepala tanggal 21 September 2022 dengan berat
badan lahir 2200 gram, artinya bayi lahir spontan dan presentase belakang kepala
dengan masa gestasi / usia kehamilan 34 minggu 2 hari dan mempunyai berat
badan kurang dari seharusnya untuk masa kehamilan biasa disebut neonatus
kurang bulan dan kecil untuk masa kehamilan (NKB/KMK/SPT/PBK) .

III. MASALAH POTENSIAL DIAGNOSA POTENSIAL

1. Terjadi Hipotermi
2. Terjadi Hipoglikemia
3. Terjadi Hiperbilirubinemia
4. Terjadi perdarahan spontan dalam ventrikal otak lateral

IV. TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang

V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi


2. Melakukan pemasangan selang Oral Gastric Tube (OGT)
3. Memberikan intake ASIP sebanyak 3 cc dengan menggunakan spoit lewat OGT
tiap 3 jam.
4. Observasi tanda-tanda
5. Timbang BB bayi setiap hari
6. Pertahankan suhu bayi dengan perawatan inkubator dan tetap terbungkus
7. Rawat tali pusat
8. Kaji tanda-tanda infeksi
9. Observasi eliminasi pasien
10. Gantikan pakaian/popok bayi setiap kali basah
11. Anjurkan kepada ibu untuk memberikan Asi pada bayinya
12. Anjurkan pada ibu untuk mengkomsumsi makanan dengan gizi seimbang
13. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar

VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal 21 September 2022, pukul 10.35 wita
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi
2. Melakukan pemasangan selang Oral Gastric Tube (OGT)
3. Memberikan intake ASIP sebanyak 3 cc dengan cara menggunakan spoit lewat
OGT tiap 3 jam.
4. Mengobservasi tanda – tanda vital
5. Menimbang berat badan bayi setiap hari
6. Menyelimuti bayi dan meletakkan kedalam inkubator.
7. Merawat tali pusat
8. Mengkaji adanya tanda-tanda infeksi
9. Mengobservasi eliminasi bayi
10. Mengganti popok bayi saat basah
11. Menganjurkan kepada ibu untuk selalu memberikan asi ekslusif pada bayinya
selama 6 bulan dan mengkomsumsi sayur-sayuran hijau seperti daun katuk agar
produksi ASI lancer
12. Mengajarkan kepada ibu cara menyusui yang baik dan benar

VII. EVALUASI
1. Petugas sudah mencuci tangan
2. Telah dilakukan pemasangan OGT pada bayi.
3. Intake yang adekuat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi khususnya glukosa
sehingga tidak terjadi hipoglikemia.
4. Denyut jantung : 144 x/ m
Pernapasan : 40 x/
Suhu : 36,5°c
5. Berat badan bayi 2200 gram
6. Bayi telah didalam inkubator
7. Tali pusat belum puput,masih basah dan nampak bersih
8. Tidak ada tanda-tanda infeksi
9. Bayi bak satu kali dan bab belum pernah sejak lahir sampai pengkajian
10. Bayi sudah memakai popok
11. Ibu mau menyusui bayinya dengan ASI ekslusif menganjurkan kepada ibu untuk
mengkomsumsi makanan bergizi
12. Ibu paham dan mengerti cara menyusui yang baik dan benar.

Palopo,………….

MENGETAHUI

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(…………………………………..) (…..................................................)

Anda mungkin juga menyukai