OLEH:
DINAR EKA MUKTIANASARI
NIM. P27824419061
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER
DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN SURABAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat Nya saya
dapat meneyelesaikan penyusunan laporan ini. Dalam laporan penyusunan laporan
ini, saya banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan
dari berbagai pihak tantangan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga bantuannya mendapatkan
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Astuti Setiyani, SST., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya
2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D4
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
3. Sri Rahayu, S.ST., selaku Kepala Ruang NICU RSU Haji Surabaya
4. Evi Yunita Nugrahini, SST., M.Keb, selaku Pembimbing Pendidikan Prodi
D4 Kebidanan Surabaya
5. Sukesi, S.Kep.Ns., M.Kes selaku Pembimbing Pendidikan Prodi D4
Kebidanan Surabaya
6. Rusti Dewi M, A.Md. Keb, selaku Pembimbing Ruang NICU RSU Haji
Surabaya
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini
Dalam penyusunan laporan ini saya amsih banyak kekurangan baik teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan
laporan ini. Saya mengharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.
Semoga Allah memberkahi laporan ini sehingga bermanfaat bagi semuanya.
Surabaya, 2 Maret 2020
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Pendidikan
Mengetahui,
PENDAHULUAN
1.3 Pelaksanaan
Asuhan ini dilakukan di RSU Haji Surabaya pada tanggal 24-2-2020 s/d 9-
3-2020
1.4 Sistematika penulisan
Bab 1 pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Pelaksanaan
1.4 Sistematika penulisan
Bab 2 tinjauan teori
2.1 konsep teori
2.2 konsep asuhan kebidanan
Bab 3 Tinjuan kasus
Bab 4 pembahasan
Bab 5 penutup
Daftar pustaka
BAB 2
TINJUAN TEORI
2.1 Konsep Bayi Prematur
2.1.1 Definisi bayi premature
Bayi premature atau bayi preterm adalah bayi yang lahir saat umur
kehamilan kurang dari 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan.
Sebagian besar bayi premature dengan berat kurang dari 2500 gram. Dari
pengertian tersebut bayi premature ditetapkan berdasarkan berat badan
(Surasmi, 2012). Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia
kehamilan 37 minggu (WHO, 2017).
2. Faktor janin
1) Kehamilan ganda
2) Hidramnion
3) Ketuban pecah
4) Cacat bawaan
5) Infeksi
6) Insufisiensi plasenta
7) Inkompatibilitas darah ibu dan darah janin ( faktor rhesus dan
golongan darah)
2.1.5 Patofisiologi
Bayi premature adalah bayi yang lahir karena persalinan premature
yang menunjukkan adanya kegagalan mekanisme yang bertanggung jawab
untuk mempertahankan kehamilan. Menurut manuaba (2010), menjelaskan
stress dapat dapat terjadi pada ibu dan bayi. Faktor yang mempengaruhi
stress antra lain tingkat ekonomi, anemia, gizi, hamil tua tetap bekerja,
infeksi, grande multi, sehingga meningkatkan hormone prostalglandin yang
dapat menyebabkan uterus berkontraksi dan mengakibatkan adanya
dorongan pada selaput ketuban yg dapat menyebabkan ketuban pecah secara
spontan sehingga terjadi persalinan.
Faktor kedua yaitu infeksi, infeksi disebabkan oleh beberapa hal
misalnya ketuban pecah dini, ibu hamil dengan penyakit akut, tumor ibu
dengan infeksi seperti rubella, toksoplasma. Faktor tersebut, dapat
merangsang hormone sitokin sebagai respon terhadap stimulus system imun
yang kemudian merangsang CRH plasenta atau menimbulkan hormone
PGE2 yang mengakibatkan kontraksi.
Faktor ketiga yaitu perdarahan. Ada ebberapa hal yang
menyebabkan perdarahan yaitu trauma kehamilan, solusio plasenta, atau
placenta previa,. Hal tersebut dapat merangsang protombin menjadi
thrombin yang dapat menyebabkan kontraksi, selain itu, perdarahan juga
dapat menyebabkan meningkatnya perdarahan.
Faktor keempat yaitu peregangan. Peregangan yang dimaksud yaitu
regangan uterus seperti grandemultipara, polihidramnion, gemeli, dan
uterus bikornis. Hal tersebut dapat merangsang kontraksi uterus dengan
meningkatnya oksitosin.
2.1.6 Komplikasi
Berdasrkan suratmi (2012), Komplikasi pada bayi premature antara lain:
1. Pernapasan
(1) Gangguan pernapasan
(2) hipoksia
2. Hipotermi
3. Hipoglikemi
4. Icterus
5. Masalah pemberian makanan
(1) Menghisap dan menelan yang buruk
(2) Ileus fungsional
6. Perdarahan intraventikuler
7. Anemia
2.1.7 Penatalaksanaan
Menurut prawirohardjo (2014), menjelaskan karena belum sempurnanya
kerja alat-alat tubuhyang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
dan penyesuaian diri dari lingkungan luar uterus maka perlu:
1. Pengaturan suhu
Bayi premature snagat rentan terjadi hipotermi karena permukaan tubuh
bayi yang luas dari pada berat badan bayi dan kurangnya jaringan lemak
coklat. Untuk mencegah hipotermi perlu lingkungan yang hangat. Bila
bayi dalam incubator maka suhunya bayi dengan berat badan < 2000
gram adalah 35 C dan bayi dengan BB 2000-2500 gram 34 C agar bayi
dapat mempertahankan suhu tubuh ±35 C.
2. Makanan bayi
Pada bayi premature reflek isap, telan dan batu belum sempurna.
Kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan lipase masih
kurang, kebutuhan protein 3-5 g/hari dan tinggi kalori 10 kal/kg/hari.
ASI merupakan makanan yang palingutama sehingga ASI lah yang
paling dahulu di berikan, bila faktor menghisapnya kurang maka ASI
dapat di peras dan diberikan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan
memasang sonde. Permulaan cairan yang diberikan 50-60 cc/kg BB/
hari terus di naikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg
3. Tindakan aseptik dan antiseptic
Bayi premature dan berat badan lahir redah mudah menderita sakit. Hal
ini disebabkan karena imunitas dan humoral masih kurang. Bayi
beresiko sakit karena keterbatasan dan gangguan fungsi organ yang ada
oleh sebab itu perlu tindakan aseptic dan antiseptic untuk menjaga
kesehatan bayi.
4. Bantuan pernapasan
Bantuan nafas diberikan kepada bayi yang premature dan mengalami
asfiksi.
2.1.8 Diagnosa
Menurut usmayani (2014), untuk menegakkan bayi premature perlu
1. Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan kepada ibu antara lain:
1) Umur ibu
2) Riwayat HPHT
3) Riwayat persalinan sebelumnya
4) Paritas, dan jarak anak sebelumnya
5) Kenaikan BB saat hamil
6) Aktivitas
7) Penyakit yang di derita ibu
8) Obat-obatan yang diminum
2. Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda prematuritas
2) Berat badan
3. pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan ballard score
1. Data subjektif
Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun karena usia
muda untuk menjadi seorang ibu seringkali membuat para ibu muda
tersebut kekurangan pengetahuan, pendidikan, pengalaman, pendapatan
dan kekuatan dibandingkan dengan ibu yang lebih tua.
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Tanggal : 25-2-2020
3. Keluhan utama
Bayi lahir tanggal 11-2-2020 pukul 04.00 WIB dengan usia 32 minggu.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti diabetes
mellitus dan penyakit jantung, dan tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti HIV/Aids, TBC, dan hepatitis.
5. Riwayat obstetric
Keadaan
Usia persalinan Neonatus Nifas
No sekarang
kehamilan
cara Tempat penolong JK BB ASI penyulit H/M usia
2 7
1 9 bulan sc Rs dokter L 3300 - H
bulan tahun
2 Abortus
3 Hamil ini
Pada anak pertama tidak mengalami gangguan nafas, bayi kuning, dan
premature.
6. Riwayat pra natal
7. Riwayat natal
Bayi lahir spontan di RSU Haji Surabaya pada tanggal 11-2-2020 pukul 04.00
WIB dengan air ketuban jernih, BB 1500 gram, PB 42 cm, jenis kelamin laki-
laki, A-S
5-6, tidak terdapat cacat bawaan.
Catatan perkembangan 1
Tanggal : 26-2-2020
O : KU : cukup
RR :44 x/menit
S :36,8 C
Nafas spontan, tidak sianosis, tidak ada PCH, tidak ada kejang, tidak ada
sesak, tidak muntah, tidak terdapat retraksi, BB= 1700 gram.
Catatan perkembangan 2
Tanggal : 27-2-2020
O : KU : cukup
RR :48 x/menit
S :36,7 C
Nafas spontan, tidak sianosis, tidak ada PCH, tidak ada kejang, tidak ada
sesak, tidak muntah, tidak terdapat retraksi, BB= 1743 gram.
PEMBAHASAN
Berdasarkan data objektif yang diperoleh dari pemeriksaan didapat BB 1600 gram,
PB 42 cm, LK, 27 cm, LD 27 cm, , tonus oto lemah, reflek belum sempurna dan
diperoleh rambut lanugo yang masih banyak. Berdasarkan teori surasmi (2012)
menyebutkan bawah tanda-tanda dari bayi premature yaitu umur kehamilan < 37
minggu, PB , 46 cm, lbatas dahi dan rambut kepala tidak jelas, lingkar kepala < 33
cm, Lingkar dada < 30 cm, rambut lanugo masih banyak dan otot tonus otot lemah.
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan dapat disimpulkan bahwa asuhan yang
diberikan sudah mengacu pada manejemen varney.
5.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan pada bayi prematur
2. Bagi tenaga kesehatan
Diharapkan dapat memberikan asuhan sesuai dengan SOP dan standar yang
dijalankan agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
3. Bagi masyarakat
Diharpkan masyarakat lebih memperhatikan kehamilannya dengan rutin
melakukan pemeiksaan kefasilitas kesehatan dan mengetahui tanda bahaya
dari bayi premature sehingga meningkatkan rasa mawas diri.
DAFTAR PUSTAKA
Adam W, Lowry. 2014. Buku saku pediatric dan neonatologi. Yogyakarta: EGC
Pengkajian
Tanggal : 25-2-2020
1. Data Subjektif
1) Biodata
Nama : BY.R
Tanggaal lahir :17-2-2020
Usia : 8 hari
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Graha Mutiara Indah E no. 3
2) Keluhan Utama
Bayi berwarna kuning pada bagian wajah, leher, lengan sampai ke bawah
lutut
4) Riwayat Kehamilan
Ini merupakan kehamilan ke-2 dengan usia kehamilan 35-36 minggu.
Selama hamil ibu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan kurang lebih
melakukan pemeriksaan 8x di bidan dan puskesmas dan ibu ritin
mengkonsumsi vitamin dan Fe.
5) Riwayat Persalinan
Bayi. R lahir secara SC di RSU Haji Surabaya atas indikasi ketuban pecah
dini, ditolong oleh dokter, A-S 7-8, BB 2700 gram, PB 47 cm.
2. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum: cukup
Kesadaran : composmentis
TTV : HR :126 x/menit
RR : 44 x/menit
S :36,8 C
2) Pemeriksaan fsik
Kepala : simetris, tidak ada caput sucadenium dan cephal hematoma
Wajah : tampak kuning
Mata : Simetris, sclera tampak ikterik
Leher : Tidak terdapat benjolan abnormal pada kelenjar limfe,
tiroid dan leher tampak kekuningan
Dada : simetris, tampak kekuningan
Abdomen : tidak terdapat benjolan, tidak kembung, tampak berwarna
kuning
Punggung : tidak ada spina bifida
Genetalia : Labia mayora sudah menutupi labi minora
Ekstremitas : Simetris, tidak ada polidaktil atau sindaktil , lengan tampak
kuning sampai lutut bagian bawah
3) Pemeriksaan reflek
Morrow : baik
Sucking : lemah
Rooting : lemah
Swallowing : lemah
4) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 25-2-2020
Billirubin total 18,85 mg/dl
3. Analisa Data
Ikterus neonatorum
4. Penatalaksaan
1) Memberitahu keluarga atau ibu tentang kondisi bayinya
E/ ibu mengerti
2) Menjaga bayi agar tetap hangat
E/ bayi berada dalam incubator dengan suhu 34 C
3) Melakukan observasi TTV, intake nutrisi, dan output setiap 2 jam sekali
E/ bayi dalam keadaan normal dan tidak muntah
4) Menjaga kebersihan bayi
E/ bayi diseka 1x sehari dan digantikan popok setiap kali BAK atau BAB
5) Melakukan kolaborasi dengan dr. SpA terhadap tindakan atau terapi yang
akan diberikan yaitu:
Bayi mendapat tindakan fototerapi 2x24 jam
Bayi mendapat terapi urdafalk 2 x 20 mg
E/ Bayi tidak ada alergi
6) Memberikan ASI kepada bayi secara adlib
E/ bayi dapat minum ASI sesuai dengan kebutuhannya
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu ini disusun oleh mahasiswa Semester II Prodi D4 Kebidanan
Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019/2020 ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Tempat Praktik: Ruang NICU RSU Haji Surabaya
Tanggal Praktik: 24 Februari s/d 06 Maret 2020
Pembimbing Pendidikan
Pengkajian
Tanggal : 25-2-2020
1. Data Subjektif
1) Biodata Bayi
Nama : BY. Ny. S
Tanggaal lahir : 24-2-2020
Usia : 1 hari
Jenis Kelamin : laki-laki
2) Biodata Orang Tua
Nama ibu Ny. S Nama suami Tn. A
Umur 27 tahun Umur 26 tahun
Agama Islam Agama Islam
Pendidikan SMA Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT Pekerjaan Wiraswasta
Alamat Tenggumung wetan garuda 1/18
3) Keluhan Utama
Bayi mengalami sesak nafas
6) Riwayat Persalinan
By. Ny. S lahir secara SC di RSU Haji Surabaya pada tanggal 24-2-2020
pukul 23.36 WIB atas indikasi ketuban pecah dini dan fetal bradikardi
dengan ketuban jernih, ditolong oleh dokter, BB 2730 gram, PB 47 cm, LK
34 cm, LD 29 cm dan tidak ada cacat bawaan.
9) Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum: cukup
Kesadaran : composmentis
TTV : HR :155 x/menit
RR : 58 x/menit
S :36,8 C
SPO2 : 100%
2) Pemeriksaan fsik
Kepala : simetris, tidak ada caput sucadenium dan cephal hematoma
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda
Mulut : tidak ada labioskiziz atau palatoskiziz
Leher : Tidak terdapat benjolan abnormal pada kelenjar limfe,
tiroid
Dada : terdapat retraksi dinding dada, putting menonjol.
Abdomen : tidak terdapat benjolan, tidak kembung, tali pusat bersih
tidak ada tanda-tanda infeksi.
Punggung : tidak ada spina bifida
Genetalia : testis sudah turun
Ekstremitas : Simetris, tidak ada polidaktil atau sindaktil , lengan tampak
kuning sampai lutut bagian bawah
3) Pemeriksaan reflek
Morrow : baik
Sucking : lemah
Rooting : lemah
Swallowing : lemah
4) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 25-2-2020
Darah lengkap
HB 18 g/dl
Leukosit 12,130 /mm3
Hematokrit 52,7 %
Trombosit 215.000/mm3
Golda B
Rhesus positif
Imuno serologi
CPP Kuantitatif 0,1 mg/ L
Pemeriksaan foto thorax tanggal 24-2-2020
Kesimpulan : HMD
3. Analisa Data
BKB/ SMK/SC + TTNB
4. Penatalaksaan
1) Memberitahu keluarga atau ibu tentang kondisi bayinya
E/ ibu mengerti
2) Menjaga bayi agar tetap hangat
E/ bayi berada dalam incubator dengan suhu 33,5 C
3) Menjaga kebersihan bayi
E/ bayi diseka 1x sehari dan digantikan popok setiap kali BAK atau BAB
4) Memastikan oksigenasi dalam keadaan baik
E/ bayi terpasang CPAP FlO2 25% dengan baik
5) Monitoring saturasi oksigen dan TTV
E saturasi oksigen dan TTV dalam keadaan normal
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu ini disusun oleh mahasiswa Semester II Prodi D4 Kebidanan
Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019/2020 ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Tempat Praktik: Ruang NICU RSU Haji Surabaya
Tanggal Praktik: 24 Februari s/d 06 Maret 2020
Pembimbing Pendidikan
Pengkajian
Tanggal : 3-3-2020
1. Data Subjektif
1) Biodata bayi
Nama : By. Ny.R
Tanggal lahir : 2-3-2020
Usia : 1 hari
Jenis kelamin : laki laki
Anak ke- :4
2) Biodata orang tua
Nama ibu Ny. R Nama ayah Tn. Z
Umur 33 tahun Umur 39 tahun
Agama Islam Agama Islam
Pendidikan Sma Pendidikan Sma
Pekerjaan IRT Pekerjaan Wiraswasta
Alamat Jl. Diponegoro 109 B Bangselok sumenep
3) Keluhan utama
Bayi merintih
4) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti diabetes
mellitus, jantung dan penyakit menular seperti HIV/Aids, TBC dan
hepatitis.
5) Riwayat natal
Bayi lahir secara SC atas indikasi PPROM+BOH tanggal 2-3-2020 jam
21.35 WIB di RS Anwar. Bayi berjenis kelamin laki-laki, ketuban keruh
dengan usia kehamilan 32-33 minggu A-S 6-7, BB 1800 gram, PB 44 cm,
tidak terdapat cacat bawaan.
6) Riwayat post natal
Bayi merintih dan terdapat retraksi dada. Di RS anwar bayi diberikan D10%
150 cc/24 jam, drip asam amino 30 cc/hari, injeksi ampisilin 2x100 mg, O2
5-6 lpm dan bayi kemudian dipuasakan. Setelah itu bayi di rujuk ke RSU
Haji Surabaya untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif dan
membutuhkan alat bantu CPAP. Nilai ballart score total 18 sehingga
kesimpulannya bayi dengan usia 31-32 minggu dan downscore 4.
3) Pemeriksaan Reflek
Reflek rooting : lemah
Reflek morro : lemah
Reflek grasping: lemah
4) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan GDA stik 109
Foto Thorax tanggal 3-3-2020 diperoleh kesimpulan HMD
3. Analisis data
Neonatus premature+BBLR+HMD
4. Penatalaksanaan
1. Menjaga suhu bayi tetap hangat
E/ Bayi diberikan selimut dan diletakkan di infarm warmer
2. Memberikan O2 neopaf PIP 20 selama 2 jam
E/ oksigen telah terpasang
3. Mengambil sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan lab DL,CRP, dan
TOURCH
E/sampel darah siap dikirim
4. Melakukan observasi TTV setiap 2 jam
E/ TTV bayi dalam keadaan normal
5. Melakukan persutujuan tindakan pemberian oksigenasi CPAP dan bayi di
masukkan ke dalam inkubator
E/ pihak keluarga menyetujui tindakan selanjutnya
6. Melakukan monitoring saturasi oksigen
E/ saturasi oksigen dalam batas normal
7. Melakukan kolaborasi dengan dr.SpA untuk terapi selanjutnya
E/ bayi mendapat O2 CPAP FlO2 50%., infus D10 150 cc/24 jam, Ca
glukonas 2 cc., Asam Amino 6% 4 cc/24 jam, dan Ampisilin 80mg x 2
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu ini disusun oleh mahasiswa Semester II Prodi D4 Kebidanan
Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019/2020 ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Tempat Praktik: Ruang NICU RSU Haji Surabaya
Tanggal Praktik: 24 Februari s/d 06 Maret 2020
Pembimbing Pendidikan
DISUSUN OLEH:
DINAR EKA MUKTIANASARI
NIM. P27824419061
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN SURABAYA
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat Nya saya
dapat meneyelesaikan penyusunan laporan ini. Dalam laporan penyusunan laporan
ini, saya banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan
dari berbagai pihak tantangan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga bantuannya mendapatkan
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Saya mengucapkan terima kasih
kepada:
8. Astuti Setiyani, SST., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya
9. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes, selaku Ketua Program Studi D4
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dan Pembimbing
Pendidikan Prodi D4 Kebidanan Surabaya
10. Dina Isfentiani, S.Kep.Ns., M.Ked selaku Pembimbing Pendidikan Prodi
D4 Kebidanan Surabaya
11. Puji Astuti, S.Keb.Bd. selaku Pembimbing Lahan Poli Hamil RSU Haji
Surabaya
12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini
Dalam penyusunan laporan ini saya amsih banyak kekurangan baik teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan
laporan ini. Saya mengharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.
Semoga Allah memberkahi laporan ini sehingga bermanfaat bagi semuanya.
Mahasiswa
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing Pendidikan
Mengetahui,
PENDAHULUAN
1.3 Pelaksanaan
Asuhan kebidanan ini dilakukan dipoli hamil RSU Haji Surabaya tanggal
9 s/d 20 maret 2020
2.1.1 Pengertian
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian jaringan hasil konsepsi
masih tinggal di dalam uterus dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu
dan berat badan janin kurangdari 500 gram (praworohardjo, 2014).
2.1.2 Etiologi
Menurut Manuaba (2013), Penyebab terjadinya abortus (early
pregnancy loss) diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
1) Faktor kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom termasuk
kromosom seks
2) Faktor lingkungan endometrium
(1) Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil
konsepsi
(2) Gizi ibu yang kurang karena anemia atau jarak anak yang terlalu
dekat
3) Pengaruh luar
(1) Infeksi endometrium sehingga endometrium tidak siap menerima
konsepsi
(2) Hasil konsepsi berpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan
pertumbuhan hasil konsepsi terganggu
2. Kelainan plasenta
1) Infeksi plasenta dengan berbagai sebab, sehingga plasenta tidak dapat
berfungsi. Gangguan pembuluh darah plasenta diantara diabetes
mellitus
2) Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah plasenta sehingga
menimbulkan keguguran
3. Penyakit ibu
Penyakit ibu dapat langsung mempengaruhi secara langsung pertumbuhan
janin dalam kandungan melalui plasenta.
1) Penyakit infeksi seperti pnemonia, tipus abdominalis, malaria dan sifilis
2) Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan gangguan peredaran O2
menuju sirkulasi retroplasenter
3) Penyakit menahun seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati,
diabetes mellitus, kelainan yang terdapat di dalam rahim seperti mioma
uteri, serviks inkompeten
2.1.3 Patofisiologi
Pada awal abortus, terjadi perdarahan dalam desidua basalis kemudian
diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya. Hal tersebut menyebebabkan hasil
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya sehingga dianggap sebagai
benda asing dalam uterus. Keadaan ini akan menyebabkan uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. Pada kehamilan kurang dari 8
minggu, hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis
belum menembus desidua secara mendalam (yulaikha, 2015).
3. Pemeriksaan ginekologi
1) Pemeriksaan pembukaan serviks
2) Inspekulo menilai ada atau tidaknya perdarahan dari cavum uteri,
ostium uteri terbuka atau menutup, da nada atau tidaknya jaringan
di ostium.
3) Vaginal toucher untuk mengetahui ada atau tidaknya pembukaan
pada portio
4. Pemeriksaan penunjang
a. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa
hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. Kematian karena
perdarahan dapat terjadi apabil pertolongan tidak diberikan pada
waktunya.
b. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus
pada posisi hiperretrofleksi. Dengan adanya dugaan atau kepastian terjadi
perforasi, laparatomi harus segerah di lakukan untuk menentukan luasnya
perlukaan pada uterus dan apakah ada perlukaan alat-alat lain.
c. Infeksi
Infeksi dalam uterus dan sekitarnya dapat terjadi disetiap abortus,
tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkomplit dan lebih sering pada
abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan
antisepsis.
d. Syok
Syok pada abortus biasa terjadi karena perdarahan dan karena
infeksi berat.
e. Kematian
Abortus berkontribusi terhadap kematian ibu sekitar 15%.Data
tersebut sering kali tersembunyi di balik data kematian ibu akibat
perdarahan. Data lapangan menunjukkan bahwa sekitar 60% -70%
kematian ibu disebabkan oleh perdarahan , dan sekitar 60% kematian
akibat perdarahan tersebut, atau sekitar 35-40% dari seluruh kematian ibu,
disebabkan oleh perdarahan postpartum. Sekitar 15-20% kematian
disebabkan oleh perdarahan.
4) Pemeriksaan fisik
Fokus utama dari abortus inkomplit yaitu:
Muka : tampak pucat atau tidak, hal ini berhungan dengan tingkat
anemia akibat jumlah darah yang dikeluarkan biasanya ibu
pada abortus inkomplit tampak pucat karena mengalami
perdarahan terus menerus.
Mata : konjungtiva tampak anemis atau tidak, hal ini berhungan
dengan tingkat anemia akibat jumlah darah yang dikeluarkan
Abdomen : Biasanya TFU sesuai dengan masa kehamilan
Genetalia : Terdapat perdarahan
5) Pemeriksaan dalam
Pada hasil VT abortus inkomplit diperoleh keadaan porsio terbuka jari-
jari longgar, lunak.
6) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung pencegahan diagnosa
seperti pemeriksaan laboratorium (hemoglobin, golongan darah, protein
urin, glukosa urine), pemeriksaan USG (Jannah, 2012).
Pengkajian
Tanggal : 9-3-2020
6. Riwayat pernikahan
Pernikahan ke- :1
Lama menikah : 10 tahun
Usia pertama menikah : 24 tahun
7. Riwayat Obstetri
Keadaan
Usia Persalinan Nifas Neonatus
No Sekarang
Kehamilan
Cara Penolong Tempat JK BB ASI Penyulit H/M Usia
1 9 bulan spontan Bidan PMB L 3600 Eksklusif - H 9 th
2 Hamil ini
8. Riwayat KB
Ibu terakhir menggunakan KB suntik 3 bulan selama 5 tahun, kemudian ganti
dengan menggunakan KB pil 2 tahun. Kemudian ibu berhenti karena ingin
hamil lagi. Selama pekaian KB ibu tidak ada keluhan.
4. Pemeriksaan penunjang
VT tanggal 9-3-2020 pukul 09. 30 WIB oleh dr. Spog diperoleh
Keadaan vulva/ vagina: tidak ada kelainan
Portion : lunak, tebal
Ostium uteri Interna : membuka 2 cm
Uterus : retrofleksi
Hasil USG tanggal 6-3-2020 terdapat kesan sisa jaringan
3.4 Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami
abortus inkomplit yaitu keguguran yang masih terdapat sisa jaringan janin
di bagian rahim.
E/ ibu mengerti dengan keadaannya
2. Memberikan informed concent kepada ibu untuk tindakan kuretase
E/ibu menyetujui tindakan kuretase
3. Memberitahu ibu untuk berpuasa selama 24 jam sebagai syarat akan
dilakukkannya tindakan kuretase
E/ ibu bersedia
4. Memeberitahu ibu untuk kembali besok untuk dilakukan tindakan kuretase
E/ ibu mengerti
5. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup selama di rumah
E/ibu mengerti
6. Memberitahu ibu untuk sering mengganti pembalut untuk mencegah
terjadinya infeksi
E/ibu mengerti
7. Memberitahu ibu untuk ke administrasi guna mengkonsulkan biaya terkait
tindakan kuretase yang akan dilaksanakan
E/ ibu bersedia untuk ke administrasi
BAB 4
PEMBAHASAN
5.1 Simpulan
Ibu dengan abortus inkomplit dilakukan tindakan yang sesuai teori yaitu
dilakukan tindakan kuretase guna menghentikan perdarahan dan mengambil
sisa jaringan yang masih berada di dalam uterus. Pada kasus tersebut masalah
ibu sudah tertangani dengan tindakan kuretase.
5.2 Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Sebagai tenaga kesehatan diharapkan mampu melaksanakan semua asuhan
sesuai dengan SOP sehingga menjadikan tenaga kesehatan yang professional
ddan dapat berperan dalam menurunkan angka kematian ibu.
2. Bagi mahasiswa
Diharpkan dapat emnambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
memberikan asuhan kebidanan terutama dalam memberikan asuhan kebidanan
dengan kasus abortus.
3. Bagi klien
Diharpkan klien dapat mensmbah pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
sehingga klien lebih rutin dalam melakukan pemeriksaan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Pengkajian
Tanggal : 12-3-2020
1. Data Subjektif
1) Biodata
Nama Ibu Ny. I Nama suami Tn. C
Umur 35 tahun Umur 35 tahun
Agama Islam Agama Islam
Pendidikan SMU Pendidikan SMU
Pekerjaan IRT Pekerjaan Swasta
Alamat Kapas krampung
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan selama hamil ini sering pusing dan mudah lelah dalam 2
minggu terkahir ini.
3) Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
Keluhan : tidak ada
HPHT : 5-7-2019
TP : 12-4-2020
4) Riwayat Kesehatan
Ibu tidak ada riwayat penyakit menurun seperti tekanan darah
tinggi,diabetes mellitus, jantung, namun ibu memiliki riwayat asma tetapi
sudah sangat jarang kambuh. Ibu tidak ada riwayat penyakit menular
seperti HIV/Aids, TBC, dan hepatitis.
6) Riwayat pernikahan
Pernikahan ke- :1
Lama menikah :10 tahun
Usia pertama menikah: 25 tahun
7) Riwayat obstetric
Keadaan
Usia Persalinan Nifas Neonatus
No Sekarang
Kehamilan
Cara Penolong Tempat JK BB ASI Penyulit H/M Usia
1 Posterm SC Dokter RS L 2600 Eksklusif - H 9 th
2
2 Aterm SC Dokter RS P 2900 Eksklusif - M
hari
3 Preterm SC Dokter RS L 2200 Ekslusif - H 4 th
4 Abortus usia kehamilan 1 bulan post kuretase
5 Hamil ini
8) Pola Kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : ibu makan 2 kali sehari dengan lauk dan sayur tapi ibu
tidak suka makan daging, ibu minum 7-8 gelas perhari
Eliminasi : ibu BAK 4-5 kali sehari, BAB 1 kali sehari
Aktivitas : ibu tidak melakukan aktivitas berat yang mempengaruhi
kehamilan, ibu hanya melakukan aktivitas sepetrti ibu
rumah tangga
Istirahat : ibu jarang sekali tidur siang hanya rebahan saja dan tidur
malam 7-8 jam
2. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
TTV: TD : 110/60 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,6 C
MAP : 76,6
BB : 70,5 kg
TB : 151 cm
IMT : 30,9
KSPR : 22 ( skor awal ibu hamil, ROJ, usia lebih dari sama
dengan 35 tahun, anemia, BSC)
2) Pemeriksaan Fisik
Kepala : bersih, tidak ada massa atau nyeri tekan
Wajah : tidak ada oedema, tampak pucat
Mata : simetris, konjungtiva tampak anemis dan sklera putih
Telinga : Tidak ada sekret
Mulut : Bibir pucat, tidak ada stomatitis dan tidak ada karies gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan vena
jugularis
Dada : simetris, putting menonjol, tidak ada nyeri tekan dan
benjolan abnormal
Abdomen : Tidak terdapat luka bekas operasi
Ekstremitas : Tidak ada oedema dan varises pada ektremitas atas maupun
bawah
Genetalia : Tidak ada varises, tidak ada condiloma.
3) Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan abdomen:
Leopold 1: pada bagian fundus teraba bagian kurang bulat kurang melenting
terkesan bokong
Leopold 2: Pada perut bagian kiri terkesan panjang kerasa seperti papan
terkesan punggung dan bagian kanan perut ibu teraba bagian
kecil terkesan ekstremitas
Leopold 3: Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan terkesan kepala
janin, Belum masuk panggul
Mc. Donald : 29 cm
DJJ : 136 x/menit
4) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Hb: 8,5 g/dl (Normalnya 11 g/dl)
3. Analisa Data
G5P1112 UK 35 minggu T/H/I dengan anemia sedang dan KRST
4. Penatalaksanaan
1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengamali kurang
darah sedang
E/ ibu mengerti
2) Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti
sayuran hijau dan makanan yang banyak mengandung protein seperti
daging
E/ ibu mengerti
3) Memberitahu ibu cara memasak sayur yang benar yaitu dengan
memasukkan sayur ke dalam air yang mendidih dan tidak terlalu lama.
E/ Ibu mengerti
4) Melakukan kolaborasi dengan dr. SpoG dalam memberikan terapi:
Vitamin B complex (@50 gram ) 3x1
Vitamin c (@50 mg) 2 x1
Sulfat ferosus (@60 mg) 2x1
Calsium laktat (@500mg) 1x1
E/ ibu bersedia mengkonsumsi terapi yang diberikan
5) Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup agar tidak kelelahan
E/ ibu mengerti
6) Memberitahu ibu cara mengkonsumsi Fe yaitu dengan air putih atau air
jeruk dan tidak boleh dengan teh atau susu dan diminum sebelum tidur.
E/ ibu mengerti
7) Memberitahu efek samping dari Fe yaitu rasa mual dan warna feses
menjadi kehitaman
E/ ibu mengerti
8) Memberitahu ibu kunjungan ulang 2 minggu lagi
E/ ibu bersedia
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu ini disusun oleh mahasiswa semester 2 Prodi D4 Kebidanan
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019/2020 ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Tempat Praktik: Poli Hamil RSU Haji Surabaya
Tanggal Praktik: 8 maret s/d 20 Maret 2020
Pembimbing Pendidikan
Pengkajian
Tanggal : 13-3-2020
1. Data Subjektif
1) Biodata
Nama Ibu Ny. N Nama suami Tn. A
Umur 37 tahun Umur 48 tahun
Agama Islam Agama Islam
Pendidikan S1 Pendidikan S1
Pekerjaan Swasta Pekerjaan Swasta
Alamat Krembangan Bhakti
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan dalam 3 minggu terkahir ini sering merasa kesemutan
pada tangan dan kaki.
3) Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 4-5 hari
Keluhan : tidak ada
HPHT : 15-7-2019
TP : 23-4-2020
4) Riwayat Kesehatan
Ibu ada riwayat penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi,namun tidak
memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, jantung. Ibu tidak ada riwayat
penyakit menular seperti HIV/Aids, TBC, dan hepatitis.
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
jantung, diabetes mellitus, dan tekanan darah tinggi, serta tidak ada
riwayat penyakit menular seperti HIV/Aids, TBC dan hepatitis.
6) Riwayat pernikahan
Pernikahan ke- :1
Lama menikah : 5 tahun
Usia pertama menikah: 32 tahun
7) Riwayat obstetri
Keadaan
Usia Persalinan Nifas Neonatus
No Sekarang
Kehamilan
Cara Penolong Tempat JK BB ASI Penyulit H/M Usia
1 Aterm SC Dokter RS P 3360 Eksklusif - H 4 th
2 Hamil ini
2) Pemeriksaan Fisik
Kepala : bersih, tidak ada massa atau nyeri tekan
Wajah : tidak ada oedema
Mata : simetris, konjungtiva merah muda dan sklera putih
Telinga : Tidak ada sekret
Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis dan tidak ada karies gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan vena
jugularis
Dada : simetris, putting menonjol, tidak ada nyeri tekan dan
benjolan abnormal
Abdomen : Tidak terdapat luka bekas operasi
Ekstremitas : Tidak ada oedema dan varises pada ektremitas atas maupun
bawah
Genetalia : Tidak ada varises, tidak ada condiloma.
3) Pemeriksaan Khusus
Leopold 1: pada bagian fundus teraba bagian kurang bulat kurang melenting
terkesan bokong
Leopold 2 : Pada perut bagian kiri terkesan panjang kerasa seperti papan
terkesan punggung dan bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil terkesan
ekstremitas
Leopold 3 : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan terkesan kepala
janin, Belum masuk panggul
Mc. Donald : 29 cm
DJJ : 141 x/menit
3. Analisa Data
G2P1001 UK 34 minggu T/H/I dengan preeklamsia dan KRST
4. Penatalaksanaan
1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami gejala
yang mengarah ke preeklamsia
E/ ibu mengerti
2) Melakukan kolaborasi dengan dr. SpoG dalam memberikan terapi:
Aspilet 1x80 mg
Kalk 1x 1
E/ ibu bersedia mengkonsumsi terapi yang diberikan
3) Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup
E/ ibu mengerti
4) Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan seperti pusing yang tidak hilang
setelah istirahat, pandangan kabur, nyeri pada ulu hati
E/ibu mengerti
5) Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium berupa
pemeriksaan kecing untuk mengetahui apakah ada protein dalam urin
E/ibu bersedia
6) Memberitahu ibu kunjungan ulang 2 minggu lagi atau sewatu-waktu kalau
ada keluhan
E/ ibu bersedia
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu ini disusun oleh mahasiswa semester 2 Prodi D4 Kebidanan
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019/2020 ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Tempat Praktik: Poli Hamil RSU Haji Surabaya
Tanggal Praktik: 8 maret s/d 20 Maret 2020
Pembimbing Pendidikan
Pengkajian
Tanggal : 9-3-2020
1. Data Subjektif
1) Biodata
Nama Ibu Ny. S Nama suami Tn. S
Umur 37 tahun Umur 42 tahun
Agama Islam Agama Islam
Pendidikan SMP Pendidikan SMP
Pekerjaan IRT Pekerjaan Swasta
Alamat Rungkut Lor Gg 8 No. 25 D
2) Keluhan Utama
Ibu tidak ada keluhan
3) Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5-6 hari
Keluhan : tidak ada
HPHT : 12-7-2019
TP : 23-4-2020
4) Riwayat Kesehatan
Ibu selama hamil menderita tekanan darah tinggi, namun tidak memiliki
riwayat penyakit diabetes mellitus, jantung. Ibu tidak ada riwayat penyakit
menular seperti HIV/Aids, TBC, dan hepatitis.
6) Riwayat pernikahan
Pernikahan ke- :1
Lama menikah :15 tahun
Usia pertama menikah: 22 tahun
7) Riwayat obstetri
Keadaan
Usia Persalinan Nifas Neonatus
No Sekarang
Kehamilan
Cara Penolong Tempat JK BB ASI Penyulit H/M Usia
1 aterm SC Dokter RS L 2300 Eksklusif - H 4 th
2
2 aterm SC Dokter RS L 3000 - - M
bulan
3 Hamil ini
4) Pemeriksaan Fisik
Kepala : bersih, tidak ada massa atau nyeri tekan
Wajah : tidak ada oedema
Mata : simetris, konjungtiva merah muda dan sklera putih
Telinga : Tidak ada sekret
Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis dan tidak ada karies gigi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tiroid dan vena
jugularis
Dada : simetris, putting menonjol, tidak ada nyeri tekan dan
benjolan abnormal
Abdomen : Tidak terdapat luka bekas operasi
Ekstremitas : Tidak ada oedema dan varises pada ektremitas atas maupun
bawah
Genetalia : Tidak ada varises, tidak ada condiloma.
5) Pemeriksaan Khusus
Leopold 1: pada bagian fundus teraba bagian kurang bulat kurang
melenting terkesan bokong
Leopold 2 : Pada perut bagian kiri terkesan panjang kerasa seperti papan
terkesan punggung dan bagian kanan perut ibu teraba bagian kecil terkesan
ekstremitas
Leopold 3 : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras dan terkesan kepala
janin, Belum masuk panggul
Mc. Donald :30 cm
DJJ : 134 x/menit
3. Analisa Data
G2P2001 UK 34-35 minggu T/H/I denga preeklamsia dan KRST
4. Penatalaksanaan
1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami tanda-
tanda preeklamsia yaitu adanya tanda tekanan darah tinggi, dan hasil MAP
110
E/ ibu mengerti
2) Melakukan kolaborasi dengan dr. SpoG dalam memberikan terapi:
Aspilet 1x80 mg
Rob (Fe, Kalk, Asam folat, Vit B komplek) 1x1
E/ ibu bersedia mengkonsumsi terapi yang diberikan
3) Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium darah dan
urin lengkap untuk mengetahui apakah ada kadar protein dalam urine.
E/ ibu mengerti
4) Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan seperti pusing yang tidak hilang
setelah istirahat, pandangan kabur, nyeri pada ulu hati
E/ibu mengerti
5) Memberitahu ibu kunjungan ulang 2 minggu lagi atau sewatu-waktu kalau
ada keluhan
E/ ibu bersedia
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan individu ini disusun oleh mahasiswa semester 2 Prodi D4 Kebidanan
Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2019/2020 ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Tempat Praktik: Poli Hamil RSU Haji Surabaya
Tanggal Praktik: 8 maret s/d 20 Maret 2020
Pembimbing Pendidikan