Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.

DI KLINIK PRATAMA JAMBU MAWAR Hj. WINALTI, SST

DISUSUN OLEH :

JESSYCA RAI SABILLAH

P031915401013

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN RIAU

PRODI D-III KEBIDANAN

JURUSAN KEBIDANAN

PEKANBARU

2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny. A

G2P1A0H0 Klinik Pratama Jambu Mawar Kota

Pekanbaru

Nama : Jessyca Rai Sabillah

Nomor Induk Mahasiswa : P031815401013

Program Studi : D-III Kebidanan

Pembimbing Lahan / CI Pebimbing Institusi

Hj. Winalti, SST Ani Laila, SST, M.Biomed


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa Karena berkat rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan kehamilan pada Ny. A

yang diajukan guna memenuhi tugas laporan kasus PKK II pada Prodi DIII

Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Riau dengan judul ”Asuhan Kebidanan

Kehamilan Pada Ny.A Di Klinik Pratama Jambu Mawar Hj. Winalti, SST

Kota Pekanbaru Pada Tahun 2021”. Penulis dalam menyelesaikan laporan ini

banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan yang telah

diberikan, bimbingan serta arahan dari semua pihak sehingga laporan ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua

orang tua yang telah mendoakan dan memberikan bantuan moril dan material

serta kepada semua pihak yang telah membantu dan penyusunan hingga

penulisan dapat menyelesaikan laporan ini. Ucapan terimakasih penulis

sampaikan juga kepada Bapak/ibu:

1. Bapak H. Husnan, S.Kp, MKM selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Riau.

2. Ibu Hj.Winalti, SST selaku pimpinan lahan praktik yang telah

memfasilitasi, membimbing, serta mendampingi penulis selama

melakukan Asuhan Kebidanan Kehamilan di Klinik Pratama Jambu

Mawar Hj. Winalti, Di Pekanbaru.


3. Ibu Hj. Juraida Roito Hrp, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Riau

4. Ibu Ani Laila, S.ST, M. Biomed selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan

Poltekkes Kemenkes Riau dan pembimbing institusi

5. Ibu Elly Susilawati, M.Keb selaku Pembimbing Institusi yang telah

memotivasi, meluangkan waktunya serta memberikan bimbingan dan

pengarahan dengan sabar sehingga laporan ini dapat terselesaikan oleh

penulis.

6. Ibu Okta Vitriani, M.Kes selaku Koordinator Mata Kuliah PKK

Dalam menyelesaikan laporan ini penulis sudah berusaha semaksimal

mungkin, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

demi sempurnanya laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 07 Februari 2021

Penulis,

Jessyca Rai Sabillah


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.3 Waktu Dan Tempat Pengambilan Kasus

1.4 Gambaran Kasus

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

2.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan

2.1.3 Perubahan adaptasi fisiologi dan psikologi pada kehamilan

2.1.4 Ketidaknyamanaan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester III

2.1.5 Kebutuhan dasar kehamilan

2.1.6 Asuhan kehamilan

BAB 3 TINJAUAN PENATALAKSANAAN KASUS

BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

2.1Uterus Menurut Penambahan Pertiga Jari

2.2Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan

2.3Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan

Indeks Massa Tubuh

2.4Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan

2.5Kebutuhan Makanan Sehari-Hari Ibu Tidak Hamil Dan Ibu Hamil

2.6Pemberian Imunisasi TT

2.7Kebutuhan Zat Besi pada Setiap Kehamilan


BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Pada saat ini gambaran Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia

masih sangat tinggi. Gambaran AKI menurut kesehatan Indonesia tahun 2012

angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu

sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk menurunkan atau mencegah

kesakitan, serta kematian maternal dan perinatal merupakan tujuan dari Antenatal

Care (ANC). Kehamilan adalah serangkaian proses yang diawali dari konsepsi

atau pertemuan antara ovum dengan sperma sehat dan dilanjutkan dengan

fertilisasi, nidasi, dan implantasi.

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa

dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat

fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu

40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

(Prawirohardjo, 2018).

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri

dari Ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan Ovum (sel telur) dan spermatozoa

(Sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan. Zigot kemudian bernidasi

(penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba dkk, 2012).


Adapun tujuan khususnya adalah memonitor kemajuan kehamilan guna

memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal, mengenali secara

dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang

diperlukan, membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka

mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, serta logis.

Dalam masa kehamilan terjadi beberapa perubahan dalam sistem tubuh ibu,

sehingga menyebabkan timbulnya beberapa respon yang seringkali menimbulkan

ketidaknyamanan pada ibu hamil. Masalah ketidaknyamanan pada ibu hamil

trimester III salah satunya yaitu sering buang air kecil merupakan keluhan yang

sering dialami oleh ibu hamil. Keluhan sering kencing ini akibat dari desakan

rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering

kencing. Pada trimester akhir, gejala bias timbul karena janin mulai masuk

kerongga panggul dan menekan kembali kandung kemih. Adapun keluhan secara

fiologis yang lain pada trimester III seperti varises, wasir atau hemoroid, sesak

nafas, bengkak dan kram pada kaki, gangguan tidur, mudah lelah, dan nyeri perut

pada bagian bawah.

Cara mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III yaitu jangan

pernah menahan keinginan untuk buang air kecil, kondisi ini bias menyebabkan

daerah kelamin menjadi lembab, oleh karena itu ibu hamil harus tetap menjaga

kebersihan pada daerah kelamin seperti mengeringkan dengan kain atau handuk

kering saat setelah buang air kecil dan jika pada malam hari ibu bias mengurangi

porsi minum jaraknya antara 1-2 jam sebelum ibu tidur. Hal lain seperti istirahat

cukup, buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul

mengenai “Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologi pada Ny. A umur 36 tahun

G2P1A0 di Klinik Pratama Jambu Mawar Hj.Winalti, SST.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. A G2P1A0H0 dengan

keluhan sering buang air kecil di Klinik Pratama Jambu Mawar.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Melakukan pengumpulan data Subjektif pada Ny. A usia kehamilan 35

minggu 2 hari di Klinik Pratama Jambu Mawar Hj.Winalti, SST

b. Melakukan pengkajian data Objektif pada Ny. A kehamilan 35 minggu 2 hari

di Klinik Pratama Jambu Mawar Hj.Winalti, SST

c. Merumuskan assesment pada Ny. A kehamilan 35 minggu 2 hari di Klinik

Pratama Jambu Mawar Hj.Winalti, SST

d. Melakukan asuhan dalam bentuk Plan pada Ny. A kehamilan 35 minggu 2

hari di Klinik Pratama Jambu Mawar Hj.Winalti, SST

1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus

Pengambilan kasus dilakukan pada hari kamis, 28 Januari 2021 di Klinik

Pratama Jambu Mawar Hj. Winalti,SST Kota Pekanbaru.


1.4 Gambaran Kasus

Sering buang air kecil merupakan keluhan yang sering dialami oleh ibu

hamil. Keluhan sering kencing ini akibat dari desakan rahim kedepan

menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering kencing. Pada

trimester akhir, gejala bias timbul karena janin mulai masuk kerongga panggul

dan menekan kembali kandung kemih. Penulis melakukan pengumpulan data

dengan teknik wawancara dan pengkajian fisik pada Ny. A dan didapatkan hasil

Ny. A umur 36 tahun G2P1A0H0 usia kehamilan 36 minggu. Pengambilan kasus ini

dilakukan di Klinik Pratama Jambu Mawar Kota Pekanbaru. Waktu pengambilan

kasus yakni pada tanggal 28 Januari 2021, dengan memberikan asuhan kebidanan

kehamilan diberikan untuk memeriksakann kesehatan ibu dan janin serta dapat

mendeteksi dini adanya kemungkinan komplikasi pada kehamilan. Asuhan yang

telah diberikan selanjutkan didokumentasikan dengan metode SOAP.

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah serangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau

pertemuan antara ovum dengan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi,

nidasi, dan implantasi. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan

dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila

dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender

internasional. (Prawirohardjo, 2018).

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri

dari Ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan Ovum (sel telur) dan spermatozoa

(Sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan. Zigot kemudian bernidasi

(penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah

tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba dkk, 2012)

2.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan


Tujuan asuhan kehamilan adalah :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu

dan bayi.

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin

terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan

pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu

maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi

ekslusif.

(Prawirohardjo, 2018)

2.1.3 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Kehamilan

A. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester, I, II,

dan III.

Pada ibu hamil ada beberapa perubahan dan adaptasi fisiologi yang

terjadi, seperti :

1) Sistem Reproduksi
a) Uterus

Ukuran. Pembesaran rahim disebabkan karna hipertropi dan

hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi

higgroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan

cukup bulan, ukuran uterus sebelum hamil yaitu berkisar 7,5 cm x 5 cm x

2,5 cm dan berkembang pesat menjadi 30 cm x 22,5 cm x 20 cm selama

kehamilan seiring pertumbuhan janin, dengan kapasitas 4000 cc. Ukuran

berat terus meningkat 20 kali dari semula, dari 60 gram menjadi 1000

gram (Jannah, 2012).

Tabel 2.1

Uterus Menurut Penambahan Pertiga Jari

Usia

No Kehamilan Tingi Fundus Uteri (TFU)

(minggu)
1 12 3 jari diatas simfisis
2 16 Pertengahan pusat-simfisis
3 20 3 jari dibawah pusat
4 24 Setinggi pusat
5 28 3 jari diatas pusat
6 32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
7 36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)
8 40 Pertengahan pusat - prosesus xiphoideus

(px)
Sumber : (Jannah, 2012)

b) Posisi rahim dalam kehamilan


Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi,

sedangkan pada bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.

Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya

dapat mencapai batas hati. Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih

mengisi rongga abdomen kanan atau kiri (Jannah, 2012).

c) Berat

Tabel 2.2 Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan

No Usia Kehamilan Bentuk dari konsistensi uterus


1 Bulan pertama Seperti buah alpukat. Ismust rahim menjadi

hipertropi dan bertambah panjang sehingga

bila diraba terasa lebih lunak (tanda hegar).


2 2 bulan Sebesar telur bebek.
3 3 bulan Sebesar telur angsa
4 4 bulan Berbentuk bulat
5 5 bulan Rahim terba seperti berisi cairan ketuban,

rahim terasa tipis. Itulah sebabnya mengapa

bagian-bagian janin ini dapat dirasakan

melalui perabaan dinding perut.

Sumber : (Jannah, 2012)

d) Vaskularasi

Arteri uterine ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-

anak cabangnya, pembulu darah vena mengembang dan bertambah

(Jannah, 2012).
e) Serviks uteri

Bertambah vaskularasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang

disebut goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan

banyak cairan muscus. Oleh karena penambahan dan pelebaran pembuluh

darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut dengan tanda

chadwick(Jannah, 2012).

f) Ovarium

Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas

sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran

estrogen dan progesteron (Jannah, 2012).

g) Vagina dan Vulva

Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada

vagina dan vulva sehingga pada bagian tersebut terigat lebih merah atau

kebiruan, kondisi ini disebut tanda chadwick (Jannah, 2012).

2) Payudara

Adanya peningkatan suplai darah dibawah pengaruh aktivitas hormon,

jaringan glandular dari payudara membesar dan puting menjadi lebih efektif

walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada

waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan penyimpanan lemak.

Progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih tervaskularisasi dan

mampu bersekresi. Hormon pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai

peranan penting dalam perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi

kolustrum dan air susu ibu (Jannah, 2012).


3) Sistem musculoskeletal

Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila

asupan nutrisinya khususnya produksi susu terpenuhi. Bersamaan dengan

membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva

tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada seorang ibu hamil.

Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa

sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan usia

kehamilan (Jannah, 2012).

4) Sistem kardiovaskuler

Denyut nadi istirahat meningkat sekitar 10 sampai 15 denyut per menit

pada kehamilan, karena diafragma semangkin naik selama kehamilan, jantung

digeser ke kiri dan ke atas. Sementara pada waktu yang sama, organ ini agak

berputar pada sumbu panjangnya. Akibatnya jantung digerakkan agak ke

lateral dari posisinya pada keadaan tidak hamil normal, dan membesarnya

ukuran bayangan jantung ditentukan pada radiogra.

5) Sistem integument

Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan

pigmentasi selama kehamilan. Pada trimester pertama perubahan sistem

integumen yang dirasakan ibu hamil yaitu kemerahan ditelapak tangan dan

linea alba/nigra. Sedangkan pada trimester kedua dan ketiga perubahan sistem

integumen yang dirasakan adalah cloasma dan perubahan aerola, dan striae

gravidarum (bulan ke 6-7) (Jannah, 2012).

6) Sistem gastrointestinal
Rahim yang semangkin membesar akan menekan rektum dan usus

bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semankin

berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar

progesterone. Wanita hamil sering mengalami rasa panas didada (heartburn)

dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada

didalam lambung dan karena relaksasi spinter dikerongkongan bagian bawah

yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali kekerongkongan (Jannah,

2012).

7) Sistem urinaria

Pada trimester kedua aliran darah ginjal meningkat dan tetap terjadi

hingga usia kehamilan 30 minggu, setelah itu menurun secara perlahan. Ginjal

mengalami pembesaran dan filtrasi glomelurus. Perubahan dalam filtrasi

glomelurus adalah penyebab peningkatan klirens kreatinin, urea, dan asam

urat yang sangat direabsobsi pada awal kehamilan (Jannah, 2012).

8) Sistem pernapasan

Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim

dan pembentukan hormone progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi

sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil lebih cepat bernafas dan lebih
dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya

(Jannah, 2012).

9) Sistem darah

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih

banyak dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengeceran darah

(hemodilusi) dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu. Serum

darah (voulem darah) bertambah sebesar 25% sampai 30% sedangkan sel

darah bertambah sekitar 20% (Prawirohardjo, 2018)

10) Perubahan metabolik

Sebagian besar penambahan bart badan selama kehamilan berasal dari

ueterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan

ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah

12,5 kg. (Prawirohardjo,2018)

Tabel 2.3

Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan Berdasarkan

Indeks Massa Tubuh

No Kategori IMT Rekomendasi

(kg)
1 Rendah < 19,8 12,5 – 18
2 Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
3 Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
4 Obesitas > 26 ≥7
5 Gameli 16 – 20,5

(Cunningham, 2015)
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan

menambah berat badan per minggu 0,4 kg, sementara pada perempuan denga

gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per minggu

masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.

Tabel 2.4

Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan

Jaringan dan 10 mgg 20 mgg 30 mgg 40 mgg

No cairan
1 Janin 5 300 1500 3400
2 Plasenta 20 170 430 650
3 Cairan amnion 30 350 750 800
4 Uterus 140 320 600 970
5 Mamae 45 180 360 405
6 Darah 100 600 1300 1450
7 Cairan 0 30 80 1480
8 Ekstraseluler 310 2050 3480 3345
9 Lemak 650 4000 8500 12500

Total

Sumber : (Jannah, 2012)

B. Perubahan psikologis pada terjadi kehamilan yaitu :

1) Kehamilan trimester I (periode penyesuaian)

Setalah konsepsi kadar hormon progesterone dan estrogen dalam tubuh

akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual muntah, lemah,

lelah, dan pembesaran payudara. Akibatnya ibu merasa tidak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya. Pada trimester 1 seorang ibu akan

mencari tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya hamil. Setiap

perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan

seksama. Hasrat untuk melakukan hubungan seksual berbeda-beda,

biasanya banyak yang mengalami penurunan (Jannah, 2012).

2) Kehamilan trimester II (periode kesehatan yang baik)

Pada masa ini wanita mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya.

Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai menggunakan energi dan

pikirannya secara lebih kontruktif (Jannah, 2012).

3) Kehamilan trimester III (periode penantian dengan penuh

kewaspadaan)

Trimester III sering disebut periode menunggu dan kewaspassan sebab

ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu khawatir

bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu mengkatkan

kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan serta ketidak

normalan bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali,

merasa dirinya aneh dan jelek serta gangguan body image (Jannah, 2012).

2.1.4. Ketidaknyamanaan fisiologis pada ibu hamil pada trimester III

Ketidaknyamanan pada trimester III, yaitu:


1. Pembesaran kaki

Pembesaran kaki sangat umum terjadi, khususnya pada sore hari atau dalam

cuaca panas. Pembesaran kaki ini biasanya tidak berbahaya, namun

pembesaran yang keterlaluan saat ibu terbangun di pagi hari, atau pembesaran

tangan dan wajah setiap saat, bisa menjadi tanda-tanda pre-eklamsi.

Pembesaran kaki bisa disembuhkan jika wanita hamil meletakkan kakinya

sejajar pantat selama beberapa menit minimal 2 atau 3 kali sehari,

mengkonsumsi makanan kemasan lebih sedikit yang banyak sekali

mengandung garam-garaman, dan minum lebih banyak air atau jus buah.

2. Konstipasi (sulit buang air besar)

Beberapa wanita hamil mengalami kesulitan buang air besar. Kondisi ini

disebut konstipasi. Untuk mencegah dan merawat konstipasi, seorang wanita

mestinya:

a. Makan sayuran dan buahan lebih banyak

b. Makan segala jenis padi-padian

c. Minum sedikitnya 8 gelas air matang sehari

d. Berjalan, bergerak dan berlatih setiap hari

3. Hemorhoid (wasir)

Hemorhoid adalah pembengkakan pembuluh vena di sekitar anus. Rasanya

bisa terbakar, sakit atau perih. Kadang-kadang pembuluh ini mengeluarkan

darah ketika wanita hamil BAB, khususnya jika dia juga mengalami konstipasi.
Wanita mestinya berusaha menghindar terserang konstipasi dengan menyantap

banyak buah dan sayuran, dan minum banyak air. Terlalu banyak duduk atau

berdiri dapat membuat hemorhoid semakin parah. Namun duduk di dalam bak

berisi air dingin atau berbaring dapat menguranginya.

4. Sering merasa ingin BAK

Kebutuhan untuk selalu BAK seringkali normal saja bagi wanita hamil,

khususnya di bulan pertama dan terakhir masa kehamilan. Ini terjadi karena

rahim yang bertumbuh menekan kuat kandung kemih. Jika proses buang air

kecil terasa sakit, perih atau seperti terbakar, sang wanita mungkin memiliki

infeksi kandung kemih atau infeksi vagina. Pastikan untuk menyembuhkan

infeksi ini sesegera mungkin, karena dapat menyebabkan bukaan persalinan

dan masalah lainnya.

5. Tarikan nafas yang pendek

Kebanyakan wanita hamil mengalami tarikan nafasnya jadi pendek (tidak

sepanjang dan sedalam biasanya). Ini terjadi karena bayi yang tumbuh

membesar memenuhi paru-paru ibunya sehingga ibunya kurang memiliki

ruangan untuk bernafas. Yakinkan ibu kalau ini hal yang normal. Namun jika

wanita juga merasa lemah dan kelelahan, atau dia selalu mengalami sesak nafas
sepanjang waktukehamilan, dia harus diperiksa atas tanda-tanda penyakit

tertentu, masalah jantung, anemia, atau kurang gizi.

6. Selalu merasa gerah atau banyak mengeluarkan keringat

Merasa gerah sangat umum, dan selama tidak ada tanda-tanda berbahaya

(seperti tanda-tanda infeksi kandung kemih). Wanita hamil tidak usah kuatir.

Dia bisa mengenakan pakaian yang tidak berlengan, sering mandi, dan banyak

minum air putih atau cairan lainnya.

7. Sakit punggung

Banyak wanita ketika hamil mengalami sakit punggung. Berat janin, rahim dan

air ketuban membebani tulang dan otot wanita. Terlalu banyak berdiri di satu

tempat atau mengangkat beban dapat menyebabkan sakit punggung. Kerja

yang terlalu berat juga dapat menyebabkan sakit punggung. Kebanyakan sakit

punggung normal sifatnya. Meskipun begitu, bisa juga sakit punggung

disebabkan oleh infeksi ginjal.Sarankan suami, anak, anggota keluarga lain

atau rekan-rekan wanita hamil untuk memijat-mijat punggungnya.

2.1.5. Kebutuhan Dasar Kehamilan

Kebutuhan dasar kehamilan, diantaranya :

1). Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil

Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa hamil, banyak

diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil.
Pada ibu hamil akan mengalami BB bertambah, penambahan BB di ukur dari

IMT (Indeks Masa Tubuh)/BMI (Body Masa Indeks) sebelum hamil

(Tyastuti, dkk, 2016). Untuk memenuhi penambahan BB maka kebutuhan gizi

harus dipenuhi melalui makanan sehari-hari dengan menu seimbang seperti

tabel 2.5 (Tyastuti, dkk, 2016)

Tabel 2.5

Kebutuhan Makanan Sehari-Hari Ibu Tidak Hamil Dan Ibu Hamil

Nutrien Tidak Hamil Hamil


Kalori 2.000 2.300
Protein 55 g 65 g
Kalsium (Ca) 0,5 g 1g
Zat besi (Fe) 12 g 17 g
Vitamin A 5000 IU 6000 IU
Vitamin D 400 IU 600 IU
Tiamin 0,8 mg 1 mg
Niasin 1,2 mg 15 mg
Vitamin C 60 mg 90 mg
Sumber : (Tyastuti, dkk, 2016)

1) Kebutuhan oksigen

Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk dapat

memenuhi kebutuhan O2, disamping itu terjadi desakan rahim dan kebutuhan

O2 yang meningkat , ibu hamil akan bernafas lebih dalam. Hal ini akan
berhubungan dengan meningkatnya aktifitas paru-paru untuk mencukupi

kebutuhan O2 ibu dan O2 janin (Tyastuti, dkk, 2016).

2) Personal Hygine

Kebersihan badan akan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi. Pada

ibu hamil karena bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh maka ibu hamil

cenderung menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu menjaga

kebersihan badan secara ekstra disamping :

 Mandi, Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah

buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan.

 Perawatan vulva dan vagina ibu hamil dianjurkan untuk membersihkan

vulva dan vagina setiap mandi, setelah BAK, cara membersihkan dari

depan ke belakang kemudian di keringkan dengan handuk kering. Pakaian

dalam terbuat dari kain katun yang enyerap keringat, vulva dan vagina

dalam keadaan kering

 Perawatan gigi

Saat hamil sering terjadi karies yang disebabkan karena konsumsi kalsium

yang kurang, serta emesis-hiperemesis gravidarum, hipersaliva dapat

menimbulkan timbunan kalsium disekitar gigi. Memeriksakan gigi saat

hamil diperlukan untuk mencari kerusakan gigiuntuk mencegah infeksi.

 Perawatan kuku
Kuku dianjurkan untuk tetap pendek sehingga perlu dipotong secara

teratur, kuku yang telah di potong dihaluskan sehigga tidak melukai kulit

yang mungkin dapat menyebabkan luka dan infeksi.

 Perawatan rambut

Wanita hamil menghasilkan banyak keringat sehingga ibu hamil harus

sering mencuci rambut untuk mengurangi ketombe. Cuci rambut

hendaknya dilakukan 2-3 kali.

(Tyastuti, dkk, 2016)

3) Eliminasi (BAK dan BAB)

Ibu hamil sering mengalami obstipasi. Hal ini terjadi diakibatkan oleh :

a) Kurang gerak badan

b) Hamil muda sering terjadi muntah dan kurang makan Peristaltik kurang

karena pengaruh hormone

c) Tekanan pada rektum oleh kepala

d) Dengan terjadinya obstipasi pada ibu hamil maka panggul akan terisi

dengan rectum yang penuh feses selain membesarnya rahim, maka dapat

menimbulkan bendungan di dalam panggul yang memudahkan timbulnya

hemoroid.

e) Dengan kehamilan terjadi perubahan hormon, sehingga daerah kelamin

menjadi lebih basa. Situasi ini menyebabkan jamur Trykomonas tumbuh


subur sehingga ibu hamil mengeluh gatal dan keputihan. Rasa gatal dapat

menimbulkan sering digarut dan memudahkan terjadinya infeksi.

4) Seksual

Hamil bukan halangan untuk melakukan hubungan seksual. hubungan

seksual yang disarankan pada ibu hamil adalah hubungan dengan mengatur

posisi tubuh untuk menyesuaikan dengan pembesaran perut. Ibu hamil pada

trimester III hubungan seksual dilakukan dengan hati-hati karena akan

menimbulkan kontraksi (Tyastuti, dkk, 2016).

5) Mobilisasi dan Body Mekanik

Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,

mudah dan teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan hidup sehat. Manfaat mobilisasi adalah sirkulasi darah menjadi

elbih baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih

nyenyak. Dianjurkan berjalan-jalan dipagi hari dalam udara yang bersih dan

segar (Tyastuti, dkk, 2016).

6) Senam Hamil

Dengan berolahraga tubuh seorang wanita menjadi semakin kuat. Selama

masa kehamilan olahraga dapat membantu tubuhya siap menghadapi

persalinan. Wanita dapat berolahraga dengan cara mengangkat air, bekerja


dirumah. Namun yang banyak dianjurkan adalah jalan-jalan pagi hari untuk

ketenangan, relaksasi, latihan, otot ringan dan mendapatkan udara segar

(Tyastuti, dkk, 2016).

7) Istirahat/tidur

Istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani

dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin dan

membantu ibu tetap kuat dan mencegah penyakit, mencegah terjadinya

keguguran, tekanan darah tinggi, bayi sakit dan masalah-masalah lainnya

(Tyastuti, dkk, 2016).

8) Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatka kekebalan seseorang

secara aktif terhadap suatu antigen. Vaksinasi dengan toksoid tetanus (TT),

dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi karena infeksi

tetanus. Vaksinasi toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil. Imunisasi

TT sebaiknya diberikan pada ibu hamil denganumur kehamilan tiga bulan

sampai satu bulan sebelum melahirkna dengan jarak minimal empat minggu

(Tyastuti, dkk, 2016).

2.1.6. Asuhan Kehamilan

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan

obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dalam noenatal melalui serangkaian


kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2012) . Tujuan

asuhan antenatal yaitu memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan

kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan

kesehatan fisik, mengenali cara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, mempersiapkan kehamilan cukup bulan dan

melahirkan dengan selamat (Jannah, 2012). Kunjungan ulang dilakukan paling

sedikit 4 kali . 1 x pada trimester I, 1 x pada trimester II, 2 x pada trimester III

(Astuti, dkk, 2017)

A. Kunjungan I (0-13 minggu) dilakukan untuk :

1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu

hamil.

2) Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3) Melakukan pencegahan, misalnya anemia, kekurangan zat besi dan tetanus

neonatorum.

4) Mendorong perilaku sehat (gizi, istirahat dan kebersihan)

(Astuti, dkk, 2017)

B. Kunjungan II (14-28 minggu) dilakukan untuk :

1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu

hamil.

2) Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3) Melakukan pencegahan, misalnya anemia, kekurangan zat besi dan tetanus

neonatorum.

4) Mendorong perilaku sehat (gizi, istirahat dan kebersihan)


5) Meningkatkan kewaspadaan khusus mengenai pre-eklamsi

(Astuti, dkk, 2017)

C. Kunjungan IV (28-36 minggu) dan (36-40) dilakukan untuk :

1) Jika belum melahirkan, maka anjurkan untuk mendeteksi janin secara dini,

melakukan rujukan atau tindakan secara tepat.

2) Mencegah terjadinya kehamilan serotinus.

(Astuti, dkk, 2017)

Pelayanan / asuhan standar minimal asuhan kehamilan termasuk dalam 14

T yaitu :

a. Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan

Kenaikan berat badan normal pada ibu hamil dari trimester I sampai

trimester III yang berkisar 9-13,9 kg dan kenaikan perminggunya adalah 400 gr-

500 gr. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor

risiko yang berhubungan dengan keadaan rongga panggul (Astuti, dkk, 2017).

b. Pengukuran tekanan darah

Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau

sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi

dalam kehamilan) perlu diwaspadai adanya preeklampsi (Astuti, dkk, 2017).

c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)

Bila LiLA < 23,5 cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi

Kronis (ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah

(BBLR) (Astuti, dkk, 2017).

d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)


Pemeriksaan TFU berfungsi untuk menentukan umur kehamilan

berdasarkan minggu dan untuk mengetahui kapan gerakan janin mulai dirasakan

(Astuti, dkk, 2017).

e. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut

jantung janin

Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum

masuk panggul kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila

denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 60 kali/menit

menunjukkan adanya gawat janin dan segera rujuk (Astuti, dkk, 2017).

f. Pemberian imunisasi TT

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus

mendapatkan imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, dapat dilakukan skrining

status imunisasi TT pada ibu hamil. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil

disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini. Imunisasi Tetanus Toxoid harus

segera diberikan pada saat seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang

pertama dan dilakukan pada minngu ke-4 (Astuti, dkk, 2017).

Tabel 2.6

Pemberian Imunisasi TT

Imunisasi TT Selang Waktu Lama Perlindungan

Minimal
TT 1 Langkah awal
pembentukan kekebalan

tubuh terhadap penyakit

Tetanus
TT 2 1 bulan setelah TT 3 tahun

1
TT 3 6 bulan setelah TT 5 tahun

2
TT 4 12 bulan setelah 10 tahun

TT 3
TT 5 12 bulan setelah >25 tahun

TT 4
Sumber : (Astuti, dkk, 2017)

g. Pemberian tablet tambah darah

Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari

minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari untuk

megurangi rasa mual (Astuti, dkk, 2017).

h. Pelayanan tes laboratorium hemoglobin darah (Hb)

Bila kadar Hb< 11 gr% ibu hamil dinyatakan anemia, maka harus diberi

suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg asam folat hingga Hb menjadi > 11 gr%.Pada

pemeriksaan dan pengawasan haemoglobin dapat dilakukan dengan metode

sachli yang di lakukan minimal 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada

trimester I (umur kehamilan sebelum 12 minggu) dan trimester III (umur

kehamilan 28-36 minggu) (Astuti, dkk, 2017).


Sedangkan klasifikasi dari WHO kadar haemoglobin pada wanita dapat di

bagi menjadi 4 kategori :

 Hb> 11 gr% Tidak Anemia (normal).

 Hb 9-10 gr% Anemia Ringan.

 Hb 7-8 Anemia Sedang.

 Hb <7 gr% Anemia Berat.

Nilai normal menurut WHO, kriteria persangkaan anemia, bila Hb

dibawah :

 Wanita tidak hamil 12 gr%.

 Wanita hamil 11 gr%.

 Trimester I 11 gr%.

 Trimester II 10,5 gr%.

 Trimester III 11 gr%

(Manuaba, 2007).

Kurangnya kadar haemoglobin dalam kehamilan dapat menyebabkan:

Abortus, Partus imatur/premature, Kelainan kongenital, Perdarahan

antepartum, Gangguan pertumbuhan janin dalam Rahim, Kematian perinatal

(Prawirohardjo, 2018).

i. Perawatan payudara dan pijat tekan payudara

1) Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil

2) Pemeriksaan protein dan reduksi urine atas indikasi


3) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan terapi

anti-malaria untuk daerah endemis malaria.

4) Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan

konseling, termasuk keluarga berencana). Ibu bertanya yang belum

diketahui, misalnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, dan bidan

memberikan konseling tentang masalah yang dialami ibu pada saat

kehamilan.

(Astuti, dkk, 2017)

2.1.7 Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR)

Kartu skor Poedji Rochjati adalah salah satu alat untuk mendeteksi dini

komplikasi dalam kehamilan. Dalam KSPR tersebut dikategorikan tiga faktor

resiko yaitu:

a. Risiko l (Ada Potensi Gawat Obstetrik/APGO)

2) Primi Muda, terlalu Muda hamil pertama umur 16 tahun atau kurang

3) Primi Tua Primer :

a) Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau lebih

b) Terlalu lambat hamil Setelah kawin 4 tahun lebih

4) Primi Tua Sekunder

a) Terlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun lebih

5) Terlalu cepat punya anak lagi, anak terkecil usia kurang 2 tahun

6) Grande Multi Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih

7) Terlalu Tua (Umur ≥35 tahun)

8) Terlalu pendek (Tinggi Badan ≤ 145 cm)


9) Pada hamil pertama, kedua atau lebih belum pemah melahirkan normal

10) Pernah gagal pada kehamilan yang lalu

11) Pernah melahirkan dengan :

a) Tarikan

b) Uri dikeluarkan oleh penolong

c) Pernah diinfus atau transfuse pada pendarahan postpartum

12) Bekas operasi sesar

(Astuti, dkk, 2017)

B. Kelompok Faktor Risiko II (Ada Gawat Obstetri/AGO)

1) Ibu Hamil Dengan Penyakit: Anemia, Malaria, TBC, Payah Jantung,

Penyakit lain HIV-AIDS, Penyakit Menular Seksual

2) Pre eklampsia Ringan, Hamil Kembar/Gemeli, Hidramnion, Bayi mati

dalam kandungan, Hamil lebih bulan (Serotinus), Letak Sungsang, Letak

Lintang.

(Astuti, dkk, 2017)

C. Kelompok Faktor Risiko III (Ada Gawat Darurat Obstetri/AGDO)

1) Perdarahan sebelum bayi lahir mengeluarkan darah pada waktu hamil.

2) Preeklamsia berat dan atau eklamsia (Prawirohardjo, 2012).

Hasil skor penghitungan KSPR

a) Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2

b) Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10

 Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor ≥ 12 (Rochjati

Poedji, 2003).
BAB III

TINJUAN PENATALAKSANAAN KASUS

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA KEHAMILAN
Nama : Jessyca Rai Sabillah Waktu : 16.21 WIB

Tanggal Pengkajian : 28 Januari 2021 Tempat : Klinik Pratama Jambu Mawar

Hari : Kamis
A. SUBJEKTIF
1. BIODATA

Nama Ibu : Ny. Ayu Yamartini nama suami : Tn. Supriadi

Umur : 36 Tahun umur : 37 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Berdagang

Alamat : Jl. Karya Maju

No. Telp : 082377597186

Penanggung Jawab : Suami


2. Alasan Kunjungan / Riwayat / Keluhan Utama

Ibu mengatakan sering buang air kecil

3. RIWAYAT MENSTRUASI

HPHT : 15 mei 2020 Perkiraan Partus : 22 februari 2021

Siklus : Normal (28 hari)


4. RIWAYAT PERKAWINAN
Perkawinan ke :1 Usia saat kawin : 22 tahun

Lama perkawinan : ± 14 tahun


5. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS YANG LALU
Tgl/ th UK Tempa Jenis Penolon lahir Anak JK/ Komplikasi

No Partus t persalina g BB

. partus n
1 38 Spont Lk /
2007 PBM Normal Bidan Tidak ada
mg an 3000 gr
2 H A M I L I N I

6. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI

Pertama kali memeriksakan kehamilan pada UK : 12 Minggu Di PMB oleh

Bidan

Pemeriksaan ini yang ke :6

Masalah yang pernah dialami

Trimester I : mual, tidak nafsu makan

Trimester II : tidak ada

Trimester III : sering bak

Status Imunisasi : lengkap

Pengobatan/anjuran yang pernah diperoleh : tablet penambah darah dan kalsium


7. RIWAYAT PENYAKIT/OPERASI YANG LALU

Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit atau operasi yang lalu yang

mengharuskan ibu untuk dirawat di fasilitas kesehatan.


8. RIWAYAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH KESEHATAN

REPRODUKSI
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit yang berhubungan dengan kesehatan

reproduksi seperti, Fluor Albous, IMS, infertiltas, ataupun penyakit yang bersifat

menular lainnya.
9. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA YANG PERNAH MENDERITA

SAKIT

Ibu mengatakan tidak ada keluarganya ataupun keluarga suaminya yang pernah

menderita sakit yang bersifat menurun ataupun menular.


10. GENOGRAM

11. POLA MAKAN/ MINUM / ELIMINASI / ISTIRAHAT / PSIKOSOSIAL

a) Makan : 3 kali/hari, porsi sedang

Minum : 6-7 gelas/hari

Makanan yang sering dikonsumsi : nasih, lauk (ayam, ikan nila, ikan asin,

lele, patin), sayuran (kol, daun singkong, sawi), buah-buahan

b) ELIMINASI
BAK : 7 -8 x/hari

BAB : 1 x/hari

Masalah : tidak ada

c) ISTIRAHAT

Tidur siang : ± 2 jam/hari

Tidur malam : 6 jam/hari

Masalah : tidak ada

d) PSIKOSOSIAL

Ibu dan keluarga menerima dan senang dengan kehamilan ini


B. OBJEKTIF

1. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Sikap tubuh : Lordosis

d. BB Sebelum Hamil : 50 kg

BB Sekarang : 57 kg

e. TB : 153 cm

f. IMT : 24,3

g. LILA : 25 cm

h. TTV :

TD : 100/80 mmHg

N : 80x/menit

Suhu : 36,5 ◦C

P : 20 x/menit
i. Rambut/kepala : kulit kepala bersih, tidak ada rontok

Mata : Sclera putih, Konjungtiva pucat, ibu tidak menggunakan alat bantu untuk

melihat.

k. Muka : tidak ada edema, tidak ada hiperpigmentasi

l. Hidung : tidak ada pembengkakan, tidak ada secret yang keluar

m. Mulut : bersih, tidak ada caries, tidak ada stomatitis

n. Telinga : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada cairan yang

keluar

o. Leher :tidak ada pembesaran pada vena jugolaris, tidak ada

pembesaran pada kelejar tiroid

p. Payudara : simetris, bersih, putting sebelah kanan dan kiri menonjol,

areola mammae mengalami hiperpigmentasi

q. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak tampak ada striae dan

linea

Palpasi

Leopold 1 : Tfu 1jari dibawah prosessus xiphoideus (px), bagian atas

perut ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu bokong

Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian bagian kecil janin

yaitu ekstremitas, sebelah kanan perut ibu teraba panjang

Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras melenting

yaitu kepala janin.

Leopold IV : Kepala belum masuk PAP ( Konvergen)


r. TFU : 31 cm

s. TBJ : (TFU-12) x 155

( 31 – 12 ) x 155

19 x 155 = 2,945 gram

t. DJJ : 145 x/menit

u. Ekstremitas : tidak ada varises dan edema

v. Refleks Patella : (+) (+)

w. Akral : tidak pucat


C. ASSESMENT

Ibu : Ny. A G2P1A0H0 usia kehamilan 36 minggu, keadaan umum ibu baik

Janin : janin hidup, tunggal, intrauterin, presentasi kepala, keadaan umum janin baik

Masalah : Sering buang air kecil


a. Sulit tidur disebabkan beban tubuh yang terasa semakin berat, serta janin yang

semakin besar membuat ibu akan menjadi susah tidur, biasanya disertai posisi tidur

yang kurang nyaman

b. Payudara tersa nyeri disebabkan factor hormonal yang menjadi lebih aktif, dan

payudara akan mulai memproduksi ASI

c. Sering bak

d. Varises disebabkan karena pengaruh hormone kehamilan, rahim yang semakin

membesar, dan peningkatan jumlah darah sehingga membuat peregangan otot-otot

pada bagian lipatan kaki.

e. Kram kaki disebabkan karena ibu kelelahan, rahim yang menekan syaraf tertentu,
atau penurunah sirkulasi darah dikaki.

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti, tidur siang : minimal 1-2 jam/

hari, tidur malam : 7-8 jam / hari.

6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan pada daerah kemaluan

(genetalia)agar tidak lembab, segera bersihkan area kemaluan saat setelah bak hingga

kering menggunakan lap atau handuk kering dari arah depan kebelakang tujuannya

utuk mencegah tersebarnya kuman dari anus ke vagina atau uretra Hasil : ibu akan

menjaga kebersihan pada daerah kemaluan

7. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada masa kehamilan

a. Demam, menggigil dan berkeringat

b. Terasa sakit saat kencing, keluar keputihan disertai gatal-gatal pada daerah

kemaluan

c. Batuk lama > 2 minggu

d. Jantung berdebar atau nyeri dada

e. Diare berulang

f. Sulit tidur dan cemas berlebihan

Apabila ibu mengalami masalah pada masa kehamilan segera pergi ke tempat tenaga

kesehatan terdekat dengan didampingi suami atau keuarga

8. Memberitahu kepada ibu untuk menyiapkan apa saja yang harus dipersiapan saat

akan melahirkan

a. Menanyakan bidan atau dokter tanggal perkiraan persalinan

b. Menyiapkan biaya, kartu jamkesnas, kartu BPJS (jika ada)

c. Rencana tempat persalinan


d. Menyiapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluar untuk ibu dan bayinya

yang akan dilahirkan

f. Menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu diperlukan

9. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda awal persalinan

a. Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan lama

b. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar air ketuban dari jalan

lahir Jika terdapat tanda awal persalinan segera meminta kepada suami atau keluarga

untuk pergi ketempat tenaga kesehatan terdekat.

10. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu sekali

atau jika ada keluhan.

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada kunjungan tanggal 28 Januari 2021.
Ny. A umur 36 tahun mengatakan hamil yang kedua, selama hamil ibu sudah

melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 6 kali yaitu pada trimester I

sebanyak 2kali, trimester II sebanyak 2 kali dan trimester III sebanyak 2 kali. Hal

ini tidak sesuai dengan Kemenkes RI (2020) melakukan pemeriksaan kehamilan

secara teratur kepetugas kesehatan, melakukan kunjungan minimal 6 kali pada

trimester pertama minimal 2 kali (usia kehamilan 0-12 minggu), ada trimester

kedua minimal 1 kali (usia kehamilan 12-28 minggu), 3 kali pada trimester ketiga

(28 minggu keatas) dan rutinnya ibu melakukan pemeriksaan kehamilan

manfaatnya yaitu untuk mendeteksi dini faktor resiko, pencegahan dan

penanganan sejak dini terhadap komplikasi kehamilan.

Pada kunjungan, 28 Januari 2021 diagnosis ibu adalah G2P1H0A0 usia

kehamilan 36 minggu, keadaan umum ibu dan janin baik dengan masalah ibu

mengeluh sering buang air kecil, karna pertumbuhan janin didalam kandungan

dapat menekan kandung kemih, ibu dapat mengatasi dengan mengurangi minum

dimalam hari 2 jam sebelum tidur, jelaskan kepada ibu tentang bahaya infeksi

saluran kemih dengan menjaga posisi tidur yaitu dengan berbaring miring ke kiri

dan kaki ditinggikan untuk mencegah diuresis.

Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada Ny. A selama

pemeriksaan yaitu tekanan darah 100/80 mmHg. Menurut (Marmi, 2011), tekanan

darah ibu hamil dalam batas normal yaitu 100/70-130/90 mmHg. Kenaikan berat

badan pada Ny. A selama kehamilan sebanyak 7 kg, yaitu dari 50 kg sebelum

hamil menjadi 57 kg pada usia kehamilan 35 minggu 2 hari. Jika dalam kisaran

berat badan ideal pada awal kehamilan (IMT ≥18,5 sampai <24,9), berat badan
harus naik 11,5–16 kg selama kehamilan (Marcel, 2016). Menurut berat badan

per tinggi badan (m2), IMT Ny. S adalah 21,35.Dengan demikian kenaikan berat

badan pada Ny. S masih jauh dibawah rentang normal yang di rekomendasikan

kenaikan berat badan selama kehamilan menurut IMT. Untuk mengatasinya ibu

dapat makan makanan yang tinggi protein dan karbohidrat seperti, porsi nasi dapat

ditambah, makan es krim untuk mengejar kenaikan berat badan ibu. Untuk ukuran

LILA Ny. A adalah 25 cm dan tidak masuk KEK sesuai Kemenkes RI (2013:28).

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil

beresiko kurang energi kronis (KEK), dimana LILA kurang dari 23,5 cm ibu

hamil dengan KEK akan dapat melahirkan BBLR. Berat badan dan LILA pada

ibu hamil yang masuk dalam batas normal akan menunjukkan status gizi ibu

dalam kondisi yang baik. Pemeriksaan yang telah dilakukan adalah secara head to

toe yang meliputi dari kepala sampai ekstremitas serta pemeriksaan pada

abdomen TFU sesuai dengan usia kehamilan. Dari hasil pemeriksaan TFU ibu

didapatkan hasil TFU 31 cm.

sesuai data – data yang telah dikumpulkan dari awal anamnesa sampai

pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya masalah yang mengganggu Ny. A

Dengan dilakukannya pemeriksaan fisik yang teratur pada Ny. A, dapat

mendeteksi secara dini apabila terjadinya komplikasi dan penyulit dalam

kehamilan.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Asuhan kebidanan kehamilan pada ibu Ny. A di Klinik Pratama Jambu

Mawar di lakukan pada usia kehamilan 35 minggu 2 hari, pendokumentasian yang

digunakan yaitu metode SOAP.

a. Kunjungan hamil yang dilakukan sudah sebanyak 6 kali kunjungan dengan

alasan ibu ingin memeriksakan kehamilannya, dan dari hasil anamnesis yang

didapat didapati ibu telah mendapat imunisasi, dari hasil pemeriksaan

didapati keadaan umum ibu baik, dan keadaan janin baik dan diberikan

asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan ibu.

b. Hasil dari Ny. A umur 36 tahun G2P1A0H0 usia kehamilan 36 minggu.

Pengambilan kasus ini dilakukan di Klinik Pratama Jambu Mawar Kota

Pekanbaru. Waktu pengambilan kasus yakni pada tanggal 28 Januari 2021,

dengan memberikan asuhan kebidanan kehamilan diberikan untuk

memeriksakann kesehatan ibu dan janin serta dapat mendeteksi dini adanya

kemungkinan komplikasi pada kehamilan.


5.2 Saran

5.2.1 Bagi Penulis

Diharapkan bagi penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan dan

pengalaman nya memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

5.2.2 Klinik/Tenaga Kesehatan

Diharapkan agar meningkatkan pelayanan dalam menangani ibu hamil

baik dari segi sarana dan prasarana maupun tenaga kesehatan yang ada di klinik.

5.2.3 Institusi Pendidikan

Melakukan peningkatan kemampuan pembelajaran sangat diperlukan

mahasiswa, bukan hanya untuk sekedar mengetahui tetapi juga mahasiswi dapat

menerapkan dalam lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Subiyatin. 2017. Asuhan Kebidanan Kehamilan Untuk Kebidanan.

Jakarta : Bina Pustaka. Bayu Irianti, dkk. 2013.

Asuhan kebidanan berdasarkan Bukti.

Jakarta : CV Sagung Seto. Dewi Dan Sunarsih. 2011.


Asuhan Kebidanan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta

: Salemba Medika. Gusti Ayu Mandiwati. 2017.

Askeb Kehamilan berbasis Kompetensi. Jakarta

: Rineka Cipta. Kemenkes RI 2014.

Pelayanan Antenatal Terpadu (Hal 25).

Jakarta : Kemenkes RI. Kemenkes RI. 2012. Bku KIA. Jakarta : Kemenkes RI. Kemenkes

RI. 2015.

Profil Kesehatan 2015. Jakarta : Kemenkes RI. Nurul Jannah. 2012.

Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarat : CV Andi Ofset Prawirohardjo

Sarwono. 2010.

Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka. Sulistiwati. 2009.

Askeb Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba Medika. Wildan 2011.

Daftar Nomenklatur Kebidanan. Jakarta : EGC. Wulan Junita, dkk. 2018.

Asuhan Kebidanan Komprehensif Jantung.

Anda mungkin juga menyukai